Anda di halaman 1dari 39

Ar_Risalah ( Mentoring Handbook )

MENTORING 2010 1
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji semata bagi Allah Rabb Semesta Alam


yang telah memberikan kita kekuatan untuk tegar dalam
dakwah ini. Hanya dengan Cinta-Nyalah kita dapat
bertahan di jalan ini. Semoga kecintaan kita kepada-Nya
dapat menghantarkan kita pada suatu pertemuan indah di
Yaumul Akhir nanti... Amin
Shalawat beriring Salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan kita, manusia pilihan Allah, pemimpin
terbaik yang membawa kita kepada Dien Islam,
Rasulullah SAW. beserta keluarga, sahabat, dan
pengikutnya yang tetap istiqomah di jalan Allah SWT.
Mudah-mudahan kita termasuk yang istiqomah tersebut.
Alhamdulillah, Buku Panduan Tutor ini telah selesai
kami buat sebagai pedoman bagi kegiatan Mentoring
2009. Buku ini merupakan buku pertama yang dapat kami DAFTAR ISI
terbitkan saat terbentuknya Lembaga Tutorial. Kami
berharap dengan adanya pembuatan buku ini dapat Salam Redaksi
mempermudah pemahaman dan dapat menjadi motivator Muqaddimah
dalam mengkaji serta mempelajari dan mengamalkannya. Kata Sambutan
Kami sadar dengan masih dangkalnya Ilmu kami, Biodata
hanya sekecil ini yang dapat kami persembahkan untuk Profil Tutor
dakwah Islam ini maka kami tetap mengharapkan kritik Sistem
Administrasi
dan sarannya untuk perbaikan kedepannya nanti. Tidak
Kurikulum
lupa kami sebagai pengurus Tutorial mengucapkan terima Materi 1
kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu, Materi 2
memberikan masukan sumbang saran dalam Materi 3
penyelesaian buku ini. Semoga buku ini mampu Materi 4
memberikan manfaat bagi pembaca dan amal kebaikan
yang mengganda bagi kita.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bumi Allah, 16 Syawal 1430 H

Tutorial LDK Ar-Risalah Univ.PGRI Palembang


2 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Ya Allah karuniakanlah kepada kami lisan yang lembut basah mengingat dan
menyebut nama-Mu, hati yang penuh segar mensyukuri ni’mat-Mu, serta badan
yang ringan menyempurnakan ketha’atan kepada perintah-Mu. Ya Allah
karuniakanlah kami iman yang sempurna, hati yang khusyu, ilmu yang
berguna, keyakinan yang benar-benar mantap. Ya Allah karuniakanlah kepada
kami diin (cara hidup) yang jitu dan unggul, selamat dari marabahaya dan
petaka. Kami mohon kecukupan rizki yang tidak sampai kami terpaksa
meminta jasa orang lain. Ya Allah berikanlah kepada kami iman yang
sebenarnya, sehingga tidak lagi membuat kami gentar atau mengharapkan
orang lain selain Engkau sendiri, atau menyembah selain Engkau.
Kembangkanlah lembayung rahmat-Mu kepada kami, keluarga dan sahabat
kami serta orang-orang yang senantiasa bersama kami dalam berjuang di jalan-
Mu. Jangan Engkau biarkan nasib kami ditentukan oleh kami sendiri, walaupun
kadar sekelip mata ataupun kadar masa yang lebih pendek dari itu. Wahai
Allah yang paling cepat memperkenankan do’a, shalawat dan restu untuk
junjungan kami Muhammad, nabi yang mulia, kepada keluarga dan para
sahabatnya serta para pengikutnya sampai akhir zaman nanti

Persembahan untuk para Da’i …,


Penggiat halaqah kampus
Yang senantiasa merindukan syurga-Nya Allah !!!

Saudaraku ...

MENTORING 2010 3
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Ikhwan wa akhwatifillah, ketahuilah bahwasannya ada rasa kepuasan yang
mendalam dalam diri ini ketika kita sudah bisa melakukan suatu kebaikan
terhadap ummat ini, ...
Yaitu rasa kepuasan yang akan mengakibatkan kita semakin memiliki
keinginan untuk memberikan kontribusi yang lebih baik lagi, demi kebaikan
ummat ini.
Allahu Akbar !!!

MUQODDIMAH

Alhamdulillah wa syukurilah, segala puji hanyalah milik Allah, Rabb semesta alam
yang di tangan-Nyalah terletak segala kekuasaan. Selawat beriring salam semoga senantiasa
Allah limpahkan kepada pemimpin umat, guru besar kita, Rasul Allah, Baginda Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang merupakan orang-orang terbaik sepanjang
zaman, serta tidak lupa pula para pengikutnya yang tetap memperjuangkan ajarannya sampai
akhir zaman nanti.
Perkembangan zaman dan gejolak kehidupan yang begitu cepat berputar, sehingga
menimbulkan berbagai efek yang bersifat positif maupun bersifat negatif. Alangkah
prihatinnya kita sebagai generasi muda “Generasi Muslim” bila melihat semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan peradaban manusia, mereka sering lalai dan
malah menjauhkan diri dari hakikat mereka sebagai hamba Allah SWT. Banyak perintah yang
tidak dipenuhi dan banyak larangan yang tidak di taati. Degradasi moral dan akhlak yang
dialami oleh generasi muda “Generasi Muslim” khususnya pelajar dan mahasiswa serta para
calon pemimpin bangsa menunjukkan perlu adanya sebuah perbaikan yang serius untuk
kembali meluruskan mereka kejalan yang benar yaitu jalan yang di ridho’i oleh Allah SWT.
Sejak dahulu Mahasiswa dikenal sebagai Agen Perubah (Agent of Change). Kekhasannya
sebagai segelintir elit pemuda yang terdidik, dinamis, dan peka serta memiliki nurani yang
tajam membuat ia menjadi sasaran pemikiran, baik yang konstruktif maupun yang destruktif.
Agar Mahasiswa, yang merupakan cadangan masa depan (Iron Stock) bagi masa depan
bangsa dan negara ini, menjadi generasi harapan dengan dilandasi intelektual serta keimanan
dan akhlak yang baik, maka diperlukan perangkat-perangkat untuk mencapai tujuan ini.
Salah satu perangkat itu adalah pelaksanaan MENTORING, yang di Universitas PGRI
Palembang sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu. Dalam perkembangannya,
Pelaksanaan Mentoring mengalami beberapakali perubahan konsepan dengan hasil evaluasi.
Sejak tahun 2005 sampai dengan 2008 ada dua perubahan besar terhadap konsep
Pelaksanaan Mentoring yang ada selama ini. Yang pertama, diorganisirnya kegiatan Mentoring
yang selama ini dilakukan masing-masing program studi dan jurusan oleh Tutorial (yang saat
itu dengan nama Forum Tutor). Diharapkan dengan pengorganisasian ini maka MENTORING
4 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
berjalan lebih efektif dan efisien. Yang kedua, Mentoring diharapkan mendapat dukungan
penuh dari pihak MKDU (Mata kuliah Dasar dan Umum) bidang Mata Kuliah Agama Islam
dalam bentuk dijadikannya MENTORING sebagai pendamping Mata Kuliah Agama Islam
sebagai pengayaan dari materi-materi yang ada dan tambahan pembelajaran keislaman yang
tidak didapatkan di mata kuliah agama islam, karena pelaksanaan mentoring menekankan
pengaplikasian pengajaran agama, baik aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif dalam
kehidupan sehari-hari.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dirasakan perlu membuat buku panduan yang diberi
nama “Buku Panduan Mentoring 2009 atau Ar-Risalah Mentoring Handbook ” dengan
harapan buku ini bisa mendeskripsikan kegiatan MENTORING itu sendiri dan menjadi
pedoman teknik operasional pelaksanaan MENTORING 2009.

SAMBUTAN DOSEN MATA KULIAH AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Segala Puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Sholawat dan salam
semoga tetap tercurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW, beserta para keluarga dan
sahabatnya.
Setelah saya tela’ah, maka kehadiran buku Panduan Tutor sangat membantu kekurangan
mata kuliah Agama Islam, sebab di dalamnya merupakan perpaduan antara kajian dan praktek
kuliah agama, juga pengembangan Pendidikan Agama Islam secara proporsional.
Kita mengetahui bahwa mata kuliah Agama Islam di Perguruan Tinggi, khususnya
Universitas PGRI Palembang hanya sekedar memahami Islam secara Garis Besar dengan
waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu adalah menjadi suatu kebahagiaan bagi saya ketika
buku Panduan Tutor ini dapat diterbitkan.
Diharapkan tahun-tahun yang mendatang kandungan buku ini dapat lebih ditingkatkan
lagi sesuai dengan visi dan misi Perguruan Tinggi.
Semoga Allah SWT, memberkahi usaha kita bersama dalam meningkatkan iman dan
taqwa kepada-Nya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Palembang, Oktober 2009

MENTORING 2010 5
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Dosen Mata Kuliah Agama Islam

Hendrianto, M.Pd. I

SAMBUTAN KOORDINATOR TUTORIAL LDK AR-RISALAH


UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Segala Puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada kita semua dan tempat kita
minta pertolongan dan seluruh ampunan kita harapkan dari-Nya. Sholawat teriring salam
selalu tercurah kepada Rasulullah SAW.
Dengan disahkannya RUU Sisdiknas menjadi UU Sisdiknas yang memuat bahwa “Tujuan
pendidikan nasional adalah menjadikan manusia Indonesia beriman dan bertaqwa” yang
dengan keimanan dan ketaqwaan itu dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, maka sudah
menjadi hak bagi lembaga ataupun intitusi baik formal ataupun nonformal untuk mendidik
peserta didik –dalam hal ini mahasiswa- menjadi manusia yang berakhlak dan bermoral.
Tutorial LDK Ar-Risalah Universitas PGRI Palembang sebagai lembaga Intra kampus
yang bergerak di bidang kerohanian Islam yang sekaligus merupakan lembaga da’wah yang
mensyiarkan Islam juga memiliki peran untuk menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak Islami
kepada mahasiswa.
Mentoring sebagai salah satu kegiatan Tutorial LDK Ar-Risalah yang berbentuk;
Ceramah Umum, games, rihlah dan lain-lain mempunyai tujuan untuk memcetak kepribadian
muslim yang berakhlaq mulia tentunya harus memiliki perangkat-perangkat, terkhusus
perangkat mentoring yaitu buku panduan tutor. Diharapkan buku yang berisikan materi-materi
ini dapat membantu para tutor mengoptimalkan pelaksanaan MENTORING dalam mencapai
6 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
salah satu tujuan terbentuknya Tutorial LDK Ar-Risalah yaitu terwujudnya kampus yang
bersahabat dan madani.
Semoga Allah meridho’i segala aktivitas kita dan kita senantiasa istiqomah di jalan
da’wah ini, amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Koordinator Tutorial LDK Ar-Risalah


