Latar Belakang
Latar Belakang
KELOMPOK 4
1. ADZRA ADELIA BR SINAGA 2203100045
2. ADE WILLIANIE PUTRI 2203100053
3. AHMAD ANANDSYAH 2203100049
4. NURJANA SIREGAR 2203100055
5. DWI ANJANI 2203100048
6. ADELLA PRATIWI 2203100047
7. SELIA SINTA 2203100050
8. ASTHA SALSABILA 2203100046
9. M. FAUZAN ARDYANTO 2203100051
10.PUJI DERMAWAN 2203100052
11.FARHAN DHIAURRAHMAN 2203100054
I. LATAR BELAKANG
Sumatra Utara terkenal akan keberagaman etnis, budaya, hingga agama yang
hidup berdampingan dengan harmonis. Termasuk apa yang terlihat di Kabupaten
Deli Serdang. Selama bertahun-tahun, keberagaman hidup dan tumbuh di daerah
ini dan memberi warna khas yang tak dimiliki oleh wilayah lain di tanah Air.
Sejarah mengenai kedatangan orang tamil ke Deli Serdang dapat dipastikan pada
abad pertama sebelum masehi.
Keterangan tersebut didapati dari buku tua yang berjudul Manimegelei
karangan pujangga Sitenar yang aslinya terbit pada abad pertama masehi dan
sangat populer di India. Sejarah kedatangan etnik Tamil di Medan tercatat dalam
banyak literatur. Temuan-temuan arkeologis di Sumatera Utara maupun jawa
mulai dari abad ke-7 M hingga abad ke-14 M memperlihatkan kesinambungan
kehadiran peradaban India di Kepualauan Nusantara.
Secara khusus di Sumatera Utara orang-orang India sudah terekam dalam
sebuah prasasti bertarikh 1010 Saka atau 1088 M tentang perkumpulan pedagang
Tamil di Barus yang ditemukan pada 1873 di situs Lobu Tua (Barus), sebuah kota
purba di pinggir pantai Samudera Hindia. Datangnya bangsa India ke Deli
Serdang sebenarnya sudah terjadi. Menurut Sejarah ekspansi Raja Iskandar
Zulkarnain.
Ekspansi Raja Zulkarnain dari Masedonia ke India pada tahun 334-326
sebelum masehi, mengakibatkan bangsa India cerai-berai dan banyak yang
melarikan diri karena ketakutan.Penduduk di daerah sungai Indus lari ke bagian
selatan India, dan banyak yang terus lari ke Nikobar, Andaman, dan pulau
Sumatera. Pada dasarnya keterangan tersebut tidak menjelaskan mengenai bangsa
India beretnik Tamil.
Namun yang pasti kedatangan mereka ke pulau Sumatera banyak
mempengaruhi budaya setempat seperti adat istiadat, religi, bahasa, dan kesenian.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat diduga bahwa kedatangan bangsa India dan
masuknya agama yang mereka anut yaitu Hindu di Sumatera Timur sudah terjadi
pada abad keempat Sebelum masehi. Pada tahun 1872 merupakan gelombang
terakhir kedatangan masyarakat Tamil ke kota Medan khusunya Deli Serdang.
Pekerjaan sebagai kuli dan di kontrak di bagian perkebunan bersamaan
dengan orang-orang Jawa yang dipekerjakan waktu itu sekitar ratusan orang
jumlahnya dan meraup untung dengan mendapatkan penghasilan yang meningkat
sebanyak 96 dolar perbulan. Pada Tahun 1874 terjadi peningkatan atas usaha di
bidang pekerjaan mereka dengan adanya 22 perkebunan yang di buka.Kedatangan
masyarakat tamil ke Indonesia membuat mereka menyebar ke seluruh penjuru
Indonesia termasuk Sumatera Utara. Pada awalnya masyarakat tamil banyak
tinggal di daerah yang bernama 71O rang madras atau di kota Medan disebut juga
71O rang. Dan lama-kelamaan mereka mulai menyebar hingga sampailah di
kecamatan medan timur. Dari segi budaya, orang Tamil tetap memelihara
kebudayaan yang berasal dari India.
3
tempat tinggal. Adapun daerah yang diberikan oleh pihak perkebunan Belanda
dulu, saat sekarang ini berada di Jl. Sultan Hasanuddin, pasar III Lubuk Pakam.
Setelah kemerdekaan para pekerja yakni masyarakat India Tamil sebagian ada
yang kembali ke negara asal yaitu India dan sebagian memilih menetap di
Sumatera Timur.
Seiring berjalannya waktu, ketika sudah tidak ada lagi pabrik tembakau,
mereka sudah kerasan tinggal di Medan dan tidak ingin lagi pulang ke negaranya.
Secara perlahan terjadi peralihan mata pencaharian yang awalnya masyarakat
India Tamil bekerja sebagai buruh dan kuli angkut atau sais kereta lembu di
perkebunan beralih menjadi pedagang, supir, pengangkut barang dagangan,
karyawan swasta dan pemerintahan.
Hal ini mengakibatkan sebagian masyarakat India Tamil mulai berpindah
ke kota yang dekat dengan sentra perdagangan dan pusat kota. Disamping itu
masyarakat India Tamil yang berada di Lubuk Pakam sejak masa perkebunan Deli
hingga saat ini masih mempertahankan tradisi-tradisi yang mereka miliki baik
tradisi yang berkaitan dengan keagamaan maupun tradisi secara adat-istiadat
seperti hari raya Deepawali, perayaan Pangguni Uttiram, ritual perkawinan, dan
ritual pemakaman.
Sebagai gambaran kehidupan keagamaan dapat diketahui dari upacara
Pangguni Uttiram. Upacara Pangguni Uttiram merupakan perayaan religi Hindu
Tamil yang berasal dari India Selatan (Tamil Nadu sekarang). Upacara selalu
diikuti oleh masyarakat India Tamil dari berbagai daerah seperti dari Kota Medan,
Tebing Tinggi, Binjai, Langkat dan Kisaran, mereka diundang berkumpul di
Lubuk Pakam untuk merayakan perayaan Pangguni Uthiram.
Pada perayaan Pangguni Uthiram ini yang paling menakjubkan adalah
ritual menusuk badan dengan Vell (jarum yang berbentuk lembing atau berbentuk
hati) senjata milik Dewa Murugan. Pangguni Uttiram di rayakan pada bulan
Pangguni (bulan dalam kalender Tamil) tepat pada saat bulan purnama yang jatuh
pada bulan maret atau april pada penanggalan kalender Masehi, mereka
melakukan upacara keagamaan di Kuil Shri Thandayudhabani Lubuk Pakam yang
dibangun pada tahun 1881.
Setelah 75 tahun sejak berdirinya kuil Shri Thendhayudhabani di Lubuk
Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Perayaan Pangguni Uthiram tetap dirayakan
walaupun pernah berhenti di tahun 1975, kemudian dilanjutkan tahun 1999
setelah orde reformasi dimulai. Etnis Tamil sendiri telah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dengan orang-orang asli Deli sejak kedatangannya secara besar-
besaran ke wilayah Deli itu.
Mereka pun menjalani beberapa pekerjaan dan berkonsentrasi tinggal di
Kecamatan Medan Polonia. Banyak dari mereka tinggal di Kampung Madras dan
Starban. Adalah pengusaha Belanda, Jacob Nienhuys beserta para koleganya
yang pada tahun 1869 mendirikan perusahaan Deli Maatschappij. Perusahaan ini
bergerak di bidang perkebunan, terutama tembakau. Karena kualitas tembakau
Deli yang cukup baik, konon perusahaan ini merupakan salah satu emiten di
Bursa Efek Amsterdam yang rajin membagikan keuntungan (deviden).
Di awal perjalanannya, ketika para pengusaha hendak membuka lahan
perkebunan, mereka sempat kebingungan memeroleh tenaga kerja atau buruh
5
Moderat adalah sebuah kata sifat, turunan dari kata moderation, yang
berarti tidak berlebih-lebihan atau sedang. Kata moderasi sendiri berasal dari
bahasa Latin moderatio yang berarti ke-sedang-an, tidak kelebihan, dan tidak
kekurangan, alias seimbang.Kata moderasi disandingkan dengan kata beragama,
menjadi moderasi beragama, istilah tersebut berarti merujuk pada sikap
mengurangi kekerasan, atau menghindari keesktreman dalam cara pandang, sikap,
dan praktik beragama.
Pengertian umunya, moderasi adalah mengendepankan keseimbangan
dalam bentuk keyakian, watak, dan moral, baik ketika memperlakukan orang lain
sebagai individu, kelompok, dan lain sebagainya. jadi, dapat disimpulkan bahwa
pengertian dari moderasi beragama adalah jalan tengah di tengah keberagaman
budaya di Indonesia.
Sehingga, konsep moderasi beragama harus ditanamkan sejak dini di
berbagai elemen masyarakat. Sebab, dengan moderasi dapat memberikan sebuah
pemahaman kepada masyarakat yang belum maupun sudah terjerumus dalam
pemahaman ekstrim yang merusak kesatuan, keagamaan, dan kestabilan sosial.
Secara bahasa moderasi berasal dari bahasa inggris moderation yang memiliki arti
sikap sedang, sikap tidak berlebih-lebihan.
Dalam Mu’jam Maqayis, Ibnu Faris menyampaikan yang dimaksud
dengan wasatiyah itu merupakan sesuatu yang menunjukan pada keadilan dan
tengah-tengah. Pakar bahasa Raghib Al-Asfahani mengatakan wasatiyah yang
berasal dari kata wasat yakni sesuatu yang berada di antara dua ekstrimitas,
sementara yang berasal dari awsat memiliki arti titik tengah.
8
selama perjalanan. Air suci diguyurkan, sementara para gadis kembali ke kuil
dengan membawa kendi berisi susu. Dalam kepercayaan Hindu Tamil, susu yang
berwarna putih adalah lambang kesucian Prosesi diawali dari kuil menuju Sungai
Tangsi.
Momen itu membuat Lubuk Pakam yang sunyi menjadi sesak. Meski
sempat dilarang pada 1973, Festival Panguni Uthiram memang kembali marak
setelah reformasi 1998. Sungai Tangsi dipercaya memiliki kaitan dengan aliran air
Sungai Gangga yang berada di India. Air suci diguyurkan, sementara para gadis
kembali ke kuil dengan membawa kendi berisi susu.
Dalam kepercayaan Hindu Tamil, susu yang berwarna putih adalah
lambang kesucian. Sementara, peserta yang tinggal adalah mereka yang akan
melaksanakan nazar. Masih dalam kondisi tak sadar, peserta nazar kembali ke
kuil. Selain menusuk tubuh, mereka yang bernazar perlu membawa kavadi,
penyangga dari logam atau kayu dengan berbagai hiasan diletakkan di bahu kanan
selama perjalanan.
Setiba di kuil, segala tusukan dilepas, maka terlihatlah mereka yang tulus
dan tidak. Mereka yang bersungguh-sungguh bernazar tidak akan mengeluarkan
darah, meski logam panjang ditarik dari tubuhnya. Panguni Uthiram adalah salah
satu peristiwa terpenting bagi umat Hindu Tamil di India. Itu diamati selama
bulan Panguni ketika Nakshatra Uthiram atau Uttara Phalguni dominan.
Panguni adalah bulan kedua belas dan terakhir dari kalender Tamil. Dalam
berbagai penanggalan matahari, bulan Panguni dikenal dengan bulan Meena. Pada
hari Nakshatram Uthiram selaras dengan bulan purnama. Sebagian besar
pernikahan selestial dikatakan terjadi pada hari ini. Dewi Parvati menikah dengan
Dewa Siwa di Panguni Uthiram, Dewi Deivayanai menikah dengan Dewa
Murugan, dan Dewi Sita menikah dengan Dewa Rama.
Ini adalah hari besar bagi para pemuja Dewa Subramanya sejak Sri
Deivayanai menikah dengan Dewa Subramanya pada hari ini. Ratusan umat
berduyun-duyun ke semua kuil Murugan. Panguni Uthiram Juga Disebut Perayaan
Ulang Tahun Panglima Dewa. Panguni Uthiram adalah sebuah perayaan yang
khusus dibuat untuk merayakan ulang tahun Dewa Murugan, yaitu dewa kejayaan
panglima para dewa kepercayaan Hindu Tamil.
Disebut Panguni karena berlangsung pada bulan Panguni, atau sekitar
Maret atau April dalam penanggalan Masehi. Sedangkan Uthiram bermakna
purnama puncak. Prosesi itu adalah wujud syukur atas segala berkah sekaligus
momentum untuk melengkapi mereka yang ingin membayar nazar. Menyuguhkan
Sesaji, di Deli Serang, perayaan ini biasanya diselenggarakan di Kuil Shri
Tendhayutha Bani.
Kuil itu berusia lebih dari 1 abad dan menjadi bukti jejak Tamil telah
mengakar kuat. Umat Hindu di sini akan menyuguhkan sesaji selama perayaan
berlangsung. Setelah dibasuh dengan air suci labu dan jeruk, sesaji akan
diletakkan di sekeliling kuil. Tujuannya untuk memagari atau menyakralkan kuil
agar perayaan berlangsung khidmat.
Pangguni Uthiram adalah salah satu festival penting dalam agama Hindu
yang dirayakan oleh komunitas Tamil. Festival ini jatuh pada bulan Pangguni
dalam kalender Tamil. Pangguni Uthiram dirayakan untuk memperingati
15
yang berbeda satu dan lainnya. Dengan tujuan yang berbeda, mereka masuk dalam
kelompok yang berbeda atau dengan minat yang berbeda, mereka masuk dalam
kelompok yang berbeda pula.
Eksistensi adalah sebuah konsep filosofis yang berkaitan dengan
keberadaan dan kenyataan manusia atau suatu objek dalam dunia ini. Dalam
pemahaman filosofis, eksistensi merujuk pada fakta bahwa seseorang atau suatu
objek benar ada dan nyata di dunia ini. Eksistensi merupakan sejauh mana
keberadaan seseorang diakui oleh orang-orang di sekitarnya. Semakin diakui,
maka dia semakin eksis.
Minoritas Adalah golongan sosial yang jumlah warganya jauh lebih kecil
jika dibandingkan dengan golongan lain dalam suatu Masyarakat, dan karena itu
didiskriminasikan oleh golongan lain yang lebih besar. Minoritas ialah kelompok
sosial yang tak menyusun mayoritas populasi total dari voting dominan secara
politis dari suatu kelompok masyarakat tertentu.
Keanggotaan kelompok minoritas biasanya didasarkan pada perbedaan
karakteristik atau praktik yang dapat diamati, seperti: etnis (etnis minoritas), ras
(minoritas ras), agama (minoritas agama), orientasi seksual (minoritas seksual),
atau disabilitas. Memanfaatkan kerangka interseksionalitas, penting untuk
mengenali bahwa seorang individu dapat secara bersamaan memegang
keanggotaan dalam beberapa kelompok minoritas (misalnya minoritas ras dan
agama).
Demikian juga, individu juga dapat menjadi bagian dari kelompok
minoritas dalam hal beberapa karakteristik, tetapi bagian dari kelompok dominan
dalam hal orang lain. Istilah kelompok minoritas sering diterapkan bersama
dengan wacana hak asasi manusia dan hak kolektif yang mengemuka pada abad
ke-20. Terminologi minoritas juga sering diasosiasikan dengan yang lain. Istilah
itu muncul karena adanya stigmatisasi dan objektivikasi mayoritas.
Terhadap “yang lain”. Budi Hardiman dalam karyanya Massa, Terror, dan
Trauma melihat “yang lain” sebagai kelompok yang termarginalkan secara sosial,
seperti kaum minoritas dan homoseksual.Dalam konteks beragama dan
berkepercayaan, yang lain dikonstruksikan sebagai mereka yang beragama non-
21
Pakam saja dari luar Lubuk Pakam juga banyak, paling banyak itu dari Medan
selebihnya kalau dari luar kota itu Tebing Tinggi, Siantar.
Karena banyak yang ikut jadi saya juga dibantu oleh pendeta pendeta yang
lain, pendeta hindu dari kuil lain seperti pendeta kuil di Medan juga membantu
pada saat acara disini. Acara pungguni uthiram ini untuk memperingati hari
Dewa Murugan yang bisa kalian lihat di depan kita ini. Kalau kalian belum tau
Dewa Murugan itu, Dewa ini Dewa yang paling penting pada masyarakat Tamil.
Di Lubuk Pakam inikan sudah banyak masyarakat Tamil, bukan hanya sekarang
saja dari dulu juga banyak dan kebudayaan ini juga memang sudah dilaksanakan
dari dahulu.
Memang kebudayaan yang sudah dilaksanakan dari dahulu jadi tidak
susah untuk tetap melaksakannya sampai sekarang, masyarakat disekitar sini
yang bukan masyarakat Tamil juga ikut berpartisipasi dan turut memeriahkan
acara yang diselenggarakan, jadi memang tidak berpengaruh apa itu mayoritas
dan minoritas.
Menurut informan 1 bapak Jeram, terkait dengan pertanyaan dua, yaitu
jika ditanyakan dampak dan pengaruhnya sangat banyak ya, karena di dalam
Pungguni uthiram ini bukan hanya memperingati hari jadi Dewa Murugan saja,
tapi ada ritual yang dimasukkan ke dalamnya, seperti cucuk lidah. Acara cucuk
lidah itu ritual yang memang banyak berkesan bagi kami masyarakat hindu dan
juga masyarakat Lubuk Pakam. Karena memang bukan hanya sekedar mencucuk
bagian badan dengan perak saja, tapi juga ada nazar dan niat di dalamnya.
Dalam nazar dan niat yang dimohonkan kepada Dewa juga ada syarat
syarat yang harus dilakukan sebelumnya, kalau orang yang mau bernazar itu harus
puasa vegetarian 10-30 hari sebelum acara Pungguni uthiram ini dilaksanakan.
Mereka yang bernazar tidak boleh makan makanan yang amis dan berdarah
termasuk ikan dan telur, daging dagingan juga tidak boleh hanya boleh makan
makanan sayuran, seperti vegetarian dia.
Acaranya dilaksakan juga bukan sembarangan, sesuai dengan penanggalan
Hindu, ini juga kalender tersendiri yang dikirim langsung dari India. Satu tahun
sekali nanti kuil kuil dapat kiriman kalender dari India. Tapi, biasanya pungguni
uthiram ini dilaksanakan diantara bulan tiga akhir antara tanggal 15-30 Maret atau
bulan 4 awal antara tanggal 1-15 April. Diantara tanggal itu biasanya dilakukan
acaranya. Jadi bagi masyarakat yang mau bernazar dan ada niat sudah
dipersiapkan sebelum acara pungguni uthiram itu dilaksanakan.
Dalam melaksanakan perayaan Pungguni uthiram saya sebagai pendeta
juga tidak merasakan adanya kesulitan dalam menyelenggarakannya, karena
memang dalam melakukan perayaan ini banyak dukungan dukungan yang
diberikan baik itu dari kami masyarakat Tamil maupun dari pemerintah dan
masyarakat sekitar. Kalau ditanyakan tentang bentuk dukungannya, seperti
misalnya masyarakat Buddha, china china itu juga banyak menyumbang di acara
perayaan di kuil atau ada orang yang sedang mencalonkan diri mau jadi pejabat
biasanya juga menyumbang.
Kami dari masyarakat Tamil juga banyak menyumbang untuk
memeriahkan perayaan ini. Semua orang dalam perayaan ini bersenang senang
26
bersuka cita tanpa ada sedih sedih dan kesulitan. Dalam perayaan ini juga ada
syarat syarat yang tidak boleh atau dilarang, misalnya orang yang sedang
kemalangan, kalau ada anggota keluarga atau kerabatnya yang baru saja
meninggal atau tertimpa musibah itu dilarang ikut didalam perayaan atau datang
ke kuil karena nanti bisa tidak fokus dalam melakukan ibadah.
Terus, perempuan yang sedang memasuki masa haid itu juga dilarang
masuk dan ikut perayaan di kuil. Orang yang baru saja mendatangi orang
meninggal, sebelum dia datang ke kuil atau ikut melaksanakan perayaan harus
mandi dan membersihkan diri dahulu baru boleh masuk kuil dan ikut perayaan.
Selebihnya perempuan ataupun laki laki boleh ikut dan merayakan pungguni
uthiram ini. Banyak juga yang di luar dari masyarakat Tamil yang berpartisipasi,
baik itu ikut dalam ritual cucuk lidah ataupun ikut menyaksikan.
Biasanya yang banyak ikut itu dari orang China Budha, kalau mereka
punya hajat dan nazar biasanya mereka juga ikut cucuk lidah. Tidak masalah
sebenarnya, selagi mampu mengikuti syarat syarat ritualnya kalau hajatnya ada
semoga bisa terpenuhi dan terkkabulkan.
Menurut informan 1, terkait dengan pertanyaan nomor tiga Bapak Jeram
menyatakan bahwa, nilai nilainya itu banyak sekali ya, yang pertama pasti karena
ini bentuk perayaan kepada Dewa Murugan untuk memuji dan memuja Dewa
Murugan, wujud rasa syukur kepada Dewa. Bentuk berserah dirinya itu acara
cucuk lidah. Tidak semuanya bisa terkabul dan langsung terwujud, itukan kembali
lagi kepada niat orang yang melaksanakannya.
