Anda di halaman 1dari 57

1

PENGARUH MODERASI BUDAYA LOKAL PANGGUNI


UTHIRAM TERHADAP EKSISTENSI HIDUP
BERKELOMPOK MASYARAKAT MINORITAS DI DELI
SERDANG LUBUK PAKAM
Dosen Pengampuh : Assoc. Prof. Drs. Syafrizal, M.Si., Ph.D

KELOMPOK 4
1. ADZRA ADELIA BR SINAGA 2203100045
2. ADE WILLIANIE PUTRI 2203100053
3. AHMAD ANANDSYAH 2203100049
4. NURJANA SIREGAR 2203100055
5. DWI ANJANI 2203100048
6. ADELLA PRATIWI 2203100047
7. SELIA SINTA 2203100050
8. ASTHA SALSABILA 2203100046
9. M. FAUZAN ARDYANTO 2203100051
10.PUJI DERMAWAN 2203100052
11.FARHAN DHIAURRAHMAN 2203100054

ILMU ADMINISTRASI PUBLIK 2B – SEMESTER 2


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2022/2023
2

I. LATAR BELAKANG

Sumatra Utara terkenal akan keberagaman etnis, budaya, hingga agama yang
hidup berdampingan dengan harmonis. Termasuk apa yang terlihat di Kabupaten
Deli Serdang. Selama bertahun-tahun, keberagaman hidup dan tumbuh di daerah
ini dan memberi warna khas yang tak dimiliki oleh wilayah lain di tanah Air.
Sejarah mengenai kedatangan orang tamil ke Deli Serdang dapat dipastikan pada
abad pertama sebelum masehi.
Keterangan tersebut didapati dari buku tua yang berjudul Manimegelei
karangan pujangga Sitenar yang aslinya terbit pada abad pertama masehi dan
sangat populer di India. Sejarah kedatangan etnik Tamil di Medan tercatat dalam
banyak literatur. Temuan-temuan arkeologis di Sumatera Utara maupun jawa
mulai dari abad ke-7 M hingga abad ke-14 M memperlihatkan kesinambungan
kehadiran peradaban India di Kepualauan Nusantara.
Secara khusus di Sumatera Utara orang-orang India sudah terekam dalam
sebuah prasasti bertarikh 1010 Saka atau 1088 M tentang perkumpulan pedagang
Tamil di Barus yang ditemukan pada 1873 di situs Lobu Tua (Barus), sebuah kota
purba di pinggir pantai Samudera Hindia. Datangnya bangsa India ke Deli
Serdang sebenarnya sudah terjadi. Menurut Sejarah ekspansi Raja Iskandar
Zulkarnain.
Ekspansi Raja Zulkarnain dari Masedonia ke India pada tahun 334-326
sebelum masehi, mengakibatkan bangsa India cerai-berai dan banyak yang
melarikan diri karena ketakutan.Penduduk di daerah sungai Indus lari ke bagian
selatan India, dan banyak yang terus lari ke Nikobar, Andaman, dan pulau
Sumatera. Pada dasarnya keterangan tersebut tidak menjelaskan mengenai bangsa
India beretnik Tamil.
Namun yang pasti kedatangan mereka ke pulau Sumatera banyak
mempengaruhi budaya setempat seperti adat istiadat, religi, bahasa, dan kesenian.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat diduga bahwa kedatangan bangsa India dan
masuknya agama yang mereka anut yaitu Hindu di Sumatera Timur sudah terjadi
pada abad keempat Sebelum masehi. Pada tahun 1872 merupakan gelombang
terakhir kedatangan masyarakat Tamil ke kota Medan khusunya Deli Serdang.
Pekerjaan sebagai kuli dan di kontrak di bagian perkebunan bersamaan
dengan orang-orang Jawa yang dipekerjakan waktu itu sekitar ratusan orang
jumlahnya dan meraup untung dengan mendapatkan penghasilan yang meningkat
sebanyak 96 dolar perbulan. Pada Tahun 1874 terjadi peningkatan atas usaha di
bidang pekerjaan mereka dengan adanya 22 perkebunan yang di buka.Kedatangan
masyarakat tamil ke Indonesia membuat mereka menyebar ke seluruh penjuru
Indonesia termasuk Sumatera Utara. Pada awalnya masyarakat tamil banyak
tinggal di daerah yang bernama 71O rang madras atau di kota Medan disebut juga
71O rang. Dan lama-kelamaan mereka mulai menyebar hingga sampailah di
kecamatan medan timur. Dari segi budaya, orang Tamil tetap memelihara
kebudayaan yang berasal dari India.
3

Masyarakat Tamil di kecamatan medan timur terbagi dari dua golongan,


yaitu tamil yang beragama hindu dan tamil yang beragama muslim. Masyarakat
tamil sendiri mulai bermukim di kecamatan medan timur seiring dengan datang
nya
bangsa tamil ke sumatera utara. Kedatangan masyarakat tamil ke Indonesia
membuat mereka menyebar ke seluruh penjuru Indonesia termasuk sumatera
utara. Pada awalnya masyarakat tamil banyak tinggal di daerah yang bernama
71O rang madras atau di kota Medan disebut juga 71O rang71O rang. Dan lama-
kelamaan mereka mulai menyebar hingga sampailah di kecamatan medan timur.
Kedatangan masyarakat tamil ke Indonesia membuat mereka menyebar ke seluruh
penjuru Indonesia termasuk sumatera utara
Masyarakat tamil masih tetap melaksanakan kebudayaan seperti upacara
kelahiran, perkawinan, kematian, bahasa dan aksara Tamil. Mereka juga tetap
menggunakan seni budaya India, termasuk di dalam bidang musik. Dengan
melihat polarisasi sosial yang seperti itu, maka dapat dikatakan bahwa etnik
Tamil adalah bagian integral dari bangsa Indonesia. Perlu menerima mereka
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Untuk mencapai harmoni dan integrasi sosial perlu ditumbuhkan sikap
persatuan sosial, toleransi, menghargai perbedaan, dan bekerja bersama untuk
membangun negara bangsa tercinta ini. Etnik Tamil telah memiliki kontak
kebudayaan sengan suku-suku di Sumatera Utara. Mereka membawa agama
Hindu ke Sumatera Utara. Tinggalan budaya dalam bentuk bahasa, ritual, konsep
atau dan lainnya.
Bahwa Sumatera juga adalah tempat tujuan migrasi etnik Tamil ketika
terjadinya gelombang penaklukan India oleh raja Aleksander Zulkarnain dan juga
serangan bangsa Aria kepada bangsa Dravida yang terdesak ke selatan India dan
lari sampai ke Nusantara. Gelombang migrasi yang masif orang Tamil ke
Sumatera Utara (dahulu Sumatera Timur) terjadi ketika dibukanya tembakau Deli,
terutama yang diprakarsai oleh Nienhuys di abad ke-19.
Orang Tamil dipekerjakan sebagai buruh di pabrik-pabrik tembakau Deli.
Dari segi budaya, orang Tamil tetap memelihara kebudayaan yang berasal dari
India, seperti upacara kelahiran, perkawinan, kematian, bahasa dan aksara Tamil.
Mereka juga tetap menggunakan seni budaya India, termasuk di dalam bidang
musik.
Keberadaan masyarakat India Tamil di kota Lubuk Pakam tidak dapat
dipisahkan dengan pendirian perkebunan tembakau yang ada di tanah Deli
(Sumatera Timur), yang saat sekarang ini.
Salah satu wilayahnya adalah sebahagian dari Kabupaten Deli Serdang. Hal ini
dikarenakan perkebunan tembakau tersebut memerlukan pekerja-pekerja, salah
satu pekerja yang didatangkan oleh pihak perkebunan tembakau adalah
masyarakat India Tamil yang berasal dari India. Mengingat masyarakat lokal
seperti suku Melayu dan suku Batak tidak mau bekerja menjadi kuli, karena
mereka menganggap pekerjaan kuli tidak pantas.
Untuk mendukung kehidupan mereka selama menjadi kuli perkebunan
tembakau, pihak perkebunan Belanda memberikan lahan dua hektar sebagai
4

tempat tinggal. Adapun daerah yang diberikan oleh pihak perkebunan Belanda
dulu, saat sekarang ini berada di Jl. Sultan Hasanuddin, pasar III Lubuk Pakam.
Setelah kemerdekaan para pekerja yakni masyarakat India Tamil sebagian ada
yang kembali ke negara asal yaitu India dan sebagian memilih menetap di
Sumatera Timur.
Seiring berjalannya waktu, ketika sudah tidak ada lagi pabrik tembakau,
mereka sudah kerasan tinggal di Medan dan tidak ingin lagi pulang ke negaranya.
Secara perlahan terjadi peralihan mata pencaharian yang awalnya masyarakat
India Tamil bekerja sebagai buruh dan kuli angkut atau sais kereta lembu di
perkebunan beralih menjadi pedagang, supir, pengangkut barang dagangan,
karyawan swasta dan pemerintahan.
Hal ini mengakibatkan sebagian masyarakat India Tamil mulai berpindah
ke kota yang dekat dengan sentra perdagangan dan pusat kota. Disamping itu
masyarakat India Tamil yang berada di Lubuk Pakam sejak masa perkebunan Deli
hingga saat ini masih mempertahankan tradisi-tradisi yang mereka miliki baik
tradisi yang berkaitan dengan keagamaan maupun tradisi secara adat-istiadat
seperti hari raya Deepawali, perayaan Pangguni Uttiram, ritual perkawinan, dan
ritual pemakaman.
Sebagai gambaran kehidupan keagamaan dapat diketahui dari upacara
Pangguni Uttiram. Upacara Pangguni Uttiram merupakan perayaan religi Hindu
Tamil yang berasal dari India Selatan (Tamil Nadu sekarang). Upacara selalu
diikuti oleh masyarakat India Tamil dari berbagai daerah seperti dari Kota Medan,
Tebing Tinggi, Binjai, Langkat dan Kisaran, mereka diundang berkumpul di
Lubuk Pakam untuk merayakan perayaan Pangguni Uthiram.
Pada perayaan Pangguni Uthiram ini yang paling menakjubkan adalah
ritual menusuk badan dengan Vell (jarum yang berbentuk lembing atau berbentuk
hati) senjata milik Dewa Murugan. Pangguni Uttiram di rayakan pada bulan
Pangguni (bulan dalam kalender Tamil) tepat pada saat bulan purnama yang jatuh
pada bulan maret atau april pada penanggalan kalender Masehi, mereka
melakukan upacara keagamaan di Kuil Shri Thandayudhabani Lubuk Pakam yang
dibangun pada tahun 1881.
Setelah 75 tahun sejak berdirinya kuil Shri Thendhayudhabani di Lubuk
Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Perayaan Pangguni Uthiram tetap dirayakan
walaupun pernah berhenti di tahun 1975, kemudian dilanjutkan tahun 1999
setelah orde reformasi dimulai. Etnis Tamil sendiri telah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dengan orang-orang asli Deli sejak kedatangannya secara besar-
besaran ke wilayah Deli itu.
Mereka pun menjalani beberapa pekerjaan dan berkonsentrasi tinggal di
Kecamatan Medan Polonia. Banyak dari mereka tinggal di Kampung Madras dan
Starban.  Adalah pengusaha Belanda, Jacob Nienhuys beserta para koleganya
yang pada tahun 1869 mendirikan perusahaan Deli Maatschappij. Perusahaan ini
bergerak di bidang perkebunan, terutama tembakau. Karena kualitas tembakau
Deli yang cukup baik, konon perusahaan ini merupakan salah satu emiten di
Bursa Efek Amsterdam yang rajin membagikan keuntungan (deviden).
Di awal perjalanannya, ketika para pengusaha hendak membuka lahan
perkebunan, mereka sempat kebingungan memeroleh tenaga kerja atau buruh
5

yang mau mengerjakan lahan-lahan tersebut. Hal ini mengingat penduduk


Deli/Medan ketika itu tak terlampau banyak. Seperti biasanya, selain kegiatan
ibadah dikuil, juga diadakan kegiatan bernazar yang sekaligus sebagai ungkapan
rasa syukur ditujukan kepada Dewa Murugan, dewa kejayaan panglima para dewa
kepercayaan Hindu Tamil, yang telah memberikan kehidupan kepada bagi umat
manusia.
Acara ini juga sekaligus memperingati ulang tahun Dewa dan tutup tahun
bagi masyarakat India Tamil. Disebut Panguni karena berlangsung pada bulan
Panguni, sekitar Maret atau April dalam penanggalan Masehi. Sedangkan Uthiram
bermakna purnama puncak.Pada hari Panguni Uthiram di bulan Maret/April,
bulan purnama melewati bintang Uttara-phalguni. Hari bulan purnama bertepatan
dengan hari Uttara Palguni atau bintang Uthiram di bulan kedua belas kalender
Hindu, Phalgun atau Paguni adalah waktu yang menguntungkan.
Untuk inisiasi spiritual, bimbingan astrologi, solusi ilahi untuk masalah,
dan kehidupan yang berbuah, Menurut agama Hindu, Grihasthya atau kehidupan
berumah tangga adalah suatu tahapan yang harus dilalui oleh setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya memelihara rumah tangga sebagai seorang pribadi
berkeluarga. Orang yang berkeluarga diharapkan untuk menikah dan
membesarkan anak-anak mereka dan kemudian bergerak menuju jalan
pembebasan.
Panguni Uthiram adalah hari yang mengajarkan kita pentingnya hubungan
dalam hidup kita. Tanpa hubungan masyarakat kita akan berhenti memiliki
kehidupan keluarga yang stabil yang merupakan tempat berkembang biak bagi
anak-anak kita dan generasi berikutnya. Ini adalah indikasi dari Yang Ilahi bahwa
Pernikahan adalah ikatan suci antara pria dan wanita, sebuah inisiasi ke dalam
Grihastha yang dimaksudkan untuk menyucikan pertumbuhan keturunan.Panguni
Uthiram adalah perayaan agama Hindu yang tumbuh dan berkembang di India
sebagai bagian dari budaya dan tradisi Hindu yang kaya. Namun, dengan migrasi
dan penyebaran komunitas Hindu ke berbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia, perayaan ini juga telah dibawa dan dirayakan oleh komunitas Hindu di
Indonesia.
Komunitas Hindu di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kaya,
dengan akar-akarnya berasal dari masa lalu yang jauh. Hinduisme tiba di
Indonesia pada abad ke-1 Masehi melalui perdagangan dan hubungan budaya
dengan India. Seiring berjalannya waktu, agama Hindu berkembang menjadi salah
satu agama yang diakui secara resmi di Indonesia dan memiliki pengikut yang
signifikan di pulau Bali, serta beberapa daerah di Jawa, Sumatera, dan
Kalimantan.
Sebagai bagian dari praktik agama Hindu, perayaan Panguni Uthiram
dibawa oleh komunitas Hindu yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Meskipun Bali secara khusus dikenal sebagai pusat Hindu di Indonesia, perayaan
ini juga dirayakan oleh komunitas Hindu di daerah-daerah lain. Terutama di Bali,
Panguni Uthiram dirayakan dengan semangat yang besar dan menjadi perayaan
yang penting dalam kalender upacara Hindu. Perayaan Panguni Uthiram
melibatkan semua umat Hindu yang mengikuti tradisi dan kepercayaan Hindu,
terutama di wilayah Tamil Nadu, India. Ini termasuk keluarga dan komunitas
6

Hindu yang merayakan perayaan ini.Selama Panguni Uthiram, semua umat


Hindu, baik pria maupun wanita, dari segala usia dapat berpartisipasi dalam
perayaan ini. Ini mencakup:
Keluarga: Anggota keluarga Hindu berpartisipasi dalam perayaan ini
bersama-sama. Pada hari Panguni Uthiram, keluarga berkumpul di kuil-kuil atau
di rumah mereka untuk berdoa, melakukan ritual, dan mengikuti prosesi
pernikahan dewa-dewi.Pendeta dan Pendeta Kuil: Pendeta Hindu dan pendeta kuil
memiliki peran penting dalam memimpin upacara dan ritual selama Panguni
Uthiram. Mereka mengatur prosesi pernikahan dan membimbing umat Hindu
dalam pelaksanaan doa dan pemujaan. Pengikut Agama Hindu: Semua umat
Hindu yang mempraktikkan kepercayaan Hindu dapat berpartisipasi dalam
perayaan ini. Mereka mengenakan pakaian tradisional, pergi ke kuil, berdoa, dan
berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan seperti pembacaan kitab suci dan
bernyanyi bhajan (lagu-lagu devosional). Masyarakat Hindu: Panguni Uthiram
juga melibatkan partisipasi masyarakat Hindu secara luas. Komunitas dan
perkumpulan Hindu dapat mengorganisir perayaan bersama, prosesi pernikahan,
dan kegiatan keagamaan lainnya sebagai bagian dari perayaan ini.Meskipun
Panguni Uthiram khususnya dihubungkan dengan wilayah Tamil Nadu, umat
Hindu di seluruh dunia yang mengikuti tradisi Tamil juga dapat merayakan
perayaan ini sesuai dengan keyakinan dan praktik mereka.
Perayaan ini melibatkan semua orang yang ingin merayakan dan
memperingati pernikahan ilahi Lord Murugan dengan Dewi Devayanai dan
pernikahan Dewi Meenakshi dengan Dewa Sundareswarar. Ini adalah momen
penting bagi umat Hindu untuk menghormati dan merayakan nilai-nilai kehidupan
suci, persatuan, dan pembersihan diri. Panguni Uthiram berhubungan erat dengan
beberapa peristiwa dan mitos yang dianggap sakral oleh para penganut agama
Hindu.
Salah satu peristiwa yang sangat dihormati dalam perayaan ini adalah
pernikahan dewa Murugan, juga dikenal sebagai Kartikeya, dengan dewi
Devayani, putri dari dewa Indra. Dewa Murugan adalah anak kedua dari pasangan
dewa Shiva dan dewi Parvati. Pernikahan ini dianggap sebagai pernikahan
surgawi dan dianggap sebagai simbol kesuburan, keberuntungan, dan
keharmonisan.
Selain itu, peristiwa lain yang juga dirayakan dalam Panguni Uthiram
adalah kelahiran dewa Rama, salah satu inkarnasi dewa Wisnu. Rama dikenal
sebagai pahlawan dalam epik kuno Ramayana, yang merupakan salah satu kisah
paling terkenal dalam mitologi Hindu. Kelahiran Rama dianggap sebagai momen
yang membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi umat Hindu.
Selama Panguni Uthiram, umat Hindu berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan keagamaan, seperti puja (upacara ibadah), prosesi, karnaval, dan festival.
Di kuil-kuil Hindu, dewa-dewi dipersembahkan dengan penuh kehormatan, dan
upacara pernikahan dewa Murugan dan Devayani sering dihidupkan kembali
dalam bentuk dramatis atau dengan mengenakan kostum. Selain itu, umat Hindu
juga berpartisipasi dalam prosesi perayaan yang melibatkan membawa patung
dewa-dewi melalui jalan-jalan di sekitar kuil. Ini adalah momen kebersamaan dan
7

pengabdian kepada para dewa, serta kesempatan untuk berinteraksi dengan


sesama umat Hindu.
Panguni Uthiram juga menjadi waktu yang penting bagi umat Hindu untuk
melakukan amal dan berbuat baik. Mereka memberikan sumbangan kepada orang-
orang yang membutuhkan, mengadakan pesta makanan untuk berbagi dengan
masyarakat, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Perayaan ini menjadi
kesempatan bagi umat Hindu untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dan etika
mereka, serta memperkuat hubungan sosial dan komunitas.
Secara keseluruhan, Panguni Uthiram adalah perayaan yang meriah dan
berarti bagi umat Hindu. Ini adalah waktu yang ditunggu-tunggu setiap tahun
untuk menghormati dewa-dewi dan memperkuat hubungan dengan spiritualitas
mereka. Dalam kerumunan pengunjung dan umat Hindu yang berkumpul, energi
positif, sukacita, dan rasa persatuan tercermin, menghasilkan perayaan yang
berkesan dan mengesankan.Selain itu, Panguni Uthiram juga dianggap sebagai
hari yang membawa keselamatan dan kemakmuran. Banyak umat Hindu yang
berpartisipasi dalam pengorbanan dan pemberian amal pada hari ini, dengan
harapan untuk mendapatkan berkah dan kebaikan.

II. KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Moderasi

Moderat adalah sebuah kata sifat, turunan dari kata moderation, yang
berarti tidak berlebih-lebihan atau sedang. Kata moderasi sendiri berasal dari
bahasa Latin moderatio yang berarti ke-sedang-an, tidak kelebihan, dan tidak
kekurangan, alias seimbang.Kata moderasi disandingkan dengan kata beragama,
menjadi moderasi beragama, istilah tersebut berarti merujuk pada sikap
mengurangi kekerasan, atau menghindari keesktreman dalam cara pandang, sikap,
dan praktik beragama.
Pengertian umunya, moderasi adalah mengendepankan keseimbangan
dalam bentuk keyakian, watak, dan moral, baik ketika memperlakukan orang lain
sebagai individu, kelompok, dan lain sebagainya. jadi, dapat disimpulkan bahwa
pengertian dari moderasi beragama adalah jalan tengah di tengah keberagaman
budaya di Indonesia.
Sehingga, konsep moderasi beragama harus ditanamkan sejak dini di
berbagai elemen masyarakat. Sebab, dengan moderasi dapat memberikan sebuah
pemahaman kepada masyarakat yang belum maupun sudah terjerumus dalam
pemahaman ekstrim yang merusak kesatuan, keagamaan, dan kestabilan sosial.
Secara bahasa moderasi berasal dari bahasa inggris moderation yang memiliki arti
sikap sedang, sikap tidak berlebih-lebihan.
Dalam Mu’jam Maqayis, Ibnu Faris menyampaikan yang dimaksud
dengan wasatiyah itu merupakan sesuatu yang menunjukan pada keadilan dan
tengah-tengah. Pakar bahasa Raghib Al-Asfahani mengatakan wasatiyah yang
berasal dari kata wasat yakni sesuatu yang berada di antara dua ekstrimitas,
sementara yang berasal dari awsat memiliki arti titik tengah.
8

Kata moderisasi berasal dari bahasa latin moderatio yang berarti ke


sedangan (tidak berlebih dan kekurangan). Moderasi beragama adalah adil dan
berimbang dalam memandang, menyikapi, dan mempraktikan semua konsep yang
berpasangan, dalam KBBI kata adil diarika tidak berat sebelah atau tidak
memihak, berpihak kepada kebenaran, dan sepatutnya atau tidak sewenang
wenang.
Menurut Quraish Shihab ada tiga pilar dalam moderasi (wasathiyah) yaitu
pertama, pilar keadilan. Pilar keadilan adalah di mana semua makhluk mendapat
hak sesuai dengan porsi dan ketentuan serta kebutuhan masing-masing dalam
kebutuhan. Maka dalam ketentuan moderasi hanya memiliki rujukan tengah tanpa
ada standar ganda.
Kedua, pilar keseimbangan pilar keseimbangan adalah pilar yang tidak
mempertimbangkan besar atau kecilnya suatu benda akan tetapi menilai dari
sesuatu berdasarkan fungsinya. Sehingga pilar keseimbangan merupakan pokok
dari keadilan. Ketiga, pilar toleransi. Pilar toleransi adalah sebuah batas ukuran
yang masih dapat dipertimbangkan. Serta pilar toleransi juga merupakan sebuah
sistem yang dapat mengubah sesuatu yang pada awalnya memicu potensi negatif
akan tetapi dapat dinetralisir melalui toleransi..
Sehingga, konsep moderasi beragama harus ditanamkan sejak dini di
berbagai elemen masyarakat. Sebab, dengan moderasi dapat memberikan sebuah
pemahaman kepada masyarakat yang belum maupun sudah terjerumus dalam
pemahaman ekstrim yang merusak kesatuan, keagamaan, dan kestabilan sosial.

II.1.1 Pengertian Moderasi Budaya

Budaya memiliki peran penting dalam pembangunan toleransi beragama.


Bagaimana budaya suatu masyarakat dapat berkontribusi terhadap pembentukan
sikap moderasi beragama, bagaimana upaya para pemeluk agama dalam
mendialogkan pemahaman, penerimaan, dan penumbuhan toleransi dalam
masyarakat yang multi-religius menjadi penting untuk dilakukan. memiliki
komposisi religius yang unik.
Semua agama resmi Indonesia memiliki pemeluk di wilayah ini.
Keragaman agama ini juga terjadi dalam satu keluarga, di mana antara suami,
isteri, dan anak-anaknya memeluk agama yang berbeda. Moderasi dan kearifan
lokal sejatinya dua bagian yang penting dalam kehidupan beragama dan adat
budaya. Keduanya mulai rapuh dan luntur di era globalisasi serta modernisasi.
Globalisasi serta modernisasi di satu sisi memberikan dampak negative.
Terhadap persatuan bangsa yang utuh dalam perbedaan dan melemahkan
eksistensi jiwa moderasi beragama dan kearifan lokal yang merupakan bagian dari
kebudayaan. Sehingga dapat menimbulkan sumber perpecahan berupa tindakan
maupun sikap intoleran, ekslusif, ekstrim, radikalisme, terorisme, dan liberalisme.
Melalui kearifan lokal yang ada di setiap daerah, maka dapat dijadikan
formula dalam memperkuat antara moderasi beragama dan melestarikan kearifan
local Konsep moderasi beragama merupakan sebuah konsep yang di dalamnya
9

berusaha untuk menciptakan wujud toleransi, persatuan, kebijaksanaan bahkan


kepemimpinan.
Konsep tentang moderasi diproduksikan sebagai sebuah program yang
dikampanyekan bagi seluruh elemen masyarakat yang multikultural.
Multikulturalisme merupakan sebuah konsep yang telah ada dalam agama Islam,
sebab konsep ini telah tercerminkan dalam menghargai perbedaan sebagaimana
yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam pemerintahan kota Madinah.
Antara multikulturalisme dan moderasi beragama memiliki relevansi terhadap
nilai moderasi berupa toleransi, persatuan, kebijaksanaan dan kepemimpinan.
Maka sebuah perbedaan yang ada bukan sebagai objek yang menjadi sebuah
permasalahan sehingga hilangnya kesatuan.

2.1.2 Aspek Penting Moderasi


Berikut adalah beberapa aspek penting dalam moderasi:
1. Penegakan Peraturan: Moderator bertanggung jawab untuk menegakkan
peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Ini termasuk menghapus
atau memperingatkan pengguna yang melanggar aturan, seperti melakukan
pelecehan, menyebarkan konten ilegal, atau mengganggu komunitas.
2. Memantau Aktivitas: Moderator secara terus-menerus memantau aktivitas
pengguna di platform. Mereka mencari tanda-tanda pelanggaran aturan
atau perilaku tidak pantas, serta merespon laporan dari pengguna tentang
pelanggaran atau masalah yang timbul.
3. Tanggapan Terhadap Laporan: Moderator menanggapi laporan yang
diterima dari pengguna mengenai perilaku tidak pantas atau masalah
lainnya. Mereka memeriksa laporan tersebut, melakukan investigasi, dan
mengambil tindakan yang sesuai, seperti menghapus konten, memberikan
peringatan kepada pengguna, atau menghentikan akses pengguna tersebut
jika diperlukan.
4. Membangun Komunitas yang Positif: Moderator berperan dalam
membentuk dan mempertahankan lingkungan online yang positif dan
bermanfaat. Mereka dapat mendorong diskusi yang sehat, memberikan
bantuan dan dukungan kepada pengguna, serta menjaga ketertiban dan
kerjasama di antara anggota komunitas.
5. Komunikasi dan Penjelasan: Moderator berkomunikasi dengan pengguna
terkait aturan, kebijakan, atau tindakan moderasi yang diambil. Mereka
menjelaskan alasan di balik tindakan tersebut dan memberikan klarifikasi
jika ada kebingungan atau pertanyaan dari pengguna.
6. Keberlanjutan dan Perbaikan: Moderator terus memantau dan
mengevaluasi efektivitas moderasi serta kebijakan yang ada. Mereka
berusaha untuk meningkatkan praktik moderasi, mengidentifikasi dan
menangani masalah yang muncul, serta beradaptasi dengan perubahan
dalam perilaku pengguna atau tren online.

II.1.2 Nilai Nilai Moderasi Dalam Beragama


10

Ahmad Shidqi dalam pembinaannya menyampaikan bahwa ada empat


indikator Moderasi Beragama, antara lain komitmen kebangsaan, toleransi, anti
kekerasan dan akomodatif terhadap budaya lokal.Sembilan konsep kunci
moderasi beragama diantaranya; Adil, Berimbang, Menjunjung tinggi nilai
luhur kemanusiaan, Menjaga kemaslahatan dan ketertiban umum, Menaati
kesepakatan Bersama dan taat konstitusi, Komitmen kebangsaan, Toleransi,
Anti kekerasan dan penerimaan terhadap tradisi.
2.2 Pengertian Budaya Lokal

Keanekaragaman budaya lokal merupakan potensi sosial yang dapat


membentuk karakter dan citra budaya tersendiri pada masing-masing
daerah, serta merupakan bagian penting bagi pembentukan citra dan
identitas budaya suatu daerah. Keanekaragaman merupakan kekayaan
intelektual dan kultural sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu
dilestarikan.
Seiring dengan peningkatan teknologi dan transformasi budaya ke arah
kehidupan modern serta pengaruh globalisasi. Warisan budaya dan nilai-nilai
tradisional masyarakat adat tersebut menghadapi tantangan terhadap
eksistensinya. Budaya lokal ini muncul saat penduduk suatu daerah telah
memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga menjadi suatu
kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk yang lain.
Berpijak pada keragaman budaya di sejumlah daerah tersebut maka
munculah kesatuan budaya yang disebut budaya nasional. Pada dasarnya
digali dari kekayaan budaya lokal. Budaya lokal merupakan nilai-nilai lokal
hasil budi daya masyarakat suatu daerah yang terbantuk secara alami dan
diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke waktu.
Budaya lokal tersebut bisa berupa hasil seni, tradisi, pola pikir, atau
hukum adat. Karena itu, pada dasarnya setiap komunitas masyarakat memiliki
budaya lokal (local wisdom), ini terdapat dalam masyarakat tradisional
sekalipun terdapat suatu proses untuk menjadi pintar. Budaya lokal berisi
berbagai macam kearifan lokal (pengetahuan lokal) yang digunakan oleh
kelompok manusia menyelenggarakan penghidupannya.
Disinilah makna dan peran penting studi keagamaan di Perguruan
Tinggi Islam khususnya untuk melakukan progressif untuk menata ulang
perannya sebagai kekuatan studi Islam. Tidak hanya dalam tataran  
simbolistik belaka, tetapi yang sangat urgen harus menjadi agen terdepan
mengawal segala bentuk arus perubahan budaya lokal masyarakat dalam
berbagai dimensinya.

2.2.1 Nilai Budaya Lokal dalam Kajian Keagamaan


Budaya dimaknai sebagai sesuatu yang membuat kehidupan menjadi
lebih baik dan lebih bernilai untuk ditempuh. Untuk memahai nilai-nilai
budaya, terlebih dahulu harus diketahui pengertian nilai dan budaya. Nilai
adalah hakikat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh
11

manusia. Nilai-nilai itu sendiri sesungguhnya berkaitan erat dengan kebaikan,


meski kebaikan lebih melekat pada “sesuatu hal-nya”.
Sedangkan ‘nilai’ lebih merujuk pada ‘sikap orang terhadap sesuatu
atau hal yang baik’. Nilai budaya menurut Koentjaraningrat sebenarnya
merupakan kristalisasi dari lima masalah pokok dalam kehidupan manusia,
yakni (1) hakikat dari hidup manusia, (2) hakikat dari karya manusia, (3)
hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakikat dari
hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakikta dari hubungan
manusia dengan sesamanya.
Apapun nilai yang ada pada diri seseorang atau sekelompok orang akan
menentukan sosok mereka sebagai manusia berkebudayaan. Definisi tersebut
menegaskan bahwa dalam kebudayaan mensyaratkan terjadinya proses belajar
untuk mampu memunculkan ide atau gagasan dan karya yang selanjutnya
menjadi kebiasaan.
Pembiasaan yang dilakukan melalui proses belajar itu berlangsung
secara terus menerus dari satu generasi kepada generasi berikutnya.Dapat
disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia.
Selanjutnya menjadi tindakan perilaku manusia. Kebudayaan manusia
selalu berkembang, bermula dari bentuk primitive kepada bentuk yang
modern. Eksistensi budaya, pada dasarnya dipersepsikan sebagai sistem-
sistem kepercayaan (beliet) nilai (value), sikap (attitude), pandangan (world
wiew), dan organisasi social (social organization). Gagasan yang bernilai baik
kemudian menjadi kebenaran yang mentradisi dan diakui merupakan prinsip
dasar dari semua agama khususnya agama Islam.
2.2.2 Perspektif Nilai-nilai Budaya Lokal dalam hubungannya dengan
Agama
1. Nilai ketuhanan. Kesepadanan antara konsep budaya lokal dengan
teologi keagamaan bagi masyarakat  merupakan impelementasi nlai-
nilai ketuhanan yang termanifestasi ke dalam pola penghambaan atau
pemujaan secara tulus disertai rasa cinta kepada yang satu/tunggal.
Memandang realitas alam sebagai produk yang bersumber dari Allah
yang dijadikan sandaran dalam memantapkan keyakinan atau keimanan
mereka. Dengan demikian, wujud ilahiyyah, baik dari sudut
pandang uluhiyyah maupun rububiyyah memberikan konstruksi
terhadap sikap dan perilaku manusia dalam menjalankan aktivitas
ritual keagamaan.
2. Nilai kemanusiaan. Implementasi nilai-nilai kemanusiaan terhadap
budaya lokal masyarakat muslim yang memiliki relevansi dengan ritual
keagamaan mengindikasikan adanya hubungan yang harmonis dalam
memanfaatkan segala bentuk produk-produk budaya lokal mereka,
12

memberikan kesadaran akan pentingnya nilai-nila tasamuh (toleransi)


dalam hidup secara individu maupun dalam bermasyarakat. Secara
teologis, manusia tersusun dari dua unsur, yaitu materi (jasad)
dan immateri (ruh). Unsur materi memiliki hubungan yang jauh dari
Allah, sedangkan unsur immateri memiliki hubungan yang dekat
dengan Allah.
3. Nilai kehidupan. Naluri beragama dimiliki oleh setiap manusia, namun
sebagian di antaranya tidak mampu melaksanakan naluri tersebut
dengan baik sehingga hidupnya sengsara, namun hidup sengsara dalam
pandangan teologis adalah bersifat relatif dalam memandang
kehidupan dunia penuh hikmah yang mendalam untuk dijalani. Nilai
kehidupan bagi manusia, ada yang bersifat duniawi dan ukhrawi.
Kehidupan duniawi diakui sebagai tempat menitih jalan ke akhirat.
Dua macam kehidupan menjadi patron nilai-nilai masyarakat 
berdasarkan peradaban mereka dan pemahamannya terhadap ajaran
agama.

2.2.3 Ciri-Ciri Budaya Lokal

Ciri-ciri budaya lokal dapat dikenali dalam bentuk kelembagaan sosial


yang dimiliki oleh suatu suku bangsa. Kelembagaan sosial merupakan ikatan
sosial bersama di antara anggota masyarakat yang mengoordinasikan tindakan
sosial bersama antara anggota masyarakat. Lembaga sosial memiliki orientasi
perilaku sosial ke dalam yang sangat kuat.

Di daerah pedesaan pola hubungan gotong royong dapat terwujud dalam


banyak aspek kehidupan. Dalam lembaga sosial, hubungan sosial di antara
anggotanya sangat bersifat pribadi dan didasari oleh loyalitas yang tinggi terhadap
pemimpin dan gengsi sosial yang dimiliki. Bentuk kelembagaan sosial tersebut
dapat dijumpai dalam sistem gotong royong di Jawa dan di dalam sistem banjar
atau ikatan adat di Bali.

Gotong royong merupakan ikatan hubungan tolong-menolong di antara


masyarakat desa. Kerja bakti, bersih desa, dan panen bersama merupakan
beberapa contoh dari aktivitas gotong royong yang sampai sekarang masih dapat
ditemukan di daerah pedesaan. Di dalam masyarakat Jawa, kebiasaan gotong
royong terbagi dalam berbagai macam bentuk. Bentuk itu di antaranya berkaitan
dengan upacara siklus hidup manusia, seperti perkawinan, kematian, dan panen
yang dikemas dalam bentuk selamatan.

2.2.4 Fungsi Budaya Lokal

Kebudayaan memiliki beberapa fungsi yang hadir dan dapat dirasakan


oleh masyarakat. Fungsi utama kebudayaan sendiri adalah untuk mempelajari
warisan dari nenek moyang, kemudian generasi selanjutnya perlu meninjau,
apakah warisan tersebut perlu diperbaharui atau tetap dilanjutkan dan apabila
13

ditinggalkan maka kebudayaan tersebut dapat rusak. Budaya maupun unsur-unsur


yang ada di dalamnya terikat oleh waktu serta bukan menjadi kuantitas yang
bersifat statis.

Berikut adalah beberapa fungsi dari kebudayaan:

1. Kebudayaan dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat yang


memiliki budaya tersebut.
2. Kebudayaan dapat menimbulkan rasa toleransi serta rasa empati dari
masyarakat.
3. Masyarakat yang memiliki budaya tersebut, akan menghargai satu
sama lain.
4. Kebudayaan dapat dijadikan sebagai sebuah sarana untuk dapat
menjalin sosialisasi.
5. Kebudayaan juga berfungsi sebagai media belajar.
6. Kebudayaan berfungsi sebagai penentu batas, artinya kebudayaan
dapat menciptakan perbedaan yang membuat setiap kelompok
masyarakat unik dan membedakannya dengan kelompok masyarakat
lain.
7. Budaya berfungsi untuk memberikan rasa identitas pada anggota
kelompoknya.
8. sBudaya berfungsi untuk memfasilitasi lahirnya komitmen pada suatu
hal yang lebih besar dari kepentingan individu anggota kelompok
masyarakat tersebut.
9. Kebudayaan berfungsi untuk dapat meningkatkan kemantapan pada
sistem sosial di masyarakat.
10. Kebudayaan bertindak sebagai sebuah mekanisme sebagai pembuat
makna maupun kendali yang dapat menuntun dan membentuk sikap
dan perilaku individu.

2.3 Pengertian Pangguni Uthiram

Panguni Uthiram merupakan ritual yang digelar penganut Hindu-Tamil


untuk merayakan kemenangan Dewa Murugan. Kegiatan dan atraksi yang
menarik bagi masyarakat sekitarnya tentunya adalah atraksi pawai keliling kota.
Kegiatan dimulai dari ritual dan doa- doa, kemudian para pria yang ingin
bernazar, ditusuk pipinya hingga tembus dan tanpa mengeluarkan darah, ada juga
ditusuk lidahnya.
Masyarakat mulai memadati sekitar sungai mulai dari pukul 10.00 pagi.
Setelah jam 12.00, pawai baru dimulai dengan berjalan kaki dari Sungai Tangsi
menuju kuil Shri Thendhayudhabani. Kali ini tidak terlalu banyak peserta yang
bernazar (menusuk dirinya). Menurut Mohan Wanakem, pemuda yang menjadi
panitia acara, tahun-tahun sebelumnya lebih meriah dan lebih banyak yang
bernazar.
Selain menusuk tubuh, mereka yang bernazar perlu membawa kavadi,
penyangga dari logam atau kayu dengan berbagai hiasan diletakkan di bahu kanan
14

selama perjalanan. Air suci diguyurkan, sementara para gadis kembali ke kuil
dengan membawa kendi berisi susu. Dalam kepercayaan Hindu Tamil, susu yang
berwarna putih adalah lambang kesucian Prosesi diawali dari kuil menuju Sungai
Tangsi.
Momen itu membuat Lubuk Pakam yang sunyi menjadi sesak. Meski
sempat dilarang pada 1973, Festival Panguni Uthiram memang kembali marak
setelah reformasi 1998. Sungai Tangsi dipercaya memiliki kaitan dengan aliran air
Sungai Gangga yang berada di India. Air suci diguyurkan, sementara para gadis
kembali ke kuil dengan membawa kendi berisi susu.
Dalam kepercayaan Hindu Tamil, susu yang berwarna putih adalah
lambang kesucian. Sementara, peserta yang tinggal adalah mereka yang akan
melaksanakan nazar. Masih dalam kondisi tak sadar, peserta nazar kembali ke
kuil. Selain menusuk tubuh, mereka yang bernazar perlu membawa kavadi,
penyangga dari logam atau kayu dengan berbagai hiasan diletakkan di bahu kanan
selama perjalanan.
Setiba di kuil, segala tusukan dilepas, maka terlihatlah mereka yang tulus
dan tidak. Mereka yang bersungguh-sungguh bernazar tidak akan mengeluarkan
darah, meski logam panjang ditarik dari tubuhnya. Panguni Uthiram adalah salah
satu peristiwa terpenting bagi umat Hindu Tamil di India. Itu diamati selama
bulan Panguni ketika Nakshatra Uthiram atau Uttara Phalguni dominan. 
Panguni adalah bulan kedua belas dan terakhir dari kalender Tamil. Dalam
berbagai penanggalan matahari, bulan Panguni dikenal dengan bulan Meena. Pada
hari Nakshatram Uthiram selaras dengan bulan purnama. Sebagian besar
pernikahan selestial dikatakan terjadi pada hari ini. Dewi Parvati menikah dengan
Dewa Siwa di Panguni Uthiram, Dewi Deivayanai menikah dengan Dewa
Murugan, dan Dewi Sita menikah dengan Dewa Rama. 
Ini adalah hari besar bagi para pemuja Dewa Subramanya sejak Sri
Deivayanai menikah dengan Dewa Subramanya pada hari ini. Ratusan umat
berduyun-duyun ke semua kuil Murugan. Panguni Uthiram Juga Disebut Perayaan
Ulang Tahun Panglima Dewa. Panguni Uthiram adalah sebuah perayaan yang
khusus dibuat untuk merayakan ulang tahun Dewa Murugan, yaitu dewa kejayaan
panglima para dewa kepercayaan Hindu Tamil.
Disebut Panguni karena berlangsung pada bulan Panguni, atau sekitar
Maret atau April dalam penanggalan Masehi. Sedangkan Uthiram bermakna
purnama puncak. Prosesi itu adalah wujud syukur atas segala berkah sekaligus
momentum untuk melengkapi mereka yang ingin membayar nazar. Menyuguhkan
Sesaji, di Deli Serang, perayaan ini biasanya diselenggarakan di Kuil Shri
Tendhayutha Bani.
Kuil itu berusia lebih dari 1 abad dan menjadi bukti jejak Tamil telah
mengakar kuat. Umat Hindu di sini akan menyuguhkan sesaji selama perayaan
berlangsung. Setelah dibasuh dengan air suci labu dan jeruk, sesaji akan
diletakkan di sekeliling kuil. Tujuannya untuk memagari atau menyakralkan kuil
agar perayaan berlangsung khidmat.
Pangguni Uthiram adalah salah satu festival penting dalam agama Hindu
yang dirayakan oleh komunitas Tamil. Festival ini jatuh pada bulan Pangguni
dalam kalender Tamil. Pangguni Uthiram dirayakan untuk memperingati
15

pernikahan dewa Subramanya (Murugan), putra Dewa Shiva, dengan Dewi


Devayani, putri Indra.
Selama festival ini, umat Hindu Tamil mengadakan berbagai ritual dan
perayaan. Ritual meliputi pemujaan dan doa kepada dewa-dewa. Seperti pemujaan
arca atau gambar Dewa Subramanya dan Dewi Devayani. Umat juga melakukan
prosesi ke kuil dengan membawa arca atau patung dewa dalam upacara
pernikahan tiruan yang disebut "Kalyanam".
Pangguni Uthiram juga merupakan waktu yang dianggap baik untuk
melaksanakan karya amal, seperti memberikan sumbangan kepada yang
membutuhkan. Selain itu, ada juga kegiatan yang melibatkan musik, tarian, dan
pertunjukan. Budaya untuk merayakan festival ini. Pangguni Uthiram adalah
momen penting bagi umat Hindu Tamil yang dihormati dan dirayakan dengan
penuh semangat dan kesalehan.