Universitas PGRI Palembang

Arijal Ibnu Wazir

Risalah Muqadimah from Tutorial


Buku ini telah disusun sebagaimana kebutuhan tutor dalam memenuhi kebutuhan
materi dalam mengisi mentoring. Salah satu tujuan pembuatan buku ini adalah agar
dapat “berfungsi” sebagaimana mestinya, penting kiranya bagi tutor untuk mengetahui
aturan pemakaiaan buku ini. Sehingga dalam pelaksanaan mentoring tidak
menemukan hambatan.
Berikut ini adalah aturan dalam pemakaiaannya :
1) Selalu mendahulukan dengan mengucapkan basmalah ketika hendak
membuka dan membaca buku ini
2) Cari posisi nyaman. Usahakan jangan sambil tiduran, karena selain merusak
mata juga bisa lebih cepat lelah dan pegal, tubuh kita cepat jenuh dengan
posisi tiduran !
3) Baca setiap kata yang ada dalam buku ini. Jika perlu baca juga pengantar
sampai sisipannya !
4) Usahakan untuk mengawali mengenal buku ini dengan membaca secara
keseluruhan, tidak perlu utuh, asalkan pemahaman global buku ini sudah
tergambar dalam benak kita. Sehingga kita dapat menyusun langkah strategis
dalam mengisi kegiatan mentoring. Setelah itu, dengan membaca satu pekan
satu materipun tidak masalah.
5) Sangat direkomendasikan bagi seluruh tutor untuk menggunakan materi
dalam buku ini dalam mengisi kegiatan mentoring.
6) Materi dalam buku ini telah disusun sebagaimana tema yang telah di buat
selama delapan pertemuan. Sehingga memungkinkan bagi tutor untuk

MENTORING 2010 7
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
mengikuti tema yang ada sesuai dengan hitungan pekanannya (pekan
pertama mentoring berarti temanya adalah materi pertama pada buku ini).
7) Untuk menyamakan perpsepsi dengan peserta mentoring (tutee), diharapkan
tutorpun membaca buku suplemen tutee sebagai referensi tambahan.
8) Diharapkan tutor selalu siap dengan materi yang akan diberikan esok hari,
sehingga sebisa mungkin untuk meng-upgrade pemahaman dan pengetahuan
dengan kembali mengulang bacaan minimal satu hari menjelang mentoring.
9) Buku ini juga dilengkapi dengan referensi yang digunakan dalam penyusunan
dengan maksud agar tutor mampu menambah wawasan dengan melihat
referensi secara langsung.
10) Isi format kosong yang ada, dalam hal ini adalah biodata pemilik buku agar
mempermudah kerja da’wah kita
11) Jika ada kritik terhadap buku ini, langsung saja hubungi kami (Tutorial LDK
Ar-Risalah Universitas PGRI Palembang). Saran dan kritik membangun
sangat kami harapkan guna kemajuan dakwah ini !
Selamat menikmati buku ini ! semoga bermanfaat !!!

Tutorial LDK Ar-Risalah Universitas PGRI Palembang


BIODATA PEMILIK BUKU AR-RISALAH

Nama Lengkap : ................................................................................................

Nama Hijrah : ................................................................................................

Nama Panggilan : ................................................................................................

Jurusan / Angkatan : ................................................................................................

Alamat Asal : ................................................................................................

Alamat kosan : ................................................................................................

No. Hp / Telp : ................................................................................................

E_mail : ................................................................................................

Hobi : ................................................................................................

Motto : ................................................................................................

Amanah di kampus : ................................................................................................

8 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Nama Ayah : ................................................................................................

Nama Ibu : ................................................................................................

Alamat Orang Tua : ................................................................................................

Jika buku ini ditemukan, harap dikembalikan kepada nama dan alamat di atas.
Jazakallah Khair
PETUNJUK PELAKSANAAN MENTORING

Latar Belakang
Guru merupakan aset bangsa lapis utama yang akan membentuk pola
peradaban umat dijaman ini. Sosoknya sangat berpengaruh pasti terhadap idealisme yang akan
dibentuk oleh sebuah bangsa. Karena mereka adalah calon pendidik bangsa yang akan
menyebarkan / menanamkan nilai dan transformasi ilmu. Derasnya pengaruh nilai-nilai yang
tidak sesuai dengan Islam baik dari tayangan media elektronik, media cetak, lingkungan
kampus maupun lingkungan pergaulan diserap begitu cepat oleh para mahasiswa kususnya
tingkat / semester pertama. Di sisi lain adanya mata kuliah Pendidikan agama Islam yang
hanya diberikan 2 SKS dalam satu semester saja belumlah dikatakan cukup. Apalagi
pendidikan agama adalah sandaran / back-up dalam mengimbangi kompetensi bidang disiplin
ilmu yang lainnya.
Berangkat dari urgensinya, bahwa dengan adanya program kerja Mentoring
yang diisi dengan kajian-kajian ke-Islaman dan dilanjutkan dengan mentoring kelompok,
merupakan lembaga asistensi mata kuliah pendidikan agama islam atau dengan kata lain,
program kerja mentoring adalah laboratorium PAI. Perannya sangatlah menunjang
keberlangsungan dalam membina masyarakat / mahasiswa kampus yang menginternalisasikan
nilai-nilai religius. Sebagai media untuk memberikan bekal, arahan dan linkungan yang
kondusif bagi para mahasiswa yang dapat menjadi filter, imunitas, bahkan furqon bagi mereka
dalam menghadapi berbagai peristiwa dan fenomena yang merupakan tantangan tersendiri pada
zamannya. Agar memiliki pribadi islam sekaligus mampu mengembangkan potensi dirinya
secara optimal serta memiliki daya dukung lingkungan pergaulan dengan kembali menata dan

MENTORING 2010 9
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
membenahi diri mereka sehingga mampu mandiri menghadapi tantangan zamannya dan kelak
dapat menolong memperbaiki masyarakat di sekitarnya.

Tujuan Pembinaan
Diharapkan peserta pembinaan tutorial
1) Memiliki pribadi yang hanif dan berakhlak mulia
2) Melaksanakan ibadah wajib dan sunnah dengan penuh kesadaran dan kecintaan
3) Memiliki semangat untuk memperbaiki diri dan orang lain
4) Mampu mengembangkan potensi diri, dan
5) Bersimpati terhadap masalah umat islam

Frekuensi : Setiap pekan satu kali


Kelompok : Terdiri atas 9 – 15 tutee (peserta mentoring)
Waktu dan peserta :
 Jurusan MIPA (Matematika dan Fisika)
 Jurusan Bahasa dan seni (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
 Program studi geografi
Waktu dari setiap kegiatan berupa dinamika kelompok yang disesuaikan dengan
jadwal masing-masing kelompok dan gabungan yang menjaid tempat berkumpul
seluruh program studi.

Tempat :
1) Masjid al-ghozali, UNSRI Bukit besar
2) Masjid Nurul Iman samping Universitas PGRI Palembang
3) Gedung perkuliahan Universitas PGRI Palembang

Materi : Terlampir
Metode :
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Studi Kasus
4) games
5) motivasi
6) Dan lain-lain

Evaluasi : Terdiri atas evaluasi per materi dan per semester berbentuk tes
tertulis

PETUNJUK TEKNIS PEMBINAAN MENTORING

10 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
I. Setiap peserta mentoring adalah peserta pembinaan pada lembaga Tutorial LDK Ar-
Risalah Universitas PGRI Palembang
II. Tutor adalah pementor yang diangkat oleh pengurus Tutorial dan yang sebelumnya
telah mengikuti proses evaluasi dan penseleksian, dan bertugas selama satu semester.
Jika ada hal-hal yang membuat tutor berhalangan hadir maka wajib memberikan berita
yang jelas mengenai ketidakhadirannya kepada penganggung jawab mentoring dalam
hal ini Tutorial LDK Ar-Risalah Universitas PGRI Palembang.
III. Setiap tutor wajib mengikuti pembinaan tutor 1 pekan sekali (waktu akan
dikomunikasikan kemudian) dan wajib mengisi pembinaan / mentoring dalam waktu
sepekan sekali.
Alasan-alasan yang diperbolehkan untuk tidak mengikuti pembinaan tutor dan atau
mengisi mentoring :
a. Sakit dengan keterangan
b. Ujian kuliah dengan memberikan surat keterangan
c. Kegiatan perkuliahan yang tidak bisa ditinggalkan dengan melampirkan surat
keterangan
d. Ada saudara dekat yang meninggal / menikah
e. Pelatihan / kursus penting yang bukan merupakan kursus rutin.
f. Halaqoh / LQ (tapi diusahakan jangan mengambil pada waktu pelaksanaan
mentoring)

IV. Susunan acara mentoring terdiri dari :


a) Kuliah dhuha
b) Dinamika Kelompok
 Persiapan dan pembukaan
 Membaca Al-Qur’an secara bergiliran
 Penyampaian materi dan games
 Evaluasi materi
 Pengumuman dan pembahasan masalah-masalah adik tutor
 penutupan
V. Seluruh berkas (absensi, berita acara mentoring dan hasil evaluasi) diserahkan kepada
penanggung jawab mentoring setelah mentoring selesai dilaksanakan
VI. Peserta pembinaan wajib untuk mengikuti ujiah akhir dengan syarat yang sudah
ditentukan oleh Tutorial LDK Ar-Risalah Universitas PGRI Palembang.

PERSIAPAN TUTOR dalam PEMBINAAN TUTORIAL (MENTORING)

Seorang tutor yang amanah hendaknya mempersiapkan diri sebelum


menyampaikan suatu materi, walaupun ia telah menyampaikan materi tersebut berulang kali.
Beberapa hal yang hendaknya disiapkan oleh mentor / tutor sebelum memberikan materi
adalah :

MENTORING 2010 11
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
1) Mengkondisikan ruhiyah agar selalu berada dalam bingkai keikhlasan, kesungguhan
dan kesabaran
2) Memahami tujuan penyampaian materi, pokok bahasan, metode dan media
3) Membaca buku referensi
4) Mempelajari metode penyampaian materi dan menyiapkan media yang dibutuhkan
5) Peka terhadap kondisi setiap adik tutor dan membantu menyelesaikan
permasalahannya.
6) Mempelajari mondisi peserta mentoring dan melakukan penyesuaian-penyesuaian
yang diperlukan agar pelaksanaan kegiatan pembinaan berjalan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang ada.

