e- ISSN: 2621-8291
PERAN GENDER
DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Natasya Nurul Zahirah1, Riswan2 dan Maghfirah Azzahra3
1
Psikologi, Univeritas Negeri Makassar
email: natasyanzmkk17@gmail.com
2
Psikologi, Univeritas Negeri Makassar
email: riswanfitrawan15@gmail.com
3
Psikologi, Univeritas Negeri Makassar
email: maghfirahazz12@gmail.com
Abstrak. Kasus serta masalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan masih menjadi
sebuah pembahasan yang hangat dikalangan para pemuka gender dan para ilmuwan. Hal
tersebut banyak meyimpan masalah baik dari segi praktek atupun dari segi substansi peran yang
dibawa dan dipraktekan di masyarakat. Hal tersebut menjadi sebuah permasalahan yang
menarik untuk dikaji, terlebih hal tersebut berkaitan dengan alur pola hubungan antara laki-laki
dan perempuan yang berkembang di suatu masyarakat berdasarkan iklim yang ada di
sekitarnya. Seperti halnya konteks al-Quran yang lebih menggambarkan dalam masyarakat
gurun atau padang pasir yang senantiasa mempunyai kebiasaan berpindah-pindah atau
nomaden, yang mana hal tersebut dapat memberikan efek dominan yang lebih pada laki-laki
ketimbang perempuan. Penelitian ini mengambil satu subjek yang saat ini tengah aktif sebagai
remaja masjid yang dimana dari hasil yang dipaparkan di dapatkan bahwa kesataraan gender
ini di kalangan remaja masjid di anggap sama baik laki-laki maupun perempuan bisa
menyalurkan idenya demi kelancaran organisasi, namun seperti yang dipaparkan di atas bahwa
di kalngan remaja tersebut pihak perempuan tidak diperkenankan untuk menjadi seorang
pemimpin di kalangan tersebut.
Abstract. Cases and issues of differences between men and women are still a hot topic of
discussion among gender leaders and scientists. This has a lot of problems, both in terms of
practice and in terms of the substance of the role carried out and practiced in society. This is an
interesting problem to study, especially when it relates to the pattern of relationships between
men and women that develop in a society based on the climate around it. As is the case with
the context of the Koran which describes more in a desert or desert society which always has
the habit of nomads, which can have a more dominant effect on men than women. This research
takes a subject who is currently active as a youth in the mosque, where from the results
presented, it is found that gender equality among youth in the mosque is considered the same,
both men and women can channel their ideas for the smooth running of the organization, but as
described in above that among teenagers, women are not allowed to become a leader in that
circle.
Keywords: Gender, Islam, Al-Qur'an
1
Kelompok 2 gender p-ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291
mengeluarkan sebuah resolusi tentang partisipasi Kasus serta masalah perbedaan antara
perempuan dalam pembangunan, yang disusul laki-laki dan perempuan juga masih menjadi
dengan resolusi tahun 1963 yang secara khusus sebuah pembahasan yang hangat dikalangan
mengakui peranan perempuan dalam para pemuka gender dan para ilmuwan. Hal
pembangunan sosial ekonomi, dan pendidikan. tersebut banyak meyimpan masalah baik dari
Perjuangan perempuan muncul dari adanya segi praktek atupun dari segi substansi peran
kesadaran perempuan akanketertinggalannya yang dibawa dan dipraktekan di masyarakat.
dibandingkan dengan laki-laki dalam berbagai Hal tersebut menjadi sebuah permasalahan
aspek kehidupan. yang menarik untuk dikaji, terlebih hal
Untuk mengejar ketertinggalannya tersebut berkaitan dengan alur pola hubungan
tersebut telah dikembangkan konsep emansipasi antara laki-laki dan perempuan yang
(kesamaan) antara perempuan dan laki-laki yang berkembang di suatu masyarakat berdasarkan
diawali dengan timbulnya gerakanglobal yang iklim yang ada di sekitarnya. Seperti halnya
dipelopori oleh perempuan dan berhasil konteks al-Quran yang lebih menggambarkan
mendeklarasikan melalui badanekonomi sosial dalam masyarakat gurun atau padang pasir
PBB (ECOSOC) yang diakomodasi Pemerintah yang senantiasa mempunyai kebiasaan
Indonesia dengan dibentuknya Komite Nasional berpindah-pindah atau nomaden, yang mana
Kedudukan Wanita Indonesia (KNKWI). hal tersebut dapat memberikan efek dominan
Isu mengenai perempuan dewasa ini yang lebih pada laki-laki ketimbang
masih menarik ketika kesadaran akan perempuan.(Sakdiah, 1967).
