Anda di halaman 1dari 7

Nama : Mirza Aina Tasya

NIM : 200430015
MK : Teori & Kebijakan Pertanian VI/A

Jurnal Nasional 1

1. Nama Penulis
I MADE SUKEWIJAYA, I GUSTI ALIT GUNADI, I PUTU DHARMA,WAYAN LANA
2. Jurnal terdaftar pada
Sinta 4
3. Judul
Pengaruh Tingkat Penjarangan Beri terhadap Kualitas Buah Anggur Kediri Kuning dan
Prabu Bestari
4. Permasalahan
Permasalahan dalam pengembangan buah anggur varietas Kediri Kuning dan Prabu Bestari
belum optimalnya kualitas buah yang dihasilkan, disebabkan oleh tandan buah yang sangat
rapat/kompak dan terlalu banyak beri/buah dalam satu tandan yang menyebabkan buah
saling berhimpitan, pecah, dapat terserang jamur serta ukuran beri/buah tidak seimbang.
Halaman : 3

5. Variabel
Variabel yang dibahasa dalam artikel tidak terdapat dalam judul artikel. Namun dari isi
artikel, variabel yang dibahas antara lain adalah berat beri, diameter beri, dan panjang tandan
pada varietas anggur Kediri Kuning dan Prabu Bestari, serta pengaruh tingkat penjarangan
beri terhadap variabel-variabel tersebut
Halaman : 8

6. Novelty
Variabel yang dibahas dalam artikel ini meliputi bobot buah, diameter buah, dan panjang
tandan pada varietas anggur Kediri Kuning dan Prabu Bestari, serta pengaruh tingkat
penjarangan buah pada variabel tersebut. Artikel tersebut juga menyoroti pentingnya
pemanenan pada tahap kematangan optimal, yaitu pada tahap pertengahan kematangan
dengan tingkat brix 15-16, untuk mendapatkan aktivitas antioksidan dan kandungan
antosianin tertinggi. Temuan ini baru dan dapat bermanfaat bagi petani anggur dalam
mengoptimalkan kualitas produksinya
Halaman : 4,5

7. Model yang digunakan


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan petak terbagi (split-plot)
dengan rancangan dasar rancangan kelompok acak (RAK). Faktor pertama (petak utama)
terdiri atas dua petak yaitu V1 = Kediri Kuning dan V2 = Prabu Bestari, sedangkan faktor
kedua (anak petak) adalah penjarangan beri yang terdiri atas 4 kerajaan yang terdiri atas
empat tingkat yaitu P0= Kontrol 0% (tanpa penjarangan ); P1= penjarangan buah (10% -
25%); P2 = penjarangan buah (>25% - 40%); P3 = penjarangan buah (>40% - 55%).
Halaman : 5

8. Hasil dan pembahasan


Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjarangan beri pada tingkat >40% - 55%
memberikan pengaruh yang nyata lebih tinggi pada variabel berat beri, diameter beri,
panjang tandan buah, berat tandan buah, TPT, dan vitamin C [1 ] . Percobaan dilakukan
dengan memangkas produksi selang waktu 2-3 bulan setelah panen untuk merangsang
pembentukan tunas baru dan produksi dari bakal bunga lebih banyak. Penjarangan beri
dilakukan pada waktu 7 hari setelah antesis/bunga mekar dengan pemberian label perlakuan
[2] . Penjarangan beri dapat memaksimalkan translokasi asimilat dari daun ke organ
tanaman untuk menurunkan kandungan total asam tertitrasi pada buah. Kandungan vitamin
C tertinggi terdapat pada perlakuan P3 dengan nilai 66,86 mg/100 g dan terendah pada
perlakuan P2 dengan nilai 59,40 mg/100 g[4] . Budidaya tanaman anggur agar dapat
menghasilkan buah yang memiliki kualitas hasil yang baik perlu dilakukan penjarangan beri
pada tingkat penjarangan >40% - 55%
Halaman : 5,6,12,14
Jurnal Nasional 2

