Anda di halaman 1dari 9

PRA CONSTRUCTION RISK ASSESSMENT

(PCRA) RENOVASI HALAMAN PARKIR MOBIL

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANAH ABANG


Jl. KH Mas Mansyur No.30, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang Telp.
(021) 3150427 rsutnabang@gmail.com
Jakarta Pusat
10240
A. Latar Belakang
Kegiatan konstruksi berupa renovasi atau pembangunan baru di sebuah rumah
sakit akan berdampak pada setiap orang yang berada di rumah sakit. Pada pasien
kerentanan tubuhnya, maka akan mendapatkan dampak terbesar seperti kebisingan
dan getaran yang terkait dengan konstruksi yang akan mempengaruhi tingkat
kenyamanan bagi pasien dan istirahat/tidur pasien dapat mengalami gangguan.
Dampak kegiatan konstruksi berupa debu konstruksi dan bau akan mengubah
kualitas udara yang dapat menimbulkan ancaman khususnya bagi pasien dengan
gangguan pernapasan, terkait dengan hal tersebut maka rumah sakit perlu
melakukan penilaian risiko pada setiap kegiatan konstruksi, renovasi maupun
demolisi atau pembongkaran bangunan.
Penilaian risiko konstruksi wajib telah dilakukan pada waktu proses perencanaan
atau sebelum pekerjaan konstruksi, renovasi, demolisi dilaksanakan oleh rumah
sakit sehingga pada waktu pelaksanaan sudah ada upaya pengurangan risiko
terhadap dampak dari kegiatan konstruksi, renovasi, demolisi tersebut.
Dalam rangka melakukan penilaian risiko yang terkait dengan proyek konstruksi
rumah sakit, maka perlu melibatkan semua unit atau instalasi pelayanan klinis yang
terkena dampak dari konstruksi baru tersebut, seperti konsultan perencana atau
manajer desain proyek, K3 rumah sakit, PPI, unit rumah tangga atau bagian umum,
bagian teknologi informasi, bagian sarana prasarana atau IPSRS, sanitasi
lingkungan atau bagian lainnya yang diperlukan.
Kedekatan pembangunan atau renovasi rumah sakit ke area pelayanan pasien,
maka akan berdampak pada meningkatnya tingkat risiko. Apabila konstruksi
melibatkan gedung baru yang terletak terpisah dari bangunan yang menyediakan
pelayanan saat ini, maka risiko untuk pasien dan pengunjung cenderung akan
menjadi minimal. Risiko dievaluasi dengan melakukan penilaian risiko pra konstruksi
yang terkenal dengan PCRA (Pra Construction Risk Assessment). Penilaian risiko
pra konstruksi secara komprehensif dan proaktif digunakan untuk mengevaluasi
risiko dan kemudian mengembangkan rencana agar dapat meminimalkan dampak
konstruksi, renovasi atau penghancuran/demolisi sehingga pelayanan pasien tetap
terjaga kualitas dan keamanannya.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukan penyusunan Pra Construction Risk
Assessment (PCRA) Renovasi Halaman Parkir Mobil di RSUD Tanah Abang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjadi acuan penyelenggaraan bangunan gedung sesuai fungsi yang
ditetapkan dan yang memenuhi persyaratan teknis keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan serta kelestarian lingkungan.
2. Tujuan Khusus
 Mengidentifikasi dan menurunkan risiko kecelakaan akibat kerja dan penyakit
akibat kerja yang didapat diantara pasien, pegawai, pengunjung maupun
pengantar pasien.
 Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, petugas
kesehatan dan risiko terhadap pengunjung.

C. Ruang Lingkup
Assessment risiko pra konstruksi (PCRA) meliputi:
1. Keamanan dan keselamatan konstruksi
2. Kualitas udara
3. Penyusunan pengendalian infeksi (ICRA)
4. Utilitas
5. Kebisingan
6. Getaran
7. Bahan berbahaya dan beracun
8. Pelayanan kedaruratan
9. Penilaian lingkungan
10. Risiko-risiko lain yang mengganggu proses perawatan, lama perawatan dan
pelayanan
D. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penetapan Pengendalian Risiko
RISK ASSESMENT RENOVASI
Lokasi Proyek : Halaman Parkir Mobil RSUD Tanah Abang Tanggal Mulai Proyek : 26 Juni 2023
Koordinator Proyek : Perkiraan Durasi : 30 Hari Kerja
Identifikasi Konsekuensi/ Penilaian Risiko Setelah Perbaikan Rencana
Hierarki dan Rencana
No Aspek yang di Kegiatan Bahaya/Aspek Dampak PIC Waktu
S L R Pengendalian S L R
Assesment Lingkungan Lingkungan Penyelesaian

Teknis:
Saat
Bahaya Debu Gangguan 1. Cover area bongkaran 6 Kontraktor,
3 4 12 (High) 2 3 Pekerjaan
Pada Teknisi Pernafasan APD: (Moderate) K3
Berlangsung
1. Menggunakan Masker