2.3.1 Sejarah Pangguni Uthiram


Panguni Uthiram namanya. Ritual tersebut digelar penganut Hindu-Tamil
untuk merayakan kemenangan Dewa Muruga. Pangguni Uttiram di rayakan pada
bulan Pangguni (bulan dalam kalender Tamil) tepat pada saat bulan purnama yang
jatuh pada bulan maret atau april pada penanggalan kalender Masehi, mereka
melakukan upacara keagamaan di Kuil Shri Thandayudhabani Lubuk Pakam yang
dibangun pada tahun 1881.
Prosesi diawali dari kuil menuju Sungai Tangsi. Momen itu membuat
Lubuk Pakam yang sunyi menjadi sesak. Meski sempat dilarang pada 1973,
Festival Panguni Uthiram memang kembali marak setelah reformasi 1998.
Syahdan, Sungai Tangsi dipercaya memiliki kaitan dengan aliran air Sungai
Gangga yang berada di India.
Kegiatan dan atraksi yang menarik bagi masyarakat sekitarnya tentunya
adalah atraksi pawai keliling kota. Kegiatan dimulai dari ritual dan doa- doa,
kemudian para pria yang ingin bernazar,
ditusuk pipinya hingga tembus dan tanpa mengeluarkan darah, ada juga ditusuk
lidahnya. Masyarakat mulai memadati sekitar sungai mulai dari pukul 10.00 pagi.
Setelah jam 12.00, pawai baru dimulai dengan berjalan kaki dari Sungai Tangsi
menuju kuil Shri Thendhayudhabani. Kali ini tidak terlalu banyak peserta yang
bernazar (menusuk dirinya).
Menurut Mohan Wanakem, pemuda yang menjadi panitia acara, tahun-
tahun sebelumnya lebih meriah dan lebih banyak yang bernazar. Selain menusuk
tubuh, mereka yang bernazar perlu membawa kavadi, penyangga dari logam atau
kayu dengan berbagai hiasan diletakkan di bahu kanan selama perjalanan. Air suci
diguyurkan, sementara para gadis kembali ke kuil dengan membawa kendi berisi
susu. Dalam kepercayaan Hindu Tamil, susu yang berwarna putih adalah lambang
kesucian.
Panguni Uthiram adalah salah satu peristiwa terpenting bagi umat Hindu
Tamil di India. Itu diamati selama bulan Panguni ketika Nakshatra Uthiram atau
Uttara Phalguni dominan. Panguni adalah bulan kedua belas dan terakhir dari
16

kalender Tamil. Dalam berbagai penanggalan matahari, bulan Panguni dikenal


dengan bulan Meena.
Pada hari ini, Nakshatram Uthiram selaras dengan bulan
purnama. Sebagian besar pernikahan selestial dikatakan terjadi pada hari ini. Dewi
Parvati menikah dengan Dewa Siwa di Panguni Uthiram, Dewi Deivayanai
menikah dengan Dewa Murugan, dan Dewi Sita menikah dengan Dewa Rama. Ini
adalah hari besar bagi para pemuja Dewa Subramanya sejak Sri Deivayanai
menikah dengan Dewa Subramanya pada hari ini. Ratusan umat berduyun-duyun
ke semua kuil Murugan pada hari ini.
Menurut legenda, Dewi Parvati, dalam wujud Gowri, menikah dengan
Dewa Siwa di Kanchipuram pada hari itu. Oleh karena itu, hari ini disebut juga
dengan Gowri Kalyanam. Hari ini juga dikenal sebagai Mahalakshmi Jayanti
karena Dewi Mahalakshmi berinkarnasi di Bumi pada hari ini selama pengadukan
mitologis Samudra Bima.
Proses pengadukan dikenal sebagai Ksheera Sagara Manthan. Ini juga
disebut sebagai Lord Ayyappan Jayanti. Dewa Ayyappan adalah hasil penyatuan
Dewa Siwa dan Mohini, wujud feminin Dewa Wisnu. Panguni Uthiram terkadang
dieja Paiguni Uttaram. Panguni Uthiram sangat religius dan penting secara
spiritual. Pada hari ini, bulan akan transit melalui Uthiram Nakshatra di bulan
Chaitra, menurut Hindu Tamil. 
Di Panguni Uthiram, beberapa pernikahan surgawi berlangsung. Hari ini
juga dikenal sebagai Gauri Kalyanam, memperingati pernikahan Dewa Siwa
dengan Dewi Parvati sebagai Dewi Gauri. Hari itu penting untuk pernikahan
karena Dewi Lakhsmi awalnya muncul di Bumi dengan mengaduk laut. Panguni
Uthiram adalah hari yang mengajarkan kita pentingnya hubungan dalam hidup
kita. 
Tanpa hubungan masyarakat kita akan berhenti memiliki kehidupan
keluarga yang stabil yang merupakan tempat berkembang biak bagi anak-anak
kita dan generasi berikutnya. Ini adalah indikasi dari Yang Ilahi bahwa
Pernikahan adalah ikatan suci antara pria dan wanita, sebuah inisiasi ke dalam
Grihastha yang dimaksudkan untuk menyucikan pertumbuhan keturunan.

2.3.2 Makna Penting Acara Pangguni Uthiram


Adanya acara Pangguni Uthiram memiliki beberapa makna penting bagi umat
Hindu Tamil. Berikut adalah beberapa makna yang terkait dengan festival ini,
1. Peringatan Perkawinan Ilahi: Pangguni Uthiram adalah peringatan dari
pernikahan dewa Subramanya dengan dewi Devayani. Pernikahan ini
dianggap sebagai simbol persatuan yang sakral antara dewa dan dewi,
yang melambangkan keharmonisan dan keselarasan dalam kehidupan.
Festival ini mengajarkan pentingnya persatuan, ikatan keluarga, dan cinta
dalam hubungan manusia.
2. Kemenangan atas Kekuatan Jahat: Festival ini juga merayakan
kemenangan Dewa Subramanya atas Surapadman, seorang Asura yang
mewakili kekuatan jahat dan kegelapan. Melalui pertempuran dengan
17

Surapadman, Dewa Subramanya mewakili kekuatan yang melawan


kejahatan dan melindungi dunia dari ancaman negatif. Pangguni Uthiram
menjadi peringatan akan pentingnya melawan kejahatan dalam kehidupan
dan memupuk kebajikan.
3. Spiritualitas dan PemujaanPangguni; Uthiram adalah kesempatan bagi
umat Hindu Tamil untuk lebih mendekatkan diri dengan dewa-dewa
mereka melalui pemujaan dan doa. Mereka mengunjungi kuil-kuil,
mempersembahkan persembahan, dan berpartisipasi dalam ritual suci.
Festival ini memberikan momen untuk memperkuat hubungan spiritual
dengan dewa dan memperdalam keyakinan dan keimanan.
4. Peningkatan Kebersamaan dan Solidaritas; Pangguni Uthiram juga
mempromosikan kebersamaan dan solidaritas di antara komunitas Hindu
Tamil. Selama festival, orang-orang berkumpul bersama untuk berdoa,
merayakan, dan berbagi sukacita. Mereka berbagi makanan, memberikan
sumbangan kepada yang membutuhkan, dan berpartisipasi dalam kegiatan
sosial yang memperkuat ikatan sosial antaranggota komunitas.
5. Kebahagiaan dan Keberuntungan: Pangguni Uthiram dipercaya sebagai
waktu yang sangat menguntungkan dan membawa keberuntungan. Orang-
orang meyakini bahwa melaksanakan ritual dan perayaan selama festival
ini dapat membawa kebahagiaan, kemakmuran, dan kesuksesan dalam
kehidupan mereka. Ini juga menjadi kesempatan untuk berdoa dan
memohon berkah dari dewa-dewa untuk masa depan yang cerah.
Secara keseluruhan, Pangguni Uthiram merupakan festival yang menyatukan
umat Hindu Tamil dalam peringatan perkawinan dewa dan dewi, perjuangan
melawan kejahatan, pemujaan spiritual, kebersamaan, serta pencarian
kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup.

2.3.3 Panguni Uthiram adalah petunjuk dari Yang Ilahi :

Menurut agama Hindu, Grihasthya atau kehidupan berumah tangga adalah


suatu tahapan yang harus dilalui oleh setiap orang untuk memenuhi kewajibannya
memelihara rumah tangga sebagai seorang pribadi berkeluarga. Orang yang
berkeluarga diharapkan untuk menikah dan membesarkan anak-anak mereka dan
kemudian bergerak menuju jalan pembebasan. 
Panguni Uthiram adalah festival yang banyak dibicarakan di banyak kuil
di seluruh India Selatan. Pemuja berduyun-duyun ke kuil-kuil terdekat dan
beberapa kuil terkenal yang dianggap sangat penting selama festival ini adalah
Perur-dekat Coimbatore, Palani, Kapaleeswarar-Mylapore, kuil Vadapalani
Murugan, untuk beberapa nama. Festival ini jatuh pada bulan Maret-April. 
Panguni istimewa karena kebersamaan bintang Uthiram dan Pournami.
Makna lain Panguni Uthiram Pada hari Panguni Uthiram, orang juga menjaga
Kalyana Vrata yang menguntungkan dan signifikan. Sebagian besar diikuti di
negara bagian selatan India seperti Kerala, Karnataka, dan Andhra Pradesh. Pada
hari Panguni Uthiram, umat mengunjungi kuil Lord Murugan. Madurai,
18

Vedaranyam, Perur, Kanjeevaram, Tinnevelly, dan Tiruvarur adalah beberapa kuil


terkenal di mana festival Panguni Uthiram dirayakan dengan sangat ketat.
Di sebagian besar kuil ini, pada hari ini, pernikahan dewa dan dewi
dilakukan dan beberapa ritual khusus dilakukan oleh para Pujari. Sedangkan di
bagian utara India seperti Braj, Vrindavan, Mathura, Barsana dan Kumaoni,
Kalyana Vrata, yaitu Phalgun Purnima , dirayakan sebagai Holi. Panguni Uthiram
Dirayakan di Seluruh India.
Panguni Uthiram ditandai di berbagai bagian India dengan nama yang
berbeda, tetapi antusiasme, kegembiraan, energinya tetap sama. Di Bengal,
Panguni Uthiram dirayakan sebagai Basatotsav atau Dol Poornima. Selain itu,
pernikahan ilahi Parmeshwara dan Parvati dirayakan sebagai Phagwah di
Bihar, Basant Panchmi di Andhra Pradesh, Dolajatra di Orissa, Rangapanchmi di
Madhya Pradesh, Manjal Kuli di Kerala dan Fagu Poornima di Nepal.
Panguni Uthiram Juga Disebut Perayaan Ulang Tahun Panglima Dewa.
Panguni Uthiram adalah sebuah perayaan yang khusus dibuat untuk merayakan
ulang tahun Dewa Murugan, yaitu dewa kejayaan panglima para dewa
kepercayaan Hindu Tamil. Disebut Panguni karena berlangsung pada bulan
Panguni, atau sekitar Maret atau April dalam penanggalan Masehi. Sedangkan
Uthiram bermakna purnama puncak.
Prosesi itu adalah wujud syukur atas segala berkah sekaligus momentum
untuk melengkapi mereka yang ingin membayar nazar. Menyuguhkan Sesaji, di
Deli Serang, perayaan ini biasanya diselenggarakan di Kuil Shri Tendhayutha
Bani. Kuil itu berusia lebih dari 1 abad dan menjadi bukti jejak Tamil telah
mengakar kuat.Umat Hindu di sini akan menyuguhkan sesaji selama perayaan
berlangsung. Setelah dibasuh dengan air suci labu dan jeruk, sesaji akan
diletakkan di sekeliling kuil. Tujuannya untuk memagari atau menyakralkan kuil
agar perayaan berlangsung khidmat.

2.4 Pengertian Eksistensi Hidup

Kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk berkelompok.


Sebagai makhluk sosial dalam hubungannya manusia selalu hidup bersama
dengan manusia yang lainnya. Tanpa bantuan dengan manusia lainnya, manusia
tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain juga,
manusia bisa berkomunikasi dan berbicara.
Menurut Aristoteles, manusia merupakan zoon politicon. Memang
biasanya individu-individu yang sudah menjadi anggota suatu kelompok interaksi,
akan terpengaruh oleh hal-hal yang sama yang memperkuat atau memperluas
kesamaan-kesamaan yang telah mempertemukan mereka untuk pertama kali. Dan
dalam banyak hal meskipun tidak semua, seseorang dapat meneruskan dengan
menjawab bahwa mereka mempunyai sikap-sikap yang sama, atau bahwa mereka
bertingkah laku dengan cara-cara yang serupa (Newcomb,dkk 1981).
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota
masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
Menurut Maclever & Charles H. Page (1957), kelompok adalah himpunan atau
19

kesatuankesatuan manusia yang hidup bersama, yang bersifat mempengaruhi dan


saling menolong.
Dalam Soerjono Soekanto (1983), kelompok adalah himpunan atau kesatuan-
kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan diantara mereka
secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Selanjutnya, Mayor Polak (1985),
memperjelas kondisi kelompok dengan sejumlah orang yang saling berhubungan
dalam struktur. Menurut Robert K. Merton (1967), sekumpulan orang yang saling
berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
Hidup berkelompok adalah sebuah naluri manusia sejak ia dilahirkan. Naluri
ini yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya dengan orang lain
dalam kelompok. Naluri berkelompok itu juga yang mendorong manusia untuk
menyatukan dirinya dengan kelompok yang lebih besar dalam kehidupan di
sekelilingnya, bahkan mendorong manusia menyatu dengan alam. Untuk
memenuhi kebutuhan ini, maka setiap manusia melakukan proses yang dinamakan
adaptasi. Adaptasi dengan lingkungan manusia lain dan alam sekitarnya dapat
melahirkan struktur sosial baru yang disebut dengan kelompok sosial.
Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau
satu-kesatuan manusia yang umunya secara fisik relatif kecil yang hidup secara
guyub. Ada juga beberapa kelompok sosial yang dibentuk secara formal dan
memiliki aturan-aturan yang jelas. Bergabung dengan sebuah kelompok atau
komunitas membuat manusia merasa tidak sendirian lagi.
Bahkan dalam bergaul dalam sebuah kelompok atau komoditas
mempermudah manusia mengenal jati diri dan memperkuat identitas diri ditengah
masyarakat. Pada sebuah kelompok, manusia atau disebut anggota selalu ingin
merasa satu dalam upaya pembentukan pribadi secara kolektif. Memilih
bersosialisasi dan berasimilasi dalam sebuah kelompok terbatas.
Kelompok terbentuk dan dikerumuni hanya oleh orang-orang yang merasa
senasib, seperasaan dan saling ketergantungan. Pada konteks kekinian, melirik
wilayah territorial Indonesia misalnya, banyak kelompok-kelompok yang hadir
sebagai perwujudan cerminan diri, dari kelompok untuk budaya, suku, hingga
kelompok Trend fashion.
Kelompok berpengaruh terhadap eksistensi individu karena individu
adalah makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri, dan cenderung bergerombol.
Dan dalam masyarakat terdapat berbagai kelompok (yang terbagi atas beberapa
kesamaan), cenderung dalam masyarakat melihat suatu kelompok tersebut secara
keutuhan dan gaya hidup kelompok kemudian anggota kelompok tersebut menjadi
'terkespos' secara tidak langsung.
Eksistensi merupakan hal yang penting bagi setiap komunitas, karena
melalui eksistensi keberadaan suatu komunitas sosial akan langgeng dan diakui
keberadannya. Antara komunitas yang satu dengan komunitas yang lain tentu saja
memiliki eksistensi yang berbeda tergantung bagaimana strategi yang mereka
gunakan untuk mempertahankan eksistensinya.
Agar tetap eksis komunitas perlu mendapat dukungan dari anggotanya,
dengan demikian perlu suasana yang kondusif untuk menciptakan kerjasama yang
erat antar anggota untuk mendukung eksistensi komunitas tersebut. Oleh karena
itu, dalam masyarakat kita dapat menjumpai adanya berbagai macam kelompok
20

yang berbeda satu dan lainnya. Dengan tujuan yang berbeda, mereka masuk dalam
kelompok yang berbeda atau dengan minat yang berbeda, mereka masuk dalam
kelompok yang berbeda pula.
Eksistensi adalah sebuah konsep filosofis yang berkaitan dengan
keberadaan dan kenyataan manusia atau suatu objek dalam dunia ini. Dalam
pemahaman filosofis, eksistensi merujuk pada fakta bahwa seseorang atau suatu
objek benar ada dan nyata di dunia ini. Eksistensi merupakan sejauh mana
keberadaan seseorang diakui oleh orang-orang di sekitarnya. Semakin diakui,
maka dia semakin eksis.

2.4.1 Contoh Eksistensi Hidup Berkelompok

1. Eksistensi manusia: Manusia adalah salah satu makhluk yang


eksistensinya dapat dilihat dan dirasakan. Manusia dapat diketahui dan
dikenali melalui ciri-ciri fisiknya seperti wajah, tubuh, dan suaranya.
2. Eksistensi binatang: Binatang seperti kucing, anjing, burung, dan lainnya
juga memiliki eksistensi. Mereka dapat dilihat dan dirasakan oleh manusia
dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
3. Eksistensi tumbuhan: Tumbuhan seperti pohon, bunga, dan rumput juga
memiliki eksistensi. Mereka memiliki struktur dan karakteristik yang
berbeda-beda dan dapat dikenali melalui ciri-ciri fisiknya.

2.5 Pengertian Minoritas

Minoritas Adalah golongan sosial yang jumlah warganya jauh lebih kecil
jika dibandingkan dengan golongan lain dalam suatu Masyarakat, dan karena itu
didiskriminasikan oleh golongan lain yang lebih besar. Minoritas ialah kelompok
sosial yang tak menyusun mayoritas populasi total dari voting dominan secara
politis dari suatu kelompok masyarakat tertentu.
Keanggotaan kelompok minoritas biasanya didasarkan pada perbedaan
karakteristik atau praktik yang dapat diamati, seperti: etnis (etnis minoritas), ras
(minoritas ras), agama (minoritas agama), orientasi seksual (minoritas seksual),
atau disabilitas. Memanfaatkan kerangka interseksionalitas, penting untuk
mengenali bahwa seorang individu dapat secara bersamaan memegang
keanggotaan dalam beberapa kelompok minoritas (misalnya minoritas ras dan
agama).
Demikian juga, individu juga dapat menjadi bagian dari kelompok
minoritas dalam hal beberapa karakteristik, tetapi bagian dari kelompok dominan
dalam hal orang lain. Istilah kelompok minoritas sering diterapkan bersama
dengan wacana hak asasi manusia dan hak kolektif yang mengemuka pada abad
ke-20. Terminologi minoritas juga sering diasosiasikan dengan yang lain. Istilah
itu muncul karena adanya stigmatisasi dan objektivikasi mayoritas.
Terhadap “yang lain”. Budi Hardiman dalam karyanya Massa, Terror, dan
Trauma melihat “yang lain” sebagai kelompok yang termarginalkan secara sosial,
seperti kaum minoritas dan homoseksual.Dalam konteks beragama dan
berkepercayaan, yang lain dikonstruksikan sebagai mereka yang beragama non-
21

mayoritas, seperti umat Kristiani di lingkungan Muslim atau sebaliknya, dan


beragama mayoritas tetapi dengan latar belakang yang berbeda, seperti
Ahmadiyah, Islam Liberal, dan sebagainya.
Kelompok minoritas menjadi entitas sosial yang tak dapat dinaβikan
keberadaannya. Hampir di tiap negara, kehadiran minoritas jadi semacam
keniscayaan yang tak terbantahkan di tengah hegemoni kelompok mayoritas.
Keminoritasan jamak dimaknai karena keberbedaan dari yang mayoritas atas
dasar identitas, baik agama, bahasa, etnis, budaya.
Jumlahnya pun biasanya tak banyak bila dibandingkan dengan penduduk
di suatu negara. Oleh karenanya, ia berada pada posisi yang tidak dominan. Posisi
yang subordinat ini membuat hubungan solidaritas antar anggota amat kuat guna
mempertahankan identitas mereka. Lebih-lebih, entitas minoritas ini acapkali
mengalami segregasi.
Graham C. Lincoln mendefinisi kelompok minoritas sebagai kelompok
yang dianggap oleh elit-elit sebagai berbeda dan/atau inferior atas dasar
karakteristik tertentu dan sebagai konsekuensi diperlakukan secara negatif. Yap
Thiam Hien mengatakan, minoritas tidak ditentukan jumlah, tapi perlakuan yang
menentukan status minoritas. Menurutnya suatu jumlah besar bisa mempunyai
status minoritas seperti halnya rakyat Indonesia di zaman kolonial, dimana
sejumlah kecil orang Belanda mempunyai kedudukan dominan grup.
Secara pandangan sosiologi, yang dimaksudkan dengan minoritas adalah
kelompok-kelompok yang paling tidak memenuhi tiga gambaran berikut:
 anggotanya sangat tidak diuntungkan, sebagai akibat dari tindakan
diskriminasi orang lain terhadap mereka;
 anggotanya memiliki solidaritas kelompok dengan “rasa kepemilikan
bersama”, dan mereka memandang dirinya sebagai “yang lain” sama
sekali dari kelompok mayoritas; biasanya secara βisik dan sosial terisolasi
dari komunitas yang lebih besar.

