Anda di halaman 1dari 34

BILANGAN HEXADESIMAL

Konversi Desimal
Aritmatika Hexadesimal
+
Konversi Antar Bilangan
Tujuan Pembelajaran
 Mahasiswa mampu memahami Konversi Hexa ke desimal
 Mahasiswa mampu memahami aritmatika hexa
 Mahasiswa mampu memahami Konversi antar Sistem
Bilangan
 Mahasiswa mampu memahami aplikasi Sistem bilangan pada
Komputer
 Mahasiswa bisa mengerjakan soal terkait
HEXADESIMAL
 Basis = 16, ada 16 Symbol

 Simbol {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F}

 Nilai Posisi untuk digit A=10, B=11, C=12, D=13, E=14 dan F=15

 Digunakan di dalam sistem computer

Contoh Bilangan Hexadesimal :

Nilai Posisi 2 F , 1 16

(Bobot) :

161 160 16-1
Hexadesimal-> Desimal

 Position Value dalam sistem Posisi Digit Position Value


bilangan Hexadesimal (dari
merupakan perpangkatan dari kanan)
nilai 16 (basis), seperti pada tabel
1 160 = 1
berikut ini :
2 161 = 16
3 162 = 256
4 163 = 4096
5 164 = 65536
Contoh F3DA(16)= 62426 (10)

Hexadesimal-> Desimal
 Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan
ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Desimal -> Hexa 77(10)= 4D (16)
 Konversi bilangan desimal ke hexadesimal merupakan suatu
proses mengubah bentuk bilangan desimal kedalam bentuk
bilangan hexadesimal, dengan cara membagi bilangan desimal
dengan nilai 16 (basis).
ARITMATIKA HEXADESIMAL
Teknik penjumlahan dan pengurangan bilangan
Hexadecimal hampir sama dengan penjumlahan
dan pengurangan bilangan Biner, Octal, dan
Decimal, hanya saja jika terjadi carry 1 atau borrow
1, maka angka 1 tersebut bernilai 16.
ARITMATIKA HEXADESIMAL
Carry terjadi apabila hasil penjumlahan lebih
dari 15 misalnya 8+8 = 10 ( 0 carry 1) => 10 Di
dapatkan dari 16 – 16 = 0 Carry 1,
Sedangkan borrow terjadi jika angka yang
dikurangi lebih kecil dari pengurang misalnya 45-6,
karena 5 lebih kecil dari 6 maka terjadi borrow 1
(pinjam 1 dari angka 4) sehingga menjadi 21 yaitu
5+16 (karena 1 bernilai 16).
Lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh-
contoh berikut.
PENJUMLAHAN HEXADESIMAL

 Jumlahkan secara berurutan mulai dari digit


paling kanan.
 Untuk dua bilangan yang dijumlahkan, jika hasil
penjumlahan lebih dari 15 akan terjadi carry 1,
 kemudian hasil penjumlahan dikurangi 16 yang
akan disimpan sebagai hasil penjumlahan
Hexadecimal.
CONTOH 1 PENJUMLAHAN HEXA
 7 + 9 = 16, karena lebih dari 15, maka
1A7(16) + D89(16) = .......... (16) terjadi carry 1 dan hasil penjumlahan
adalah 0 yaitu dari 16-16.
 1 + A + 8, A = 10 pada bilangan
Decimal, jadi 1 + A + 8 = 1 + 10 + 8 =
Penyelesaian :
19, hasil penjumlahan adalah 3 yaitu
dari 19-16 dan carry 1.
1A7 A = 10  1 + 1 + D = 1 + 1 + 13 = 15, hasil
B = 11 penjumlahan adalah F karena 15 = F
D89 C = 12 pada bilanagan Hexadecimal.
------- + D = 13
E = 14 Hasil penjumlahan adalah yang berwarna
F = 15 merah, jadi 1A7(16) + D89(16) = F30(16)
CONTOH 2 PENJUMLAHAN HEXA
 D + C = 13 + 12 = 25, → 25 – 16 = 9
BAFD(16) + A3BC(16) = ....... (16) Carry 1
 1 + F + B = 1 + 15 + 11 = 27, → 27 – 16 =
11 Carry 1 → (11 = B)
 1 + A + 3 = 1 + 10 + 3 = 14 → (14 = E)
Penyelesaian :
 B + A = 11 + 10 = 21, → 21 – 16 = 5
Carry 1
BAFD A = 10  Turunkan Carry = 1
B = 11
A3BC C = 12
------- + D = 13
E = 14 Hasil penjumlahan darii BAFD(16) + A3BC(16) =
F = 15 15EB9(16)
Ada yang ingin di
Tanyakan ?
PENGURANGAN HEXADESIMAL

 Lakukan pengurangan secara berurutan mulai


dari digit paling kanan.
 Jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari
pengurang, maka akan terjadi borrow 1 (pinjam 1
ke bilangan di sebelah kirinya).
 Borrow 1 ini bernilai 16.
16 = dari 0 + 16
CONTOH 1 PENGURANGAN HEXA
2 = dari 3 – 1
(di pinjam) (meminjam)
18 = dari 2 + 16
(meminjam)
 0 – 9 = 16 – 9 = 7
F30(16) - D89(16) = .......... (16)  2 – 8 = 18 – 8 = 10 ( 10 = A )
 F – D = 15 – 13 = 14 – 13 = 1
14 = dari 15 – 1
Penyelesaian : (di pinjam)

