b. Luas Wilayah
Luas wilayah menurut Kecamatan sangat beragam. Kecamatan
Baruga merupakan wilayah kecamatan yang paling luas (18,18%)
terhadap luas Kota Kendari, selanjutnya Kecamatan Puuwatu
(16,01%), Kecamatan Poasia (15,79%), Kecamatan Nambo (9,32%),
Kecamatan Kambu (8,13%), Kecamatan Mandonga (8,00%),
Kecamatan Kendari Barat (7,77%), Kecamatan Kendari (5,33%),
Kecamatan Abeli (5,12%), Kecamatan Wua-Wua (3,97%), dan
Kecamatan Kadia (2,38%).
18
Gambar 3.1 Peta Administrasi Kota Kendari
Sumber: Peta RTRW Kota Kendari, 2017
c. Keadaan Iklim
Tabel 3.2 Jumlah Curah Hujan dan Banyaknya Hari Hujan Menurut
Bulan untuk Pos Hujan Kabaena Tahun 2017
Banyaknya
Curah Hujan
Bulan Hari Hujan
Rainfall
Month Amount of
(mm)
Rainy Days
(1) (2) (3)
Januari/January 225.2 22
Pebruari/February 190.8 19
Maret/March 366.8 21
April/April 98.4 14
19
Banyaknya
Curah Hujan
Bulan Hari Hujan
Rainfall
Month Amount of
(mm)
Rainy Days
Mei/May 460 25
Juni/June 410.6 21
Juli/July 279.8 16
Agustus/August 3.2 7
September/September 19.7 5
Oktober/October - -
Nopember/November 130.1 15
Desember/December 203.4 18
Jumlah
2388.0 183
Total
(Sumber: Kota Kendari Dalam Angka 2020)
d. Penduduk
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Menurut Kecamatan di Kota Kendari, 2010, 2016, dan 2018
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Penduduk Per
N Kecamata
Tahun (%)
o n
2010 2016 2018 2000- 2010-
2010 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 36 36 47
Mandonga 2,21 3,49
163 378 596
2 19 19 25
Baruga 7,70 3,49
368 483 490
3 27 27 36
Puuwatu 4,56 3,49
749 914 520
4 39 39 51
Kadia 2,42 3,49
244 477 650
5 24 24 32
Wua-Wua 8,42 3,49
407 552 122
6 24 25 32
Poasia 5,98 3,49
977 125 872
7 13 13 18
Abeli 3,26 3,49
708 790 041
8 Kambu 27 27 35 6,98 3,49
20
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Penduduk Per
N Kecamata
Tahun (%)
o n
2010 2016 2018 2000- 2010-
2010 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
135 296 713
9 11
Nambo 8 730 8 782 3,48 3,49
489
10 25 25 33
Kendari 2,07 3,49
557 709 636
11 Kendari 42 43 56
1,26 3,49
Barat 928 183 499
(Sumber: Kota Kendari Dalam Angka 2020)
e. Topografi
Topografi wilayah Kota Kendari terbentuk secara alami yang
pada dasarnya bervariasi antara datar dan berbukit atau perpaduan
antara daerah perbukitan, datar dan pesisir pantai dengan ketinggian
antara 0 – 472 m diatas permukaan laut (dpl). Pegunungan Nipa‐nipa
yang berada sebelah utara Kota Kendari adalah wilayah yang tertingi
yanitu mecapai 472 mdpl dengan kemiringan lebih dari 40 %.
Pegunungan nipa‐nipa adalah kawasan yang tidak dapat dibangun atau
hutan lindung yang menjadi paru‐paru kota yang dapat mereduksi
terjadinya pemanasan global, kemiringan lahan dalam wilayah Kota
Kendari terbagi atas beberapa klasifikasi kemiringan yaitu :
1. Kemiringan 0 – 3% kemiringan ini dominan di Kecamatan
Baruga dan terkecil di Kecamatan Kendari.
2. Kemiringan 3 – 15% merupakan kemiringan lahan merata di 3
(tiga) kecamatan yaitu Poasia, Baruga dan Mandonga serta
sebagian kecil di Kecamatan Kendari.
3. Kemiringan 15 – 25% merupakan kelompok kemiringan lahan
ketiga terluas, yang penyebarannya sebagian besar di
Kecamatan Kendari.
21
4. Kemiringan 25 – 40% penyebarannya terluas di Kecamatan
Kendari, serta sekitar pegunungan Nipa‐Nipa.