ketidakadilan di antara kedua jenis kelamin Oleh karena itu tulisan ini menjadi
(laki-laki dan perempuan) – yang sering penting sebagai media informasi dan
disebut ketidakadilan gender - ini semakin penyadaran tentang peran wanita menjadi
tinggi di kalangan masyarakat kita. sangat penting dalam rangka mempersiapkan
Perempuan yang sekarang ini jumlahnya lebih generasi yang memiliki karakter luhur seperti
besar dibanding laki-laki belum banyak yang diamanahkan oleh kurikulum
mengisi dan menempati sektor-sektor publik pendidikan di Indonesia.Peran wanita ini
yang ikut berpengaruh di dalam menentukan menjadi sangat penting untuk dibahas karena
keputusan keputusan dan kebijakankebijakan posisinya sebagai radar, perpustakaan, dan
penting. Kalaupun perempuan memasuki laboratorium pertama bagi anak dalam
sektor publik, posisinya selalu berada di memperoleh pendidikan dan selanjutnya
bawah laki-laki, terutama dalam bidang peran gender juga berada diruang publik baik
politik. pendidikan non formal dan formal. Oleh
Gender merupakan konsep yang karena itu, dalam tulisan ini akan menjelaskan
mengkaji tentang perbedaan antara lakilaki posisi gender (wanita) dalam pusaran
dan perempuan sebagai hasil dari pendidikan Islam, danwanita sebagai ujung
pembentukan kepribadian yang berasal dari tombak pendidikan Islam
masyarakat (kondisi sosial, adat-istiadat dan
kebudayaan yang berlaku). Gender dalam arti II. TINJAUAN PUSTAKA
ini adalah suatu bentuk rekayasa masyarakat 1. Gender dan Jenis Kelamin dalam
(social contructions), bukannya sesuatu yang Terminologi
bersifat kodrati. Adapun konsep kesetaraan konsep gender berbeda dari jenis
gender – yang selalu mengemuka - adalah kelamin. Jenis Kelamin merupakan sebuah
konsep analisis yang digunakan untuk perbedaan yang dilihat dari bentuk, sifat,
mengidentifikasi peran, relasi, atribut, maupun fungsi biologi laki-laki dan perempuan
peringkat, karakteristik, serta perbedaan yang menentukan perbedaan peran mereka
antara laki-laki dan perempuan dalam rangka dalam reproduksi (Oakley, 2015). Istilah gender
menempatkan posisi setara antara laki-laki ini seringkali disamakan oleh jenis kelamin,
dan perempuan untuk mewujudkan tatanan padahal dua kata itu memiliki makna yang
sosial masyarakat yang lebih egaliter. berbeda. Gender ini lebih mengacu kepada
sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan
2
Kelompok 2 gender p-ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291
dengan jenis kelamin seseorang dan diarahkan serta kesamaan dalam menikmati hasil
pada peran sosial atau identitasnya dalam pembangunan.
masyarakat (Oakley, 2015). Istilah jenis Undang-Undang Dasar 1945 Bab X
kelamin ini sering dikaitkan dengan perilaku tentang warga negara, pasal 27 ayat (1)
individunya, apakah perilaku tersebut feminin berbunyi. Setiap warga negara bersamaan
(untuk perempuan), dan maskulin (untuk laki- kedudukannya didalam hukum dan
laki). Sering, laki-laki yang berperilaku pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi
feminine menjadi bahan percakapan orang, hukum dan pemerintahan itu tidak kecualinya.