F30 A = 10
B = 11
D89 C = 12
Hasil pengurangan adalah yang berwarna
merah, jadi F30 (16) - D89(16) = 1A7 (16)
------- - D = 13
E = 14
F = 15
15 = dari 0+16
26 = dari 10 +
CONTOH 2 PENGURANGAN HEXA
15 = dari 0+16
(meminjam) - 1
(meminjam) - 1
(di pinjam)
16 (meminjam)
(di pinjam)
 A – B = 10 – 11 = 26 – 11 = 15 → F
B100A(16) – 1A4CB0(16) = ......
= dari 1 – 1(16)  0 – C = 15 – 12 = 3
(di pinjam)  0 – 4 = 15 – 4 = 11 → B
 1 – A = 0 – A = 16 – A = 16 – 10 = 6
 B – 1 = 11 – 1 = 10 -1 = 9
Penyelesaian :
16 = dari 0+16
B10 0A A = 10 10 = dari 11–1
(meminjam)
B = 11 (di pinjam)
1A4CB C = 12
----------- - D = 13
E = 14
Hasil pengurangan adalah yang berwarna
merah, jadi B100A (16) – 1A4CB(16) = 96B3F (16)
F = 15
16
1. Biner -> Oktal
 yaitu dengan cara mengambil 3 karakter dari kanan, setelah itu
cocokkan dengan angka pada tabel bilangan. Jika angka terakhir
kurang dari 3 karakter, maka bisa ditambahkan angka 0 di kiri angka
untuk memudahkan pengoperasian.
 contoh:

11110111001(2) = . . . (8)
11110111001(2)= 3671(8)
011 110 111 001
3 6 7 1

jadi, 11110111001(2) = 3671(8)


2. Oktal-> Biner
145(8)= 001100101(2)
 Konversi bilangan oktal ke biner dapat dilakukan dengan mengkonversi
masing-masing digit oktal ke tiga digit biner. Untuk tabelnya silahkan
agan lihat pada konversi biner ke oktal diatas. Contoh konversi
bilangan oktal 145 ke bilangan biner :

 Jadi, nilai bilangan oktal 145(8) = 001100101(2) (bilangan biner)


= 1100101(2)
Contoh lain
Oktal-> Biner
 4573(8) = . . . (2)

4 5 7 3
100 101 111 011

jadi, 4573(8) = 100101111011(2)


3. Biner -> Hexa
yaitu dengan cara mengambil 4 karakter dari kanan. kemudian
cocokkan dengan angka pada tabel diatas. Jika angka terakhir
kurang dari 4 karakter, maka bisa ditambahkan angka 0 untuk
memudahkan pengoperasian.Contoh:

1110111111010100(2) = . . . (16) 1110111111010100(2)= EFD4 (16)

1110 1111 1101 0100


14 15 13 4
E F D 4

 jadi, 1110111111010100(2) = EFD4 (16)


4. Hexa -> Biner ADE = 101011011110
(16) (2)

yaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa kedalam biner


melaui tabel bilangan.

contoh:

ADE(16) = . . . (2)
A D E
1010 1101 1110

jadi, ADE(16) = 101011011110(2)


5. Oktal -> Hexa 756(8)=1EE (16)
yaitu dengan cara menterjemahkan ke angka biner melalui tabel, kemudian dari angka biner
baru terjemahkan ke angka desimal dengan cara mengambil 4 karakter/digit dari angka biner
tersebut dan terakhir rubah ke hexadesimal.
contoh:
756(8) = . . . (16)

7 5 6 -> oktal
111 101 110 -> biner 3 digit
111101110(2) -> biner 9 digit
0001 1110 1110 -> biner 4 digit
1 14 14 -> desimal
1 E E -> hexa
jadi, 756(8) = 1EE(16)
6. Hexa-> Oktal
 Yaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa decimal ke dalam
biner melalui tabel,

 Kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bentuk Oktal dengan cara


mengambil 3 karakter dari kanan,

 setelah itu cocokkan dengan angka pada tabel bilangan.

 Jika angka terakhir kurang dari 3 karakter, maka bisa ditambahkan


angka 0 di kiri angka untuk memudahkan pengoperasian.
Contoh F1(16)= 361(8)
Hexa-> Oktal
contoh:
F1(16) = . . . (8)

F 1 -> Hexa
1111 0001 -> Biner 4 digit
11110001(2) -> Biner 8 digit

011 110 001 -> Biner 3 digit


3 6 1 -> Oktal
25
Apakah Anda Pusing ?
27
28
29

Tangki A = Suhu Kritis


Tangki B = Suhu dan Tekanan Kritis
Tangki C = Tekanan Kritis
Tangki D = Tekanan Kritis
30
31
Latihan Mandiri 1
Berapakah hasil dari operasional aritmatika bilangan
hexa di bawah ini :

1. F2A(16) + 256(16)=……(16)
2. BAD(16) + 431(16)=……(16)
3. 12E1(16) - 627(16)=……(16)
4. 11B2(16) - 212(16)=……(16)
Latihan Mandiri 2
Konversi bilangan

1. 1011101(2) = ….? (8)

2. 53453(10) = … ? (16)

3. 453(10) = … ? (2)
4. 11010111(2) = … ? (10)
5. 1CA4(16) = … ? (10)
Terimakasih …

Anda mungkin juga menyukai