Nuzulia Rohmawati, Farida Herna Astuti, M. Najamuddin (UNDIKMA)
Nuzulia Rohmawati, Farida Herna Astuti, M. Najamuddin (UNDIKMA)
4
http://e-journal.lingkarpenaindonesia.com/index.php/lpi E-ISSN. 2774-3225
e-mail: lingkarpenaindonesia@gmail.com pp. 320-324
PENDAHULUAN
METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian diartikan
sebagai strategi mengatur latarbelakang penelitian agar peneliti memperoleh data yang
tepat dengan karakteristik variable dan tujuan penelitian (Tim, 2013: 17). Sedangkan ahli
lain mengatakan bahwa rancangan penelitian suatu hal yang statistik yang dapat
dipergunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar
dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel yang lain. (Arikunto, 2010:
239). Instrumen dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data untuk mendapatkan data tentang pengaruh konseling getalt terhadap tanggung
jawab kepada keluarga. Untuk mendapatkan data tentang sikap siswa dalam
mengendalikan emosi yaitu dengan menggunakan angket pada seluruh siswa yang
menjadi sampel dalam penelitian ini.
Analisis data memerlukan beberapa langkah terutama yang berkaitan dengan
masalah subyek dan obyek penelitian yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
melalui pengisian angket maupun pencatatan dokumen. Sudah validkah data tersebut,
apakah data tersebut reprensif dan apakah metode analisis datanya sudah tepat
sehingga dapat terhindar dari kesalahan analisis data. Metode analisis data dibedakan
menjadi dua cara, yaitu analisis statisktik dan non statistik. Dalam penelitian ini metode
analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan rumus analisis t-test.
Adapun rumus analisis statistik t-test yang terdapat dalam buku Statistika untuk
Penelitian adalah:
𝑀𝑑
t=
∑ 𝑥2 𝑑
√
𝑁(𝑁−1)
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pre- test dengan post-test (posttest-pretest).
Xd = Deviasi masing-masing subyek (d-Md).
∑ x2d = Jumlah kuadrat deviasi.
N = Subyek pada sampel.
d.b. = Ditentukan dengan N – 1.
(Suharsimi, 2010: 349)
PEMBAHASAN
Konseling Gestalt merupakan bentuk terapi perpaduan antara eksistensial-
humanistik dan fenomenologi, sehingga memfokuskan diri pada pengalaman klien “here
and now” dan menggabungkan dengan bagian-bagian kepribadian yang terpecah di
masa lalu.
Menurut Sopyan S Willis (2011), Keluarga merupakan masyarakat kecil. keluarga
terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi
anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.
Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga.
Pelaksanaan konseling kelompok dengan pendekatan Gestalt sangat berguna bagi
peningkatan tanggung jawab keluarga pada siswa untuk membentuk menjadi pribadi
yang baik karena siswa lebih paham tentang hal-hal yang memang seharusnya
dilakukan, tetapi karena media informasi dan faktor lingkungan keluarga, masyarakat,
dan pergaulannya, jadi seorang anak kurang mampu bertanggung jawab dengan baik.
Dengan pelaksanaan konseling Gestalt ini diharapkan siswa mampu bertanggung jawab
dengan baik.
Tabel 1. Data Populasi Penelitian
No Kelas Populasi Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 VIIIA 11 12 23
2 VIIIB 17 10 27
Jumlah 28 22 50
Dari tabel kerja tersebut di atas, maka dapat dihitung nilai t-test sebagai berikut.
