Anda di halaman 1dari 16

1.

An PP, anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan pada
siku kiri. Satu jam yang lalu pasien terjatuh dengan siku kiri menyentuh lantai untuk
menahan jatuh. Tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik: siku kiri
tidak dijumpai tanda-tanda perdarahan maupun luka terbuka. Terdapat krepitasi pada
lengan atas kiri bagian distal. Hasil pemeriksaan radiologis sebagai berikut:

Komplikasi jangka panjang pada kasus ini apabila tidak mendapatkan tatalaksana yang
baik adalah…
A. Cedera nervus medianus.
B. Cedera nervus ulnaris.
C. Cedera arteri brachialis.
D. Cubitus Varus.
E. Sindrom kompartemen.

Sumber: CBT Optima November 2019


Pembahasan
Diagnosis pada kasus ini mengarah pada fraktur suprakondiler, hal tersebut dilihat dari
adanya trauma pada siku kiri, ditemukan krepitasi, dan pada fofo rontgen tampak garis
fraktur komplit pada supracondyler. Komplikasi fraktur supracondyler terdapat early
complication & late complication. Early complication antara lain cedera nervus
medianus, cedera nervus ulnaris, cedera arteri brachialis, dan sindrom kompartemen.
Yang termasuk late complication, antara lain: cubitus varus (karena malunion sehingga
siku berbentuk “O” dan elbow stiffness. Sehingga jawaban yang paling sesuai adalah
Jawaban D. Cubitus Varus

2. Seorang wanita, 59 tahun, datang dengan keluhan nyeri pergelangan tangan dan tidak
bisa digerakan. Riwayat jatuh bertumpu dengan tangan kanan 1 hari yang lalu. Dari
pemeriksaan didapatkan dinner fork deformity. Dari pemeriksaan radiologis didapatkan
fraktur pada distal radius angulasi ke dorsal. Apa diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Fraktur Colles dextra
B. Fraktur Reverse Colles dextra
C. Fraktur Galeazzi dextra
D. Fraktur Monteggia dextra
E. Fraktur Smith dextra

Sumber CBT Optima November 2019


Pembahasan
• Pasien geriatri dengan riwayat trauma. Dari pemeriksaan didapatkan dinner fork
deformity dan hasil pemeriksaan radiologis didapatkan fraktur distal radius dengan
angulasi ke dorsal. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah fraktur colles dextra.
• Fraktur Reverse Colles dextra = Fraktur Smith dextra fraktur distal radius dengan
fragmen fraktur menonjol ke arah anterior (volar).

3. Tn JS, seorang laki laki berusia 20 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RS pasca
terjatuh dari sepeda motor 1 jam yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri pada lengan
kanan dan sulit menggerakan lengan kanan. TD 120/80mmHg, laju nadi 92x/menit, laju
napas 20x/menit, dan suhu afebris. Gambaran klinis: lengan adduksi, endorotasi, ROM
terbatas. Tampak dari pemeriksaan radiologi gambaran glenohumeral joint:

Diagnosis pada pasien ini adalah…


A. Dislokasi sendi bahu anterior.
B. Dislokasi sendi bahu posterior.
C. Dislokasi sendi bahu inferior.
D. Dislokasi sendi beserta fraktur.
E. Fraktur klavikula.

Sumber: CBT Optima November 2019


Pembahasan
Pasien riwayat trauma mengeluhkan nyeri di bagian lengan atas. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan lengan adduksi, endorotasi dan ROM terbatas. Dari gambaran radiologi
tanda lightbulb (tampilan sirkular dari caput humerus yang menetap pada endorotasi
serta gambaran caput humerus dan glenoid yang tumpang tindih. Diagnosis yang tepat
adalah dislokasi sendi bahu posterior.
Tampak dari gambar XRay Caput Humerus bergeser ke arah posterior. • Tanda panah
menunjukan adanya Trough Line Sign, yakni gari yang tampak akibat impaksi caput
humerus.

