Anda di halaman 1dari 56

Everything is possible if you know the trick – Maula Nikma

1
2
Pengantar

Sebenarnya keingingan untuk menulis tentang TOEFL sudah ada sejak tahun
2013 lalu. Namun karena padatnya kegiatan, akhirnya Alhamdulillah 2014
ini barulah niat itu tersampaikan hingga ebook ini sampai di hadapan Anda.

Di lembaga kursus Bhs Inggris & TOEFL tempat saya biasa mengajar di
Banda Aceh, Paradise Institute, kami sudah membuka kelas TOEFL sejak
tahun 2011, dan saya adalah salah satu lektor (pengajar) utama di kelas ini.
Dibukanya kelas ini karena tingginya kebutuhan masyarakat terutama
mahasiswa yang akan mengikuti jenjang tertentu dimana TOEFL adalah
syarat utamanya; sidang skripsi, melanjutkan studi S2/S3, beasiswa dalam
dan luar negeri, dst. Alhamdulillah, sampai saat ini sudah banyak siswa kami
yang sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Pada tahun 2013 saja
sudah 5 orang yang mendapatkan beasiswa keluar negeri, selain beasiswa di
dalam negeri seperti ITB (Master Degree) dan IPB (Doctoral Degree).

Hal yang mungkin berbeda antara kursus kami dan kursus lain adalah kami
membuka pintu selebar-lebarnya kepada siapapun yang ingin mempelajari
TOEFL, dari tingkatan kemampuan Bhs Inggris serendah apapun. Sementara
umumnya, kursus TOEFL mensyaratkan peserta harus memiliki kemampuan
minimal tertentu sebelum mengikuti kursus. Hal ini dapat kami lakukan
karena sebelum masuk ke materi inti, kami memberikan seluruh siswa hal-
hal fundamental tentang persiapan TOEFL seperti Grammar (kami memiliki
istilah sendiri yaitu “The 5 Principle”), Listening Practice, dsb. Selain itu,
materi inti yang kami susun juga berbeda dengan kursus pada umumnya.
Kami menggunakan mekanisme pemetaan masalah, lalu dilanjutkan dengan
penyelesaian masalah, kemudian langsung praktek menjawab soal.

3
Ebook ini..

Ebook yang sedang Anda baca ini merupakan materi penting yang kami
ajarkan kepada siswa TOEFL di Paradise Institute (seperti “The 5 Principle”
yang dikemukakan diatas). Tujuan kami menyusun ebook ini adalah
pertama membantu siswa kami untuk dengan mudah melihat hal-hal
penting apa yang harus mereka ingat sebelum mengikuti tes TOEFL, dan
kedua adalah membantu siapapun yang ingin mengetahui segala hal tentang
TOEFL meski belum belajar di kursus kami. Hal ini dilakukan karena kami
menyadari sepenuhnya bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan,
kemampuan, untuk mengikuti kursus. Namun semua orang berhak
mendapatkan masa depan yang lebih baik mungkin salah satunya dengan
mereka memiliki skor TOEFL yang bagus.

Ebook ini juga kami „terbitkan‟ sebagai pengantar bagaimana kami mengajar
siswa TOEFL di Paradise Institute. Jadi yang selama ini belum belajar di
tempat kami karena masih bertanya-tanya, ragu, atau ingin mencoba
sebelum membeli, kami mempersilahkan untuk „menguji‟ kami terlebih
dahulu melalui ebook ini.

Manfaat apa yang Anda dapatkan setelah membaca ebook ini?


 Mengetahui tentang TOEFL dan semua hal yang terkait dengan tes
 Mengetahui bagaimana cara menghitung skor
 Mengetahui bagaimana cara meningkatkan skor
 The 5 Principle: Kuasai Grammar dalam 5 Langkah
 Mengetahui hal-hal penting ketika mengerjakan soal Structure seperti:
apa yang harus dilihat, apa yang harus dilakukan jika tidak tau arti
suatu kata, bagaimana cara mengerjakan soal dalam 10 detik atau
kurang, dst.

4
 Mengetahui hal-hal penting ketika mengerjakan soal Listening seperti:
apa yang harus benar-benar didengar, skenario bagaimana
mendapatkan skor tinggi di bagian Listening, dst.
 Mengetahui hal-hal penting ketikam mengerjakan soal Reading
seperti: bagaimana cara mengerjakan soal on-time, bagaimana cara
mengantisipasi pertanyaan, dst.

Selamat membaca..
Maula Nikma
Direktur Paradise Institute

5
Mitra Belajar Anda

Hi, nama saya Maula Nikma. Saya Board Director


Paradise Institute sekaligus penggagas TOEFL.
Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca
Ebook ini, dan saya berharap informasi yang
sebentar lagi Anda baca dapat menjadi solusi dari
masalah yang Anda hadapi selama ini: Bagaimana
cara mendapatkan skor TOEFL sesuai dengan
keinginan Anda.

Pengalaman saya..

Saya sudah mengajar B. Inggris secara profesional sejak kuliah (S1)


semester 1, umur 19 tahun. Saya juga dulu pernah bekerja di
institusi/perusahaan asing ketika masih semester 5. Skor TOEFL saya
menembus 600 (PBT) saat tamat kuliah. Saat ini saya memimpin institusi
pendidikan B. Inggris. Banyak yang menyangka saya tamatan Amerika,
Australia, atau Inggris. Sekedar informasi, saya kuliah FKIP/Sastra Inggris
pun tidak, apalagi tamatan luar negeri.

(Anda bisa melihat kisah lengkapnya di facebook atau website saya


www.maulanikma.com. Silakan cek tulisan-tulisan saya disana.)

Ebook yang sudah saya publikasikan secara nasional &


internasional:
Hacking English
“9 Rahasia Ngomong Inggris Otomatis dalam 120 Hari”.

Melalui ebook ini saya ingin berbagi kepada Anda tentang cara yang lebih
efisien dan efektif untuk Anda bisa lebih cepat ngomong Inggris. Ebook ini
muncul juga berdasarkan fakta yang ada di sekitar ketika; semua orang

6
pernah belajar Bhs Inggris tapi hanya sedikit yang mampu menggunakannya
untuk berkomunikasi. Anda bisa langsung ke Paradise Institute untuk
mendapatkan ebook ini, Gratis. 

Ebook ini berdasarkan pengalaman saya mempelajari beberapa bahasa


asing, dan juga pengelaman beberapa polyglot terkenal dunia. Saya kenal
dengan teman-teman polyglot (baca: orang yang menguasai banyak
bahasa) baru setahun belakangan, dan setelah berdiskusi dengan mereka,
saya baru menyadari bahwa kami memiliki prinsip & metode belajar yang
sama. Selain B. Inggris, saya juga fasih bahasa arab (fushah/formal). Dan
dengan metode yang saya buat ini, sekarang saya sedang
mendalami 8 bahasa lain.

Alhamdulillah, ebook ini sudah didownload lebih dari 500 orang di 3 hari
pertama setelah rilis. Ebook ini juga sudah saya terbitkan di portal penelitian
academia.edu yang berbasis di Amerika dan dibaca rata-rata 10 orang per
harinya. Pembaca ebook academia.edu kebanyakan adalah
praktisi/akademisi bahasa dari Indonesia, dan ada 2 orang pakar linguistic
yang „follow‟ akun saya. Sebuah prestasi yang sejujurnya diluar dugaan
saya.

Untuk kemudahan berkomunikasi, Anda dapat mengontak saya secara


pribadi melalui facebook, twitter, atau email. Saya terbuka untuk setiap
pertanyaan Anda dan berharap bisa benar-benar membantu. Oya, silakan
follow akun twitter @maulanikma atau fan page Hacking English
Academy untuk mendapat info-info terkait belajar bahasa Inggris.

Have Fun & Selamat Belajar!

Regards,
Maula Nikma |maula.nikma86@gmail.com
Facebook: Maula Nikma |Twitter: @maulanikma | www.maulanikma.com

7
INTRODUCTION:
TOEFL, what the heck is it?
Definisi TOEFL
TOEFL adalah kependekan dari Test of English as a Foreign Language.
Secara sederhana dapat diartikan dengan “Tes Bhs Inggris sebagai bahasa
asing”. Melalui tes TOEFL inilah kemampuan Bhs Inggris Anda diuji, dan
sertifikat skor TOEFL merupakan salah satu tolok ukur penting yang sering
dapat menjadi golden ticket Anda untuk mendapatkan banyak fasilitas
terutama di bidang pendidikan seperti beasiswa. Saya menggarisbawahi
kata “Foreign Language” diatas adalah untuk menegaskan bahwa bahasa
Inggris yang digunakan di TOEFL adalah bagi mereka yang tinggal di
negara-negara yang Bhs Inggris sebagai „bahasa asing‟. Maksudnya?

Begini, pengguna Bhs Inggris di dunia ini banyak sekali. Pertama, ada
negara yang menggunakan Bhs Inggris sebagai bahasa utama atau bahasa
ibu mereka, disebut English Speaking Countries (ESP). ESP ini antara lain:
Amerika, Inggris, Australia, Kanada, sebagian Irlandia, dst. Kedua, ada
negara yang menggunakan Bhs Inggris sebagai bahasa kedua (second
language) setelah bahasa utama, seperti negara tetangga kita Singapura.
Yang dimaksud dengan bahasa kedua adalah jika Anda tidak mampu
berbicara menggunakan bahasa cina (mis. Singapura), Anda masih bisa
menggunakan Bhs Inggris untuk semua keperluan; tanya-tanya, belanja, dll.
Mereka mengerti apa yang Anda katakan tanpa kesulitan yang berarti. Dan
ketiga, ada negara yang menggunakan Bhs Inggris sebagai bahasa asing,
seperti yang Anda tebak, negara itu salah satunya adalah Indonesia.

8
Sederhananya begini, coba Anda pergi ke suatu pasar, atau supermarket
sekalipun, coba tanya ke mbak-mbak yang jadi pramuniaga (SPG) tentang
suatu produk dengan Bhs Inggris, apa kira-kira yang akan mereka jawab?
Bisa membayangkannya kan? Itu berarti Bhs Inggris masih asing di negeri
kita, meski sudah dipelajari dari jaman sekolahan.

Kesimpulannya, seharusnya tes TOEFL ini relatif mudah karena bahasa yang
digunakan sudah disesuaikan dengan kemampuan foreign language user.
Tapi kenapa masih banyak yang gagal mendapat skor yang bagus?
Sederhana, karena kita mengasingkan diri dengan bahasa yang sudah asing
ini. Itu saja.

Kegunaan TOEFL
Secara umum, tes TOEFL dibutuhkan oleh 3 kalangan; akademisi,
professional/karyawan/pegawai (swasta/pemerintah), dan terakhir „lain-lain‟.
Yang masuk kategori terakhir adalah siapapun yang mengetahui/menguji
kemampuan Bhs Inggrisnya dapat mengikuti tes TOEFL.