Kalau dia melaksanakannya itu memang benar benar tulus dan sungguh
sungguh, nazar dan hajatnya bisa terpenuhi. Biasanya orang yang ikut acara cucuk
lidah meminta kesehatan, karena punya penyakit. Dalam melakukan perayaan
masyarakat tamil juga membawa syarat syarat lain sebagai persembahan kepada
Dewa. Membawa buah, contoh buah buahannya seperti pisang, apel, buah pir,
anggur, dan jeruk nipis.
Yang membedakan disini memang dia harus menggunakan jeruk nipis,
tidak jeruk manis. Jeruk nipis disini sebagai simbol yang nilainya sebanding
dengan satu ekor kambing. Jadi satu buah jeruk nipis sama dengan satu ekor
kambing. Kenapa tidak menggunakan kambing langsung, karena memang dalam
ritual di kuil tidak boleh ada yang namanya darah darah dan berbau amis. Jadi,
digantikan dengan jeruk nipis.
Buah kelapa juga termasuk dalam buah persembahan kepada Dewa, kalau
kita membelah buah kelapa itu dan isinya bagus berarti niat dan nazar kita baik.
Kalau ketika buah kelapa itu dibelah dan isinya kurang bagus berarti niat dan
nazar orang itu kurang baik. Dari buah kelapa itu kita juga bisa tau bagaimana niat
dan maksud nazar orang orang. Acara pertama itukan dibuka dengan acara di kuil,
kemudian berjalan menuju sungai untuk ritual cucuk lidah.
27
digunakan juga bukan sembarang besi, itu memang khusus ada yang buat untuk
acara ini tapi bukan dibeli di kuil. Biasanya itu terbuat dari perak, ditempah untuk
acara cucuk lidah. Yang dicucuk juga bukan lidah aja, ada juga badan.
Ada juga dia membawa archenai namanya, itu talam berisi persembahan
kepada Dewa. Isinya apel, pir, sirih, pinang, pisang, dan buah kelapa. Kalau acara
perayaan ini dibawa. Kalau mau sembahyang biasa juga boleh dibawa untuk
Dewa. Cucuk lidah biasanya memang tidak berdarah karena itu dilakukan sesuai
dengan niat dan hajat orangnya, walaupun kadang gak semuanya memang bersih
tidak berdarah. Ada juga yang berdarah, berair gitu dia setelah dilepaskan dikuil.
Tapi, biasanya tidak masalah kan memang sudah sesuai dengan
persyaratan dari pendeta, itu nanti dibersihkan lagi di hari kedua. Makanya
sebelum melakukan acara cucuk lidah harus diniatkan dengan baik dan nazar yang
benar.Proses cucuk lidahnya juga tidak langsung punya nazar lalu ikut acara
cucuk lidah lalu langsung terkabul, itu harus tiga kali bernazar baru bisa terkabul.
Jadi, kalau tahun ini nazar dan ikut cucuk lidah dua tahun yang akan datang dia
buat lagi nazar atau cucuk lidah.
Orang orang yang ikut juga harus dijaga niat selama menjelang acara.
Biasanya kalau laki laki dia selain puasa vegetarian juga tidur di kuil. Dijagalah
setiap aktifitas dan niatnya sampai pada perayaan. Supaya mudah mudahan
tercapai. Acara acara di perayaan diakhir juga bukan dimasukkan budaya lain, ada
reog, barongsai. Perayaannya makin meriah, banyak masyarakat yang datang dan
menunggu nunggu acara ini.
Bukan dari hindu tamil saja, seluruh kota Lubuk Pakam kalau ada
perayaan pungguni uthiram ikut menonton ikut merayakan juga. Perayaannya
memang setiap kuil itu ada. Apalagi kalau di Medan di dekat sun plaza itu kuil
besar kami, ramai juga. Memang kalau di Medan jarang acara cucuk lidah. Hanya
Dewa saja yang dibawa pakai kereta kencana ditanduh seperti itu, dan
menyanyikan lagu lagu, doa doa.
Menurut informan 2, terkait pertanyaan dua. Ibuk Purnia menyatakan
bahwa Pengaruhnya pasti banyak ya, di dalam satu perayaan itu ada banyak ritual.
Misalnya kayak pungguni uthiram di dalamnya ada acara cucuk lidah, ada
gendong susu, angkat daun mint. Nilai budayanya yang utama sebagai
penghormatan kepada Dewa. Ada juga nilai sosialnya, dari acara acara itu banyak
masyarakat diluar hindu yang ikut serta.
Selain kami masyarakat hindu terbantu, mereka juga senang dan terbantu
dengan perayaan yang ramai, orang jualan jadi lebih laris. Masyarakat budha
biasanya juga sering ikut acara cucuk lidah dan pungguni uthiram, sering
sembahyang disini juga. Setiap selasa dan jumatlah ada ibadah bersama, tapi
setiap hari kalau mau ibadah datang ke kuil juga tidak masalah. Tamilkan
sekarang sudah banyak, kuil juga sudah banyak.
Di Medan, di Lima Puluh,di Tebing Tinggi di percut, di Brastagi, Aceh.
Masing masing kuil juga memiliki penanggalan perayaan yang berbeda beda.
Kalau di kuil sini biasanya akhir bulan tiga atau awal bulan empat, kalau di
30
Malaysia biasanya awal tahun bulan satu. Jadi, setiap ada acara di kuil lain
masyarakat Tamil dari sana datang kemari ikut perayaannya. Begitu juga kami,
kalau ada perayaan kami datangi juga ke kuil mereka.
Baru baru ini juga kami dari Malaysia ada perayaan thaipussam disana.
Masing masing kuil itu memiliki Dewa yang berbeda beda, kalau di kuil ini
Dewanya Dewa Murugan, kalau di kuil sana Dewa Ganesha, beda beda. Hari
perayaannya juga beda beda, tapi tetap kalau ada nazar dan hajat masing masing
kuil juga melaksanakan hal yang sama. Kalau dia mau dicucuk lidah cucuk lidah,
kalau perempuan biasanya dia gendong susu pakai susu sapi kalau tidak ada pakai
susu ultramilk dimasukkan kedalam kendi lalu dinaikkan keatas kepala. Cucuk
lidah itu laki laki perempuan bisa, selama punya nazar bisa dilakukan.
Menurut informan 2 terkait dengan pertanyaan tiga, ibu Purnia
menyatakan bahwa. Nilainya yang seperti saya bilang tadi, nilai keagamaan kami
sebagai masyarakat hindu, penghormatan kepada Dewa Murugan. Mengikat kami
juga sebagai masyarakat Tamil, acara acara di kuil membantu mengikat solidaritas
juga untuk saling berkumpul, bekerja sama. Kepada masyarakat diluar masyarakat
hindu juga di dalam kuil sering ada yang bekerja, ikut membantu. Pendeta di kuil
terbuka untuk dibantu, didukung.
Dewa Murugan merupakan Dewa yang penting dalam masyarakat Hindu.
Sebagai dewa yang memerangi hawa dan nafsu manusia. Perayaan pungguni
uthiram ini tadi merayakan hari jadi Dewa Murugan. Dalam perayaannya kita bisa
memohon terkabulnya niat dan nazar.
Bentuk dilaksanakannya niat tadi itu ritual cucuk lidah kalau di kuil sini.
Perayaan yang dilaksanakan terlaksana karena merupakan tradisi terdahulu
masyarakat Tamil, perayaanya juga dilaksanakan sesuai dengan aturan yang
berlaku juga. Jadi, selama menjalankan perayaan saya tidak merasakan kesulitan
atau terganggu dengan hal hal lain. Nilai solidaritas itu tadi yang berperan dalam
perayaan ini.
Menurut informan 2 terkait dengan pertanyaan tiga, ibu Purnia
menyatakan bahwa. Nilainya yang seperti saya bilang tadi, nilai keagamaan kami
sebagai masyarakat hindu, penghormatan kepada Dewa Murugan. Mengikat kami
juga sebagai masyarakat Tamil, acara acara di kuil membantu mengikat solidaritas
juga untuk saling berkumpul, bekerja sama. Kepada masyarakat diluar masyarakat
hindu juga di dalam kuil sering ada yang bekerja, ikut membantu. Pendeta di kuil
terbuka untuk dibantu, didukung.
Dewa Murugan merupakan Dewa yang penting dalam masyarakat Hindu.
Sebagai dewa yang memerangi hawa dan nafsu manusia. Perayaan pungguni
uthiram ini tadi merayakan hari jadi Dewa Murugan. Dalam perayaannya kita bisa
memohon terkabulnya niat dan nazar.
Bentuk dilaksanakannya niat tadi itu ritual cucuk lidah kalau di kuil sini.
Perayaan yang dilaksanakan terlaksana karena merupakan tradisi terdahulu
masyarakat Tamil, perayaanya juga dilaksanakan sesuai dengan aturan yang
berlaku juga. Jadi, selama menjalankan perayaan saya tidak merasakan kesulitan
atau terganggu dengan hal hal lain. Nilai solidaritas itu tadi yang berperan dalam
perayaan ini.
31
Akan tetapi dari masyarakat kami sendiri menerima dan ikut menyaksikan
upacara kami ketika itu berlangsung. Pada pemerintahan presiden Soeharto
upacara kami ini tidak boleh dilakukan ditengah-tengah masyarakat dan hanya
boleh dilaksanakan di kuil kami ini untuk menghindari kerusuhan yang ada karena
pada zaman itu masyrakat masih banyak mengalami bentrokan dan kerusuhan
antar kelompok.
Setelah presiden Soeharto turun dan digantikan oleh presiden yang baru saat
itulah ritual kami ini dapat dilaksanakan diluar kuil kami sehingga masyarakat lain
pun dapat ikut menyaksikan ritual kami.
Menurut informan tiga terkait pertanyaan lima, menyatakan bahwa. Manfaat
yang di dapat oleh masyarakat diluar agama hindu adalah mereka dapat
menikmati atraksi-atraksi yang akan di adakan ketika ritual ini dilaksanakan
secara gratis dan membuat mereka mengetahui mengenai salah satu upacara/ritual
yang ada di agama hindu tanpa harus mempelajari agama hindu secara langsung.
Dalam segi ekonomi mereka juga mendapat beberapa manfaat dari ritual ini
karena bagi beberapa masyarakat yang berjualan atau berdagang di sekitaran
lokasi ritual ini berlangsung karena ritual ini dapat mengundang orang-orang dari
wilayah lain datang ke wilayah ini bahkan turis dari negara lain juga bisa saja ikut
meramaikan ritual ini, jadi bukan masyarakat hindu saja yang mendapat manfaat
dari ritual ini.
34
Selain itu dengan adanya ritual Pangguni Uthiram ini yang dilakukan dengan
cara berkeliling kota lalu kembali ke kuil membuat masyarakat yang bukan umat
hindu dapat mengenal lebih baik masyarakat hindu yamg ada di lingkungan itu
dab membuat hubungan satu sama lain menjadi lebih baik meskipun berbeda
kepercayaan.Tidak hanya itu masyarakat di lingkungan tersebut juga mendapat
manfaat lain dari ritual umat hindu ini yaitu, dari kebersihan sungai yang ada di
lingkungan ini.
Hal itu dapat terjadi karena ketika proses ritual ini berlangsung masyarakat
hindu yang ada di lingkungan ini akan bekerja sama membersihkan sungai karena
sungai itu akan di pakai ketika ritual ini dilaksanakan.sehingga membuat
lingkungan di dearah ini menjadi lebih bersih.
Saya kalau ngevlog saya melihat dimana saya ngevlog atau buat konten juga
nyari daerah yang kira kira orang belum tau, jadi dengan saya ngevlog orang
orang jadi tau kalau di daerah itu ada kebudayaan india, ada orang tamilnya.
Seperti sumber informasi juga.
Untuk pertanyaan tiga informan empat bmenyatakan bahwa. Tujuannya
adalah mengingatkan kita kepada sang pencipta. Supaya kita tidak lupa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Dampak pemujaanya itu banyak dan bermacam macam,
sesuai dengan pemujaan apa yang dia lakukan. Kalau misalnya dia meminta
kesehatan, maka dia akan disembuhkan dari penyakitnya, kalau meminta
kesuksesan akan diberikan kesuksesan dalam hidupnya.
Sekedar informasi kalau ada pemujaan yang menggunakan api, itu
berdampak sampai 3 - 5km. Tidak sedikit juga orang orang diluar hindu yang ikut
acara pemujaan ini, ya kalau terkabul, mengucap syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Sama seperti kereta kencana yang malamnya melintas, dalam satu
tahun kana da 365 hari, kan dalam 365 hari itu kita ke kuil nih.
Hari pertama itu Dewanya itu berkeliling mendatangi umat umatnya yang
ada tempat dimana dia melintas. Ketika dia melintas pasti ada restu yang dia
berikan, semoga yang sakit cepat sembuh, yang ada dalam kesulitan mendapatkan
kelapangan. Ya meminta yang baik baik, kalau memohon hal yang baik, pasti kita
mendapat.
Menurut informan empat terkait pertanyaan empat menyatakan bahwa. Apakah
suatu penyelenggaraan punguni uthiram ini menyebabkan gesekan dimasyarakat,
jawabannya tidak. Malah kadang ada juga masyarakat yang non hindu turut
berpasrtisipasi dalam acara yang ada, inikan acara pawai budaya, kita libatkan
juga misalnya kalau dia muslim tradisi apa yang ada dalam otang muslim
misalnya ada tradisi reog, kuda kepang kita masukkan dalam pawai, kalau dia
chines itu barongsai jadi kita libatkan terus.
Sehingga nampaklah suatu kearifan lokal yang ada disekitarnya ya saling
bahu membahu menyukseskan sebuah acara juga. Makanya dalam pawai dan
acara perayaan ini banyak orang orang yang ikut menyaksikan bukan hanya dari
hindu saja, tapi juga ditunggu oleh masyarakat satu kota Lubuk Pakam.
Apakah ini menghilangkan atau mengurangi nilai kebudayaan pungguni
uthiram sendiri, justru tidak. Mereka yang non-hindu dalam pawai budaya
diberikan space di depan. Jadi, sebelum pawai pungguni uthiram yang pertama
pembukaan itu reog lalu barongsai baru hindu, atau pertama reog, hindu lalu
terakhir barongsai.
Saya kira tidak menghilangkan nilainya ya, karena dalam acara juga kita
memiliki atau berjalan masing masing, bersatu padulah untuk menciptakan
kolaborasi budaya tanpa menghilangkan nilai dari suatu budaya itu sendiri.
