Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), “Sistem Informasi adalah suatu sistem

didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi

harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi adalah kumpulan dari sub sistem yang saling berhubungan untuk

tujuan dan penyelesaian masalah tertentu sesuai dengan tujuannya.

2.1.2. Konsep Dasar Model Pemrograman Sistem

1. Model Waterfall

Metode rekayasa piranti lunak yang digunakan peneliti adalah Metode

waterfall. Waterfall model atau yang biasa disebut Classic Lifecycle Model

dikembangkan oleh Winston Royce pada tahun 1970. Waterfall model merupakan

paradigma yang tertua dalam bidang rekayasa perangkat lunak. Pendekatan Model

Air terjun (Waterfall), menempatkan semua aktifitas sesuai dengan tahapan pada

model waterfall dengan memisahkan dan membedakan antara spesifikasi dan

pengembangan.

7
8

“Pada model ini, setiap tahapnya diakhiri dengan validasi dan verifikasi

serta evolusi untuk meminimalkan masalah yang mungkin terjadi pada tiap

tahapannya” (Sommerville, 2007:65).

Berikut fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Sommerville :

Sumber: Sommerville (2007:66)

Gambar II.1.

Fase-fase Waterfall

1. Analisa Kebutuhan (Requirement Definition)

Dalam langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem.

Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara

atau study literatur. Seorang analisis sistem akan menggali informasi sebanyak-

banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa

melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan

menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang

berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah


9

yang akan menjadi acuan analisis sistem untuk menterjemahkan kedalam bahasa

pemrograman.

2. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak (System and Software Design)

Proses design akan menterjemahkan syarat kebutuhan kesebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding.

Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi

interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan

dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan

digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

3. Implementasi dan Pengujian (Implementation and Unit Testing)

Pada tahapan ini, perancangan perangkat lunak diatur dalam pengaturan

unit program dengan pengimplimentasikan perangkat lunak dalam pengkodean

dan tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan

suatu sistem. Dalam pengertiannya penggunaan komputer akan dimaksimalkan

dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing

terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan

kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

4. Integrasi dan Pengujian Sistem (Integration and System Testing)

Tahapan ini bisa dikatakan akhir dalam pembuatan  sebuah sistem. Setelah

melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi

digunakan oleh user.


10

5. Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)

Pemeliharaan ini dilakukan karena software tentu memiliki perubahan, dan

perubahan terjadi karena software memiliki kesalahan karena software

membutuhkan pengembangan yang sesuai dengan perkembangan lingkungan.

Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian

menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua

kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal

proyek, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa

masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan se-

eksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di

awal proyek lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang

terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap

selanjutnya.

Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam

mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus

lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya. Masalah dengan

waterfall menurut Sommerville (2007:66):

1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.

2. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan

dikumpulkan secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan

sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali

konsumen/pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara

lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi.


11

3. Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang

besar yaitu dengan proyek yang dikerjakan di beberapa tempat

berbeda, dan dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.

2.1.3. Konsep Dasar Pemrograman

Bab ini akan menjelaskan konsep pemrograman terstruktur, system B2C

(Bussines to Consument), HTML, Internet, Web, Dreamweaver, PHP, MySQL,

UML, ERD, Sistem Basis Data, CSS dan SQL.

A. Konsep Pemrograman Terstruktur

Menurut Rosa dan Shalahuddin(2013:67) “Pemrograman terstruktur

adalah konsep atau paradigma atau sudut pandang pemrograman yang membagi-

bagi program berdasarkan fungsi-fungsi atau prosedur-prosedur yang dibutuhkan

program komputer”.

Modul-modul (pembagian program) biasanya dibuat dengan

mengelompokkan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur yang diperlukan sebuah

proses tertentu. Fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur ditulis secara sekuensial atau

terurut dari atas ke bawah sesuai dengan kebergantungan antar fungsi atau

prosedur (fungsi atau prosedur yang dapat dipakai oleh fungsi atau prosedur

dibawahnya harus yang sudah ditulis atau dideklarasikan diatasnya).

Pemodulan pada pemrograman terstruktur dibagi berdasarkan fungsi-

fungsi dan prosedur-prosedur. Oleh karena itu, pemodelan pada pemrograman

terstruktur lebih fokus bagaimana memodelkan data dan fungsi-fungsi atau

prosedur-prosedur yang harus dibuat. Jenis paradigma pemrograman yang

digunakan dapat dideteksi dari bahasa pemrograman apa yang akan digunakan
12

untuk membuat program, baru setelah itu ditentukan paradigma pemrograman apa

yang akan digunakan.

B. HTML

Menurut Sutarman (2007:5) “Protokol yang menentukan aturan yang perlu

diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil suatu dokumen dan

oleh web server dalam menyediakan dokumen yang diminta web server”.

Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk mengakses

dokumen HTML.

Tabel II.1.

