Anda di halaman 1dari 14

PERMASALAHAN PENDIDIKAN SAAT INI DAN SOLUSINYA

Makalah iini idisusun iuntuk imemenuhi itugas IUTS Hadits Tarbawi


Dosen ipengampu; Ustadzah Muna

Disusun ioleh:
Jundullah Wafiq 22012125
Ayu Mayani 22012126

PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)


UNIVERSITAS iDARUNNAJAH JAKARTA
2023 M /i1445 H
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidaakan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran,dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Ustadzah Muna selaku dosen pengampu mata kuliah Hadits Tarbawi yang telah membimbing kami
dengan kesabaran dan keikhlasan sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul ‘’ Pentingnya Mengajarkan Agama Islam kepada Anak Sejak Dini ” .
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan pikiran dan bermanfaat
khususnya bagi kami dan para pembaca.

Bukittinggi, 2 Novenber 2023


Pemakalah

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................. 2

I. PENDAHULUAN .......................................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang..................................................................................................................................... 3

II. PEMBAHASAN ............................................................................................................................................. 4

A. Permasalahan Pendidikan Saat Ini dan Solusinya ............................................................... 4

1. Rendahnya Kualitas Guru ............................................................................................................... 4

2. Rendahnya Kesejahteraan Guru.................................................................................................... 6

3. Mahalnya Biaya Pendidikan .......................................................................................................... 9

III. KESIMPULAN......................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................... 13

2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas sumber daya masyarakat dapat mewujudkan sebuah masyarakat yang adil dan
sejahtera. Masyarakat yang berperadaban adalah masyarakat yang berpendidikan. Dalam hal ini
Muhammad Tidjani menyatakan, pendidikan dalam Islam itu menduduki posisi urgen, prinsipil
dan merupakan sesuatu yang tidak boleh tidak harus dimiliki oleh setiap insan yang mengaku
muslim, karena itulah pendidikan dalam Islam disebut juga dengan tarbiyah yang berasal dari kata
rabba-yurabby yang berarti mengembangkan dan menumbuhkan1
Kita semua pasti mengetahui berbagai macam bentuk dan jenis lembaga atau organisasi
pendidikan islam yang ada di indonesia tercinta, misalnya saja pesantren , madrasah negeri
maupun swasta, sekolah negeri berkarakter islam atau yang lebih dikenal saat ini dengan Sekolah
Islam Terpadu (SIT), perguruan tinggi Islam negeri dan swasta serta jenis pendidikan Islam
lainnya di luar sekolah, seperti taman pendidikan Al-Qur'an, dll.
Semua itu sebenarnya adalah aset dan merupakan salah satu konfigurasi sistem pendidikan
nasional yang ada di Indonesia, bahkan ada yang sudah ada sejak lama.
Keberadaan lembaga pendidikan ini merupakan khazanah pendidikan dan dapat mengembangkan
dan memberdayakan umat Islam di Indonesia secara maksimal, namun kenyataannya dunia
pendidikan Islam di Indonesia tidak banyak mempunyai peluang untuk bersaing dengan lembaga
lain.
Anak didik Silih berganti masuk sekolah. Namun nilai kesalehan, baik individu maupun sosial,
nyaris tidak dapat diamalkan dalam kehidupan. Justru makin banyak terjadi kasus korupsi, kolusi,
nepotisme, manipulasi, dan kejahatan yang dilakukan oleh orangorang yang mengenyam
pendidikan. Kenyataan empiris semacam ini, sering dijadikan sebagai indikator bahwa dunia
pendidikan kita belum mampu melahirkan generasi yang unggul untuk bersaing padahal telah
terjadi perubahan kurikulum beberapa kali. Maka dari itu melalui makalah ini kita akan membahas
beberpa kasus permaslahan dalam Pendidikan islam berikut dengan solusinya.