Jenis-jenis TOEFL
Jenis tes TOEFL ada banyak sekali. Untuk memudahkan Anda
memahaminya, saya akan menjelaskannya dengan mengajak Anda
melihatnya dari beberapa sisi.

a. Berdasarkan media pengerjaan soal


Berdasarkan media pengerjaan soal pada saat tes, TOEFL dibagi menjadi 3
macam. (1) Anda menjawab soal diatas kertas. TOEFL ini disebut dengan
TOEFL Paper Based Test. (2) Anda menjawab soal dengan menggunakan
komputer. Tes dengan menggunakan komputer sebagai medianya disebut

9
dengan TOEFL Computer Based Test. (3) Anda menjawab soal dengan
menggunakan internet, disebut dengan TOEFL Internet Based Test.
Perbedaan TOEFL PBT, CBT, dan IBT ini bukan hanya itu saja, tapi juga
muncul di beberapa item tes yang diujikan, sistem penghitungan skor, dan
durasi tes.
Sekarang coba perhatikan tabel di bawah ini untuk melihat perbedaannya
dengan mudah:
Listening Structure Reading Writing Speaking Duration
(dalam jam)

PBT    - - 2 – 2,5
CBT     - 2 – 2,5
IBT  -    4
Catatan:
Perbedaan yang harus menjadi concern Anda adalah „hilang‟nya item tes
structure pada TOEFL IBT. Namun saya perlu ingatkan bahwa hilangnya
structure bukan berarti kemampuan grammar Anda tidak diuji, melainkan
melebur pada tes lain seperti Writing dan Speaking. Akurasi grammar Anda
akan benar-benar diuji pada 2 sesi tes ini.
Oya, hampir lupa, munculnya 3 jenis TOEFL diatas sebenarnya mengikuti
perkembangan teknologi media yang ada di dunia. Sebelum komputer dan
internet popular, hanya kertas (dengan lembar jawaban komputer a.k.a LJK)
yang umum digunakan untuk ujian. Maka setelah komputer dan internet
mulai menjamur, TOEFL pun mengikuti perkembangan ini. Selain itu, TOEFL
PBT hingga IBT ini juga mengalami perubahan dalam materi tesnya
(penjelasan detail dibawah). Hal ini mungkin terjadi setelah dievaluasi
tingkat akurasi kesesuaian hasil tes dengan kemampuan yang sesungguhnya
yang dimiliki oleh peserta tes, dan dengan melihat kebutuhan kampus di
luar negeri yang mensyaratkan TOEFL kepada calon mahasiswa asing. Oleh
karena itu semakin „kesini‟ tes TOEFL dianggap semakin komprehensif dan
serius.
10
b. Berdasarkan jangkauan „sertifikat‟
Berdasarkan jangkauan „sertifikat‟ ini artinya seberapa jauh skor yang Anda
hasilkan dari tes dapat menjangkau. Setelah tes, Anda akan mendapatkan
laporan skor yang Anda dapat dalam selembar kertas (sertifikat). Jangkauan
skor itu ada yang bersifat institusional, regional, dan ada yang internasional.
Berdasarkan itu, maka TOEFL ada yang disebut dengan TOEFL Institutional
Test Program (ITP) dan International TOEFL. Sebelum mengambil tes TOEFL
ITP atau International TOEFL, beberapa lab bahasa, lembaga, atau kursus
TOEFL yang menyediakan tes TOEFL yang skornya hanya sekedar
memprediksi skor TOEFL seseorang jika mengikuti tes yang sesungguhnya.
Tes TOEFL jenis ini „sertifikat‟nya hanya dapat digunakan untuk kebutuhan
yang sangat terbatas, contoh: persyaratan sidang/wisuda mahasiswa di
beberapa kampus di Indonesia.
Coba lihat tabel dibawah ini untuk melihat perbedaan TOEFL berdasarkan
sertifikat dan kegunaannya:
Sidang/Wisuda S2/S3 dalam negeri S2/S3 luar negeri
Prediction Bisa Tergantung Tidak Bisa
Universitas
ITP Bisa Bisa Tergantung Jenis
& Provider
Beasiswa
International Bisa Bisa Bisa

11
c. Berdasarkan Skor
Selain media pengerjaan soal dan kegunaan, rentang skor TOEFL juga
berbeda antara PBT, CBT, dan IBT. Coba lihat tabel ini untuk lebih jelasnya:
PBT CBT IBT
640 – 677 273 – 300 111 – 120
590 – 637 243 – 270 96 – 110
550 – 587 213 – 240 79 – 95
513 – 547 183 – 210 65 – 78
477 – 510 153 – 180 53 – 64
437 – 473 123 – 150 41 – 52
397 – 433 93 – 120 30 – 40
347 – 393 63 – 90 19 – 29
310 – 343 33 – 60 9 – 18
310 0 – 30 0–8

12
COMMON MISTAKES IN TOEFL TEST
Sebelum saya memperkenalkan TOEFL lebih jauh, saya mau menjelaskan
terlebih dahulu „kesalahan-kesalahan‟ umum yang dilakukan oleh banyak
orang ketika mengikuti tes. Saya mulai dari sesi pertama ya.

1. Listening
a. Trying too hard to catch everything
Saya tidak menyangkal bahwa mampu mendengarkan semua informasi
yang ada di audio adalah baik. Baik jika Anda memiliki kemampuan untuk
itu. Jika tidak, Anda akan kehilangan banyak sekali waktu. Kenapa? Coba
bayangkan apa yang sedang terjadi: Anda yang memiliki kemampuan
listening “pas-pasan” mencoba untuk menangkap semua kata yang
sedang Anda dengar. Ketika ada satu atau dua kata yang „missed‟
(terlewat) dan dalam detik yang sama Anda harus menangkap kata yang
baru lagi. Karena terlambat, Anda akhirnya mengejar kata yang
berikutnya, dan begitu seterusnya hingga akhirnya Anda tidak
mendapatkan apapun. Pernah mengalami seperti itu kan? Jalan keluarnya
bagaimana? Nanti saya jelaskan detail, baca dulu kesalahan umum
lainnya.
b. Have no idea to anticipate questions
Masih ada hubungannya dengan „poin a‟ diatas, karena keasyikan harus
menangkap semua kata yang sedang didengar, hampir tidak ada waktu
Anda untuk mengantisipasi pertanyaan (jika Anda tau cara
mengantisipasi pertanyaan). Mengantisipasi pertanyaan artinya
kemampuan Anda menerka/mengira apa kira-kira yang akan
dipertanyakan. Kondisi Anda tentunya akan semakin „kritis‟ jika Anda

13
bahkan tidak tau bagaimana cara mengantisipasi pertanyaan. Bagaimana
cara mengantisipasi pertanyaan? Nanti ya! 
c. No/Lack of Training
Kalau poin yang terakhir ini mah umum mungkin ya. Dimana-mana jika
Anda tidak melakukan persiapan tentu semuanya akan menjadi runyam.
Begitu juga dengan tes TOEFL. Nanti saya juga akan mengajarkan
kepada Anda bagaimana membuat jadwal belajar dalam rangka
mempersiapkan tes TOEFL.

2. Structure and Written Expression


a. Have no idea to see what is important
Ini sering sekali terjadi pada banyak orang: tidak tau apa yang harus
dilihat ketika menghadapi soal structure. Sebenarnya jika Anda tau skala
prioritas ketika mengerjakan soal structure, untuk soal-soal tertentu,
Anda bahkan tidak harus membaca soal hingga habis. Seperti apa kira-
kira kondisinya? Coba bayangkan: Anda membaca kalimat pada soal
hingga kata terakhir sambil berupaya memahami arti setiap kata. Apa
yang menjadi masalah? Belum tentu kata yang Anda paksakan untuk
dipahami itu menjadi permasalahan yang dipertanyakan dalam
soal. Kabar buruknya, justru memang bukan itu yang jadi
permasalahan! *setidaknya ini berdasarkan pengalaman saya ketika
mengamati siswa TOEFL di kelas.
b. Missing words‟ meaning
Salah satu kemampuan penting ketika mengerjakan soal TOEFL
Structure adalah kemampuan menganlisis: kata mana yang disebut
„subject‟ dan kata mana yang disebut „verb‟. (di lembar-lembar
berikutnya saya akan menjelaskan bagaimana cara mengidentifikasi
„subject‟ dan „verb‟) Nah, dalam mengidentifikasi „verb‟ ini, bagi sebagian
orang, masih terasa sulit. Alasannya adalah karena tidak tau arti.

14
c. Have no idea to anticipate questions
Poin ini lebih pada ketidakmampuan menguasai peta pertanyaan yang
muncul pada soal structure. Jika Anda tau bagaimana memetakan soal,
maka Anda hanya fokus ke hal-hal yang penting saja.
d. No/Lack of Training
Tidak ada latihan. Sama seperti penjelasan „Listening‟ diatas. Tidak
latihan = bencana! :D

3. Reading
a. Trying to focus on whole passage
Sekali lagi harus saya tegaskan, TOEFL adalah TES. Yang diperlukan untuk
mendapatkan skor yang baik bukan hanya pengetahuan Bhs Inggris, tapi
juga strategi. Kenapa? Waktu yang Anda miliki sangat terbatas! Begitu juga
ketika tes di sesi Reading. Anda hanya memiliki waktu 55 menit untuk
menyelesaikan 50 soal. Kesalahan pertama yang paling banyak dilakukan
oleh kebanyakan orang adalah membaca keseluruhan cerita pada teks
sebelum membaca soal. Ingat! Anda sedang tes, bukan sedang baca
novel.
b. Missing lots of words‟ meanings
Salah satu jenis soal yang banyak muncul pada sesi Reading adalah
vocabulary (sekitar 35% dari seluruh soal reading adalah vocabulary
question).
c. Have no idea how to anticipate questions
Kesalahan umum lain yang dilakukan peserta tes adalah tidak tau
bagaimana cara mengantisipasi pertanyaan, artinya mereka tidak mengenal
jenis-jenis pertanyaan yang ada pada soal Reading. Karena tidak tau jenis-
jenis soal „otomatis‟ akan kesulitan menjawab soalnya.
d. No/Lack of Training

15
…dan, seperti sesi-sesi sebelumnya, tidak ada latihan adalah hanya
merencanakan kegagalan.
Fakta-fakta yang Mungkin Belum Anda Ketahui
Fakta #1:
TIDAK PERLU „MENIKMATI‟ SEMUANYA
Pesan yang ingin saya sampaikan pada poin ini adalah ketika Anda sudah
berada dalam ruangan tes TOEFL, sadarilah bahwa Anda sedang akan
mengikuti sebuah tes, ujian. Hal penting pertama yang harus Anda lakukan
adalah duduklah serileks mungkin, ambil posisi duduk ternyaman Anda.
Kedua, ketika Anda mulai mengerjakan soal, fokuslah pada hal-hal prioritas
yang secara langsung berpengaruh positif pada skor TOEFL. Tidak perlu
Anda harus menjadi sempurna pada setiap “titik-koma” dari tes. Who‟s
perfect? No body knows everything! Maksud saya, misal pada sesi Reading,
tidak perlulah Anda membaca semua kalimat yang ada pada cerita teks.

