Anda di halaman 1dari 7

GEOGRAFI SEJARAH

ALAM METOLOGI DAN PERADABAN JEPANG

DOSEN MATA KULIAH :

Dr. Rahayu Permana, Dr., M.Hum. M.Hum.


KELOMPOK :
Ahmad Manar Hanifah
Alif Lukmanul Hakim
Muhammad Faisal Batubara
Aulia septiani
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa memberikan kesempatan bagi kami untuk
Menyusun makalah guna menyelesaikan makalah Alam Metologi Dan Peradaban Jepang.
makalah ini telah kmai susun semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak khususnya Bapak pengampu mata kuliah kami yaitu Dr. Rahayu Permana, Dr., M.Hum.
M.Hum. sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu, dengan
senag hati kami menerima semua saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaikimakalah ini. Akhir kata dari kami, berharap semoga makalah Alam Metologi Dan
Peradaban Jepang ini dapat memberikan manfaaat ataupun inspirasibagi pembaca.

Jakarta ,11 Maret 2023

Penyusun
Bab 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Maslah

Jepang adalah salah satu negara maju di Asia yang banyak memberikan kontribusi
besar kepada dunia, baik dalam hal teknologi maupun ilmu pengetahuan sehingga
menjadi perhatian beberapa negara di dunia. Bukan hanya dalam hal teknologi dan ilmu
pengetahuan yang pesat yang menjadi ketertarikan beberapa negara di dunia, tetapi
tentang sejarah dan kebudayaan Jepang pun menjadi daya tarik tersendiri bagi beberapa
negara di dunia, di antaranya karena Jepang memiliki kebudayaan yang menarik, serta
merupakan salah satu negara yang sangat menghargai kebudayaannya. Kebudayaan
berasal dari kata budaya yang artinya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, karya seni dan adat istiadat (KBBI, 2012: 340).

Kebudayaan Jepang terdiri dari budaya tradisional dan budaya modern. Budaya
modern di Jepang seiring dengan kemoderenan yang dimiliki Jepang, sedangkan budaya
tradisional adalah sesuatu yang sudah ada sejak berdirinya negara Jepang yang
diperikirakan pada 660 SM, dan menjadi tradisi suatu kelompok masyarakat. Salah satu
tradisi yang terbentuk dalam suatu masyarakat di Jepang adalah Mitos.

Mitos merupakan kebudayaan tradisional di Jepang dan berkembang di


masyarakatnya. Dapat dikatakan meski Jepang sudah memasuki era modern, tetapi
beberapa mitos di Jepang masih dipercaya oleh masyarakat Jepang. Kepercayaan tentang
mitos ini terus berkembang walau zaman sudah modern, bahkan mitos-mitos yang
berkembang ini mempengaruhi beberapa aspek di dalam seni budaya Jepang. Mitos yang
masih dipercaya masyarakat Jepang salah satunya adalah sosok Yōkai yaitu Kitsune.
Yōkai adalah sebutan untuk menggambarkan sosok mahluk spiritual, contohnya adalah
setan, hantu, roh, monster dan siluman.

Pada zaman modern sekarang ini, beberapa karya sastra dan seni, dalam buku
anak-anak, dan dalam film, anime, manga, video game, dan iklan. Banyak patung Tanuki
dimana-mana dan sebagai maskot bagi banyak perusahaan, misalnya kartu poin Lawson
yang bernama Ponta. Anjing rakun dikenal nakal dan periang, serta ahli menyamar
dengan sifat-sifat yang dianggap membawa keberuntungan.Berdasarkan uraian latar
belakang di atas, penulis ingin menelaah lebih dalam mengenai sosok mitologi Tanuki.

Menurut Djam’annuri (2008:42), kepercayaan masyarakat Jepang pada periode


awal merupakan perpaduan antara faham animisme dengan pemujaaan terhadap gejala-
gejala alam. Orang Jepang menyebut spirit tersebut sebagai Dewa atau Kami. Jadi
faktanya adalah hampir semua hal supranatural dalam mitologi Jepang dianggap sebagai
Kami. Terdapat dua kitab mitolgi Jepang yaitu Kojiki (Records of ancient matters) dan
Nihonshoki (Chronicles of Japan). Perbedaan dari kedua kitab tersebut adalah kitab
Nihonshoki (720M) bersifat objektif lebih cenderung ke bidang sejarah dan politik,
sedangkan Kojiki (712M) bersifat subjektif lebih condong ke bidang kesusastraan dan
mitologi.