1 Muhammad Jauhari, Pendidikan Untuk Kebangkitan Islam (Jakarta: TAJ Publishing, 2008). Hal 48

3
II. PEMBAHASAN
A. Permasalahan Pendidikan Saat Ini dan Solusinya
1. Rendahnya Kualitas Guru
Situasi guru di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Kebanyakan guru kurang memiliki
keterampilan profesional yang memadai untuk memenuhi kewajibannya sesuai Pasal 39 UU No
20/2003, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, supervisi, pengelolaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Data kegiatan penelitian dan pengembangan Departemen Pendidikan (1998) menunjukkan
bahwa hanya 13,8 persen dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI yang berpendidikan minimal D2. Selain
itu, terdapat 680.000 guru SLTP/MT baru, dimana 38,8% diantaranya memiliki kualifikasi
Pendidikan D3 dan lainnya. 337 guru dari 503 guru di tingkat menengah
hanya 57,8% yang memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi. Pada tingkat pendidikan tinggi, hanya
18,86% dari 181.544 tenaga pengajar yang bergelar magister atau lebih tinggi (3,48% bergelar
PhD). Meskipun guru dan dosen bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan dalam
pendidikan, namun pembelajaran memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan seorang
guru, ini baru permaslahan jika dilihat dari segi umumnya gelar dan kualitas Pendidikan. 2
Jika kita lihat dari segi Akhlak dan moral, maka saat ini masih banyak guru yang belum
memberikan uswah atau contoh teladan yang baik kepada muridnya, bahkan di sekolah-sekolah
pesantrenpun pada saat ini masih banyak Ustadz dan Ustadzahnya memerintahkan santrinya
berbuat baik namun hal itu malah tidak di kerjakan oleh gurunya, tentu hal ini akan berefek
negative terhadap perkembangan santri dan penilaian mereka terhadap kebenaran. Contoh lainnya
di beberapa sekolah masih banyak guru perempuan yang berpakaian tidak mencontohkan pakaian
seorang guru, ketat dan membentuk lekuk tubuh, maka wajar saja jika siswa perempuan akan
berpakaian sebagaimana gurunya berpakaian, inilah permasalah pertama yang sering kita
perhatikan baik dari segi kualitas Pendidikan dan ilmu ataupun dari segi akhlak dan moral.

2 Ismi Adelia and Oki Mitra, ‘Permasalahan Pendidikan Islam Di Lembaga Pendidikan Madrasah’, Islamika :
Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 21.01 (2021), 32–45 <https://doi.org/10.32939/islamika.v21i01.832>.

4
Solusi:
Banyak solusi untuk meningkatkan kualitas guru diantaranya:
1. Guru Harus Belajar menjadi lebih baik lagi.
Artinya Guru harus mau belajar daan intropeksi diri terhadap kesalahan atau ketidak tahuannya
selama ini, karena perintah belajar bukan hanya untuk peserta didik, tapi juga untuk seluruh ummat
muslim yang ada di dunia ini, sebagaimana hadits Rasulullah SAW;
َّ ‫ضعُ ْوا ِل ُمعَ ِلِّمِ ْي ُك ْم َولَيَلَ ْوا ِل ُمعَ ِلِّمِ ْي ُك ْم ( َرواهُ ال‬
(‫طب َْرانِ ْي‬ َ ‫ع ِلِّ ُم ْو َاوت ََوا‬
َ ‫تَعَلَّ ُم ْو َاو‬
Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta
berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu. (HR Tabrani).
Belajar tidak hanya di dapat dari ruang kelas saja, bagi guru mengikuti seminar atau workshop
juga merupakan suatu pembelajaran yang efektif, bertukar pikiran dan pengalaman dengan guru
yang lain juga bisa menjadi sebuah pembelajaran.
2. Memahami tugas seorang guru.
Seorang guru harus paham dengan tugasnya, Dalam Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menyebutkan bahwa seorang guru adalah pendidik
Pendidikan yang tugas utamanya adalah mendidik, membimbing, mengajar, menilai, melatih, dan
mengevaluasi peserta didik mulai dari Pendidikan usia dini, Ppendidikan dasar, pendidikan
menengah dan Pendidikan formal.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru
meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang akan didapatkan jika mengikuti pendidikan profesi. Maka guru harus memilki
potensi tersebut, bahkan dalam islam pun guru bukan hanya memahami atau menguasai ilmu yang
diajarkannya tapi guru harus menjadi contoh yang baik bagi peserta didiknya, sebagaimana
Rasulullah SAW juga seorag guru bagi kita ummatnya, memberikan contoh yang baik darisetiap
perkataan, dan perbuatannya. Inipun diabadikan Allah dalam firmannya,
َ َّ ‫ّللا َو ْاليَ ْو َم ْاْلخِ َر َوذَك ََر‬
ً ‫ّللا َكث‬
‫ِيرا‬ َ ‫ّللا أُس َْوة َح‬
َ َّ ‫سنَة ِل َم ْن َكانَ يَ ْر ُجو‬ ُ ‫لَقَدْ َكانَ لَ ُك ْم فِي َر‬
ِ َّ ‫سو ِل‬
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
Allâh (QS Al Ahzab, 21).