Fakta #2:
ANTISIPASI PERTANYAAN (dengan mengetahui jenis-jenis pertanyaan yang
ada pada semua sesi TOEFL)
Nah, untuk bisa tetap tenang mengerjakan soal sekaligus menghindari
sesuatu yang dianggap “tidak-perlu-dinikmati”, tentu sebelum tes, jauh hari
sebelum tes, harus benar-benar mengenal tes yang dihadapi. Yang perlu
Anda siapkan dari sekarang adalah mengenal jenis-jenis pertanyaan yang
ada pada tiap sesi tes. Kuasai semua jenis soal itu, dan benar-benar harus
terbiasa untuk mengatasinya.

Fakta #3:
LATIHAN.. LATIHAN.. LATIHAN..
Konsekuensi logis dari fakta #2 diatas adalah LATIHAN. Cuma itu.

16
Fakta #4:
FOKUSLAH PADA TARGET SKOR ANDA DAN PERSIAPKAN CARA UNTUK
MENDAPATKANNYA
Ini juga merupakan bagian dari aktifitas Anda dalam rangka melakukan
persiapan terbaik. Ketahuilah sejak dini seberapa jauh kemampuan awal
Anda, lalu coba lihat jaraknya dengan target skor. Coba hitung dengan teliti,
berapa jawaban benar yang Anda butuhkan untuk mendapatkan target.
Buatlah beberapa „skenario‟ untuk mendapatkan skor itu. Pertajam
kemampuan pada jenis soal-soal yang mudah bagi Anda, lalu cobalah
perbaiki apa yang menjadi kekurangan.

Bagaimana langkah-langkah teknis untuk bisa melakukan hal-hal yang saya


sebut diatas? Baik, coba baca di halaman berikutnya.

17
HERE I SHOW YOU THE WAY..

Section I: LISTENING
 Part A (30 pertanyaan pertama) adalah prioritas Anda
Kenapa Part A prioritas? Saya punya 2 alasan; pertama, semua percakapan
pada part ini adalah percakapan pendek (short dialog), yang berbicara
hanya 2 orang dan masing-masing hanya kebagian sekali bicara, lalu
langsung dilanjut dengan pertanyaan tentang isi percakapan. Kedua, jumlah
soal dari percakapan-percakapan pendek ini jumlahnya 30 soal, lebih dari
50% dari keseluruhan soal! Artinya, jika Anda hanya benar di part A yang
„mudah‟ ini saja, sudah cukup besar kompensasi skor yang Anda dapat
untuk keseluruhan skor. Seharusnya Part A ini adalah bagian terbaik untuk
Anda jika fokus ingin meningkatkan skor, menurut saya.

 Antisipasi soal-soal yang biasa muncul pada semua part (terutama


part A)
Satu-satunya cara yang dapat Anda lakukan untuk menaklukkan soal secara
keseluruhan, dan Part A secara khusus, adalah dengan mengenal semua
jenis soal, ditambah latihan sesering mungkin. Oya, daritadi saya melulu
menyebut Part A itu „mudah‟ tapi harus saya jelaskan bahwa meski mudah
tapi Anda harus mengetahui sekitar 17 strategi/trik untuk bisa
menaklukkannya. Anda bisa mendapatkan keseluruhan strategi/trik itu
dalam kelas persiapan TOEFL yang ada di Paradise Institute, membeli buku
persiapan TOEFL, dll. Saya kemarin sempat bagi-bagi voucher senilai Rp.
3.195.000 untuk peserta TOEFL Clinic, sehingga mereka bisa mendapat
paket super lengkap untuk persiapan TOEFL yang seharusnya seharga Rp.
3.550.00 hanya dengan Rp. 355.000. Jika Anda memiliki kemampuan, saya

18
sangat menyarankan Anda mengikuti kelas TOEFL. Namun jika tidak,
minimal Anda harus memiliki semua „persiapan perang‟ dalam menghadapi
TOEFL. Bahkan sebagai bonus, saya sendiri yang akan memonitor dan
membantu Anda mendapatkan hasil yang terbaik dari proses belajar. Coba
SMS sekarang Admin saya di 0823 6237 6996 untuk mendapatkan modul-
modul itu.

 Jawablah semua pertanyaan!


Sistem penghitungan skor TOEFL cukup fair untuk Anda karena tidak ada
penalti jika jawaban yang Anda pilih tidak benar. Idealnya, semua
pertanyaan mestinya Anda jawab dengan „mantap‟ tanpa ragu. Namun, jika
tidak demikian yang terjadi, maka Anda tetap harus mengisi lembar
jawaban. Menebak tidak „haram‟ kok ketika menjawab soal. Bagaimana cara
menebak yang baik? :D *Aneh juga ya, ada juga istilah menebak dengan
baik, hehe..

Begini, jika kondisi memaksa harus menebak jawaban karena tidak tersisa
cukup waktu untuk menyelesaikan, kebanyakan orang menggunakan „teknik‟
menghitung kancing. Hmm..boleh-boleh saja, tapi kekurangannya adalah
tebakan Anda menjadi sangat random (acak) hingga kualitas hasilnya benar-
benar berantakan. Cara paling baik adalah lihat keseluruhan jawaban yang
sudah Anda pilih. Yang harus Anda perhatikan dengan benar adalah pilihan
jawaban apa yang paling sedikit Anda jawab dari seluruh pilihan jawaban
yang Anda isi yang Anda yakin benar. Contoh, misal Anda sudah menjawab
35 soal dari 50 total soal Reading. Berarti Anda harus menjawab 15 soal lagi
dengan cara menebak. Nah, untuk memutuskan pilihan jawaban apa yang
harus dipilih, coba perhatikan 35 pilihan jawaban yang sudah dikerjakan,
pilihan jawaban apa yang paling banyak? Coba buat daftarnya (dlm hati
saja) secara berurutan dari yang paling banyak hingga yang paling sedikit,

19
misal jawaban yang paling banyak dipilih pertama adalah A (misal 10 soal),
kedua B (12 soal), ketiga C (5 soal), dan keempat D (8 soal). Dari data ini,
pilihan jawaban yang paling sedikit adalah C, hanya 5 soal. Berarti, 15 soal
yang belum dijawab lebih baik Anda jawab dengan pilihan jawaban C
semuanya. Jangan dibuat acak. Meski tidak ada jaminan tebakan Anda
benar, tapi cara ini lebih masuk akal. Idealnya, setiap pilihan jawaban
memiliki jatah yang sama (1/4). Nah, karena pilihan jawaban yang paling
sedikit Anda jawab adalah C, kemungkinan besar jatah untuk pilihan C
besar.

*anyway, saya tetap merekomendasikan Anda untuk menjawab pertanyaan


bukan dengan cara menebak. Teknik ini dapat Anda gunakan ketika kepepet
saja. Satu-satunya kekurangan menggunakan teknik tebakan ini adalah
tidak ada jaminan bahwa jawaban yang sudah Anda jawab (contoh 35 soal)
adalah benar semua. Semakin banyak jumlah jawaban yang benar, semakin
tinggi probabilitas (kemungkinan) tebakan Anda.

Section II: Structure and Written Expression


 Pastikan Anda memiliki 36 jawaban yang benar (90%)
Jumlah soal “Structure and Written Expression” adalah 40 soal. Sementara 2
sesi lain, Reading dan Listening, masing-masing 50 soal. Artinya, untuk
meraih skor tertinggi di Structure, Anda „hanya‟ butuh menjawab 40 soal
dengan benar. Atau dengan kata lain, nilai poin per satu jawaban yang
benar pada sesi ini „lebih mahal‟ dibanding dengan 2 sesi lain.
Selain dari analisis hitungan poin diatas, Structure ini relatif lebih mudah
daripada 2 sesi lainnya. Kenapa? Karena menjawab soal Structure sama
seperti menjawab pertanyaan matematis 1 + 1 = 2. Angka pasti. Pada sesi
ini Anda tidak dituntut harus menerka, membuat kesimpulan, dsb, seperti
pada sesi Reading dan Listening. Yang Anda butuhkan adalah penguasaan

20
Grammar yang baik ditambah latihan menjawab soal yang sering. Sehingga
Anda terbiasa menjawab banyak variasi soal.
 Gunakan 4 pertanyaan „magis‟ yang dapat memandu Anda
menemukan jawaban pada bagian “Structure”
Permasalahan umum yang sering ditanya pada 15 pertanyaan pertama ini
adalah tentang “Subject” dan “Predicate”. Hanya ada 4 kemungkinan
pertanyaan, dan 4 hal inilah yang kemudian mengantarkan Anda kepada
jawaban. Berikut adalah “4 Pertanyaan Magis” yang harus Anda tanyakan
pada diri Anda ketika mengerjakan soal Structure:
1. Mana Subject-nya?
2. Mana Verb-nya?
3. Apakah Subject-nya double?
4. Apakah Verb-nya double?

Kenapa 4 pertanyaan diatas?


Karena permasalahan yang sering muncul dalam soal hanya 4. Kalau tidak
Subject hilang, maka Verb (predicate) hilang, atau mungkin ada double
Subject, kalau tidak Verb-nya yang double. Oya, sebagai tambahan, Anda
harus ingat bahwa kalimat yang benar itu adalah kalimat yang jumlah
Subject-nya sama dengan jumlah Verb-nya. Jika jumlah Subject 1, maka
Verb juga harus satu. Jika jumlah Subject ada 2, maka jumlah Verb juga
harus 2. Begitu seterusnya. Satu pasang Subject dan Verb ini disebut
dengan clause atau klausa. Kesimpulannya, kalimat Inggris itu ada yang
cuma punya 1 klausa (1 subject & 1 verb) dan ada yang punya lebih dari 1
klausa.

PS: Pembahasan Subject & Verb ini sederhana tapi Anda harus sering
melihat variasi soalnya yang banyak. Satu-satunya cara Anda dapat
mengetahuinya dengan belajar lebih lanjut dari buku atau kursus. Ada 19

21
strategi/trik mengenai Subject & Verb ini, terlalu sempit ebook ini untuk
menjelaskan semua pembahasan seluas itu.
 Gunakan 2 pertanyaan „magis‟ yang dapat memandu Anda
menemukan jawaban pada bagian “Written Expression”
Written Expression adalah 25 soal terakhir dari sesi Structure dalam tes
TOEFL. Berbeda dengan 15 soal sebelumnya dimana Anda diminta untuk
memilih salah satu jawaban untuk melengkapi kalimat agar menjadi kalimat
yang benar, 25 soal ini menuntut Anda untuk menentukan bagian tertentu
yang mana dalam suatu kalimat yang tidak benar. Karakter soal seperti ini
sering disebut Analysis Error. 2 pertanyaan „magis‟ apakah yang bisa
membantu Anda menemukan sesuatu yang salah?

Pertanyaan pertama: Apakah Subject dan Verb sudah sesuai?


