Anda di halaman 1dari 11

BAB III

TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Tinjauan Makro Lokasi.


3.1.1 Gambaran Umum Kota Kendari.
a. Letak Geografis
Kota Kendari secara administratif berkedudukan sebagai ibukota
Provinsi Sulawesi Tenggara terbentuk berdasarkan undang-undang
nomor 6 tahun 1995. Secara geografis, Kota Kendari terletak
membujur dari Barat ke Timur antara 122 o,55o – 122o,39o Bujur Timur
dan 03o,55o – 4o,05o Lintang Selatan yang membentang mengelilingi
Teluk Kendari.
Berdasarkan posisi geografsnya, Kota Kendari memiliki batas-
batas: Utara - Kabupaten Konawe; Timur – Laut Kendari; Selatan -
Kabupaten Konawe Selatan; Barat -Kabupaten Konawe Selatan.
Berdasarkan letak geografisnya, wilayah Kota Kendari terletak di
bagian Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah daratannya terdapat di
daratan Pulau Sulawesi mengelilingi Teluk Kendari. Kota Kendari
memiliki luas Daerah daratan seluas 271,76 km2 atau 0,7 persen dari
luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Wilayah administrasi Kota Kendari terdiri atas 11 wilayah
kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 5 s/d
14 Tahun 2005 yang selanjutnya terbagi menjadi 65 kelurahan.
1. Kecamatan Mandonga
2. Kecamatan Baruga
3. Kecamatan Puuwatu
4. Kecamatan Kadia
5. Kecamatan Wua-Wua
6. Kecamatan Poasia
7. Kecamatan Abeli
8. Kecamatan Kambu
9. Kecamatan Nambo
17
10. Kecamatan Kendari
11. Kecamatan Kendari Barat

b. Luas Wilayah
Luas wilayah menurut Kecamatan sangat beragam. Kecamatan
Baruga merupakan wilayah kecamatan yang paling luas (18,18%)
terhadap luas Kota Kendari, selanjutnya Kecamatan Puuwatu
(16,01%), Kecamatan Poasia (15,79%), Kecamatan Nambo (9,32%),
Kecamatan Kambu (8,13%), Kecamatan Mandonga (8,00%),
Kecamatan Kendari Barat (7,77%), Kecamatan Kendari (5,33%),
Kecamatan Abeli (5,12%), Kecamatan Wua-Wua (3,97%), dan
Kecamatan Kadia (2,38%).

Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Ibukota Kecamatan di Kota Kendari


2020
Luas (km2)
Kecamatan Ibukota
No Total Area
Subdsitrict Kecamatan
(km2)
1 Kecamatan Mandonga Wawombalata 21.74
2 Kecamatan Baruga Watubangga 49.41
3 Kecamatan Puuwatu Puuwatu 43.51
4 Kecamatan Kadia Kadia 6.48
5 Kecamatan Wua-Wua Anawai 10.79
6 Kecamatan Poasia Rahandouna 42,91
7 Kecamatan Abeli Anggalomelai 13.90
8 Kecamatan Kambu Padaleu 22.10
9 Kecamatan Nambo Nambo 25.32
10 Kecamatan Kendari Kandai 14.48
Kecamatan Kendari Punggaloba
11 21.12
Barat
Jumlah 271.76
(Sumber: Kota Kendari Dalam Angka 2020)

18
Gambar 3.1 Peta Administrasi Kota Kendari
Sumber: Peta RTRW Kota Kendari, 2017

c. Keadaan Iklim
Tabel 3.2 Jumlah Curah Hujan dan Banyaknya Hari Hujan Menurut
Bulan untuk Pos Hujan Kabaena Tahun 2017
Banyaknya
Curah Hujan
Bulan Hari Hujan
Rainfall
Month Amount of
(mm)
Rainy Days
(1) (2) (3)
Januari/January 225.2 22
Pebruari/February 190.8 19
Maret/March 366.8 21
April/April 98.4 14
19
Banyaknya
Curah Hujan
Bulan Hari Hujan
Rainfall
Month Amount of
(mm)
Rainy Days
Mei/May 460 25
Juni/June 410.6 21
Juli/July 279.8 16
Agustus/August 3.2 7
September/September 19.7 5
Oktober/October - -
Nopember/November 130.1 15
Desember/December 203.4 18
Jumlah
2388.0 183
Total
(Sumber: Kota Kendari Dalam Angka 2020)