KRITERIA TUTOR UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

A. Setiap tutor adalah mahasiswa (minimal mahasiswa Universitas PGRI Palembang), jika
tidak memungkinkan alumni ADK Universitas PGRI Palembang
B. Setiap tutor yang bersedia untuk menjadi tutor wajib menyediakan waktu untuk pembinaan
tutor sepekan sekali dalam jangka waktu satu semester (minimal selama pelaksanaan
mentoring)
C. Memahami sosok, tugas, dan bekal seorang da’i yang spesifik yaitu
1) Kriteria Ruhiyah
Kekuatan ruh merupakan prinsip dalam kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang
da’i, sebagaimana pentingnya bahan bakar bagi kendaraan. Kekuatan ruh lahir dari
aktivitas ruhiyah yang dilakukan oleh seseorang terutama dalam bentuk ibadah ilahiyah.
Dengan ibadah; ruh menjadi kuat, hati terkendali, serta siap menjalankan ajaran islam
secara kaffah. Adapun aktifitas ruhiyah yang di perlukan oleh seseorang da’i adalah :
 Beribadah dengan benar, merasakan bahwa dirinya sedang bermunajat dan
bermuwajahah dengan Rabbnya
 Memelihara sholat-sholat wajib dan sunnat
 Memelihara keaktifan sholat jama’ah terutama sholat fajr (QS. 17:78)
 Mendawamkan sholat malam beberapa rakaat semaksimal mungkin
 Menjaga amal-amal ibadah yang sunnat
 Tilawatil Qur’an dengan tadabur dan tafahum secara kontinu
 Menjaga wirid-wirid dan dzikir-dzikir ma’tsurat
 Senantiasa merendahkan diri (tawadhu, khudu) kepada Allah dengan berdo’a

2) Kriteria Akhlaq
Aktivitas ibadah seseorang terrefleksikan dalam prilaku (akhlaq). Hal ini sesuai dengan
misi utama kerasulan Muhammad SAW, sebagai penyempurna akhlaq dan menjadi
rahmat untuk semesta alam. Oleh sebab itu, akhlak seorang da’i hendaknya selaras
dengan ketentuan syari’at Allah SWT yang di contohkan oleh Rasul-Nya. Adapun
sebagian dari akhlaqul karimah yang harus dimiliki oleh seorang da’i adalah sebagai
berikut :
12 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
a) Beradab dan berakhlak islami, meliputi :
 Rendah hati (tawadhu) dan menahan diri dari sesuatu yang bukan haknya (iffah)
serta mendahulukan kepentingan orang lain (itsar). Seorang da’i harus bisa
bersikap rendah hati yang merupakan lawan dari sifat sombong atau takabur
yang dapat merusak amal bahkan menyebabkan tertolaknya amal. Seseorang
yang rendah hati di hadapan orang-orang yang beriman di cintai oleh Allah
SWT, sementara orang yang sombong kelak akan dicampakkanNya ke dalam
siksa. Seorang da’i juga hendaknya mampu menahan dirinya dari segala sesuatu
yang bukan haknya, sehingga ia memiliki harga diri dan sifat zuhud. Selain itu
tingkatan tertinggi dari nilai ukhuwwah seorang da’i adalah mampu
mendahulukan kepentingan orang lain/saudaranya daripada dirinya sendiri,
apalagi bila itu menyangkut kepentingan bersama/umum.
 Bersikap toleransi dan berwawasan luas. Seorang tutor dituntut untuk memiliki
sifat ini, suka memaafkan dan mengutamakan cinta kasih diantara manusia, tidak
egois dan mau menang sendiri. Seorang tutor juga harus memiliki jangkauan
kedepan, mampu menganalisis secara tajam tentang sasaran dan tujuan hingga
mampu menyingkirkan kendala penghalang (baca QS. 33 : 48)
 Bersikap benar, berani, rela berkorban, zuhud dan penyayang. Akhlak mulia
tersebut insya Allah akan menjadi pembuka hati manusia apabila dilaksanakan
dengan mengharap ridho Allah SWT.

b) Menjauhi hal-hal yang haram


Menjauhi hal-hal yang haram adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-
Nya, sehingga akan memancarkan nur Rabbani di dalam hatinya serta akan mampu
mengendalikan hawa nafsunya (baca QS. 83:14) sehingga mendapatkan kebahagiaan
di sisi Allah SWT.

c) Qudwah (contoh amaliyah nyata)


Seorang tutor hendaknya berusaha semaksimal mungkin menjadikan dirinya sebagai
gambar hidup dari apa yang didakwakannya (Al-Qur’an), menunjukkan keteladanan
dalam keseharian, sebab keteladanan / dakwah bil hal lebih kuat pengaruhnya
terhadap para binaan di bandingkan dakwah dengan konsep.

d) Siap berkorban
Seorang tutor/da’i berfungsi sebagai mursyid / pembimbing manusia. Ia harus tampil
pertama dalam segala hal sebagai teladan, dalam berkorban; berkorban waktu,
tenaga, pikiran, dan harta untuk tegaknya kebenaran.

e) Bertanggung jawab
Seorang tutor hendaknya menyadari bahwa membimbing ummat ke jalan islam
adalah tanggung jawabnya di hadapan Allah SWT. Kewajiban berdakwah telah di
turunkan dalam firman-Nya, maka tidak pada tempatnya apabila amanah itu

MENTORING 2010 13
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
dilalaikan ataupun dikerjakan dengan sekedarnya saja. Bila dakwah di lalaikan,
maka adzab Allah SWT tidak hanya akan menimpa orang-orang yang berbuat zalim
saja, namun seluruh ummat di wilayah tersebut (baca QS. Al-Anfal : 25)

3) Kriteria Pemikiran
Pemikiran seorang da’i adalah hal yang penting dan mutlak untuk dituntut. Seorang da’i
yang tidak memiliki pemikiran atau hujjah yang kuat serta penalaran yang memadai
tidak mungkin dapat diterima oleh mad’unya. Lebih dari itu islam sebagai ajaran yang
dida’wahkan, merupakan aqoid (ikatan), pemikiran, prinsip-prinsip, serta hukum yang
semuanya itu menuntut kemampuan seseorang da’i untuk menyampaikan nalar dan
hujjahnya secara tepat dan mantap. Ia harus mampu menjelaskan bahwa islam itu adalah
dien yang benar dan sempurna, pembawa rahmat bagi alam semesta dan pembawa
kedamaian dunia akhirat. Oleh karena itu, seorang da’i harus memperhatikan hal-hal
berikut ini :
a. Kejelasan konsep / fikrah dakwah yang diserukan. Seorang da’i dituntut untuk
memiliki kemantapan fikrah dan dakwah serta mampu menjelaskan dengan benar,
baik yang bersangkutan dengan aqidah, ibadah, akhlaq, sistem sosial, ekonomi,
politik, dsb. Hal-hal seperti itu hendaknya tidak saja dipahami, melainkan dikuasai
oleh seorang da’i sehingga memudahkan dirinya untuk menyampaikan dengan tepat
dan penuh hikmah.
b. Faham dan menguasai misi dan fikroh yang dibawanya. Seorang da’i harus memiliki
pemahaman yang lebih dibandingkan mad’unya, oleh karena itu ia dituntut untuk
bisa menguasai ’ulumuddin dalam berbagai seginya. Pepatah arab mengatakan
”tidak akan memberi seseorang yang tidak memiliki”. Demikian pula halnya seorang
da’i , ia tidak dapat memberikan ilmu atau bimbingan mad’unya bila ia tidak
memiliki ilmu.
c. Mempunyai wawasan islam yang luas. Seorang da’i dituntut memiliki wawasan
ilmiyah islamiyah yang luas (tsaqofah islamiyah). Mengetahui berbagai peristiwa
dan kejadian penting, pasang surutnya pergolakan sosial, politik dalam dan luar
negeri, berbagai ketimpangan atau macam-macam aliran yang berkembang, sebab
musababnya, hikmahnya agar adik tutor dapat mengambil pelajaran darinyaseorang
da’i sangat perlu mempelajari hal-hal sevagai berikut :
 Kenyataan yang terjadi dalam dunia islam
 Sebab-sebab keterbelakangan dan perpecahannya serta berbagai macam
problematikanya
 Kekuatan musuh yang menentang
 Adanya agama-agama yang sezaman dengan yahudi, masehi, dan budha
 Adanya berbagai jenis anutan pemikiran
 Munculnya gerakan-gerakan yang bersifat lokal maupun internasional yang
berbau pemikiran, baik yang secara parsial maupun integral. Hal ini dipelajari di
dunia islam

14 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
 Krisis pemikiran yang fundamental. Yakni bercokolnya sekularisme di dunia
islam semacam liberalisme dan nasionalisme.
 Fikrah-fikrah yang saling bertikai dan berpecah bela.
 Kenyataan lingkungan sekitar(sosiologi), da’i dituntut unutk mengenal dan
mempelajari alam sekitar lingkungan sekitarnya dimana ia tinggal atau
berdakwah. Mengenal adat istiadat, sosial ekonomi, mata pencaharian, budaya
dan lain sebagainya. Hal ini di maksudkan untuk untuk bisa menyampaikan
dakwah sesuai dengan kondisi masyarakatnya.

4) Kontinuitas dalam belajar


Kriteria ini sangat penting sekali bagi seorang da’i. Tanpa belajar yang kontinu ia akan
terlindas zaman, tertinggal kereta informasi dan kemudian tersisih ke pinggir-pinggir
jalan. Karenanya seorang da’i hendaknya tekun membaca dan menelaah kitab yang baru
atau lama, tekun mencari berbagai informasi dan pengetahuan baru, sehingga ia mampu
menjawab persoalan dengan tepat, dan dapat diterima karena pemikirannya yang logis
disertai penyampaian yang baik dan menarik.

PROFIL TUTOR

Dalam aktifitas mentoring, peran seorang tutor jauh lebih luas dari pada seorang guru.
Seorang tutor tidak hanya dituntut untuk dapat mentransfer materi dengan baik tetapi juga
dituntut untuk dapat melakukan pewarisan nilai-nilai Rabbani kepada adik tutor (binaan)nya.