Tanuki adalah sebutan untuk anjing rakun dalam bahasa Jepang. Tanuki juga
dapat dikatakan sebagai siluman anjing rakun yang sangat terkenal. Dalam beberapa
cerita Jepang, Tanuki diceritakan dapat berubah bentuk menjadi apapun baik menjadi
benda hidup atau mati dan dapat merubah daun menjadi uang karenanya Tanuki disebut
sebagai penipu yang cerdik. Dalam kepercayaan Shinto di kepulauan Jepang, Tanuki
dianggap sebagai dewa dan penguasa atas semua alam, namun setelah masuknya agama
Buddha, hal-hal kepercayaan Tanuki mulai menghilang dan menjadikan Tanuki sebagai
utusan para dewa atau pelindung alam.

Tanuki dalam kehidupan nyata adalah hewan anjing rakun. Anjing rakun adalah
hewan mamalia omnivora kecil, terutama yang aktif di malam hari, yang tampak seperti
persilangan antara rakun dan possum. Dari seluruh Asia Timur, Tanuki telah menyebar
ke Skandinavia dan sebagian besar Eropa utara. Tanuki memiliki tingkat reproduksi yang
tinggi, serta kemampuan untuk makan makanan buatan manusia dan hidup dekat dengan
pemukiman manusia

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi masalah


bahwa masyarakat Jepang sebagai masyarakat modern masih percaya akan sosok
mitologi Kitsune dan mempercayai pengaruh sosok mitologi ini dalam kehidupan
masyarakat Jepang.

C. Landasan Teori

Dalam setiap penelitian perlu adanya landasan teori untuk mendukung penelitian
tersebut, menurut Koentjaraningrat (1976:7) kerangka teori berfungsi sebagai pendorong
proses berfikir deduktif yang bergerak dari bentuk abstrak ke dalam bentuk yang nyata.
Dalam penelitian kebudayaan masyarakat diperlukan satu atau lebih teori pendekatan
yang sesuai dari penelitian ini. Pengertian Kebudayaan :

Koenjtaraningrat (1976:28) kebudayaan merupakan keseluruhan gagasan dan


karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta keseluruhan dari budi
pekertinya. Sehingga dapat ditarik suatu pengertian yaitu kebudayaan adalah segala hasil
karya cipta dan gagasan manusia yang mengalami suatu proses adaptasi sehingga
menciptakan suatu sistem dalam masyarakatnya, baik itu berupa ilmu pengetahuan, nilai,
norma, dan juga sistem kepercayaan di dalam kehidupan masyarakat.
Pengertian Kepercayaan: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:1053),
kepercayaan atau keyakinan adalah sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata, sesuatu
yang dipercayai, harapan dan keyakinan akan kejujuran, kebaikan, dan sebagainya.

Di dalam bukunya Huxley, The Prennial Philosophy, menyebutkan ada 4 arti tentang
kepercayaan, yaitu:

a. Percaya mengandalkan sesuatu kepada orang tertentu


b. Percaya (Faith) kepada wibawa dari para ahli di suatu bidang ilmu pengetahuan
c. Percaya (Believe) kepada dalil-dalil yang diketahui seseorang yang dapat dicari
kebenarannya apabila memiliki kemauan.
d. Percaya (Believe) kepada dalil-dalil yang diketahui seseorang di cek
kebenarannya, sekalipun orang tersebut menghendakinya (Huxley, 2001:30).

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa masyarakat adalah


sekumpulan manusia yang hidup bersama di dalam wilayah yang sama, cenderung
memiliki budaya yang relatif sama. Kemudian seiring dengan berkembangnya zaman
manusia memiliki cara pemikiran yang baru dan inovasi baru yang akan menciptakan
sebuah kebudayaan baru.

1. Pengertian Alam Mitologi :


Mitologi berasal dari bahasa Yunani, mythos yang artinya sebuah cerita naratif
dan logos, sementara itu yang dimaksud dengan istilah mitologi adalah sebuah perpaduan antara
kata mythos dan logos. Logos dalam hal ini adalah usaha manusia untuk melakukan pendekatan
terhadap gereja alam yang poinnya ada pada hal-hal yang bersifat rasional.