5
3. Solusi peningkatan kualitas guru sesuai inovasi pendidikan adalah sebagai berikut:
▪ Pelatihan dan lokakarya: guru dapat mengikuti pelatihan dan lokakarya yang menunjang
kualitas guru. Dalam pelatihan dan workshop ini, para guru akan mendapatkan
pengetahuan baru tentang teknik mengajar yang kreatif dan inovatif.
▪ Pertukaran ide dan pengalaman: Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, guru dapat
bertukar ide dan pengalaman antar guru. Dalam kegiatan ini, guru dapat berbagi
pengalaman dan ide-ide baru tentang teknik pengajaran yang kreatif dan inovatif.
▪ Menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan kreatif: Guru harus mampu
menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan kreatif untuk menarik perhatian siswa
agar mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam menciptakan lingkungan belajar,
guru dapat menggunakan teknologi dan kreativitas untuk menciptakan media pembelajaran
yang menarik dan efektif.
▪ Menggunakan metode pengajaran yang kreatif: Guru dapat menggunakan metode
pengajaran yang kreatif dan inovatif untuk merangsang semangat siswa dalam belajar di
kelas. Metode pengajaran yang kreatif dan inovatif dapat membuat siswa semakin tertarik
dan termotivasi untuk belajar. Dalam Islam, seorang guru yang profesional harus
mempunyai niat dan semangat yang benar untuk mengajar berdasarkan ilmu keilmuannya.
Hadits Nabi juga menekankan pentingnya pengajaran yang baik dan benar. Oleh karena
itu, peningkatan kualitas guru dalam inovasi kurikuler dapat membantu guru memenuhi
peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik profesional.3
2. Rendahnya Kesejahteraan Guru
Tugas mulia seorang guru sebagai pendidik terkadang harus terbebani dengan permasalahan-
permasalahan yang seharusnya tidak menjadi beban pikiran mereka. Seperti masalah
kesejahteraan. Rendahnya kesejahteraan guru di Indonesia dapat dilihat dari gaji yang diterima
masih rendah.
Saat ini Indonesia masih kekurangan guru dan pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup
untuk menggaji mereka. Solusi sementara yang diambil adalah dengan mempekerjakan guru

3Wahid Musleh, ‘Problematika Pendidikan Islam Kontemporer’, Jurnal Tafhim Al-Ilmi, Volume 10.No. 1
(2018), 3.

6
dengan system berjangka atau yang kita kenal sebagai guru honorer. Guru honorer adalah guru
yang menjadi pegawai tidak tetap disekolah, umumnya di sekolah negeri.
Tidak bisa dipungkiri jika manusia mempunyai kebutuhan untuk memenuhi pangan, sandang,
dan papan, sama halnya dengan guru. Untuk memenuhi itu semua, dengan gaji rendah banyak
guru-guru yang memutar otak untuk mencari pemasukan lain. 4
Bersumber pada Undang- Undang Rebublik Indonesia nomor 24 tahun 2005 pada poin (a)
mengatakan kalau guru berhak“ mendapatkan pemasukan di atas kebutuhan hidup minimum serta
jaminan kesejahteraan sosial”. Tetapi pemasukan yang diperoleh oleh guru masih belum memadai
kebutuhan hidup minimum khususnya untuk guru yang berstatus honorer, sehingga banyak dari
guru yang harus merangkap untuk mengajar di beberapa sekolah serta melaksanakan pekerjaan
sampingan guna memperoleh pemasukan lebih. Rendahnya kesejahteraan guru memiliki pengaruh
dalam kurangnya mutu pembelajaran Indonesia.
Bersumber pada survey FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun
2005, idealnya untuk satu guru menerima pendapatan bulanan sebanyak Rp 3 Juta rupiah. Saat ini,
pemasukan rata- rata guru PNS setiap bulannya sebesar Rp 1, 5 juta. Guru bantu Rp 460 ribu, serta
guru honor di sekolah swasta rata- rata Rp 10 ribu/jam. Dengan kisaran penghasilan tersebut,
umumnya guru terpaksa melakukan pekerjaan tambahan diluar jam mengajar. Akibatnya guru
harus membagi focus mereka antara mendidik dengan mencari nafkah, yang mana hal ini bisa
berefek terhadap kualitas guru dalam mengajar.
Solusi
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah telah menyusun berbagai program untuk dapat
memberikan peningkatan pada kesejahteraan guru. beberapa program diantaranya yakni :
1. Program Peningkatan Kompetensi
Salah satu program yang dapat dilaksanakan yakni program untuk peningkatan kompetensi. Di
era serba canggih sekarang, pelatihan kompetensi keguruan sangatlah mudah diakses. Selain tidak
harus dilaksanakan luring, guru juga mendapat kesempatan untuk langsung praktek bersama siswa.
Salah satu kompetensi yang wajib diikuti yakni pelatihan kompetensi digital baik diselenggarakan
oleh lembaga internal maupun pemerintah. Pelatihan tersebut bertujuan agar para guru dapat
lebih melek dengan teknologi khususnya yang berhubungan dengan penyampaian konten
pembelajaran.