Pekerjaan Bahaya Debu Sebelum dan


Kualitas
1 Pembongkar Pada pasien, Gangguan Teknis: 6 Kontraktor, saat
Udara 3 4 12 (High) 2 3
an Taman Pengunjung Pernafasan 1. Cover area bongkaran (Moderate) K3, IPSRS pekerjaan
dan pegawai berlangsung
Debu pada
Kotor dan Teknis: Sebelum
mobil Security, Pj
gangguan 2 4 8 (High) 1. Pemindahan area parkir 1 3 3 (Low) pekerjaan
karyawan dan Umum
pernafasan mobil berlangsung
pasien
Sebelum
Pengendalian Pekerjaan Kontaminasi Gangguan Adm: 6
2 3 3 9 (High) 3 2 PPI Pekerjaan
Infeksi bongkaran Debu Pernafasan 1. Pembuatan ICRA (Moderate)
Berlangsung
Teknis:
1. Area merokok di luar area
Merokok RS
Percikan Saat
sambil Adm: Kontraktor,
3 Utilitas rokok terkena Kebakaran 4 3 12 (High) 4 1 4 (Low) pekerjaan
bekerja di 1. Pemberitahuan kawasan K3
UPS berlangsung
area UPS dilarang merokok
2. Rambu K3 dilarang
merokok
4 Kebisingan Pekerjaan Komplain 1. Pekerjaan 2 3 6 Teknis: 2 2 4 (Low) Kontraktor, Saat
pembongkara Pasien terhambat (Moderate) 1. Cover bongkaran K3, Pekerjaan
n existing 2. Pekerjaan Adm: Security Berlangsung
dan terganggu 1. Rambu sedang ada
pemasangan pekerjaan proyek di lokasi
RISK ASSESMENT RENOVASI
Lokasi Proyek : Halaman Parkir Mobil RSUD Tanah Abang Tanggal Mulai Proyek : 26 Juni 2023
Koordinator Proyek : Perkiraan Durasi : 30 Hari Kerja
Aspek yang di Identifikasi Konsekuensi/ Penilaian Risiko Hierarki dan Rencana Setelah Perbaikan Rencana
No Kegiatan Bahaya/Aspek Dampak PIC Waktu
Assesment S L R Pengendalian S L R
konblok Lingkungan Lingkungan kerja Penyelesaian

1. Cidera
Seluruh Bahaya ketika 2. Pekerja Adm:
Sebelum
Layanan kegiatan terjadi tidak 1. Safety briefing/ safety
5 3 3 9 (High) 2 2 4 (Low) K3 pekerjaan
Darurat renovasi bencana dan mengetahu induction
berlangsung
lahan parkir kebakaran i titik 2. Denah jalur evakuasi
kumpul
Teknis:
1. Limbah puing diletakan
Setelah
Gangguan dalam wadah tertutup Kontraktor,
Bahaya debu 3 3 9 (High) 2 2 4 (Low) pekerjaan
pernafasan Adm: kesling
berlangsung
1. Pengaturan jam
Pembuangan pengangkutan puing
sampah/ Pekerjaan Sisi material
6
puing/ limbah bongkaran yang
(5R) Adm:
berserakan 1. Pekerja
1. Menerapkan prinsip 5R Saat
mengakibatka cidera 6 Kontraktor,
2 3 APD: 2 2 4 (Low) pekerjaan
n pekerja 2. Pekerja (Moderate) kesling
1. Menggunakan sarung berlangsung
tersandung, luka
tangan proyek
terjatuh, dan
tersayat
7 Bahaya Lain K3,
Supervisi Tertimpa dan APD: Saat
Pegawai 6 Kesling,
lokasi tersandung 3 2 1. Menggunakan sepatu 2 2 4 (Low) pekerjaan
Cidera (Moderate) IPSRS, Pj
renovasi material tertutup/ safety shoes berlangsung
Umum
Pembongkar 1. Tersandung Pekerja 3 2 6 Teknis: 2 2 4 (Low) K3, Saat
an existing material cidera (Moderate) 1. Area kerja hanya boleh Kontraktor pekerjaan
dan 2. Terkena dikunjungi oleh yang berlangsung
pemasangan Pacul berkepentingan
konblok Adm:
1. Pemasangan rambu K3
APD:
RISK ASSESMENT RENOVASI
Lokasi Proyek : Halaman Parkir Mobil RSUD Tanah Abang Tanggal Mulai Proyek : 26 Juni 2023
Koordinator Proyek : Perkiraan Durasi : 30 Hari Kerja
Aspek yang di Identifikasi Konsekuensi/ Penilaian Risiko Hierarki dan Rencana Setelah Perbaikan Rencana
No Kegiatan Bahaya/Aspek Dampak PIC Waktu
Assesment S L R Pengendalian S L R
Lingkungan Lingkungan 1. Menggunakan sepatu Penyelesaian
tertutup/ safety shoes