Dapat disebut, mitologi adalah usaha manusia dalam menjelaskan gejala alam yang ada
beserta dengan asal-usulnya yang belum diberi bobot dalam ilmu pengetahuan rasional oleh
pikiran manusia. Beberapa mitologi yang terkenal seperti mitologi Yunani, mitologi Jepang
hingga mitologi Indonesia, keberagaman yang ada memunculkan ide-ide perwujudan dalam
karya seni grafis.

Bisa juga disebut dengan ilmu tentang keberadaan dewa dan pahlawan masa lalu dengan
tafsir dan makna tentang kejadian asal usul manusia. Dapat disimpulkan bahwa secara umum,
mitologi adalah ilmu mengenai kisah para tokoh-tokoh di masa lalu, baik itu kisah tentang dewa,
makhluk halus, pahlawan hingga sejarah-sejarah yang dimiliki

Menurut KBBI, mitologi adalah cerita yang mempumyai latar belakang sejarah,
dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci, banyak
mengandung hal-hal yang ajaib, dan umumnya ditokohi oleh dewa (KBBI, 2012: 922).
Menurut William (1993: 75), mitologi adalah sebuah bentuk cerita tentang peristiwa semi
histori yang menerangkan tentang kehidupan manusia yang kebanyakannya tidak masuk akal dan
tidak ada hubungan dengan apa yang terjadi.

2. Masa Peradaban Jepang

Bangsa Jepang mengalami sejarah yang panjang. Dalam sejarahnya Jepang


diwarnai dengan berbagai peperangan. Secara garis besar pembabakan sejarah Jepang
dapat dibagi menjadi 6 jaman, yaitu Jaman Purba, Jaman Awal Sejarah Jepang, Jaman
Abad Pertengahan, Jaman Peralihan, Jaman Kebangkitan Jepang, dan Jaman Baru.

Pada tahun 1447 – 1467 Jepang mengalami peperangan yang disebut dengan
Perang Onin. Perang Onin melibatkan sebagian besar daimyo1 di Jepang. Setelah Perang
Onin berakhir, Jepang dilanda oleh pemberontakanpemberontakan yang dilakukan oleh
tuan tanah (daimyo). Para daimyo saling berebut daerah untuk memperluas kekuasaanya.
Pada saat itu, muncullah tiga orang panglima perang yang berpengaruh dalam
menyatukan Jepang yaitu, Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu.

Masa penyatuan kembali ini disebut juga Jaman peralihan. Oda Nobunaga
mencoba untuk menyatukan seluruh Jepang dalam wilayah kekuasaanya. Oda Nobunaga
sendiri wafat sebelum berhasil menyatukan seluruh Jepang. Setelah wafatnya Oda
Nobunaga, pemerintahan diambil alih oleh Hideyoshi.

Hideyoshi berhasil menyingkirkan para pesaingnya untuk mengantikan posisi Oda


Nobunaga. Hideyoshi berhasil menyingkirkan anak-anak dari Nobunaga serta adiknya.2
Kemampuan Hideyoshi sangat baik, dia berhasil melanjutkan misi Nobunaga untuk
meyatukan seluruh Jepang, baik itu dilakukan dengan peperangan maupun perdamaian.
Hideyoshi merupakan pemimpin yang mempunyai keinginan besar dalam menjunjung
harga diri negaranya.

Tujuan pertama Hideyoshi adalah memastikan apa yang dicapainya dengan


tindakan cepat dapat dipertahankan dengan kekuatan. Di antara lawanlawannya, lawan
paling berbahaya adalah Ieyasu. Hal ini dikarenakan bahwa Hideyoshi dan Tokugawa
merupakan lawan yang sepadan dan memiliki pengaruh yang sama besarnya sebagai para
panglima perang kepercayaan Nobunaga. Hideyoshi dan Ieyasu terlibat konflik singkat
pada tahun 1584-1585, tetapi memutuskan menghentikan konfrontasi itu sebelum
keduanya hancur lebur, dan sejak itu menjauh satu sama lain.

REFRENSI
1
Daimyo merupakan sebutan untuk bangsawan feudal atau tuan tanah
2
J.L. Norton, Jepang Purba, (Jakarta: Tira Pustaka, 1983) , hlm 143.
 http://repository.unsada.ac.id/1915/2/BAB%20I.pdf
 http://repository.unsada.ac.id/660/6/Glosari.pdf
 https://www.aimizumizu.com/2012/03/mitologi-jepang.html
 elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/7140/7/UNIKOM_CHRISNA%20YUDA%20TAMA
%20HERYANA_BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai