PEMERIKSAAN
CIDERA
OLAHRAGA
2 OBSERVASI
3 TOUCH
4 ACTIVE MOVEMENT
5 PASSIVE MOVEMENT
6 SKILL TEST
TALK
Atlet diajak bicara dengan pertanyaan untuk mengetahui tingkat
kesadarannya.
OBSERVE
General observasi dilakukan untuk melihat tanda tanda yang dapat
mengancam kehidupan, seperti gangguan pernafasan, jantung,
pendarahan yang tidak terkontrol, observasi juga melihat adanya
cidera yang membutuhkan penanganan secara cepat.
TOUCH
Diharuskan untuk melakukan palpasi pada bagian yang cidera
untuk mendapatkan sisi cidera yang pasti, gejala pada jaringan
lunak, bengkak, dan perubahan temperatur. Palpasi ini juga
menuntun kepada seberapa besar jaringan yang mengalami
kerusakan sehingga atlet bisa terus bertanding atau harus berhenti.
ACTIVE MOVEMENT
Atlet diminta melakukan gerak aktif pada bagian yang cidera
untuk melihat limitasi yang terjadi dan kualitas gerakan,
PASSIVE MOVEMENT
Bila mampu melakukan sampai full ROM, lakukan tes pasif untuk
mengetahui end feel dan adanya instabilitas.
SKILL TEST
Merupakan tes tersulit yang dilakukan atlit dengan melakukan
gerakan olahraganya.
PEMERIKSAAN REGIO LUTUT
Lakukan pemeriksaan aktif untuk mengetahui apakah ada
1
keterbatasan ROM lutut yang dirasakan pasien.
1
Pasien tidur terlentang dengan salah satu lutut yang cidera
menekuk.
2 Fts memposisikan pegangan pada proksimal tibia.
1
Pasien tidur terlentang dengan salah satu lutut yang cidera
difleksikan secara pasif.
2 Diikuti dengan tekanan ke lutut arah eksorotasi hip dan eversi
ankle.
3 Kemudian ekstensikan lutut keposisi semula.