Σ𝑑
−88
Md = = 15 = 5,867
𝑁
∑ 𝒙𝟐 𝑑 = 1,946,833
N= 15
𝑀𝑑
𝒕=
2
√ ∑𝑥 𝑑
𝑁(𝑁 − 1)
5,867
t= 1,946,833
√ 15(15−1)
5,867
t= 1,946,833
√ 15(14)
5,867
t= 1,946,833
√
210
5,867
t=
√ 9270.63
5,867
t= 96,2841108
t = 0,061
Dari hasil perhitungan t-test yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,061,
sedangkan nilai t dalam tabel dengantaraf signifikan 5% dan db = N-1 = 15 – 1 = 14
adalah 2145 atau (0,061 < 2145). Kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai t yang
diperoleh dalam penelitian ini lebih besar dari pada nilai t dalam tabel. Berdasarkan hasil
perhitungan nilai t yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,061, sedangkan nilai t
dalam tabel dengan taraf signifikan 5% dan db = N - 1 = 50– 1 = 49 adalah 2145 atau
(0,061 < 2145), kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah lebih besar dari pada nilai t tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol
(H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi kesimpulan analisis dalam
penelitian ini adalah ada pengaruh konseling gestalt terhadap tanggung jawab keluarga
pada siswa kelas VIII MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-Sayang Kota Mataram.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh konseling Gestalt terhadap
tanggung jawab keluarga adalah signifikan, tanggung jawab timbul karena ada stimulus.
Terbentuknya tanggung jawab keluarga itu banyak dipengaruhi oleh media informasi,
lingkungan keluarga, masyarakat, dan pergaulannya. Dalam hal ini keluarga mempunyai
peranan yang besar dalam membantu putra-putrinya untuk mengerti arti tanggung jawab
keluarga tersebut. Sebab keluargalah sebagai kelompok primer bagi anak dan
merupakan pengaruh yang paling dominan. Tanggung jawab seseorang tidak selamanya
tetap di pengaruhi oleh keluarga melainkanmedia informasi, lingkungan masyarakat dan
pergaulan. Ini berarti bahwa komunikasi pada manusia itu tidak tetap.
Dalam penelitian ini dikatakan bahwa tanggung jawab keluarga ini siswa terbentuk
karena ada stimulus. Kenyataan ini dapat dilihat di MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-
Sayang Kota Mataram. Karena telah memberikan konseling Gestalt kepada siswa
dengan jalan memberikan konseling kelompok dengan pendekatan Gestalt, dari stimulus
inilah maka terbentuk tanggung jawab keluarga pada siswa yang baik di dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini dapat dibuktikan oleh peneliti bahwa: Hasil
perhitungan nilai t yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0.061, sedangkan nilai t
dalam tabel dengan taraf signifikan 5% dan db = N - 1 = 15 – 1 = 14 adalah 2145 atau
(0,061 < 2145), kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah lebih besar dari pada nilai t tabel. Maka dapat dikemukakan bahwa hipotesis
nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi kesimpulan analisis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut Ada Pengaruh Konseling Gestalt Terhadap Tangung
Jawab Keluarga Pada Siswa MTs Haqqul Yaqin NW Sayang-Sayang Kota Mataram.
SIMPULAN
Bedasarkan hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% makadi peroleh hasil
penelitian nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (t-hitung 0,061 < t-tabel 2145)
kenyataan ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang berarti ada pengaruh
konseling gestalt terhadap tanggung jawab keluarga Siswa Kelas VIII di MTs Haqqul
Yaqin NW Sayang-Sayang yaitu signifikan, artinya adanya pengaruh atau perubahan
terhadap subyek yang diteliti.
REKOMENDASI
Guru diharapkan agar mampu memilih dan menentukan model konseling yang baik
seperti model gestalt berupa bentuk terapi perpaduan antara eksistensial-humanistik dan
fenomenologi, sehingga memfokuskan diri pada pengalaman. Untuk para peneliti lain
agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi, untuk mengadakan
penelitian yang lebih luas dengan aspek-aspek yang belum terungkap pada penelitian ini
dan jumlah sampel yang lebih banyak.
REFERENSI
Achmadi dkk, Abu. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaplin, JP. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. (Terj. Kartono, Kartini). Jakarta: Raja
Grapindo.
Hadi Sutrisno. 2003. Metodologi Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam
Keluarga. Jakarta: Prenada Media Group.
Lumongga, N. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Teori Dan Praktik. Jakarta:
Kharisma Putra Utama.