Anda di halaman 1dari 3

"LONTAR KAKAWIN SIWALATRI SUMBER INSPIRASI DALAM PEMBUATAN

PUZZELE DAN KARTU BERCERITA DALAM INDUSTRI KREATIF"

Ringkasan: Sesuai dengan yang dikatakan oleh soeratno bahwa naskah ini sangat penting untuk
dikaji, dikarenakan naskah tersebut diketahui dapat melindungi sejarah serta warisan dari leluhur
terdahulu seperti halnya politik, ekonomi, sosial dan budaya. Dalam naskah tersebut terkandung
masalah-masalah tentang ajaran agama, sejarah, hukum, adat-istiadat, filsafat, politik, sastra,
bahasa, bangunan, dan juga tidak lepas dari nilai-nilai moral. Terlepas dari pentingnya
mengetahui naskah, sayang sekali di generasi sekarang ini tidak banyak yang ingin
mempelajarinya, dikarenakan naskah tertulis dalam aksara bali dan juga jawa sehingga sulit
untuk difahami dan membuat generasi sekarang menjadi malas untuk membaca dan mengetahui
lebih lanjut tentang naskah tersebut, sehingga butuh diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia.
Dalam hal ini dapat diketahui bahwa perlu adanya inovasi untuk pembuatan puzzele dan kartu
bercerita yang lebih kreatif dan fun agar generasi sekarang tertarik dan terdorong untuk belajar
tentang naskah dan mengetahui lebih lanjut nilai-nilai moral yang terkandung dalam naskah.

Lontar Kakawin Siwa Latri sebagai Sumber Inspirasi Pembuatan Puzzele dan Kartu Bercerita ini
memiliki tujuan, yaitu tujuan umum dan khusus:

a). Tujuan Umum: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melestarikan serta
mengembangkan kebudayaan daerah dalam rangka menunjang Kebudayaan Nasional.

b). Tujuan Khusus: Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Membuat jalur baru pemberdayaan sastra sebagai industri kreatif.

2. Mengalihaksarakan dan menerjemahkan teks Lontar Siwa Latri sebagai bahan inspirasi
pembuatan puzzele dan kartu bercerita.

3. Membuat nilai-nilai Lontar Kakawin Siwa Latri sebagai sumber dalam pembuatan puzzele
dan kartu bercerita.

4. Memulai model pembelajaran dengan puzzele dan kartu bercerita khususnya untuk
meningkatkan daya tarik anak serta masyarakat terhadap naskah lama.
Metode Penelitian

Pengumpulan data

Pengumpulan data dapat dibedakan menjadi 2 sumber, yaitu: sumber data di lapangan dan
sumber data teks tulisan. Sumber data di lapangan didapatkan dari observasi pengamatan dengan
wawancara langsung di lapangan, pengumpulan data yang bersumber dari lapangan mengguna-
kan teknik perkartuan, pencatatan, perekaman, dokumentasi.Data yang bersumber dari naskah
yakni menggunakan metode pembacaan naskah. Naskah dibaca secara berulang-ulang secara
cermat dan tepat. Pembacaan dilakukan sejalan dengan proses mabebasan di Bali
dikombinasikan dengan konsep pembacaan heuristik dan pem-bacaan herminiotik (retroaktif)
yang dikemukakan Riffaterr (1978) (Suarka, 2007).

Hasil: Penilitian menunjukkan Kartu bercerita dan puzzele siwa latri pada siswa SD Dwijendra
Denpasar dan anak-anak Panti Asuhan Dharma Jati I Klungkung dapat dipahami dan diterima
dengan baik oleh anak-anak maupunguru-guru. Dalam pengujiannya, Pemahaman siswa sekolah
dasar terhadapkartu game 108 yang bercerita Siwa Latri dan puzzele Lubdaka Carita sangat
bagus, hal iniditunjukkan dari 42 siswa, hanya 4,78% yang kurang memahami cerita Siwa Latri,
sisanya yaitu95,12 % dapat memahami cerita Siwa Latri melalui produk ini. Tanggapan siswa
dan anak-anakpanti asuhan terhadap kartu game 108 dan puzzele Lubdaka Carita pun sangat
bagus, di manasiswa mengatakan bahwa kartu game 108 dan puzzele Lubdaka Carita sangat
menarik dan mudah dipahami karena berisi gambar tokoh-tokohdalam Siwa Latri.

Evaluasi: Penelitian ini memberikan informasi tentang adanya nilai-nilai luhur yang ada dalam
Lontar Kakawin Siwa Latri dan diharapkan anak-anak yang membaca cerita ini dapat mengambil
pelajaran baik untuk kehidupan mereka di masa depan. Namun, kartu game 108 dan puzzele
lubdaka masih baru diproduksi untuk keperluan penilitian dan belum untuk tujuan dipasarkan.
Oleh karena itu, produk kartu game 108 dan puzzele lubdaka segera diproduksi dan dipasarkan
atau diperjualbelikan untuk khalayak umum. Karena produk ini dapat membantu siswa dalam
memahami cerita Siwa Latri dan kandungan nilai luhur dalam cerita Siwa Latri dapat menjadi
pembelajaran yang baik bagi para Siswa atau anak-anak.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa kartu game 108 dan puzzele lubdaka yang
dibuat berdasarkan Lontar Kakawin Siwa Latri efektif dan diterima dengan baik oleh anak-anak
di SD Dwijendra Denpasar dan anak-anak Panti Asuhan Dharma Jati I Klungkung serta anak-
anak dapat mengambil pelajaran yang baik dari Lontar Kakawin Siwa Latri. Namun, diperlukan
produksi lanjutan dari kartu game 108 dan puzzele lubdaka ini dikarenakan penggunaan
permainan ini dapat diterima baik oleh masyarakat umum dan juga bermanfaat dalam
pembelajaran bagi anak-anak. Terjemahan dari Lontar Kakawin Siwa Latri dapat memberikan
kontribusi yang sangat baik bagi Pendidikan moral dan kedepannya diharapkan dapat diperluas
lagi distribusinya seperti dibuatkan aplikasi untuk android maupun aplikasi untuk komputer.

Anda mungkin juga menyukai