Apa yang dimaksud dengan sesuai? Pertama, dan paling utama dan sering
muncul di soal, pastikan Verb mengikuti Subject dalam hal “singular” dan
“plural”. Jika Subject dalam bentuk plural (jamak), maka Verb juga harus
dalam bentuk plural. Jika Subject dalam bentuk singular (tunggal), maka
Verb juga harus dalam bentuk singular. Sederhana? Ya. Kenapa masih
banyak yang salah? Karena bentuk soalnya tentu tidak semudah itu, meski
konsepnya sederhana: singular – plural. Contoh, dan yang paling menjebak,
dalam keadaan-keadaan tertentu (semuanya 5 keadaan), ada kalanya
susunan kalimat itu tidak Subject yang diikuti dengan Predicate (ex: I eat),
tapi Predicate dulu baru Subject seperti Subject & Verb yang sebelumnya
ada frase keterangan tempat. Contoh: In the forest (A) is (B) the (C) exotic
birds. Menurut Anda jawaban mana yang salah, apakah A, B, atau C?
Oke, kita bahas ya..:)
Well, berdasarkan pengalaman saya mengajar, kebanyakan orang bingung
mencari kesalahan yang ada di kalimat itu karena semua terlihat “baik-baik
saja”. Sebenarnya apa sih yang dibahas di kalimat itu? Sederhana, masih

22
seputar “singular-plural”. Letak “kekhilafan” banyak orang adalah melihat
bahwa Verb “is” (B – Singular) sudah sesuai dengan Subject “the forest” (A
– Singular). Padahal, “the forest” BUKAN subject untuk Verb “is”! Oleh
karenanya keliru jika verb “is” harus mengikuti bentuk “the forest”. Lantas
siapa Subject-nya? Jreeeng.. Subjectnya adalah “the exotic birds”, dan
bentuknya adalah plural (jamak, lihat ada “s”-nya di kata „birds‟ kan?). Maka
seharusnya yang salah adalah pilihan jawaban B, karena Verb “is” yang
singular tidak sesuai dengan Subject “the exotic birds” yang plural. Verb “is”
harus diganti dengan “are” agar sesuai antara Subject dan Verb.
Understand, kira-kira? :D

*Jika faham, Anda harus mencari 4 variasi lain tentang kapan Subject –
Verb dibalik menjadi Verb – Subject. Dan jangan lupa untuk melihat variasi
soalnya. Jika masih bingung, bahkan tidak ngerti tentang konsep singular –
plural, Anda harus benar-benar belajar dari konsep awalnya.

Pertanyaan kedua: Apakah bentuk Verb-nya sudah sesuai?


Begini, Verb dalam Bhs Inggris itu sering berubah-berubah, tergantung dari
faktor pengubahnya. Jika ada „to be‟ seperti “am”, “are”, “is”, atau “be”,
maka Verb-nya harus berakhiran “ing” (continous). Contoh: “I am eating”.
Selain „to be‟, ada faktor pengubah Verb yang lain yaitu “have/has/had”.
Jika ada suatu kalimat yang Verb-nya menggunakan “have/has/had” maka
Verb-nya berubah menjadi Verb 3 atau juga disebut Participle. Contoh: I
have eaten.

Tentu saja, dalam soal TOEFL tidak sesederhana itu bentuk soalnya. Namun
jika Anda sering latihan dan mengetahui variasi soal terkait perubahan Verb,
semua InsyaAllah gampang kok. Belajarlah berinvestasi untuk beli buku atau
ikut kursus. Tidak rugi.

23
 Kuasai secara mendalam tentang “Parts of Speech”
Jika Anda pernah membaca/mempelajari Grammar, kemungkinan besar
Anda sudah familiar dengan istilah “parts of speech”. Mayoritas buku
grammar memulai judulnya dengan parts of speech, meski terkadang
sebagian buku tidak menuliskannya. Parts of speech jika diterjemahkan
secara bebas adalah sebutan/jabatan untuk tiap kata yang ada dalam
kalimat. Artinya, apapun kata yang kita tulis/ucap, pasti memiliki
jabatan/nama tertentu. Misal sederhana, I eat rice. “I” adalah “pronoun”,
“eat” adalah “verb”, dan “rice” adalah “noun”. Berikut saya berikan daftar
parts of speech:
1. Noun (kata benda)
2. Pronoun (kata ganti kata benda)
3. Adjective (kata sifat)
4. Verb (kata kerja)
5. Adverb (kata keterangan)
6. Preposition (kata depan)
7. Conjunction (kata penghubung)
8. Interjection (kata seru)

Apa yang harus dipelajari lebih lanjut tentang parts of speech?


Anda harus tahu definisi dengan baik. Setelah itu pahami dengan baik
bagaimana suatu kata dapat dikatakan „noun‟, dll. Mungkin Anda sudah tahu
bahwa kata “table” adalah noun. Tapi tahukan Anda bahwa ada noun (kata
benda) yang diambil dari kata kerja? Misanya begini: Reading is my hobby.
Kata “reading” disini adalah Subject padahal terlihat seperti verb (kata
kerja) karena diambil dari kata kerja “read”. Bukan hanya Noun, begitu juga
dengan „anggota‟ parts of speech yang lain.

24
Apa manfaatnya menguasai parts of speech dalam mengerjakan soal Written
Expression?
Ya, selain kesesuaian Subject dan Verb, soal lain yang sering muncul adalah
segala hal terkait Part of Speech ini. Ingat, seringlah berlatih. Ketahui
sebanyak mungkin variasi soal yang terkait dengan parts of speech.

*Kesesuaian Subject & Verb, dan Parts of Speech adalah 2 jenis soal yang
paling sering muncul pada Written Expression. “Paling sering muncul” tentu
artinya juga ada jenis soal lain yang mungkin sesekali muncul dalam tes
seperti penggunaan suatu kata untuk mengekspresikan sesuatu. Contoh:
mana yang benar “do mistake”, atau “make mistake”? Ada juga soal yang
menguji pengetahuan Anda tentang “idioms”, gabungan 2 kata yang
berbeda yang membentuk makna baru. Contoh: “look after” yang berarti
menjaga. Biasanya yang sering muncul dalam soal adalah Anda harus
memperhatikan pasangan kata yang tepat untuk idiom tertentu dalam
konteks tertentu. Misal, untuk “menjaga” tentu “look” pasangannya adalah
“after” = look after. Jika dipasangkan dengan ”for” = “look for”, maka
artinya bukan lagi “menjaga”, tetapi “mencari”.

 Kuasai hal-hal fundamental tentang Grammar


Hal-hal fundamental tentang Grammar disini adalah versi saya. Berdasarkan
pengalaman belajar – mengajar, saya mengamati bahwa ada 5 hal minimal
dan penting untuk seseorang jika ingin benar-benar menguasai Grammar
Bhs Inggris. Kelima hal fundamental grammar itu adalah:
1. Sentence construction (SPOK or KSPO)
2. Verbal – Nominal
3. (+), (-), (?)

25
4. Active – Passive
5. Tenses
Kenapa 5 hal diatas menjadi „special‟?
Ada 2 alasan, pertama: semua kalimat Bhs Inggris, sesederhana atau
sepanjang apapun, pasti memiliki 5 unsur diatas! Saya kasih contoh kalimat
paling sederhana ya, “I eat rice in restaurant”.
1. Kalimat ini berstruktur S P O K
2. Kalimat ini adalah “kalimat verbal”
3. Kalimat ini adalah “kalimat positif”
4. Kalimat ini adalah “kalimat aktif”
5. Tenses: Simple Present
Alasan kedua adalah: hanya dengan menguasai 5 unsur kalimat itu, Anda
sudah menguasai 70% grammar dan sudah bisa membuat kalimat apapun
yang Anda mau! Kenapa? Karena tidak ada kalimat Bhs Inggris apapun yang
keluar dari unsur itu. Yang Anda butuhkan hanya kamus untuk mengetahui
kosakata yang tidak Anda ketahui. Jika penasaran, boleh tunjukkan kalimat
Bhs Inggris ke saya, terserah mau sependek/sepanjang/sesulit apapun,
dengan mudah saya bisa membantu Anda memahaminya hanya dengan 5
unsur kalimat ini. Saya menamakannya dengan “the 5 principle”, atau
terkadang saya sering menyebut dengan “5 rukun iman” kalimat Inggris :D

 Upayakan hanya 4 soal yang Anda jawab dengan cara menebak


Well, ini target Anda. Upayakan hanya ada 4 soal dari sesi Structure and
Written Expression ini yang Anda jawab dengan menebak.

 Jawab semua pertanyaan


Sama seperti penjelasan saya tentang sesi Listening, isilah semua jawaban.
Jangan ada jawaban yang kosong. Prinsipnya: lebih baik menebak meski
mungkin salah daripada tidak mengisi jawaban yang sudah pasti salah.

26
Section III: Reading
 Stick on 2 major principles
Hal terpenting ketika mengerjakan soal Reading adalah jangan membaca
teks. Mungkin terdengar aneh, tapi ini benar. Pada sesi tes ke-3 ini, waktu
yang Anda miliki hanya 55 menit untuk menyelesaikan 50 soal. Jika
misalnya satu teks cerita memiliki 5 pertanyaan, maka ada 10 teks untuk 50
soal. Setiap teks panjangnya rata-rata 4 – 5 paragraf. Jika sepuluh teks?
Berarti ada 40 – 50 paragraf yang harus Anda baca. Untuk membaca teks
secara keseluruhan saja 55 menit yang disediakan tidaklah cukup, belum
lagi Anda mengerjakan soal. Masuk akal?
Lalu apakah 2 prinsip itu?
1. Jangan baca teks
2. Jangan lupa prinsip pertama! Hehe..
Yang perlu Anda lakukan begitu tes pada sesi Reading dimulai adalah
langsung membaca pertanyaan. Carilah jenis pertanyaan apa yang menurut
Anda mudah terlebih dahulu. Saya pribadi lebih memilih mengerjakan soal
jenis „vocabulary question‟ terlebih dahulu, karena bagi saya itu jenis
pertanyaan yang paling mudah. Bagaimana dengan Anda?

 Push the limit on 2 major question models


Sebelumnya saya ada menjelaskan bahwa Anda harus mengerjakan soal
yang menurut Anda paling mudah terlebih dahulu, kan? Nah berikut adalah
4 jenis soal Reading yang muncul dalam tes:
1. Main Idea Questions (3 – 5 soal)
2. Vocabulary (17 – 19 soal)
3. Reference (7 – 9 soal)
4. Detail (26 – 29 soal)

27
Dari empat jenis soal diatas, Vocabulary dan Detail adalah dua jenis soal
yang paling banyak muncul pada sesi tes Reading. Ada 2 keuntungan jika
Anda mengerjakan soal jenis ini terlebih dahulu; pertama, dengan
mengerjakan (dengan selesai) kedua jenis soal ini saja, Anda sudah
mengerjakan hampir 90% dari total 50 soal. Yang kedua, salah satu jenis
pertanyaan (yang seharusnya) mudah ada disini, yaitu Vocabulary.
Maksimalkan kemampuan Anda untuk bisa menjawab pada 2 jenis
pertanyaan ini. Di halaman lain, nanti saya akan menjelaskan kepada Anda
beberapa cara/teknik agar Anda dapat mengerjakan soal lebih mudah.

 Answer all question


Sama seperti sesi lain, kerjakan semua soal, jawab semua pertanyaan,
jangan pernah meninggalkan satu nomorpun yang tidak memiliki jawaban.
No penalty, gunakan teknik „kepepet‟ yang sudah saya kasih tau diawal jika
benar-benar terdesak daripada kosong/jawab asal-asalan dengan
menggunakan kancing baju.

