Anda di halaman 1dari 5

Menurut ( Klaus Schwab, 2019) dalam buku nya yang berjudul Revolusi Industri Keempat

bahwa, pertambahan usia adalah sebuah tantangan ekonomi, semakin sedikit orang yang mau untuk
mengambil risiko kewirausahaan karena para pekerja yang bertambah usia yang mengindikasikan
terjadinya kemerosotan produktivitas dengan ekspektasi-ekspektasi produktivitas yang lebih tinggi
yang cenderung diasosiasikan dengan kemajuan yang tinggi dari teknologi dan inovasi.
Era digital telah dimulai, tentu saja banyak juga tantangan bisnis yang akan dihadapi di era ini.
Kebebasan dan kecepatan informasi merupakan salah satu faktor penyebabnya. Peluang merupakan
sebuah berita baik bagi pemilik bisnis kecil. Seorang pemilik bisnis harus mempunyai strategi dalam
menghadapinya. Akan tetapi sebelum mencari strategi, terlebih dahulu harus mengetahui apa saja
jenis tantangan bisnis yang akan dihadapi pada era digital ini.

Menurut Christine Lagarde Beliau seorang Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional
(IMF), Bahwa model pertumbuhan ekonomi ke depan akan bergantung pada berbagai inovasi
teknologi yang berpotensi melahirkan 1.700 usaha .Ekonomi baru ini harus menjamin agar tidak
hanya mendorong produktivitas dan pertumbuhan, namun juga menjadi fondasi yang
bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat. Model pertumbuhan ekonomi baru ini harus
bertujuan mendorong permintaan domestik, meningkatkan perdagangan antar-kawasan, dan
memberikan peluang terjadinya diversifikasi ekonomi. Untuk itu perlu dikendalikan melalui
peningkatan kualitas infrastruktur digital dan sistem pendidikan yang sesuai untuk masa depan.
Menurut Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto mengatakan pemerintah sudah
memetakan industri yang bisa memanfaatkan ekonomi digital sehingga mendapat nilai tambah
dan daya saing lebih tinggi. Industri tersebut antara lain industri kimia, otomotif, dan tekstil.
Industri lain juga bisa namun dampaknya tidak sebesar industri industri tersebut.
Sedangkan Menteri Keuangan, Sri Mulayani Indrawati mengakui belum ada kebijakan
yang mampu mengakomodasi pesatnya pertumbuhan ekonomi digital. Meskipun demikian,
Kementerian Keuangan sendiri telah merespons pertumbuhan ekonomi digital dengan
mengajukan paket insentif bagi perusahaan rintisan melalui pembiayaan dari modal ventura
dengan pembebasan sebagai objek Pajak Penghasilan (PPh). Namun, hal yang lebih penting
yaitu bagaimana pelaku usaha ekonomi digital bisa merespons arah kebijakan pemerintah.
Kepercayaan masyarakat terhadap transaksi digital juga perlu dibangun pemerintah
karena baru 7,5 persen dari keseluruhan pengguna layanan internet yang memanfaatkan
jaringan internet untuk transaski elektronik.

Pengembangan pembangunan ekonomi yang berbasis partisipasi masyarakat luas sebagai pelaku
usaha merupakan komitmen pemerintah dalam pembangunan ekonomi saat ini (Heliantina,
2017).

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia didorong oleh beberapa sektor, salah satu sektor yang
mempunyai peran sangat strategis adalah sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah atau
UMKM (Hafsah, 2004). Menurut Agus Muharram (2017), Sekretaris Kementerian Koperasi dan
UMKM, menjelaskan bahwa usaha mikro dan kecil adalah pondasi perekonomian nasional, hal
tersebut dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS dalam Muharram, 2017) bahwa
kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional adalah sebagai berikut, kontribusi terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) sebanyak 61,41 persen terhadap Tenaga Kerja : 96,71 persen dan
terhadap Ekspor Non Migas sebanyak 15,73 persen.
Perkembangan ekonomi digital di Indonesia selain mempengaruhi sektor UMKM juga
mempengaruhi sektor pariwisata. Kemajuan ekonomi digital dibidang pariwisata dapat
menarik wisata nusantara (winus) maupun manca negara berkunjung ketempat wisata
Indonesia.
. Dari analisa perkembangan layanan digital dibidang pariwisata menggunakan method
forecasting dari data yang diambil dapat memprediksi 10 tahun ditahun 2028 pengeluaran
465,1 Triliun rupiah dan perjalanan 425,75 juta kali perjalanan kalau dibandingkan dari tahun
2018 pada pengeluaran 291,09 Trilium rupiah dan perjalanan hanya 303,4 juta kali perjalanan,
dari analisa yang didapat memiliki peluang bagi teknopreneur untuk membuat starup dibidang
pariwisata yang menjembatani atara pariwiswata dan wisatawan nusantara tentu
menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menggunakan digital ekonomi
di era industri ekonomi digital ini (BPS dalam Muharram, 2017).Berikut Ringkasan tabel nya

