Anda di halaman 1dari 6

Lentera Pendidikan Indonesia November 2022, Vol. 3 No.

4
http://e-journal.lingkarpenaindonesia.com/index.php/lpi E-ISSN. 2774-3225
e-mail: lingkarpenaindonesia@gmail.com pp. 320-324

PENGARUH KONSELING GESTALT TERHADAP TANGGUNG


JAWAB KELUARGA PADA SISWA KELAS VIII MTs HAQQUL
YAQIN NW SAYANG-SAYANG
1
Nuzulia Rohmawati, 2Farida Herna Astuti, 3M. Najamuddin
1,2,3
Program Studi Bimbingan Konseling dan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan dan
Psikologi, Universitas Pendidikan Mandalika, Indonesia.
Email Korespondensi: faridaherna@undikma.ac.id
Histori Artikel Abstrak
Siswa SMP memasuki usia remaja yang belum sepenuhnya mampu untuk
Diterima: September 2022 diajak berpikir lebih lanjut menggunakan logika dalam penyelesaian
Direvisi: Oktober 2022 masalah. Layanan konseling kelompok dengan pendekatan konseling
Dipublikasi: November 2022 Gestalt terdapat stimulus yang membentuk tanggung jawab keluarga pada
siswa yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh konseling Gestalt terhadap tanggung jawab
keluarga pada siswa kelas VIII MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-Sayang
Kota Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengumpulan data seperti metode angket, dokumentasi, observasi sebagai
metode pokok, dan wawancara sebagai metode pelengkap. Sedangkan
analisis data menggunakan rumus t-test. Hasil penelitian diperoleh
perhitungan dengan rumus t-tes yaitu sebesar 0,0619. Kemudian nilai
tersebut dikonsultasikan dengan nilai t-tabel pada taraf signifikansi 5%
dengan db= 15 sehingga diperoleh nilai ttabelsebesar 2145. Dan
disimpulkan bahwa thitung= 0,0619 > t-tabel= 2145 Sehingga H0 ditolak
dan Ha diterima. Kesimpulan hasil penelitian yaitu ada pengaruh konseling
Gestalt terhadap tanggung jawab keluarga pada siswa kelas VIII MTs
Haqqul Yaqin NW Sayang-Sayang.
Kata Kunci: Konseling Gestalt, Keluarga, Tanggungjawab.

Article History Abstract


[The Effect of Gestalt Counseling on Family Responsibilities in Class
Received: September 2022 VIII Students of MTs Haqqul Yaqin NW Sayang- Sayang] Middle school
Revised: October 2022 students are entering their teenage years who are not yet fully able to be
Published: November 2022 invited to think further using logic in solving problems. Group counseling
services with the Gestalt counseling approach have a stimulus that forms
family responsibilities in good students in everyday life. The purpose of this
study was to determine the effect of Gestalt counseling on family
responsibilities in class VIII students of MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-
Sayang Mataram City. The methods used in this study are data collection
methods such as questionnaires, documentation, observation as the main
method, and interviews as a complementary method. Meanwhile, data
analysis uses the t-test formula. The results of the study obtained
calculations with the t-test formula which is equal to 0.0619. Then this value
is consulted with the t-table value at a significance level of 5% with db = 15
so that a ttable value of 2145 is obtained. And it is concluded that tcount =
0.0619 > t-table = 2145 So that H0 is rejected and Ha is accepted. The
conclusion of the research results is that there is an effect of Gestalt
counseling on family responsibility in class VIII students of MTs Haqqul
Yaqin NW Sayang- Sayang.
Keyword: Gestalt Counseling, Family, Responsibility.
Rohmawati, N., Astuti, F. H., Najamuddin, M. (2022). Pengaruh Konseling
How to Cite this Article? Gestalt Terhadap Tanggung Jawab Keluarga Pada Siswa Kelas VIII MTs
Haqqul Yaqin NW Sayang-Sayang. Lentera Pendidikan Indonesia, 3(4),
319-324.