1. Nama Penulis
Catherine Tanayaa, Netty Kusumawatia, Ira Nugerahania
2. Jurnal terdaftar pada
Sinta 2
3. Judul
PENGARUH JENIS GULA DAN PENAMBAHAN SARI BUAH ANGGUR
PROBOLINGGO TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA, VIABILITAS BAKTERI
YOGURT, DAN ORGANOLEPTIK YOGURT NON FAT
4. Permasalahan
Masalah yang dibahas dalam teks adalah pengaruh variabel dan faktor yang berbeda
terhadap sifat fisik, kimia, dan sensorik yogurt, seperti penggunaan pemanis yang berbeda
(sukrosa dan isomalt), penambahan ekstrak anggur, dan penggunaan bahan penstabil. agen
seperti gelatin. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kombinasi optimal dari variabel-
variabel tersebut untuk menghasilkan yoghurt dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti
rasa, warna, tekstur, dan umur simpan.
5. Variabel
Variabel yang terdapat dalam artikel tersebut antara lain jenis gula (sukrosa dan isomalt),
penambahan sari buah anggur Probolinggo, sifat fisikokimia (pH, total asam, dan sineresis),
viabilitas bakteri Yogurt, dan organoleptik (rasa dan warna) dari Yogurt non-fat
6. Novelty
Penelitian ini memiliki beberapa kebaruan (kebaruan), antara lain: 1. Penggunaan sari buah
anggur Probolinggo sebagai perasa dan pewarna alami pada Yogurt yang dihasilkan. Hal ini
memberikan nilai tambah pada produk Yogurt yang dihasilkan, karena sari buah anggur
Probolinggo memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan memberikan warna alami
pada Yogurt. 2. Penggunaan jenis gula yang berbeda (sukrosa dan isomalt) pada pembuatan
Yogurt. Hal ini memberikan variasi rasa dan tekstur Yogurt yang dihasilkan, serta
memberikan alternatif bagi konsumen yang ingin mengurangi konsumsi gula. 3. Pengujian
organoleptik menggunakan metode Hedonic Scale Scoring terhadap rasa dan warna, serta
pengujian pembotolan dengan metode additive weighting. Hal ini memberikan hasil yang
lebih akurat dan objektif dalam menentukan perlakuan terbaik pada pembuatan Yogurt. 4.
Penelitian ini juga mengukur tingkat keasaman dengan metode Soxhlet Henkel dan
pengukuran jumlah bakteri asam laktat dengan menggunakan MRS Broth dan American
Bacteriological Agar. Hal ini memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai kualitas
dan keamanan produk Yogurt yang dihasilkan.
7. Model yang digunakan
Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAK) dengan dua faktor yaitu
jenis gula (sukrosa dan isomalt) dan penambahan ekstrak anggur Probolinggo (5%, 10%,
dan 15%).Data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran dianalisis secara statistik
menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) pada α = 5% untuk mengetahui apakah
perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter pengujian. Data kemudian dikenai
Duncan's Multiple Range Test (DMRT) pada α = 5% untuk diferensiasi. Model matematika
yang digunakan adalah Yijk = μ + αi + βj(i) + Kk + εijk. [5]
Halaman: 3

8. Hasil dan pembahasan


Yogurt merupakan hasil koagulasi dan disaring oleh bakteri asam laktat LB dan ST.
Konsumsi Yogurt secara rutin dapat mencegah diare, pembentukan senyawa-senyawa
karsinogenik, dan meningkatkan sistem imunitas pencernaan. Dalam penelitian ini akan
dibuat Flavored - non fat - Yogurt set dengan menggunakan jenis gula yang berbeda
(sukrosa dan isomalt) dan penambahan sari buah anggur Probolinggo sebagai perasa dan
pewarna alami pada Yogurt yang dihasilkan. pH merupakan derajat keasaman atau
alkalinitas suatu bahan, yang dinyatakan sebagai konsentrasi H+.
Halaman : 4
Jurnal Nasional 3