Dalam pemahaman umum, minoritas itu sering dipahami semata sebagai


statistik atau mereka dengan kuantitas kecil. Namun faktanya, ada kelompok yang
secara jumlah minoritas, tapi secara ekonomi terlalu amat sangat kuat. “Salah satu
contoh adalah tentang umat Islam di Indonesia yang secara jumlah adalah
mayoritas, tapi secara ekonomi bisa disebut minoritas, persoalan minoritas
dilatarbelakangi oleh banyak faktor, salah satunya persoalan kultural yang
menjadi pupuk dan lahan bagi berkembangnya diskriminasi dan intoleransi.
Istilah mayoritas-minoritas sendiri dianggap dapat menciptakan segregasi
sosial yang tidak positif dalam dinamika masyarakat. “Berkembangnya politik
populisme serta majoritarianisme di berbagai belahan dunia menjadikan minoritas
sebagai kelompok yang rentan terhadap diskriminasi dan intoleransi.

2.5.1 Poin Penting tentang Masyarakat Minoritas


Berikut adalah beberapa poin yang dapat menjelaskan lebih lanjut tentang
masyarakat minoritas:
22

1. Identitas Minoritas, Masyarakat minoritas memiliki identitas yang berbeda


dari kelompok mayoritas dalam hal budaya, bahasa, tradisi, dan nilai-nilai
yang dipegang. Identitas ini sering kali diturunkan melalui kelompok etnis
atau agama yang unik, dan memberikan landasan bagi pengalaman dan
perspektif mereka.
2. Diskriminasi dan Tantangan: Masyarakat minoritas seringkali menghadapi
tantangan dan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan mereka,
seperti pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan akses ke layanan kesehatan.
Diskriminasi dapat berupa perlakuan tidak adil, prasangka, stereotip, atau
penindasan struktural.
3. Perlindungan Hak: Hak-hak masyarakat minoritas dilindungi oleh hukum
internasional dan konstitusi negara. Hal ini meliputi hak untuk tidak
didiskriminasi, kebebasan beragama dan berpendapat, hak kebudayaan,
hak mendapatkan perlindungan dari kekerasan, serta hak berpartisipasi
dalam keputusan publik.
4. Pengaruh Budaya dan Kontribusi: Masyarakat minoritas seringkali
mempertahankan kekayaan budaya yang unik dan berkontribusi pada
keberagaman budaya suatu negara atau wilayah. Seni, musik, sastra,
makanan, dan tradisi mereka memberikan kontribusi yang berharga dalam
memperkaya kehidupan sosial dan budaya.
5. Solidaritas dan Advokasi: Masyarakat minoritas sering membentuk
komunitas yang kuat dan saling mendukung. Mereka terlibat dalam
advokasi dan perjuangan untuk mengatasi ketidakadilan, diskriminasi, dan
kekerasan yang mereka alami. Gerakan hak-hak sipil dan organisasi
masyarakat sipil seringkali menjadi wadah bagi suara dan perjuangan
masyarakat minoritas.
6. Inklusi dan Pengakuan: Penting untuk mendorong inklusi masyarakat
minoritas dalam semua aspek kehidupan sosial dan politik. Ini mencakup
pengakuan akan identitas mereka, peningkatan kesadaran tentang hak-hak
mereka, penghapusan hambatan akses, dan partisipasi mereka dalam
pembuatan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka.

2.5.2 Jenis Jenis Masyarakat Minoritas


Masyarakat minoritas dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan
karakteristik yang membedakan mereka dari kelompok mayoritas. Berikut adalah
beberapa jenis masyarakat minoritas yang umum ditemui,
1. Etnis: Masyarakat minoritas etnis mencakup kelompok-kelompok yang
memiliki latar belakang etnis yang berbeda dari kelompok mayoritas di
suatu negara atau wilayah. Contoh masyarakat minoritas etnis termasuk
Afro-Amerika di Amerika Serikat, pribumi Australia di Australia, atau
suku-suku pribumi di Amerika Latin.
2. Agama: Masyarakat minoritas agama terdiri dari kelompok yang memiliki
keyakinan agama yang berbeda dari agama mayoritas dalam suatu
23

masyarakat. Contoh termasuk umat Islam di beberapa negara Barat yang


mayoritas beragama Kristen, atau Yahudi di berbagai negara.
3. Linguistik: Masyarakat minoritas linguistik adalah kelompok yang
menggunakan bahasa yang berbeda atau beragam dari bahasa mayoritas
yang digunakan di suatu negara. Contoh termasuk masyarakat berbahasa
Katalan di Spanyol, atau kelompok berbahasa Welsh di Wales.
4. Seksualitas: Masyarakat minoritas seksualitas meliputi individu-individu
yang memiliki orientasi seksual atau identitas gender yang berbeda dari
mayoritas heteroseksual dan cisgender. Kelompok-kelompok ini termasuk
komunitas LGBTQ+ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer, dan
lainnya).
5. Disabilitas: Masyarakat minoritas disabilitas terdiri dari individu-individu
yang memiliki kecacatan fisik atau mental yang membedakan mereka dari
mayoritas yang tidak memiliki kecacatan. Kelompok ini mencakup
penyandang disabilitas fisik, pendengaran, penglihatan, atau gangguan
perkembangan.
6. Imigran: Masyarakat minoritas imigran terdiri dari kelompok-kelompok
imigran yang tinggal di suatu negara atau wilayah yang berbeda dari asal
mereka. Mereka sering menghadapi tantangan beradaptasi dengan budaya
dan sistem yang baru, serta sering kali memiliki pengalaman yang unik
dalam hal integrasi dan identitas ganda.
Perlu dicatat bahwa jenis masyarakat minoritas tidaklah terbatas pada yang
disebutkan di atas, dan seringkali individu dapat termasuk dalam beberapa
kategori. Keanekaragaman masyarakat minoritas mencerminkan keberagaman
manusia dalam segala aspek kehidupan dan budaya, dan penting untuk
menghargai, menghormati, dan mendukung kelompok-kelompok ini dalam
mencapai kesetaraan dan keadilan sosial.
III. METODE PENELITIAN
III.1 Informan
1. Pendeta Kuil: Informan 1
Nama : Jeram
Alamat : Jl. Sultan Hasanudin. Ps. 3, Kec. Lubuk Pakam,
Kabupaten Deli Serdang
Umur : 60 tahun
Pekerjaan : Pendeta kuil Shri Thendayuthabani , Lubuk Pakam
No. HP : 081362293555
2. Masyarakat Tamil : informan 2
Nama : Purnia
Alamat : Jl. Sultan Hasanuddin, Ps. 3, Kec. Lubuk Pakam,
Kabupaten Deli Serdang
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Pedagang (Masyarakat Hindu)
No. HP : 082182859197
3. Koordinator kuil : Informan 3
Nama : Amil
24

Alamat : Jl. Sultan Hasanuddin, Ps. 3, Kec. Lubuk Pakam,


Kabupaten Deli Serdang
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Penjaga kuil
No. HP :-
4. Influence budaya hindu : Informan 4
Nama : R. Mahendra Mohan Chettiar SE
Alamat :
Umur : 33 Tahun
Pekerjaan : MC/ Influencer kebudayaan Hindu
No. HP : 085270398411

5. Masyarakat non-hindu di sekitar kuil : Informan 5


Nama : Abdas
Alamat : Jl. Bunga
Umur : 42 tahun
Pekerjaan :Koordinator direktorat pendidikan dasar dan menengah
Muhammadiyah PC. Lubuk Pakam
No. Hp :-
3.2 Data Informan
Pertanyaan :
1. Bagaimana Pungguni Uthiram tetap bisa dilakukan ditengah tengah
masyarakat mayoritas?
2. Apa dampak dan pengaruh Pungguni Uthiram dalam eksistensi hidup
berkelompok masyarakat Hindu di Lubuk Pakam?
3. Apa esensi dan nilai dari kearifan lokal pungguni uthiram?
4. Apakah penyelenggaraan pungguni uthiram dapat menyebabkan
terjadinya suatu gesekan dimasyarakat?
5. Apa saja pengaruh pungguni uthiram yang dapat dirasakan masyarakat
masyarakat diluar umat hindu?
Informan 1 ; Bapak Jeram
Bapak Jeram: Informan 1
Menurut informan 1, tentang pertanyaan 1 bapak Jeram menyatakan
bahwa Pungguni uthiram ini kebudayaan masyarakat Hindu yang sudah ada
sejak lama, kalau saya perhitungkan sudah ada sejak dua ratus tahunan lalu dari
nenek nenek kita dahulu. Tidak hanya ada di Lubuk Pakam saja tapi juga banyak
di kuil kuil lain, itu misalnya seperti di Medan juga ada yang menyelenggarakan
kebudayaan yang sama seperti disini.
Kalau di Medan biasanya di daerah polonia, kampung madras yang
banyak masyarakat Tamilnya. Dalam kebudayaan ini kan acaranya di mulai dari
kuil terlebih dahulu, saya sebagai pendeta kuil yang memimpin acara pungguni
uthiram ini, karena memang yang ikut itu banyak bukan dari masyarakat Lubuk
25

Pakam saja dari luar Lubuk Pakam juga banyak, paling banyak itu dari Medan
selebihnya kalau dari luar kota itu Tebing Tinggi, Siantar.
Karena banyak yang ikut jadi saya juga dibantu oleh pendeta pendeta yang
lain, pendeta hindu dari kuil lain seperti pendeta kuil di Medan juga membantu
pada saat acara disini. Acara pungguni uthiram ini untuk memperingati hari
Dewa Murugan yang bisa kalian lihat di depan kita ini. Kalau kalian belum tau
Dewa Murugan itu, Dewa ini Dewa yang paling penting pada masyarakat Tamil.
Di Lubuk Pakam inikan sudah banyak masyarakat Tamil, bukan hanya sekarang
saja dari dulu juga banyak dan kebudayaan ini juga memang sudah dilaksanakan
dari dahulu.
Memang kebudayaan yang sudah dilaksanakan dari dahulu jadi tidak
susah untuk tetap melaksakannya sampai sekarang, masyarakat disekitar sini
yang bukan masyarakat Tamil juga ikut berpartisipasi dan turut memeriahkan
acara yang diselenggarakan, jadi memang tidak berpengaruh apa itu mayoritas
dan minoritas.
Menurut informan 1 bapak Jeram, terkait dengan pertanyaan dua, yaitu
jika ditanyakan dampak dan pengaruhnya sangat banyak ya, karena di dalam
Pungguni uthiram ini bukan hanya memperingati hari jadi Dewa Murugan saja,
tapi ada ritual yang dimasukkan ke dalamnya, seperti cucuk lidah. Acara cucuk
lidah itu ritual yang memang banyak berkesan bagi kami masyarakat hindu dan
juga masyarakat Lubuk Pakam. Karena memang bukan hanya sekedar mencucuk
bagian badan dengan perak saja, tapi juga ada nazar dan niat di dalamnya.
Dalam nazar dan niat yang dimohonkan kepada Dewa juga ada syarat
syarat yang harus dilakukan sebelumnya, kalau orang yang mau bernazar itu harus
puasa vegetarian 10-30 hari sebelum acara Pungguni uthiram ini dilaksanakan.
Mereka yang bernazar tidak boleh makan makanan yang amis dan berdarah
termasuk ikan dan telur, daging dagingan juga tidak boleh hanya boleh makan
makanan sayuran, seperti vegetarian dia.
Acaranya dilaksakan juga bukan sembarangan, sesuai dengan penanggalan
Hindu, ini juga kalender tersendiri yang dikirim langsung dari India. Satu tahun
sekali nanti kuil kuil dapat kiriman kalender dari India. Tapi, biasanya pungguni
uthiram ini dilaksanakan diantara bulan tiga akhir antara tanggal 15-30 Maret atau
bulan 4 awal antara tanggal 1-15 April. Diantara tanggal itu biasanya dilakukan
acaranya. Jadi bagi masyarakat yang mau bernazar dan ada niat sudah
dipersiapkan sebelum acara pungguni uthiram itu dilaksanakan.
Dalam melaksanakan perayaan Pungguni uthiram saya sebagai pendeta
juga tidak merasakan adanya kesulitan dalam menyelenggarakannya, karena
memang dalam melakukan perayaan ini banyak dukungan dukungan yang
diberikan baik itu dari kami masyarakat Tamil maupun dari pemerintah dan
masyarakat sekitar. Kalau ditanyakan tentang bentuk dukungannya, seperti
misalnya masyarakat Buddha, china china itu juga banyak menyumbang di acara
perayaan di kuil atau ada orang yang sedang mencalonkan diri mau jadi pejabat
biasanya juga menyumbang.
Kami dari masyarakat Tamil juga banyak menyumbang untuk
memeriahkan perayaan ini. Semua orang dalam perayaan ini bersenang senang
26

bersuka cita tanpa ada sedih sedih dan kesulitan. Dalam perayaan ini juga ada
syarat syarat yang tidak boleh atau dilarang, misalnya orang yang sedang
kemalangan, kalau ada anggota keluarga atau kerabatnya yang baru saja
meninggal atau tertimpa musibah itu dilarang ikut didalam perayaan atau datang
ke kuil karena nanti bisa tidak fokus dalam melakukan ibadah.
Terus, perempuan yang sedang memasuki masa haid itu juga dilarang
masuk dan ikut perayaan di kuil. Orang yang baru saja mendatangi orang
meninggal, sebelum dia datang ke kuil atau ikut melaksanakan perayaan harus
mandi dan membersihkan diri dahulu baru boleh masuk kuil dan ikut perayaan.
Selebihnya perempuan ataupun laki laki boleh ikut dan merayakan pungguni
uthiram ini. Banyak juga yang di luar dari masyarakat Tamil yang berpartisipasi,
baik itu ikut dalam ritual cucuk lidah ataupun ikut menyaksikan.
Biasanya yang banyak ikut itu dari orang China Budha, kalau mereka
punya hajat dan nazar biasanya mereka juga ikut cucuk lidah. Tidak masalah
sebenarnya, selagi mampu mengikuti syarat syarat ritualnya kalau hajatnya ada
semoga bisa terpenuhi dan terkkabulkan.
Menurut informan 1, terkait dengan pertanyaan nomor tiga Bapak Jeram
menyatakan bahwa, nilai nilainya itu banyak sekali ya, yang pertama pasti karena
ini bentuk perayaan kepada Dewa Murugan untuk memuji dan memuja Dewa
Murugan, wujud rasa syukur kepada Dewa. Bentuk berserah dirinya itu acara
cucuk lidah. Tidak semuanya bisa terkabul dan langsung terwujud, itukan kembali
lagi kepada niat orang yang melaksanakannya.
Kalau dia melaksanakannya itu memang benar benar tulus dan sungguh
sungguh, nazar dan hajatnya bisa terpenuhi. Biasanya orang yang ikut acara cucuk
lidah meminta kesehatan, karena punya penyakit. Dalam melakukan perayaan
masyarakat tamil juga membawa syarat syarat lain sebagai persembahan kepada
Dewa. Membawa buah, contoh buah buahannya seperti pisang, apel, buah pir,
anggur, dan jeruk nipis.
Yang membedakan disini memang dia harus menggunakan jeruk nipis,
tidak jeruk manis. Jeruk nipis disini sebagai simbol yang nilainya sebanding
dengan satu ekor kambing. Jadi satu buah jeruk nipis sama dengan satu ekor
kambing. Kenapa tidak menggunakan kambing langsung, karena memang dalam
ritual di kuil tidak boleh ada yang namanya darah darah dan berbau amis. Jadi,
digantikan dengan jeruk nipis.
Buah kelapa juga termasuk dalam buah persembahan kepada Dewa, kalau
kita membelah buah kelapa itu dan isinya bagus berarti niat dan nazar kita baik.
Kalau ketika buah kelapa itu dibelah dan isinya kurang bagus berarti niat dan
nazar orang itu kurang baik. Dari buah kelapa itu kita juga bisa tau bagaimana niat
dan maksud nazar orang orang. Acara pertama itukan dibuka dengan acara di kuil,
kemudian berjalan menuju sungai untuk ritual cucuk lidah.
27

Acara puncaknya itu dimalam hari ketika dikeluarkannya kereta kencana,


Dewa Murugan kemudian dinaikkan ke atas kereta kencana kalau sudah diatas
kereta kencana namanya bukan Dewa Murugan lagi tapi sudah menjadi Kartigei
(Dewa Perang), yang memerangi setan setan. Simbol dinaikkannya Dewa keatas
kereta kencana ini pertanda Dewa sudah memenangi perang, tapi bukan perang
melawan manusia ya, perang melawan asura atau hawa dan nafsu.
Kemudian Dewa dibawa mengelilingi kota melihat rakyatnya dikota yang
sudah bebas dari hawa dan nafsu. Dalam perjalanan ini juga kita membawa
persembahan berupa buah buah tadi, terkadang Dewa meminta adanya buah
ketika diatas kereta kencana. Kereta kencana ini dibawa oleh sapi. Terkadang
kalau tidak ada sapi kuil kuil lain kereta kencananya dibawa pakai orang, untuk
membawa Dewa diatas kereta kencana.
Menurut informan 1, terkait dengan pertanyaan nomor empat Bapak Jeram
menyatakan bahwa Gesekan diantara masyarakat mungkin saya mengartikannya,
masyarakat ikut serta dalam acara perayaan ini. Seperti yang sudah saya katakan
selama saya menjadi pendata memang dalam melaksanakan perayaan ini belum
ada kendala yang berarti. Masyarakat disekitar juga merasa senang karena adanya
perayaan punguni uthiram dan ritual cucuk lidah.
Biasanya mereka ini sudah menunggu, disepanjang jalan menuju sungai
atau kalau malam itu ketika kereta kencana mau dikeluarkan masyarakat sudah
rame itu berbaris dipinggir jalan kota. Untuk melihat acara perayaan ini. Dalam
perayaan ini juga biasanya kami tidak hanya kebudayaan hindu saja, tapi juga ada
penampilan dari budaya lain seperti, reog, kuda lumping, barongsai. Jadi, memang
masyarakat disini juga menyambut dengan baik, dan dalam perayaan juga ada
akulturasi budaya.
Menurut informan 1, terkait dengan pertanyaan lima. Bapak Jeram
menyatakah bahwa, Sebagai perayaan yang ditunggu tunggu masyarakat bukan
hanya masyarakat hindu saja tapi juga masyarakat diluar masyarakat hindu juga
ikut memeriahkan perayaan ini. Banyak pedagang pedagang yang berjualan
disepanjang jalan tempat masyarakat yang menunggu pawai atau keluarnya kereta
kencana dari kuil.
Banyak masyarakat yang datang, bukan hanya dari Lubuk Pakam saja dari
luar Lubuk Pakam seperti Medan, Tebing Tinggi, Siantar, Aceh ada juga yang
dari Malaysia. Karena banyak orang yang datang tadi itu banyak juga pedagang
yang berjualan disepanjang jalan tempat perayaan dan ritual dilaksanakan, orang
orang menunggu keluarnya kereta kencana.
28