Inilah beberapa hal yang selayaknya dimiliki oleh seorang tutor ketika melakukan proses
tarbiyah dan dakwah islamiyah :

MENTORING 2010 15
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
1) Seorang tutor terhadap adik-adik tutornya adalah ibarat orang tua bagi putra-putrinya.
Tutor dalam proses tarbiyah ini diharapkan mampu memposisikan dirinya di antara
adik tutornya seakan-akan seperti orang tua yang senantiasa membimbing putra-
putrinya menjadi orang yang lebih baik dari dirinya.

2) Seorang tutor terhadap adik-adik tutornya adalah ibarat syaikh bagi murid-muridnya.
Seorang tutor harus senantiasa berupaya meningkatkan kualitas ruhiyahnya agar dapat
menjadi sumber inspirasi bagi adik-adik tutornya. Laksana seorang syaikh yang
mempunyai kedalaman ilmu dan amal sehingga bisa memberikan kontribusi
ma’nawiyah yang baik untuk murid-muridnya.

3) Seorang tutor terhadap adik-adik tutornya adalah ibarat sebagai seorang ustadz bagi
para santri-santrinya. Peran tutor dalam hal ini adalah, hendaknya seorang tutor dapat
memberikan kontribusi ilmu kepada adik-adik tutornya. Ialah samudera ilmu (bahrul
’ulum) bagi adik-adik tutornya. Jadi seorang tutor harus senantiasa meng-upgrade
ilmu-ilmu yang telah di dapatkannya agar dapat mengikuti perkembangan
permasalahan yang dihadapi oleh adik-adik tutornya.

4) Seorang tutor adalah seorang pemimpin. Disini seorang tutor dituntut untuk dapat
mengarahkan dan memimpin adik-adik tutuornya ke jalan yang di ridho’i oleh Allah
SWT. Memberikan teladan, nasehat dan arahan-arahan sehingga adik-adik tutornya
tidak mengalami patah dalam jalan menjalani kehidupan ini terkhusus dalam jalan
dakwah yang menjadi kewajiban setiap muslim.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah
orang-orang yang beruntung
( QS. Ali-Imran : 104)

PROFIL TUTOR
JOB DESCRIPTION TUTOR
Mengikuti Syuro’ yang diadakan oleh Tutorial LDK Ar-Risalah
1. Mengikuti Program-program Khusus Tutor
2. Melaksanakan Program-prorgam MENTORING bagi peserta
16 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
a. Menyampaikan materi
b. Memimpin Games
c. Mengarahkan peserta untuk mengikuti CU, Rihlah, dan kegiatan keIslaman Lainnya
3. Melakukan pengevaluasian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan MENTORING bagi
peserta dan memberikan penilaian secara objektif sesuai dengan sistem administrasi
penilaian:
a. Menilai kehadiran/Absensi Peserta MENTORING
b. Pemberian Tugas, dan
c. Memberikan tes akhir
4. Memantau peningkatan kualitas peserta
5. Memberikan laporan berkala kepada Tutorial dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

KARAKTERISTIK TUTOR DALAM MAJELIS


1. Suara Tutor seperlunya sesuai dengan kondisi majelis (tidak terlalu kuat atau terlalu pelan)
2. Berbicara teratur, tenang dan bersemangat (Hamasah)
3. Memberitahukan tentang tujuan/urgensi materi (bahan pengajaran) yang diberikan
4. Tidak boros menuliskan semua pada papan tulis, hanya kata-kata inti, singkat dan padat
5. Optimalisasi waktu dalam penyampaian materi.

KRITERIA2 YANG DIMILIKI SEORANG TUTOR


1. Ikhlas
2. Ramah dan sopan
3. Respek (menghargai dan menghormati)
4. Penuh kasih sayang
5. Lemah lembut saling memaafkan
6. Benar, jujur dan tegas
7. Tawadhu’ (rendah hati)
8. Siap berkorban
9. Berpikir positif dan membangun

“Orang mukmin bagi mukmin yang lain seperti bangunan; sebagian menguatkan sebagian
yang lain.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

TATA TERTIB TUTOR MENTORING


Tutor ikhsan adalah tutor yang :
1) Meluruskan niat, dan memaksimalkan ikhtiar. Bersikap cerdas, ikhlas, istiqomah,
serta memiliki semangat jihad yang tinggi
2) Memulakan segala kegiatan positif dengan mengucapkan basmalah
3) Menjauhi perbuatan sia-sia seperti merokok
MENTORING 2010 17
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
4) Berpakaian rapi dan sesuai syari’at
5) Hadir dalam setiap pertemuan mentoring dan pembinaan tutor oleh Tutorial LDK Ar-
Risalah Universitas PGRI Palembang
6) Mengisi daftar kehadiran sebelum pelaksanaan mentoring dan pembinaan tutor
7) Memahami dan menguasai materi buku (Ar-Risalah Handbook Mentoring) dan buku
suplemen tutee (peserta mentoring) dengan baik.
8) Menjadi uswah yang baik bagi tutee
9) Mengarahkan kebaikan kepada tutee
10) Menjadi kakak sekaligus pembimbing kepada tutee
11) Memberikan nasehat membangun kepada sesama tutor dan pengurus Tutorial
12) Memberikan penilaian objektif dan sistematis dalam pengisian Rekapitulasi Nilai
Akhir (RNA)
13) Menggunakan fasilitas Tutorial (seperti buku, dll) dengan tanggung jawab
14) Menyerahkan form penilaian RNA tepat pada waktunya
15) Memberitahukan perizinan ketika berhalangan hadir
16) Selalu mengingat Allah dalam setiap gerak langkahnya
17) Tutor berhak mendapatkan pembinaan tutor
18) Menjalani tugasnya dengan penuh tanggung jawab kepada Allah SWT.
Sistem Perizinan Tutor
1) Perizinan dilakukan dengan menghubungi koordinator tutorial (ikhwan) atau
penanggung jawab (akhwat) dan menyiapkan tutor pengganti yang telah
dikomunikasukan dengan kordinator maupun PJ.
2) Jika tidak memungkinkan secara langsung, perizinan dapat dilakukan melalui sms,
telpon ataupun pesan tidak formal lainnya.
3) Ketidakhadiran tanpa alasan dan keterangan; satu kali akan mendapatkan teguran, dua
kali akan mendapatkan surat panggilan, tiga kali akan diberhentikan sebagai tutor
Reward and Punishment
1) Tutor ”nakal” (tidak ikhsan dalam beramal, tidak amanah, dan diberhentikan karena
sering bolos) akan terdaftar dalam Blacklist dan mendapatkan sanksi tidak diberi
kesempatan mendaftar sebagai tutor untuk pelaksanaan mentoring selanjutnya jika
tidak ada perubahan.
2) Sesungguhnya reward yang paling mulia adalah di sisi Allah. Tetapi insya Allah
berhak mendapatkan reward apabila tersedia

SISTEM ADMINISTRASI

18 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Definisi
Bentuk administrasi kegiatan MENTORING yang meliputi sistem pengelompokan, sistem
evaluasi, dan sistem penilaian.
Tujuan
Memudahkan pelaporan selama kegiatan MENTORING agar bisa menjadi bahan evaluasi
di masa yang akan datang.
1. Sistem Pengelompokan
yaitu tata cara pembagian kelompok peserta MENTORING untuk kegiatan dinamika
kelompok, di mana setiap satu kelompok maksimal 15 orang yang disesuaikan dengan
program studinya masing-masing dengan tujuan agar peserta MENTORING lebih terfokus
pembinaannya dan penciptaan lingkungan kecil yang islami, dimana terdapat hubungan
aktif antara peserta dan tutor.
Kaidah dan Mekanisme Pengelompokan
Pembentukkan, perubahan, dan penataan kelompok harus mempertimbangkan kriteria-
kriteria sebagai berikut:
a. Pembentukkan, perubahan dan penataan kelompok ditanggungjawabi oleh Tutorial
LDK Ar-Risalah Universitas PGRI Palembang
b. Pengelompokkan peserta diarahkan pada kesamaan jurusan / program studi
c. Pengelompokkan juga bisa berdasarkan hal-hal yang bersifat khusus diluar yang
diatur pada poin (b) selama berada dalam kerangka prinsip-prinsip kebaikan.
2. Sistem Evaluasi
karena tujuan MENTORING adalah diaplikasikannya nilai-nilai Islam dalam kehidupan
sehari-hari peserta, baik aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif maka yang dimaksud
sistem evaluasi pada bagian ini adalah tata cara pengevaluasian tingkat pencapaian tujuan
MENTORING bagi peserta.
Tujuan Sistem Evaluasi secara umum:
a. Terevaluasinya hasil-hasil pencapaian tujuan MENTORING bagi peserta untuk
direkomendasikan ke pembinaan keislaman lebih lanjut
b. Terwujudnya parameter pengevaluasian MENTORING
Metode evaluasi dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu :
a. Evaluasi reguler, yang menjadi penekanan pada evaluasi ini adalah
1) Aspek-aspek dinamika kelompok yang meliputi :
a) tingkat kehadiran;
b) ketepatan waktu kahadiran
c) tingkat kepercayaan terhadap anggota kelompok lainnya;
d) adab/ tata krama dalam dinamika kelompok;
e) komitmen berinfaq
2) Tercapainya tujuan MENTORING
b. Evaluasi Irreguler, yang menjadi penekanan pada evaluasi ini adalah sejauh mana
nilai-nilai keislaman yang didapatnya diaplikasikan dalam aktivitas sehari-hari
Sarana-sarana yang bisa digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap peserta
MENTORING adalah sebagai berikut :
a. Pergaulan sehari-hari
b. Evaluasi pekanan
c. Mabit/jalasah ruhiyah
d. Kegiatan-kegiatan relaksasi
e. Investigasi/ziarah/silaturrahmi
f. Kepanitiaan
g. Penugasan
h. Sarana-sarana lain yang dianggap efektif

