Anda di halaman 1dari 33

24 Januari 2021

Implementasi Nilai Luhur Pancasila

Dr.H. Mulyanto, M.Eng


Anggota Majelis Syura-PKS
Wakil Ketua Fraksi PKS, DPR-RI
DAFTAR ISI
1. Sejarah Pancasila
2. Nilai-nilai Luhur Pancasila
3. Dinamika Tafsir Pancasila
4. Fungsi dan Implementasi
Pancasila
1-Sejarah PANCASILA
Panitia 9:
Ketua Bung Karno
- 4-orang Kebangsaan
- 4- Islam

Bung Karno 1. BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai)  Piagam Jakarta


1 Juni 1945 beranggotakan 60 orang. 22 Juni 1945

2. PPKI
18 Agustus 1945 Pancasila
Pembukaan UUD 1945

Nov. 1956-Juli 1959 3. Konstituante


(hasil pemilu 1955) deadlock

4. Dekrit Presiden
5 Juli 1959
Kembali ke UUD 1945
22 Juni 1945

Ketuhanan, dengan
kewajiban
menjalankan syari’at
Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
18 Agustus 1945
Bahwa kami
berkeyakinan, bahwa
Piagam Djakarta
tertanggal 22 Juni
1945 menjiwai UUD
1945 dan adalah
merupakan suatu
rangkaian kesatuan
dengan Konstitusi
tersebut.
• Atas pertanyaan anggota DPR dari Partai NU,
K.H.A. Sjaichu, mengenai arti konsiderans
dalam Dekrit Presiden.
• Dengan tegas mengatakan, bahwa itu berarti
terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat
diberi arti Ketuhanan dengan kewajiban
PM.
melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya. Ir. Djuanda
• Oleh karena itu tidak boleh ada satupun (Wakil Resmi
peraturan perundang-undangan yang Pemerintah)
bertentangan dengan syariat Islam.
• (Penjelasan PM Djuanda, pada 22 Juli 1959,
DPR hasil Pemilu 1955 secara aklamasi
menerima Dekrit Presiden 5 Juli 1959).
• “Jikalau memang rakyat Indonesia rakyat yang
bagian besarnya rakyat Islam, dan jikalau memang
Islam disini agama yang hidup berkobar-kobar di
dalam kalangan rakyat, marilah kita pemimpin-
pemimpin menggerakkan segenap rakyat itu, agar
supaya mengerahkan sebanyak mungkin utusan-
utusan Islam ke dalam badan perwakilan ini.
Ibaratnya badan perwakilan Rakyat 100 orang Bung
anggautanya, marilah kita bekerja, bekerja
sekeras-kerasnya, agar supaya 60, 70, 80, 90 Karno
utusan yang duduk dalam perwakilan rakyat ini
orang Islam, pemuka-pemuka Islam. Dengan
sendirinya hukum-hukum yang keluar dari badan
perwakilan rakyat itu, hukum Islam pula.”

(Naskah BPUPKI, PPKI, Sekretariat Negara Republik Indonesia: 1995)


• Dalam negara yang memakai semboyan
Bhinneka Tunggal Ika, tiap-tiap
peraturan dalam kerangka syariat Islam,
yang hanya mengenai orang Islam dapat
dimajukan sebagai rencana UU kepada
DPR, yang setelah diterima oleh DPR
mengikat ummat Islam Indonesia.
Dengan cara begitu, terdapat bagi
ummat Islam Indonesia suatu sistem
Moh.
syariat Islam yang teratur dalam
undang-undang, berdasarkan qur’an
Hatta
dan hadits. Perbedaan hukum antara
penduduk yang beragama Islam dan
Kristen akan terdapat dalam bidang
hukum keluarga, hukum perdata
lainnya.

(Sekitar Proklamasi, Moh. Hatta: 1969)


2-Nilai Luhur PANCASILA
Pancasila >< Islam

Apakah nilai-nilai
luhur dalam
Pancasila
sesuai dengan nilai-
nilai Islam?
“Saya ingat betul-betul, • Ketika Prawoto
bahwa di masa itu tidak Mangkusasmito
ada di antara kita bertanya kepada Ki
seorangpun yang ragu- Bagus Hadikusumo
ragu, bahwa dengan pokok tentang makna sila
dasar “Ketuhanan Yang pertama, beliau
Maha Esa” itu kita hanya menjawab
maksudkan dengan singkat: Tauhid. (Ki
‘aqidah. (H. Agus Salim, Bagus Hadikusumo,
Anggota Panitia 9) Anggota PPKI)
• Pancasila terdiri atas dua lapis fundamen,
yaitu: fundamen moral dan fundamen politik.
• “Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi
dasar yang memimpin cita-cita kenegaraan kita
untuk menyelenggarakan segala yang baik.
• “Akibat dari pada perubahan urutan yang lima
pasal itu, sekalipun ideologi negara tidak Moh.
berubah, dengan perubahan kata-kata, politik
negara MENDAPAT DASAR MORAL YANG KUAT. Hatta
‘Ketuhanan’ tidak lagi hanya sekedar hormat-
menghormati agama masing-masing,
melainkan jadi dasar yang memimpin ke jalan
kebenaran, keadilan, kebaikan, kejujuran,
persaudaraan dan lainnya. Negara dengan itu
memperkokoh fondamennya.”
(Pengertian Pancasila, Moh. Hatta, 1989)
3-Tafsir PANCASILA
Dinamika Tafsir Pancasila