PENDAHULUAN

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 3, Issue 4, November 2022 319


Rohmawati, Astuti, Najamuddin Pengaruh Konseling Gestalt Terhadap …

Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan dasar pada


pendidikan formal di Indonesia setelah lulus dari Sekolah Dasar (SD atau sederajat).
Sekolah menengah pertama ditempuh dalam kurun waktu 3 tahun (kelas 7 sampai kelas
9). Dulunya sekolah menengah pertama ini pernah disebut sebagai Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP), hingga pada tahun ajaran 2003-2004 SLTP diganti dengan
sebutan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menurut Abin Syamsuddin Makmun, (2004: 78-79), siswa SMP/MTS merupakan
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan
nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan SMP atau sekolah menengah
pertamaa tau siswa usia remaja yang baru memasuki masa remaja awal yang sudah
mampu untuk diajak berpikir lebih lanjut. Dengan kata lain, siswa sudah bisa diajak untuk
menggunakan logika mereka dalam penyelesaian masalah.
Konseling Gestalt merupakan bentuk terapi perpaduan antara eksistensial-
humanistik dan fenomenologi, sehingga memfokuskan diri pada pengalaman klien “here
and now” dan memadukannya dengan bagian-bagian kepribadian yang terpecah di masa
lalu.
Pandangan Gestalt adalah bahwa individu memiliki kesanggupan memikul
tanggung jawab pribadi dan hidup sepenuhnya sebagai pribadi yang terpadu. Konseling
Gestalt adalah individu-individu mampu menangani masalah-masalah hidupnya secara
efektif. Tugas utama konseling gestalt ini untuk membantu klien agar mengalami
sepenuhnya keberadaannya disini dan sekarang dengan menyadarkannya atas
tindakannya mencegah diri sendiri merasakan dan mengalami saat sekarang. (Gerard
Corey, 2012:117). Berdasarkan dari penjelasan tersebut disimpulkan Konseling Gestalt
menekankan kesadaran individu dan melihat masa lampau yang menghambat individu
untuk berfungsi secara efektif.
Sikap tanggung jawab kepada keluarga siswa rendah, karena siswa siswi tersebut
kurang memahami tanggung jawab kepada keluarga, dikarenakan masih suka
membantah ketika orang tua menyuruh atau melarang melakukan kesalahan, kurang
sopansama orang tua, suka melawan. Peran orang tua dalam meningkatkan tanggung
jawab anak, yaitu orang tua memiliki kewajiban mendidik anak menjadi manusia yang
bisa bertanggung jawab. Karena melalui kebiasaan bertanggung jawab anak bisa
menjadi pribadi dewasa yang mampu berpikir dan bertindak dengan menghormati diri
mereka sendiri dan orang lain.
Kelebihan konseling gestalt mempunyai kelebihan yaitu terletak pada pandangan
humanistiknya. Konseling gestalt tampak merupakan suatu filosofi tentang kehidupan,
perkembangan, dan memberikan cara-cara khusus untuk mempermudah manusia
merealisasikan perkembangannya. Konseling gestalt juga menekankan pada perlunya
konselor memberikan respek terhadap individu yang dibantu dan berusaha
mengadaptasiakn perlakuan dengan kebutuhan dan keunikan setiap individu. Selain itu
konseling gestal merupakan suatu model perlakuan dengan penuh kasih sayang dan
memungkinkan orang untuk menjadi mampu menikmati dan memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri. Konseling gestalt mempunyai kelemahan yaitu, bahwa konseling
gestalt dipandang tidak bisa diterapkan secara universal tetapi harus mempertimbangkan
latar belakang sosial budaya konseli. Kelemahan lain yaitu, kerena terlalu menekankan
pada emosi dan kurang memperhatikan kognisi, konseling gestalt cenderung
mendatangkan aksi emosional yang kuat.

METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian diartikan
sebagai strategi mengatur latarbelakang penelitian agar peneliti memperoleh data yang
tepat dengan karakteristik variable dan tujuan penelitian (Tim, 2013: 17). Sedangkan ahli
lain mengatakan bahwa rancangan penelitian suatu hal yang statistik yang dapat

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 3, Issue 4, November 2022 320