Bahkan kalau dia masyarakat china ada juga dia yang mau cucuk lidah, ya dia ikut
pawai cucuk lidah.
37
kita senang senang saja, turut bersuka juga karena acaranya rame. Dan
menghormati suatu keyakinan dan kebudayaan dari agama lain.
Menurut informan lima terkait pertanyaan dua, bapak Abdas menyatakan
bahwa. Sebelum banyak diperbolehkan waktu jaman Suharto memang tidak
seramai sekarang, tapi semenjak diperbolehkan jadi banyak orang orang,
wisatawan atau orang hindu juga datang ke kuil. Ikut acara perayaan, banyak juga
orang orang berita meliput acaranya. Mungkin dengan diberikan kebebasan yang
lebih luas umat hindu bisa jadi lebih mudah dalam merayakan acara acara
besarnya, jadi lebih banyak dikenal orang dan wisatawan dari luar daerah Lubuk
Pakam juga.
Menurut informan lima terkait pertanyaan tiga, bapak Abdas menyatakan
bahwa. Esensi atau nilai dari kebudayaan pungguni uthiram ini kalau dari
msyarakat non-hindu, setau saya itu adanya acara cucuk lidah, mereka yang punya
nazar nanti dibawa ke sungai karena acara cucuk lidahnya di sungai, lalu nanti
malam harinya ada pawai budaya disitulah keluar kereta kencana, tidak hanya
kereta kencana saja ada juga budaya lain seperti reog, kuda kepang, barongsai.
Banyak juga orang orang budha china yang ikut acara ini di kuil. Turut
berpartisipasilah.
Menurut informan lima terkait pertanyaan empat, bapak Abdas
menyatakan bahwa. Apakah menyebabkan gesekan dimasyarakat, kalau yang
dimaksud itu gesekan dengan masyarakat non hindu saya rasa tidak ada. Memang
selama ini tidak ada gesekan apapun yang berkaitan dengan perayaan pungguni
uthiram ini. Sebagai perayaan yang sudah ada sejak lama, masyarakat hindu juga
bukan masyarakat yang baru sebagai masyarakat sekitar kita saling menghormati
dan mentoleransi, hidup saling berdampingan.
Menurut informan lima terkait pertanyaan lima, bapak Abdas menyatakan
bahwa. Dampak dan pengaruh yang dibawa oleh perayaan ini pasti ada, yang
pertama acara inikan sudah lama dan mengundang orang orang dari luar daerah
Lubuk Pakam, otomatis mengundang wisatawan dari luar daerah, perayaannya
ramai, pedagang pedagang sekitar juga terbantu karena jualannya bisa laris laku.
Karena pada malam hari itu acaranya ramai banyak orang orang yang sudah
menunggu di pinggir jalan untuk melihat kereta kencananya.
39
dengan pendapat dari informan 5 perayaan pungguni uthiram juga terdapat pawai
budaya yang dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat sekitar Lubuk Pakam.
Informan 1 dan 2 untuk menjawab pertanyaan dua yaitu terkait pengaruh
kearifan lokal pungguni uthiram dalam eksistensi hidup berkelompok masyarakat
hindu Lubuk Pakam, terdapat persamaan dan perbedaan jawaban. Menurut
informan 1 pasti ada dampak masyarakat hindu dalam melaksanakan perayaan
pungguni uthiram dikarenakan perayaan ini terdiri dari ritual ritual di dalamnya.
Ritual ritual di dalamnya membawa dampak bagi umat hindu itu sendiri.
Menurut informan 1 dalam pelaksanaan perayaan pungguni uthiram juga
mendapat bantuan dari masyarakat sekitar, dan dapat mengundang masyarakat
lain untuk ikut menonton dan bergabung dalam perayaan. Informan 1 dan 2 sama
sama mengatakan bahwa pungguni uthiram berdampak dalam eksistensi hidup
berkelompok masyarakat hindu. Namun, menurut informan 2 bentuk dampak
yang diberikan pungguni uthiram yaitu dengan berkumpulnya masyarakat hindu.
Informan 2 dan 3 memiliki jawaban yang sama terkait cara dan dampak
pungguni uthiram dalam eksistensi masyarakat hindu di Lubuk Pakam, informan
2 mengatakan bahwa pengaruhnya pungguni uthiram membawa masyarakat tamil
untuk berkumpul dan merayakan pungguni uthiram. Menurut informan 3
pungguni uthiram memawa kami menjadi dekat dengan Dewa kami dan juga
membuat hubungan kami antar masyarakat hindu Lubuk Pakam menjadi semakin
erat dan dekat. Hal ini disebabkan karena sebelum perayaan masyarakat hindu
tamil di Lubuk Pakam berkumpul dan menyumbang dalam membuat acara
pungguni uthiram.
Terdapat juga perbedaan antara pendapat informan 2 dan 3, menurut
informan 2 masyarakat hindu dalam perayaan pungguni uthiram akan berkumpul
di kuil. Masyarakat hindu yang datang tidak hanya dari Lubuk Pakam saja namun
juga banyak dari Medan,Tebing Tinggi, Lima Puluh, Siantar bahkan Malaysia.
Masyarakat hindu bergantian untuk datang menghadiri acara setiap kuil di
berbagai daerah. Namun menurut informan 3, pungguni uthiram mempererat
hubungan masyarakat hindu hanya di Lubuk Pakam saja.
Selain itu, informan 2,3 dan 5 sama sama mengatakan bahwa perayaan
pungguni uthiram dapat berdampak kepada penjualan yang naik ketika
dilaksanakannya perayaan. Namun menurut informan 5, perayaan pungguni
uthiram semasa presiden Suharto, tidak seramai sekarang. Karena sekarang sudah
diperbolehkan untuk mengadakan acara diluar, maka pungguni uthiram juga
berdampak mengundang masyarakat hindu lain dari luar daerah Lubuk Pakam dan
wisatawan.
Pendapat informan 2,3,dan 5 hampir mirip dengan pendapat informan 4.
Informan 4 mengatakan bahwa pengaruh pungguni uthiram dalam eksistensi
masyarakat hindu yaitu, awalnya informan 4 merasa keberatan dengan
penggunaan kata kata minoritas karena terdengar seperti mengucilkan padahal
43
sesungguhnya seluruh umat beragama di Indonesia ini sudah sama rata tanpa ada
kata mayoritas dan minoritas.
Menurut informan 4 terkait dengan pengaruh pungguni uthiram dalam
eksistensi masyarakat hindu yaitu dengan adanya pungguni uthiram membawa
masyarakat lain untuk lebih mengenal dan mengetahui keberadaan umat hindu.
Informan 4 memberikan contoh dengan adanya perayaan kuil di Tembung,
membawa pengetahuan pada masyarakat sekitar bahwa di Tembung ada kuil da
nada masyarakat tamil disana. Begitu juga dengan perayaan pungguni uthiram di
Lubuk Pakam membawa pengetahuan kepada masyarakat lain untuk mengetahui
keberadaan dan kebudayaan masyarakat hindu tamil.
terkait dengan dukungan masyarakat sekitar terdapat perbedaan pendapat
dari informan 1 dan 3 Menurut informan 1 masyarakat sekitar membantu dalam
rangka perayaan dan sosial perayaan, namun menurut informan 3 perayaan
pungguni uthiram di Lubuk Pakam masih dalam binaan kuil Shri
Thendayuthabani dan belum mendapakan dukungan penuh dari pemerintah
Kabupaten Deli Serdang ketika perayaan, hal ini dikarenakan kurangnya
informasi terkait dengan kapan perayaan pungguni uthiram ini dilaksanakan.
