Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1. Konsep Dasar Web

A. Internet dan Website

Menurut Sidik dan Pohan (2014:1) “World Wide Web (W3), lebih dikenal

dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer

yang terhubung ke Internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam

Internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk

menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web

yang ditampilkan dalam browser web. Kini Internet identik dengan web, karena

kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di Internet,

dari awalnya sebagai penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari

email sampai dengan chatting, sampai dengan melakukan transaksi bisnis

(commerce)”.

Beberapa pembahasan yang terkait dengan teknologi website beberapa

diantaranya:

1. Internet

Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2014:1) “Internet adalah jaringan global

yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia. Dengan internet,

sebuah komputer bisa mengakses data yang terdapat pada komputer lain di

benua yang berbeda.”

11
12

2. Web Browser

Menurut Sidik dan Pohan (2014:5) “Browser Web adalah software yang

digunakan untuk menampilkan informasi dari server web. Software ini kini

telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga

pemakai dapat dengan melakukan ‘point dan click’ untuk pindah antar

dokumen.”

3. Web Server

Menurut Sibero (2011:11) “Web server adalah sebuah komputer yang terdiri

dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara bentuk fisik dan cara

kerjanya, penrangkat keras web server tidak berbeda dengan komputer rumah

atau PC, yang membedakan adalah kapasitas dan kapabilitasnya.

B. Bahasa Pemrograman

Bahasa Pemrograman yang terkait dengan teknologi pengembangan website

beberapa diantaranya:

1. HTML (HyperText Markup Language)

Menurut Sibero (2011:19) “HyperText Markup Language atau HTML adalah

bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran

dokumen web”.

2. CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Sibero (2011:112) “Mengacu pada arti bahasa. Cascading Style Sheet

memiliki arti Gaya Menata Halaman Bertingkat, yang berarti setiap suatu yang

telah diformat dan memiliki anak dan telah diformat, maka dari elemen tersebut

secara otomatis mengikuti format elemen induknya”.


13

3. PHP (Personel Home Page)

Menurut Sibero (2011:49) “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses

penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti

komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

4. jQuery

Menurut Rohigun (2015:1) “jQuery merupakan salah satu dari sekian banyak

JavaScript library yaitu kumpulan fungsi JavaScript yang siap pakai, sehingga

mempermudah dan mempercepat kita dalam membuat kode JavaScript”.

Dengan menggunakan jQuery, skrip JavaScript yang panjang dapat disingkat

menjadi beberapa baris kode saja.

C. Basis Data (Data Base)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:43) “Sistem basis data adalah sistem

terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah

atau informasi dan membuat informasi tersedia pada saat dibutuhkan. Pada intinya

basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan

cepat”.

D. Model Pemgembangan Perangkat Lunak

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:28), “Model SDLC air terjun

(waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur

hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur

hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisa, desain,

pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut adalah gambar model

air terjun:
14

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2015:29)

Gambar II.1. Ilustrasi Model Waterfall

Berikut adalah penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut:

1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat

lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini

mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke

representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap

selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu

didokumentasikan.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
15

ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap

desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang

muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus

beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat

mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk

perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat

perangkat lunak baru.

Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan

sesuai alurnya karena sebab berikut:

1. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan.

2. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal

alur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype) untuk

menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.

3. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan

di akhir alur pengembangan.


16

Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini telah

menjadi dasar dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model

pengembangan perangkat lunak.

Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat

dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembangan

perangkat lunak kecil. Hal positif dari model air terjun adalah struktur tahap

pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap tahap pengembangan,

dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan (tidak ada

tumpang tindih pelaksanaan tahap).

1.2. Teori Pendukung

A. E-Learning

Menurut Clark & Mayer dalam Wicaksono (2015:7) “E-learning dapat diartikan

sebagai bahan ajar yang ditempatkan di komputer (baik dengan media CD, internet

maupun intranet) yang didesain untuk membantu pembelajaran secara individu atau

mencapai tujuan suatu organisasi”.