4. Seorang laki-laki usia 42 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri hebat pada betis
dan pergelangan kaki kiri. Keluhan ini dirasakan pasien setelah pasien terjatuh saat main
basket dan terdengar benturan keras pada kakinya. Saat ini pasien tidak bisa menapak
menggunakan tumit/tidak bisa mengangkat punggung kaki. Status lokalis betis tegang,
nyeri tekan, dan teraba massa irreguler pada betis kiri. Tatalaksana yang tepat pada
pasien ini adalah…

A. Tendorafi
B. Tendoplasti
C. Dipasang gips
D. Diberikan anti nyeri
E. Diberikan kompres pada daerah cedera

Sumber: CBT Optima November 2019


Pembahasan
Laki-laki 42 tahun, dengan keluhan nyeri pada pergelangan kaki kiri askibat terjatuh saat
main basket., pasien tidak bisa menapak menggunakan tumit. Status lokalis betis
tegang, nyeri tekan, dan teraba massa irreguler pada betis kiri, plantar fleksi (-).
Berdasarkan gejala dan tanda tersebut diagnosis yang paling mungkin pad akasus ini
adalah rupture tendon Achilles. Pilihan jawaban yang tepat pada kasus ini adalah
tendorafi, yakni teknik penyambungan kembali tendon yang rupture.
• Tendoplasti teknik operasi untuk memendekan atau memanjang tendon yang
abnormal. Misal pada cedera ankle kronis, seringkali terjadi loose tendon/ tendon
memanjang sehingga perlu dilakukan tendoplasti untuk mengembalikan tendon ke
ukuran normal.
• Dipasang gips indikasi pada fraktur tulang.
• Diberikan anti nyeri sebatas terapi suportif.
• Diberikan kompres pada daerah cedera tatalaksana cedera secara umum.

5. Wanita 20 tahun, datang ke RS dengan keluhan tungkai kanan bengkok. Pasien riwayat
patah tulang tibia dextra 10 bulan yang lalu. Pasien hanya kontrol 2 bulan pertama. PF
TTV dalam batas normal, dari pemeriksaan rontgen tampak pada tibia dextra konsolidasi
(+), angulasi (+). Apa diagnosis untuk kasus tersebut?
A. Union tibia.
B. Malunion tibia.
C. Non union tibia.
D. Delayed union tibia.
E. Psudoarthrosis tibia.

Sumber: Ingenio Batch 4 2020

6. Seorang wanita 20 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami KLL 30 menit yang lalu.
Pasien mengeluhkan nyeri pada bahu kanan. TTV dalam batas normal, status lokalis
ditemukan nyeri tekan dan krepitasi pada bahu kanan. Dari foto xray ditemukan fraktur
clavicula 1/3 medial dextra tanpa displacement. Tatalaksana yang tepat diberikan
kepada pasien tersebut adalah?
A. ORIF.
B. OREF.
C. Arm sling.
D. Figure of eight.
E. Gips.

Sumber: Ingenio Batch 4 2020

7. Seorang laki-laki 26 tahun mengeluh nyeri di lutut kiri setelah bermain futsal, terasa
nyeri terutama saat digunakan berjalan, pada pemeriksaan fisik TD: 110/70mmHg,
N:88x/m, RR:18x/m, S:36,2°C. McMurray test (-), anterior drawer test (+), Lachman test
(+). Diagnosis kasus tersebut?
A. Ruptur Anterior Cruciate Ligament.
B. Ruptur Posterior Cruciate Ligament.
C. Ruptur Colateral Lateral Ligament.
D. Lesi meniskus.
E. Ruptur Colateral Medial Ligament.

