Anda di halaman 1dari 9

SOAL PRE TEST ANESTESI

Seorang wanita 20 tahun dengan diagnosis tumor mamae akan dilakukan tindakan insisi biopsy
dengan tindakan anestesi umum. Sebelum dilakukan tindakan anestesi dilakukan premedikasi

1. Manakah di bawah ini yang termasuk salah satu trias anestesi?


a. Hipnosis
b. Hiperalgesia
c. Halusinasi
d. Premedikasi
e. Induksi
2. Apa tujuan dilakukan premedikasi?
a. Menambah dosis obat anestesi
b. Memperlambat induksi
c. Menimbulkan amnesia
d. Meningkatkan sekresi saliva
e. Memberikan hiperalgesia
3. Manakah di bawah ini obat yang dapat digunakan sebagai premedikasi?
a. Midazolam
b. Etomidat
c. Propofol
d. Pentothal
e. Ketamin

Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan diagnosis perforasi gaster akan dilakukan tindakan
laparotomy dengan tindakan anestesi umum. Pemeriksaan fisik: KU somnolen, TD 80/50 mmHg, HR
135x/menit, RR 30 x/menit

4. Obat anastesi apa yang tepat untuk induksi pasien tersebut?


a. Propofol
b. Pentothal
c. Ketamine
d. Diazepam
e. Midazolam
5. Bagaimana efek kerja obat tersebut pada kasus di atas?
a. Meningkatkan cardiac output
b. Menurunkan cardiac output
c. Menurunkan heart rate
d. Menurunkan tekanan darah arterial
e. Meningkatkan tekanan intra thorak
Seorang laki-laki 60 tahun berada di ruang tunggu bandara tiba-tiba pingsan dan tidak sadarkan diri.
Anda sebagai dokter segera memanggil bantuan dan meminta penolong kedua mengambilkan AED.
Saat melakukan pemeriksaan denyut arteri karotis tidak teraba

6. Bagaimana langkah selanjutnya yang anda lakukan?


a. Melakukan kompresi dada saja sebanyak 30 kali
b. Memeriksa jalan nafas dengan look-listen-feel
c. Melakukan RJP 30:2 selama 5 siklus
d. Memberi ventilasi buatan mouth to mouth
e. Melakukan pericardial thump
7. Bagaimana cara melakukan kompresi yang berkualitas?
a. Kecepatan kompresi 100-120 x/menit
b. Memberikan kesempatan dada recoil sempurna
c. Kedalaman kompresi kurang dari 5 cm
d. Letak tangan penolong tepat di atas processus xyphoideus
e. Interupsi kompresi dilakukan lebih dari 10 detik
8. Manakah pernyataan di bawah ini yang menjadi pertimbangan penghentian RJP pada kasus
di atas?
a. Tidak ada respon setelah dilakukan bantuan hidup lanjut selama 20 menit
b. Henti jantung disaksikan langsung oleh penolong
c. Tidak ada respon setelah dilakukan bantuan hidup dasar selama 20 menit
d. Jika sudah dilakukan pemberian defibrilasi dengan AED
e. Tidak ada respon setelah dilakukan BLS RJP selama 5 siklus penuh dan AED

Seorang laki-laki 48 tahun dating diantar ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan nyeri dada. Saat
anamnesis penderita tiba-tiba jatuh tidak sadarkan diri. Dokter jaga segera memanggil bantuan dan
memeriksa kesadaran. Didapatkan hasil tidak ada respon kesadaran dan didapatkan gasping

9. Bagaimana langkah selanjutnya yang akan dilakukan?


a. Memeriksa denyut arteri karotis dan segera melakukan kompresi
b. Memeriksa jalan nafas dengan look-listen-feel
c. Memberi ventilasi buatan dengan bag valve mask
d. Menunggu sampai defibrillator dan alat resusitasi datang
e. Membuka jalan nafas dengan maneuver triple airway
10. Bagaimana cara pemberian ventilasi yang efektif?
a. Pemberian volume tidal 10 ml/kgBB agar dada kuat angkat
b. Pemberian ventilasi bag valve mask dilakukan secara asinkron dengan kompresi dada
c. Setiap pemberian bantuan napas dilakukan maksimal 2 detik
d. Jika terpasang advanced airway, pemberian ventilasi 10 kali/menit
e. Dilakukan hiperventilasi untuk meningkatkan oksigensasi
Seorang laki-laki 48 tahun di rawat di ICU dengan keluhan nyeri dada, tiba-tiba tidak sadarkan diri
dan denyut karotis tidak teraba. Dokter jaga segera melakukan RJP dan meminta disiapkan
defibrillator. Setelah defibrillator datang, pada monitor muncul gambaran berikut :