4 Jaja Suteja, Etika Provesi Keguruan (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2019).

7
2. Menambah Kuota PPG
Kemudian terdapat program PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dapat diikuti melalui seleksi
resmi pemerintah. Tentu ada beberapa persyaratan yang harus guru penuhi sebelum mengikutinya.
Program tersebut merupakan program sertifikasi guru. Tujuannya untuk memberikan peningkatan
di bidang kemampuan khususnya pedagogik serta aspek profesionalitas lainnya yang berkaitan
dengan dunia pendidikan. Salah satu bonus dari menigkuti program ini yakni menjadi nilai plus
untuk para guru yang berencana mengikuti seleksi PPPK.
3. Memberikan Tunjangan Profesi Guru (TPG)
Pemerintah juga telah menyiapkan program berupa pemberian TPG dengan beberapa
persyaratan tertentu. Program ini belum berjalan secara merata untuk seluruh guru di Indonesia
karena memang diperuntukkan bagi pendidik terpilih.
Selain karena prestasi yang sudah dikontribusikan, pun juga karena loyalitasnya yang tinggi
terhadap dunia pendidikan.
4. Menyusun Program Madrasah Reform (MEQR)
Program uang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi pun berlaku bagi
pendidik yang berada di bawah naungan Kementerian Agama yakni para guru yang mengajar di
Madrasah.
Dalam Islam guru sangat dimuliakan, bukti mulianya orang yang berilmu atau guru bahkan Allah
mengangkat derajat orang yang berilmu dibandingkan yang lainnya beberpa derajat sebagaimana
Firman Allah:
۟ ُ‫ٱَّللُ ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
‫وا مِ ن ُك ْم‬ ۟ ‫ش ُز‬
َّ ‫وا يَ ْرفَ ِع‬ ۟ ‫ش ُز‬
ُ ‫وا فَٱن‬ ُ ‫ٱَّللُ لَ ُك ْم ۖ َوإِذَا قِي َل ٱن‬
َّ ‫ح‬ ۟ ‫س ُح‬
َ ‫وا يَ ْف‬
ِ ‫س‬ َّ َ‫َٰيََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓو ۟ا إِذَا قِي َل لَ ُك ْم تَف‬
۟ ‫س ُح‬
َ ‫وا فِى ْٱل َم َٰ َجل ِِس فَٱ ْف‬
‫ٱَّللُ بِ َما ت َ ْع َملُونَ َخبِير‬
َّ ‫ت ۚ َو‬ ٍ ‫وا ْٱلع ِْل َم دَ َر َٰ َج‬ ۟ ُ ‫َوٱلَّذِينَ أُوت‬
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadalah; 11)5

5Mutmainah, ‘Guru Profesional Dalam Perspektif Tafsir Hadist’, AL-THIQAH : Jurnal Ilmu Keislaman, 3.01
(2020), 1–16 <http://ejurnal.stiuda.ac.id/index.php/althiqah/article/view/24>.

