Anda di halaman 1dari 3

F006/SOP/018-023/AKD

FORMAT PENILAIAN TINDAKAN KETRAMPILAN


TEAM DYNAMIC MANAGEMENT (CODE BLUE)

NAMA MAHASISWA/ NIM :


1. First Responder (Compressor):
2. Leader/Medicine dan decumenter:
3. Airway dan Breathing:
4. Circulation:
5. Defibriblator:
TINGKAT/ SEMESTER :
Berilah tanda chek (√) pada kolom, sesuai yang dilakukan mahasiswa.
NILAI NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT UTAMA ULANG
YA TIDAK YA TIDAK
1 Fase Kerja
Penolong Pertama (First Responder)
a. Pastikan 3A (aman diri, aman pasien dan aman lingkungan) 7
b. Cek sandapan electrode terlepas/ terpasang dengan baik 10
c. Periksa gambaran EKG pada bedsite monitor, apakah 8
gambaran bedsite monitor menunjukkan Asistol/Pulseless
Electrical Activity (PEA)/ Ventrikel Fibrilasi (VF)/ Ventrikel
Takikardi (VT)
d. Apabila gambaran EKG menunjukkan salah satu dari 10
gamabaran berikut ini Asistol/Pulseless Electrical Activity
(PEA)/ Ventrikel Fibrilasi (VF)/ Ventrikel Takikardi (VT),
aktifkan code blue.
e. Gambaran EKG Asistol/Pulseless Electrical Activity 8
(PEA) segera lakukan RJP
Apabila gambaran EKG Ventrikel Fibrilasi (VF) siapkan
DC syok, sambil menunggu DC syok siap, lakukan RJP
terlebih dahulu
Apabila gambaran EKG Ventrikel Takikardi (VT), cek
nadi terlebih dahulu, kalau tidak ada nadi, siapkan DC syok,
sambil menunggu DC syok siap, lakukan RJP terlebih dahulu
f. Teknik melakukan RJP:
1) Bila terdapat papan resusitasi, papan resusitasi bisa 8
dipasang dibawah punggung pasien
2) Tentukan lokasi pijatan/kompresi
a) Letakkan tangan di lokasi pijatan, badan condong
kedepan dan tangan lurus:
(1) Pada dewasa, lokasi kompresi pada midsternum
(setengah tulang dada bagian bawah) mengambil
posisi tegak lurus di atas dada pasien dengan siku
lengan lurus, menekan sternum sedalam 5 cm (2
inchi)
b) Kecepatan kompresi 100-120 kali/menit
c) Ratio kompresi dan ventilasi 30 : 2 (CPR Hand only
kalau hanya 1 penolong dan belum tersedia bag valve
mask/BVM)
NILAI NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT UTAMA ULANG
YA TIDAK YA TIDAK
d) Minimalkan interupsi kurang dari 10 detik
e) Pastikan komplit recoil dada
Team Code Blue Datang
g. Leader memimpin team dan memberikan arahan kepada 6
team yang terlibat
h. Petugas airway breathing memberikan ventilasi 2 kali 8
setelah petugas compressor memberikan kompresi 30 kali,
lakukan pemberian ventilasi dengan prinsip EC-Clamp atau
EC-Grip
i. Pada gambaran EKG Asistol/PEA: 12
1) Lakukan RJP selama 2 menit, evaluasi irama di bedsite
monitor
2) Apabila EKG masih Asistol/PEA, Leader menyuruh
petugas circulation menyiapkan Epineprin 1 mg, setelah
epinephrine pertama tangan pasien ditinggikan, RJP
tetap berjalan seperti biasa selama 2 menit
3) Leader menyuruh petugas circulation untuk
menyiapkan pemasangan intubasi
4) Apabila intubasi sudah siap, berikan hiperoksigenasi
100%, sedakum/propofol dimasukkan, leader
melakukan pemasangan ETT
5) Evaluasi posisi pemasangan ETT dengan mengecek
stetoskop
6) Setelah 2 menit, evaluasi irama EKG, apabila masih
Asistol/PEA lanjut RJP, pemberian ventilasi setelah
tepasang ETT setiap 6 detik sekali
7) Setelah 3 menit paska pemberian epinephrine pertama,
dilanjutkan epinephrine kedua dengan dosis yang sama 1
mg
8) Setelah 2 menit evaluasi irama EKG, apabila berubah
menjadi VT/VF berlanjut dengan algoritma VT/VF
j. Pada gambaran EKG VF/VT tanpa nadi: 15
1) Segera siapkan DC shock , sambil menunggu DC shock
siap lakukan RJP terlebih dalulu (30 kompresi : 2
ventilasi)
2) Leader menyuruh petugas defibritalor untuk
menyiapkan DC shock
3) Petugas defibrillator menekan tombol “on”, mengatur
joule, mengolesi jelly dan melakukan charging, apabila
DC Shock siap, petugas defibrillator teriak “DC shock
ready, every body clear, area clear”, kemudian
menempelkan padel ke sternum dan apek, sebelum
menekan tombol syok, lihat gambaran EKG apakah
masih VT/VF tidak, kalau masih VT/VF bisa segera di
tekan tombol shock
4) Setelah DC shock, leader mengintruksikan melihat
gambaran bedside monitor
NILAI NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT UTAMA ULANG
YA TIDAK YA TIDAK
5) Apabila gambaran EKG masih VT/VF, leader segera
mengintruksikan untuk melanjutkan RJP selama 2 menit
6) Leader mengintruksikan petugas circulation untuk
menyiapkan pemasangan intubasi
7) Apabila intubasi sudah siap, berikan hiperoksigenasi
100%, sedakum/propofol dimasukkan, leader
melakukan pemasangan ETT
8) Evaluasi posisi pemasangan ETT dengan mengecek
stetoskop
9) Setelah 2 menit, cek evaluasi gambaran EKG, apabila
masih VT/VF segera lakukan DC shock lagi
10) Apabila gambaran EKG masih VT/VF, leader segera
mengintruksikan untuk melanjutkan RJP selama 2 menit
11) Leader menginstruksikan petugas circulation
menyiapkan Epineprin 1 mg, setelah epinephrine
pertama tangan pasien ditinggikan
12) Setelah 2 menit, cek evaluasi gambaran EKG, apabila
masih VT/VF segera lakukan DC shock lagi
13) Apabila gambaran EKG masih VT/VF, leader segera
mengintruksikan untuk melanjutkan RJP selama 2 menit
14) Leader menginstruksikan petugas circulation
menyiapkan Amiodaron 300 mg, setelah epinephrine
pertama tangan pasien ditinggikan
15) Setelah 2 menit, cek evaluasi gambaran EKG, apabila
masih VT/VF segera lakukan DC shock lagi
16) Apabila gambaran EKG masih VT/VF, leader segera
mengintruksikan untuk melanjutkan RJP selama 2 menit
17) Dosis 1 mg epinephrine kedua diberikan setelah 3-5
menit dan 150 mg amiodaron kedua setelah 3-5 menit
k. Bila gambaran EKG sudah tidak menunjukkan lethal aritmia 8
posisikan pasien supine dan lakukan perawatan post ROSC
(Return of Spontenaus Circulation)
Jumlah 100

..............................., .....................................
Observer
Rekomendasi
Kompeten Tidak Kompeten

Nilai: ( )

Anda mungkin juga menyukai