demikian pula perempuan “tomboy” sering Pasal tersebut jelas menentukan semua orang
mendapatkan pandangan aneh. Demikian pula, mempunyai kedudukan yang sama dimuka
orientasi seksual sering menjadi pembicaraan di hukum dan pemerintah tanpa ada diskriminasi
media akhir-akhir ini, yang disingkat LGBTQ. antara laki-laki dan perempuan. Terwujudnya
Perlu diingat bahwa jenis kelamin (yang terkait kesetaraan dan keadilan gender ditandai dengan
dengan anatomi organ reproduksi), orientasi tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan
seksual, dan perilaku seksual adalah tiga hal laki-laki, sehingga mereka akses, kesempatan
berbeda. Tidak semua masyarakat dapat berpartisipasi dan kontrol atas pembangunan
menerima gender yang lebih dari dua, yaitu laki-dan memperoleh manfaat yang setara dan adil
laki dan perempuan. Dalam berbagai dari pembangunan. Secara historis telah terjadi
masyarakat di dunia, didapati berbagai dominasi laki-laki dalam segala lapisan
penerimaan yang berbeda tentang adanya jenis masyarakat di sepanjang zaman, dimana
kelamin dan masyarakat. perempuan dianggap lebih rendah daripada laki-
laki. Dari sinilah doktrin ketidasetaraan antara
2. Posisi Gender dalam Kebijakan laki-laki dan perempuan.
Pendidikan di Indonesia
Pendidikan merupakan sebuah usaha Ketidaksetaraan tersebut antara lain sebagai
sadar dan terencana demi mewujudkan suasana berikut:
belajar dan proses pembelajaran agar peserta a. Marginalisasi terhadap Perempuan
didik lebih aktif dalam mengembangkan potensi Marginalisasi berarti menempatkan atau
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual mengeser perempuan kepinggiran. Perempuan
keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, dicitrakan lemah, kurang atau tidak rasional,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan kurang atau tidak berani sehingga tidak pantas
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan atau tidak dapat memimpin. Akibatnya
negara. Hal ini ditegaskn penegasan betapa perempuan selalu dinomorduakan apabila ada
pentingnya pendidikan dalam mengubah pola kesempatan untuk memimpin.
tradisional menjadi pola moderen yang lebih b. Steorotip Masyarakat terhadap Perempuan
mampu mensejahterakan masyarakat luas. Pandangan stereotip masyarakat yakni
Kondisi tersebut sekaligus mengisyaratkan pembakuan diskriminasi antara perempuan dan
perlu adanya peningkatan kualitas pembelajaran laki-laki. Perempuan dan laki-laki sudah
pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. mempunyai sifat masing-masing yang
Keadilan dan kesetaraan adalah gagasan dasar, sepantasnya, sehingga tidak dapat dikukur dari
tujuan dan misi utama peradaban manusia untuk qodrat yang telah ada.
mencapai kesejahteraan, membangun c. Subordinasi terhadap Perempuan
keharmonisan kehidupan bermasyarakat dan Pandangan ini memposisikan
bernegara, dan membangun keluarga perempuan dan karya-karyanya lebih rendah
berkualitas Kesamaan kondisi bagi laki-laki dan dari laki-laki sehingga menyebabkan mereka
perempuan untuk memperoleh kesempatan merasa sudah selayaknya sebagai pembantu
serta hak-haknya sebagai manusia agar mampu nomor dua sosok bayangan dan tidak berani
berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan memperlihatkan kemampuannya sebagai
politik, ekonomi, hukum, sosial budaya, pribadi. Lakilaki menganggap bahwa
pendidikan pertahanan dan keamanan nasional, perempuan tidak mampu berpikir.
d. Beban Ganda terhadap Perempuan
3
Kelompok 2 gender p-ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291
3. pria dan wanita mendapatkan kecocokan kamu termasuk orang-orang yang zalim!”.