8
3. Mahalnya Biaya Pendidikan
Mahalnya biaya pendidikan kini menjadi salah satu hal utama yang perlu disiapkan oleh
setiap orang tua. Faktanya, biaya pendidikan selalu mengalami inflasi, bahkan sampai 10–15% per
tahunnya. Lantas, apa yang bisa dilakukan sebagai solusi mahalnya biaya pendidikan? Agar
pendidikan anak di masa depan terjamin, sudah semestinya orang tua melakukan persiapan
dan perencanaan pendidikan sedini mungkin. Seperti yang kita ketahui, pendidikan berperan besar
dalam membangun masa depan anak yang cemerlang. Namun biaya Pendidikan yang terlalu mahal
menyebabkan banyaknya anak-anak yang tidak sanggup untuk menempuh Pendidikan atau
melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ini tentu menjadi sebuah problem, anak yang
kurang diperhatikan dalam Pendidikan tentu akan mendapatkan maslahnya di kemudian hari,
diantaranya kualitas Pendidikan dan kualitas SDM yang ada di Indonesia akan menurun.6
Dalam Islam pun Pendidikan sangat penting, dan memang islam tidak memungkiri
bahwasanya untuk mendapatkan Pendidikan yang bagus perlu dana dan biaya sebagaimana
perkataan Imam Syafi’i.
ِ َ‫صحبَةُ أُستا ٍذ َوطو ُل ز‬
‫مان‬ ُ ‫ ذَكاء َوحِ رص َواِجتِهاد َوبُلغَة َو‬:‫يان‬ َ َ‫سأُنبيك‬
ِ َ‫عن ت َفصيلِها بِب‬ َ ‫أَخي لَن ت َنا َل الع‬
َ ‫ِلم إِ ِّّل بِ ِست َّ ٍة‬

Artinya: Saudaraku, tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara yang akan saya
beri tahukan perinciannya yaitu (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4)
berkecukupan, (5) bersahabat (belajar) dengan ustadz (guru), dan (6) membutuhkan waktu yang
lama.
Imam Syafiipun mengatakan bahwasanya Untuk mendapatkan ilmu butuh biaya, namun
tidak semua orang memiliki biaya untuk mendapatkan ilmu, makanya di berberapa negara ada
negara yang sangat rendah kualitasnya karena mahalnya biaya Pendidikan, sedangkan negara
tersebut tidak memiliki apapun untuk membiayayai hal tersebut.
Factor Penyebab mahalnya biaya Pendidikan diantaranya7 adalah:
a. Inflasi Pendidikan
Dilansir dari Badan Pusat Statistika, pada Februari 2023, Indeks Harga Konsumen (IHK)
kategori pendidikan di Indonesia naik 0,02 dari bulan lalu menjadi 0,14. Sekilas, angka
ingin memang tidak begitu besar. Namun, jika terjadi terus-menerus maka dapat

6Adelia and Mitra.


7Muhammad Fathurrahman, Merentas Pendidikan Berkualitas Dalam Pendidikan Islam; Mengagas Pendidik
Atau Guru Yang Ideal Dan Berkualitas Dalam Pendidkan Islam (Yogyakarta: Teras, 2012).

9
menyebabkan beban finansial. Sejumlah biaya pendidikan yang semakin mahal di
antaranya biaya ekstrakurikuler, SPP, UKT, seragam, serta masih banyak biaya tambahan
lainnya.
b. Meningkatnya Kesadaran akan Pentingnya Pendidikan
Meningkatkan kesadaran terhadap pendidikan akan membuat permintaan masyarakat pada
akses pendidikan semakin tinggi, terutama tingkat perguruan tinggi. Peningkatan
kebutuhan masyarakat pada perguruan tinggi membuat berbagai institusi mengadaptasi
sistem bisnis, yaitu bersaing menawarkan fasilitas dan kualitas terbaik. Penawaran tersebut
tentunya tidak cuma-cuma. Dengan kata lain, semakin baik fasilitas dan kualitas
pendidikan yang ditawarkan, maka biayanya juga makin mahal.8
Solusi
Mahalnya pendidikan bukanlah sesuatu yang bisa dihindari, bahkan kemungkinan besar
akan semakin naik lagi. Jadi, yang bisa dilakukan sekarang adalah mencari solusi mahalnya biaya
pendidikan untuk mengatasi permasalahan ini.
Solusi mahalnya pendidikan anak yang pertama adalah menentukan di mana anak akan
bersekolah nantinya. Tentukan apakah anak akan menempuh pendidikan di sekolah swasta
internasional, Sekolah negeri, sekolah islam berbasis pesantren atau swasta biasa, karena masing-
masing biayanya akan berbeda. Namun perlu kita ingat kemana kita memasukkan anak kita, hal
itu akan menjdi pertanggung jawaban kita sebagai orang tua kepada Allah nantinya,, karena anak
adalah titipan Allah, orang tua adalah pemimpin di rumah tangga yang akan ditanya Allah terkait
kepemimpinan mereka, sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