Sumber: Ingenio Batch 4 2020

8. Seorang laki-laki 22 tahun datang ke IGD RS mengeluh nyeri di pergelangan kaki kanan
setelah di-tackle temannya saat bermain futsal, gerakan terbatas karena terasa nyeri. PF
TTV dalam batas normal, ketika dilakukan penekanan di m. gastrocnemius tidak
didapatkan plantar flexi. Apa diagnosis pasien tersebut?
A. Ankle sprain.
B. Calcaneus spur.
C. Ruptur m. gastrocnemius.
D. Fraktur calcaneus.
E. Ruptur tendon achiles.
Sumber: Ingenio Batch 4 2020
9. Seorang wanita 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan batuk sejak 3 bulan yang lalu,
penurunan berat badan, saat ini pasien mengeluh nyeri punggung sejak 1 bulan terakhir,
dan pasien merasa makin lama makin membungkuk, pasien juga mengeluhkan terdapat
benjolan yg muncul di punggungnya. PF TD: 110/80mmHg, N: 89x/m, RR: 20x/m,
S:36,9°C, dari pemeriksaan rontgen didapatkan gambar seperti berikut. Apa diagnosis
pasien tersebut?

A.Spondilosis.
B.Spondilitis TB. → pott’s disease
C.Spondilolisis.
D.Ankylosing spondilitis.
E.Spondilolisthesis.

Sumber: Ingenio Batch 4 2020

10. Seorang wanita usia 60 tahun datang ke RS karena terasa nyeri di pinggang. Riwayat
menopause sejak 10 tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal,
vertebrae krepitasi (+) pada saat membungkuk. Apa kemungkinan diagnosis pasien
tersebut?
A. Osteoporosis.
B. Spondilosis lumbal.
C. Spondilolisis.
D. HNP.
E. Osteoarthritis vertebrae.

Sumber: Ingenio Batch 4 2020

11. Seorang laki-laki usia 28 tahun dengan pekerjaan pemain sepak bola mengeluh nyeri
dan kemerahan di daerah betis kanan sehingga pasien tidak bisa berjalan. Pada
pemeriksaan fisis ditemukan massa di pertengahan betis, nyeri saat plantarfleksi, dan
Thompson test negatif. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus di atas adalah...
a. Ruptur M. gastrocnemius.
b. Strain M. gastrocnemius.
c. Tendinitis.
d. Ruptur tendon Achilles.
e. Osteoartritis.
Sumber: POIN Soal & Jawaban Revisi TO Prediksi 1-50 Batch IV 2020 No. 33
Pembahasan:
● Diagnosis:
○ Laki-laki 28 tahun.
○ Nyeri kemerahan di daerah betis kanan.
○ Tidak bisa berjalan.
○ Massa di pertengahan betis.
○ Nyeri saat plantarfleksi.
○ Thompson test negatif.
● Ruptur musculotendinous junction distal m. gastrocnemius (tennis leg):
○ Biasanya pada olahragawan.
○ Nyeri yang dapat menjalar ke pergelangan kaki.
○ Edema.
○ Khas: defek dapat tervisualisasi sebagai massa di betis.

12. Seorang laki-laki usia 20 tahun dibawa ke IGD setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien
mengeluh rahang bawah bengkak dan tidak dapat membuka mulut. Dari hasil
pemeriksaan, kesan rahang bawah tidak stabil dan tampak maloklusi. Kemungkinan
kelainan pada pasien ini adalah…
a. Fraktur mandibula.
b. Fraktur maxilla.
c. Fraktur nasal.
d. Fraktur orbita.
e. Fraktur tripod.
Sumber: POIN Soal & Jawaban Revisi TO Prediksi 1-50 Batch IV 2020 No. 35
Pembahasan:
● Diagnosis:
○ Laki-laki 20 tahun.
○ Kecelakaan lalu lintas.
○ Rahang bawah bengkak dan tidak dapat membuka mulut.
○ PF: kesan rahang bawah tidak stabil dan tampak maloklusi.
● Gejala
○ Nyeri dan bengkak.
○ Sulit membuka mulut.
○ Maloklusi.
○ Gigi rusak atau hilang.
○ Deviasi dagu.
○ Laserasi atau hematom intraoral.
○ Baal pada daerah yang dipersarafi n.V3.
○ PF: teraba fraktur saat palpasi mandibula.
● Opsi lain:
○ Fraktur maxilla, nasal, dan orbita terletak di daerah rahang atas,
sedangkan keluhan pasien pada rahang bawah.
○ Fraktur tripod:

