Abstrak : Tujuan dari penelitian penelitian Ini adalah menganalisi Nilai- Nilai Budaya Dalam Cerita
Kaguya Hime No Monogatari serta struktur teks dalam cerita Kaguya Hime no Monogatari.
Penelitian menggunakan teknik Studi kepustakaan dokumentasi Hasil Penelitian: Karya ini
merupakan adaptasi dari dari dongeng legendaris Jepang berjudul Kaguya Hime no
Monogatari (Kisah Putri Kaguya) atau juga dikenal dalam judul Taketori no Okina no
Monogatari (Kisah Kakek Pengambil Bambu). Kisah ini diperkirakan berasal dari awal
zaman Heian dimana si pengarang sangat memahami gaya sastra Tiongkok maupun agama
Buddha. Bambu di Jepang menjadi tanaman rakyat,simbol kesederhanaan. Bambu yang baik
tumbuh secara wajar dan alamiah tanpa ada campur tangan manusia. Dari sifat-sifat tersebut,
esensi dari bambu adalah kehidupan sederhana yang menghidupi sekitarnya, Nilai-nilai
budaya yang terkandung dalam cerita Kaguya Hime no Monogatari: Realita Kehidupan,
kesederhanaan dan pantang menyerah.
562
VOL 01, NO 06 (2021) KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI
pemikiran fiktif dan kisah nyata yang diperoleh dalam penelitian. Penulis
dibarengi dengan pesan moral yang menggunakan dua sumber data yaitu:
mengandung makna kehidupan yang terjadi
dijamannya.
Pengumpulan Data
Analisis nilai budaya yang dimaksud akan
dibuat dalam skripsi yang berjudul Analisis Pertama peneliti menggunkan teknik studi
Nilai-Nilai Budaya dalam cerita ‘Kaguya kepustakaan dan dokumentasi. Dengan
Hime no Monogatari’. Hasil penelitian ini melihat atau menganalisis dokumen-dokumen
diharapkan bisa menjadi referensi ilmiah yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh
tentang pola pikir terhadap cerita rakyat dari orang lain tentang subjek atau sejumlah besar
daerah asal masing-masing sebagai bentuk fakta dan data tersimpan dalam bahan yang
dan wujud untuk mempertahakan nilai – nilai berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data
budaya yang sudah berkembang dari jaman yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,
dulu dan menjadi bagian dalam lingkungan catatan harian, cenderamata, laporan, artefak,
daerah asal. foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak
terbatas pada ruang dan waktu sehingga
2. METODOLOGI PENELITIAN memberi peluang kepada peneliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di
Penelitian yang digunakan adalah waktu silam. Secara detail bahan dokumenter
penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian terbagi beberapa macam, yaitu autobiografi,
ini kerap digunakan untuk menganalisis surat-surat pribadi, buku atau catatan harian,
kejadian, fenomena, atau keadaan secara memorial, klipping, dokumen pemerintah atau
sosial. Penelitian deskriptif adalah salah satu data yang tersimpan di website dan internet.
jenis penelitian yang tujuannya untuk Yang kedua adalah studi kepustakaan
menyajikan gambaran lengkap mengenai yaitu kegiatan untuk menghimpun informasi
setting sosial atau dimaksudkan untuk yang relevan dengan topik atau masalah yang
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu menjadi obyek penelitian. Informasi tersebut
fenomena atau kenyataan sosial. Caranya dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,
dengan jalan mendeskripsikan sejumlah tesis, disertasi, ensiklopedia, internet, dan
variable yang berkenaan dengan masalah dan sumber-sumber lain. Dengan melakukan studi
unit yang diteliti anatra fenomena yang diuji. kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan
Kualitatif adalah penelitian yang bersifat semua informasi dan pemikiran-pemikiran
deskriptif dan cenderung menggunakan yang relevan dengan penelitiannya.
analisis. Proses dan makna (perspektif subjek)
lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai 3. PEMBAHASAN
pemandu agar focus penelitian sesuai dengan
fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini Struktur Teks Dalam Cerita Kaguya
juga bermangaat untuk memberikan gambaran
umum tentang latar penelitian dan sebagai Hime No Monogatari
bahan pembahasan hasil penelitian.
Karya ini merupakan adaptasi dari dari
Sumber Data dongeng legendaris jepang berjudul kaguya
hime no monogatari (kisah putri kaguya) atau
Data yang digunakan dalam penelitian ini juga dikenal dalam judul taketori no okina no
adalah kualitatif . Data kualitatif, yaitu data monogatari (kisah kakek pengambil bambu).
yang disajikan dalam bentuk kata verbal kisah ini diperkirakan berasal dari awal zaman
bukan dalam bentuk angka yang termasuk heian dimana si pengarang, yang belum
data kualitatif dalam penelitian ini yaitu diketahui namanya, sangat memahami gaya
gambaran umum obyek penelitian, meliputi: sastra tiongkok maupun agama buddha. karya
Sejarah fenomena sosial, obyek, Keadaan asli ini berbentuk prosa panjang, dengan tema
sosial, keadaan Budaya Sosial, keadaan cerita anti kemapanan. kisah ini adalah kisah
Mahasiswa dalam mempelajari Budaya fiksi, namun beberapa tokoh bangsawan yang
Sosial, serta penilaian makna dari cerita melamar kaguya dalam kisah tersebut
Kaguya Hme no Monogatari. Sumber Data dipercaya
berasal dari subyek dari mana data dapat
Struktur Intrinsik Dalam Cerita Kaguya Hime
563
VOL 01, NO 06 (2021) KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI
564
VOL 01, NO 06 (2021) KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI
Berambisi melakukan
dengan segala cara
untuk mendapatkan Dalam cerita kaguya hime mengandung
putri Kaguya dengan beberapa nilai-nilai budaya Jepang serta ciri
cara membawa barang khasnya baik antara secara prbibadi maupun
palsu secara umum yang memiliki timbal balik dari
Tokoh budaya Jepang.
Tambahan
1. Realita Kehidupan
Realistis adalah kondisi kejiwaan yang ada
5. Amanat/Pesan • Makna sosial dan
budaya pada seseorang yang berupa kesanggupan
• Berdasarkan, untuk menerima kenyataan hidup yang telah
konsep Kaguya dan sedang terjadi.
adalah gambaran Kutipan cerita:
siklus hidup bambu Zaman dahulu, hiduplah sepasang kakek
sebagai laku hidup, dan nenek. Sang Kakek bekerja dengan
Kaguya yang mengambil bambu. Karena Kakek itu selalu
berarti cahaya mengambil bambu dari gunung lalu membuat
bersinar dari keranjang atau wadah dari bambu, orang-
sebatang bambu orang menyebutnya Kakek Pengambil
merupakan Bambu.
metafora
Pada suatu hari, ketika kakek masuk ke
kesakralan
sebatang bambu. belukar bambu seperti biasanya, terlihat
Bambu di Jepang cahaya yang silau entah dari mana. Ia melihat
menjadi tanaman ke sekelilingnya, ternyata ada sebatang bambu
rakyat,simbol yang berkilau emas kakek merasa aneh, lalu
kesederhanaan. mencoba memotong bambu itu. Terlihat anak
Dari awal bambu perempuan yang mungil dan manis tengah
tumbuh hingga duduk di dalam bambu yang telah dipotong
menua, ia banyak itu. Kakek mengambil anak perempuan itu ke
memberi daya dalam tangannya, lalu membawanya pulang
hidup dan
dengan hati-hati.
pertolongan bagi
makhluk di
sekitarnya. Bambu “Pasti Tuhan memberikannya untuk kita
yang baik tumbuh yang tidak punya anak.”
secara wajar dan “Wah, benar-benar anak yang sangat
alamiah tanpa ada manis.”
campur tangan
manusia. Dari sifat- Kakek dan nenek itu menamakannya Putri
sifat tersebut, Kaguya dan mencurahkan kasih sayangnya
esensi dari bambu kepada Putri Kaguya. Sejak mulai merawat
adalah kehidupan Putri Kaguya, Kakek selalu menemukan
sederhana yang
bambu yang berkilau-kilauan emas setiap kali
menghidupi
sekitarnya
ia pergi ke gunung. Jika bambu itu dipotong,
di dalamnya terdapat gundukan emas. Oleh
karena itu, kakek menjadi sangat kaya.
565
VOL 01, NO 06 (2021) KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI
566
VOL 01, NO 06 (2021) KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI
kesederhanaan. Dari awal bambu tumbuh menyiratkan bahwa orang Jepang mempunyai
hingga menua, ia banyak memberi daya hidup motivasi yang tinggi untuk maju.Sikap ini
dan pertolongan bagi makhluk di sekitarnya. melahirkan etos kerja maupun kedisiplinan
Bambu yang baik tumbuh secara wajar dan yang tinggi. Sikap untuk selalu berusaha dan
alamiah tanpa ada campur tangan manusia. bekerja keras ini tergambar kutipan cerita
Dari sifat-sifat tersebut, esensi dari bambu berikut ini:
adalah kehidupan sederhana yang menghidupi
sekitarnya. Kakek dan nenek merasa khawatir dan
Desas-desus kecantikan Putri Kaguya bertan ya kepada Putri Kaguya.
segera meluas ke seluruh negeri, lalu orang- “Putri Kaguya, kenapa kamu merasa
orang kaya atau berkedudukan tinggi yang demikian sedih saat melihat bulan?”
menginginkan Putri Kaguya menjadi istrinya Putri Kaguya berkata sambil menangis dan
berturut-turut datang untuk meminangnya. bersimpuh di lutut nenek.
Tetapi Putri Kaguya menggelengkan “Ah, saya ingin selalu ada di dekat kakek
kepalanya dan menolak mereka. dan nenek, tetapi saya harus pulang ke
“Saya tidak mau menikah dengan bulan. Saya adalah makhluk yang berasal
siapapun. Saya ingin berada di tempat kakek dari kota besar di bulan.”
dan nenek sampai kapan pun.” Kakek dan nenek terkejut.
Masyarakat Jepang pada zaman Heian “Apa? Dari kota besar di bulan?”
menjunjung tinggi nilai beauty (kecantikan), “Betul. Makhluk yang berasal dari kota
elegance (keanggunan), dan correct manners besar di bulan harus kembali ke situ
menurut Bower (1994 : 233). Hal ini menjadi sesudah menjadi dewasa.
tolak ukur cantik tidaknya seseorang, selain “Kapankah itu?”
ketiga hal tersebut masyarakat pada zaman ini “Pada malam bulan purnama Agustus…..”
harus terlihat bagus dan paham akan “Ma-malam bulan purnama! Itu besok
keindahan alam, puisi dan seni. Dalam cerita malam! Tetapi kamu adalah putriku, aku
ini peneliti menemukan kecantikan wanita akan tidak menyerahmu kepada siapapun!”
diukur melalui kecantikan fisik (outer beauty) Kakek dan nenek menangis tersedu-
dan intelektualitas (inner beauty). Walaupun sedu sambil memeluk erat Putri Kaguya.
kaguya cantik outer beauty kecantikan Putri Akhirnya malam bulan purnama datang.
Kaguya segera meluas ke seluruh negeri, lalu Kakek bertekad sekuat tenaga untuk
orang-orang kaya atau berkedudukan tinggi mengusir utusan-utusan bulan yang datang
yang menginginkan Putri Kaguya menjadi untuk membawa kembali Putri Kaguya.
istrinya berturut-turut datang untuk Ia meminta banyak prajurit untuk
meminangnya tapi dia tidak silau dengan harta menjaga di sekitar rumahnya.
kekayaan dia tetap sederhana hal ini yang Akhirnya bulan muncul di atas gunung.
dimaksud dengan Inner Beauty . Para prajurit meletakkan anak panah pada
busurnya dan membidik langit. Mereka
telah bersiap siaga.