11. Berapakah dosis energy defibrillator yang diberikan saat melakukan defibrlasi?
a. 200 J monofasik defibrillator
b. 120 J bifasik defibrillator
c. 120 J monofasik defibrillator
d. 200 J bifasik defibrillator
e. 360 J bifasik defibrillator
12. Apakah gambaran EKG diatas?
a. Ventrikel Fibrilasi
b. Ventrikel Takikardi
c. Supraventrikuler Takikardi
d. Pulseless Electric Sctivity
e. STEAMI

Seorang perempuan 57 tahun dengan ulkus pedis akan dilakukan tindakan debridement dengan
anestesi regional. Pasien memiliki riwayat DM terkontrol 3 tahun terakhir. Pemeriksaan fisik dan
penunjang dalam batas normal

13. Kelas ASA beraakah pasien tersebut?


a. ASA I
b. ASA II
c. ASA III
d. ASA IV
e. ASA V

Seorang laki-laki 62 tahun dengan batu ureter akan dilakukan tindakan URS dengan anestesi
regional. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol 1 tahun terakhir. Pada tanda vital
didapatkan TD 180/100 mmHg, HR 67 x/menit, RR 18 x/menit. Hasil laboratorium Hb 11,3; Ht 34%;
Trombosit 280.000; Ureum/kreatinin 89/2,78; elektrolit dalam batas normal.

14. Kelasa ASA berapakah pasien tersebut?


a. ASA I
b. ASA II
c. ASA III
d. ASA IV
e. ASA V
Seorang perempuan 35 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas dan pusing. Keluhan
dirasakan setelah meminum obat penghilang sakit kepala yang dibeli di warung. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 74/45 mmHg, HR 130 x/menit, RR 35 x/menit, akral dingin (+)

15. Manakah di bawah ini penatalaksanaan farmakoterapi yang tepat pada pasien tersebut?
a. Injeksi epinefrin 1 mg intramuscular
b. Injeksi difenhidramin 50 mg intramuscular
c. Injeksi epinefrin 0,5 mg intramuscular
d. Injeksi epinefrin 0,5 mg intravena
e. Injeksi deksametason 0,5 mg intravena

Seorang perempuan 16 tahun dengan G1A0P0 hamil aterm akan dilakukan SC atas indikasi dengan
anestesi regional spinal. Pada tanda vital pre operasi didapatkan TD 110/87 mmHg, HR 86 x/menit,
RR 18 x/menit. Setelah dilakukan anestesi spinal didapatkan TD 76/55 mmHg, HR 135 x/menit dan
sudah dilakukan loading cairan 500 mL.

16. Aakah obat yang tepat yang diberikan pada pasien ini?
a. Efedrin 10 mg i.v
b. Efedrin 50 mg i.v
c. Epinefrin 0,1 mg i.v
d. Epinefrin 1 mg i.v
e. Norepinefrin 0,1 mcg i.v
17. Bagaimana kriteria penilaian untuk pemindahan pasien tersebut dari ruang pemulihan ke
ruangan?
a. Alderate Score
b. Steward Score
c. Bromage Score
d. Modified Alderate Score
e. Mallamati Score
18. Apakah komplikasi lanjut paska anestesi spinal yang dapat timbul pada pasien tersebut?
a. Post Dural Punctum Headache
b. Shivering
c. Blok Total Spinal
d. Hipotensi
e. Post Operative Nause Vomiting
Seorang laki-laki 27 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak nafas. Ditemukan jejas pada dada
kanan. Pada tanda vital didapatkan TD 85/40 mmHg, HR 132 x/menit, RR 40 x/menit. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan hemitoraks kanan tertinggal, suara vesikuler kanan menghilang dan
hipersonor hemitoraks kanan. Ketika diobservasi, tiba-tiba pasien mengalami cardiac arrest. Setelah
dilakukan RJP selama 10 menit, asien mengalami ROSC.