13. Seorang laki-laki usia 56 tahun datang dengan keluhan nyeri pada persendian sejak 1
bulan lalu. Hasil laboratorium menunjukkan adanya anemia, serum protein dan protein
urin abnormal. Pada pemeriksaan foto polos kepala, ditemukan lesi litik multipel dengan
gambaran punched out. Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Osteosarkoma.
b. Kondrosarkoma.
c. Mieloma multipel.
d. Sarkoma Ewing.
e. Leukemia kronik.
Sumber: POIN Soal & Jawaban Revisi TO Prediksi 1-50 Batch IV 2020 No. 37
Pembahasan:
● Diagnosis:
○ Laki-laki 56 tahun.
○ Nyeri pada persendian sejak 1 bulan lalu.
○ Hasil laboratorium: anemia, serum protein, dan protein urin abnormal.
○ Xray kepala: lesi litik multipel dengan gambaran punched out → multipel
mieloma.
● Definisi Multiple Mieloma:
○ Keganasan (proliferasi berlebihan sel plasma di sumsum tulang) →
penumpukan paraprotein monoclonal (protein M).
○ Menyebabkan kerusakan tulang dan gangguan produksi sel darah yang
lain.
● Gejala:
○ Nyeri tulang.
○ Fraktur patologis.
○ Anemia, lemas, malaise, perdarahan.
○ Infeksi (biasanya pneumonia).
○ Hiperkalsemia.
○ Kompresi vertebra.
○ Gagal ginjal.
○ Neuropati.
○ Protein serum dan protein urin abnormal = protein Bence-Jones (Protein
globulin monoclonal yang ditemukan di urine. Temuannya mengarah ke
multiple myeloma, limfoma maligna, atau Waldenstorm
macroglobulinemia).
○ Xray: lesi litik, sunburst, Codman triangle (periosteal terangkat
membentuk struktur mirip segitiga).
Codman triangle
● Opsi lain:
○ Osteosarkoma → keganasan tulang padat, pada metafisis (gambaran
sunburst atau codman triangle pada Xray).
○ Kondrosarkoma → keganasan tulang rawan.
○ Sarkoma Ewing → keganasan pada tulang yang biasanya ditemukan pada
anak-anak, pada diafisis (gambaran onion skin pada Xray).

14. Seorang laki-laki usia 51 tahun datang dibawa ke IGD rumah sakit setelah mengalami
kecelakaan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70mmHg, HR 110 x/menit, RR
22x/menit, suhu 36,5°C. Pada pemeriksaan fisis didapatkan bengkak di kedua pipi serta
os nasal dan maksila dapat digerakkan. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Lefort I.
b. Lefort II.
c. Lefort III.
d. Fraktur basis cranii.
e. Fraktur tripod.
Sumber: POIN Paket E Prediksi Agustus 2020 No. 28
Pembahasan:
● Diagnosis:
○ Mengalami kecelakaan.
○ Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70 mmHg, HR 110x/menit, RR
22x/menit, suhu 36,5oC.
○ Bengkak di kedua pipi.
○ Os nasal dan maksila dapat digerakkan → floating maxilla.
● Klasifikasi Le Fort:
○ I: garis fraktur horizontal.
○ II: garis fraktur seperti piramida.
○ III: mengenai daerah orbita.

● Opsi lain:
○ LeFort I → floating palatum.
○ LeFort III → floating face.
○ Fraktur basis cranii → pada pemeriksaan fisis ada tanda seperti raccoon
eyes, battle’s sign, cairan jernih dari hidung atau telinga.
○ Fraktur tripod → zigomatikum.