MENTORING 2010 19
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Kaidah-kaidah pengevaluasian
a. Evaluasi adalah bagian dari proses penilaian terhadap pencapaian tujuan dan
keberhasilan MENTORING
b. Fungsi dari evaluasi itu adalah
1) Evaluasi terhadap aspek-aspek dinamika kelompok dan pencapaian tujuan dari
MENTORING
2) Evaluasi kelayakan untuk peserta MENTORING yang dapat diikutkan ke dalam
pembinaan keislaman lebih lanjut.
3) Perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan dalam pencapaian tujuan
MENTORING bagi peserta
c. Segala bentuk catatan/keberatan bisa didapat dari siapa saja, tidak harus didapat dari
peserta MENTORING.
1) Informasi dan catatan itu bisa berupa sisi positif dan negatif
2) Setiap catatan keberatan harus menjelaskan sebagai berikut
- waktu kejadian yang memberatkan itu
- tempat
- peristiwa dan kejadian
- narasumber
d. Mekanisme
AMKAI 2003 UNSRI evaluasi dilakukan didalam syuro’ Pengelola MENTORING (Tutorial
LDK Ar-Risalah)
3. Sistem Penilaian
Unsur-unsur penilaian
a. Kehadiran peserta
Secara umum, penilaian unsur ini bertujuan melihat sejauh mana komitmen peserta
mengikuti rangkaian acara-acara Mentoring, terutama Dinamika Kelompok dan
kedisiplinannya terhadap waktu pertemuan agar kelak peserta benar-benar mampu
memanfaatkan waktunya.
Penilaian ini juga berguna dalam penetapan peserta ujian akhir Mentoring.
Adapun yang termasuk ke dalam unsur-unsur penilaian ini adalah
1) Tingkat kehadiran, dengan ketentuan
Nilai Kuantitatif Bobot Nilai Keterangan
≥6 100 Berhak mengikuti tes akhir
4 –5 80 Sda
Tidak berhak mengikuti tes akhir, nilai
1–3 - akhir 35
Tidak berhak mengikuti tes akhir, nilai
0 - akhir 0
2) Ketepatan waktu hadir
Nilai Kuantitatif Bobot Nilai Keterangan
0 100
1–4 90 Diberi toleransi 15 menit, apabila lebih
5–8 80 dari waktu toleransi dianggap terlambat.
>8 70
Nilai kehadiran Peserta : (70 % x Nilai tingkat kehadiran) + (30 % x Nilai
Ketepatan Waktu hadir)

b. Tes akhir

20 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Yang berhak mengikuti tes akhir Mentoring adalah peserta yang kehadirannya diatas
4kali.
Penilaian pada tahap ini dilakukan secara integral dalam bentuk tertulis, dimana soal-
soal tes tersebut dibuat oleh Tutorial LDK Ar-Risalah Universitas PGRI Palembang.
1) Ditargetkan tes akhir ini dilakukan 1 minggu sebelum penutupan mentoring
2) Soal tes akhir berjumlah 10 soal
3) Range nilai tes akhir 0 - 100
Kaidah-kaidah dalam penilaian
Penilaian harus objektif
Setiap pelaporan mengenai penilaian harus berdasarkan data-data otentik, yaitu sebagai
berikut :
a. Laporan Pekanan Dinamika Kelompok
b. Catatan-catatan mengenai penilaian
Penilaian akhirnya berbentuk
Kehadiran = 30 %
Tes Akhir = 70 %
Range Nilai akhir = 0 - 100
Nilai Akhir = (Kehadiran 30 %) + (Tes Akhir 40 %)
Lembar laporan penilaian dirangkap 3 masing-masing untuk:
a. Dosen Mata kuliah Agama Islam
b. Tutorial LDK Ar-Risalah Universitas PGRI Palembang
c. Tutor Mentoring
Hasil penilaian akhir sudah harus diserahkan kepada pihak MKDU bidang Mata Kuliah Agama
Islam 1 minggu sebelum ujian akhir semester ganjil. Mekanisme penyerahan nilai ke
MKDU bidang Mata Kuliah Agama Islam dilaksanakan oleh Tutorial LDK Ar-Risalah
dengan berkoordinasi dengan HMPS dan membuat agenda khusus (seperti silaturahim dll)

KURIKULUM
Definisi
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai materi yang akan diberikan pada kegiatan
MENTORING yang harus dikuasai dengan baik oleh pengelola program MENTORING. Pada
akhirnya kurikulum ini digunakan sebagai alat untuk melihat tingkat keberhasilan pelaksanaan
MENTORING.
Tujuan
Memberikan panduan kepada para tutor sehingga dalam menyampaikan materi sesuai
dengan apa yang diharapkan. Selain itu, memberikan keseragaman materi kepada peserta
MENTORING sehingga mempermudah dalam memahami materi yang diberikan.

Daftar Materi
Merupakan pemantapan materi Mata Kuliah Agama Islam, karena itu materi-materi yang
ada berpedoman pada Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah Agama Islam. Fokus dari
MENTORING 2010 21
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
kurikulum ini adalah memperkenalkan dasar-dasar islam yang berupa aqidah, syariah, akhlak,
dan seterusnya dengan titik tekan pada aqidah.
Dinamika Kelompok/ Games : 4 Materi PJ Tutor
Ceramah Umum & Dauroh : 8 Materi PJ Tutorial LDK Ar-Risalah

Materi-Materi Dinamika Kelompok


Pada pemberian materi secara dinamika kelompok, dapat disertai dengan Games.
1. Syukur Ni’mat
2. Hidup Bersama Al-Qur’an
3. Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran)
4. Pentingnya Pendidikan Islam

22 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
SYUKUR NIKMAT MATERI

1
♥ TUJUAN :
1. Peserta memahami makna kesyukuran dari nikmat ALLAH.
2. Peserta mengetahui macam-macam nikmat yang ada.
3. Peserta mengetahui keuntungan syukur dan kerugian kufur nikmat.
4. Peserta mengetahui cara menyukuri nikmat.
♥ METODE PENYAMPAIAN : Games, Diskusi dan Tanya Jawab
♥ TITIK TEKAN MATERI
1. pengertian syukur nikmat dan cara melakukannya
2. akibat dari kufur nikmat.
3. motivasi untuk bersyukur.
♥ REFERENSI
1. Sabar Perisai Muslim, Karangan Ibnu Qayyim Al Jauziyah
2. Zikir Cahaya Kehidupan, Karangan Ibnu Qayyim Al Jauziyah
3. Riyadhus Sholihin, Imam Nawawi
4. Tafsir Fii Zhilalil Qur’an, Karangan Sayyid Quthb
5. Tafsir Ibnu Katsir, Karangan Muhammad Nasib Ar Rifa’i
♥ ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pembukaan Tutor membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan materi 10’
Games Tutor melakukan simulasi sebagai pengantar materi syukur 15’
nikmat
Materi Tutor menyampaikan sasaran dan isi materi syukur nikmat 30’
Diskusi Tutor memberikan kesempatan untuk diskusi dan tanya jawab 15’
Penutup Tutor menyimpulkan isi materi dan menutup dengan do’a. 5’
Catatan :Waktu bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada
♥ BAHASAN
Dan ingatlah tatkala Tuhannu memaklumatkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”” (Surah Ibrahim:7)
“Maha Suci Allah yang ditangan-Nya segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara
kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Yang telah
menciptakan langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat ciptaan Allah yang Maha
MENTORING 2010 23
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang, maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu melihat
sesuatu yang tidak seimbang?” (Al Mulk: 1-3)

Sejatinya, hakekat menghadapi kehidupan di dunia ini hanya dengan 2 S saja, yaitu
sabar dan syukur, karena Allah senantiasa akan menguji kita berupa kesusahan dan
kesenangan. Sabar berarti menahan diri dari membenci atas Takdir-Nya, dan menahan lisan
dari keluh kesah, serta menahan anggota badan dari perbuatan maksiat.. Dan syukur berarti
menempatkan seluruh pemberian Allah pada diri kita sesuai dengan kehendak/keinginan Allah.
Sesungguhnya segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tidak terlepas dari
Qodho (Ketetapan) dan Qodar (kehendak) Allah. Hal ini sudah tercermin dalam salah satu
rukun iman kita, yaitu percaya kepada Qodho dan Qodar Allah. Hanya dengan sekedar percaya
saja kita sudah dapat dikatakan beriman. Namun apakah kita semua sudah cukup puas hanya
dengan percaya saja? Tentunya bila kita menginginkan iman kita lebih baik lagi, maka bukan
hanya mempercayainya saja, namun kita menyikapi qodho dan qodar itu dengan bersabar dan
bersyukur. 
Pada hakekatnya seluruh do’a kita akan dikabulkan Allah, namun tergantung dari kita
apakah kita sudah memenuhi segala perintah-Nya atau belum. Do’a dapat Allah kabulkan
dalam beberapa cara:
1. Dikabulkan secara tunai.
2. Diganti dengan yang lebih baik
3. Ditunda
4. Dibalas di akhirat
Sesungguhnya apapun yang kita kerjakan maka tidak akan mepengaruhi kedudukan
Allah. Kita bersyukur manfaatnya tidak kembali kepada Allah, ingkar (kufur) juga
mudhorotnya tidak kembali kepada Allah, melainkan kepada kita sendiri.
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.” (Al Isra’: 7) 
Bersyukur atas nikmat adalah bukti bagi lurusnya keimanan dalam jiwa manusia. Dan
orang yang bersyukur kepada Allah akan selalu merasakan muroqobatullah (Kebersamaan
Allah) dalam mendayagunakan kenikmatan-Nya, dengan tidak disertai pengingkaran, perasaan
menang dan unggul atas makhluk lainnya, dan penyalahgunaan nikmat.
Mensyukuri nikmat yaitu dengan mengungkapkan rasa kesyukuran dengan 3 azaz:
1. Mengakui di dalam bathin
2. Mengucapkannya dengan lisan,
3. Menggunakan nikmat sesuai dengan kehendak pemberi nikmat. 
Manfaat syukur:
1. Mensucikan jiwa
2. Mendorong jiwa untuk beramal sholeh dan mendayagunakan kenikmatan secara baik
melalui hal-hal yang dapat menumbuhkembangkan kenikmatan tersebut.
3. Menjadikan orang lain ridho dan senang kepada jiwa itu dan kepada pemiliknya, sehingga
mereka mau membantu dan menolongnya.

24 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
4. Memperbaiki dan melancarkan berbagai bentuk interaksi dalam sosial masyarakat, sehingga
harta dan kekayaan yang dimiliki dapat terlindung dengan aman.

`Nabi shalallahu 'alaihi wasallam pernah menceritakan (artinya):


"Ada tiga orang dari Bani Israil menderita penyakit belang, botak, dan buta. Allah hendak
menguji mereka, maka Allah pun utus kepada mereka Malaikat.
Malaikat itu datang kepada si belang dan bertanya: Apakah yang paling kamu
dambakan? Si belang menjawab: Saya mendambakan paras yang tampan dan kulit yang bagus
serta hilang penyakit yang menjadikan orang-orang jijik kepadaku. Malaikat itu pun mengusap
si belang, maka hilanglah penyakit yang menjijikkannya itu, bahkan ia diberi paras yang
tampan. Malaikat itu bertanya lagi: Harta apakah yang paling kamu senangi? Si belang
menjawab: Unta. Kemudian ia diberi unta yang bunting sepuluh bulan. Dan malaikat tadi
berkata: Semoga Allah memberi barakah atas apa yang kamu dapatkan ini.
Kemudian Malaikat itu datang kepada si botak dan bertanya: Apakah yang paling
kamu dambakan? Si botak menjawab: Saya mendambakan rambut yangbagus dan hilangnya
penyakit yang menjadikan orang-orang jijik kepadaku ini. Malaikat itu pun mengusap si botak,
maka hilanglah penyakitnya itu, serta diberilah ia rambut yang bagus. Malaikat itu bertanya
lagi: Harta apakah yang paling kamu senangi? Si botak menjawab: Sapi. Kemudian ia diberi
sapi yang bunting. Dan malaikat tadi berkata: Semoga Allah memberi barakah atas apa yang
kamu dapatkan ini.
Kemudian Malaikat itu datang kepada si buta dan bertanya: Apakah yang paling kamu
dambakan? Si buta menjawab: Saya mendambakan agar Allah mengembalikan penglihatanku
sehingga aku dapat melihat. Malaikat itu pun mengusap si buta, dan Allah mengembalikan
penglihatannya. Malaikat itu bertanya lagi: Harta apakah yang paling kamu senangi? Si buta
menjawab: Kambing. Kemudian ia diberi kambing yang bunting.
Selang beberapa waktu kemudian, unta, sapi, dan kambing tersebut berkembang biak
yang akhirnya si belang tadi memiliki unta yang memenuhi suatu lembah, demikian juga
dengan si botak dan si buta, masing-masing memiliki sapi dan kambing yang memenuhi suatu
lembah.
Kemudian Malaikat tadi datang kepada si belang dengan menyerupai orang yang
berpenyakit belang seperti keadaan si belang waktu itu, dan berkata: Saya adalah orang miskin
yang kehabisan bekal di tengah perjalanan. Sampai hari ini tidak ada yang mau memberi
pertolongan kecuali Allah kemudian engkau. Saya meminta kepadamu -dengan menyebut Dzat
Yang telah memberi engkau paras yang tampan dan kulit yang bagus serta harta kekayaan-
seekor unta untuk bekal dalam perjalanan saya. Si belang berkata: Hak-hak yang harus saya
berikan masih banyak. Malaikat itu berkata: Kalau tidak salah saya sudah mengenalimu.
Bukankah kamu dahulu orang yang berpenyakit belang sehingga orang lain merasa jijik
kepadamu? Bukankah kamu dahulu orang yang miskin kemudian Allah memberi kekayaan
kepadamu? Si belang berkata: Harta kekayaanku ini adalah warisan dari nenek moyangku.
Malaikat itu berkata: Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaan
semula.

MENTORING 2010 25
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Kemudian Malaikat itu datang kepada si botak seperti keadaan si botak waktu itu. Dan
berkata kepadanya seperti apa yang dikatakan kepada si belang. Si botak juga menjawab
seperti jawaban si belang tadi. Kemudian Malaikat tadi berkata: Jika kamu berdusta, semoga
Allah mengembalikanmu seperti keadaan semula.
Kemudian Malaikat tadi mendatangi si buta dengan menyerupai orang buta seperti
keadaan si buta waktu itu dan berkata: Saya adalah orang miskin yang kehabisan bekal di
tengah perjalanan. Sampai hari ini tidak ada yang mau memberi pertolongan kecuali Allah ?
kemudian engkau. Saya meminta kepadamu -dengan menyebut Dzat Yang telah
mengembalikan penglihatanmu- seekor kambing untuk bekal dalam perjalanan saya. Si buta
berkata: Saya dahulu adalah orang yang buta kemudian Allah mengembalikan penglihatan
saya. Maka ambillah apa yang kamu inginkan dan tinggalkanlah apa yang tidak kamu senangi.
Demi Allah, sekarang saya tidak akan memberatkan sesuatu kepadamu yang kamu ambil
karena Allah Yang Maha Mulia. Malaikat itu berkata: Peliharalah harta kekayaanmu,
sebenarnya kamu itu diuji dan Allah telah ridha kepadamu dan murka kepada kedua temanmu
(si belang dan si botak)." (HR. Al Bukhari dan Muslim, hadits ini juga disebutkan oleh Al
Imam An Nawawi dalam Riyadhush Shalihin hadits no. 65)

26 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
MATERI
HIDUP BERSAMA AL-QUR’AN
2
♥ TUJUAN :
1. Peserta mengetahui definisi Al-Qur'an secara bahasa dan istilah  
2. Peserta memahami keuntungan jika mempelajari Al-Qur’an
3. Peserta memahami fungsi Al-Qur'an dan akhlak terhadapnya  
4. Peserta termotivasi untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an

♥ METODE PENYAMPAIAN : Games, Diskusi dan Tanya Jawab


♥ TITIK TEKAN MATERI
1. pengertian al-qur‘an
2. manfaat mempelajari al-qur‘an
3. motivasi untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Qur‘an.
♥ REFERENSI
1. Al Qur’an& Terjemahan
2. ‘Berinteraksi dg alQur’an’, Qaradawi.net
3. ‘Taman Qur’an’, Eramuslim.com
4. ‘Al-Qur’an:Penawar’, Qosim Nursheha Dzulhadi
♥ ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pembukaan Tutor membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan materi 10’
Materi Tutor menyampaikan sasaran dan isi materi syukur nikmat 30’
Diskusi Tutor memberikan kesempatan untuk diskusi dan tanya jawab 15’
Penutup Tutor menyimpulkan isi materi dan menutup dengan do’a. 5’
Catatan :Waktu bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada
♥ BAHASAN

Pentingnya Al Qur’an

MENTORING 2010 27
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Tujuan utama turunnya al Qur’an adalah menjadi aturan hidup agar tidak terjadi
kerusakan dimuka bumi akibat tidak sesuai dengan sunatullah. Disamping itu, turunnya al-
Qur’an adalah untuk menghubungkan manusia dengan Rabbnya, agar manusia mengetahui
bahwa Allah semata yang patut disembah dan diibadahi. Di dalam Al qur’an terkandung
konsep membentuk pribadi yang saleh, yang akan dianugerahkan amanah untuk menjadi saksi
bagi manusia. Yang diciptakan untuk memberikan manfaat bagi manusia dan memberikan
petunjuk bagi mereka.
Al-Qur’an juga menyerukan untuk membentuk keluarga yang akan menjadi menjadi
cikal bakal terbentuknya suatu masyarakat. Juga mengajarkan sikap adil terhadap kalangan
perempuan, yang merupakan pokok utama dalam bangunan keluarga.
Al-Qur’anpun mengajarkan manusia untuk saling mengenal dan tidak saling
mengisolasi diri, saling mencintai dan membenci karena Allah. Al qur’an juga menyerukan
agar bekerja sama dalam kebaikan dan ketaqwaan, bukan dalam kejahatan dan permusuhan dan
lain sebagainya.
Al-Qu’ran dalam Surat Al-Isra' ayat 82 dinyatakan sebagai Obat: "Dan Kami turunkan
dari Al-Qu’ran suatu yang menjadi penawar dan rahmat...". Kemudian seorang ulama Al-
Azhar, Khairi Makawy mengatakan bahwa Allah swt. menyifati Al-Qur’an dengan al-syifa',
yang ditafsirkan oleh para ulama dengan 'hilangnya rasa sakit' (zawal al-maradh) dan terhindar
dari berbagai macam penyakit.
Disamping itu semua, bahwa membaca ayat-ayat Al-Qur’an dapat mendatangkan
ketentraman hati bagi pembacanya sehingga akan menjadi sumber kebahagian, kekuatan dan
kemampuan untuk memberi respon positif terhadap ujian dan tantangan yang Allah berikan..
Al Qur’an surat Ar Ra’du: 28 (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.
Hati yang selalu gelisah, tidak tenang dan selalu menyimpan rasa benci dan dendam
kepada orang lain, adalah hati yang belum menemukan 'penawar'nya. Al-Qur’an adalah
'mutiara' dalam hidup. Ia adalah pedoman bahtera dan haluan hidup. Dia adalah 'cahaya' dalam
kegelapan. Sayang sekali bila berlalunya hari semakin menjauhkan seseorang dari cahaya Al-
Qur’an.
Demikian pentingnya keberadaan Al-Qur’an dalam kehidupan manusia, sehingga
mengimani dan mengamalkan kandungannya menjadi satu kewajiban tersendiri bagi seorang
muslim.
Hidup dan berinteraksi dengan al-Quran tercakup dalam beberapa bentuk aktifitas :
1. Tilawah (membaca)
Yaitu dengan senantiasa membaca Al Qur’an pada hari-hari kehidupannya dengan
cara mengutamakan membaca Al-Qur-an daripada bacaan atau aktifitas lain, misalnya diawal
hari seperti setelah sholat malam sebelum adzan subuh. Dan atau waktu lain yang telah
ditentukan sebagai waktu wajib membaca Qur’an pada setiap harinya
2. Hifdz (menghafal)
Melalui perencanaan/dibuat program dan jadwal rutin kapan saatnya dimana Qur’an
hanya diperlalukan untuk dihafalkan. Karena bila tidak direncanakan, diprogramkan atau

28 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
dijadwalkan secara khusus seringkali aktifitas menghafal qur’an terabaikan. Demikian terus
dari waktu ke waktu hingga ketika menyadari ternyata sudah lama tidak mengulang hafalan
atau bahkan tidak pula menghafal Qur’an.
Untuk keberhasilan progam ini, lebih baik jika dilakukan bersama-sama atau paling
tidak adalah bersama teman atau pasangan.

3. Tadabbur (mengkaji)
Mentadaburi Al Qur’an dapat dilakukan sendiri-sendiri dengan cara membaca
terjemahannya ke dalam bahasa yang dapat dimengerti atau dengan bersama-sama pada suatu
forum kajian Tafsir al Qur’an. Bila dilakukan sendiri-sendiri , dapat dilaksanakan bersamaan
ketika kita mengulang hafalan atau sambil menghafal Al Qur’an, pada sebagian orang hal itu
dapat mendukung proses pengingatan apa yang coba dihafalkannya.
Selain itu dapat pula dengan cara membaca terjemahannya pada waktu setelah tilawah Qur’an.
4. Amal (Mengamalkan)
Yang dimaksud adalah mengamalkan isi dan kandungan Al-Qur’an.Al-Qur’an
berisikan hal-hal yang mengatur peri kehidupan manusia dari urusan sehari-hari hingga urusan
mengatur sebuah negeri. Karenanya bagi seorang muslim tiadalah panduan hidup itu terkecuali
bersumber dari Al-Qur’an. Tiap ayat-ayatnya mengandung sesuatu agar difahami dan
kemudian diamalkan.
Keempat bentuk aktifitas ini satu dengan yang lainnya saling mendukung, oleh sebab
itu keempat bentuk ini menjadi syarat utama atau menjadi hal yang esensial untuk dapat
dikatakan hidup bersama al-Qur’an.

