Anda di halaman 1dari 4

Khotbah Minggu Jubilate 25 April 2021.

Ev : I Yohanes 3:19-24.

Ep : Yosua 1:5-8.

“Menuruti perintah Tuhan – Mangoloi parsuruon ni Tuhan i.”

1. Lengkap, dan sempurnalah kita bersama bumi ini bersorak-sorai bagi Allah, sebab
Kebangkitan Kristus kita selalu ingin yang murni dan rohani supaya kita bertumbuh dan beroleh
keselamatan (Quasimodogeniti), juga karena bumi penuh dengan kasih setia Tuhan
(Miserikordias Domini), sehingga kita bersama bumi dapat ber-“Jubilate” = “Borsorak-sorailah
bagi Allah hai seluruh bumi.” Seluruh bumi harus, wajib, terundang, terpanggil untuk bersorak-
sorailah bagi Allah karena telah dipenuhi kasih setia Tuhan. Betapa besarnya kasih yang
dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, walaupun dunia tidak
mengenal Dia. Kita yang menaruh pengharapan kepada Dia, menyucikan diri seperti Dia yang
adalah suci. Setiap orang berbuat dosa melanggar hukum Allah, karena dosa adalah
pelanggaran hukum Allah. Dia telah menyatakan diriNya dan menghapus segala dosa, dan di
dalam Dia tidak ada dosa, dan setiap orang yang berada di dalam Dia tidak berbuat dosa dan
tidak seorang pun membiarkan dirinya disesatkan. Menuruti perintah Tuhan, itulah jalan satu-
satunya bagi anak-anak Allah, yaitu: “Kita harus saling mengasihi.” Mengapa? Karena kita sudah
berpindah dari dalam maut ke dalam hidup. Selama kita berada dalam maut, selama itulah kita
saling membenci satu dengan yang lain. Kini, kita telah berada dalam hidup karena kasih Kristus
yang telah menyerahkan nyawaNya untuk kita, maka kita harus saling mengasihi (1-18). Dari
sinilah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Jubilate yang benar, adalah, kita berasal
dari kebenaran, percaya akan nama Yesus Kristus dan kita saling mengasihi sesuai perintah yang
diberikan Kristus kepada kita, sehingga bumi, kita bersorak-sorai bagi Allah.

2. Jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut, kebenaran menjaga
orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa, serta kebenaran
meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kita (Ams 12:28 ; 13:6 ; 14:34 ; Yoh 8:32). Oleh kebenaran itulah kita dapat
memenangkan hati kita di hadapan Allah, karena sudah nyata jalan, kebenaran dan hidup (Yoh
14:6). Karena itu, kita yang telah berasal dari kebenaran, maka kita percaya akan nama Yesus
Kristus, AnakNya, dan supaya kita saling mengasihi karena itulah yang sesuai dengan perintah
yang diberikan Kristus kepada kita. Kita dapat memenangkan hati (tapapos rohanta) di hadapan
Allah, hanya oleh karena kita telah berasal dari kebenaran yang telah membenarkan kita di
dalam Yesus Kristus yang telah mengasihi kita. Karena itu kita harus percaya akan nama Yesus
Kristus yang telah mengasihi kita dan yang tidak pernah membenci kita, supaya kita pun saling
mengasihi. Percaya akan nama Yesus Kristus, tentu: -Hidupnya dipercayakan kepada yang ia
percayai yaitu Yesus Kristus, -Totalitas-sekuruh hidupnya diserahkan kepada yang ia percaya,
yaitu Yesus Kristus, -Hidupnya hidup di dalam yang ia percaya dan yang ia percayai hidup di
dalam hidupnya, yaitu Yesus Kristus. Hidup yang percaya akan nama Yesus Kristus sadar, bahwa
hidupnya berada dan berjalan di dunia untuk menghidupi kehidupan baru dengan saling
mengasihi.