B. Struktur Navigasi

Menurut Binanto (2010:268), mengatakan bahwa "Struktur navigasi adalah

susunan menu atau hirarki dari suatu situs yang menggambarkan isi dari setiap

halaman dan link atau navigasi tiap halaman pada suatu situs web".

Struktur navigasi dapat digolongkan menurut kebutuhan akan objek,

kemudahan pemakaian, keinteraktifitasannya dan kemudahan membuatnya yang

berpengaruh terhadap waktu pembuatan suatu situs web. Bentuk dasar struktur
17

navigasi adalah sebagai berikut:

1. Linear

Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte

informasi yang satu ke yang lainnya, seperti yang terlihat pada gambar:

Sumber: Binanto (2010:269)

Gambar II.2. Struktur Navigasi Linear

2. Hierarkis

Struktur dasar ini disebut juga struktur "linear dengan percabangan" karena

pengguna melakukan navigasi di sepanjang cabang pohon struktur yang

terbentuk oleh logika isi, seperti yang terlihat pada gambar:

Sumber: Binanto (2010:269)

Gambar II.3. Struktur Navigasi Hierarkis

3. Nonlinear

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan

tidak terkait dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya, seperti yang

terlihat pada gambar:


18

Sumber: Binanto (2010:270)

Gambar II.4. Struktur Navigasi Nonlinear

4. Komposit

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara non-linear), tetapi

terkadang dibatasi presentasi linear film atau informasi penting dan/atau pada

data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hierarki, seperti terlihat

pada gambar:

Sumber: Binanto (2010:270)

Gambar II.5. Struktur Navigasi Komposit


19

C. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Ladjamudin (2013:142), "ERD adalah suatu model jaringan yang

menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak". Diagram

hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R Diagram, adalah notasi

grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang

data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan

entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, mengubah data, dan

menghapus data.

1. Komponen-komponen ERD

a. Entity

Pada E-R Diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi

panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata

maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas

diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat

jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di

dalamnya).

b. Relationship

Pada E-R Diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah

bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi

antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama

dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan

pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif).


20

c. Derajat Relationship (Relationship Degree)

Relationship Degree atau Derajat Relationship adalah jumlah entitas yang

berpartisipasi dalam satu relationship. Derajat relationship yang sering

dipakai dalam ERD:

1) Unary Relationship

Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi diantara

entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut

sebagai recursive relationship atau reflective relationship.

2) Binary Relationship

Binary Relationship adalah model relationship antara instance-

instance dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity

yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam

pembuatan model data.

3) Ternary Relationship

Ternary Relationship merupakan relationship antara instance-

instance dari tiga tipe entitas secara sepihak.

4) Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas

maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang

menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun

relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari

setiap entitas dan relationship.


21

5) Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang

dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Macam-macam

kerdinalitas relasi, yaitu:

a) One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu

kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu

hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan

sebaliknya.

b) One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak

ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat.

Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat

mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas

yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang

kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu

kejadian pada entitas yang pertama.

c) One to Many

Yang berarti satu tupel pada entitas A dapat berhubungan

dengan banyak tupel pada entitas B. Tetapi tidak sebaliknya,

dimana setiap tupel pada entitas B, berhubungan dengan

paling banyak satu tupel pada entitas A.


22

d) Many to One

Yang berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan

dengan paling banyak satu tupel pada entitas B. Tetapi tidak

sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan

dengan banyak tupel pada entitas A.

e) Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian

pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan

dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi

entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.

2. Notasi (Diagram E-R)

Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat kita gunakan adalah

sebagai berikut:

a. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas atau entitas.

b. Lingkaran/elip, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key

digaris bawahi).

c. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi atau relasi.

d. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan

entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

e. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau

dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan N

untuk relasi satu-ke-banyak, atau N dan N untuk relasi banyak-ke-

banyak).
23

3. Transformasi Diagram E-R ke LRS (Logical Record Structure)

Aturan-aturan dalam melakukan transformasi E-R Diagram ke logical record

structure adalah:

a. Setiap entity akan diubah ke bentuk sebuah kotak dengan nama entity

berada di luar kotak dan atribut berada di dalam kotak.

b. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity,

kadang dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.

D. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Saputra dan Agustin (2012:34), "Logical Record Structure (LRS)

dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh

kotak persegi panjang dengan nama yang unik. LRS juga terdiri dari hubungan

diantara tipe record. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record".

Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS

yang diberi field-field yang kelihatan pada kedua tipe link record.

E. Pengujian Web

Pengujian Web merupakan langkah untuk memastikan apakah website yang

telah dirancang berfungsi sesuai yang diharapkan. Adapun prengujian web yaitu :

1. Black Box Testing (pengujian kotak hitam)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:275) “Black-Box Testing (pengujian

kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional

tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk

mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak

sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”. Pengujian kotak hitam dilakukan


24

dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan

memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat

dengan kasus benar dan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus

proses login maka kasus uji yang dibuat adalah:

a. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi

(password) yang benar.

b. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi

(password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi

salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.

2. White Box

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:276) “yaitu menguji perangkat lunak

dari segi desain dan kode program apakah mamapu menghasilkan fungsi-

fungsi, masukan, dan keluaran yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan”.

Pengujian kotak putih dilakukan dengan memeriksa lojik dari kode program.

Pembuatan kasus uji bisa mengikuti standar pengujian dari standar

pemrograman yang seharusnya. Contoh dari pengujian kotak putih misalkan

menguji alur (dengan menelusuri) pengulangan (looping) pada logika

pemrograman.

F. Software Pendukung

Dalam membangun website diperlukan software pendukung. Beberapa

diantaranya yaitu:

1. XAMPP Server
25

Menurut Nugroho (2014:1) “XAMPP Server adalah paket software Web Server

yang didalamnya sudah ada software Apache, PHP dan MySQL”. Dimana,

Apache adalah web server untuk menjalankan aplikasi web berbasis PHP, dan

PHP adalah kompilator skrip PHP supaya dapat dijalankan pada browser

seperti Internet Explorer dan Mozilla Firefox, sedangkan MySQL adalah

software database server untuk menyimpan data.

2. Notepad++

Menurut Kurniawan (2010:108) Notepad++ adalah sebuah program freeware

yang berfungsi sebagai editor pengganti Notepad default bawaan Windows.

Notepad + + ditulis dalam C++ yang menjamin kecepatan eksekusi lebih tinggi

dan ukuran program yang lebih kecil. Editor ini biasa digunakan untuk

mengedit halaman web berformat html standar menggantikan Dreamweaver.

Berikut ini beberapa keunggulan Notepad++ dibandingkan dengan notepad

standar:

a. Tampilan lebih menarik dan menyegarkan.

b. Lebih user friendly dan mudah penggunaannya.

c. Mendukung multi tab.

d. Mendukung banyak bahasa pemprograman seperti Pascal, Perl, PHP,

Phyton.
26

Sumber: Kurniawan (2010:108)

Gambar II.6. Tampilan Notepad ++

G. TOEFL

Menurut Al Huda (2014:3) TOEFL merupakan test profiency, yaitu tes yang

digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang tanpa dikaitkan

secara langsung dengan proses belajar mengajar. Dengan demikian TOEFL berbeda

dengan achievement test, yaitu tes yang lingkup ujinya terbatas pada bahan yang telah

dipelajari siswa dalam satu kelas bahasa Inggris.

Sampai saat ini ada tiga jenis TOEFL yang dikeluarkan oleh ETS (English

Testing Service), yaitu:

1. Paper Based Test PBT-TOEFL

PBT-TOEFL adalah bentuk TOEFL Test yang pertama kali dikeluarkan oleh

ETS. Sistem tes pada PBT-TOEFL menggunakan paper atau lembaran-lembaran

kertas soal dan lembar jawaban yang harus diisi dengan pensil 2B. Materi yang

diujikan adalah:
27

a. Listening

b. Structure

c. Reading

2. Computer Based Test CBT-TOEFL adalah bentuk kedua, menggantikan PBT-

TOEFL. Sistem tes CBT-TOEFL tidak lagi menggunakan paper, tapi langsung

dengan komputer. Semua soal menggunakan software dan setiap soal langsung

dijawab/dikerjakan di komputer. CBT pertama kali dikeluarkan pada tahun

1998. Namun di beberapa negara di Asia, khususnya Indonesia masih

diperkenankan untuk menggunakan PBT (ITP-TOEFL) sebagai standar

International TOEFL Test. Sehingga pamor CBT di Indonesia sangat minim.