28
This is it English
“Fundamental English Grammar”
Pengantar
Dengan mempelajari materi yang ada di halaman ini, Anda dapat memahami
tata bahasa B. Inggris secara umum dan langsung dapat
mengaplikasikannya untuk keperluan membuat kalimat, tertulis atau lisan
(formal English). Secara khusus, pengetahuan tentang materi ini juga akan
banyak membantu Anda ketika menjawab soal-soal yang ada di Structure
bahkan bisa jadi alat bantu memahami teks pada sesi Reading.
Keunikan lain dari materi ini adalah materi ini sudah meng-cover hampir
70% dari semua materi yang ada di buku-buku grammar yang memiliki
ratusan halaman. Setelah menguasai materi ini Anda tinggal mempelajari
hal-hal spesifik yang ada di buku grammar.
Oke, kita mulai..

Kalimat
Semua materi fundamental yang ada di grammar bersumber dari kalimat.
Artinya, disini Anda akan mempelajari konstruksi/bangunan kalimat;
bagaimana membuat sebuah kalimat Inggris, atau bagaimana sih
sebenarnya kalimat Inggris itu.
Setelah mempelajari banyak teks, saya menyimpulkan bahwa kalimat
apapun dalam Bhs. Inggris, sesederhana atau sekompleks apapun, tidak
pernah keluar dari 5 hal penting (fundamental) ini:
1. S P O K/K S P O
2. Verbal – Nominal
3. (+), (-), (?)
4. Active – Passive

29
5. Tenses

1. SPOK/KSPO
Ini adalah susunan kalimat Inggris. Kabar baik untuk kita orang Indonesia
adalah bahwa Bhs Inggris memiliki susunan/bangunan/konstruksi kalimat
yang dengan bahasa kita; kalau tidak SPOK ya KSPO. Ingat pelajaran Bhs
Indonesia waktu SD dulu kan? 


Sekarang, coba Anda usahakan mengambil satu teks Bhs Inggris, tema
apapun, pastikan sendiri dan lihat: tidak ada satu kalimat apapun yang
susunan kalimatnya keluar dari pola SPOK atau KSPO. Benar?

Yup, artinya, ketika Anda menulis kalimat Inggris dengan menggunakan


metode traslasi (terjemah) dari Indonesia ke Inggris, pastikan susunan
kalimat Indonesia Anda benar, maka Inggris-nya akan otomatis benar, atau
setidaknya lebih mudah diterjemahkan. Jadi, rahasia sederhana bagaimana
Anda dapat menterjemahkan teks dari Bhs Indonesia ke Bhs Inggris adalah
pastikan bahwa Bhs Indonesia Anda sudah baik dan benar susunan
kalimatnya. Jika sudah, proses penerjemahan akan jauh lebih mudah.

Diantara 4 unsur kalimat itu, Subjek – Predikat – Objek – Keterangan, yang


paling penting (harus ada) dalam kalimat minimal adalah Subjek dan
Predikat. Sementara Objek dan/atau Keterangan tidak wajib karena tidak
semua kalimat harus punya Objek atau Keterangan. Kalimat sudah bisa
dipahami jika sudah lengkap Subjek dan Predikat, tapi jika ada objek dan
keterangan tanpa Subjek dan Predikat tidak akan dapat dipahami.

Contoh: Saya belajar (I learn), Dia makan (He eats), Mereka pergi (They
go), dst. Kalimat-kalimat pada contoh ini sudah dapat dipahami. Tapi jika

30
hanya “tadi pagi” (this morning), atau “dengan dia” (with him/her),
potongan ini tidak dapat dipahami, karena tidak jelas apa yang terjadi tadi
pagi, ngapain “dengan dia”.

 Tips untuk soal Structure (15 soal pertama): Anda cukup


melihat/mengecek Subject dan Predicate saja. Semua soal hanya
mempersalahkan Subject dan Predicate (missing/double). Dengan begini,
Anda sudah banyak mengehemat waktu karena tidak perlu bersusah-susah
membaca kata lain yang justru bukan masalah yang harus diselesaikan. Ini
bagaimana Anda bisa mengerjakan soal structure hanya dalam 10 detik.
Bahkan jika sudah terbiasa, Anda bisa mengerjakan 3 soal hanya dalam 10
detik!

2. Verbal – Nominal
Nah, sekarang adalah prinsip kedua. Masih menggunakan teks/bacaan yang
sama, coba Anda perhatikan kembali kalimat-kalimatnya. Saya bisa
pastikan, kalimat yang susunannya SPOK atau KSPO itu pasti kalau tidak
kalimat verbal, maka dia kalimat nominal. Pasti!

Apa yang dimaksud dengan kalimat verbal? Apa yang dimaksud dengan
kalimat nominal?
Kalimat verbal adalah kalimat yang memiliki kata kerja, kata yang
menunjukkan sebuah pekerjaan (action verb). Contoh: go, learn, sleep,
walk, dst. Jadi, jika Anda membuat/melihat kalimat seperti “I go to Paradise
Institute to learn English”, maka kalimat ini disebut dengan kalimat verbal.
Kenapa? Karena predikat yang ada di kalimat itu (kata setelah subjek “I”)
adalah “go”. Mengerti? Coba sekarang Anda buat kalimat verbal sendiri.
Semakin banyak, semakin bagus, semakin Anda memahaminya.

31
Kalimat nominal adalah kebalikan dari kalimat verbal, yaitu kalimat yang
tidak memiliki kata kerja yang menunjukkan sebuah pekerjaan. Ingat ya,
kalimat itu harus ada Predikat-nya (lihat prinsip no 1). Namun Predikat tidak
selalu kata yang menunjukkan sebuah pekerjaan, ada juga bentuk lain. Agar
lebih paham, coba perhatikan beberapa kalimat dibawah ini:
1. Saya disini
2. Mereka di kampus
3. Dia sakit
Perhatikan, tidak satupun dari 3 kalimat itu yang memiliki kata “kerja”, kan?
Bagaimana mengartikannya ke Bhs Inggris yang benar, sementara semua
kalimat Inggris harus ada Predikatnya dan 3 contoh kalimat itu seperti tidak
ada Predikatnya.
Nah, 3 kalimat itulah yang disebut dengan kalimat nominal. Dan cara
merubahnya kedalam Bhs Inggris yang benar adalah dengan menggunakan
“to be” (am – are – is) sebagai Predikat. Maka Bhs Inggrisnya adalah:
1. I am here (tidak boleh “I here”)
2. They are in campus (tidak boleh “They in campus”)
3. He is sick (tidak boleh “He sick”)

Intinya, SPOK/KSPO apapun pasti kalau tidak verbal, dia nominal. Baca lebih
banyak teks lagi, perhatikan lagi, pasti Anda akan lebih mengerti dengan
lebih jelas tentang mana kalimat verbal, mana kalimat nominal, dan tidak
ada satu kalimatpun yang keluar dari ketentuan itu.

3. (+), (-), (?)


Nah sekarang kita masuk pada prinsip ketiga. Tadi Anda sudah mengetahui
bahwa semua kalimat pasti susunannya kalau tidak SPOK ya KSPO, susunan
itu pasti kalau tidak verbal ya nominal. Sekarang, coba lihat lagi teks/bacaan
yang Anda punya.

32
Kalimat, apakah SPOK atau KSPO, verbal atau nominal, juga pasti masuk
diantara tiga kategori ini: positif, negatif, atau introgatif. Kalimat positif
adalah kalimat pernyataan biasa, atau lawan dari kalimat negatif. Kalimat
negatif adalah kalimat yang memiliki unsur “tidak”, sementara kalimat
introgatif adalah kalimat yang digunakan untuk bertanya. Coba lihat 3
contoh kalimat dibawah ini:
1. Positif: I learn (saya belajar)
2. Negatif: I don‟t learn (saya tidak belajar)
3. Introgatif: Do I learn? (apakah saya belajar?)
Sekarang, mari kita mempelajari bagaimana membuat ketiga jenis kalimat
itu. Siap? 
1. Kalimat positif
Cara membuat kalimat positif sangat mudah, syarat utamanya adalah
pastikan susunan SPOK/KSPO-nya pada kalimat itu benar, terserah mau
kalimat verbal atau kalimat nominal. Oya, ngomong-ngomong, semua
contoh kalimat yang sudah saya kasih diatas adalah kalimat positif. Selama
susunan kata itu bisa Anda pertahankan pada susunan yang baik dan benar,
maka kalimat positif Anda sudah benar.
Misal:
Bhs Indonesia : Saya makan nasi di restoran
Bhs Inggris : I eat rice in restaurant

Note:
Nah, sekarang coba buat kalimat sebanyak-banyaknya untuk latihan.
Semakin sering kamu latihan, semakin banyak kalimat yang Anda buat,
semakin terlatih untuk menulis/menerjemahkan Bhs Inggris dengan baik

2. Kalimat negatif
Pengantar..

33
Dalam grammar Bhs Inggris ada yang disebut dengan Auxiliary Verb yang
artinya kata bantu, kita singkat AV aja ya biar mudah. Nah, AV inilah yang
„bantu‟ kita bisa membuat kalimat negatif dan introgratif sekaligus. Sebelum
belajar bagaimana membuat kalimat negatif dan introgatif coba lihat dulu
kata-kata apa saja yang saya maksud dengan AV:
1. Can – could
2. Must
3. Will – would
4. Do – does – did
5. Am – was
6. Are – were
7. Is – was
8. Shall – should
9. Have – has – had
10. May – might

Yep, cuma 10 aja. Saya sarankan semua kata diatas Anda ingat betul karena
sangat berguna. Selain Anda bisa membuat kalimat negatif dan introgatif,
AV inilah nantinya yang bisa membantu Anda bisa mengidentifikasi soal
TOEFL Structure sehingga Anda bisa mengerjakan soal hanya dalam 10
detik, bahkan kurang.

Baiklah, sekarang kita belajar dulu bagaimana membuat kalimat negatif,


siap?

Kalimat negatif arti sederhananya adalah kalimat yang ada kata „tidak‟-nya.
Misal, saya tidak makan, saya tidak mau, saya tidak suka, dst. Nah untuk
mengatakan „tidak‟ dalam Bhs Inggris menggunakan „not‟. „tidak makan‟

34
berarti „not eat‟, „tidak mau‟ berarti „not want‟, „tidak suka‟ berarti „not like‟,
dst. Tapi…
Kalau mau bilang „saya tidak makan‟ kita tidak bisa secara langsung
mengatakan „I not eat‟, atau „I not want‟, „I not like‟, dst. Supaya benar, kita
harus menggunakan salah satu kata AV diatas untuk „menemani‟ not.

Misalnya AV yang kita pilih adalah „do‟ untuk menemani „not‟, maka
kalimatnya menjadi:
1. I do not eat
2. I do not want
3. I do not like
4. Begitu seterusnya untuk kalimat negatif lain, tinggal ganti-ganti kata
kerja sesuai dengan apa yang ingin Anda tulis/katakan
Mengerti? Mudah kan? Tinggal perbanyak latihan saja. 


3. Kalimat introgatif
Kalimat introgatif artinya kalimat tanya. Semua pertanyaan disebut dengan
kalimat introgatif. Cara membuat pertanyaan dalam Bhs Inggris sederhana
sekali. Masih ingat dengan SPOK yang saya jelaskan diatas, kan? Well,
untuk membuat kalimat pertanyaan dalam Bhs Inggris kita hanya
menambahkan salah satu kata AV di depan SPOK dan meletakkan tanda
tanya di akhir kalimat.