Terkait dengan kapan perayaan pungguni uthiram ini dilaksanakan
terdapat pendapat yang sama antara informan 1,2,3,dan 4. Yang mengatakan
bahwa informan satu mengatakan bahwa penanggalan perayaan pungguni uthiram
dilaksanakan sesuai dengan kalender penanggalan hindu, setiap kuil akan
diberikan kalender satu tahun sekali akan mendapatkan kiriman dari india.
Menurut informan 1,2,dan 4 perayaan pungguni uthiram biasanya
dilaksanakan antara tanggal 15-30 Maret hingga 1-15 bulan April. Namun
menurut informan 3 yang membuat penanggalan perayaan pungguni uthiram ini
tidak jelas dikarenakan pungguni uthiram jadtuh pada bulan purnama yang secara
khusus ditentukan. Sehingga belum diketahui tanggal dan hari khusus perayaan
itu dilaksanakan.
Menurut informan 1 dan 2 perayaan pungguni uthiream bagi orang orang
yang ingin bernazar dengan cucuk lidah maka dari itu harus mempersiapkan diri
dengan berpuasa sebelum hari perayaan. Menurut informan 1 puasa yang
dilaksanakan oleh orang yang ingin bernazar adalah puasa vegetarian tidak makan
makannan yang berdarah termasuk telur bisa dimulai 10-30 hari sebelum
perayaan.
Terdapat perbedaan pendapat antara pendapat informan 1 dan 2, menurut
informan 2 puasa yang dilaksanakan puasa vegetarian yang dilakukan 10 hari
sebelum perayaan pungguni uthiram. Selain itu orang yang ingin bernazar juga
diperkenankan untuk bermalam di kuil untuk lebih banyak beribadah dan
mensucikan niat kepada Dewa.
Menurut informan 1,2,3,dan 4 syarat syarat yang digunakan dalam
perayaan pungguni uthiram yaitu dengan berpuasa, membawa persembahan
44
kepada Dewa berupa buah buahan. Menurut informan 1, buah buahan yang
digunakan yaitu buah buahan seperti pisang anggur, apel, pier, namun tidak
dengan jeruk manis. Menurut informan 1 jeruk yang digunakan dalam umat hindu
dalah jeruk nipis. Jeruk nipis disamakan simbolnya dengan 1 ekor kambing, jadi
satu buah jeruk nipis sama dengan 1 buah ekor kambing.
Menurut informan 1 kambing digantikan dengan jeruk nipis karena di
dalam kuil tidak diperkenankan untuk menyembelih hewan dan adanya darah.
Menurut informan 1 dalam perayaan di kuil juga menggunakan kelapa. Buah
kelapa dapat dijadikan sebagai simbol untuk mengetahui niat dalam menjalankan
nazar, apabila niat sesorang itu baik maka isi buah kelapa itu bagus, apabila tidak
maka isi buah kelapa itu akan rusak.
Selain syarat menurut informan 1 terdapat beberapa larangan yang harus
ditaati, yaitu apabila orang kemalangan dan sedang mengalami duka maka tidak
diperkenankan untuk datang ke kuil, karena akan tidak fokus dalam beribadah.
Orang yang baru saja mendatangi orang meninggal sebelum masuk ke kuil
diperkenankan untuk mandi dan membersihkan diri terlebih dahulu. Kemudian
perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan datang ke kuil.
Terkait dengan pertanyaan tiga, tentang nilai nilai yang terdapat dalam
perayaan pungguni uthiram. Informan 1 dan 2 memiliki pendapat yang sama.
Menurut informan 1 nilai yang terkandung dalam kearifan lokal pungguni uthiram
adalah nilai relegius, perayaan ini sebagai wujud syukur kepada Dewa Murugan.
Menurut informan 1 terdapat nilai memohon dan berserah diri pada ritual cucuk
lidah dalam perayaan pungguni uthiram. Menurut informan 1, jika seseorang yang
menjalankan ritual ini dengan niat yang baik maka niatnya akan terkabulkan.
Selain nilai relegius menurut informan 2 nilai yang terkandung dalam
perayaan pungguni uthiram juga nilai sosial yang mengikat masyarakat tamil
untuk meningkatkan solidaritas antara satu dengan yang lainnya untuk
menyukseskan perayaan pungguni uthiram ini.
Informan 1,2 ,4 dan 5 sama sama menyatakan bahwa ritual cucuk lidah
merupakan ritual yang bernilai relegius. Karena di dalam menjalankan ritual itu
seseorang memohonkan sesuatu untuk terkabul dan sebagai wujud berserah diri
kepada Dewa Murugan.
Jenis jenis permohonan orang dalam menjalankan nazar cucuk lidah
bermacam macam, menurut informan 1,2,dan 4 biasanya orang orang bernazar
meminta kesehatan, jika dia sakit maka dimohonkan kesehatan. Menurut informan
2 menambahkan bahwa tidak hanya meminta kesembuhan orang orang yang
bernazar juga meminta keinginan apabila dia ingin usahanya lancar dan anaknya
sukses maka dia bernazar dan cucuk lidah.
Berbeda dengan pendapat informan 1 dan 2, menurut informan 3 esensi
nilai dari perayaan pungguni uthiram di Lubuk Pakam sebagai perwujudan sebuah
kepercayaan yang diyakini sebagai apresiasi terhadap eksistensi diri sebagai
45
uthiram. Dengan penampilan budaya dan ritual umat hindu, masyarakat luar hindu
jadi mengetahui kebudayaan dan ritual yang dilakukan oleh umat hindu.selain itu
menurut informan 3, masyarakat luar hindu juga mendapatkan dampak ekonomi
beberapa manfaat dari ritual dan perayaan pungguni uthiram ini membuat banyak
masyarakat berjualan disekitar keramaian di jalan dekat kuil.
V. KESIMPULAN
Jadi dapat ditarik kesimpulan mengenai pembahasan dari beberapa
informan yang telah memberikan pendapatnya tentang pengaruh moderasi
budaya lokal pungguni uthiram terhadap eksistensi hidup berkelompok
masyarakat minoritas di Deli Serdang, Lubuk Pakam. Pungguni uthiram yang
ada di Deli Serdang merupakan kearifan lokal masyarakat Tamil-Hindu yang
dibawa dari India. Kearifan lokal ini tetap diselenggarakan oleh masyarakat
Tamil Deli Serdang dari mulai tahun 1975 hingga sekarang.
Kearifan lokal ini mengandung nilai nilai relegius karena merupakan
perayaan memperingati hari lahirnya Dewa Murugan sebagai Dewa terpuji
masyarakat hindu. Meskipun perayaan pungguni uthiram dilaksanakan di Lubuk
Pakam yang merupakan mayoritas muslim. Dalam melaksanakan kearifan lokal
pungguni uthiram masyarakat tamil tidak mengalami kesulitan. Karena dalam
melaksanakan kearifan lokal tersebut masyarakat Tamil saling membantu secara
internal dan eksternal.