Rohmawati, Astuti, Najamuddin Pengaruh Konseling Gestalt Terhadap …

dipergunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar
dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel yang lain. (Arikunto, 2010:
239). Instrumen dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data untuk mendapatkan data tentang pengaruh konseling getalt terhadap tanggung
jawab kepada keluarga. Untuk mendapatkan data tentang sikap siswa dalam
mengendalikan emosi yaitu dengan menggunakan angket pada seluruh siswa yang
menjadi sampel dalam penelitian ini.
Analisis data memerlukan beberapa langkah terutama yang berkaitan dengan
masalah subyek dan obyek penelitian yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
melalui pengisian angket maupun pencatatan dokumen. Sudah validkah data tersebut,
apakah data tersebut reprensif dan apakah metode analisis datanya sudah tepat
sehingga dapat terhindar dari kesalahan analisis data. Metode analisis data dibedakan
menjadi dua cara, yaitu analisis statisktik dan non statistik. Dalam penelitian ini metode
analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan rumus analisis t-test.
Adapun rumus analisis statistik t-test yang terdapat dalam buku Statistika untuk
Penelitian adalah:
𝑀𝑑
t=
∑ 𝑥2 𝑑

𝑁(𝑁−1)

Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pre- test dengan post-test (posttest-pretest).
Xd = Deviasi masing-masing subyek (d-Md).
∑ x2d = Jumlah kuadrat deviasi.
N = Subyek pada sampel.
d.b. = Ditentukan dengan N – 1.
(Suharsimi, 2010: 349)

PEMBAHASAN
Konseling Gestalt merupakan bentuk terapi perpaduan antara eksistensial-
humanistik dan fenomenologi, sehingga memfokuskan diri pada pengalaman klien “here
and now” dan menggabungkan dengan bagian-bagian kepribadian yang terpecah di
masa lalu.
Menurut Sopyan S Willis (2011), Keluarga merupakan masyarakat kecil. keluarga
terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi
anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.
Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga.
Pelaksanaan konseling kelompok dengan pendekatan Gestalt sangat berguna bagi
peningkatan tanggung jawab keluarga pada siswa untuk membentuk menjadi pribadi
yang baik karena siswa lebih paham tentang hal-hal yang memang seharusnya
dilakukan, tetapi karena media informasi dan faktor lingkungan keluarga, masyarakat,
dan pergaulannya, jadi seorang anak kurang mampu bertanggung jawab dengan baik.
Dengan pelaksanaan konseling Gestalt ini diharapkan siswa mampu bertanggung jawab
dengan baik.
Tabel 1. Data Populasi Penelitian
No Kelas Populasi Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 VIIIA 11 12 23
2 VIIIB 17 10 27
Jumlah 28 22 50

Tabel 2. Nilai hasil penghitungan angket dengan rumus t-test

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 3, Issue 4, November 2022 321


Rohmawati, Astuti, Najamuddin Pengaruh Konseling Gestalt Terhadap …

No Kode Siswa Pre-test Post-test D Xd Xd2


(d-Md)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 AI 61 66 -5 -10,867 118,091
2 ML 59 66 -7 -12,867 165,559
3 HI 58 65 -7 -12,867 165,559
4 DN 58 63 -5 -10,867 118,091
5 RA 58 63 -5 -10,867 118,091
6 HR 57 63 -6 -11,867 140,825
7 DP 56 62 -6 -11,867 140,825
8 DS 56 62 -6 -11,867 140,825
9 MZ 56 61 -5 10,867 118,091
10 RI 55 58 -3 -8,867 78,623
11 TF 52 58 -6 -1,867 3,485
12 RIN 52 57 -5 10,867 118,091
13 SH 51 56 -5 10,867 118,091
14 ZK 47 53 -6 -11,867 118,091
15 KF 42 53 -11 -16,867 284,495
N = 15 818 906 -88 -100,803 1,946,833

Dari tabel kerja tersebut di atas, maka dapat dihitung nilai t-test sebagai berikut.
Σ𝑑
−88
Md = = 15 = 5,867
𝑁
∑ 𝒙𝟐 𝑑 = 1,946,833
N= 15
𝑀𝑑
𝒕=
2
√ ∑𝑥 𝑑
𝑁(𝑁 − 1)
5,867
t= 1,946,833
√ 15(15−1)
5,867
t= 1,946,833
√ 15(14)
5,867
t= 1,946,833

210
5,867
t=
√ 9270.63
5,867
t= 96,2841108
t = 0,061

Dari hasil perhitungan t-test yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,061,
sedangkan nilai t dalam tabel dengantaraf signifikan 5% dan db = N-1 = 15 – 1 = 14
adalah 2145 atau (0,061 < 2145). Kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai t yang
diperoleh dalam penelitian ini lebih besar dari pada nilai t dalam tabel. Berdasarkan hasil
perhitungan nilai t yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,061, sedangkan nilai t
dalam tabel dengan taraf signifikan 5% dan db = N - 1 = 50– 1 = 49 adalah 2145 atau
(0,061 < 2145), kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh dalam penelitian