Keterangan:
: Mitigasi risiko yang dilakukan kontraktor
: Mitigasi risiko yang dilakukan Rumah Sakit
E. Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada saat proses Renovasi
halaman parkir mobil untuk manuver UPS di RSUD Tanah Abang sebagai berikut:
1. Terdapat pembatas proyek dengan area pelayanan di rumah sakit.
2. Terdapat rambu-rambu K3L
3. Area proyek harus menerapkan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)
4. Pekerja konstruksi dapat teridentifikasi (ID card/Seragam) dan menggunakan alat
pelindung diri yang sesuai dan disediakan oleh kontraktor pelaksana
5. Alat pelindung diri yang digunakan dilokasi proyek minimal helm proyek, masker,
sepatu safety, rompi proyek dan sarung tangan
6. Kontraktor menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) yang siap digunakan
di lokasi proyek
7. Kontraktor menyediakan kotak P3K yang memadai dan siap digunakan (minimal
tersedia perban steril, betadine, plester, gunting)
8. Kontraktor memastikan keamanan sumber listrik yang digunakan dalam proses
konstruksi
9. Area rumah sakit bebas dari asap rokok dan api
10. Pengukuran fisik pada area proyek dan lingkungan sekitar proyek sesuai dengan
persyaratan:
a) Kebisingan tidak melebihi nilai ambang batas (NAB = 85dB)
b) Kadar debu maksimal udara pada area indoor dan outdor lokasi proyek serta
lingkungan rumah sakit tidak meleibihi nilai ambang batas
 Indoor
No Parameter Fisik Rata-rata waktu Konsentrasi
pengukuran maksimal sebagai
standar
1 PM 10 8 Jam 150 µg/m3
24 Jam ≤ 70 µg/m3
2 PM 2,5 24 Jam 35 µg/m3
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
 Outdoor
No Parameter Waktu Baku Mutu Sistem
Pengukuran Pengukuran
1 Sulfur Dioksida 1 Jam 150 µg/m3 Aktif kontinu
(SO2) Aktif manual
24 jam 75 µg/m3 Aktif kontinu
2 Karbon 1 Jam 10000 µg/m3 Aktif kontinu
monoksida (CO)
8 Jam 4000 µg/m3 Aktif kontinu

3 Nitrogen 1 Jam 200 µg/m3 Aktif kontinu


dioksida (NO2) Aktif manual
24 Jam 65 µg/m3 Aktif kontinu
4 Oksidan 1 Jam 150 µg/m3 Aktif kontinu
fotokimia (Ox) Aktif manual
sebagai Ozon
(O3)
8 Jam 100 µg/m3 Aktif kontinu
5 Hidrokarbon 3 Jam 160 µg/m3 Aktif kontinu
Non Metana
(NMHC)
6 Partikulat debu 24 Jam 230 µg/m3 Aktif manual
< 100 µm (TSP)
Partikulat debu 24 jam 75 µg/m3 Aktif kontinu
< 10 µm (PM10) Aktif manual
Partikulat debu 24 Jam 55 µg/m3 Aktif kontinu
< 2,5 µm (PM Aktif manual
2,5)
7 Timbal (Pb) 24 Jam 2 µg/m3 Aktif manual
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
11. Pada proyek yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun (B3) harus
melakukan pengelolaan B3 sesuai dengan standar sebagai berikut:
a) Tempat penyimpanan B3 harus terpisah dari bahan lain dan dirancang sesuai
karakteristik B3
b) Tempat penyimpanan B3 wajib dilengkapi sistem tanggap darurat
c) B3 yang digunakan harus memiliki Material Safety Data Sheet (MSDS)
d) Apabila kegiatan proyek memiliki limbah B3, maka tempat pembuangannya
harus terpisah dari limbah lain dan berkoordinasi dengan bagian sanitasi
rumah sakit
12. Kontraktor pelaksana melakukan sosialisasi pada seluruh pekerja proyek
mengenai:
a) Prosedur evakuasi pada saat terjadi bencana
b) Lokasi alat pemadam api
c) Lokasi titik kumpul aman
d) Prosedur penanggulangan kebakaran
e) Kode emergensi yang diterapkan rumah sakit :
 Kode red : kebakaran
 Kode blue : henti jantung
 Kode pink : penculikan bayi
 Kode green : gempa bumi
 Kode black : kejadian huru-hara
F. Kontraktor wajib melaporkan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja ke
K3 rumah sakit
G. Semua biaya dan penanganan kecelakaan kerja pada teknisi menjadi tanggung
jawab pihak kontraktor

Jakarta, 26 Juni 2023

Mengetahui,

Penanggung Jawab Pejabat Pembuat IPSRS Komite PPI K3RS


Pelaksana/Kontrakto Komitmen (PPK)
r

( ) ( ) ( ) ( )
( )

Anda mungkin juga menyukai