Informan 2; Ibu Purnia


Menurut informan 2, terkait dengan pertanyaan satu, ibuk Purnia
menyatakah bahwa. Acara ini memang sudah beratus ratus tahun. Umur kuilnya
saja udah beratus tahun, sudah lama. Sepertinya udah lebih seratus tahun usia
kuilnya, ini lagi ada pembangunan untuk membangun patung Dewa, mau dibuat
seperti di Malaysia itu. Membangun patung Dewa itu juga ada ritualnya lagi, jadi
memang banyak ritual yang diadakan di kuil ini.
Satu minggu itu biasanya yang paling rutin untuk beribadah kana da dua
hari, setiap hari selasa dan sabtu, tapi hari hari selain dua hari itu gapapa kalau ada
yang mau beribadah di kuil. Ketika mau menyelenggarakan acara walaupun sudah
menjadi adat tradisi yang lama di Lubuk Pakam, tapi ada rembukan juga sebelum
acara. Ada rapat untuk masyarakat tamil disekitar Lubuk Pakam untuk buat seksi
seksi acara perayaan.
Harus lapor sama kantor polisi dulu karena acara besar jadi jalan biasanya
rame dan ditutup. Harus lapor sama pemerintah setempat juga. Biasanya
masyarakat disekitar sini sudah paham kalau acaranya ini seperti apa, tidak ada
keluhan selama penyelenggaraan karena memang sudah dipersiapkan sedemikian
rupa supaya acaranya lancar. Perayaannya sudah jadi ikon terkenal dari Lubuk
Pakam sendiri.
Yang paling banyak diingat itu acara cucuk lidah, sama kalau malam itu
keluarnya kereta kencana. Banyak masyarakat yang antusian menonton. Apalagi
kalau malam hari kereta kencana itukan dikeluarkan itu banyak sekali orang orang
yang udah menunggu. Pungguni uthiram ini perayaan besar masyarakat hindu
untuk memperingati hari lahirnya Dewa Murugan. Bukan dari masyarakat hindu
saja yang ikut, ada juga dari masyarakat di luar masyarakat hindu.
Kalau orang orang Buddha itu juga ikut biasanya china china yang punya
hajat atau nazar ikut dia dalam acara cucuk lidah ini. Cucuk lidah ini yang banyak
terkenal di masyarakat sekitar, kalau cucuk lidah itukan sebagai bentuk nazar dan
hajat kalau kita punya niat atau nazar, misalnya kalau kita sakit kita bernazar mau
sembuh dari penyakit kita ikut cucuk lidah. Kalau ada cita cita pengen punya
rumah atau lancer rezeki, juga bisa ikut cucuk lidah.
Syarat cucuk lidah itu sebelumnya kita harus puasa 10 hari menjelang
perayaan pungguni uthiram itu. Puasa tidak boleh makan makan daging yang
berdarah, harus makan di daun. Biar bersih dan niatnya lurus. Besi yang
29

digunakan juga bukan sembarang besi, itu memang khusus ada yang buat untuk
acara ini tapi bukan dibeli di kuil. Biasanya itu terbuat dari perak, ditempah untuk
acara cucuk lidah. Yang dicucuk juga bukan lidah aja, ada juga badan.
Ada juga dia membawa archenai namanya, itu talam berisi persembahan
kepada Dewa. Isinya apel, pir, sirih, pinang, pisang, dan buah kelapa. Kalau acara
perayaan ini dibawa. Kalau mau sembahyang biasa juga boleh dibawa untuk
Dewa. Cucuk lidah biasanya memang tidak berdarah karena itu dilakukan sesuai
dengan niat dan hajat orangnya, walaupun kadang gak semuanya memang bersih
tidak berdarah. Ada juga yang berdarah, berair gitu dia setelah dilepaskan dikuil.
Tapi, biasanya tidak masalah kan memang sudah sesuai dengan
persyaratan dari pendeta, itu nanti dibersihkan lagi di hari kedua. Makanya
sebelum melakukan acara cucuk lidah harus diniatkan dengan baik dan nazar yang
benar.Proses cucuk lidahnya juga tidak langsung punya nazar lalu ikut acara
cucuk lidah lalu langsung terkabul, itu harus tiga kali bernazar baru bisa terkabul.
Jadi, kalau tahun ini nazar dan ikut cucuk lidah dua tahun yang akan datang dia
buat lagi nazar atau cucuk lidah.
Orang orang yang ikut juga harus dijaga niat selama menjelang acara.
Biasanya kalau laki laki dia selain puasa vegetarian juga tidur di kuil. Dijagalah
setiap aktifitas dan niatnya sampai pada perayaan. Supaya mudah mudahan
tercapai. Acara acara di perayaan diakhir juga bukan dimasukkan budaya lain, ada
reog, barongsai. Perayaannya makin meriah, banyak masyarakat yang datang dan
menunggu nunggu acara ini.
Bukan dari hindu tamil saja, seluruh kota Lubuk Pakam kalau ada
perayaan pungguni uthiram ikut menonton ikut merayakan juga. Perayaannya
memang setiap kuil itu ada. Apalagi kalau di Medan di dekat sun plaza itu kuil
besar kami, ramai juga. Memang kalau di Medan jarang acara cucuk lidah. Hanya
Dewa saja yang dibawa pakai kereta kencana ditanduh seperti itu, dan
menyanyikan lagu lagu, doa doa.
Menurut informan 2, terkait pertanyaan dua. Ibuk Purnia menyatakan
bahwa Pengaruhnya pasti banyak ya, di dalam satu perayaan itu ada banyak ritual.
Misalnya kayak pungguni uthiram di dalamnya ada acara cucuk lidah, ada
gendong susu, angkat daun mint. Nilai budayanya yang utama sebagai
penghormatan kepada Dewa. Ada juga nilai sosialnya, dari acara acara itu banyak
masyarakat diluar hindu yang ikut serta.
Selain kami masyarakat hindu terbantu, mereka juga senang dan terbantu
dengan perayaan yang ramai, orang jualan jadi lebih laris. Masyarakat budha
biasanya juga sering ikut acara cucuk lidah dan pungguni uthiram, sering
sembahyang disini juga. Setiap selasa dan jumatlah ada ibadah bersama, tapi
setiap hari kalau mau ibadah datang ke kuil juga tidak masalah. Tamilkan
sekarang sudah banyak, kuil juga sudah banyak.
Di Medan, di Lima Puluh,di Tebing Tinggi di percut, di Brastagi, Aceh.
Masing masing kuil juga memiliki penanggalan perayaan yang berbeda beda.
Kalau di kuil sini biasanya akhir bulan tiga atau awal bulan empat, kalau di
30

Malaysia biasanya awal tahun bulan satu. Jadi, setiap ada acara di kuil lain
masyarakat Tamil dari sana datang kemari ikut perayaannya. Begitu juga kami,
kalau ada perayaan kami datangi juga ke kuil mereka.
Baru baru ini juga kami dari Malaysia ada perayaan thaipussam disana.
Masing masing kuil itu memiliki Dewa yang berbeda beda, kalau di kuil ini
Dewanya Dewa Murugan, kalau di kuil sana Dewa Ganesha, beda beda. Hari
perayaannya juga beda beda, tapi tetap kalau ada nazar dan hajat masing masing
kuil juga melaksanakan hal yang sama. Kalau dia mau dicucuk lidah cucuk lidah,
kalau perempuan biasanya dia gendong susu pakai susu sapi kalau tidak ada pakai
susu ultramilk dimasukkan kedalam kendi lalu dinaikkan keatas kepala. Cucuk
lidah itu laki laki perempuan bisa, selama punya nazar bisa dilakukan.
Menurut informan 2 terkait dengan pertanyaan tiga, ibu Purnia
menyatakan bahwa. Nilainya yang seperti saya bilang tadi, nilai keagamaan kami
sebagai masyarakat hindu, penghormatan kepada Dewa Murugan. Mengikat kami
juga sebagai masyarakat Tamil, acara acara di kuil membantu mengikat solidaritas
juga untuk saling berkumpul, bekerja sama. Kepada masyarakat diluar masyarakat
hindu juga di dalam kuil sering ada yang bekerja, ikut membantu. Pendeta di kuil
terbuka untuk dibantu, didukung.
Dewa Murugan merupakan Dewa yang penting dalam masyarakat Hindu.
Sebagai dewa yang memerangi hawa dan nafsu manusia. Perayaan pungguni
uthiram ini tadi merayakan hari jadi Dewa Murugan. Dalam perayaannya kita bisa
memohon terkabulnya niat dan nazar.
Bentuk dilaksanakannya niat tadi itu ritual cucuk lidah kalau di kuil sini.
Perayaan yang dilaksanakan terlaksana karena merupakan tradisi terdahulu
masyarakat Tamil, perayaanya juga dilaksanakan sesuai dengan aturan yang
berlaku juga. Jadi, selama menjalankan perayaan saya tidak merasakan kesulitan
atau terganggu dengan hal hal lain. Nilai solidaritas itu tadi yang berperan dalam
perayaan ini.
Menurut informan 2 terkait dengan pertanyaan tiga, ibu Purnia
menyatakan bahwa. Nilainya yang seperti saya bilang tadi, nilai keagamaan kami
sebagai masyarakat hindu, penghormatan kepada Dewa Murugan. Mengikat kami
juga sebagai masyarakat Tamil, acara acara di kuil membantu mengikat solidaritas
juga untuk saling berkumpul, bekerja sama. Kepada masyarakat diluar masyarakat
hindu juga di dalam kuil sering ada yang bekerja, ikut membantu. Pendeta di kuil
terbuka untuk dibantu, didukung.
Dewa Murugan merupakan Dewa yang penting dalam masyarakat Hindu.
Sebagai dewa yang memerangi hawa dan nafsu manusia. Perayaan pungguni
uthiram ini tadi merayakan hari jadi Dewa Murugan. Dalam perayaannya kita bisa
memohon terkabulnya niat dan nazar.
Bentuk dilaksanakannya niat tadi itu ritual cucuk lidah kalau di kuil sini.
Perayaan yang dilaksanakan terlaksana karena merupakan tradisi terdahulu
masyarakat Tamil, perayaanya juga dilaksanakan sesuai dengan aturan yang
berlaku juga. Jadi, selama menjalankan perayaan saya tidak merasakan kesulitan
atau terganggu dengan hal hal lain. Nilai solidaritas itu tadi yang berperan dalam
perayaan ini.
31

Menurut informan 2 terkait pertanyaan empat, ibuk Purnia menyatakan


bahwa. Masyarakat hindu bukan lagi sebagai masyarakat yang baru di Lubuk
Pakam ini. Kuil kuil sudah banyak, ada dimana mana. Keberadaan umat hindu di
tengah tengah masyarakat bukan hal baru lagi. Menyelenggarakan kebudayaan
dan ritual adat sudah menjadi hal yang biasa. Masyarakat diluar agama hindu
sudah banyak memahami hal ini.
Mereka juga turut antusias, ikut dalam memeriahkan perayaan pungguni
uthiram ini. Ada yang ikut dalam rritual secara langsung, ada yang ikut
menyumbang, ada juga yang turut menyaksikan perayaan. Gesekan dengan
masyarakat diluar kebudayaan hindu tidak bersifat negatif atau mengurangi nilai
nilai budaya dalam perayaan pungguni uthiram ini. Walaupun ada banyak isu isu
agama yang beredar, perayaan dan kebudayaan tetap dilaksanakan sesuai dengan
aturan perayaan yang ada.
Seluruh lapisan masyarakat baik dari masyarakat tamil sendiri ataupun
masyarakat non-hindu tetap menyambut dan menjalankan peran tanpa ada unsur
penolakan atau gesekan yang membuat kerusuhan.Seperti yang sudah saya
katakan sebelumnya, membuat perayaan ini memang disusun dengan melibatkan
banyak orang dan mengikuti segala aturan yang ada. Baik itu izin izin penggunaan
jalan karena akan digunakan untuk pengarakan, keluarnya kereta kencana.
Kalau sebelum acara pungguni uthiram kami masyarakat hindu
berkumpul, mengumpulkan dana juga untuk perayaan. Kalau ada yang ingin
bernazar dan menyumbang biasanya dia menambahkan dana lebih banyak, tanpa
ada paksaan. Pemerintah Lubuk Pakam setau saya jarang untuk ikut pendanaan,
tapi kalau ada acara biasanya mengundang bupati, mereka datang. Yang paling
sering yang ikut menyumbang itu walikota Medan, Bobby.
Kalau masyarakat diluar hindu tidak ada penggalangan dana, tapi memang
ada penampilan reog, barongsai, seperti itu untuk memeriahkan perayaan
pungguni uthiram ini. Memang acaranya ramai, kalau ditanyakan gesekan
negatifnya saya rasa tidak ada.
Menurut informan 2 terkait dengan pertanyaan lima, ibu Purnia
menyatakan bahwa. Pungguni uthiram ini juga bisa dirasakan oleh masyarakat
lain, kalau secara tidak langsung bisa dan secara langsung juga bisa. Kalau secara
tidak langsung, banyak pedagang yang hadir datang berjualan dalam perayaan
atau sepanjang jalan menunggu kereta kencana. Karena memang orang orang
yang datang banyak, banyak menunggu mereka sambil jajan makanan pinggir
jalan juga secara tidak langsung juga berdampak bagi pedagang.
Orang orang yang datangkan bukan hanya dari Lubuk Pakam saja. Secara
langsung itu orang orang yang ikut ritual cucuk lidah. Ikut bernazar, yang ikut
bukan hanya masyarakat dari Lubuk Pakam saja, tapi juga banyak orang dari
Tebing, Medan, Malaysia juga banyak.
32

Informan 3; Bapak Amil


Untuk pertanyaan satu informan tiga, bapak Amil menyatakan bahwa. Tradisi
Pangguni Uthiram adalah tradisi yang dilakukan dengan di awali prosesi pawai
dari sungai tangsi kemudian melewati jalan-jalan utama di kota Lubuk Pakam dan
di akhiri di kuil Shri Thendayutha Bani Koil yang juga berada di kota Lubuk
Pakam kabupaten Deli Serdang.Ketika ritual Pangguni Uthiram ini dilakukan
banyak masyarakat yang menyaksikan prosesi tradisi ini mulai sekedar dari
melihat di pinggir jalan hingga menyaksikan langsung ke kuil tersebut.
Dalam melaksanakan ritual ini juga terdapat beberapa atraksi menarik yang
dapat di nikmati oleh banyak orang, terutama atraksi cucuk lidah dengan
menggunakan media besi yang menjadi icon utama dari ritual ini.Tradisi ini tidak
hanya dilaksanakan oleh masyarakat Hindu Tamil, akan tetapi juga ikut
diramaikan oleh masyrakat chinese yang ikut membantu memeriahkan acara
dengan adanya barongsai di barisan terdepan pawai.
Pada dasarnya upacara Pangguni Uthiram ini bertujuan untuk mengakomodasi
atau menyediakan keinginan seseorang untuk bernazar sekaligus juga sebagai rasa
syukur yang ditujukan kepada dewa murugan yang telah memberikan
penghidupan bagi manusia.Jadi ketika ritual Pangguni Uthiramin ini dilaksanakan
masyarakat juga ikut menikmati ritual yang berlangsung,dan ritual ini juga tidak
hanya melakukan upacara atau ritual saja.
Ada juga atraksi-atraksi yang dapat di nikmati atau dilihat oleh masyarakat
luas, karena setelah masa pemerintahan Soeharto ritual ini boleh dilakukan diluar
kuil tidak hanya didalam kuil saja. Serta upacara ini baru dilakukan lagi pada
tahun 2023 setelah wilayah indonesia mengalami penyebaran penyakit corona
yang menyebabkan masyarakat tidak boleh berkerumun pada tahun 2019 sampai
tahun 2022.
Untuk pertanyaan dua informan tiga menyatakan bahwa. Dengan adanya
Ritual Pungguni Uthiram ini tidak hanya membuat kami lebih dekat dengan dewa
kami akan tetapi juga membuat hubungan kami antar masyarakat hindu yang ada
di Lubuk Pakam semakin erat karena dari upacara ini lah kami dapat komunikasi
lebih sering dan memperkuat hubungan kami antar satu sama lain.
Selain itu kami juga mendapat banyak manfaat yang bisa kami rasakan dari
ritual Pungguni Uthiram ini, salah satunya yaitu membuat dagangan atau hasil
penjualan kami meningkat karena ketika upacara ini dilakukan akan banyak
masyarakat yang ikut menyaksikan ritual ini secara langsung oleh karena itu
banyak orang yg membeli barang jualan kami baik itu makanan maupun barang-
barang yang kami jual.
33

Eksistensi ritual Pangguni Uttiram yang dilaksanakan oleh masyarakat suku


India Tamil di Kecamatan Lubuk Pakam masih dalam binaan Kuil Shri
Tendayudhabani, namun belum mendapat apresias atau dukungani penuh dari
pemerintah Kabupaten Deli Serdang, mungkin disebabkan kurangnya informasi
tentang pelaksanaan ritual Pangguni Uttiram serta kegiatannya dilakukan tidak
secara rutin terjadwal karena kegiatan ini jatuh tepat pada malam bulan purnama
jadi tidak ada kejelasan tanggal dan hari pelaksanaannya.
Untuk pertanyaan tiga informan tiga menyatakan bahwa Esensi ritual Pangguni
Uttiram yang dilaksanakan oleh masyarakat suku India Tamil di Kecamatan
Lubuk Pakam adalah bentuk perwujudan sebuah kepercayaan yang diyakini
sebagai apresiasi terhadap eksitensi diri sebagai anggota suatu kelompok
masyarakat.
Aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat suku India Tamil dalam ritual
Pangguni Uttiram menggambarkan pentingnya menjaga keseimbangan hubungan
manusia dengan penguasa alam yang diwujudkan melalui serangkaian pendekatan
nilai-nilai luhur yang tersirat dalam makna simbol yang digunakan serta
menjadikannya sebagai bentuk kearifan lokal (local wisdom) dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
Untuk menjawab pertanyaan empat informan tiga menyatakan bahwa.
Bentrokan mungkin saja bisa terjadi jika salah satu pihak tidak mentoleransi atau
memahami apa yg sedang dilakukan oleh pihak lain, terutama apabila tradisi itu
terasa aneh dimata masyarakat yang membuat bahwa apa yang dilakukan oleh
suatu kelompok itu berbahaya dan dapat merusak kedamaian yang ada
dilingkungan tersebut.

Akan tetapi dari masyarakat kami sendiri menerima dan ikut menyaksikan
upacara kami ketika itu berlangsung. Pada pemerintahan presiden Soeharto
upacara kami ini tidak boleh dilakukan ditengah-tengah masyarakat dan hanya
boleh dilaksanakan di kuil kami ini untuk menghindari kerusuhan yang ada karena
pada zaman itu masyrakat masih banyak mengalami bentrokan dan kerusuhan
antar kelompok.
Setelah presiden Soeharto turun dan digantikan oleh presiden yang baru saat
itulah ritual kami ini dapat dilaksanakan diluar kuil kami sehingga masyarakat lain
pun dapat ikut menyaksikan ritual kami.
Menurut informan tiga terkait pertanyaan lima, menyatakan bahwa. Manfaat
yang di dapat oleh masyarakat diluar agama hindu adalah mereka dapat
menikmati atraksi-atraksi yang akan di adakan ketika ritual ini dilaksanakan
secara gratis dan membuat mereka mengetahui mengenai salah satu upacara/ritual
yang ada di agama hindu tanpa harus mempelajari agama hindu secara langsung.
Dalam segi ekonomi mereka juga mendapat beberapa manfaat dari ritual ini
karena bagi beberapa masyarakat yang berjualan atau berdagang di sekitaran
lokasi ritual ini berlangsung karena ritual ini dapat mengundang orang-orang dari
wilayah lain datang ke wilayah ini bahkan turis dari negara lain juga bisa saja ikut
meramaikan ritual ini, jadi bukan masyarakat hindu saja yang mendapat manfaat
dari ritual ini.
34

Selain itu dengan adanya ritual Pangguni Uthiram ini yang dilakukan dengan
cara berkeliling kota lalu kembali ke kuil membuat masyarakat yang bukan umat
hindu dapat mengenal lebih baik masyarakat hindu yamg ada di lingkungan itu
dab membuat hubungan satu sama lain menjadi lebih baik meskipun berbeda
kepercayaan.Tidak hanya itu masyarakat di lingkungan tersebut juga mendapat
manfaat lain dari ritual umat hindu ini yaitu, dari kebersihan sungai yang ada di
lingkungan ini.
Hal itu dapat terjadi karena ketika proses ritual ini berlangsung masyarakat
hindu yang ada di lingkungan ini akan bekerja sama membersihkan sungai karena
sungai itu akan di pakai ketika ritual ini dilaksanakan.sehingga membuat
lingkungan di dearah ini menjadi lebih bersih.