Tabel fungsi-fungsi pada HTML

Tab Atribute Fungsi

<html> - Awal dokumen html yang diakhiri </html>

<head> - Merupakan informasi header

<Title - Judul yang akan ditampilkan

<Body> Background Merupakan informasi yang ditampilkan pada browser

<a> Href Pindah halaman/link

<h1>to<h6> - Menunjukan awal dari suatu header

Berfungsi untuk menampilkan gambar pada dokumen


<img/> Scr
HTML

<marquee> Bgcolor Membuat teks berjalan secara vertical atau horizontal

<option> Type Beberapa pilihan yang berbentuk dalam sebuah daftar


13

drop-down

<p> Align Membuat sebuah paragraph

<strong> Style Membuat teks tebal

<textarea> Style Mendefisinikan sebuah control input multiline

<ul> Style Mendefisinikan daftar dalam format bullet

Sumber: Anastasia (2012:54)

C. Internet

Menurut Irwan (2011:2), “Internet merupakan kependekan dari kata

“internetwork” yang berarti rangkaian komputer yang berhubungan menjadi

beberapa rangkaian jaringan, sistem komputer terhubung secara global dan

menggunakan TCP/IP sebagai protokol”.

Menurut Febrian (2008:27), mengemukakan bahwa “Internet yang kita

kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 dengan nama ARPAnet (US

Defense Advanced Research Project Agency) oleh Departemen Pertahanan

Amerika Serikat”.

ARPAnet dibangun dengan sasaran untuk membuat jaringan komputer

yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang

dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Di awal 1980-an

ARPAnet terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPAnet dan Minet (sebuah

jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga

komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan

interkoneksi ini disebut DARPA Internet tapi lama-kelamaan disebut Internet saja.
14

D. Website

Menurut Masaleno (2011:272) “Website merupakan suatu koleksi

dokumen HTML pribadi atau perusahaan dalam server web. Sebuah server web

dapat berisi lebih dari satu situs”. Website ini didasari dari adanya perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi. Melalui perkembangan teknologi informasi,

tercipta suatu jaringan antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan yang

dikenal dengan istilah internet secara terus-menerus menjadi pesan-pesan

elektronik, termasuk e-mail, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar

individu atau komputer.

E. Dreamweaver

Menurut Sibero (2011:384) “Dreamweaver merupakan sebuah produk web

developer yang dikembangkan oleh Adobe Sistems Inc., sebelumnya

produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian

sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Sistems Inc,

Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS)”.

F. PHP

Menurut Kristanto (2010:1) “PHP (hypertext processor) adalah bahasa

pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan

pengembangan web dan biasa digunakan pada HTML”.

PHP merupakan script yang banyak dipakai untuk memprogram situs web

dinamis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada

server (sever slide HTML embedded scripting). Dengan menggunakan PHP maka

maintenance suatu situs website menjadi lebih mudah, proses update data dapat

dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan script PHP dan
15

dengan PHP dapat membuat beragam aplikasi kompleks yang membutuhkan

koneksi ke database. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi

misalnya windows, linux dan max OS. Selain apache , PHP juga mendukung

beberapa web server lain, misalkan Microsoft IIS, Caudium dan lain-lain. Sistem

manajemen database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL.

G. MySQL

Menurut Anhar (2010:21) “MySQL (My Structure Query Language)

adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database

Manajement System) atau DBMS, dargi sekian banyak DBMS seperti Oracle,

MSSQL, Postagre SQL dan lain-lain”.

H. Unifield Modelling Language (UML)

Menurut Rosa Dan Salahuddin (2013:137) “UML merupakan bahasa visual untuk

pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan

diagram teks-teks pendukung.”

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, munculah

standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang

dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu

Unifield Modeling Languange (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan

pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, menbangun, dan

dokumentasi dari sistem perangkat lunak.

Diagram yang menggambarkan pemrograman terstruktur adalah : usecase

diagram, activity diagram, component diagram dan deployment diagram. Berikut

adalah diagram yang digunakan pada Unifield Modeling Languange (UML)

menurut Rosa dan Shalahuddin(2013:137):


16

a. Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah

interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada

didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-

fungsi itu.

b. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada

pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram

aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa dilakukan aktor, jadi

aktivitas yang dpat dilakukan oleh sistem

c. Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan

organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah

sistem. Diagram komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.

d. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi.


17

Diagram Deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal

berikut :

1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device,

node, dan hardware.

2. Sistem client/server.

3. Sistem terdistribusi murni.

4. Rekayasa ulang aplikasi.

I. Entity Relationship Diargam (ERD)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:43) “Pemodelan awal basis data

yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram

(ERD)”. ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang

matematika. ERD digunakan dalam pemodelan basis data relasional. Sehingga

penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data

tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti

notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh

Richard Barker, Ian Palmer, Herry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi

lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi Chen.

Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan notasi

Chen menurut Rosa dan Shalahuddin(2013:43):

a. Entitas

Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis

data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat

diakses oleh aplikasi komputer serta penamaan entitas biayanya lebih ke

kata benda dan belum merupakan nama tabel.