d. Penduduk
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Menurut Kecamatan di Kota Kendari, 2010, 2016, dan 2018
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Penduduk Per
N Kecamata
Tahun (%)
o n
2010 2016 2018 2000- 2010-
2010 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 36 36 47
Mandonga 2,21 3,49
163 378 596
2 19 19 25
Baruga 7,70 3,49
368 483 490
3 27 27 36
Puuwatu 4,56 3,49
749 914 520
4 39 39 51
Kadia 2,42 3,49
244 477 650
5 24 24 32
Wua-Wua 8,42 3,49
407 552 122
6 24 25 32
Poasia 5,98 3,49
977 125 872
7 13 13 18
Abeli 3,26 3,49
708 790 041
8 Kambu 27 27 35 6,98 3,49
20
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Penduduk Per
N Kecamata
Tahun (%)
o n
2010 2016 2018 2000- 2010-
2010 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
135 296 713
9 11
Nambo 8 730 8 782 3,48 3,49
489
10 25 25 33
Kendari 2,07 3,49
557 709 636
11 Kendari 42 43 56
1,26 3,49
Barat 928 183 499
(Sumber: Kota Kendari Dalam Angka 2020)

e. Topografi
Topografi wilayah Kota Kendari terbentuk secara alami yang
pada dasarnya bervariasi antara datar dan berbukit atau perpaduan
antara daerah perbukitan, datar dan pesisir pantai dengan ketinggian
antara 0 – 472 m diatas permukaan laut (dpl). Pegunungan Nipa‐nipa
yang berada sebelah utara Kota Kendari adalah wilayah yang tertingi
yanitu mecapai 472 mdpl dengan kemiringan lebih dari 40 %.
Pegunungan nipa‐nipa adalah kawasan yang tidak dapat dibangun atau
hutan lindung yang menjadi paru‐paru kota yang dapat mereduksi
terjadinya pemanasan global, kemiringan lahan dalam wilayah Kota
Kendari terbagi atas beberapa klasifikasi kemiringan yaitu :
1. Kemiringan 0 – 3% kemiringan ini dominan di Kecamatan
Baruga dan terkecil di Kecamatan Kendari.
2. Kemiringan 3 – 15% merupakan kemiringan lahan merata di 3
(tiga) kecamatan yaitu Poasia, Baruga dan Mandonga serta
sebagian kecil di Kecamatan Kendari.
3. Kemiringan 15 – 25% merupakan kelompok kemiringan lahan
ketiga terluas, yang penyebarannya sebagian besar di
Kecamatan Kendari.

21
4. Kemiringan 25 – 40% penyebarannya terluas di Kecamatan
Kendari, serta sekitar pegunungan Nipa‐Nipa.
5. Kemiringan > 40% penyebarannya hanya terdapat pegunungan
Nipa‐Nipa dan Naga Serta sebagian berada di Kecamatan
Puuwatu.

Gambar 3.2 Peta Topografi Kota Kendari


Sumber: Peta RTRW Kota Kendari, 2017

22
3.1.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Kendari
Berdasarkan misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) kota Kendari tahun 2017-2022, dimaksudkan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan mencerdaskan masyarakat, memenuhi kebutuhan dasar bagi
kelompok rentan dan memberdayakan masyarakat. Adapun tujuan misi pertama
yang sejalan dengan topik penelitian yaitu Peningkatan penanganan PMKS
(Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) termasuk di dalamnya wanita tuna
susila dengan sasaran meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan
rehabilitasi PMKS. Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:
a. Meningkatkan jangkauan layanan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan
mendorong partisipasi aktif dari seluruh elemen untuk penanganan PMKS.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana pemenuhan kebutuhan PMKS
c. Membentuk kelompok usaha ekonomi produktif masyarakat.
Selain itu, tujuan lain yang sejalan adalah Peningkatan pemberdayaan
perempuan, serta perlindungan perempuan dan anak, dengan Sasaran
Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak dengan strategi melindungi
perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan dan trafficking melalui
pendampingan terhadap korban sekaligus mengembangkan upaya pencegahan
tindak kekerasan dan trafficking. Arah kebijakan yang dipilih, yaitu :
1) Fasilitasi layanan mencakup mekanisme pelaporan, rehabilitasi, serta
reintegrasi sosial terhadap perempuan dan anak korban kekerasan dan
trafficking (pelaku, korban, saksi)
2) Pemberian bantuan hukum bagi anak yang terlibat tindak kekerasan
3) Pemberdayaan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak
4) (PPTP2A) dalam kerjasama dengan lembaga, masyarakat dan dunia usaha
5) Penguatan kelembagaan dan jaringan Pengarus Utamaan Hak Anak (PUHA)

3.1.3 Rencana Umum Tata Ruang Kota Kendari


Tekanan pertumbuhan kota Kendari secara alami telah merubah pola
pemanfaatan ruang. Pertumbuhan Kota yang tidak terarah akan menurunkan
kualitas lingkungan dan akan berakibat secara langsung terhadap kualitas
lingkungan kota secara keseluruhan. Pengembangan struktur ruang Kota Kendari

23
Berdasarkan RTRW 2012‐2032 yang didasarkan pada pengembangan pusat‐pusat
kegiatan baik yang telah berkembang, maupun pusat‐pusat kegiatan primer baru
yang akan dikembangkan yaitu kawasan pelabuhan, kawasan industri dan
kawasan CBD (“Central Bussines District”).