primordial. (Departemen Agama RI Al-Quran Terjemah
4. Adam dan Hawa terlibat aktif dalam dan Tajwid, 2014).
drama kosmis. Dan yang kelima terdapat di dalam (QS. Ali
5. laki-laki dan perempuan memiliki “Imran (3: 195, QS. An- Nisa‟ (4:124). Yang
potensi untuk meraih prestasi (Sakdiah, 1967). artinya : ”Maka Tuhan mereka
Adapun istilah yang pertama terdapat di memperkenankan permohonannya (dengan
dalam al-Quran surat .Al-Hujarat (49; 13), berfirman), “Sesungguhnya Aku tidak
artinya : ”Hai manusia Sesungguhnya kami menyianyiakan amal orang yang beramal di
menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan,
seorang perempuan dan menjadikan kamu (karena) sebagian kamu adalah (keturunan) dari
berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya sebagian yang lain. Maka orang yang berhijrah,
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya yang diusir dari kampung halamannya, yang
Allah Maha Mengetahui lagi maha Mengenal”. disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang
. (QS.Al-Hujarat (49; 13) (Departemen Agama terbunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan
RI Al-Quran Terjemah dan Tajwid, 2014). mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke
Kemudian perumpamaan tentang istilah dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya
yang kedua terdapat dalam al-Quran surat al- sungaisungai, sebagai pahala dari Allah. Dan di
Baqarah yang artinya: “Ingatlah ketika sisi Allah ada pahala yang baik.” (Departemen
Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Agama RI Al-Quran Terjemah dan Tajwid,
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan 2014).
seorang khalifah di muka bumi". Mereka 4. Wanita Sebagai Ujung Tombak
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan Pendikan Islam
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat Prinsip-prinsip pendidikan Islam menurut
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Hasan Langulung pada dasarnya tidak jauh
padahal kami senantiasa bertasbih dengan berbeda dengan prinsip-prinsip pendidikan pada
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" umumnya, antara lain: Pertama, pendidikan
Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku berusaha menumbuhkembangkan seluruh
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(QS. potensi individu dalam
Al-Baqarah (2: 30) (Departemen Agama RI Al- mempersiapkankehidupan yang mulia di
Quran Terjemah dan Tajwid, 2014). tengah-tengah masyarakat; Kedua, pendidikan
Yang ketiga terdapat di dalam al-Quran merupakan proses dinamis dan
surat Al-A‟raf yang artinya : “Dan (ingatlah) berkesinambungan yang meliputi semua aspek
ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi kehidupan secara individu maupun kolektif di
(tulang belakang) anak cucu Adam keturunan masyarakat; Ketiga, pendidikan dalam
mereka dan Allah mengambil kesaksian pengertian menyeluruh bertemu dan berjalin
terhadap roh mereka (seraya berfirman), dengan konsep-konsep dan proses belajar,
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka pertumbuhan, interaksi, penyerapan
menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami pengalaman, adaptasi, kondisi psikologis, dan
bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) perubahan sosial yang dapat mengubah tingkah
agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, laku individu dan kehidupan masyarakat;
“Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap Keempat, pendidikan mengantarkan manusia
ini.” (QS. Al-A‟raf (7: 172) (Departemen menuju keutuhan dan kesempurnaan secara
Agama RI Al-Quran Terjemah dan Tajwid, berproses dalam semua aspek (intelektual,
2014). spiritual, emosional, dan sosial) untuk
Yang keempat terdapat dalam al-Quran kehidupan dunia dan akhirat.
surat al-Baqarah (2:35 dan 187) yang artinya : Dalam kebanyakan perdebatan sering
“Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu dikatakan bahwa perempuan didominasi
di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat perasaan daripada rasio. Karenanya mereka
(berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. cenderung sensitif, berbeda dengan laki-laki
(Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti yang lebih rasional karena yang dominan dalam
5
Kelompok 2 gender p-ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291
dirinya adalah rasio sehingga perempuan tidak kebijaksanaan, toleransi dan kedermawanan,
membutuhkan pendidikan yang tinggi yang serta sifat-sifat mulia lainnya.