19. Manakah di bawah ini yang dapat merupakan penyebab terjadinya cardiac arrest?
a. Tamponade jantung
b. Tension pneumothoraks
c. Hipoksia
d. Hipovolemia
e. Thrombus kardiak
20. Manakah bawah ini yang merupakan tanda-tanda dari ROSC yang tampak pada monitor
EKG?
a. Tamak irama pulseless electricity activity monitor EKG
b. Tampak irama ventrikel takikardi pada monitor EKG
c. Tampak irama idioventrikular pada monitor EKG
d. Tampak irama junctional pada monitor EKG
e. Tampak irama sinus bradikardi pada monitor EKG

Seorang perempuan 34 tahun akan dilakukan tindakan FESS dengan anestesi umum. Pasien memiliki
riwayat alergi penicillin. Pada pemeriksaan pre anetesi didapatkan TD 110/76 mmHg, HR 88 x/menit,
RR 14 x/menit, SpO2 99%.

21. Pelumpuh otot apa yang memberikan efek histamine release pada pasien tersebut
a. Atracurium
b. Vecuronium
c. Rocuronium
d. Suksinilkolin
e. Pancuronium
22. Pemberian analgetik apa yang teat diberikan pada pasien tersebut?
a. Ketorolac
b. Morfin
c. Parasetamol
d. Asam mefenamat
e. Petidin
23. Manakah pernyataan berikut yang tepat tentang analgetik opioid?
a. Petidin dan morfin dapat diberikan pada pasien dengan disfungsi renal
b. Fentanyl dan morfin merupakan agonist kuat reseptor opioid
c. Opioid meningkatkan reflex simpatetik
d. Fentanyl dapat menimbulkan efek halusinasi
e. Depresi pernafasan akibat opioid dapatdiberikan flumazenil
Seorang laki-laki 50 tahun, BB 50 kg dirawat di ICU dengan peritonitis. Pada pemeriksaan didapatkan
KU: apatis, TD 80/40, HR 135 x/menit, RR 30 x/menit, SpO2 97%,T 38,5. Laboratorium didaptkan Hb
10 gr/dL, HT 27%, Leukosit 15000. Produksi urin 5 mL/jam. Terpasang NGT tampak rsidu berwarna
hijau.

24. Apakah diagnosis pasien tersebut?


a. SIRS
b. Syok sepsis
c. Stok hipovolemik
d. Severe sepsis
e. Multi organ failure
25. Obat vasoaktif apa yang tepat diberikan pada kasus di atas?
a. Norepinefrin
b. Efedrin
c. Dobutamin
d. Dopamine
e. Epinefrin
26. Bagaimana efek pemberian obat tersebut?
a. Meningkatkan sphlanic blood flow
b. Menurunkan beban afterload
c. Menurunkan renal blood flow
d. Menurunkan peripheral vascular resistance
e. Meningkatkan heart rate

Seorang laki-laki 23 tahun dibawa ke IGD RSISA. Penderita mengalami kecelakaan lalu lintas setelah
motornya menabrak pembatas jalan dan tidak menggunakan helm. Pada pemeriksaan fisik
didaptkan : KU: Somnolen; TD 81/40 mmHg, HR 135 x/menit, RR 32x/menit, SpO2 88%. Terdengar
suara gurgling, tamak darah di dalam mulut. Pada tungkai atas dan ekstremitas atas terdapat luka
terbuka yang masih mengeluarkan darah.