Tabel 3.4 Pengembangan Pola Ruang Kota Kendari

No Pusat-Pusat Kegiatan Konsep Pengembangan Pola Ruang


A Pusat Utama
1. Kawasan Pusat Kota ‐ Kawasan Perkantoran Pemerintahan
Kota
‐ Kawasan Perdagangan dan jasa
2. Kawasan Teluk ‐ Kawasan Central Bussines District
(CBD)
‐ Kompleks Rumah Sakit Kota
‐ Kawasan Pariwisata
3. Kawasan Pelabuhan ‐ Kawasan Pelabuhan
‐ Kawasan Industri
4. Kawasan Pendidikan ‐ Kawasan Pendidikan Tinggi
Tinggi & Pusat ‐ Kawasan Perkantoran Pemerintahan
Pemerintahan Provinsi
5. Kawasan Terminal ‐ Kawasan Terminal Penumpang dan
Barang Tipe A
‐ Kompleks Rumah Sakit
‐ Kawasan Perdagangan dan jasa
B Pusat Sekunder
Pusat Kecamatan ‐ Kawasan Permukiman
C Pusat Tersier
Pusat Lingkungan ‐ Kawasan Permukiman
(Sumber: Review Dokumen SIAP Kota Kendari 2019)

24
3.2 Tinjauan Mikro Lokasi
3.2.1 Tinjauan Lokasi Perancangan

Secara umum untuk menentukan site perancangan panti sosial karya


wanita dengan memperhatikan kondisi psikologis warga binaan, maka perlu
diperhatikan hal-hal berikut :

a. Kawasan yang tidak terlalu ramai, padat, dan bising atau yang mempunyai
potensi ketenangan yang cukup baik untuk proses pemulihan dari para warga
binaan
b. Kawasan tidak terpencil atau terpinggirkan sehingga menghilangkan kesan
isolasi atau terpenjara bagi para warga binaan sehingga mereka tetap merasa
menjadi bagian dari lingkungan masyarakat di sekitarnyanya. Kemudian hal
ini dapat membantu pemulihan mental dan perbaikan akhlak mereka.
c. Kondisi lingkungan dan luasan site, perlunya pertimbangan integrasi dengan
kondisi lingkungan dan luasan site harus mampu menampung seluruh
program kegiatan yang telah direncanakan.
d. Segi pencapaian, kemudahan dalam pencapaian ke lokasi dari seluruh bagian
kota Kendari, yaitu pertimbangan fasilitas jalur transportasi maupun
prasarana yang memudahkan pengunjung mencapai Fasilitas tersebut dengan
mudah, cepat dan aman.
e. Segi view, pemandangan ke luar yang menarik dapat menciptakan suasana
yang menyenangkan bagi pengguna dan pengunjung.
f. Segi teknis, tersedianya luasan site yang dapat memenuhi kebutuhan luasan
bangunan, area taman sebagai area kegiatan outdoor dan area parkir yang
memadai.
g. Utilitas, pertimbangan pelayanan utilitas yang ada pada lingkungan tersebut,
seperti pembuangan air kotor, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan
telepon dan lain-lain.

Berdasarkan kriteria penentuan lokasi, maka lokasi yang sesuai untuk


perencanaan Panti Sosial Karya Wanita Di Kota Kendari dengan pendekatan

25
Psikologi, yaitu terletak pada zona kawasan permukiman dengan tingkat
kepadatan rendah, tepatnya terletak di kecamatan Kambu, kelurahan Mokoau.

Gambar 3.3 Tinjauan Lokasi Perancangan


Sumber: Analisa Penulis, 2020

Penentuan lokasi pada Kecamatan Kambu, Kelurahan Mokoau berdasarkan pada


potensi :
a. Berdasarkan RTRW Kota Kendari 2012 – 2032, Kecamatan Kambu
masuk dalam Kawasan hutan lindung, Kawasan hijau, Kawasan
pemukiman sedang dan Kawasan pemukiman rendah pada kelurahan
Mokoau.
b. Kecamatan Kambu berada di sebelah Selatan Kota Kendari sedangkan
Kelurahan Mokoau berada pada sebelah Tenggara dari Kecamatan Kambu
yang berbatasan dengan Kecamatan Baruga dan Konawe Selatan.
c. Kelurahan Mokoau dilalui oleh jalan arteri yang menghubungkan kota
Kendari dengan Konawe Selatan.
d. Kelurahan Mokoau tidak memiliki system drainase perkotaan, namun
berdasarkan hasil survey lapangan menunjukan bahwa pada daerah ini
tidak pernah terjadi banjir pada musim hujan.

26
Luas wilayah Kelurahan Mokoau adalah 10,70 Km2 dari 22,1 Km2 luas
wilayah Kecamatan Kambu. Pada tahun 2020 jumlah penduduk pada Kelurahan
Mokoau adalah 4.510 jiwa dengan kepadatan penduduk per Km 2 sebanyak 421,
Kelurahan Mokoau memiliki jumlah penduduk terendah dari empat kelurahan
yang ada. (Kecamatan Kambu Dalam Angka, 2020).

27

Anda mungkin juga menyukai