melibatkan rasio tersebut. Sebenarnya, kondisi III. METODE PENELITIAN
yang sering disalah tafsirkan ini dari sisi Metode yang dipakai pada penelitian ini
kemanusiaan malah menunjukkan sebaliknya, adalah penelitian kualitatif yang dimana
yaitu perempuan memliki beberapa kelebihan menurut Sugiyono (2017:9) menyatakan bahwa
diantaranya adalah lebih berperannya hati. metode penelitian kualitatif adalah metode
Padahal, hati merupakan penentu nilai karakter penelitian yang berlandaskan pada filsafat
tentang baik-buruk individu. Mereka yang dekat postpositivisme atau enterpretetif, digunakan
dengan alam, tekun dan teliti. Banyak bidang- untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah,
bidang yang membutuhkan kelebihan-kelebihan dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik
tersebut. pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
Di samping itu, dengan hati nurani juga (gabungan observasi, wawancara,
seseorang membongkar kemunafikan. Bila hati dokumentasi), data yang diperoleh cenderung
nurani jernih dan bersih, pasti sesuai dan sama kualitatif, analisis data bersifat
dengan hati nurani bangsa serta rakyat secara induktif/kualitatif, dan hasil penelitian bersifat
keseluruhan. Memang, perempuan cenderung untuk memahami makna, memahami keunikan,
emosional dan sensitif. Oleh karena itu, dengan mengkonstruksi fenomena, dan menemukan
hati dan kesensitifitasan mereka mendapatkan hipotesis.
firasat-firasat keibuan yang membuatnya Subjek yang menjadi penelitian kami
menjadi peka dan memiliki intuisi tajam akan adalah satu orang individu yang berinisial a
apa yang ada di permukaan dan kasih sayang. yang sekarang aktif di mejisd sebagai remaja
Hal inilah yang menjadi inti dari nilai masjid. Teknik pengumpulan data yang
kemanusiaan.Wanita memiliki insting yang digunakan dengan cara wawancara, dimana
tinggi dalam mendidik anak. Sifat keibuan lahir wawancara ini adalah proses memperoleh
secara alami yang dibutuhkan anak sebagai keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
generasi penerus bangsa. Lingkungan keluarga tanya jawab sambil bertatap muka antara
merupakan perpustakaan awal bagi pewawancara dengan responden/ orang yang di
perkembangan anak. Lingkungan keluarga juga wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
merupakan laboratorium awal dalam pedoman yang bertujuan bertujuan mencatat
menciptakan pembetukan sifat-sifat luhur yang opini, perasaan, emosi, dan hal lain berkaitan
dibutuhkan oleh alam raya. Orang tua selalu dengan individu yang ada dalam organisasi.
ingin membina anak agar menjadi anak yang IV. HASIL PENELITIAN DAN
baik, mempunyai kepribadian yang baik dan PEMBAHASAN
akhlak yang terpuji. Semuanya itu dapat 1. Gender dalam Perspektif Islam
diusahakan melalui pendidikan, baik yang Di antara kelompok masyarakat
formal disekolah maupun yang informal mustadh’afin yang paling beruntung dengan
dirumah oleh orang tua. Untuk mendapatkan kehadiran Islam adalah kaum perempuan.
anak yang baik, yang dalam tujuan pendidikan Dalam Islam, kaum perempuan dimanusiakan
disebutkan sebagai pribadi yang seutuhnya, seperti layaknya manusia laki-laki. Praktik
tentunya peran keluarga yang dalam hal ini pembunuhan bayi perempuan yang lazim
wanita menjadi sangat penting.Wanita yang terjadi di kalangan jahiliyah telah dihentikan
menjadi salah-satu unsur dalam keluarga total.19 Bahkan Al-Qur’an menyebutkan bayi
merupakan penentu arah sikap dan perilaku perempuan yang lahir sebagai berita gembira
anak pada masa mendatang. Muhammad Taqi dari Allah, dan oleh karena itu tidak pantas
Falsafi menyatakan bahwa lingkungan keluarga kehadirannya disambut dengan rasa malu
merupakan sekolah yang mampu seperti yang terjadi sebelumnya. (Q.S. An-
mengembangkan potensi tersembunyi dalam Nahl/ 16 : 58-59). Yang Artinya: Dan apabila
jiwa anak dan mengajarkan kepadanya tentang seseorang dari mereka diberi kabar dengan
kemuliaan dan kepribadian, keberanian dan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah
padamlah) mukanya, dan Dia sangat marah. Ia
6
Kelompok 2 gender p-ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291
Menyembunyikan dirinya dari orang banyak, Indonesia berjumlah kurang lebih sepertiga
disebabkan buruknya berita yang disampaikan dari penduduk bumi tercinta ini. Kelompok
kepadanya. Apakah Dia akan memeliharanya yang penuh potensi, dan sebagai penerus
dengan menanggung kehinaan ataukah akan generasi bangsa (Andi Mapiare, 1982).