3. Saling mengasihi bukan saja hanya di kata-kata dan perasaan, tetapi bagaimanakah kita
mengubah kata-kata dengan tindakan dan perbuatan. Memenangkan diri di hadapan Allah
hanya karena kita berasal dari kebenaran dan percaya akan nama Yesus Kristus dan saling
mengasihi. Jika kita dituduh olehnya karena kita saling mengasihi dan berbuat sesuai kebenaran
dan kepercayaan kepada Yesus Kristus, karena kita akan dibenci oleh dunia karena kita saling
mengasihi sebagaimana Kristus telah mengasihi kita yang tidak dikenal oleh dunia dan dibenci
dunia. Karena kasih itu adalah suatu tindakan kebenaran yang mampu mengorbankan dirinya
untuk saudaranya. Jawaban untuk tuduhan itu, adalah: “Allah lebih besar dari hati kita serta
mengetahui segala sesuatu. Bukti Kristen yang benar, yaitu mengasihi sesama manusia-saling
mengasihi bukan saling membenci sebagaimana Kain membenci adiknya Habel yang akhirnya
membunuhnya. Demikianlah orang menuduh Yesus karena perbuatan kasih, sehingga
membenci Yesus dan membunuhnya. Namun kebenaran itu nyata, bahwa kematian Yesus itu
karena kasihNya kepada kita untuk menebus dosa kita, itulah kasih Allah yang betapa besar
bagi kita.

4. Kita mengenal orang Kristen hanya oleh karena tindakan, perbuatan kasihnya dan saling
mengasihi, walaupun sampai dituduh, itu akibat beratnya tuntutan kasih yang sampai
memberikan nyawaNya dan menuntut kasih yang sesungguhnya kepada Yesus sebagaimana
tiga pertanyaan Yesus kepada Petrus (Yoh 21:15-19). Jikalau hati kita tidak menuduh kita,
artinya siap sedia dan bersedia dan berani untuk percaya, mengasihi Allah dan saling mengasihi,
apa pun resiko, akibatnya tetap berani percaya, mendekati, mengasihi Allah dan saling
mengasihi. Ada semangat, sukacita untuk melakukan, menuruti segala perintah Allah dan apa
yang berkenan kepada Allah. Maka apa pun yang kita minta, kita akan memperolehnya dari
padaNya dengan syarat menuruti perintahNya dan berbuat apa yang berkenan kepada Allah.
Inilah perintahNya: “Supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, AnakNya, dan supaya kita
saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.”

5. Menuruti perintah Tuhan dengan “Percaya,” dan “saling mengasihi,” itulah yang berkenan
kepada Allah. Mengapa kita harus percaya akan nama Yesus Kristus dan saling mengasihi?
Karena kita telah berasal dari kebenaran, karena Dialah kebenaran itu dan yang sangat
mengasihi kita dan betapa besar kasihNya kepada kita. Kedua hal ini menjadi perintah Tuhan
dan apa yang diberikan Kristus kepada kita. Kepada siapakah kita harus percaya? Sebab kita
telah dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena
Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia
ini (Roma 5:1, 2). Yesus juga selalu mengarahkan kepercayaan kepada Bapa dan Yesus sendiri:
“Bertobatlah dan percayalah kepada Injil – Percayalah kepada Allah – Percayalah kepadaKu, hai
perempuan... – Percayalah kepada terang itu – Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada
Allah, percaya jugalah kepadaKu – Percayalah kepadaKu, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di
dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri (Mark
1:15 ; 11:22 ; Yoh 4:21 ; 12:36 ; 14:1, 11).

6. Kasih dan saling mengasihi harus menjadi perintah baru: “Aku memberikan perintah baru
kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu
demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa
kamu adalah murid-muridKu, jikalau kamu saling mengasihi – Inilah perintahKu, yaitu supaya
kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh 13:34, 35 ; 15:12). Karena
berita dari mulanya yang kita dengar yaitu bahwa kita harus saling mengasihi (ay 11).
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia –
Percayalah kepadaNya setiap waktu – Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu – Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan
engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu (Maz 37:3 ; 62:9 ; Amsal 3:5 ; Kisah 16:31).
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi
hormat – hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu
(Roma 12:10 ; I Ptr 1:22). Inilah jawaban dari rahasia percaya dan saling mengasihi, bahwa kita
menuruti segala perintahNya dan kita diam di dalam Allah dan Allah di dalam kita. Allah diam di
dalam kita melalui RohNya yang telah dikaruniakanNya kepada kita. Kasih dan saling mengasihi
tidak akan pernah berkesudahan. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu: “Iman, pengharapan
dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih (I Kor 13). Percaya, kasih-saling
mengasihi bukan hanya dikata-kata, tetapi dalam tindakan, perbuatan, pengorbanan. Jubilate:
Percaya, saling mengasihi, kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sehingga kamu bersorak-sorai bagi
Allah yang telah diam di dalam kamu melalui RohNya.

Anda mungkin juga menyukai