15. Seorang pasien laki-laki, usia 27 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan lutut kiri nyeri
setelah bermain futsal. Keluhan terjadi setelah terkena tendangan di sekitar lutut saat
bermain futsal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas
normal, pemeriksaan lokalis genu sinistra didapatkan oedem sekitar genu, valgus test (+)
dan varus test (-), disertai dengan adanya McMurray sign (+). Apa penanganan awal
yang harus diberikan?
a. Operasi segera.
b. Kurangi aktivitas lutut sampai operasi selesai.
c. Kompres es.
d. Pemberian analgetik NSAID.
e. Tidak diperlukan penanganan khusus.
Sumber: POIN Paket E Prediksi Agustus 2020 No. 33
Pembahasan:
● Diagnosis (Ruptur Ligamen Genu)
○ Lutut kiri nyeri → setelah terkena tendangan di sekitar lutut saat bermain
futsal.
○ Pemeriksaan fisik lokalis genu sinistra:
■ Oedem sekitar genu.
■ Valgus test (+).
■ Varus test (-).
■ McMurray sign (+).


16. Seorang laki-laki usia 30 tahun mengeluh nyeri pada pergelangan kaki kanan. Nyeri
dialami setelah pasien loncat dari anak tangga 3 hari yang lalu. Sejak itu, pasien
mengeluh sering tersandung dan sulit untuk jinjit. Pasien menderita asma dan rutin
mengonsumsi salbutamol. Pada pemeriksaan didapatkan bengkak minimal pada
pergelangan kaki kanan. Temuan yang khas pada pasien ini adalah…
a. Tes Laseque (+).
b. Tes Thompson (+).
c. Tes Trendelenburg (+).
d. Tes Levine (+).
e. Tes balotemen (+).
Sumber: POIN Paket E Prediksi Agustus 2020 No. 34
Pembahasan:
● Diagnosis:
○ Nyeri pada pergelangan kaki kanan.
○ Setelah pasien loncat dari anak tangga 3 hari yang lalu.
○ Sejak itu, sering tersandung dan sulit untuk jinjit.
○ Menderita asma dan rutin mengonsumsi salbutamol.
○ Bengkak minimal pada pergelangan kaki kanan: lokasi tendon Achilles.
● Ruptur tendon achilles:
○ Riwayat trauma/jatuh saat berolahraga, dapat terdengar bunyi “pop”
saat trauma.
○ Nyeri tajam.
○ Tidak bisa jinjit dan jalan menjadi sulit.
○ Saat diraba, akan ada gap di belakang ankle.
● Tes Thompson: menekan betis
○ Jika kaki plantarfleksi = tendon Achilles intak.
○ Jika kaki tidak bergerak = tendon Achilles ruptur.

● Opsi lain:
○ Tes Laseque (+) → pemeriksaan saraf.
○ Tes Trendelenburg (+) → istilah posisi. Tredelenburg untuk tata laksana
syok anafilaksis.
○ Tes Levine (+) → tanda Levine menunjukkan tanda khas SKA.
○ Tes balotemen (+) → untuk memeriksa intak/tidaknya patella.
17. Seorang laki-laki usia 40 tahun dibawa ke IGD setelah jatuh dari pohon. Pasien
mengeluh tangan kirinya tidak bisa digerakkan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
ekstremitas atas kiri dalam keadaan sebagai berikut: lengan atas rotasi medial, lengan
bawah pronasi dan ekstensi. Refleks genggam tangan kiri (+). Apa diagnosis kasus ini?
a. Paralisis Erb e.c. cedera pleksus brakhialis superior
b. Paralisis Erb e.c. cedera pleksus brakhialis inferior
c. Paralisis Klumpke e.c. cedera pleksus brakhialis superior
d. Paralisis Klumpke e.c. cedera pleksus brakhialis inferior
e. Paralisis total e.c. cedera pleksus brakhialis superior et inferior
Sumber: POIN Paket D Prediksi Agustus 2020 No. 15
Pembahasan:
● Diagnosis:
○ Lengan atas kiri rotasi media.
○ Lengan bawah kiri pronasi dan ekstensi.
○ Refleks genggam (+)
○ → Gangguan persarafan pleksus bahu atau di bawahnya
● Erb's Paralysis:
○ Cedera pleksus brakialis setinggi C5-C6 (superior).
○ Menyebabkan rotasi interna pada lengan atas, pronasi lengan bawah
dengan fleksi jari dan pergelangan tangan. Palmar grasp (+).
● Klumpke’s Paralysis
○ Cedera pleksus brakialis setinggi C8-T1 (inferior).
○ Menyebabkan lengan supinasi, siku fleksi, wrist ekstensi dan claw-like
hand.

18. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan kaki pegal dan nyeri
jika berjalan jauh. Pasien juga sering mengeluhkan pegal dan nyeri pada betis sejak kecil.
Tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan gambaran
seperti di bawah ini. Apakah diagnosis pada pasien tersebut?

a. Genu varum.
b. Genu valgum.
c. Pes planus.
d. Claw foot.
e. Drop foot.
Sumber: POIN Paket D Prediksi Agustus 2020 No. 153
Pembahasan:
● Diagnosis:
○ Kaki pegal dan nyeri jika berjalan jauh.
○ Pegal dan nyeri pada betis sejak kecil. Tanda-tanda vital dalam batas
normal.
○ Tampak lengkung kaki datar.
● Pes planus:
○ Kelainan kongenital.
○ Kaki telihat datar.
○ Nyeri saat berjalan.
○ Kesulitan berjalan.
○ Kaki nyeri atau bengkak.
● Opsi lain:
○ Genu varum dan genu valgum (cara ingat: vaLgum: kaki berbentuk L):

○ Claw foot:

○ Drop foot:
19. Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada tungkai kiri.
Satu jam yang lalu pasien mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan Airway dan Breathing paten, pada tungkai tampak luka robek dengan
perdarahan aktif memancur. Apa tatalaksana yang tepat pada pasien?
a. Beri O2
b. Pasang collar neck
c. Rontgen thorax
d. Intubasi
e. Bebat tekan
Sumber: TO FDI 2 Batch 1 2020 No. 65
Pembahasan:
● Manajemen Perdarahan:
○ IV 2-3 L kristaloid dengan 2 kanul ukuran 16 atau lebih
○ Bebat tekan perdarahan aktif
○ Evaluasi urin output dengan urin kateter
(ATLS 2017 6th Ed)

20. Seorang laki-laki 36 tahun dibawa ke IGD karena nyeri lengan bawah setelah jatuh
terlempar dari motor akibat kecelakaan lalu lintas. Pada foto polos, ditemukan hasil
seperti di gambar. Apakah jenis fraktur yang dialami pasien?

a. Fraktur Galeazzi.
b. Fraktur Smith’s.
c. Fraktur Colle’s.
d. Fraktur Montegia.
e. Fraktur Ulnaris.
Sumber: POIN Paket D Prediksi Agustus 2020 No. 157
Pembahasan:
● Diagnosis:
○ Nyeri lengan bawah.
○ Terlempar dari motor akibat kecelakaan lalu lintas.
○ Xray → fraktur pada proksimal ulna dan dislokasi caput radius.
● Montegia:
○ Dislokasi head radius.
○ Fraktur 1⁄2 proksimal ulna.
● Opsi lain:
○ Galeazzi
■ Dislokasi radioulnar.
■ Fraktur 1/3 distal radius.
■ MU-GR = MAGER
● Galeazzi fraktur Radius
● Montegia fraktur Ulna

○ Colle’s
■ Terjatuh dengan tangan ekstensi.
■ Fragmen distal yang mengalami fraktur, terletak pada bagian
palm/punggung tangan → mirip fork/garpu.
■ collES → EkStensi.
○ Smith’s
■ Terjatuh dengan tangan fleksi.
■ Fragmen distal yang mengalami fraktur, terletak pada bagian
volar/telapak.
■ smIth → Inward/fleksi.

Anda mungkin juga menyukai