Informan 4; Bapak R.Mahendra Mohan

Menurut informan empat terkait dengan pertanyaan satu yaitu. Bagaimana


kebudayaan pungguni uthiram masih bisa dilaksanakan ditengah masyarakat
mayoritas, jawabannya karena masih ada kesadaran dari umat hindu untuk tetap
mempertahankan adat kebudayaan yang ada. Saya ambil contoh di Aceh, di
Acehkan mayoritas muslim ya, tapi ketika disna dilaksanakan perayaan pungguni
uthiram ini antusias dari masyarakatnya luar biasa.
Umat hindu yang ikut disana kira kira seratusan orang tapi orang yang
datang dari umat muslim, budha itu ribuan. Bayangkan, umat hindunya hanya
seratusan tapi masyarakat di luar hindunya itu ribuan yang ikut. Inikan sangat luar
biasa sekali antusian masyarakatnya. Sama seperti yang ada di Lubuk Pakam yang
35

masyarakat hindunya lebih banyak kalau dibandingkan dengan masyarakat hindu


di Aceh, antusias masyarakat sekitar juga luar biasa banyak lagi.
Antusias dari masyarakat luar hindu saja luar biasa, itu yang membuat kita
mempertahankan acara pungguni uthiram itu. Kalau bukan umat hindu sendiri
yang melestarikannya, siapa lagi. Kalau tidak dilaksanakan budayanya menjadi
tertinggal dan tergerus. Orang orang yang ikut dalam pungguni uthiram ini juga
tidak hanya dari umat hindu saja, ya kita memang meyakini Tuhan itu satu ya, tapi
usahakan bisa dari banyak jalan.
Banyak juga orang non-hindu baik itu Buddha, muslim ikut dalam ritual
membuat nazar itu tadi. Kalau sudah membuat nazar kemudaian nazarnya
terwujud ya kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam ritualnya kan
tidak hanya cucuk lidah saja kalau kita mau bernazar. Ada dia injak api, cucuk
lidah, angkat susu, banyak. Acara masyarakat hindu juga banyak, sesuai dengan
penanggalan tahun hindunya.
Kalau tahun baru tamil itu dilaksanakan 14 atau 15 april namanya vesparpu.
Masing masing kuil juga memiliki perayaan yang berbeda beda, arca utamanya
juga berbeda. Kalau di Pakam Dewa Muruga, di dekat sun plaza Medan Dewi
Amma, jalan kejaksaan Dewa Muruga, jalan trauma Dewi Kaliamma, di karang
sari Dewa Hanuman, ada yang Dewa Ganesha, di jalan darat Dewi Ular, banyak
jenisnya.
Kalau cucuk lidah tidak dilaksanakan disemua kuil, hanya dibeberapa kuil
saja. Kalau di Medan tidak ada. Acara puncaknya kan dimalam hari kalau di
Pakam, dia kereta kencana dibawa menggunakan sapi atau kalo tidak ada itu
dibawa atau ditanduh orang. Sapinya boleh sapi laki laki atau perempuan itu
bebas.
Menurut informan 4 terkait dengan pertanyaan dua, Bapak Mohan
menyatakan bahwa. Untuk pertanyaan nomor dua saya kurang setuju dengan
penggunaan kata minoritas, izin memohon maaf kata kata minoritas ini sebaiknya
boleh dihapuskan. Sebab umat hindu sudah diakui di Indonesia dan umat
hindukan sudah ada dimanapun, jadi kalau kita menggunakan kata kata minoritas
seperti agak mengucilkan, tapi itu pandangan saya karena kita kan sebagai
masyarakat pribumi sudah sama rata jadi jangan ada kata kata minoritas lagi.
Karena di Indonesia sendiri kan kita sudah setara,sama sama memiliki
kebebasan dalam melaksanakan setiap budaya, adat istiadat dan ritual agama
sesuai dengan keyakinan kita. Kalau ditanyakan dampak dalam pungguni uthiram
ini sangat banyak ya, yaitu kalau kita ada nazar, ingin sembuh dari suatu penyakit,
ingin mendapatkan kehidupan yang sukses dimasa depan kita bisa ikut perayaan,
memohon kepada Dewa. Ikut acara cucuk lidah, dengan niat yang baik hajat dan
nazar yang kita miliki bisa terkabul.
Kalau sebagai eksistensi masyarakat hindu, misalnya itu seperti di
Tembung. Kan awalnya orang kurang tau kalau di tembung itu ada kuil. Dengan
adanya kebudayaan ini tadi orang orang jadi tau, ternyata di tembung ada orang
india ya, ada kuil. Kalau orang sudah tau disana ada kuil bisa jadi orang yang akan
datang dan ikut lebih ramai lagi.
36

Saya kalau ngevlog saya melihat dimana saya ngevlog atau buat konten juga
nyari daerah yang kira kira orang belum tau, jadi dengan saya ngevlog orang
orang jadi tau kalau di daerah itu ada kebudayaan india, ada orang tamilnya.
Seperti sumber informasi juga.
Untuk pertanyaan tiga informan empat bmenyatakan bahwa. Tujuannya
adalah mengingatkan kita kepada sang pencipta. Supaya kita tidak lupa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Dampak pemujaanya itu banyak dan bermacam macam,
sesuai dengan pemujaan apa yang dia lakukan. Kalau misalnya dia meminta
kesehatan, maka dia akan disembuhkan dari penyakitnya, kalau meminta
kesuksesan akan diberikan kesuksesan dalam hidupnya.
Sekedar informasi kalau ada pemujaan yang menggunakan api, itu
berdampak sampai 3 - 5km. Tidak sedikit juga orang orang diluar hindu yang ikut
acara pemujaan ini, ya kalau terkabul, mengucap syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Sama seperti kereta kencana yang malamnya melintas, dalam satu
tahun kana da 365 hari, kan dalam 365 hari itu kita ke kuil nih.
Hari pertama itu Dewanya itu berkeliling mendatangi umat umatnya yang
ada tempat dimana dia melintas. Ketika dia melintas pasti ada restu yang dia
berikan, semoga yang sakit cepat sembuh, yang ada dalam kesulitan mendapatkan
kelapangan. Ya meminta yang baik baik, kalau memohon hal yang baik, pasti kita
mendapat.
Menurut informan empat terkait pertanyaan empat menyatakan bahwa. Apakah
suatu penyelenggaraan punguni uthiram ini menyebabkan gesekan dimasyarakat,
jawabannya tidak. Malah kadang ada juga masyarakat yang non hindu turut
berpasrtisipasi dalam acara yang ada, inikan acara pawai budaya, kita libatkan
juga misalnya kalau dia muslim tradisi apa yang ada dalam otang muslim
misalnya ada tradisi reog, kuda kepang kita masukkan dalam pawai, kalau dia
chines itu barongsai jadi kita libatkan terus.
Sehingga nampaklah suatu kearifan lokal yang ada disekitarnya ya saling
bahu membahu menyukseskan sebuah acara juga. Makanya dalam pawai dan
acara perayaan ini banyak orang orang yang ikut menyaksikan bukan hanya dari
hindu saja, tapi juga ditunggu oleh masyarakat satu kota Lubuk Pakam.
Apakah ini menghilangkan atau mengurangi nilai kebudayaan pungguni
uthiram sendiri, justru tidak. Mereka yang non-hindu dalam pawai budaya
diberikan space di depan. Jadi, sebelum pawai pungguni uthiram yang pertama
pembukaan itu reog lalu barongsai baru hindu, atau pertama reog, hindu lalu
terakhir barongsai.
Saya kira tidak menghilangkan nilainya ya, karena dalam acara juga kita
memiliki atau berjalan masing masing, bersatu padulah untuk menciptakan
kolaborasi budaya tanpa menghilangkan nilai dari suatu budaya itu sendiri.
Bahkan kalau dia masyarakat china ada juga dia yang mau cucuk lidah, ya dia ikut
pawai cucuk lidah.
37

Menurut informan empat terkait pertanyaan lima, Bapak Mohan


menyatakan bahwa. Kalau ini jelas banyak pengaruhnya, orang orang datang ke
Lubuk Pakam saat acara pungguni uthiram. Orang orang datang ini minimal
minimal datang dua atau tiga hari sebelum acara. Jadi, otomatis masyarakat
disekitar situ ada juga terkena dampak positifnya, misalnya hotel otomatis ada
peningkatan kamar, terus makanan makanan pasti tambah banyak yang membeli.
Ya pasti kalau ada event event atau perayaan akan otomatis berdampak bagi
masyarakat disekitar, seperti kata bapak Sandiaga Uno kalau ada suatu perayaan
di suatu tempat pasti masyarakat setempat akan mendapat dampak ekonomi. Jadi,
masyarakat sekitar memiliki cara untuk mendapatkan keuntungan dari suatu
perayaan yang ada karena banyak wisatawan dan orang yang datang kesuatu
daerah tersebut.

Informan 5 ; Bapak Abdas


Menurut informan lima terkait pertanyaan satu, bapak Abdas menyatakan
bahwa. Kebudayaan pungguni uthiram ini kebudayaannya sudah lama, memang
sudah ada dari dulu dulu. Acara cucuk lidah, pawai, tapi memang semenjak
pemerintahan Suharto mereka ini lebih banyak mengadakan acaranya di dalam
kuil tidak sampai keluar. Semenjak pemerintahan presiden Gusdur, baru mereka
banyak melakukan aktifitas perayaan di luar kuil, seperti pawai budaya.
Kalau pada masa Gusdurkan memang sudah ada pengakuan, jadi umat
hindu lebih bebas untuk melakukan ibadah perayaan. Sebagai masyarakat sekitar
38

kita senang senang saja, turut bersuka juga karena acaranya rame. Dan
menghormati suatu keyakinan dan kebudayaan dari agama lain.
Menurut informan lima terkait pertanyaan dua, bapak Abdas menyatakan
bahwa. Sebelum banyak diperbolehkan waktu jaman Suharto memang tidak
seramai sekarang, tapi semenjak diperbolehkan jadi banyak orang orang,
wisatawan atau orang hindu juga datang ke kuil. Ikut acara perayaan, banyak juga
orang orang berita meliput acaranya. Mungkin dengan diberikan kebebasan yang
lebih luas umat hindu bisa jadi lebih mudah dalam merayakan acara acara
besarnya, jadi lebih banyak dikenal orang dan wisatawan dari luar daerah Lubuk
Pakam juga.
Menurut informan lima terkait pertanyaan tiga, bapak Abdas menyatakan
bahwa. Esensi atau nilai dari kebudayaan pungguni uthiram ini kalau dari
msyarakat non-hindu, setau saya itu adanya acara cucuk lidah, mereka yang punya
nazar nanti dibawa ke sungai karena acara cucuk lidahnya di sungai, lalu nanti
malam harinya ada pawai budaya disitulah keluar kereta kencana, tidak hanya
kereta kencana saja ada juga budaya lain seperti reog, kuda kepang, barongsai.
Banyak juga orang orang budha china yang ikut acara ini di kuil. Turut
berpartisipasilah.
Menurut informan lima terkait pertanyaan empat, bapak Abdas
menyatakan bahwa. Apakah menyebabkan gesekan dimasyarakat, kalau yang
dimaksud itu gesekan dengan masyarakat non hindu saya rasa tidak ada. Memang
selama ini tidak ada gesekan apapun yang berkaitan dengan perayaan pungguni
uthiram ini. Sebagai perayaan yang sudah ada sejak lama, masyarakat hindu juga
bukan masyarakat yang baru sebagai masyarakat sekitar kita saling menghormati
dan mentoleransi, hidup saling berdampingan.
Menurut informan lima terkait pertanyaan lima, bapak Abdas menyatakan
bahwa. Dampak dan pengaruh yang dibawa oleh perayaan ini pasti ada, yang
pertama acara inikan sudah lama dan mengundang orang orang dari luar daerah
Lubuk Pakam, otomatis mengundang wisatawan dari luar daerah, perayaannya
ramai, pedagang pedagang sekitar juga terbantu karena jualannya bisa laris laku.
Karena pada malam hari itu acaranya ramai banyak orang orang yang sudah
menunggu di pinggir jalan untuk melihat kereta kencananya.
39

IV. PEMBAHASAN & ANALISIS DATA

Menurut informan 1,2 dan 5 kebudayaan pungguni uthiram tetap bisa


dilaksanakan di tengah masyarakat mayoritas karena pungguni uthiram
merupakan kebudayaan yang sudah ada sejak lama. Menurut informan 1 kearifan
lokal pungguni uthiram sudah ada sejak 200 tahun lalu, semenjak nenek moyang
terdahulu untuk memperingati hari jadi Dewa Murugan.
Menurut informan 1 karena merupakan budaya yang turun temurun
sehingga tidak mengalami kesulitan dalam merayakan dan melanjutkan kearifan
lokal pungguni uthiram. Namun menurut informan 2 kearifan lokal pungguni
uthiram ada sejak 100 tahun lalu dikarenakan usia kuil Shri Thendayuthabani
sudah ada sejak seratus tahun lalu.
Terdapat kesamaan pendapat antara informan 1 dengan informan 2, yaitu
bahwa kearifan lokal pungguni uthiram tidak hanya dilakukan pada kuil Shri
Thendayuthabani Lubuk Pakam saja namun juga dilaksanakan pada kuil kuil
lainnya. Menurut Informan 2 yang membedakan perayaan pungguni uthiram di
kuil Shri Thendayuthabani dengan kuil kuil lainnya adalah adanya ritual cucuk
lidah. Menurut informan 2 ritual cucuk lidah menjadi ikon terkenal di Lubuk
Pakam tentang kearifan lokal pungguni uthiram.
Terdapat pendapat yang berbeda antara informan 1 dan 2 dengan informan
4, informan 4 mengatakan bahwa pungguni uthiram ini masih dapat dilaksanakan
di tengah tengah masyarakat mayoritas karena adanya kesadaran dari masyarakat
hindu sendiri untuk melestarikan budayanya. Menurut informan 4 selain karena
adanya kesadaran dari masyarakat hindu dalam mempertahankan budayanya juga
terdapat ketertarikan masyarakat luar hindu dalam perayaan pungguni uthiram.
Informan 4 mengambil contoh tentang perayaan pungguni uthiram yang
dilaksanakan di Aceh dimana merupakan mayoritas muslim. Menurut informan 4,
orang orang yang terlibat dalam perayaan itu terdiri dari seratusan masyarakat
hindu dan ribuan masyarakat luar hindu yang ikut menonton dan menyaksikan
acara pungguni uthiram. Jadi, menurut informan 4 tidak hanya mendapat
dukungan dari masyarakat hindu namun juga disambut baik oleh masyarakat
sekitar atau masyarakat luar hindu.
Menurut informan 3 dan 5 tentang mengapa perayaan pungguni uthiram
bisa tetap dilaksanakan di tengah tengah masyarakat mayoritas, selain Karena
merupakan perayaan yang turun temurun dahulu ketika masa pemerintahan
40

presiden Suharto perayaan pungguni uthiram hanya boleh dilaksanakan di dalam


kuil saja. Tidak boleh diluar kuil. Namun, setelah masa reformasi masa
pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid perayaan pungguni uthiram dapat
dilaksanakan di luar kuil.
Menurut informan 5 alasan mengapa perayaan pungguni uthiram baru bisa
dilaksanakan di luar kuil karena pada masa pemerintahan presiden Abdurrahman
Wahid sudah ada pengakuan umat agama hindu di Indonesia, sehingga umat
hindu bisa melakukan ritual ritual keagamaan di luar kuil. Menurut informan 3
pelaksanaan perayaan diluar kuil membuat masyarakat lain juga ikut serta dalam
perayaan, selain turut menyaksikan ritual dan atraksi cucuk lidah, juga terdapat
orang Buddha yang ikut bernazar dalam cucuk lidah.
Menurut informan 1,2,3 dan 4 terdapat kesamaan. Bahwa dalam perayaan
pungguni uthiram tidak hanya dapat dilakukan oleh masyarakat hindu saja namun
juga banyak dilaksanakan oleh masyarakat Buddha/china dalam meminta dan
memohon sesuatu. Menurut informan 1 selaku pendeta kuil Shri Tendhayuthabani
Lubuk Pakam selama umat agama lain melaksanakan sesuai dengan syarat
perayaan maka dia boleh melaksanakaan perayaan pungguni uthiram.
Hal tersebut hampir sama dengan pendapat dari informan 2 dan 4. Ibadah
di kuil tidak hanya dilaksanakan oleh umat hindu saja namun juga dilaksanakan
oleh umat Buddha dalam beribadah. Informan 4 mengatakan bahwa perayaan
pungguni uthiram, ritual cucuk lidah tidak hanya dilakukan oleh umat hindu saja
karena menurutnya, Tuhan memang satu namun agama itu banyak, jika dalam
usaha memanjatkan nazar kepada Dewa kemudian diberikan kesehatan dan
dikabulkan permintaanya maka kita wajib memanjatkan syukur.
Terdapat persamaan antara pendapat informan 2 dan 4 terkait dengan ritual
yang ada dalam perayaan pungguni uthiram tidak hanya ritual cucuk lidah saja.
Menurut informan 2 di dalam perayaan pungguni uthiram tidak hanya ada ritual
cucuk lidah saja namun juga terdapat ritual angkat susu dan memberikan
rangkaian daun mint ke kuil sebagai persembahan kepada Dewa.
Menurut informan 2, di dalam perayaan pungguni uthiram apabila
seseorang memohon sesuatu nazar atau hajat, maka sebaiknya ritual cucuk lidah
dilakukan lebih dari satu kali. Seseorang yang mmepunyai nazar biasanya
melakukan ritual cucuk lidah sebanyak tiga kali berturut turut agar nazar yang dia
inginkan terkabul.
Terkait dengan pelaksanaan perayaan pungguni uthiram, terdapat ritual
cucuk lidah. Terdapat perbedaan pendapat antara informan 1 dengan informan 2.
Menurut informan 1 ketika ritual cucuk lidah seseorang yang bernazar akan
ditusuk bagian tubuhnya dengan menggunakan logam khusus yang telah
dipersiapkan. Logam khusus ini memang merupakan persiapan yang digunakan
dalam ritual.
41

Persamaan pendapat antara informan 1 dengan informan 2, yaitu menurut


informan 1 ketika seseorang ditusuk menggunakan logam maka tidak terdapat
darah yang keluar dalam bagian tubuhnya yang ditusuk. Ketika orang tersebut
kemudian tiba dikuil kemudian tusukannya dibuka juga tidak terdapat darah yang
keluar. Persamaan pendapat informan 1 dan 2 yaitu sama sama menyatakan
bahwa ketika orang itu pulang kerumahnya maka terdapat air air bekas darah dari
bagian tubuh yang ditusuk.
Menurut informan 2, agar seseorang itu tidak keluar darah dalam tubuhnya
ketika mengikuti ritual cucuk lidah yaitu melakukan puasa vegetarian, makan dari
daun pisang atau menggunakan alas dedaunan dan tidak memakan daging. Puasa
vegetarian ini yang menyebabkan darah dalam tubuh orang tersebut tidak kelur
ketika ritual cucuk lidah. Namun menurut informan 1, darah yang keluar ketika
seseorang melakukan ritual cucuk lidah itu hal yang lumrah dan biasa. Meskipun
dalam hal tersebut diperlukan niat agar luka tusuknya sembuh dengan cepat.
Menurut informan 2, bagian yang ditusuk dalam ritual cucuk lidah tidak
hanya bagian lidah saja tetapi juga bisa bagian tubuh lainnya seperti tangan,
punggung, telinga, dan bibir.
Menurut informan 4 ritual cucuk lidah lebih sering dilakukan di kuil Shri
Thendayuthabani, hal tersebut dikarenakan jamaah kuil yang masih banyak ingin
bernazar dengan menggunakan ritual ini. Menurut informan 4 di kuil lain seperti
kuil di Medan hanya merayakan pawai kereta kencana saja. Jadi pelaksanaan
cucuk lidah juga tergantung kepada keinginan umat jamaah kuil itu sendiri.
Adapun persamaan pendapat informan 2 dan 4 sama sama mengatakan
bahwa dalam perayaan pungguni uthiram terdapat banyak ritual di dalamnya,
namun menurut informan 4 ritual yang ada di dalamnya yaitu ritual pijak api,
angkat susu dan kereta kencana. Informan 2 dan 4 sama sama mengatakan
terdapat ritual angkat susu bagi perempuan dalam perayaan pungguni uthiram.
Menurut informan 2 setiap ritual yang ada di dalam perayaan pungguni
uthiram umat hindu dapat memanjatkan permohonan yang dia inginkan ketika
melaksanakannya, menurut informan 2 ketika seseorang melakukan ritual cucuk
lidah maka ritual ini harus dilaksanakan 3 kali berturut turut agar nazarnya dapat
terkabul.
Menurut informan 2 perayaan pungguni uthiram dapat dilaksanakan
ditengah masyarakat mayoritas, tetapi juga membutuhkan peraturan yang harus
diikuti oleh umat hindu dalam menjalankan perayaan. Peraturan yang harus ditaati
yaitu mengadakan rapat dengan masyarakat tamil di Lubuk Pakam, dan juga
melakukan izin acara kepada pihak berwajib di Lubuk Pakam.
Informan 3 dan 5 terkait dengan perayaan pungguni uthiram terdapat
persamaan pendapat, menurut informan 3 di dalam perayaan pungguni uthiram
terdapat atraksi dan ritual yang dapat disaksikan oleh masyarakat sekitar. Banyak
masyarakat yang menunggu dan menonton perayaan pungguni uthiram ini. Sama
42

dengan pendapat dari informan 5 perayaan pungguni uthiram juga terdapat pawai
budaya yang dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat sekitar Lubuk Pakam.
Informan 1 dan 2 untuk menjawab pertanyaan dua yaitu terkait pengaruh
kearifan lokal pungguni uthiram dalam eksistensi hidup berkelompok masyarakat
hindu Lubuk Pakam, terdapat persamaan dan perbedaan jawaban. Menurut
informan 1 pasti ada dampak masyarakat hindu dalam melaksanakan perayaan
pungguni uthiram dikarenakan perayaan ini terdiri dari ritual ritual di dalamnya.
Ritual ritual di dalamnya membawa dampak bagi umat hindu itu sendiri.
Menurut informan 1 dalam pelaksanaan perayaan pungguni uthiram juga
mendapat bantuan dari masyarakat sekitar, dan dapat mengundang masyarakat
lain untuk ikut menonton dan bergabung dalam perayaan. Informan 1 dan 2 sama
sama mengatakan bahwa pungguni uthiram berdampak dalam eksistensi hidup
berkelompok masyarakat hindu. Namun, menurut informan 2 bentuk dampak
yang diberikan pungguni uthiram yaitu dengan berkumpulnya masyarakat hindu.
Informan 2 dan 3 memiliki jawaban yang sama terkait cara dan dampak
pungguni uthiram dalam eksistensi masyarakat hindu di Lubuk Pakam, informan
2 mengatakan bahwa pengaruhnya pungguni uthiram membawa masyarakat tamil
untuk berkumpul dan merayakan pungguni uthiram. Menurut informan 3
pungguni uthiram memawa kami menjadi dekat dengan Dewa kami dan juga
membuat hubungan kami antar masyarakat hindu Lubuk Pakam menjadi semakin
erat dan dekat. Hal ini disebabkan karena sebelum perayaan masyarakat hindu
tamil di Lubuk Pakam berkumpul dan menyumbang dalam membuat acara
pungguni uthiram.
Terdapat juga perbedaan antara pendapat informan 2 dan 3, menurut
informan 2 masyarakat hindu dalam perayaan pungguni uthiram akan berkumpul
di kuil. Masyarakat hindu yang datang tidak hanya dari Lubuk Pakam saja namun
juga banyak dari Medan,Tebing Tinggi, Lima Puluh, Siantar bahkan Malaysia.
Masyarakat hindu bergantian untuk datang menghadiri acara setiap kuil di
berbagai daerah. Namun menurut informan 3, pungguni uthiram mempererat
hubungan masyarakat hindu hanya di Lubuk Pakam saja.
Selain itu, informan 2,3 dan 5 sama sama mengatakan bahwa perayaan
pungguni uthiram dapat berdampak kepada penjualan yang naik ketika
dilaksanakannya perayaan. Namun menurut informan 5, perayaan pungguni
uthiram semasa presiden Suharto, tidak seramai sekarang. Karena sekarang sudah
diperbolehkan untuk mengadakan acara diluar, maka pungguni uthiram juga
berdampak mengundang masyarakat hindu lain dari luar daerah Lubuk Pakam dan
wisatawan.
Pendapat informan 2,3,dan 5 hampir mirip dengan pendapat informan 4.
Informan 4 mengatakan bahwa pengaruh pungguni uthiram dalam eksistensi
masyarakat hindu yaitu, awalnya informan 4 merasa keberatan dengan
penggunaan kata kata minoritas karena terdengar seperti mengucilkan padahal
43

sesungguhnya seluruh umat beragama di Indonesia ini sudah sama rata tanpa ada
kata mayoritas dan minoritas.
Menurut informan 4 terkait dengan pengaruh pungguni uthiram dalam
eksistensi masyarakat hindu yaitu dengan adanya pungguni uthiram membawa
masyarakat lain untuk lebih mengenal dan mengetahui keberadaan umat hindu.
Informan 4 memberikan contoh dengan adanya perayaan kuil di Tembung,
membawa pengetahuan pada masyarakat sekitar bahwa di Tembung ada kuil da
nada masyarakat tamil disana. Begitu juga dengan perayaan pungguni uthiram di
Lubuk Pakam membawa pengetahuan kepada masyarakat lain untuk mengetahui
keberadaan dan kebudayaan masyarakat hindu tamil.
terkait dengan dukungan masyarakat sekitar terdapat perbedaan pendapat
dari informan 1 dan 3 Menurut informan 1 masyarakat sekitar membantu dalam
rangka perayaan dan sosial perayaan, namun menurut informan 3 perayaan
pungguni uthiram di Lubuk Pakam masih dalam binaan kuil Shri
Thendayuthabani dan belum mendapakan dukungan penuh dari pemerintah
Kabupaten Deli Serdang ketika perayaan, hal ini dikarenakan kurangnya
informasi terkait dengan kapan perayaan pungguni uthiram ini dilaksanakan.
Terkait dengan kapan perayaan pungguni uthiram ini dilaksanakan
terdapat pendapat yang sama antara informan 1,2,3,dan 4. Yang mengatakan
bahwa informan satu mengatakan bahwa penanggalan perayaan pungguni uthiram
dilaksanakan sesuai dengan kalender penanggalan hindu, setiap kuil akan
diberikan kalender satu tahun sekali akan mendapatkan kiriman dari india.
Menurut informan 1,2,dan 4 perayaan pungguni uthiram biasanya
dilaksanakan antara tanggal 15-30 Maret hingga 1-15 bulan April. Namun
menurut informan 3 yang membuat penanggalan perayaan pungguni uthiram ini
tidak jelas dikarenakan pungguni uthiram jadtuh pada bulan purnama yang secara
khusus ditentukan. Sehingga belum diketahui tanggal dan hari khusus perayaan
itu dilaksanakan.
Menurut informan 1 dan 2 perayaan pungguni uthiream bagi orang orang
yang ingin bernazar dengan cucuk lidah maka dari itu harus mempersiapkan diri
dengan berpuasa sebelum hari perayaan. Menurut informan 1 puasa yang
dilaksanakan oleh orang yang ingin bernazar adalah puasa vegetarian tidak makan
makannan yang berdarah termasuk telur bisa dimulai 10-30 hari sebelum
perayaan.
Terdapat perbedaan pendapat antara pendapat informan 1 dan 2, menurut
informan 2 puasa yang dilaksanakan puasa vegetarian yang dilakukan 10 hari
sebelum perayaan pungguni uthiram. Selain itu orang yang ingin bernazar juga
diperkenankan untuk bermalam di kuil untuk lebih banyak beribadah dan
mensucikan niat kepada Dewa.
Menurut informan 1,2,3,dan 4 syarat syarat yang digunakan dalam
perayaan pungguni uthiram yaitu dengan berpuasa, membawa persembahan
44

kepada Dewa berupa buah buahan. Menurut informan 1, buah buahan yang
digunakan yaitu buah buahan seperti pisang anggur, apel, pier, namun tidak
dengan jeruk manis. Menurut informan 1 jeruk yang digunakan dalam umat hindu
dalah jeruk nipis. Jeruk nipis disamakan simbolnya dengan 1 ekor kambing, jadi
satu buah jeruk nipis sama dengan 1 buah ekor kambing.
Menurut informan 1 kambing digantikan dengan jeruk nipis karena di
dalam kuil tidak diperkenankan untuk menyembelih hewan dan adanya darah.
Menurut informan 1 dalam perayaan di kuil juga menggunakan kelapa. Buah
kelapa dapat dijadikan sebagai simbol untuk mengetahui niat dalam menjalankan
nazar, apabila niat sesorang itu baik maka isi buah kelapa itu bagus, apabila tidak
maka isi buah kelapa itu akan rusak.
Selain syarat menurut informan 1 terdapat beberapa larangan yang harus
ditaati, yaitu apabila orang kemalangan dan sedang mengalami duka maka tidak
diperkenankan untuk datang ke kuil, karena akan tidak fokus dalam beribadah.
Orang yang baru saja mendatangi orang meninggal sebelum masuk ke kuil
diperkenankan untuk mandi dan membersihkan diri terlebih dahulu. Kemudian
perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan datang ke kuil.
Terkait dengan pertanyaan tiga, tentang nilai nilai yang terdapat dalam
perayaan pungguni uthiram. Informan 1 dan 2 memiliki pendapat yang sama.
Menurut informan 1 nilai yang terkandung dalam kearifan lokal pungguni uthiram
adalah nilai relegius, perayaan ini sebagai wujud syukur kepada Dewa Murugan.
Menurut informan 1 terdapat nilai memohon dan berserah diri pada ritual cucuk
lidah dalam perayaan pungguni uthiram. Menurut informan 1, jika seseorang yang
menjalankan ritual ini dengan niat yang baik maka niatnya akan terkabulkan.
Selain nilai relegius menurut informan 2 nilai yang terkandung dalam
perayaan pungguni uthiram juga nilai sosial yang mengikat masyarakat tamil
untuk meningkatkan solidaritas antara satu dengan yang lainnya untuk
menyukseskan perayaan pungguni uthiram ini.
Informan 1,2 ,4 dan 5 sama sama menyatakan bahwa ritual cucuk lidah
merupakan ritual yang bernilai relegius. Karena di dalam menjalankan ritual itu
seseorang memohonkan sesuatu untuk terkabul dan sebagai wujud berserah diri
kepada Dewa Murugan.
Jenis jenis permohonan orang dalam menjalankan nazar cucuk lidah
bermacam macam, menurut informan 1,2,dan 4 biasanya orang orang bernazar
meminta kesehatan, jika dia sakit maka dimohonkan kesehatan. Menurut informan
2 menambahkan bahwa tidak hanya meminta kesembuhan orang orang yang
bernazar juga meminta keinginan apabila dia ingin usahanya lancar dan anaknya
sukses maka dia bernazar dan cucuk lidah.
Berbeda dengan pendapat informan 1 dan 2, menurut informan 3 esensi
nilai dari perayaan pungguni uthiram di Lubuk Pakam sebagai perwujudan sebuah
kepercayaan yang diyakini sebagai apresiasi terhadap eksistensi diri sebagai
45

anggota suatu masyarakat. Menurut informan 3 aktifitas yang dilakukan dalam


perayaan pungguni uthiram menggambarkan pentingnya menjaga keselarasan
hubungan antara manusian dengan Sang Pencipta.
Menurut informan 4, nilai relegius yang terkandung di dalam perayaan
pungguni uthiram yaitu mengingatkan kepada sang pencipta dengan melakukan
pemujaan dan memanjatkan permohonan kepada Dewa. Selain itu menurut
informan 4 dalam 365 hari terdapat 1 hari dimana Dewa akan datang melihat
rakyatnya, itulah hari pungguni uthiram. Di hari itu Dewa akan berkeliling
melihat rakyatmya ketika dia berkeliling dengan kereta kencananya pasti aka nada
berkah yang dia beri disetiap tempat yang ia lewati.
Informan 5 juga menambahkan selain nilai agama juga terdapat nilai
budaya di dalam perayaan pungguni uthiram. Menurut informan 5 di dalam
perayaan pungguni uthiram terdapat pawai budaya yang tidak hanya menampilkan
budaya india hindu saja, namun juga budaya lain seperti budaya reog, kuda
kepang, dan juga barongsai.
Menurut informan 5 nilai nilai kebudayaan yang ada dalam perayaan
pungguni uthiram menambahkan ketertarikan masyarakat sekitar untuk
menyaksikan dan menunggu nunggu perayaan pungguni uthiram ini. Masyarakat
hindu tidak hanya terfokus dengan kebudayaan india dan hindu, namun juga
kebudayaan dari agama lain.
Terkait dengan pertanyaan empat, informan 1,2,4 dan 5 menyatakan
bahwa tidak terdapat gesekan yang terjadi antar masyarakat luar hindu dalam
perayaan pungguni uthiram. Menurut informan 1 selama dia menjadi pendeta di
kuil Shri Thendayuthabani tidak ada gesekan yang berarti. Informan 1
mengartikan gesekan yang dimaksud berupa gesekan ikut sertanya masyarakat
luar hindu dalam perayaan pungguni uthiram.
Menurut informan 1 masyarakat sekitar turut serta dalam memeriahkan
acara dengan antusias menonton dan menunggu perayaan pungguni uthiram di
Lubuk Pakam. Menurut informan 2, tidak terdapat gesekan dimasyarakat
dikarenakan masyarakat hindu sudah ada dimana mana. Kuil kuil sudah banyak
dibangun sehingga masyarakat india dan hindu bukan hal baru lagi di Lubuk
Pakam. Informan 2 menyatakan bahwa perayaan pungguni uthiram sudah menjadi
suatu tradisi yang biasa di Lubuk Pakam sehingga mudah saja dalam
melakukannya tanpa ada kendala dan gesekan.
Menurut informan 2, meskipun banyak isu isu agama diluar sana yang
terjadi, namun masyarakat Lubuk Pakam tetap aman dan hidup berdampingan
satu sama lain. Tidak terjadi gesekan yang bersifat negarif dengan masyarakat luar
hindu dalam perayaan pungguni uthiram. Hal ini juga didukung dengan persiapan
yang matang yang dilakukan oleh masyarakat hindu untuk mempersiapkan acara
perayaan pungguni uthiram ini. Dengan mengumpulkan dana, mengurus izin
jalan.
46

Pernyataan informan 1 dan 4 memiliki kesamaan. Menurut informan 4


mengapa tidak terdapat gesekan dalam perayaan pungguni uthiram dikarenakan
masyarakat hindu memasukkan unsur kebudayaan lain dalam pawai budaya
dengan kereta kencana. Menurut informan 4 menambahkan nilai nilai dari
kebudayaan lain dalam pawai budaya akan menjadikan kolaborasi budaya.

Menurut informan 1 dan 4 budaya yang dimasukkan kedalam pawai


budaya yaitu seperti, kuda kepang, reog, dan barongsai. Memasukkan nilai
kebudayaan lain membuat masyarakat luar hindu tertarik dengan perayaan
pengguni uthiram. Menurut informan 4, dengan memasukkan kebudayaan lain
tidak mengurangi nilai nilai kebudayaan hindu. Karena masing masing budaya
berjalan dengan masing masing. Budaya luar hindu diberikan ruang di depan
tanpa menghilangkan nilai dari kebudayaan yang ada.
Berbeda dengan pendapat sebelumnya, informan 3 dan 5 menyatakan
bahwa terdapat gesekan yang pernah terjadi dalam pelaksanaan perayaan
pungguni uthiram ini. Menurut informan 3 gesekan dapat terjadi apabila terdapat
kelompok yang merasa aneh dengan tradisi yang ada dalam perayaan pangguni
uthiram ini. Namun masyarakat Lubuk Pakam tidak memandang itu sebagai suatu
kejanggalan dan ikut menyaksikan perayaan pungghuni uthiram ini.
Informan 3 menyatakan bahwa gesekan yang terjadi ketika perayaan
pungguni uthiram dilaksanakan pada masa pemerintahan presiden Suharto.
Masyarakat hindu hanya dapat merayakan pungguni uthiram dan segala ritual di
dalam kuil saja tidak keluar. Orang orang dan masyarakat juga tidak dapat
menyaksikan secarta langsung apa itu perayaan pungguni uthiram ini dari dekat.
Sama dengan pendapat informan 3, informan 5 juga menyatakan bahwa
perayaan pungguni uthiram hanya dapat dilaksanakan di dalam kuil ketika masa
pemerintahan presiden Suharto, namun hal itu berubah ketika masa pemerintahan
presideb Abdurrahman Wahid ketika umat hindu diberikan kebebasan untuk
melakukan ibadah dan ritual di luar kuil. Hal ini disebabkan karena pada masa
pemerintahan presiden Abndurrahman Wahid agama hindu lebih diakui dan lewat
cara ini juga perayaan dan ritual agama hindu bisa disaksikan dan dinikmati oleh
masyarakat lain.
Menurut informan 5 sebagai masyarakat luar hindu menyatakan bahwa
perayaan pungguni uthiram dapat diterima sebagai bentuk toleransi agama dan
budaya. selama ini tidak terdapat gesekan penolakan perayaan pungguni uthiram.
Pungguni uthiram sudah dujadikan sebagai kearifan lokal ikonik di Lubuk Pakam.
Terkait dengan pertanyaan lima, apakah kearifan lokal pungguni uthiram
ini dapat dirasakan dampaknya bagi masyarakat luar hindu apa tidak. Informan
1,2,3,4 dan 5 menjawab dengan jawaban bahwa perayaan pungguni uthiram
membawa dampak dan berpengaruh dengan masyarakat luar hindu. Menurut
47

informan 1, pengaruh dampak dari perayaan pungguni uthiram ini disebabkan


karena perayaan pungguni uthiram merupakan perayaan yang ditunggu tunggu.
Menurut informan 1, perayaan ini dihadiri tidak hanya oleh masyarakat
hindu di Lubuk Pakam saja namun juga masyarakat hindu dari Medan, Tebing
Tinggi, Lima Puluh, Kisaran. Informan 2 menyatakan bahwa masyarakat hindu
dari Malaysia juga turut hadir daalam perayaan pungguni uthiram di Lubuk
Pakam. Pendapat ini sama dengan pendapat dari informan 5 yang menyatakan
bahwa perayaan pungguni uthiram mengundang wisatawan dan orang lain dari
luar daerah Lubuk Pakam.
Meurut pendapat informan 4, terdapat pengaruh yang signifikan yaitu
dengan datangnya orang orangh dari Lubuk Pakam seminimalnya 2-4 hari
sebelum perayaan pangguni uthiram maka penjualan hotel meningkat. Samakin
banyak orang orang datang dan menginap juga berdampak kepada pedagang
makanan sekitar menjadi lebih laku selama perayaan pangguni uthiram. Menurut
informan 4, setiap ada suatu acara dalam daerah pasti akan berdampak pada
ekonomi masyarakat daerah sekitarnya.
Menurut informan 2, perayaan pungguni uthiram dapat dirasakan secara
langsung dan secara tidak langsung. Menurut informan 2 perayaan pungguni
uthiram ini dapat dirasakan secara langsung jika masyarakat atau seseorang
tersebut ikut dalam perayaan dan ritual yang diadakan dalam perayaan pungguni
uthiram ini. Di dalam pungguni uthiram terdapat perayaan yang beragam salah
satu yang paling terkenal yaitu ritual cucuk lidah.
Menurut informan 2, seseorang yang melakukan dan ikut ritual cucuk
lidah akan mendapatkan dampak dan pengaruh secara langsung dari perayaan
pungguni uthiram tersebut, dikarenakan dalam setiap ritual yang dijalankan dalam
perayaan maka terdapat hajat dan nazar yang dipanjatkan kepada Dewa. Dengan
memohonkan hajat dan nazar untuk dipenuhi maka seseorang mendapatkan
manfaat langsung dari ritual yang hanya ada dalam perayaan pungguni uthiram.
Menurut informan 2, ritual cucuk lidah tidak hanya dapat dilakukan oleh
masyarakat hindu saja. Banyak masyarakat dari agama lain yang paling banyak
dari agama Buddha yang ikut dalam ritual cucuk lidah sehingga masyarakat
Buddha tersebut juga dapat merasakan manfaat secara langsung dari perayaan
pangguni uthiram ini.
Selain itu menurut informan 2 terdapat juga manfaat secara tidak langsung
perayaan pungguni uthiram ini, yaitu dengan banyaknya orang datang dan
berkumpul ketika perayaan pungguni uthiram membuat pedagang makanan
khususnya mengalami peningkatan penjualan. Sepanjang jalan yang dilewati oleh
kereta kencana akan dipadati oleh masyarakat yang ingin menyaksikan pawai
budaya dan juga pedagang yang berjualan.
Menurut informan 3, masyarakat luar hindu mendapatkan manfaat dengan
penampilan penampilan kebudayaan yang dilakukan ketika perayaan pangguni
48

uthiram. Dengan penampilan budaya dan ritual umat hindu, masyarakat luar hindu
jadi mengetahui kebudayaan dan ritual yang dilakukan oleh umat hindu.selain itu
menurut informan 3, masyarakat luar hindu juga mendapatkan dampak ekonomi
beberapa manfaat dari ritual dan perayaan pungguni uthiram ini membuat banyak
masyarakat berjualan disekitar keramaian di jalan dekat kuil.

Menurut informan 3, pengaruh dan dampak yang diterima masyarakat luar


hindu dalam perayaan pungguni uthiram yaitu dengan diadakannya ritual di
sungai tangsi membuat masyarakat tamil membersihkan tyerlebih dahulu sungai
yang akan digunakan dan setelah digunakan. Kegiatan ini membuat daerah di
sungai dan sekitar sungai menjadi bersih.
Informan 3 juga menyatakan bahwa dengan mengadakan pawai budaya
berkeliling kota dengan kereta kencana membuat masyarakat lain tau tentang
keberadaan masyarakat hindu di Lubuk Pakam dengan hal tersebut juga
menambah pengetahuan masyarakat sekitar tentang kebudayaan yang masih
dilaksanakan hingga sekarang di Lubuk Pakam dan berhubungan baik dengan
kebudayaan yang masih diselenggarakan itu dengan baik, hidup berdampingan.
49

V. KESIMPULAN
Jadi dapat ditarik kesimpulan mengenai pembahasan dari beberapa
informan yang telah memberikan pendapatnya tentang pengaruh moderasi
budaya lokal pungguni uthiram terhadap eksistensi hidup berkelompok
masyarakat minoritas di Deli Serdang, Lubuk Pakam. Pungguni uthiram yang
ada di Deli Serdang merupakan kearifan lokal masyarakat Tamil-Hindu yang
dibawa dari India. Kearifan lokal ini tetap diselenggarakan oleh masyarakat
Tamil Deli Serdang dari mulai tahun 1975 hingga sekarang.
Kearifan lokal ini mengandung nilai nilai relegius karena merupakan
perayaan memperingati hari lahirnya Dewa Murugan sebagai Dewa terpuji
masyarakat hindu. Meskipun perayaan pungguni uthiram dilaksanakan di Lubuk
Pakam yang merupakan mayoritas muslim. Dalam melaksanakan kearifan lokal
pungguni uthiram masyarakat tamil tidak mengalami kesulitan. Karena dalam
melaksanakan kearifan lokal tersebut masyarakat Tamil saling membantu secara
internal dan eksternal.
Perayaan pungguni uthiram dapat memperkuat solidaritas masyarakat
Tamil di Lubuk Pakam, saling membantu untuk menyukseskan perayaan
pungguni uthiram. Tidak terjadi gesekan gesekan antara masyarakat hindu
dengan masyarakat lain terkait perayaan pungguni uthiram. Masyarakat Lubuk
Pakam sangat menerima pungguni uthiram sebagai kearifan lokal dan ritual
agama hindu, menjadikan pungguni uthiram sebagai ikon dan kebudayaan yang
ada di Lubuk Pakam.
Masyarakat Lubuk Pakam saling menghormati dan bersikap toleransi
terhadap keyakinan dan kepercayaan agama lain. Tidak hanya mendapat
perhatian dari masyarakat hindu, kearifan lokal pungguni uthiram juga menjadi
perayaan yang melibatkan unsur kebudayaan lain didalamnya. Unsur
kebudayaan yang dimasukkan dalam perayaan pugguini uthiram adalah
penampilan reog, kuda kepang dan barongsai dalam pawai kereta kencana Dewa
Murugan.
Memasukkan unsur kebudayaan lain dalam perayaan pungguni uthiram
tidak mengurangi nilai utama dalam perayaan pungguni uthiram. Justru dengan
memasukkan unsur budaya lain pada perayaan pungguni uthiram menambahkan
nilai budaya dengan menciptakan kolaborasi budaya antar umat beragama di
Lubuk Pakam.
Moderasi budaya lokal pungguni uthiram membawa masyarakat hindu
semakin diketahui keberadaanya baik oleh masyarakat Lubuk Pakam ataupun
luar lubuk pakam. Pungguni uthiram menjadi ikon terkenal di Lubuk Pakam
dengan ritual cucuk lidah, yang dapat mengundang wisatawan dan umat hindu
50

diluar Lubuk Pakam. Pungguni uthiram juga dapat menjadi objek yang
meningkatkan daya tarik orang lain terhadap Lubuk Pakam, sehingga menambah
pendapatan masyarakat sekitarnya ketika perayaan ini berlangsung.
Dengan demikian jelaslah bahwa moderasi budaya lokal pungguni uthiram
berpengaruh terhadap eksistensi hidup berkeleompok masyarakat minositas di
Deli Serdang, Lubuk Pakam.