Perayaan pungguni uthiram dapat memperkuat solidaritas masyarakat
Tamil di Lubuk Pakam, saling membantu untuk menyukseskan perayaan
pungguni uthiram. Tidak terjadi gesekan gesekan antara masyarakat hindu
dengan masyarakat lain terkait perayaan pungguni uthiram. Masyarakat Lubuk
Pakam sangat menerima pungguni uthiram sebagai kearifan lokal dan ritual
agama hindu, menjadikan pungguni uthiram sebagai ikon dan kebudayaan yang
ada di Lubuk Pakam.
Masyarakat Lubuk Pakam saling menghormati dan bersikap toleransi
terhadap keyakinan dan kepercayaan agama lain. Tidak hanya mendapat
perhatian dari masyarakat hindu, kearifan lokal pungguni uthiram juga menjadi
perayaan yang melibatkan unsur kebudayaan lain didalamnya. Unsur
kebudayaan yang dimasukkan dalam perayaan pugguini uthiram adalah
penampilan reog, kuda kepang dan barongsai dalam pawai kereta kencana Dewa
Murugan.
Memasukkan unsur kebudayaan lain dalam perayaan pungguni uthiram
tidak mengurangi nilai utama dalam perayaan pungguni uthiram. Justru dengan
memasukkan unsur budaya lain pada perayaan pungguni uthiram menambahkan
nilai budaya dengan menciptakan kolaborasi budaya antar umat beragama di
Lubuk Pakam.
Moderasi budaya lokal pungguni uthiram membawa masyarakat hindu
semakin diketahui keberadaanya baik oleh masyarakat Lubuk Pakam ataupun
luar lubuk pakam. Pungguni uthiram menjadi ikon terkenal di Lubuk Pakam
dengan ritual cucuk lidah, yang dapat mengundang wisatawan dan umat hindu
50
diluar Lubuk Pakam. Pungguni uthiram juga dapat menjadi objek yang
meningkatkan daya tarik orang lain terhadap Lubuk Pakam, sehingga menambah
pendapatan masyarakat sekitarnya ketika perayaan ini berlangsung.
Dengan demikian jelaslah bahwa moderasi budaya lokal pungguni uthiram
berpengaruh terhadap eksistensi hidup berkeleompok masyarakat minositas di
Deli Serdang, Lubuk Pakam.
Daftar Pustaka
Ramadhani. Hilda. 2020 . Etnik Masyarakat Tamil Dan Awal Mula Masuknya
Masyarakat Tamil Di Kecamatan Medan Timur. Diakses melalui
http://repository.uinsu.ac.id/10171/1/TESIS%20UNTUK%20IJAZAH-
converted.pdf, (pada 26 Juni 2023 pkl 10.20)
Marliah, Siti. 2021. Literasi Kearifan Lokal. Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi, Hingga
Jenisnya. Diakses melalui https://www.gramedia.com/literasi/kearifan-lokal/,
(pada 26 Juni 2023 pkl 15.00)
Rahmawati, Fatimah. 2020. Mengenal Mayarakat Hindu Tamil Dan Tradisi Unik
Panguni Uthiram Di Deli Serdang. Diakses melalui
(https://www.merdeka.com/sumut/mengenal-panguni-uthiram-tradisi-unik-
masyarakat-hindu-di-deli-serdang.html, (pada 28 Juni 2023 pkl 14.00)
Shodiqin, Ali. 2022. Moderasi Berbasis Budaya. moderasi merupakan bagian dari
kebudayaan. Diakses melalui
(https://ilmusyariahdoktoral.uin-suka.ac.id/id/liputan/detail/1885/moderasi-
beragama-berbasis-budaya,
(pada 26 Juni 2023 pkl 12.00)
Lo, Petrus. 2018. Perayaan Panguni Uthiram Digelar Kembali Di Lubuk Pakam.
Diakses melalui https://www.klayapan.com/perayaan-pangguni-uthiram-kembali-
digelar-kuil-shri-thendhayudhabani-lubuk-pakam/ (pada 28 Juni 2023 pkl 15.00)
Liputan6. 2014. Prosesi Panguni Uthiram Umat Hindu-Tamil Di Deli Serdang.
Prosesi Diawali Dari Kuil Menuju Sungai Tangsi. Diakses melalui
https://www.liputan6.com/news/read/2042094/prosesi-panguni-uthiram-umat-
hindu-tamil-di-deli-serdang, (pada 28 Juni 2023 pkl 15.12)
54
https://medan.tribunnews.com/amp/2023/04/05/tusuk-lidah-tradisi-di-ritual-maha-
puja-pangguni-uthiram-umat-hindu-etnis-tamil-begini-prosesinya
(diakses pada tanggal 7 Juli pukul 21.53)
medanbagus.comMasyarakat India Tamil Lubukpakam Rayakan Panguni Uthiram
https://www.medanbagus.com/read/2014/04/13/23500/masyarakat-india-tamil-
lubukpakam-rayakan-panguni-uthiram
(diakses pada tanggal 7 Juli pukul 21.56)
matalensamedanblog.wordpress.comPerayaan Pangguni Uthiram di Warnai Ritual
Tusuk Lidah - Mata Lensa Medan
https://matalensamedanblog.wordpress.com/2017/04/02/perayaan-pangguni-
uthiram-di-warnai-ritual-tusuk-lidah/
(diakses pada tanggal 7 Juli pukul 21.58)
Mahasti, AS. 2008. Pangguni Uttiram. Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik.
Universitas Sumatera Utara. Diakses melalui
https://node2.123dok.com/dt03pdf/123dok/000/614/614486.pdf.pdf?X-Amz-
Content-Sha256=UNSIGNED-PAYLOAD&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-
SHA256&X-Amz-Credential=aa5vJ7sqx6H8Hq4u%2F20230706%2F
%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20230706T112341Z&X-Amz-
SignedHeaders=host&X-Amz-Expires=600&X-Amz-
Signature=fd31d4609556569f8c1340f296d04f4b440ecdb7e4595376be962c1f8a2
69033, (pada 28 Juni 2023 pkl 10.15)
Kompasiana. 2022. Etnis Tamil di Kota Medan : Sejarah dan Eksistensinya.
Diakses melalui
https://www.kompasiana.com/saufannur/62a0d2bc2154ae327a75e682/etnik-
tamil-di-kota-medan-sejarah-dan-eksistensinya, (pada 28 Juni 2023 pkl 17.15)
Sartini. 2004. Menggali Kearifan Lokal Nusantara. Jurnal Filsafat, 2,111-116.
Diakses melalui https://repository.ugm.ac.id/273938/1/JF%202004%20Menggali
%20Kearifan%20Lokal%20Nusantara%20sebuah%20Kajian%20Filsafat.pdf,
(pada 29 Juni 2023 pkl 09.15)
Edudwar. 2023. Uthiram 2023: Date, Puja Time and Rituals, History,
Significance and Celebration of Panguni Uthiram
https://www.google.com/amp/s/www.edudwar.com/panguni-
uthiram/amp/ (Di akses pada tanggal 8 July 2023 Pukul 07.40)
56
Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pada Upacara Pangguni Uthiram Di Kuil
Shri thendayuthabani Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
http://digilib.unimed.ac.id/1987/3/3.%20NIM.
%202111540003%20ABSTRAK.pdf
(Diakses 6 juli 2023,18.43)