Keuntungan mempelajari, mengkaji, menghafal dan mengamalkan al-qur’an


1. membuat otak lebih cerdas
2. membuat diri terjaga dari kejahatan diri dan orang lain
3. membuat diri lebih tenang
4. menjadikan orang lain senang berada didekatnya.
5. dinaungi allah

MENTORING 2010 29
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
MATERI
GHAZWUL FIKRI
3
♥ TUJUAN :
1. Peserta memahami makna, hakekat dan tujuan Ghazwul Fikri serta bahaya yang
mengancam kaum muslimin.
2. Peserta mengetahui sarana-sarana yang digunakan dalam memperlancar Ghazwul Fikri.
3. Menyadari tipu muslihat yang sangat halus dari kelompok anti Islam terhadap umat
Islam
4. Mengetahui berbagai bentuk upaya kaum Jahiliah dalam memperdaya dan merusak umat
Islam.
5. Memelihara diri agar tidak terjerumus terhadap perang urat syaraf yang dilancarkan
kelompok anti Islam.
♥ METODE PENYAMPAIAN : Games, Diskusi dan Tanya Jawab
♥ TITIK TEKAN MATERI
Peperangan secara fisik yang dilakukan musuh-musuh islam selalu gagal. Perang fisik
justru menambah kobaran semangat umat islam untuk tidak tunduk terhadap kemauan
mereka. Karena itu, musuh-musuh islam merubah cara peperangan fisik itu menjadi
serangan yang sangat halus, namun hasilnya mematikan. Mereka melancarkan serangannya,
baik secara ekonomi, politik, budaya, untuk mempengaruhi umat islam agar tunduk pada
mereka. Serangan-serangan tersebut dikemas dengan berbagai konsep yang telah
diimplementasikan dalam kehidupan nyata serta disosialisasikan dengan begitu
professional. Maka kebusukan-kebusukan tersebut akhirnya seperti barang-barang indah
bagi mereka yang melihtnya tanpa kacamata islam.
♥ REFERENSI
1. Abu Ridho, Pengantar memahami Al-Ghazwu Al-Fikri
2. Abdus Sattarr, Dr, Al Ghazwul Fikri.
3. Abd. Marzuq Shabrur. Perang urat Syaraf, Invasi Pemikiran.
30 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
4. Anwar Judi, Dr, Hakikat Perang Pemikiran.
5. Daud Rasyid, M.A, Al-Ghazwu Al-Fikri dalam sorotan Islam.
♥ ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pembukaan Tutor membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan materi 10’
Games Tutor melakukan simulasi sebagai pengantar materi Ghazwul 15’
Fikri
Materi Tutor menyampaikan sasaran dan isi materi Ghazwul Fikri 30’
Diskusi Tutor memberikan kesempatan untuk diskusi dan tanya jawab 15’
Penutup Tutor menyimpulkan isi materi dan menutup dengan do’a. 5’
Catatan :Waktu bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada

♥ BAHASAN
Pengertian Ghazwul Fikri:
1. Secara bahasa, terdiri dari dua kata yaitu Ghazwah yang berarti serangan, serbuan, dan
Fikri yang berarti pemikiran. Serangan atau serbuan ini berbeda dengan serangan dan
serbuan dalam Qital/ perang. QS. 2:109, 61:8, 2:120.

Serangan/serbuan
Qital Ghazwul
Saling mengetahui, siapa lawannya Sepihak, yg lain tidak menyadari kalau sedang
diserang
Banyak korban jiwa Relatif tidak ada
Menumbuhkan dana yang besar Relatif membutuhkan dana yang sedikit
Hasilnya belum tentu berhasil Hasilnya nyata terlihat dan berhasil
Efeknya terbatas Efeknya dalam dan luas
2. Secara Istilah, Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam
guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya
hal-hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan hal-hal yang tidak Islami.
Sasaran Ghazwul Fikri
1. Menjauhkan Umat dari Dien (Agama) QS.17:73, 5:49
2. Berusaha memasukkan yang sudah kosong Islamnya ke dalam agama kafir. QS.
2:217, 2:120
3. Memadamkan Cahaya agama Allah. QS. 61:8, 9:32.
Metode Ghazwul Fikri
1. Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas
a. Tasykik (pendangkalan/peragu-raguan)
b. Tasywih (Pencemaran/pelecehan)
c. Tadhlil (Penyesatan)
d. Taghrib (Pembaratan/Westernisasi)
2. Menyerang Islam dari dalam
a. Penyebaran paham sekulerisme
b. Penyebaran paham nasionalisme
c. Pengrusakan akhlak umat Islam terutama pada pemudanya.

MENTORING 2010 31
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Sarana-sarana Ghazwul Fikri:
1. Fun (Hiburan/ permainan)
2. Food (Makanan)
3. Fashion (Mode)
4. Foundation (Yayasan/ Lembaga)
5. Song (Lagu/music/club2)
6. Sex (Seks bebas)
7. Sinema (Film/media cetak & elektronik)
8. School (sekolah/pendidikan)
9. Sport (Olah raga)
10. dll.
Hasil Ghazwul Fikri
1. Umat Islam menyimpang dari Al-Quran dan As-Sunnah. QS. 25:30
2. Minder dan rendah siri QS. 3:139
3. Ikut-ikutan QS.17:36
4. Terpecah-belah QS. 30:32
Bahaya Ghazwul Fikri
Masyarakat khususnya umat Islam akan menjadi tertipu, berpihak, cinta, taat, dan
mengikuti tata cara hidup orang kafir, mengikuti dan berpenampilan seperti mereka dan
memberikan loyalitasnya kepada mereka. Satu hal yang sangat membahayakan umat Islam
adalah tidak sadarnya mereka terhadap bahaya dari Ghazwul fikri.

 GAMES Ghazwul Fikri


Membedakan dua benda yang amat berlainan (misalnya Spidol dan Tissue)
1. Langkah 1
Para peserta harus menyebutkan dengan cepat setiap benda yang diangkat oleh tutor
(dilakukan beberapa kali).
2. Langkah 2
Sekarang benda ditukar namanya. Jika Spidol diangkat, peserta harus menyebutkannya
sebagai tissue, begitu juga sebaliknya. Pada awalnya peserta akan mengalami kesulitan
karena belum terbiasa. Tapi lama kelamaan akan terbiasa.
3. Ibroh
Itulah Ghazwul Fikri. Pada awalnya nilai-nilai keIslaman itu sudah jelas dan pasti.
Tetapi musuh Islam berusaha menghilangkan nilai keIslaman dari umat Islam secara
perlahan-lahan.
Maka disodorkanlah pada muslimin nilai yang tidak Islami. Mula-mula umat Islam
tidak menerimanya (tidak terasa) tapi lama-kelamaan karena usaha mereka yang terus-
menerus ditambah umat Islam yang malas mengkaji Al-Quran dan Sunnah, maka umat
Islam akan larut dan tenggelam dengan nilai-nilai yang menyimpang dengan Islam
sudah dianggap biasa. Dan sebaliknya ketika disodorkan nilai 2 Islam mereka tidak mau
menerima Islam dan menjauh, seperti yang terjadi sekarang ini.

Al-Quran d itengah karpet


1. Langkah 1

32 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Al-Quran diletakkan di tengah-tengah karpet yang lebar. Peserta diperintahkan untuk
mengambil Al-Quran tadi tanpa menyentuh/menginjak karpet (Sulit/tidak bisa).
2. Langkah 2
Peserta diberitahu cara untuk mencapai Al-Quran tanpa harus menginjak karpet, yaitu
dengan menggulung karpet sampai tengah dan mengambil Al-Quran.
3. Ibroh
Usaha musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam tidak lagi dengan ‘menginjak-
injak’ kaum muslimin melainkan dengan mengambil jiwa Al-Quran dalam jiwa mereka
dengan cara perlahan-lahan dan membuai serta tahap demi tahap tanpa disadari oleh
umat Islam.

MATERI

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM 4


♥ TUJUAN :
1. Peserta memahami pentingnya pendidikan islam
2. peserrta mengetahui sebab-sebab pentingnya pendidikan islam
3. Peserta termotivasi untuk mempelajari islam lebih baik
4. peserta mau mengikuti program pendidikan islam sepanjang hidupnya
♥ METODE PENYAMPAIAN : Games, Diskusi dan Tanya Jawab
♥ TITIK TEKAN MATERI
1. hakikat pendidikan yang baik
2. sifat-sifat pendidikan islam
3. motivasi beramal
♥ REFERENSI
Abu Ridho, Tarbiyah Islamiyah, Inqilab Press
♥ ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pembukaan Tutor membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan materi 10’
Materi Tutor menyampaikan sasaran dan isi materi Ghazwul Fikri 30’
Diskusi Tutor memberikan kesempatan untuk diskusi dan tanya jawab 15’
Penutup Tutor menyimpulkan isi materi dan menutup dengan do’a. 5’
Catatan :Waktu bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada
MENTORING 2010 33
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
♥ BAHASAN

Makna dan Hakikat Pendidikan Islam


Dalam bahasa Arab pendidikan Islam disebut At-Tarbiyah Al-Islamiyah.
Secara bahasa, tarbiyah memiliki beberapa arti:
- Roba-Yarbu = tumbuh berkembang
- Robiya-Yarba = tumbuh secara alami
- Robba-Yarubbu = memperbaiki, meningkatkan
Berarti proses pendidikan Islam seharusnya menumbuhkembangkan secara
alami, juga sebagai proses perbaikan peningkatan diri bagi orang yang terlibat di dalamnya.
Pendidikan Islam bukan hal yang mengada-ada, dia memang ada.
Secara istilah makna tarbiyah adalah:
1. Menyampaikan sesuat sampai pada tingkat sempurna sedikit demi sedikit (Al- Baydowi)
2. Menumbuhkan sesuatu sedikit demi sedikit sampai dengan tahap sempurna (Al-Asmahadi)

Mengapa pendidikan Islam diperlukan?