Daftar Pustaka

Amalia, Zahra. 2011. BUKU EKSISTENSI. Diakses dari


https://www.google.co.id/books/edition/Kenali_Eksistensi/Pgd9DQAAQB
AJ?hl=id&gbpv=0
Akhmadi, Agus.2019. Moderasi Beragama Dalam Keberagaman Indonesia. Jurnal
Diklat Keagamaan,13,49-53. Diakses melalui
file:///C:/Users/ACER/Downloads/82-Article%20Text-150-1-10-20190531.pdf,
(pada 28 Juni 2023 pkl 16.30)
Burhani, Najip. 2020. Memahami Isu Minoritas Dalam Paradoks. Globalisasi.
Minoritas Begitu Dekat Dengan Deskriminasi, Intoleransi Suatu
Kelompok Menyebabkan Adanya Perpecahan Masyarakat. Penerbit
Gramedia pustaka putra. Diakses dari http://lipi.go.id/berita/memahami-
isu-minoritas-dalam-paradoks-globalisasi/22135

Bhalla, Prem.P. 2010. Tatacara, Ritual dan Tradisi Hindu. Surabaya:


Paramita.
Karismatun Saidah, Kukuh Andi, Rian Damariswara. 2020. BUKU KEARIFAN
LOKAL. Penerbit LPPM Institut Agama Islam Ibrahimy
Genteng Banyuwangi. Diakses dari
https://www.google.co.id/books/edition/NILAI_NILAI_KE
ARIFAN_LOKAL_DAN_IMPLEMENT/
k9vaDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=kearifan+lokal&printsec=frontcover
Kartono, dkk. 2004. Berkreasi Seni. Jakarta: Ganeca Exact
Muhammad, Amrina. (2021). Partisipasi Masyarakat Muslim Banda Aceh Dalam
Perayaan Ritual Pangghuni Uthiram.Abrahamic Religions: Jurnal Studi
Agama-Agama (ARJ), 1(1),69-83 .

Pandit, Bansi. 2003. Pemikiran Hindu: Pokok-Pokok Pikiran Hindu dan


Filsafatnya. Surabaya: Paramita.
Simamora, Dedy Noberd (2016) BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK
PADA UPACARA PANGGUNI UTHIRAM DI KUIL SHRI
51

THENDAYUTHABANI KECAMATAN LUBUK PAKAM


KABUPATEN DELI SERDANG. Undergraduate thesis, UNIMED.
Suharto, Babun. 2019 . BUKU MODERASI BUDAYA. Penerbit Lkis. Diakses
dari
https://www.google.co.id/books/edition/Moderasi_Beragama_Dari_Indone
sia_Untuk_D/V34SEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
Sumitarsih . 2013. KEARIFAN LOKAL. Penerbit BPNB DIY. Diakses dari
https://onesearch.id/Record/IOS5236.slims-59091?
widget=1#details
Sucipto. 2009. Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kerajaan Hindu dan
Buddha serta Peninggalannya. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Soedewo, Ery, 2018, Jalur-Jalur Interaksi di Kawasan Pesisir dan Pedalaman
Daerah Sumatra Bagian Utara Pada Masa Pengaruh Kebudayaan India
(Hindu-Buddha) , Balai Arkeologi Sumatera Utara

Titib. I Made. 1996. Veda Sabda Suci (Pedoman Praktis Kehidupan).


Surabaya: Paramita.
Kamus Umum Bahasa Indonesia diakses melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Keberadaan#:~:text=Keberadaan%20atau
%20eksistensi%20(berasal%20dari,yang%20artinya%20tampil%20atau
%20muncul, (pada 27 Juni 2023 pkl 15.33)

Ramadhani. Hilda. 2020 . Etnik Masyarakat Tamil Dan Awal Mula Masuknya
Masyarakat Tamil Di Kecamatan Medan Timur. Diakses melalui
http://repository.uinsu.ac.id/10171/1/TESIS%20UNTUK%20IJAZAH-
converted.pdf, (pada 26 Juni 2023 pkl 10.20)

Meta. 2020. Eksistensi Hidup Berkelompok. Kodratnya Manusia Adalah Makhluk


Sosial Atau Makhluk Berkelompok Dalam Hubungannya Manusia Selalu Hidup
Bersama Dengan Manusia Lainnya . diakses melalui
http://scholar.unand.ac.id/14468/2/BAB%20I%20pendahuluan.pdf (pada 27 Juni
2023 16.25)

Benjamin. Dkk. 2016. Eksistensi Kelompok-Kelompok Sosial. kelompok


berpengaruh terhadap eksistensi individu diakses melalui
https://media.neliti.com/media/publications/97561-ID-eksistensi-kelompok-
kelompok-sosial-dala.pdf, (pada 27 Juni 2023 pkl 17.00)
Jurnal Eksistensi.2020. Eksistensi Dapat Diartikan Sesuatu Yang Menganggap
Keberadaan. Diakses melalui https://eprints.umm.ac.id/40660/3/BAB%20II.pdf,
(Pada 27 Juni 2023 pkl 14.00)
52

Ste2kom. 2020. Eksistensialisme. Diakses melalui


https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Eksistensialisme#:~:text=Eksistensialisme
%20adalah%20tradisi%20pemikiran%20filsafat,berpikir%2C%20tetapi%20juga
%20individu%20manusia (pada 27 Juni 2023)
Khairani. 2016. Paradigma Mayoritas Dan Minoritas diakses melalui
http://repository.uinsu.ac.id/4715/5/BAB%20III%20KHAIRANI.pdf, ( pada 28
Juni 2023 pkl 09.37)

Tantizul. 2020. Moderasi Beragama. Diakses melalui


https://purbalingga.kemenag.go.id/moderasi-beragama/,
(pada 26 Juni 2023)

Tantizul. 2020. Kata Moderasi Disandingkan Dengan Moderasi Beragama Berarti


Merujuk Pada Sikap Mengurangi Kekerasan , Dalam Cara Pandang, Sikap.
Pengurangan Kekerasan, Keekstreman. Diakses melalui
https://brebes.kemenag.go.id/pembimbing-masyarakan-hindu/moderasi-
beragama-kunci-rukun-dandamai/#:~:text=Dalam%20Kamus%20Besar
%20Bahasa%20Indonesia,pengurangan%20kekerasan%2C%20atau
%20penghindaran%20keekstreman, (pada 26 Juni pkl 11.35)

Inidiatoday. 2023.. Kapan Dilaksanakan Ritual Panguni Uthiram. Festival Ini


Dirayakan Selama 13 hari. Diakses melalui
https://www.indiatoday.in/information/story/panguni-uthiram-2023-date-time-
rituals-and-significance-2355509-2023-04-04, (pada 28 Juni 2023 pkl 15.17)

Fadhli, Zul. 2014. Kedudukan Kelompok Minoritas Dalam Perspektif. Konsep


Minoritas. Diakses melalui
https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1128/29, (pada 28 Juni
2023 pkl 09.00)

Marliah, Siti. 2021. Literasi Kearifan Lokal. Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi, Hingga
Jenisnya. Diakses melalui https://www.gramedia.com/literasi/kearifan-lokal/,
(pada 26 Juni 2023 pkl 15.00)

Takari, Muhammad. 2013. Masuknya Masyarakat Tamil Di Medan Dan


Mengenal Culture Masyarakat Tamil. Diakses melalui
https://www.researchgate.net/publication/
301771357_Mengenal_Budaya_Masyarakat_Tamil_di_Kota_Medan_Knowing_T
amil_Culture_in_Medan.
(Pada 26 Juni 2023 pkl 10.00)

Burhani, Ahmad Najib. 2020. Memahami Isu Minoritas Dalam Paradoks.


Globalisasi. Diakses melalui http://lipi.go.id/berita/memahami-isu-minoritas-
dalam-paradoks-globalisasi/22135, (pada 28 Juni 2023 09.13)
53

Rahmawati, Fatimah. 2020. Mengenal Mayarakat Hindu Tamil Dan Tradisi Unik
Panguni Uthiram Di Deli Serdang. Diakses melalui
(https://www.merdeka.com/sumut/mengenal-panguni-uthiram-tradisi-unik-
masyarakat-hindu-di-deli-serdang.html, (pada 28 Juni 2023 pkl 14.00)

KBBI Minoritas, diakses melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_minoritas,


(pada 27 Juni 2023 pkl 20.00)

Minoritas Kelompok Sosial Yang Tak Menyusun Mayoritas Populasi Total Dari


Voting Dominan Secara Politis Dari Suatu Kelompok Masyarakat Tertentu.
(https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Kaum_minoritas ,diakses 28 Juni 2023 pkl
09.22)

Suryantoro. 2020. Implementasi Moderasi Beragama. Diakses melalui


https://kesbangpol.kulonprogokab.go.id/detil/615/moderasi-beragama-
memperkuat-kerukunan-umat-beragama-di-kabuapten-kulon progo#:~:text=Kata
%20moderasi%20dalam%20KBBI%20berasal,tidak%20kelebihan%20dan
%20tidak%20kekurangan, (pada 26 Juni pkl 10.36)

Shodiqin, Ali. 2022. Moderasi Berbasis Budaya. moderasi merupakan bagian dari
kebudayaan. Diakses melalui
(https://ilmusyariahdoktoral.uin-suka.ac.id/id/liputan/detail/1885/moderasi-
beragama-berbasis-budaya,
(pada 26 Juni 2023 pkl 12.00)

Moderasi Dapat Memberikan Sebuah Pemahaman Kepada Masyarakat Yang


Belum Maupun Sudah Dalam Pemahaman Ekstrim Yang Merusak Kesatuan, Dan
Kestabilan Social. Diakses melalui (file:///C:/Users/User/Downloads/42-
57_Indonesia-Andika_Eka+Mulyo+Yunus-
UIN+Sulthan+Thaha+Saifuddin+Jambi_UIN+Walisongo+Semarang+-
+Andika+pratama%20(1).pdf, (pada 26 Juni 2023 pkl 14.11)

Irawan, satria. 2016. Kearifan Lokal. Diakses melalui


https://eprints.umm.ac.id/35955/3/jiptummpp-gdl-irawansatr-48429-3-babiip-
f.pdf, (pada 26 Juni 2023 pkl 15.43)

Lo, Petrus. 2018. Perayaan Panguni Uthiram Digelar Kembali Di Lubuk Pakam.
Diakses melalui https://www.klayapan.com/perayaan-pangguni-uthiram-kembali-
digelar-kuil-shri-thendhayudhabani-lubuk-pakam/ (pada 28 Juni 2023 pkl 15.00)
Liputan6. 2014. Prosesi Panguni Uthiram Umat Hindu-Tamil Di Deli Serdang.
Prosesi Diawali Dari Kuil Menuju Sungai Tangsi. Diakses melalui
https://www.liputan6.com/news/read/2042094/prosesi-panguni-uthiram-umat-
hindu-tamil-di-deli-serdang, (pada 28 Juni 2023 pkl 15.12)
54

Ritual Keagamaan Dan Membaca Kitab Suci.2010. Diakses melalui


http://digilib.unimed.ac.id/27893/9/9.%20NIM.%203133121038%20CHAPTER
%20I.pdf, (pada 28 Juni 2023 pkl 15.28)

Mypandit. 2023. Signifikasi Festifal Panguni Uthiram Signifikansi Panguni


Uthiram: Keberuntungan Kalyana Vrata diakses melalui
https://www.mypandit.com/festivals/panguni-uthiram/significance/, (pada 28 Juni
2023 pkl 14.41)

India Times. 2023. Tradisi Mengenal Panguni Uthiram Berdasarkan Artikel


Masyarakat Tamil Di India. Diakses melalui
https://economictimes.indiatimes.com/news/new-updates/panguni-uthiram-2023-
check-date-significance-how-to-celebrate/articleshow/99263217.cms, (pada 28
Juni 2023 pkl 14.26)

Liputan6. 2014. Tradisi Unik Masyarakat Hindu Panguni Uthiram Di Deli


Serdang. Panguni Uthiram Namanya. Ritual Tersebut Digelar Penganut Hindu-
Tamil Untuk Merayakan Kemenangan Dewa Muruga. Diakses melalui
https://www.liputan6.com/news/read/2042092/panguni-uthiram-tradisi-unik-
masyarakat-hindu-deli-serdang, ( pada 28 Juni pkl 14.32)

Merdeka.com› sumutMengenal Panguni Uthiram, Tradisi Unik Umat Hindu di


Deli Serdang – Merdeka
https://www.merdeka.com/sumut/mengenal-panguni-uthiram-tradisi-unik-
masyarakat-hindu-di-deli-serdang.html
(diakses pada tanggal 7 Juli pukul 21.43)
text-id.123dok.com RITUAL PANGGUNI UTTIRAM PADA KOMUNITAS
SUKU ... - 123dok.com
https://text-id.123dok.com/document/zgwvkvvy-ritual-pangguni-uttiram-pada-
komunitas-suku-tamil-di-kecamatan-lubuk-pakam-kabupaten-deli-serdang.html
(diakses pada tanggal 7 Juli pukul 21.47)
digilib.unimed.ac.idRITUAL PANGGUNI UTTIRAM PADA KOMUNITAS
SUKU TAMIL DI KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI
SERDANG
http://digilib.unimed.ac.id/5463/
(diakses pada tanggal 7 Juli pukul 21.51)
medan.tribunnews.comTusuk Lidah, Tradisi di Ritual Maha Puja Pangguni
Uthiram Umat Hindu Etnis Tamil
55

https://medan.tribunnews.com/amp/2023/04/05/tusuk-lidah-tradisi-di-ritual-maha-
puja-pangguni-uthiram-umat-hindu-etnis-tamil-begini-prosesinya
(diakses pada tanggal 7 Juli pukul 21.53)
medanbagus.comMasyarakat India Tamil Lubukpakam Rayakan Panguni Uthiram
https://www.medanbagus.com/read/2014/04/13/23500/masyarakat-india-tamil-
lubukpakam-rayakan-panguni-uthiram
(diakses pada tanggal 7 Juli pukul 21.56)
matalensamedanblog.wordpress.comPerayaan Pangguni Uthiram di Warnai Ritual
Tusuk Lidah - Mata Lensa Medan
https://matalensamedanblog.wordpress.com/2017/04/02/perayaan-pangguni-
uthiram-di-warnai-ritual-tusuk-lidah/
(diakses pada tanggal 7 Juli pukul 21.58)
Mahasti, AS. 2008. Pangguni Uttiram. Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik.
Universitas Sumatera Utara. Diakses melalui
https://node2.123dok.com/dt03pdf/123dok/000/614/614486.pdf.pdf?X-Amz-
Content-Sha256=UNSIGNED-PAYLOAD&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-
SHA256&X-Amz-Credential=aa5vJ7sqx6H8Hq4u%2F20230706%2F
%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20230706T112341Z&X-Amz-
SignedHeaders=host&X-Amz-Expires=600&X-Amz-
Signature=fd31d4609556569f8c1340f296d04f4b440ecdb7e4595376be962c1f8a2
69033, (pada 28 Juni 2023 pkl 10.15)
Kompasiana. 2022. Etnis Tamil di Kota Medan : Sejarah dan Eksistensinya.
Diakses melalui
https://www.kompasiana.com/saufannur/62a0d2bc2154ae327a75e682/etnik-
tamil-di-kota-medan-sejarah-dan-eksistensinya, (pada 28 Juni 2023 pkl 17.15)
Sartini. 2004. Menggali Kearifan Lokal Nusantara. Jurnal Filsafat, 2,111-116.
Diakses melalui https://repository.ugm.ac.id/273938/1/JF%202004%20Menggali
%20Kearifan%20Lokal%20Nusantara%20sebuah%20Kajian%20Filsafat.pdf,
(pada 29 Juni 2023 pkl 09.15)

Edudwar. 2023. Uthiram 2023: Date, Puja Time and Rituals, History,
Significance and Celebration of Panguni Uthiram
https://www.google.com/amp/s/www.edudwar.com/panguni-
uthiram/amp/ (Di akses pada tanggal 8 July 2023 Pukul 07.40)
56

Petrus Loo. 2018. Perayaan Pangguni Uthiram Kembali Digelar Kuil


Shri Thendhayudhabani Lubuk Pakam
https://www.klayapan.com/perayaan-pangguni-uthiram-kembali-
digelar-kuil-shri-thendhayudhabani-lubuk-pakam/ (Di akses pada
tanggal 8 july 2023 Pukul 07.45)

Jurnal MENGENAL BUDAYA MASYARAKAT TAMIL DI KOTA MEDAN


(diakses tanggal 6 juli 2023 18.28)
https://www.researchgate.net/publication/
301771357_Mengenal_Budaya_Masyarakat_Tamil_di_Kota_Medan_Knowing_T
amil_Culture_in_Medan

Pesta Pangguni Uthiram Meriah


https://phdi.or.id/berita.php?id=perayaan-pangguni-uthiram-meriah (6 juli 2023,
18.34)

Mengenal Panguni Uthiram, Tradisi Unik Umat Hindu di Deli Serdang


https://www.merdeka.com/sumut/mengenal-panguni-uthiram-tradisi-unik-
masyarakat-hindu-di-deli-serdang.html
( diakses 6 juli 2023. 18.34)

Perayaan Pangguni Uthiram Kembali Digelar Kuil Shri Thendhayudhabani Lubuk


Pakam
https://www.klayapan.com/perayaan-pangguni-uthiram-kembali-digelar-kuil-shri-
thendhayudhabani-lubuk-pakam/ (6 juli 2023,18.36)

Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pada Upacara Pangguni Uthiram Di Kuil
Shri thendayuthabani Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
http://digilib.unimed.ac.id/1987/3/3.%20NIM.
%202111540003%20ABSTRAK.pdf
(Diakses 6 juli 2023,18.43)

Astroved.com 2015 Significance of Panguni Uthiram Festival


https://www.astroved.com/articles/significance-of-panguni-uthiram (diakses pada
7 Juli 2023,pkl 18.27)
Ganeshapeaks 2023,Panguni Uthiram 2023: Hari Ketika Perkawinan Ilahi Terjadi
https://www.ganeshaspeaks.com/festival-calendars/information/panguni-uthiram/
(diakses pada tanggal 7 Juli 2023,pkl 19.00)
Detik.com.2023, Festival Keagamaan Panguni Uthiram di Mumbai
https://travel.detik.com/fototravel/d-6659039/mengerikan-begini-prosesi-festival-
57

keagamaan-panguni-uthiram-di-mumbai.(diakses pada tanggal 7 juli 2023,pkl


19.37)
S vijay, 2014 Proceedings of the Indian History Congress, Vol. 75, Platinum
Jubilee (2014), pp. 1208-1214 diakses melalui
https://www.jstor.org/action/doBasicSearch?Query=Panguni+uthiram
Klayapan.com, 2018,Perayaan Pangguni Uthiram Kembali Digelar Kuil Shri
Thendhayudhabani Lubuk Pakam https://www.klayapan.com/perayaan-pangguni-
uthiram-kembali-digelar-kuil-shri-thendhayudhabani-lubuk-pakam/ (diakses pada
tanggal 7 Juli 2023 pkl 20.00)
Masakini.co, 2023,2018 lalu di bantaran Krueng Aceh berkumpul ratusan orang.
Mereka hendak menggelar sebuah hajatan agama di tepi sungai itu
https://masakini.co/2023/03/27/atraksi-budaya-penguat-toleransi-di-serambi-mekkah/
(diakses pada tanggal 7 Juli 2023,pkl 19.48)

Anda mungkin juga menyukai