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 3, Issue 4, November 2022 322


Rohmawati, Astuti, Najamuddin Pengaruh Konseling Gestalt Terhadap …

ini adalah lebih besar dari pada nilai t tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol
(H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi kesimpulan analisis dalam
penelitian ini adalah ada pengaruh konseling gestalt terhadap tanggung jawab keluarga
pada siswa kelas VIII MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-Sayang Kota Mataram.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh konseling Gestalt terhadap
tanggung jawab keluarga adalah signifikan, tanggung jawab timbul karena ada stimulus.
Terbentuknya tanggung jawab keluarga itu banyak dipengaruhi oleh media informasi,
lingkungan keluarga, masyarakat, dan pergaulannya. Dalam hal ini keluarga mempunyai
peranan yang besar dalam membantu putra-putrinya untuk mengerti arti tanggung jawab
keluarga tersebut. Sebab keluargalah sebagai kelompok primer bagi anak dan
merupakan pengaruh yang paling dominan. Tanggung jawab seseorang tidak selamanya
tetap di pengaruhi oleh keluarga melainkanmedia informasi, lingkungan masyarakat dan
pergaulan. Ini berarti bahwa komunikasi pada manusia itu tidak tetap.
Dalam penelitian ini dikatakan bahwa tanggung jawab keluarga ini siswa terbentuk
karena ada stimulus. Kenyataan ini dapat dilihat di MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-
Sayang Kota Mataram. Karena telah memberikan konseling Gestalt kepada siswa
dengan jalan memberikan konseling kelompok dengan pendekatan Gestalt, dari stimulus
inilah maka terbentuk tanggung jawab keluarga pada siswa yang baik di dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini dapat dibuktikan oleh peneliti bahwa: Hasil
perhitungan nilai t yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0.061, sedangkan nilai t
dalam tabel dengan taraf signifikan 5% dan db = N - 1 = 15 – 1 = 14 adalah 2145 atau
(0,061 < 2145), kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah lebih besar dari pada nilai t tabel. Maka dapat dikemukakan bahwa hipotesis
nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi kesimpulan analisis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut Ada Pengaruh Konseling Gestalt Terhadap Tangung
Jawab Keluarga Pada Siswa MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-Sayang Kota Mataram.

SIMPULAN
Bedasarkan hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% makadi peroleh hasil
penelitian nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (t-hitung 0,061 < t-tabel 2145)
kenyataan ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang berarti ada pengaruh
konseling gestalt terhadap tanggung jawab keluarga Siswa Kelas VIII di MTs Haqqul
Yaqin NW Sayang-Sayang yaitu signifikan, artinya adanya pengaruh atau perubahan
terhadap subyek yang diteliti.

REKOMENDASI
Guru diharapkan agar mampu memilih dan menentukan model konseling yang baik
seperti model gestalt berupa bentuk terapi perpaduan antara eksistensial-humanistik dan
fenomenologi, sehingga memfokuskan diri pada pengalaman. Untuk para peneliti lain
agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi, untuk mengadakan
penelitian yang lebih luas dengan aspek-aspek yang belum terungkap pada penelitian ini
dan jumlah sampel yang lebih banyak.

REFERENSI
Achmadi dkk, Abu. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaplin, JP. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. (Terj. Kartono, Kartini). Jakarta: Raja
Grapindo.
Hadi Sutrisno. 2003. Metodologi Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam
Keluarga. Jakarta: Prenada Media Group.
Lumongga, N. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Teori Dan Praktik. Jakarta:
Kharisma Putra Utama.

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 3, Issue 4, November 2022 323


Rohmawati, Astuti, Najamuddin Pengaruh Konseling Gestalt Terhadap …

Salahuddin, Anas. 2011. Filsafat pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.


Sopyan S Willis. 2004. Konseling Individual Teori Dan Praktek. Bandung: Alfabeta.
____________. 2011. Konseling Keluarga. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sulistyarini dan Mohammad Jauhar. 2014. Dasar Dasar Konseling. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya.
Tatang, S. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Tim. 2011. Pedoman Pembimbingan Dan Penulisan Karya Ilmiah. Mataram: IKIP
Matara

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 3, Issue 4, November 2022 324

Anda mungkin juga menyukai