‫ع ْن َر ِع َّي ِت ِه‬َ ‫اع َوه َُو َم ْسئُول‬ ٍ ‫اس َر‬ِ َّ‫علَى الن‬ َ ‫اْل َما ُم الَّذِي‬ َ ‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسئُول‬
ِ ْ َ‫ع ْن َر ِع َّي ِت ِه ف‬ ٍ ‫سلَّ َم قَا َل أ َ َّل ُكلُّ ُك ْم َر‬ َ ُ‫صلَّى للا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫للا‬
ِ ‫سو َل‬ ُ ‫أ َّن َر‬
‫الر ُج ِل‬ َ ‫ِي َم ْسئُولَة‬
َ ‫ع ْن ُه ْم َو‬
َّ ُ‫ع ْبد‬ ِ ‫علَى أَ ْه ِل بَ ْي‬
َ ‫ت زَ ْو ِج َها َو َولَ ِد ِه َوه‬ َ ‫ع ْن َر ِعيَّتِ ِه َو ْال َم ْرأَة ُ َرا ِعيَة‬
َ ‫علَى أَ ْه ِل بَ ْيتِ ِه َوه َُو َم ْسئُول‬ َ ٍ‫الر ُج ُل َراع‬
َّ ‫َو‬
َ ‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسئُول‬
‫ع ْن َر ِعيَّتِ ِه‬ ٍ ‫ع ْنهُ أ َ َّل فَ ُكلُّ ُك ْم َر‬ َ ‫علَى َما ِل‬
َ ‫سيِِّ ِد ِه َوه َُو َم ْسئُول‬ َ ‫اع‬
ٍ ‫َر‬

Artinya: "Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan
dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin
anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan istri

8 Ahmad Fajar, Madrasah Dan Tantangan Modernitas (Bandung: Mizan, 2010).

10
pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai
pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta
tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah
bertanggung jawab atas yang dipimpinnya" (HR al-Bukhari).

Kemudian selanjutnya orang tua harus menyiapakan tabungan Pendidikan anak sedini
mungkin agar ketika anak sudah mulai sekolah sudah ada dana dan biaya. Dan tentu juga orang
tua harus sudah tau berpa biaya yang dibutuhkan dalam Pendidikan anak nantinya.

11
III. KESIMPULAN
Adapun Kesimpulan dari mahkalah ini adalah:
1. Pendidikan sangat penting bagi setiap individu baik sebagai seorang muslim ataupun
sebagai warga negara Indonesia.
2. Namun dalam proses pelaksanaan Pendidikan terutama di Indonesia banyak ditemukan
problem atau maslah yang dapat mengganggu proses Pendidikan diindonesia, dan hasil
dari pendidikanpun tidak bisa terlaksana dengan maksimal, permaslahan itu diantaranya,
permaslahan kualitas guru, kesejahteraan guru, kualitas peserta didik, kualitas lulusan,
mahalnya biaya Pendidikan dan lain sebagainya.
3. Maka dari semua permaslaha itu kita secara pribadi ataupun negara secra keseluruhan harus
sudah memikirkan solusi untuk mengatasi setiap permaslahan Pendidikan yang ada di
Indonesia, guna meningkatkan mutu dan kualitas dari Pendidikan yang ada di Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adelia, Ismi, and Oki Mitra, ‘Permasalahan Pendidikan Islam Di Lembaga Pendidikan Madrasah’,
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 21.01 (2021), 32–45
<https://doi.org/10.32939/islamika.v21i01.832>
Fajar, Ahmad, Madrasah Dan Tantangan Modernitas (Bandung: Mizan, 2010)
Fathurrahman, Muhammad, Merentas Pendidikan Berkualitas Dalam Pendidikan Islam;
Mengagas Pendidik Atau Guru Yang Ideal Dan Berkualitas Dalam Pendidkan Islam
(Yogyakarta: Teras, 2012)
Jauhari, Muhammad, Pendidikan Untuk Kebangkitan Islam (Jakarta: TAJ Publishing, 2008)
Musleh, Wahid, ‘Problematika Pendidikan Islam Kontemporer’, Jurnal Tafhim Al-Ilmi, Volume
10.No. 1 (2018), 3
Mutmainah, ‘Guru Profesional Dalam Perspektif Tafsir Hadist’, AL-THIQAH : Jurnal Ilmu
Keislaman, 3.01 (2020), 1–16
<http://ejurnal.stiuda.ac.id/index.php/althiqah/article/view/24>
Suteja, Jaja, Etika Provesi Keguruan (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2019)

13

Anda mungkin juga menyukai