1. Nama Penulis
I Gusti Bagus Udayana, Luluk Sulistiyo Budi2, dan Ma’ruf Pambudi Nurwantara
2. Jurnal terdaftar pada
Sinta 2
3. Judul
STRATEGI PRODUK OLAHAN BUAH ANGGUR SEBAGAI PRODUK UNGGULAN
DI KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI
4. Permasalahan
Berdasarkan kutipan yang diberikan, beberapa masalah atau isu yang dibahas dalam artikel
antara lain: - Sulitnya penjualan buah anggur segar karena perubahan sifat fisik dan kimia
selama penyimpanan, kurangnya kepastian harga bagi petani, dan ketergantungan pada
tengkulak yang dapat memanipulasi harga [1] - Kurangnya pasar lokal untuk produk anggur,
khususnya anggur, karena rendahnya konsumsi dan kurangnya kesadaran konsumen
Indonesia [4, 5] - Proses produksi yang tidak efisien dan kurangnya pengetahuan petani
tentang praktik produksi yang baik [2, 8 ] - Akses air yang terbatas untuk budidaya anggur
[8] - Kurangnya strategi dan struktur pemasaran untuk produk anggur [4, 5] -
Ketergantungan pada tengkulak untuk penjualan anggur, mengakibatkan rendahnya
keuntungan bagi petani [1] - Perlawanan dari beberapa anggota masyarakat terhadap
produksi produk anggur [4] Perlu diketahui bahwa ini hanya beberapa masalah atau isu yang
dibahas dalam artikel dan mungkin ada yang lain yang tidak disebutkan.
5. Variabel
Namun berdasarkan judul dan isi artikel, beberapa kemungkinan variabel yang dapat dibahas
antara lain: - Umur panen dan lama penyimpanan (dikaitkan dengan kandungan vitamin C
pada buah anggur) [1] - Analisis strategi pemasaran menggunakan Matriks SWOT dan
QSPM [1] - Analisis Produktivitas Proses Produksi Kopi dengan Metode Objective Matrix
(OMAX) [2] - Upaya Peningkatan Mutu Anggur Bali Menggunakan Ekstrak Bambu [4] -
Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman (SWOT) Produk Anggur [ 5] -
Strategi bauran pemasaran anggur sebagai produk pendukung pariwisata [8] Harap dicatat
bahwa ini hanya variabel yang mungkin dan mungkin ada variabel lain yang dibahas dalam
artikel yang tidak disebutkan dalam judul atau abstrak.
Halaman: 5,6,9

6. Novelty
Hasil analisis IFE dan EFE disajikan dalam matriks IE, matriks ini bermanfaat untuk
memposisikan perusahaan ke dalam matriks yang terdiri atas 9 sel. Matriks IE terdiri dari
dua dimensi, yaitu total skor matriks IFE pada sumbu X dan Matriks EFE pada sumbu Y.
Matriks ini dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu (1) Grow and Build (Tumbuh
dan Bina) berada dalam sel I, II atau IV. (2) Hold and Maintain (Pertahankan dan Pelihara)
mencakup sel III, V, atau sel VII. (3) Harvest and Devest (Panen atau Divestasi) mencakup
sel VI, VIII, atau IX (Setyorini et al., 2016).
Halaman: 8

7. Model yang digunakan


Dalam penelitian ini, digunakan beberapa model analisis data, yaitu: 1. Analisis AHP
(Analytical Hierarchy Process) untuk menentukan prioritas produk unggulan [3] . 2. Analisis
IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) untuk mengevaluasi
faktor internal dan eksternal dalam lingkungan budidaya dan produksi [3] . 3. Analisis
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) untuk merumuskan strategi
yang sesuai berdasarkan faktor yang diidentifikasi [3] . 4. Matriks IE (Internal External)
untuk menentukan posisi agroindustri anggur di Kabupaten Buleleng dan strategi yang
sesuai [5]. 5. Matriks SWOT untuk menyusun alternatif strategi pengembangan berdasarkan
analisis IFE dan EFE buah anggur Kabupaten Buleleng [5] . 6. Analisis QSPM (Quantitative
Strategic Planning Matrix) untuk mengevaluasi strategi secara objektif berdasarkan faktor
sukses utama internal-eksternal yang telah diidentifikasi
8. Hasil dan pembahasan
Hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa prioritas produk olahan anggur secara
berurutan adalah wine, selai, dan sirup. Strategi yang dapat dilakukan adalah penetrasi pasar,
pengembangan produk, dan pengembangan pasar. Prioritas utama berturut-turut produk
olahan anggur adalah wine, selai, dan sirup harus dioptimalkan dengan menjaga mutu dan
produktivitas olahan melalui strategi alternatif yaitu: pelatihan SDM terkait pemasaran yang
baik, memasuki pasar internasional, mengurangi jumlah penjualan buah anggur segar, juga
diversifikasi produk olahan anggur dengan melihat preferensi konsumen, menghasilkan
olahan anggur dengan kualitas baik dan rendemen yang tinggi. Disamping itu,
pengembangan bahan baku yang berkualitas dengan peningkatan teknologi budidaya juga
perlu dilakukan seperti pemasangan pipa untuk mengalirkan air ke seluruh perkebunan
anggur.
Halaman : 8

Anda mungkin juga menyukai