Anda di halaman 1dari 5

1.*SIKAP SEORANG WIRAUSAHA ADALAH.

1. Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking)
2. Respons yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan,
tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan
3. Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, bersifat prestatif dan tidak
mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (think for the future, not the past), ia
tidak mau hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat.
4. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor).
5. Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin maju

SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

1. Belajar itu untuk hidup, sukses adalah prestasi

Nilai adalah tolak ukur prestasi suatu proses belajar, bekerja, berpikir dan berusaha. Jadi,
belajar adalah proses perjalanan anda. Sudah sejauh mana proses perjalanan anda? Bila
kehidupan kita dilihat dari proses tahapan belajar, kita bisa membaginya menjadi dua proses
belajar, yaitu belajar untuk ingin tahu (belajar dikampus) dan belajar untuk sukses (belajar di
dunia baru setelah lulus kuliah seperti bekerja atau berwirausaha). Oleh karena itu jangan
pernah berpikir bahwa belajar terjadi hanya ketika duduk dibangku kuliah. Sebab anda harus
mempunyai siklus positif yang diawali dari belajar mencoba dan terus mencoba lagi. Merujuk
pada pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu harus mengejar prestasi baik saat
duduk di bangku kuliah, bekerja maupun berwirausaha. Sikap dan perilaku kerja prestatif
adalah cikal bakal dari proses meraih kesuksesan.

2. Belajar bermimpi lalu mencoba sebagai langkah awal sikap dan perilaku prestatif

Impian (dream) dan berani bermimpi adalah langkah awal sebelum sukses. Tidak ada orang
yang sukses yang tidak berani bermimpi, dan punya mimpi tetapi tidak memiliki soul atau
jiwa jika tidak diisi dengan hasrat atau keinginan untuk mewujudkannya. Dengan mempunyai
semangat akan menjadikan mempi anda memiliki kekuatan, yaitu the power of dream. Inilah
yang mengawali sikap dan perilaku kerja prestatif. Diawali sebuah mimpi sebagai sumbunya,
diisi oleh semangat sebagai lilinnya serta hasrat untuk maju dan terwujud sebagai api yang
membakar gairah anda.

Ada 4 jenis dan tipe orang dalam melihat kesuksesan seseorang. Banyak yang ingin sekses
tapi tidak siap untuk ikut berlomba. Sukses adalah piala yang diperebutkan oleh orang
banyak, tetapi tanpa ikut 'perlombaan kesuksesan'. Keempat jenis itu adalah:

Jenis yang tidak mau bermimpi - sehingga ia menghindari kerja keras tetapi ingin sukses
(malas)

Jenis penonton - ingin sukses dan bermimpi tetapi tidak mau kerja keras

Jenis follower atau peserta - sudah punya mimpi dan ingin sukses tetapi belum lomba untuk
sukses mampu mewujudkan karena belum mempunyai sikap
dan perilaku kerja prestatif
Sang juara atau the champion - sudah pasti punya mimpi, hasrat, ingin suksesnya kuat,
merencanakan, dan terus mencoba serta berpikir

kreatif untuk menjadi yang terbaik.

*Faktor-Faktor yang Menunjukkan Komitmen yang Tinggi

Adapun faktor-faktor penting yang menunjukkan seseorang berkomitmen tinggi terhadap


pekerjaannya adalah sebagai berikut:

Mempunyai dedikasi
Ada unsur dedikasi yang kuat terhadap pekerjaannya sebagai wirausaha, sehingga ia tidak
menganggap wirausaha hanya sekedar mencari keuntungan semata tetapi juga membantu
orang lain dan menjadi bagian dari amal baik.

Mencintai pekerjaannya
Wirausaha merupakan sebuah perjalanan panajang yang terjal dan penuh hambatan yang
harus dilalui dengan hati yang tenang dan penuh kegembiraan agar tidak mudah putus asa.

Ingin menjadi contoh bagi yang lain


Tanpa keinginan berbagi, memberi nafkah untuk orang lain, dan menjadi contoh bagi anak-
anaknya, istri, keluarga, dan teman-temannya maka seorang wirausaha sulit untuk tetap
berkomitmen.

Tidak ingin menjadi seorang pengecut


Tidak ada seorang pengecut yang berhasil dalam mewujudkan impiannya dan juga tidak ada
seorang wirausahawan yang berhasil karena mempunyai kepribadian seorang pengecut.

Profesionalisme membuat ia selalu memegang janjinya


Memegang janji dan tidak plin-plan adalah ciri-ciri kepribadian seorang wirausahawan yang
sukses.

Berorientasi pada mutu hasil kerjanya


Untuk tetap menjaga komitmen dalam berwirausaha, salah satu caranya adalah berorientasi
pada mutu kerja yang prima, bukan asal-asalan.

Selalu bisa mengendalikan dirinya


Dalam situasi apapun, seorang wirausaha harus bisa mengendalikan diri terhadap kritikan,
ceercaan, tekanan, teguran, komplain, protes, dan pengeruh negatif dari lingkungan
terdekatnya.

Tekun dan ulet dalam bekerja


Keuletan dan ketekunan dalam bekerja, terus menghadapi masalah dengan tenang, serta tetap
waspada merupakan medium untuk tetap menjaga komitmen yang tinggi meskipun dalam
kondisi terpuruk.
Menerapkan Perilaku yang Mendukung Komitmen yang Tinggi

Sikap dan perilaku yang penting agar bisa membantu mewujudkan komitmen yang tinggi
dalam berwirausaha adalah:
Sikap tepat waktu untuk membangun disiplin diri (discipline building)

Sikap tepat janji, karena janji adalah utang yang harus ditepati

Sikap kerja bermutu dan berorientasi pada hasil yang bermutu tinggi.