menguburkannya ke dalam tanah (hidup- “eee.. menurutku itu gender istilah yang
hidup) ketahuilah, Alangkah buruknya apa dipahami masyarakat kemudian menjadi
yang mereka tetapkan itu. tembok pemisah antara perempuan dan laki-
Di dalam ayat-ayat Al-qur’an maupun laki ” (WP1/A/040523/12-11)
sunnah yang merupakan sumber utama ajaran “Kalau saya setuju pada beberapa hal
Islam, terkandung nilai-nilai universal yang tertentu contohnya itu kayak dalam
menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia menyampaikan pendapat atau mungkin
dulu, kini dan akan datang. Nilai-nilai tersebut dalam menyalurkan ide demi kebaikan
antara lain nilai kemanusiaan, keadilan, organisasi namun saya tetap tidak setuju bila
kemerdekaan, kesetaraan dan sebagainya. perempuan menjadi ketua organisasi.”
Dalam Kaitannya dengan nilai keadilan dan
kesetaraan, Islam tidak pernah mentolerir (WP1/N/040523/16-17)
adanya perbedaan atau perlakuan diskriminasi “eee…remaja mesjid itu kami pandang
diantara umat manusia. Berikut ini beberapa bahwa kesetaraan gender merupakan sebuah
hal yang perlu diketahui mengenai kesetaraan solusi agar wanita itu juga mampu berdaya
gender dalam AlQur’an. Dalam Al-qur’an khusunya dalam memberikan ide dan
surat Al-Isra ayat 70 yang berbunyi Bahwa sumbangsi demi kemajuan remaja masjid”
Allah SWT telah menciptakan manusia yaitu (WP1/N/040523/20-22)
laki-laki dan perempuan dalam bentuk yang “Menururtku saya, kalau masih ada laki-
terbaik dengan kedudukan yang paling laki sebaiknya perempuan nda usa mi
terhormat. Manusia juga diciptakan mulia meduduki jabatan, namun mungkin dalam
dengan memiliki akal, perasaan dan menerima menyalurkan ide semua sama.Kalau soal
petunjuk. Oleh karena itu Al-qur’an tidak faktor yang menghambat itu kami memiliki
mengenal pembedaan antara lelaki dan dewan pembimbing yang tidak akan
perempuan karena dihadapan Allah SWT. memberikan hal tersebut selain itu di
lelaki dan perempuan mempunyai derajat dan organisasi kami dominan laki-lakii.”
kedudukan yang sama, dan yang membedakan (WP1/N/040523/27-230)
antara lelaki dan perempuan hanyalah dari
segi biologisnya. V. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Gambaran kesetaraan gender pada 1. Kesimpulan
remaja masjid Dalam penelitian ini kami simpulkan
Masjid pada awalnya merupakan tempat bahwa kesataraan gender ini di kalangan
pusat segala kegiatan, bukan saja sebagai remaja masjid di anggap sama baik laki-laki
pusat ibadah khusus, seperti shalat dan i’tikaf. maupun perempuan bisa menyalurkan idenya
Akan tetapi, masjid merupakan pusat demi kelancaran organisasi, namun seperti
kebudayaan dan muamalat. Masjid yang dipaparkan di atas bahwa di kalngan
merupakan tempat dimana lahir kebudayaan remaja tersebut pihak perempuan tidak
Islam yang demikian kaya dan berkah (Sofan diperkenankan untuk menjadi seorang
Safri Harahap, 1996). Jika berbicara tentang pemimpin di kalangan tersebut.
masjid, maka tidak terlepas dengan peran 2. Saran
remaja masjid. Saran untu peneliti yang meneliti terkait
Pada masa dahulu, peran remaja masjid hal ini disarankan untuk mengambil lebih
sangatlah penting terutama dalam membentuk banyak sampel agar hasil penelitian lebih
generasi Islam serta pembentukan karakter akurat.
yang religius. Remaja sebagai kelompok DAFTAR PUSTAKA
manusia yang penuh potensi, perlu diketahui Rusydiyah, E. F. (2016). Pendidikan
bahwa pada saat ini kelompok remaja Islam dan kesetaraan gender: konsepsi sosial
7
Kelompok 2 gender p-ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291