Contoh SPOK:
Saya makan nasi di restoran
S P O K

Bhs Inggrisnya:
I eat rice in restaurant
S P O K

35
Kalau mau dirubah menjadi kalimat pertanyaan “apakah saya makan nasi di
restoran?”, maka Bhs Inggrisnya (mengikuti dengan cara yang saya bilang
diatas):
“Do I eat rice in Restaurant?”
Kata yang saya tebalkan dan garisbawahi adalah tambahan yang wajib ada
jika Anda ingin membuat pertanyaan.

Gimana? Sudah paham? Agar lebih paham, coba lihat sekali kalimat (SPOK)
sebelumnya sudah Anda buat dan rubah menjadi pertanyaan dengan cara
seperti yang saya buat diatas.

4. Active – Passive
Prinsip keempat dari 5 hal wajib tentang membuat kalimat Inggris adalah
bahwa semua kalimat yang ada, terserah mau positif, negatif, atau introgatif
juga pasti memiliki bentuk „active‟ atau „passive‟. Semua kalimat yang
menjadi contoh sebelumnya adalah kalimat aktif.
Kalimat aktif dalam Bhs Indonesia adalah kalimat yang kata kerjanya
berawalan “me-“ atau “ber-“, contoh: memanggil, bermain, dst. Sementara
kalimat „passive‟ adalah kebalikan dari kalimat „active‟. Kalimat „passive‟
adalah kalimat yang kata kerjanya berawalan “di-“ atau “ter-“,
contoh:”dipanggil”, “dimakan”, “dibuat”, dst.
Oya, harus dinggat bahwa tidak semua kata kerja bisa dibuat dalam bentuk
pasif. Hanya kata kerja yang membutuhkan objek saja yang bisa dirubah
kedalam bentuk pasif.
Contoh kata kerja yang membutuhkan objek (dalam grammar disebut
transitive verb):
1. Makan  makan nasi (objek)
2. Memanggil  memanggil teman
3. Membuat  membuat kursi

36
4. Dst
Contoh kata kerja yang tidak membutuhkan objek (istilah grammar-nya
intransitive verb):
1. Tidur
2. Pergi
3. Duduk
4. Dll
Kenapa kata-kata kerja diatas tidak membutuhkan objek? Karena tidak
menimbulkan pertanyaan lanjutan ketika Anda mengatakan sesuatu dengan
menggunakan kata kerja itu.
1. Saya tidur  tidak ada orang yang akan bertanya “meniduri siapa?”
2. Saya pergi  tidak ada orang yang akan bertanya “memergikan
siapa?”
3. Saya duduk  tidak ada orang yang akan bertanya “menduduki
siapa/apa?”
Yang dibutuhkan untuk kata-kata kerja itu hanya keterangan saja, agar
orang lain lebih mengerti dari kalimat yang kita tulis/ucapkan. Contoh, “saya
tidur di atas kasur”, “saya pergi ke rumah”, “dia duduk bersama temannya”,
dst. Semua kata yang saya garisbawahi adalah keterangan.

Sudah mengerti ya, intinya, kalimat yang bisa dirubah kedalam bentuk pasif
adalah kalimat yang kata kerjanya memiliki kata kerja yang butuh objek
(transitive verb).

Nah, sekarang kita masuk ke pertanyaan „bagaimana merubah kalimat aktif


menjadi kalimat pasif?‟
Caranya sederhana: Anda hanya tinggal menambah „aksesoris‟ “to be” pada
kata kerja yang akan dirubah menjadi pasif, lalu kata kerjanya dirubah
menjadi “Verb – 3”. Rada bingung yah? Gini, coba lihat contoh dibawah:

37
Misalnya kalimat aktif Anda adalah “I eat rice” yang artinya “saya makan
nasi”. Nah, kalimat ini akan Anda rumah menjadi kalimat pasif: “nasi
dimakan oleh saya”. Bhs Inggrisnya “Rice is eaten by me”. Kata yang saya
cetak tebal dan garisbawahi adalah “tobe” (is) dan “verb 3” (eaten). Jika
sudah mengerti, sekarang rubah kalimat Anda sendiri menjadi kalimat pasif.
Sering berlatih ya!
Catatan:
Untuk lebih memudahkan Anda membuat contoh kalimat pasif, akan lebih
baik jika Anda

5. Tenses
Oke, last but not least, akhirnya kita bicara soal tenses. Banyak orang
kewalahan dengan pelajaran yang satu ini, dari anak sekolahan hingga
kuliahan. Banyak yang bilang tenses sangat sulit dipahami. Benar kah
demikian? Coba perhatikan beberapa catatan pribadi saya tentang tenses
dibawah ini:
a. Menurut saya, pertama kali kita harus mendefinisi ulang pemahaman
kita tentang tenses. Pertama, tenses bukan berarti „waktu‟. Kedua,
karena tenses bukan berarti waktu, berarti tidak ada lagi dalam
pemahaman kita bahwa „waktu‟ memiliki 12/16 dimensi (yang selama
ini kita pahami dengan 12 atau 16 tenses). Dimensi waktu, dimanapun
di dunia ini, selalu 3: saat ini (present), lampau (past), dan yang akan
datang (future).
b. Selanjutnya, harus dipahami bahwa setiap bahasa memiliki ciri
khasnya sendiri yang mungkin berbeda antara satu bahasa dengan
bahasa yang lain. Begitu juga halnya yang terjadi antara bahasa
Indonesia dengan bahasa Inggris. Kata kerja dalam bahasa kita,
seperti „makan‟, tidak pernah mengalami perubahan kapanpun
aktivitas makan itu dilakukan. Misalnya, ketika Anda bercerita tentang

38
makan tadi pagi, Anda akan mengatakan “tadi pagi aku makan nasi
goreng”. Atau disaat yang lain Anda mengatakan “nanti malam aku
mau makan nasi goreng”, atau “aku lagi makan nasi goreng nih”.
Perhatikan kata kerja „makan‟ yang saya garisbawahi. Bisa Anda lihat
tidak ada perubahan pada kata itu meski makan-nya „tadi pagi‟, „nanti
malam‟, atau „sekarang‟. Itulah bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa
Inggris, kata kerjanya sangat sensitif dengan perubahan waktu; kapan
suatu aktivitas dilakukan. Masih ingat dulu waktu sekolah pernah
belajar Verb 1 (one), Verb 2 (two), dan Verb 3 (three)? Nah, Verb 2-
nya itu digunakan untuk menunjukkan bahwa aktivitas Anda dilakukan
dalam bentuk lampau; tadi pagi, barusan, kemarin, tahun lalu, hingga
1 detik yang lalupun termasuk lampau (past). Jadi bahasa Inggris
yang benar untuk “saya makan nasi goreng tadi pagi” adalah: “I ate
nasi goreng this morning”. See? 
c. Jadi pemahaman kita tentang tenses sekarang adalah: informasi detail
tentang bagaimana sebuah aktivitas dilakukan. Informasi detail bisa
berupa kapan dilakukan (waktu), atau keterangan lain (seberapa
sering, sedang berlangsung, dst).
d. Selain definisi tenses yang menjadi perhatian saya, hal lain adalah
cara/metode kita mempelajari tenses. „Sial‟nya, kita, hampir di semua
sekolah dan kursus, selalu diharuskan menghafal rumus seperti: S +
tobe + Ving + Object/Complement. Saya tidak tahu mengapa, tapi
faktanya kata „menghafal‟ adalah sesuatu yang „menjijikkan‟ bagi
sebagian besar orang. Dan ini mempengaruhi kita ketika mempelajari
tenses. Semakin banyak dihafal, semakin lupa, semakin frustasi, so
intimidating!
Disini saya menawarkan cara yang lebih mudah dan sederhana dalam
memahami tenses melalui beberapa tahap kemampuan:
1. Mampu membuat kalimat

39
2. Mampu memahami kapan suatu tense digunakan
3. Mampu mempraktekkannya dalam percakapan sehari-hari
Nah, untuk mendapatkan kemampuan pertama diatas, silakan perhatikan
tabel dibawah ini:
TENSES Simple Continous Perfect Perfect
Be V-ing Have/has V3 Continous
Have/has
been V-ing
Present I wait I am waiting I have waited I have been
waiting
Past  V2 I waited I was waiting I had waited I had been
waiting
Future I shall wait I shall be I shall have I shall have
shall/will waiting waited been waiting
Past Future I should wait I should be I should have I should have
 waiting waited been waiting
should/would

Keterangan tabel:
1. Pertama, coba perhatikan kolom paling sebelah kiri. Disini Anda
melihat bentuk waktu present, past, dan future disertai ciri-cirinya.
2. Kedua, coba perhatikan baris paling atas ke kanan. Disana ada
keterangan lebih detail tentang tenses, mulai dari simple, continous,
perfect, dan perfect continous disertai ciri-cirinya.
3. Yang dimaksud dengan ciri-ciri adalah hal yang harus ada dalam suatu
kalimat dengan tense tertentu. Contoh: jika Anda ingin menggunakan
present continous, maka kalimat yang benar (sesuai dengan ciri-
cirinya) adalah: “I am learning English”. Tidak boleh

40
menulis/mengatakan “I learning English”. Begitu juga dengan kalimat
lain dengan tense-nya masing-masing.
4. Saya memberikan background tabel warna biru pada tense „past
future‟ karena tense ini tidak pernah ada sebenarnya dalam buku-buku
terbitan luar negeri seperti Cambridge atau Oxford tapi ntah
bagaimana ceritanya tense ini dimasukkan dalam banyak buku
grammar terbitan Indonesia. Kenapa buku terbitan luar tidak
memasukkan „should‟ dan „would‟ kedalam tenses? Karena memang
tidak ada bentuk waktu „past-future‟, tidak masuk akal. Satu lagi,
buku-buku terbitan luar itu memasukkan pembahasan „should‟ dan
„would‟ dalam bahasan lain.