5. Kemiringan > 40% penyebarannya hanya terdapat pegunungan
Nipa‐Nipa dan Naga Serta sebagian berada di Kecamatan
Puuwatu.
22
3.1.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Kendari
Berdasarkan misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) kota Kendari tahun 2017-2022, dimaksudkan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan mencerdaskan masyarakat, memenuhi kebutuhan dasar bagi
kelompok rentan dan memberdayakan masyarakat. Adapun tujuan misi pertama
yang sejalan dengan topik penelitian yaitu Peningkatan penanganan PMKS
(Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) termasuk di dalamnya wanita tuna
susila dengan sasaran meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan
rehabilitasi PMKS. Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:
a. Meningkatkan jangkauan layanan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan
mendorong partisipasi aktif dari seluruh elemen untuk penanganan PMKS.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana pemenuhan kebutuhan PMKS
c. Membentuk kelompok usaha ekonomi produktif masyarakat.
Selain itu, tujuan lain yang sejalan adalah Peningkatan pemberdayaan
perempuan, serta perlindungan perempuan dan anak, dengan Sasaran
Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak dengan strategi melindungi
perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan dan trafficking melalui
pendampingan terhadap korban sekaligus mengembangkan upaya pencegahan
tindak kekerasan dan trafficking. Arah kebijakan yang dipilih, yaitu :
1) Fasilitasi layanan mencakup mekanisme pelaporan, rehabilitasi, serta
reintegrasi sosial terhadap perempuan dan anak korban kekerasan dan
trafficking (pelaku, korban, saksi)
2) Pemberian bantuan hukum bagi anak yang terlibat tindak kekerasan
3) Pemberdayaan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak
4) (PPTP2A) dalam kerjasama dengan lembaga, masyarakat dan dunia usaha
5) Penguatan kelembagaan dan jaringan Pengarus Utamaan Hak Anak (PUHA)
23
Berdasarkan RTRW 2012‐2032 yang didasarkan pada pengembangan pusat‐pusat
kegiatan baik yang telah berkembang, maupun pusat‐pusat kegiatan primer baru
yang akan dikembangkan yaitu kawasan pelabuhan, kawasan industri dan
kawasan CBD (“Central Bussines District”).
24
3.2 Tinjauan Mikro Lokasi
3.2.1 Tinjauan Lokasi Perancangan
a. Kawasan yang tidak terlalu ramai, padat, dan bising atau yang mempunyai
potensi ketenangan yang cukup baik untuk proses pemulihan dari para warga
binaan
b. Kawasan tidak terpencil atau terpinggirkan sehingga menghilangkan kesan
isolasi atau terpenjara bagi para warga binaan sehingga mereka tetap merasa
menjadi bagian dari lingkungan masyarakat di sekitarnyanya. Kemudian hal
ini dapat membantu pemulihan mental dan perbaikan akhlak mereka.
c. Kondisi lingkungan dan luasan site, perlunya pertimbangan integrasi dengan
kondisi lingkungan dan luasan site harus mampu menampung seluruh
program kegiatan yang telah direncanakan.
d. Segi pencapaian, kemudahan dalam pencapaian ke lokasi dari seluruh bagian
kota Kendari, yaitu pertimbangan fasilitas jalur transportasi maupun
prasarana yang memudahkan pengunjung mencapai Fasilitas tersebut dengan
mudah, cepat dan aman.
e. Segi view, pemandangan ke luar yang menarik dapat menciptakan suasana
yang menyenangkan bagi pengguna dan pengunjung.
f. Segi teknis, tersedianya luasan site yang dapat memenuhi kebutuhan luasan
bangunan, area taman sebagai area kegiatan outdoor dan area parkir yang
memadai.
g. Utilitas, pertimbangan pelayanan utilitas yang ada pada lingkungan tersebut,
seperti pembuangan air kotor, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan
telepon dan lain-lain.
25
Psikologi, yaitu terletak pada zona kawasan permukiman dengan tingkat
kepadatan rendah, tepatnya terletak di kecamatan Kambu, kelurahan Mokoau.
26
Luas wilayah Kelurahan Mokoau adalah 10,70 Km2 dari 22,1 Km2 luas
wilayah Kecamatan Kambu. Pada tahun 2020 jumlah penduduk pada Kelurahan
Mokoau adalah 4.510 jiwa dengan kepadatan penduduk per Km 2 sebanyak 421,
Kelurahan Mokoau memiliki jumlah penduduk terendah dari empat kelurahan
yang ada. (Kecamatan Kambu Dalam Angka, 2020).
27