27. Bagaimana penanganan airway dan breathing yang tepat pada pasen tersebut?
a. Dilakukan suctioning dan head tilt-chin lift
b. Dilakukan suctioning dan pemasangan OPA
c. Dilakukan suctioning dan pemasangan nasal kanul 1-4 L/menit
d. Dilakukan suctioning dan pemasangan non-rebreathing mask 10-12 L/menit
e. Dilakukan suctioning dan pemasangan simple face mask 6-10 L/menit
28. Bagaimana penanganan sirkulasi pada pasien tersebut?
a. Diposisikan supine dan kepala diberi bantal
b. Dilakukan pemasangan akses intravena 2 jalur
c. Dilakukan pemasangan akses intravena 1 jalur
d. Dipasang tornikuet pada ekstremitas untuk menghentikan perdarahan
e. Diposisikan recovery position pada kepala diberi bantal
Seorang perempuan 63 tahun dibawa ke IGD RSISA dengan stroke non hemoragik. Sebelumnya
penderita dirawat di puskesmas dengan penurunan kesadaran selama 5 hari. Pada tanda vital
diapatkan KU GCS E2M3V1, TD 100/67 mmHg, HR 100 x/menit, RR 32 x/menit, SpO2 85%. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nafas dangkal dan cepat, thoraks didapatkan ronchi (+/+).

29. Manakah keadaan di bawah ini yang menimbulkan ancaman pada pasien tersebut?
a. Aspirasi
b. Hipoventilasi
c. Hiperventilasi
d. Hipoksia
e. Normokarbia
30. Bagaimana penatalaksanaan jalan nafas yang tepat pada pasien tersebut?
a. Diberikan nasal kanul 1-4 L/menit
b. Diberikan dengan non-rebreathng mask 10-12 L/menit
c. Diberikan rebreathing mask 10-12 L/menit
d. Dilakukan ventilasi tekanan positif dengan BVM 6-10 L/menit
e. Dilakukan pemasangan endotracheal tube dan ventilasi mekanik
TAMBAHAN PRE TEST

1. Ketamine : mekanismenya
2. Gambaran EKG SVT tindakan selanjutnya apabila hemodinamik stabil/tidak stabil? (QRS
regular) (2 nomer)  pilih defibrillator (mono/bifasik dan Joule)
3. EKG AF. Penanganan apabila hemodinamik stabil/tidak stabil? Terapi?
4. Pasien jatuh TD 80, HR 50 , akral hangat, syok apa? Syok neurogenic
Blok simpatis atau non simpatis? Blok simpatis, Kalau simpatis HR sama tensi naik atau
turun? HR naik, TD turun
5. Ibu hamil dikasih obat induksi apa buat anastesinya? Kerjanya dimana?
6. ES spinal?
7. Pasien anak pemulihan dengan scoring apa? Steward
8. Pada ibu hamil scoringnya apa? Bromage
9. Kriteria penghentian RJP menurut AHA? BLS : asistol ≥ 10 menit, ALS : 20 menit
10. penatalaksanaan airway definitive : ET
11. Pasien stridor, SpO2 87% pilih oksigennya apa?
12. Langkah selanjutnya post ROSC? ICU, terapi hipotermi, jaga suhu 32-34 C
13. Shivere penanganannya dari anestesi apa? Pethidine 25 mg i.v
14. Kriteria kompresi AHA? Minimal kedalaman 5 cm , recoil sempurna (+)
15. Variable independent kadar pH di plasma : PaCo2
16. Perubahan yang menyertai kondisi asidosis metabolic : pH turun, HCO3 turun, PaCO2 turun
17. Tujuan diberkannya vasokonsriktor dalam anestesi local : memperlambat onset
18. Laparotomy KET induksinya dengan apa ? ketamine, mekansime obat ?
19. Muscle relaxan yang histamine release? Metabolism obat tsb?
20. Operasi batu ureter, nyeri di area operasi, diberi analgetik apa ? opioid/pct/dll
21. Pasien diberi opioid, lalu pasien muncul bercak kemerahan gatal di tubuhnya dan disertai
sesak nafas, lalu diberi apa? Pilihannya ada : nalokson, dimenhidramine dll
Tambahan Post Test (essay)

1. Laki- laki mengalami KLL. KU : Gelisah, GCS 10, Saturasi 97, tensi turun, HR naik, RR naik, ada
snoring, ada perdarahan ekstremitas atas dan bawah. BB : 60 Kg.
Lakukan penanganan dengan primary survey!
2. Wanita datang dengan ibunya mengeluh sesak nafas setelah minum obat warung. TD turun,
HR naik, RR naik, SpO2 93%. Wheezing (+). BB : 40 Kg.
Lakukan penanganan dengan prinsip ABCD!

Anda mungkin juga menyukai