41
Structure Test II
1. 15 Questions
a. What‟s mostly asked?
Jenis soal seperti apa yang paling sering muncul dalam soal? Saya
sudah sebut di halaman-halaman awal. Permasalahan yang sering
ditanya ada 4:
- Missing Subject
Kalimat yang „missing subject‟ artinya kalimat yang belum
memiliki subjek. Seperti yang sudah jelaskan di awal juga bahwa
kalimat yang tidak subjek termasuk kalimat yang salah secara
grammar. Ciri-ciri soal seperti ini biasanya bagian kalimat yang
dikosongkan adalah bagian awal kalimat (jika susunan
kalimatnya mengikuti SPOK), atau setelah keterangan (jika
susunan kalimatnya mengikuti KSPOK). Jika Anda menjumpai
soal yang seperti ini, maka tugas Anda adalah memilih pilihan
jawaban yang isinya adalah subject, bukan yang lain.
- Missing Verb
Kalimat yang „missing verb‟ artinya kalimat yang belum memiliki
verb (predikat, atau kata kerja). Kalimat yang tidak memiliki
verb/predicate, meski sudah memiliki subject juga salah. Ciri-ciri
soal seperti ini biasanya bagian kalimat yang dikosongkan adalah
bagian kalimat yang dikosongkan adalah setelah Subject. Namun
terkadang ada juga letak verb/predicate itu sebelum subject.
Saya sudah jelaskan ini di halaman-halaman awal, coba baca
lagi. Jika Anda menjumpai soal yang seperti ini, maka tugas
Anda adalah memilih pilihan jawaban yang isinya adalah verb,
bukan yang lain.
- Double Subject

42
Ada 3 hal yang penting untuk Anda ingat terkait „double subject‟
ini. Pertama, jangan sampai jawaban yang Anda pilih akan
membuat kalimat itu menjadi memiliki dua subject untuk satu
verb. Ingat, jumlah subject dan verb harus sama. Kedua, banyak
soal yang kelihatan seperti double subject. Oleh karenanya Anda
harus benar-benar teliti. Jika tidak, Anda akan banyak menjawab
soal dengan salah. Ketiga, kalimat yang double subject juga ada
muncul di bagian soal pada soal Written Expression (25 soal
terakhir). Jika Anda melihat kalimat seperti ini, otomatis pilihan
jawaban yang Anda pilih adalah pilihan jawaban yang
mengeliminasi double subject itu.
- Double Verb
Double verb ini sama seperti double subject diatas. Ada 3 hal
yang penting: (1). Jangan sampai pilih jawaban yang membuat
kalimat itu menjadi double verb, (2). Banyak kalimat yang
terlihat seperti double verb, hati-hati. Jangan terlalu cepat
mengklaim bahwa kalimat itu double verb. (3). Pada soal written
expression juga terkadang muncul kalimat yang memiliki double
verb, tingga pilih saja pilihan jawaban yang mengeliminasi
double verb.
b. What if I don‟t know the meaning?
Melihat penjelasan saya diatas, Anda sudah semakin mengerti kenapa
Subject dan Verb (disebut juga Predicate) memainkan peran yang sangat
penting dalam sebuah kalimat bahkan dalam test TOEFL Structure, yang
paling penting malah. Namun masih banyak yang mengalami masalah
terkait bagaimana mengidentifikasi mana yang disebut Subject dan mana
yang disebut dengan Verb dalam kalimat. Alasan paling umum adalah tidak
mengetahui arti. Bagaimana kalau tidak tau artinya? Well, silakan baca
penjelasan saya selanjutnya.

43
Pertama, bagaimana mengidentifikasi Subject:
1. Posisi: SPOK atau KSPO?
Hal pertama dan utama ketika ingin mengidentifikasi kata yang mana
Subject adalah dari posisi. Letak Subject dalam kalimat tergantung
sekali dengan pola/susunan kalimat; apakah SPOK atau KSPO. Jika
polanya adalah SPOK, maka Subject-nya tentu paling depan. Jika
polanya adalah KSPO, maka Subject-nya adalah setelah keterangan.
Ingat ya, kemungkinan letak Subject itu hanya dua, diawal atau
setelah keterangan. Nah, dibawah ini adalah ciri-ciri tertentu yang
membantu Anda lebih mudah mengidentifikasi Subject.
2. The – A – An
Jika Anda melihat diawal kalimat, atau setelah keterangan, ada kata
yang memiliki kata depan (dalam grammar disebut „article‟) maka
berarti itulah Subject dari kalimat tersebut. Meski tidak tau arti, Anda
sudah bisa memastikan kalimat itu sudah memiliki Subject. Anda
tinggal mencari Verb saja.
3. Noun – Pronoun
Noun artinya kata benda, dan pronoun artinya kata ganti untuk kata
benda. Contoh noun: table, classroom, apple, etc. Contoh pronoun: I,
you, they, we, she, he, it (untuk mudah mengingat, sebut saja “ayu
dewi sihi it). Ingat, sekali lagi, noun atau pronoun dapat dikatakan
Subject jika letaknya diawal kalimat atau setelah keterangan (sesuai
dengan SPOK atau KSPO).
4. Verb-ing
Ciri keempat dari Subject jika Anda tidak mengetahui artinya adalah
jika Anda melihat suatu kata kerja berakhiran “ing”, posisinya diawal
kalimat atau setelah keterangan, maka kata itu juga dapat dipastikan
Subject. Contoh: Learning English is my hobby.
5. Numbers

44
Ciri kelima Subject adalah „numbers‟. Yang dimaksud dengan numbers
adalah angka, bilangan, sesuatu yang menunjukkan jumlah. Contoh:
2, 3, 4, dst., many, several, dst
6. Names
Ciri Subject selanjutnya adalah „Names‟. Yang termasuk „names‟
antara lain: nama orang, nama institusi, merk, dan istilah-istilah
dalam ilmu tertentu. Jika terletak diawal kalimat atau setelah
keterangan, maka „nama‟ itu adalah Subject.
7. Subjects
Ciri terakhir dari Subject adalah jika Anda melihat suatu kata yang
terletak diawal kalimat atau setelah keterangan yang berakhiran „s‟,
„es‟, atau „ies‟, maka itu juga subject. Contoh: “Books are expensive”.

Kedua, bagaimana mengidentifikasi Verb/Predicate?


1. Posisi
Sama seperti Subject, ciri utama dari Verb/Predicate dalam kalimat
adalah posisi. Dalam keadaan normal, posisi Verb/Predicte adalah
setelah Subject. Contoh: I eat rice.
2. Auxiliary Verb
Ciri kedua yang dapat Anda lihat adalah Auxiliary Verb. Sebelumnya
saya sudah menjelaskan tentag Auxiliary Verb, kan? Coba cek lagi
agar ingat kembali. Aux. Verb ini sangat membantu jika Anda tidak
mengetahui mana yang disebut Verb/Predicate terlebih jika tidak tahu
arti. Kenapa? Karena apapun kata yang ada setelah Aux. Verb, kata
itu pasti Verb. Tidak pernah ada „Noun‟ (kata benda) yang diletakkan
setelah Aux. Verb.
3. Verb-s, verb-es, verb-ies

45
Ciri ketiga adalah tambahan „s‟, „es‟, „ies‟ pada suatu kata. Jika
tambahan itu pada kata setelah Subject, maka itu bisa dipastikan
Verb.
4. Verb-ed
Ciri lain adalah tambahan „ed‟ pada kata yang ada terletak setelah
Subject. Contoh: I arrived at 8 this morning.
5. Verb-2
Ciri terakhir adalah Verb-2. Ini yang menurut saya agak „tricky‟ karena
menuntut Anda mengetahui banyak Verb yang tergabung dalam
„Irregular Verb‟, kata kerja yang tidak beraturan. Tidak beraturan
artinya tidak ada ciri khusus yang dapat kita lihat seperti „regular verb‟
atau yang beraturan yang berakhiran „ed‟ pada Verb-2 dan Verb-3.
Coba lihat beberapa verb dibawah ini agar lebih paham kenapa
„Irregular Verb‟ ini disebut „tidak beraturan‟.
Verb 1 Verb 2 Verb 3
Eat Ate Eaten
Drive Drove Driven
Put Put Put
Dst..
Seperti yang bisa Anda lihat diatas, setiap kata memiliki versinya
masing-masing.

c. How can I get at least 75% percent correct answers?


Nah, setelah Anda mengerti bagaimana mengetahui Subject dan Verb dalam
kalimat (soal), sekarang mari kita menjawab pertanyaan penting:
“Bagaimana saya bisa menjawab minimal 75% dengan benar?”. Caranya
adalah prioritaskan untuk mengecek Subject dan Verb terlebih dahulu, mana
yang „missing‟. Tips yang saya jelaskan diatas dapat membantu Anda
mengenali Subject dan Verb. Jika tidak ada yang missing, maka

46
kemungkinan lainnya adalah Anda memilih jawaban yang bukan Subject dan
Verb.
2. 25 Questions
a. What‟s mostly asked?
Jika 15 soal pertama soal Structure tugas Anda adalah melengkapi
soal (umumnya dengan memilih jawaban Subject atau Verb), maka di
25 soal yang terdapat pada sesi Written Expression ini tugas utama
Anda adalah menyesuaikan Subject dan Verb (Subject Verb
Agreement). Jenis pertanyaan lain yang juga sering muncul adalah
terkait Parts of Speech, tenses, parallel structure, dst.
b. What if I don‟t know the meaning?
Bagaimana jika tidak tahu arti? Well, disini „tantangan‟ yang Anda
hadapi sedikit lebih sulit dibanding 15 soal pertama. Kenapa? Karena
memang ada soal-soal tertentu yang mengharuskan Anda mengetahui
vocabulary. Contoh misalnya: Mana yang benar “do mistake” atau
“make mistake”, “make research” atau “do research”, dst. Selebihnya,
tantangan yang dihadapi pada 25 Written Expression ini masih seputar
Subject dan Predicate (Verb), namun bedanya dengan 15 soal pertama
adalah bahwa pada 25 soal ini Anda harus memperhatikan kesesuaian
Subject dan Predicate. Dalam banyak buku panduan TOEFL sering
disebut dengan “Subject Verb Agreement”. Kesesuaian yang dimaksud
adalah tentang Singular – Plural; jika Subject singular (tunggal), maka
Verb juga harus singular. Begitu juga Subject plural, maka Verb juga
harus plural.
c. How can I get at least 75% correct answers?
Bagaimana cara mendapatkan minimal 75% jawaban benar? Tentu
sering berlatih adalah kuncinya, dan selain itu Anda harus benar-benar
menguasai dengan baik konsep Subject Verb Agreement. Kesesuaian

47
Subject dan Verb ini terlihat sederhana, tapi bukan terlalu mudah
juga. Mungkin jika soalnya seperti ini, masih mudah:
The books in that store is expensive
A B C D
Bagaimana jika soalnya menjadi begini:
The books that she bought with her sister last night was expensive
A B C D
Lalu bagaimana kalau begini:
The books that Rita bought in Jakarta were not expensive, nor is these
books.
Begitu juga dengan soal-soal yang terkait dengan parts of speech yang
lain. Anda akan mampu melihat „kesederhanaan konsepnya jika sering
berlatih menjawab soal.

48
READING – Ch. 2
Sebelumnya saya sudah menjelaskan secara umum tips menjawab soal pada
semua bagian soal termasuk Reading. Disini saya ingin memberi penjelasan
lebih lanjut tentang mengerjakan soal Reading.
Oke, here we go..
- PRINSIP
Ada 2 prinsip yang tidak boleh Anda lupakan ketika mengerjakan soal
Reading:
1. Don‟t read whole passage (esp. before you begin)
Jangan baca keseluruhan teks, apalagi kalau belum baca soalnya.
Ingat sekali lagi, ini tes. Tidak cukup waktu untuk hal-hal yang kurang
berguna. Yang paling penting Anda lakukan adalah membaca soal
terlebih dahulu, lalu membaca teks pada bagian yang ditanya.
Memang, ada kalanya kita harus membaca hampir 1 paragraf untuk
memastikan jawaban kita sudah benar atau belum. Tapi tidak perlu
membaca keseluruhan teks untuk bisa menjawab soal.
2. Don‟t forget principle no. 1
Jangan lupakan prinsip no. 1 diatas! Mereka yang mengatakan tidak
cukup waktu mengerjakan soal reading disebabkan hal ini.