Bahkan hingga sekarang masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak

mengetahui apa itu CBT-TOEFL. Materi yang diujikan adalah:

a. Listening

b. Structure

c. Reading

d. Writing

3. iBT-TOEFL atau yang juga dikenal dengan Next Generation (NG) TOEFL

adalah bentuk TOEFL Test terbaru yang dikeluarkan ETS dan mulai

deperkenalkan sejak tahun 2005, tetapi di Indonesia, baru mulai diberlakukan

sejak tahun 2006 sebagai standar International TOEFL Test yang diakui di

dunia. ETS banyak melakukan perubahan pada format dan system TOEFL Test

terbaru ini. iBT-TOEFL juga menggunakan media komputer, hanya saja system

test pada iBT menggunakan internet. Dengan demikian peserta tes langsung
28

online dengan ETS dan menjawab soal-soal tes juga secara online. Materi yang

di tes adalah:

a. Listening

b. Speaking

c. Writing

d. Reading

TOEFL menguji keterampilan bahasa yang disesuaikan dengan bidang

akademik dan profesi. Bidang-bidang tersebut dikemas dan dibagi menjadi beberapa

bagian. Biasanya TOEFL terdiri dari tiga bagian (section) dengan 140 pertanyaan. Tes

TOEFL ini selalu dimulai dengan Listening Comprehension yang terdiri dari Part

(bagian) A, B dan C, kemudian dilanjutkan dengan Structure and Written Expression

yang terdiri dari Part A dan B, dan yang terakhir adalah Reading Comprehension.

1. Section 1 Listening Comprehension (pemahaman dalam mendengarkan)

Bagian (section) ini menguji kemampuan dalam mendengarkan percakapan

ataupun pidato pendek dalam bahasa Inggris melalui tape atau media audio

lainnya yang disediakan oleh panitia tes TOEFL.

2. Section 2 Structure and Written Expression (struktur dan ungkapan tertulis)

Bagian ini berkaitan dengan Grammar atau tata bahasa. Bagian ini menguji

kemampuan dalam memahami tata bahasa Inggris dan ungkapan-ungkapan

yang lazim ada dalam bahasa tulis di dalam bahasa Inggris. Selain itu, bagian

ini juga menuntut kemampuan dalam menggunakan dan mengetahui letak

kesalahan dari ungkapan atau tata bahsa tersebut.

3. Section 3 Reading Comprehension (pemahaman bacaan)


29

Bagian (section) ini menguji kemampuan Anda dalam memahami berbagai jenis

bacaan ilmiah berkaitan dengan topik, ide utama, isi bacaan, arti kata atau

kelompok kata, serta informasi detail yang berkaitan dengan bacaan tadi.

4. Section 4 Test of Written English / TWE (menulis)

Bagian (section) ini menguji kemampuan dalam menulis bahasa Inggris dalam

bentuk esai. Anda akan diberikan satu topik tertentu dan selanjutnya Anda

diminta untuk menuangkan dalam bentuk tulisan esai pendek. Namun tidak

semua tes TOEFL mengujikan TWE, bahkan hanya sedikit yang

memasukkannya sebagai salah satu materi pengujian. Skor TWE diberikan

secara terpisah dari skor TOEFL secara keseluruhan. Skala penilaiannya

berkisar antara 1-6. Bila TWE termasuk bagian yang diujikan dalam sebuah tes

TOEFL, biasanya ia dilaksanakan sebelum ujian Listening Comprehension.

Anda mungkin juga menyukai