Orde Lama
Dekrit Presdien:
PIAGAM JAKARTA Nasakom
menjiwai Konstitusi

Orde Baru
Kembali ke UUD 1945 Indoktrinasi
secara murni dan semi
konsekuen militeristik

Orde Reformasi
Hapus KKN
kehidupan yang lebih BPIP
bebas dan aspiratif
Masalah Tafsir
• Ideologi tertutup;
• Tafsir tunggal rezim berkuasa;
• Indoktrinasi (BP7) semi militeristik.

Ideologi
TERBUKA
Mengawal Pancasila
1. Masih adanya kelompok yang menafsirkan
pancasila secara: komunis (sosialisme) dan

URGENSI ISLAM POLITIK


Sekularis.
2. Tafsir Pancasila yang adil sesuai sejarah dan
fakta hukum ketatanegaraan.
3. Kekuatan nasional/TNI yang secara politik
mampu mengawal Pancasila.
4. Pentingnya Islam politik untuk mengawal
pancasila dalam setiap produk
perundangan.
4-Fungsi dan Implementasi
PANCASILA
Fungsi Pancasila

Philosophische Dasar hidup bersama


dalam berbangsa dan
Grondslag bernegara
PANCASILA

Staats
• Norma Dasar Negara
Fundamental • Sumber dari segala
Norm sumber hukum Negara
(ground norm)

Staats idee Cita hukum


Pandangan terhadap
NEGARA

MHD
Darul Ahdi wa
Syahadah Negara
Kesepakatan dan
PANCASILA
Pembuktian

Mitsaqul NU
Gholizho Perjanjian yang
kokoh dalam
berbangsa dan
bernegara

Al Iithar al PKS
NKRI
Mustarak Rumah, kerangka,
bingkai dalam
kehidupan
berbangsa dan
bernegara.
Negara sebagai institusi adalah
PANCASILA “kerangka” (al iithar al
mushtarak), contested terrain.
PKS berjuang untuk mengisinya
dengan syariat/nilai-nilai Islam
universal dalam rangka
NKRI
berkhidmat untuk ummat,
bangsa dan negara.
Implementasi Pancasila
• Dasar bagi cara pandang (wawasan) ke dalam, keluar
serta melihat dinamika lingkungan strategis yang terjadi.

PANCASILA • Dasar dalam membangun early warning system dari


ATHG di era global (soft power): perang informasi, perang
budaya, perang dagang, perang sumber daya alam di
antara state capitalism (Tiongkok) dan corporate
capitalism (AS).

• Dasar dalam mempertahankan dan memperjuangan


national interest (kepentingan nasional) sesuai TA-NAS
dan TU-NAS: kesejahteraan dan keamanan rakyat.
NKRI
• Dasar dalam membangun Daya Saing Bangsa (National
Competitiveness) di tengah persaingan antar-bangsa yang
asymentric.
Implementasi PANCASILA
Realita SOS-BUD:
• Budaya rabun dekat (miopis),
ingin cepat sukses, kaya, atau
berkuasa (budaya menanam
jagung), budaya menerabas
(Kuntjaraningrat).
• Kurang menghargai mutu,
kerja sedikit-cepat hasil
banyak, pemimpi.
• Budaya munafik (Muhtar
Lubis)
• Budaya pop instant (KDI, AFI,
Indonesian idol, miss
Indonesia, dll.)
Lanjutan:
• Individualis, hedonis,
pragmatis, globalis, permisif
(the end of ideology).
• Budaya kekerasan.
• Semakin kejam (ayah
memperkosa anak, anak
membunuh orang tua, mutilasi,
dll.)
• Sosial trust rendah/social
capital lemah.
• Peran keluarga melemah.
Masalah Implementasi
• Sekedar wacana (pelaksanaan secara murni
dan konsekuen; saya Indonesia, saya
Pancasila)
• Praktek dalam kehidupan sehari-hari
berbangsa bernegara: jauh panggang dari
pada api.
• Pancasila menjadi alat gebug rezim untuk
lawan politik secara ideologis.
Lanjutan
1. Bansos Covid dikorupsi bancakan Mensos.
2. RUU HIP tafsir tunggal Pancasila
3. RUU BPIP, kelembagaan Pancasila
4. Pesatuan: cebong><kadrun/kampret
5. Kerakyatan? Dominasi asing
6. Keadilan sosial: ketimpangan kekayaan,
ketimpangan lahan (berbasis etnis tertentu)
Implementasi
• Di mulai dari diri sendiri. Mulai dari
rumah.
• Mulai dari yang kecil-kecil. Kehidupan
harian lalu, menjadi pedoman dalam
hidup berkelompok, berorganisasi,
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
• Menjadikan Pancasila sebagai ideologi
terbuka, ideologi yang hidup dan
dipraktekan.
JAZAKUMULLAH KHAIRAN…

Anda mungkin juga menyukai