Di bagian rumah yang paling dalam,
kakek dan nenek melindungi Putri Kaguya
sekuat tenaga. Bulan purnama mulai
3. Pantang Menyerah bercahaya terang.
Jepang dikenal sebagai Negara yang Lingkaran cahaya melebar di atas para
penduduknya penuh dengan sikap makoto prajurit yang sudah siap siaga. Seorang
atau kesungguh-sungguhan. Sikap ini perajurit menarik busur dan melepaskan
567
VOL 01, NO 06 (2021) KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI
anak panah. Anak panahnya terbang ke derita. Jiwa yang tentram adalah yang lepas
arah bulan, nam un segera hilang di tengah dari kemelekatan, ego (keinginan diri), dan
jalan. Sinar bulan yang secara aneh yang ada hanya kasih yang murni. Ibarat
menguat membuat mata para perajurit keluwesan bambu yang diolah menjadi
menjadi pusing dan mereka tidak lagi bisa berbagai macam bentuk, pada hakekatnya
berdiri tegaPara prajurit yang diterangi tetaplah bambu namun dengan identitas yang
sinar bulan menjadi tak bisa bergerak. lain. ketika kita menuntut sesuatu dengan
Akhirnya bidadari dan kuda dari keharusan, maka kita tidak bisa bebas dari
kahyangan turun di tengah cahaya ego, pada dasarnya kebebasan itu sudah ada
rembulan. Putri Kaguya yang berada di dalam diri masing-masing makhluk dan nilai
bagian rumah yang paling dalam, berjalan dari sesuatu bukan berasal dari perbandingan
ke dalam sinar bulan seolah ditarik dengan yang lain, namun terkandung dalam
mendekat. setiap ciptaan-Nya. Ketika mengalami satori
Kakek dan nenek pun tidak bisa bukan berarti segala penderitaan atau masa
berbuat apa-apa. Kakek dan nenek dalam lalu sepenuhnya dilupakan, selama kita hidup
kutipan diatas yang mengetahui bahwa hal itu tetap ada sebagai bagian dari perjalanan
kaguya ini adalah dewi bulan dan harus hidup, yang berbeda adalah cara
kembali keasalnya berusaha menahan menghadapinya. Hal ini disimbolkan pada
kaguya dengan mengumpulkan prajurit adegan terakhir ketika Kaguya menengok ke
untuk menahan kaguya untuk bersama bumi saat kembali ke bulan. Kaguya
mereka. Tetapi kamu adalah putriku, aku mendapatkan 2 kali satori yaitu tentang
akan tidak menyerahmu kepada siapapun!” ketidakkekalan dan tentang rasa hidup. Yang
Tapi sekuat-kuatnya usaha yang dilakukan menghubungkan setiap makhluk semesta
tidak mampu menahan kaguya didunia. adalah rasa hidup, bukan obsesi atau pikiran.
Pada kutipan terakhir Putri Kaguya yang Ibarat ruas-ruas bambu, dari situ seseorang
berada di bagian rumah yang paling dalam, merasa bahwa ia adalah wadag (kosong) yaitu
berjalan ke dalam sinar bulan seolah ditarik kondisi dimana keakuan (ego) tidak ada, kita
mendekat. Kakek dan nenek pun tidak bisa menjadi sama dengan segala makhluk di bumi.
berbuat apa-apa. Tidak ada yang paling rendah atau tertinggi,
semua saling membutuhkan dan terus.
Keseluruhan perjalanannya di cerita ini dapat
dimaknai sebagai proses meditasi yaitu proses 4. Membalas Budi
dialektis dan perjumpaan dengan segala unsur Ajaran untuk membalas budi merupakan
dalam diri. Jiwa yang belajar disimbolkan perwujudan konsep Giri dan Ninjou yang
semurni bayi yang menyerap pengetahuan menjadi ciri khas budaya Jepang. Kata Giri,
murni dari alam dengan polosnya dan tumbuh memiliki beberapa arti, antara lain “jalan yang
bersama pikiran dan perasaannya. Adanya benar untuk melakukan sesuatu Hal atau
derita berasal dari perjumpaannya pada sifat Perkara, Budi pekerti. berawal dari ajaran
amarah, kekuasaan, kekhawatiran, iri dengki, konghuchu yang merupakan dasar ajaran
dendam, hasrat dan obsesi akan hal-hal diluar Shinto. Konsep Giri ini dipakai dalam
diri kita. Jiwa berevolusi sesuai dengan hubungan antar individu, dan merupakan
pencapaian kesadarannya melalui refleksi dan tradisi yang sudah lama menyatu pada diri
introspeksi dari berbagai tantangan dan masyarakat Jepang, terutama pada masyarakat
masalah yang ada. petani pedesaan. Pada waktu menanam padi,
Bulan adalah lambang welas asih yang jika seseorang mendapatkan bantuan dari
mampu melepaskan manusia dari segala orang lain, maka dia mempunyai ‘Kewajiban’
untuk membalasnya. Konsep Giri merupakan
568
VOL 01, NO 06 (2021) KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI
akar terbentuk perasaan “ Berhutang Budi “. ini terkait dengan kepercayaan Buddha
Sedangkan Ninjou berarti kebaikan hati, kasih Shakyamuni dimana ada 4 macam
sayang, tenggang rasa sebagai kodrat penderitaan dasar yang menyebabkan
manusia. Ninjou menggambarkan kebingungan dalam hidup, yaitu: 1)
pemahaman, pengertian terhadap kehidupan perpisahan dengan mereka yang kita cintai, 2)
manusia di alam semesta ini. Para ahli kebersamaan dengan orang yang kita
berpendapat bahwa Giri dan Ninjou adalah benci,3)kenyataan bahwa kita tidak dapat
satu kesatuan, namun ada ahli yang memiliki apa yang kita inginkan, 4) kenyataan
berpendapat bahwa Giri dan Ninjou bahwa tubuh fisik merupakan bejana
merupakan hubungan ti mbal balik, atau saling penderitaan.
berlawanan. Penempatan giri dan Ninjou yang
saling berlawanan ini dimaknai sebagai Ketika mengalami satori bukan berarti
hubungan timbal balik, antara pribadi dan segala penderitaan atau masa lalu sepenuhnya
umum dalam struktur masyarakat Jepang. dilupakan, selama kita hidup hal itu tetap ada
Konsep Giri ditempatkan lebih tinggi sebagai bagian dari perjalanan hidup, yang
daripada Ninjou. Konsep Giri dan Ninjou berbeda adalah cara menghadapinya. Hal ini
inilah yang melahirkan kewajiban moral yang disimbolkan pada adegan terakhir ketika
terdapat dalam kehidupan sosial masyarakat Kaguya menengok ke bumi saat kembali ke
Jepang. Agar hubungan berjalan harmonis, bulan.
jika seseorang mendapat kebaikan dari orang
lain, maka dia mempunyai kewajiban moral Kaguya mendapatkan 2 kali satori yaitu
untuk membalasnya. Sikap membalas budi tentang ketidakkekalan dan tentang rasa
dalam Konsep Giri dan Ninjou terdapat hidup. Yang menghubungkan setiap makhluk
kutipan sebagai berikut: semesta adalah rasa hidup, bukan obsesi atau
pikiran. Ibarat ruas-ruas bambu, dari situ
“Kek, ini….” seseorang merasa bahwa ia adalah wadag
Putri Kaguya menjatuhkan kantong (kosong) yaitu kondisi dimana keakuan (ego)
keabadian di depan kakek. tidak ada, kita menjadi sama dengan segala
“Semoga kakek dan nenek sehat-sehat makhluk di bumi. Tidak ada yang paling
selalu....” rendah atau tertinggi, semua saling
“Oh, kamu hendak pergi sekarang? Putri membutuhkan dan terus berubah.
Kaguya, tolong bawa kami juga....” Trahutami, Sriwahyu I. 2013.
Kakek dan Nenek berdiri terhuyung-
huyung dan mencoba mengejarnya.
Di depan mata mereka, kuda
kahyangan yang dinaiki Putri Kaguya
terbang dengan mulus, lalu tiba-tiba KESIMPULAN
menjauh dengan cepat seolah ditarik bulan.
1. Hime no Monogatari (Kisah Putri Kaguya)
Giri dan Ninjou yang ditunjukkan putri atau juga dikenal dalam judul Taketori no
Okina no Monogatari (Kisah Kakek
kaguya disini bagaimana dia membalas budi Pengambil Bambu). Kisah ini diperkirakan
kepada kakek dan nenek yang menjaga dan berasal dari awal zaman Heian dimana si
membesarkannya. Ketika kaguya akan pengarang sangat memahami gaya sastra
kembali kebulan ia menjatuhkan kantong Tiongkok maupun agama Buddha. Adapun
penjabaran alur cerita Alur maju.
keabadian di depan kakek, berharap kakek dan 2. Tokoh Utama: Putri Kaguya, kakek dan
nenek yang ia sayangi dapat hidup abadi. Hal nenek dan tokoh tambahan para prajurit
569
VOL 01, NO 06 (2021) KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI
570
VOL 01, NO 06 (2021) KOMPETENSI: JURNAL BAHASA DAN SENI
571