Sikap memberi dan mau membimbing orang lain.


Jenis Komitmen dalam Berwirausaha

Ada beberapa jenis komitmen yang berbeda dalam berwirausaha. Komitmen-komitmen itu
adalah:

Komitmen terhadap diri sendiri (individual commitment)


Hal yang pentiing dalam membangun semangat wirausaha dan tetap fokus pada tujuan adalah
tetaplah berpegang pada komitmen diri sendiri, yaitu komitmen untuk:

1.Mewujudkan cita-cita atau mimpi

2.Keluar dari kemiskinan

3.Ingin hidup lebih baik dari sekarang

4.Tidak mau menjadi orang biasa-biasa saja

Komitmen pada keluarga (family commitment)


Sesuatu yang penting saat kita berkeluarga nanti adalah tidak mau membuat hidup keluarga
menjadi susah dan mengalami kesulitan, sehingga berkomitmen kepada keluarga adalah
lapisan kedua agar komitmen terhadap diri sendiri semakin kuat, tebal dan teguh.

Komitmen pada visi bisnis


Komitmen terhadap visi bisnis adalah komitmen perwujudan atau pendamping dari komitmen
individu agar komitmen individu dan komitmen keluarga bisa diwujudkan dalam kegiatan
bisnis.

Komitmen pada orang yang mempercayai (trust bulding commitment)


Berkomitmen kepada orang yang telah percaya, mengikuti, dan bergabung di dalam unit
bisnisnya. Misalkan komitmen kepada:

1.Investor yang telah mempercayainya

2.Partner bisnis

3.Seluruh staf, karyawan, dan manajer-manajernya

4.Mitra usaha

Komitmen kepada orang menghidupkan bisnisnya, yaitu konsumen (commitment to


cotumers)
Komitmen kepada konsumen atau pelanggan adalah komitmen terhadap mutu produk.
Komitmen terhadap lingkunga.

SIKAP PANTANG MENYERAH ADALAH MODAL UNTUK SUKSES

Semangat pantang menyerahlah yang bisa mewujudkan impian Anda

Perjalanan menuju sukses itu begitu panjang dan terjal. Anda butuh semangat pantang
menyerah dan kreativitas sebagai kemudi kapal bisnis anda. Bagaimana menciptakan
semangat pantang menyerah sehingga kita bisa memilikinya? Caranya adalah sebagai berikut:

Miliki prinsip hidup. Contoh:"hidup hanya sekali, untuk itu harus jangan tanggung-tanggung
sukses".

Keinginan kuat untuk berhasil terus dilatih dengan menciptakan kesuksesan kecil di setiap
hari.

Keuletan itu harus anda miliki denga berpikir bahwa sukses itu tidak ada yang instan.

Nyatakan cita-cita anda dalam tullisan yang ditempelkan pada tempat yang sering anda lihat
setiap hari agar tetap termotovasi.

Persepsi tentang kegagalan diubah menjadi citra positif karena kegagalan itu adalah bagian
dari sebuah permainan.

Rencanakan resiko dari kegagalan itu tidak begitu besar nilainya atau kecil sehingga anda
masih punya cadangan dana yang besar untuk memulai kembali tetapi harus belajar dari
pengalaman.

Sikap pantang menyerah itu harus dilatih, bukan tercipta dengan sendirinya.

BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN

Sikap kerja yang efektif dan efisien harus dimiliki oleh seorang wirausahawan dalam
mewujudkan bisnisnya menjadi bisnis yang punya standarisasi sistem operasional yang
berorintasi pada mutu.

Efisiensi

Efisiensi berarti sebuah hasil telah dicapai dan diwujudkan melalui perencanaan dan
pengelolaan yang optimal dengan mengutamakan alat yang tepat, biaya yang lebih rendah
sesuai rencana atau penekanan pada waktu penyelesaian yang lebih cepat.

Bila dirincikan secara lebih jelas lagi, efisiensi itu berorientasi pada salah satu atau beberapa
aspek berikut ini:

Pencapaian target biaya yang dikeluarkan masih di bawah rencana. Berarti ada selisih antara
target denga ralisasi biaya yang kita sebut efisiensi.

Proses yang dipilihnya lebih terfokus pada penggunaan alat, dengan cara dan taktik yang
diperhitungkan dengan baik dan matang agar diperoleh hasil yang maksimal.
Pencapaian target tunggal dari aspek waktunya lebih cepat dari target yang direncanakan
untuk menghasilkan target penjualan yang sesuai dengan yang diinginkan, yaitu aspek biaya
atau aspek waktunya.
Efektivitas

Pemikiran yang efektif itu lebih berorientasi pada penggabungan dari aspek-aspek dibawah
ini yang dikategorikan dan disinergikan untuk mencapai tujuannya sejara optimal, yaitu:

1.Kualitas yan baik (quality)

2.Waktu yang tapat (time)

3.Biaya yang optimal (cost)

4.Sistem yang benar

5.Metode kerja sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan (SOP)

6.Alat yang benar dan tapat

2. KONGLOMERAT DI INDONESIA

* Robert Budi Hartono (79) & Michael Bambang Hartono (80) Kekayaan : US$37,3 miliar
(Rp.522,2 triliun)

Anda mungkin juga menyukai