Anda di halaman 1dari 17

RUPTUR TENDON ACHILES

Mohamad Iqbal Fenoza

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
SMF BEDAH RSUD TASIKMALAYA
2013
Kasus
 Seorang wanita berusia 60 tahun datang dengan
keluhan nyeri dibagian tumit kiri setelah disuntik
oleh dokter ahli syaraf. Kemudian terjadi gangguan
pada pergerakan tumit.
 Ankle tidak bisa melakukan plantar flexi, hanya
bisa melakukan dorso flexi.
Definisi
 Ruptur tendo Achilles adalah putusnya tendo
Achilles atau cedera yang mempengaruhi bagian
bawah belakang kaki.
Etiologi
 Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes,
 Obat-obatan : kortikosteroid
 Cedera dalam olah raga: melompat dan berputar,
ataupun olahraga berat lainnya,
 Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah
betis
Manifestasi klinis
 Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada
bagian belakang pergelangan kaki atau betis
 Bengkak, kaku dan memar
 Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang
tumit
 Tumit tidak bisa digerakan turun naik
Anatomi
 Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot
yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris.
 Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat
pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15
sentimeter.
 Melekat pada bagian tengah-belakang tulang
calcaneus
Anatomi
Patofisiologi

Serat kolagen rusak

Renggangan tetap di Renggangan 8 persen ke


Renggangan 4-8 persen
bawah 4 persen atas

Kembali ke konfigurasi
Jalinan molekul rusak Ruptur Makroskopik
awal
Diagnosis
 Anamnesis : bagaimana dan kapan cedera terjadi
 Pemeriksaan fisik:
 Thompson test
Posisi pasien tengkurap ,kemudian betis pasien
diremas. Apabila tendo achilles normal, maka akan
terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun apabila
terjadi ruptur, maka tidak ada pergerakan.
Diagnosis
 Obrien’s Test
 Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah
midline 10 cm proksimal dari calcaneus masukkan
jarum berukuran 25.
 Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak
jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa tendo
achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidak
bergerak, menandakan tendo achilles yang mengalami
ruptur.
 Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam
keadaan sadar
Diagnosis
 Copeland Test
 Posisipasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang
torniket.
 Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif.
Diagnosis Banding
 Ruptur tendon Achilles
 Yaitu putusnya tendon achilles secara paksa, karena terlalu sering di beri tekanan, periode tendon
achilles di dahului tahap tendonisitis yang membuat tendo semakin lemah.

 Tendo calcaneal bursitis


 Bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan. Ketika bursa
ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan pada bursa di belakang
tilang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana achilles tendon fibrosa tebal di
belakang tumit meluncur turun naik.

 Achilles tendoncitis
 Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/ berlari,
achiles tendoncitis adalah sebuah strain kekerasan yang dapat membuat trauma tendon achilles dan
betis.

 Achilles tendinopathy atau tendonosis


 Kronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada perubahan tendon achilles yang juga menyebabkan
degenerasi dan penebalan tendon.
Tatalaksana
 Pengobatan Konservatif
 Latihan bergerak
 dilakukan pemasangan gips sirkuler
 Pemakaian boot orthosis
Tatalaksana
 Open Surgical Repair
 Insisi medial
 jahitan tipe Kesler/Krackow/Bunnell
 Prognosis
 . Jika operasi dilakukan, tendo mungkin menjadi
lebih kuat dan kecil kemungkinannya untuk ruptur
lagi
 Pencegahan
 Lakukan pemanasan dan peregangan
 latihan yang memperberat betis
 Kenakan sepatu yang baik dengan bantalan yang
tepat.

Anda mungkin juga menyukai