Tahun Pengeluaran Perjalanan (juta


(triliunRp) kali)
2019 313,95 333,16
2020 330,74 343,45

2021 347,54 353,74

2022 364,34 364,02

2023 381,13 374,31

2024 397,93 384,60

2025 414,72 394,89

2026 431,52 405,17

2027 448,31 415,46

2028 465,11 425,75


Dari tabel diatas memperlihatkan pengeluaran yang sangat besar di tahun 2028 di angka
465,11Triliun Rupiah, dengan perjalanan terbanyak 425,75 juta kali, ini menunjukkan sangat
besarnya peluang dan tantangan di dunia industri digital ekonomi, artinya jika dengan dibuatnya
sebuah aplikasi untuk menjawab tantangan ini misalkan hanya bisa ‘menangkap’ peluang 10%
dari pengeluaran (465,11T) nya saja maka akan didapatkan 46,5 Triliun Rupiah, sungguh
menjanjikan. Dari hasil analisa perhitungan forecasting dengan maka didapatkan perkiraan 10
tahun yang akan datang untuk perjalanan dan pengeluaran wisatawan nusantara yang memiliki
peluang begitu besar untuk dikembangkan dengan sebuah aplikasi atau startup yang termasuk
digital ekonominya di era industri ekonomi digital ini, dan harus mampu mengambil peluang dan
sekaligus menjawab tantangan-tantangan pariwisata nusantaran ditemukan dengan mudah,
mencari lokasinya serta biayanya..

Menurut Sari,Rafika. Hamdan Sayadi, dan Siti Komariah dalam jurnalnya yang berjudul
Sosialisasi Tantangan Usaha Kecil Di Era Digital Pada Pelaku Kecil Di Kelurahan Kenten Palembang
, Tantangan Ekonomi Era digital yaitu:
 Kecepatan

. Pemilik bisnis harus berkolaborasi dengan teknologi yang ada saat ini. Bisnis yang dipadukan
dengan teknologi dapat melaju lebih pesat karena mengikuti perkembangan pasar.Salah satu
pemanfaatan teknologi adalah otomatisasi dalam mengelola sumber daya perusahaan. seperti
penggunaan aplikasi berbasis cloud dalam mengelola karyawan, aplikasi keuangan, dan juga
aplikasi pengarsipan.

 Sumber Daya Manusia

Sebuah bisnis yang ingin berjalan secara profesional dan berkembang butuh untuk merekrut
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang mencukupi. Selain itu, pemilik bisnis juga
sebaiknya memberikan pelatihan tambahan serta melakukan upgrade keilmuan secara berkala
untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 Masyarakat Yang Senantiasa Berubah

Selain menginginkan hal secara cepat dan praktis, tantangan dari masyarakat saat ini adalah karena
mereka senantiasa berubah, baik dari segi selera, keinginan dan kebutuhan.
Namun, tantangan ini justru bisa bermanfaat di masa depan. Usaha-usaha yang dilakukan pemilik
bisnis untuk terus berinovasi akan meningkatkan pengetahuan mengenai pasar serta produk. Dan
tentu saja hal ini mampu memberikan keuntungan yang lebih maksimal kedepannya.

 Persaingan Semakin Tinggi

Sebuah bisnis juga mendapatkan kompetitor dari berbagai bisnis lain di belahan dunia mana
saja pula. Jika tidak dibarengi dengan inovasi yang terus menerus, maka bisnis akan tertinggal dari
kompetitor. Selain itu, tantangan lain yang kerap ditemui ketika berhubungan dengan kompetitor
adalah bagaimana caranya untuk bersaing secara sehat. Karena pada dasarnya hal tersebut
memang sangat penting untuk diterapkan. Jika mampu bersaing dengan sehat, maka akan terbentuk
iklim yang baik dalam bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

Schwab, Klaus. (2019). Revolusi Industri Keempat. (Farah Diena dan Andi Tarigan,
Terjemahan). Jakarta: PT Gramedia Pustakan Utama.

Sayekti, N. W. (2018). Tantangan Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia. Vol. X,


No.05/I/Puslit/Maret/2018, 10, 19-24.

Hafsah, Mohammad Jafar. 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah
(UKM). Jurnal Infokop Nomor 25 Tahun XX, 2004.

Wirianto, Danny Oei. 2016. Perkembangan Industri Digital Jalan Baru Munculkan
Wirausahawan Baru Di akses dari http://library.uc.ac.id/denny- oei-wirianto-tentang-
perkembangan-industri-digital-jalan-baru-munculkan- wirausahawan-baru/.

W. Nusantara, Statistik wisatawan nusantara. 2018.

Ismail dan Taufik Hidayat. 2019. Tantangan Ekonomi Digital Untuk Pariwisata Indonesia
Menggunakan Metode Forecasting. Department of Computer Engineering journal,Vol.2
No.2. Diakses 01 September 2022, dari Universitas Wiralodra, Indonesia.

Sari,Rafika. Hamdan Sayadi, dan Siti Komariah. Sosialisasi Tantangan Usaha Kecil Di
Era Digital Pada Pelaku Kecil Di Kelurahan Kenten Palembang. Jurnal ilmiah Pengabdian
Kepada Masyarakat,Vol.3 No.2 Hal 89-93.Diakses 01 September 2022, dari Universitas
IndoGlobal Mandiri, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai