o (SLKI)
1. Gangguan Sirkulasi Spontan Setelah dilakukan 1. Manajemen defibrilisasi
(D.0007) intervensi (I.02038)
Penyebab : keperawatan Observasi
1. Abnormalitas kelistrikan selama ..... jam, a. Periksa irama pada monitor
jantung maka Sirkulasi setelah RJP 2 menit
2. Abnormalitas struktur spontan Terapeutik
jantung Meningkat a. Lakukan resusitasi jantung
3. Penurunan fungsi ventrikel (L.02015) dengan paru (RJP) hingga mesin
Gejala dan tanda Mayor : kriteria hasil : defibrillator siap
1. Subjektif 1. Tingkat b. Siapkan dan hidupkan mesin
Tidak berespon kesadaran defibrillator
2. Objektif Meningkat c. Pasang monitor EKG
a. Frekuensi Nadi skala 5 (1-5) d. Pastikan irama EKG henti
<50x/menit atau 2. Frekuensi jantung (VF atau VT tanpa
>150x/menit nadi nadi)
b. TD Sistolik <60 mmHg meningkat e. Atur jumlah energi dengan
atau > 200 mmHg skala 5 (1-5) mode asynchrinized (360
c. Frekunesi Nafas 3. Tekanan joule untuk monofasik dan
<6x/menit atau darah 120-200 joule untuk bifasik)
>30x/menit meningkat f. Angkat paddle dari mesin dan
d. Kesadaran menurun atau oleskan jeli pada paddle
4. Frekuensi
tidak adar g. Tempelkan paddle sternum
Nafas
Gejala dan tanda Minor : meningkat (kanan) pada sisi kanan
1. Subjektif 5. Suhu tubuh sternum dibawah klavikula
(tidak tersedia) meningkat dan paddle apeks (kiri) pada
2. Objektif 6. Saturasi garis midaksilaris steinggi
o
a. Suhu Tubuh <34,5 C oksigen elekroda V6
b. Tidak ada produkasi urin meningkat h. Isi energi dengan menekan
dalam 6 jam 7. Gambaran tombol charge pada mesin
c. Saturai Okigen <85% EKG Aritmia defibrilator dan menunggu
d. Gambaran EKG menurun hingga energi yang diinginkan
menunjukkan aritmia tercapai
8. EtCO2
letal (VT, VF, Asistole, i. Hentikan RJP saat
membaik
PEA) defibrilator siap
9. Produksi urin
e. Gambaran EKG j. Teriak bahwa defibrilator
meningkat
Menunjukkan aritmia telah siap (mis. "I'm clear,
mayor (AV blok derajat 2 you're clear, everybody's clear)
tipe 2, AV blok total, k. Berikan syok dengan
takiaritmia/bradiaritmia, menenkan tombol pada
SVT, VES) kedua paddle bersamaan
f. ETCO2 <35 mmHg l. Angkat paddle dan langsung
Kondisi Klinis Terkait : lanjutkan RJP tanpa
1. Henti Jantung menunggu hasil irama yang
2. Bradikardia muncul pada monitor setelah
3. Takikardia pemberian defibrilasi
4. SKA m. Lanjutkan RJP sampai 2
5. Gagal Jantung menit
6. Kardiomiopati 2. Resusitasi jantung paru
7. Miokarditis (I.02083)
8. Disritmia Observasi
9. Trauma a. Identifikasi keamanan
10. Perdarahan penolong, lingkungan dan
11. Keracunan pasien
12. Overdosis b. Identifikasi respon pasien
13. Tenggelam (mis, memanggil pasien,
14. Emboli Paru menepukv bahu pasien)
c. Monitor nadi karotis selama
nafas setiap 2 menit atau 5
siklus RJP
Terapeutik
a. Pakai alat pelindung diri
b. Aktifkan emergency medical
system atau berteriak
meminta tolong
c. Posisikan pasien terlentang di
tempat datar dan keras
d. Atur posisi penolong berlutut
di samping korban
e. Raba nadi karotis dalam
waktu <10 detik
f. Berikan rescue breathing jika
ditemukan ada nadi tetapi
tidak ada nafas
g. Kompresi dada 30 kali
dikombinasikan dengan
bantuan nafas (ventilasi) 2
kali jika ditemukan tidak ada
nadi dan tidak ada nafas
h. Kompresi dengan tumit
telapak tangan menumpuk di
atas telapak tangan yang lain
tegak lurus pada pertengahan
dada (seperdua bawah
sternum)
i. Kompresi dengan kedalaman
kompresi 5 – 6 cm dengan
kecepatan 100 – 120
kali/menit
j. Bersihkan dan buka jalan
nafas dengan head tilt Chin
lift atau jaw thrust ( jika
curiga cedera servikal)
k. Berikan bantuan nafas
dengan menggunakan bag
valve mask dengan teknik
EC-clamp
l. Kombinasikan kompresi dan
ventilasi selama 2 menit atau
sebanyak 5 siklus
m. Hentikan RJP jika ditemukan
adanya tanda-tanda
kehidupan, penolong yang
lebih mahir datang,
ditemukan adanya tanda-
tanda kematian biologis, DO
NOT RESUCITATION (DNR)
Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan
prosedur tindakan kepada
keluarga atau pengantar
pasien
Kolaborasi
a. Kolaborasi tim medis untuk
bantuan hidup lanjut
3. Code Management (I.02029)
Observasi
a. Monitor tingkat kesadaran
b. Monitor irama jantung
c. Monitor pemberian Advance
Cardiac Life Suppart sesuai
protokol yang tersedia
d. Monitor kualitas resusitasi
jantung paru yang diberikan
(mis. kedalaman kompresi,
kecepatan kompresi, rekoil
dada penuh, tidak ada
interupsi)
e. Interpretasi EKG dengan
akurat untuk pemberian
kardioversi/defibrilasi yang
tepat, jika perlu
f. Periksa ketersediaan obat-obat
emergensi
Terapeutik
a. Panggil bantuan jika pasien
tidak sadar
b. Aktifkan code blue
c. Lakukan resusitasi jantung
paru, jika perlu
d. Pastikan jalan napas terbuka
e. Berikan bantuan napas, jika
perlu
f. Pasang monitor jantung
g. Minimalkan interupsi pada
saat kompresi dan defibrilasi
h. Pasang akses vena, jika perlu
i. Siapkan intubasi, jika perlu
j. Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk melihat pasien
saat resusitasi, jika perlu
k. Berikan dukungan kepada
keluarga yang hadir pada saat
resusitasi berlangsung
l. Akhiri tindakan jika ada
tanda-tanda sirkulasi spontan
(mis. nadi karotis teraba,
kesadaran pulih)
m.Lakukan perawatan post
cardiac arrest
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian
defibrilasi atau kardioversi,
jika perlu
b. Kolaborasi pemberian epinefrin
atau adrenalin, jika perlu
c. Kolaborasi pemberian
amiodaron, jika perlu
4. Pemantauan hemodinamik
Invasif (I.02058)
Observasi
a. Monitor frekuensi dan irama
jantung
b. Monitor
TDS,TDD,MAP,tekanan vena
sentral,tekanan arteri
pulmonal,tekanan biji arteri
paru
c. Monitor curah jantung dan
indeks jantung
d. Monitor bentuk gelombang
hemodinamik
e. Monitor perfusi perifer distal
pada sisi insersi setiap 4jam
f. Monitor tanda-tanda infeksi
dan pendarahan pada sisi
insersi
g. Monitor tanda-tanda
komplikasi akibat pemasangan
selang
(mis.pneumotoraks,selang
tertekuk,embolisme udara)
Terapeutik
a. Damping pasien saat
pemasangan dan pelepasan
kateter jalur hemodinamik
b. Lakukan tes allen untuk
menilai kolateral ulnaris
sebelum kanulasi pada arteri
radialis
c. Pastikan set selang terangkai
dan terpasang dengan tepat
d. Konfirmasi ketepatan posisi
selang dengan pemeriksaan x-
ray,jika perlu
e. Posisikan transduser pada
atrium kanan (aksis
flebostatik) setiap 4-2 jam
untuk mengkalibrasi dan
mentitiknolkan perangkat
f. Pastikan balon deflasi dan
Kembali ke posisi normal
setelah pengukuran tekanan
baji arteri paru (PAWP)
g. Ganti selang dan cairan infus
setiap 24-72jam sesuai
protocol
h. Ganti balutan pada area
insersi dengan Teknik steril
i. Atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
j. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
b. Informasikan hasil
pemantauan jika perlu
c. Anjurkan membatasi
gerak/aktivitas selama kateter
terpasang
5. Perawatan jenazah (I.02077)
Observasi
a. Identifikasi budaya dan
kepercayaan dalam
penatalaksaan tubuh jenazah
Terapeutik
a. Laporankan pada petugas
terkait bahwa pasien telah
meninggal (mis. Kepala
ruangan,supervisor
b. Rapatkan rahang dan tutup
mata jenaza
c. Posisikan lengan berada di
samping tubuh atau
disedekapkan (disesuaikan
dengan agama atau
kepercayaan yang dianut
pasien)
d. Lepaskan objek-objek
eksternal dari tubuh
(mis.kateter urin kateter
intravena,sedapan monitor)
e. Bersihkan tubuh jenazah
secara menyeluruh
f. Tutupi lubuh jenazah dengan
kain bersih sampai kedagu
atau kepala
g. Berikan dukungan emosional
dan spiritual bagi keluarga
h. Berikan privasi jika keluarga
ingin melihat jenazah pasien
i. Berikan label pada barang –
barang pribadi jenazah
j. Pindahkan jenazah ke ruangan
khusus atau ruang jenazah
k. Fasilitasi keluarga menjalani
proses berduka
Edukasi
a. Ajarkan melalui proses
berduka secara bertahap,jika
perlu
b. Jelaskan prosedur adminitrasi
penyerahan jenazah dan/atau
barang-barang jenazah kepada
keluarga
Kolaborasi
a. Kolaborasi dengan rohaniawan
sesuai dengan kebijakan
institusi,jika perlu
Membaik Kolaborasi
dia hipoventilasi
Gejala dan Tanda Minor skala 5 (1-5) b. Ajarkan tehnik batuk efektif
Subjektif: Kolaborasi