Melihat kondisi nyata umat Islam yang tidak memahami Islam itu sendiri Akibatnya umat
terjebak dalam kondisi kebodohan, kelemahan dan kehinaan

Penyebab Umat Islam berada dalam kerusakan


1. Kecintaan kepada dunia yang berlebihan dan takut mati
2. Saling berpecah-belah
3. Mengkotak-kotakkan ajaran Islam
4. Meninggalkan jihad

Hakikat jiwa manusia


- Memiliki kecenderungan untuk berbuat fujur (dosa)
- Terbuka untuk menerima hidayah (petunjuk)

Solusi
Melihat kondisi umat saat ini serta memperhatikan hakikat jiwa manusia maka
dibutuhkan sebuah pendidikan Islam bagi umat Islam. Pendidikan Islam (tarbiyah Islamiyah)
tersebut harus bersifat:

• Kontinu (Mustamiroh)
• Membentuk syahsiyah Islamiyah bukan sekedar transfer ilmu (Takwiniyah)
• Bertahap/terprogram (Mutadarrijah)
• Menyeluruh tidak parsial (Kaaffah)

34 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Karakteristik Tarbiyah Islamiyah
1. Rabbaniyyah

Rabbaniyyah baik materi, tujuan, sasaran, motivasi, metode dan caranya. Tujuan
umum tarbiyah Islamiyah adalah beribadah hanya kepada Allah dan memakmurkan bumi
dengan aturan Allah. Sasarannya adalah terbentuknya manusia-manusia rabbani (QS. 3:19).
Motivasi harus karena Allah semata. Sedangkan sumber materi tarbiyah Islamiyah adalah ilmu
Allah baik yang tertulis (wahyu) dan yang tidak tertulis (ayat kauniyah).

2. Akhlak sebagai sarana (wasilah)

Islam menghendaki agar proses pendidikan berjalan sesuai dengan norma dan akhlak
Islam, baik dalam pendekatan ataupun dalam penggunaan sarana. Islam melarang penggunaan
sarana yang bertentangan dengan syar'i dan merusak fitrah manusia.

3. Syumuliyah

Obyek tarbiyah Islamiyah adalah manusia seutuhnya. Tarbiyah Islamiyah berusaha


menjaga keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan potensi akal, jasad dan ruh manusia.
Dengan adanya keseimbangan diharapkan dapat membentuk manusia secara utuh, manusia
yang memiliki kepribadian kokoh, tahan menghadapi tantangan hidup dan berguna bagi orang
lain.

MENTORING 2010 35
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
KIAT JITU MEMBUAT HALAQOH PRODUKTIF DAN DINAMIS

Halaqoh adalah :
1) Keutamaan yang sangat besar !
2) Sunnah yang kalau dilihat fiqh dakwahnya bisa jadi wajib.
3) Tempat kita men-Tarbiyah diri
4) Sebuah kesia-siaan karena kemalasan kita !

Yang sangat penting untuk dilakukan !


1) Siapkan diri kita. Mulailah dengan niat yang ikhlas. Usahakan untuk mengembalikan
segala urusan kepada Allah SWT. Dialah yang memiliki segalanya. Untuk Allah
sajalah apa yang kita lakukan di program Tutorial ini (kegiatan mentoring). Tidak ada
yang lain, sehingga hanya pada Allah kita penuh harap dan takut. Cobalah memotivasi
diri kita dengan janji Allah bahwa ketika kita bisa menjadi jalan hidayah bagi orang
lain maka bumi langit dan seluruh isinya, belum sebanding dengan apa yang kita
lakukan! Itupun jika hanya satu orang, lalu bagaimana jadinya jika semua tutee yang
kita bina menjadi soleh semua? Subhanallah, bukan? Namun, jika pun masih ada
celah-celah yang membuat niat kita terkotori, cobahlah beristiqfar dengan hati dan up-
grade kembali niatan kita dengan banyak-banyak meminta nasehat kepada orang-
orang saleh dan melangkah lebih dekat kepada Allah SWT.
2) Do’a. Ketika kita yakin dengan kekuatan do’a, maka apapun akan menjadi sesuatu
yang dahsyat. Jadi kita harus mulai membiasakan diri untuk senantiasa mendo’akan
tutee dalam setiap selesai sholat kita (selain mendo’akan orang tua dan muslim secara
36 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
global). Do’akan agar tutee mudah menerima materi yang kita sampaikan, do’akan
agar tutee (adik-adik tercinta kita) menjadi orang-orang yang soleh, do’akan agar tutee
mencintai forum-forum keislaman semacam halaqoh tutorial ini (mentoring), do’akan
agar besok kita bisa hadir dengan semangat,do’akan agar besok kita bisa tampil
maksimal, do’akan agar terjalin cinta diantara kita dan tutee karena Allah, berdo’a,
berdo’a, dan terus berdo’a sebanyak-banyaknya. Sungguh, Allah tidak akan pernah
bosan mendengar do’a-do’a kita, apalagi do’anya positif semacam ini. Allah pasti
akan senang dan jika do’a dilakukan dengan ihsan insya Allah akan dikabulkan. Do’a
juga tidak hanya dilakukan di awal saja, tetapi juga di akhir pertemuan sebagai
”pengikat”. Mudah-mudahan do’a ini memang menjadi kekuatan terdahsyat yang bisa
kita berikan kerana Allah SWT.
3) Siapkan ruhiyah kita. Cobahlah mengisi hari-hari kita yang merupakan hari-hari
diantara hari milik Allah yang senantiasa harus kita syukuri dan manfaatkan dengan
baik dengan memperbanyak shalat malam, tilawah, membaca referensi pembangun
jiwa dan sebagainya. Tahukah kita bahwa kekuatan ruhiyah mampu membangkitkan
semangat orang lain? Contohnya saja, bagaimana ketika Syaikh Ahmad Yasin
berbicara di depan orang banyak, beliau tidak memiliki kemampuan public speaking
yang menggelegar-gelegar, tetapi dengan kekuatan ruhiyah yang tinggi, beliau mampu
memberika motivasi dan semangat jihat kepada saudara-saudaranya. Jadi, walaupun
kemampuan komunikasi itu penting, dampaknya mungkin hanya sementara jika tidak
di barengi dengan kekuatan ruhiyah/spiritual yang tinggi. Hal ini sering terjadi kan?
Ketika beberapa orang tampak memukau dalam berpidato, tetapi efek setelahnya
kurang begitu diminati.
4) Siapkan amunisi dengan banyak-banyak membaca referensi untuk materi halaqoh
yang akan kita berikan. Ya .., walaupun mungkin kita sudah cukup mengerti dengan
materi tersebut, tidak ada salahnya mengulang untuk sekedar meng-upgrade
pengetahuan. Buatlah kisi-kisi materi yang sistematis, sehingga dalam penyampaian
materi tidak membosankan atau tidak jelas arahnya. Minimal meng-upgrade materi
satu malam sebelum pelaksanaan halaqoh. Cukup alokasikan waktu beberapa menit
untuk persiapan ini. Gampang, kan?
5) Ketika akan mengisi halaqoh, perhatikan penampilan kita, mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki (untuk ikhwan), ujung jilbab sampai kaos kaki (untuk akhwat).
Bersihkan segala kotoran yang menempel di tubuh kita, baik itu kotoran fisik maupun
non fisik. Jangan sampai penampilan kita menjadi penghambat jalan dakwah kita
dalam mengisi halaqoh. Tidak perlu berlebihan, bahkan sederhana lebih di utamakan.
6) Berikan perhatian yang positif kepada setiap tutee. Jadi jangan sampai kita tidak bisa
mengenal dan menghafal mereka lebih dari satu pekan! Ini sangat penting untuk
dilakukan, karena orang akan merasa doperhatikan ketika kita mengenal dan
mengetahui mereka, bukan hanya nama saja, bisa jadi hobi, alamat, tanggal lahir,
makanan kesukaan dan seterusnya perlu kita ketahui.
7) Jika memungkinkan, cobahlah untuk membuat program sms denagn tutee. Tidak perlu
formal, bahkan jangan sampai terlalu formal, sms ringan lebih baik. Misalnya,

MENTORING 2010 37
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
bertanya mengenai kabar tutee, memberikan semangat ketika ujian, memberikan
informasi yang berguna dan dibutuhkan oleh tutee, dan sebagainya. Cobahlah untuk
bisa menjadi penyalur semangat mereka dengan sms ini. Ada kalanya beberapa tutee
merasa enggan bertanya kepada kita dalam pertemuan halaqoh, disini kita harus
cerdas, berikan nomor kontak kita sambil berkata, ”kalau ada masalah, apapun, sms
atau telpon saja ke nomor ini. Insya Allah kalau ada pulsa akan kakak balas. Dan
kalau gak punya pun akan kakak usahakan balas..., ngutang sms ke teman misalnya,
hehe....”. hal ini terbukti efektif, karena dialami sendiri oleh beberapa orang yang
telah memperaktekkannya (beberapa tutor yang baik hati dan dermawan terhadap
pulsa mereka, semoga Allah mengganti pulsa yang dikeluarkan dengan cinta dan
syurga-Nya, Aamin).
8) Jangan segan-segan untuk silaturahim kepada tutee. Jadi, alokasikan waktu kita untuk
menyapa dan mengobrol dimanapun kita bertemu dengan mereka (misal; di masjid
ketika ba’da sholat, ketika bertemu dalam perjalanan, dan sebagainya), tapi tentunya
dalam momen yang tepat. Sekali-kali ajaklah mereka main ke tempat kita untuk
sekedar akrabisasi.
9) Sering-seringlah mengevaluasi apa yang telah kita lakukan ketika mengisi halaqoh.
Sudah baikkah ikhtiar yang kita lakukan? Jadikan hal ini sebagai pemacu bagi kita
untuk bisa lebih baik lagi di pertemuan-pertemuan berikutnya.
Tentunya semua ini adalah ikhtiar yang kita lakukan. Selanjutnya, serahkan kepada Allah
SWT untuk memberikan yang terbaik atas apa yang kita lakukan. Mudah-mudahan
kemuliaan di sisi Allah dapat kita raih dengan terus istiqomah menjadi seorang tutor,
Aamin

38 MENTORING 2010
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani
Tutorial LDK Ar-Risalah Universitas PGRI Palembang
Cerdas – Ikhlas – Istiqomah
Cp. 081373279995/0711-8665342

MENTORING 2010 39
Bersama Membangun Universitas PGRI Palembang yang Bersahabat
dan Madani

Anda mungkin juga menyukai