- Jenis-jenis soal
Soal Reading yang berjumlah 50 itu dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian:
1. Main Idea Questions
Pertanyaan tentang Main Idea jumlahnya hanya 2 – 4 soal saja dari 50
soal. Tidak banyak. Oya, masih banyak yang bingung pertanyaan-
pertanyaan sejenis dengan Main Idea itu apa-apa saja? Well, jika Anda
ditanya tentang: the best title, author‟s main point/concern, maka
cara mengerjakan soalnya sama dengan main idea.

49
2. Vocabulary Questions
Nah, untuk pertanyaan terkait dengan vocabulary jumlahnya cukup
banyak. Persentasinya bisa mencapai 30% dari total 50 soal. Oleh
karenanya Anda harus memprioritaskan dan mengantisipasi soal-soal
tentang vocabulary ini. Permasalahan yang sering dikeluhkan oleh
banyak orang ketika menjawab soal-soal terkait vocabulary adalah
tidak tahu arti. Saran saya, sering-seringlah membaca berita, artikel,
jurnal, atau apapun dalam bhs Inggris untuk menambah pengetahuan
vocabulary Anda. Selain itu, cara ini juga membantu Anda:
a. Punctuations: comma, parentheses, dashes
Penulis biasanya „membantu‟ pembaca memahami istilah yang
digunakannya dengan memberikan koma, buka-tutup kurung, atau
strip untuk menjelaskan maksud dari istilah yang digunakan. Jadi,
jika Anda melihat pertanyaan vocabulary seperti: “The word
“incumbent‟ in line 7 is closest in meaning to..”, Anda coba
perhatikan tanda baca (punctuation) yang mungkin ada didekat
kata incumbent dalam teks. Coba pahami keterangan yang ada,
lalu lihat pilihan jawaban yang tersedia.
b. Restatement: or, that is, in other words, etc.
Selain punctuation, penulis juga biasanya membantu pembaca
dengan cara mendefinisikan istilah yang digunakannya dengan
mengulangnya dengan menggunakan kata/kalimat lain. Caranya
sama seperti contoh diatas; lihat/perhatikan ciri-ciri restatement
seperti or, that is, atau in other words, di sekitar kata yang
ditanyakan dalam teks. Coba pahami keterangan itu lalu sesuaikan
dengan pilihan jawaban yang ada.
c. Example: such as, for example, e.q.
Anda juga bisa memanfaatkan contoh yang ada disekitar kata yang
ditanya dalam dalam teks untuk memahami arti kata tertentu.

50
Kata-kata seperti such as, for example, atau e.q, coba lihat di dekat
kata yang ditanya.
d. Word parts: mal, multi, tri, terr, viv, etc.
e. Context
3. Pronoun Reference
Pertanyaan jenis ini misalnya: “Pronoun it in line 7 refers to..”. Untuk
bisa menjawab soal ini, Anda harus melihat noun (kata benda) yang
ada sebelum pronoun itu. Umumnya, pronoun itu menggantikan noun
yang terdekatnya dengannya. Contoh: “I but a book. It is very
expensive”. Pronoun it adalah pengganti noun terdekatnya yaitu book.
Namun dalam soal TOEFL yang sebenarnya, tentu soal pronoun
reference tidak semudah itu. Anda harus harus memahami 1 atau 2
kalimat sebelumnya untuk memastikan pronoun yang ditanyakan
dalam soal benar-benar menggantikan noun tertentu. Untuk
mempersingkat waktu analisis, gunakan pilihan jawaban yang ada
untuk menjadi pertimbangan karena jawaban yang benar tentunya
ada di salah satu pilihan jawaban itu.
4. Detail
Pertanyaan tentang detail suatu teks dalam Reading TOEFL adalah soal
yang paling banyak muncul, hampir 40% dari total 50 soal. Karena
dengan mampu menjawab soal inilah Anda diuji apakah paham atau
tidak tentang suatu teks. Jenis pertanyaannya pun banyak. Diantara
soal yang paling sering muncul adalah: “According to the passage, it is
implied that…”, dll. Nah, untuk menjawab soal seperti ini, hal yang
paling utama untuk Anda lakukan adalah mengetahui kata kunci
pertanyaan. Kata kunci dalam pertanyaan biasanya bisa Anda lihat
pada soal, meski terkadang ada soal yang memberikan kata kunci.
Jika Anda tidak melihat kata kunci pada soal, maka yang harus Anda
perhatikan adalah pilihan jawaban yang tersedia; a, b, c, dan d.

51
Periksa setiap pilihan jawaban dengan faktanya yang ada di teks. Akan
lebih baik jika Anda dapat melakukan skimming, membaca dan
melihat teks dengan cepat. Perlu latihan yang intensif untuk bisa
melakukan ini dan penguasaan vocabulary yang baik.

52
LISTENING Ch. 2
Strategi Umum
1. Be familiar with the directions
Anda harus memahami apa yang harus dilakukan ketika tes listening.
Artinya, Anda benar-benar harus terbiasa dengan petunjuk pengerjaan
soal.
2. Listen carefully to the passage
Dengarkan dengan baik dialog yang sedang Anda dengar untuk bisa
membuat asumsi kira-kira apa yang akan ditanyakan.
3. Anticipate questions
Anda harus mengenal semua jenis pertanyaan yang muncul dalam test
Listening.

Disclaimer:
Harus diperhatikan bahwa untuk mendapatkan nilai yang bagus dalam sesi
tes listening ini Anda harus terbiasa mendengar percakapan dalam Bhs.
Inggris. Banyak orang di luar sana memiliki poin skor yang rendah pada sesi
ini dikarenakan kurangnya kemampuan listening. Selain itu, mampu
mendengar saja tidak cukup, Anda juga harus mengetahui artinya, atau
minimal konteks yang sedang dibicarakan. Jika tidak, meski mampu
mendengar, Anda tetap sulit menjawab soal karena tidak mengerti apa yang
dibicarakan.

PART A
(Short Dialog)
Pada awal-awal halaman ebook ini saya sudah menjelaskan bahwa Part A
dari tes listening sebaiknya menjadi prioritas Anda karena 2 hal: jumlah
soalnya lebih dari 50% dari total 50 soal, dan kedua karena relatif lebih
mudah karena percapakan yang Anda dengar adalah percakapan pendek;
hanya ada 2 orang lalu dilanjutkan dengan pertanyaan.

53
Disini saya ingin menjelaskan lebih rinci tentang strategi bagaimana bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan di Part A ini.
Prinsip: fokuslah mendengar pernyataan orang kedua. Kenapa? Karena
pertanyaan yang selalu muncul dalam 30 soal ini pasti terkait dengan apa
yang dikatakan oleh pembicara kedua.

Prosedur menjawab soal:


1. Ketika mendengarkan percakapan, berikan fokus lebih ketika Anda
mendengar orang kedua yang berbicara
2. Ingat bahwa jawaban yang benar kemungkinan bentuknya
pengulangan ide yang sama. Maksudnya, mungkin kata yang Anda
dengar dari pembicara kedua berbeda dengan pilihan jawaban benar
tapi artinya sama
3. Jika Anda tidak memahami percakapan secara keseluruhan, Anda
masih bisa menjawab pertanyaan dengan menggunakan konteks;
mereka-reka tentang apa yang sedang mereka bicarakan
4. Usahakan menjawab soal hanya dalam waktu 7 – 10 detik. Jadi Anda
memiliki beberapa detik waktu untuk bersiap-siap menjawab soal
selanjutnya dengan melihat pilihan jawaban yang ada. Dengan melihat
pilihan jawaban yang tersedia, Anda bisa memperkirakan soal yang
akan muncul

3 Trik Umum Mengerjakan Soal Part A


1. Answers with synonym
Setelah Anda mendengar percapakan dan fokus pada pernyataan
orang kedua, maka proses selanjutnya adalah Anda harus memilih
jawaban yang benar sesuai dengan pertanyaan. Bisa jadi, jawaban
yang benar adalah kalimat yang satu atau beberapa katanya
merupakan sinonim dari kata yang Anda dengar dari pembicara kedua.

54
Contoh: Anda mendengar kalimat ini “He will start working here
tomorrow”, dan Anda melihat ada pilihan jawaban yang kalimatnya
seperti ini: “He will begin working in the office tomorrow”. Disini Anda
melihat ada kata „begin‟ yang sinonim dengan „start‟. Maka Anda bisa
memilih jawaban ini.
2. Avoid similar sounds
Hindari pilihan jawaban yang jika Anda baca kalimatnya maka
terdengar mirip dengan pernyataan orang kedua dalam audio. Contoh:
jika Anda ada mendengar kata „search‟ dalam pertanyaan orang kedua
di audio, maka hindari pilihan jawaban yang salah satu katanya
memiliki bunyi yang mirip jika dibacakan seperti „church‟. Dst.
3. Find who, what, where
Sering juga muncul dalam soal listening TOEFL Part A yang ditanyakan
adalah “who is the man?”, atau “what does the man/woman mean?”,
atau “where does the conversation probably take place?”. Untuk yang
pertama, jawaban untuk soal seperti ini biasanya adalah jabatan,
posisi, atau profesi seseorang yang berbicara. Untuk bisa menjawab
soal ini Anda harus harus benar-benar mendapatkan informasi tentang
apa yang mereka sedang bicarakan, jadi Anda bisa menerka kira-kira
siapa yang bicara. Untuk pertanyaan yang kedua, Anda ditanyakan
apa yang dimaksud oleh pembicara kedua. Dan untuk pertanyaan
ketiga, disini Anda diminta untuk menjawab kira-kira dimana
pembicara itu berlangsung.
Untuk menjawab pertanyaan “who”, “what”, dan “where” ini Anda
harus memperhatikan kalimat yang mereka katakan agar terbayang
konteksnya.

55
Catatan tambahan dari saya..
1. Ebook yang sedang Anda baca bukan buku persiapan TOEFL. Ebook ini
adalah kumpulan tips yang bisa Anda gunakan ketika akan tes.
2. Untuk SUKSES mendapat skor terbaik, Anda memerlukan lebih kurang
100 strategi pengerjaan soal ditambah latihan mengerjakan soal
sesering mungkin.
3. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras, pengorbanan, dan doa.
4. Belajarlah untuk menghargai masa depan Anda dengan
menginvestasikan uang untuk hal-hal yang berguna, seperti mengikuti
kursus Bhs Inggris, beli buku, dst.
5. Yakinlah, dengan usaha keras, fokus, tekun, akan ada “tangan Tuhan”
untuk Anda. Takdir itu terukur teman. Orang Arab bilang, “bi qadri ma
ta’tani tanalu ma tatamanna..” yang artinya: besar-kecil yang kita
dapat sangat tergantung sekali dengan besar-kecil usaha yang kita
lakukan.
6. Find a mentor. Carilah orang yang bisa Anda jadikan mentor, guru,
penasihat. 95% orang sukses dibidangnya yang saya kenal, semua
belajar dari mentor untuk mempercepat kesuksesan mereka.

SUKSES!
Maula Nikma

56

Anda mungkin juga menyukai