18

b. Atribut

Atribut adalah field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu

entitas.

c. Atribut kunci primer

Atribut kunci primer adalah field atau kolom data yang butuh disimpan

dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang

diinginkan, biasanya berupa id kunci primer dapat lebih dari satu kolom,

asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik

(berbeda tanpa ada yang sama).

d. Atribut multi nilai (multi value)

Atribut multi nilai adalah field atau kolom data yang butuh disimpan

dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.

e. Relasi

Relasi adalah yang menghubungkan antar entitas biasanya diawali dengan

kata kerja.

f. Asosiasi (association)

Asosiasi merupakan penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua

ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu

dengan entitas lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N

atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B

maka ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua

buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi

ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (Satu relasi
19

menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang

tidak mengizinkan hubungan ternary atau N-ary.

J. SQL (Structure Query Language)

Menurut Cahyono (2006:13) “SQL merupakan singkatan dari Structure

Query Language, digunakan untuk berkomunikasi dengan suatu database”.

Berdasarkan ANSI (American National Standards Institute) SQL

merupakan bahasa standar untuk relational database management systems.

Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi seperti

update data pada database, atau pengembalian data dari database. Beberapa

relational DBMS menggunakan SQL antara lain : Oracle, Sybase, Microsoft

SQL Server, Access, Ingers, MySQL, Postgre dan masih banyak lagi. Meskipun

hamper semua DBMS menggunakan SQL, banyak DBMS yang memiliki

digunakan khusus untuk DBMS tersebut.

SQL memiliki beberapa versi antara lain : SQL1 atau dikenal dengan

SQL-86, SQL2 atau yang dikenal dengan SQL-92 dan SQL3 yang dikenal dengan

SQL-99. Java telah mendukung versi SQL hingga SQL-99.

K. CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Saputra (2010:7) “Cascading Style Sheet adalah suatu

pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun

berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapih,

terstruktur, interaktif, dan seragam”.

Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word

yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer,

images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa
20

berkas. Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web

yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS dapat mengendalikan

ukuran, gambar dan warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border,

warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi

antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah

bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan

adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan

format yang berbeda.

L. Logical Relational Structure (LRS)

Menurut Frieyadie (2007:13) “LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity

Relational Ship (ER) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan

antar entitas”.

Logical Relational Structure (LRS) terdiri dari link-link diantara tipe

record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari

LRS yang diberi tanda field-field, yang kelihatan pada kedua link tipe record.

Penggambaran LRS seperti gambar berikut :


21

<Nama Tabel>

<Nama Field Kunci Utama>

<Nama Field 2>

<Nama Field 3>

...

<Nama Field N>

(Sumber: Frieyadie, 2007:13)

Gambar II.2.

Logical Relational Structure

M. Pengujian Unit (Blackbox Testing)

Menurut Sukamto (2011:213) mengemukakan bahwa “Black Box Testing

(Pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi

fungsional tanpa menguji desain dan program”. Pengujian dimaksudkan untuk

mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan,dan keluaran dari perangkat lunak

sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Pengujian kotak hitam dilakukkan dengan membuat kasus uji yang bersifat

mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian

kotak hitam harus dibuat dengan kasus yang benar dan kasus yang salah, misalkan

untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah:

1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi

(password) yang benar.


22

2. Jika user memasukkan nama (username) dan kata sandi (password) yang

salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya atau

keduanya salah.

2.2. Penelitian Terkait

Menurut Sulistianingsih, dkk(2012:1) “Pengolahan data penerimaan siswa


baru di SMK PGRI Donorojo masih dilakukansecara konvensional yaitu
calon pendaftar harus datang langsung ke tempat pendaftaran kemudian
mengisi formulir pendaftaran kemudian data-data pendaftaran dicatat pada
buku-buku dan pembuatan laporan juga menggunakan rekap yang
konvensional sehingga sering terjadinya hilangnya arsip serta waktu yang
digunakan untuk membuat laporan memerlukan waktu yang sangat lama.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka perlu adanya sistem informasi
penerimaan siswa baru yang online sehingga calon siswa tidak harus
datang langsung ke tempat pendaftaran serta memudahkan petugas dalam
pembuatan laporan”.

Menurut Cahyana, dkk (2013:1) “Permasalah yang terjadi pada masa


pendaftaran adalah masih digunakannya formulir, yang menyebabkan
antrian panjang, sehingga calon mahasiswa sering kerepotan, selain nilai
tertinggi dan terendah UAS sebagai acuan diterimanya dari calon siswa
baru hanya bisa dilihat dengan mengunjungi langsung. Jadi di sini dibuat
Aplikasi Pendaftaran Berbasis Web untuk memecahkan masalah di atas.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dibangun sistem
Penerimaan Seleksi Berbasis Web dengan menggunakan pengembangan
perangkat lunak sekuensial linier (air terjun), yang memiliki beberapa
tahapan, termasuk persyaratan perangkat lunak tahap analisis, tahap
desain, tahap pembuatan kode, tahap pengujian, dan tahap pemeliharaan.
Sehingga dihasilkan aplikasi memiliki keunggulan dalam pengolahan
data”

Anda mungkin juga menyukai