Anda di halaman 1dari 4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Konsep Teoritis tentang Pemasaran

Menurut Kotler dalam (Marlius, 2016) “Pemasaran adalah suatu proses sosial

yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain.”

Kemudian menurut Lupiyoadi, Hamdani dalam (Marlius, 2016) “adalah

upaya pengenalan kepada setiap pelanggan secara lebih dekat, menciptakan

komunikasi dua arah dengan konsumen, dan mengelola hubungan yang saling

menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.”

Berdasarkan pengertian di atas, pemasaran adalah suatu proses pengenalan

sosial atau pengenalan secara lebih dekat, menciptakan dan menawarkan produk yang

bernilai sehingga saling menguntungkan antar individual atau kelompok.

2.2 Komunikasi Pemasaran dan Promotion Mix

Menurut (Suryanto, 2015) Komunikasi pemasaran (marketing

communication) adalah sarana yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan,

membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung ataupun tidak langsung

tentang produk dan merek yang dijual.

Kemudian menurut Menurut Kotler dan Amstrong dalam (Rizkahaj &

Wahyuni, 2017) “Promotion mix atau bauran promosi adalah kombinasi strategi yang

7
8

paling baik dari unsur-unsur promosi yang di gunakan untuk mencapai tujuan

perusahaan.”

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran

berfungsi untuk para pelaku pemasaran untuk menjual produk yang akan dijual,

sedangkan bauran promosi berfungsi menjadi kombinasi strategi komunikasi

pemasaran yang baik untuk mencapai target atau tujuan perusahaan.

2.2.1 Pengertian Periklanan

Menurut Rewoldt dalam (Azizah, 2017) “Kata iklan (advertising) berasal dari

bahasa Yunani. Adapun penegertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk

aktifitas untuk mengahadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara

nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.”

2.3 Peran Dan Manfaat Periklanan Bagi Perusahaan Dan Konsumen

Menurut Kotler dalam (Sari, Lie, Marisi, & Efendi, 2016) tujuan iklan di

golongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk,

mengingatkan atau memperkuat. Tujuan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut

1. Iklan Informatif (Informative Advertising) Iklan yang di maksudkan untuk

menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru

produk yang sudah ada.

2. Iklan Persuasif (Persuasive Advertising) Iklan yang di maksudkan untuk

menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian suatu produk atau

jasa.

3. Iklan Pengingat (Reminding Advertising) Iklan yang di maksudkan untuk

merangsang pembelian produk dan jasa kembali.


9

4. Iklan Penguatan (Reintforcement Advertising) Iklan yang di maksudkan untuk

meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang

tepat.

2.4 Proses Komunikasi Periklanan

Pendapat Rossiter & Percy dalam (Kusniadji, 2016) komunikasi periklanan

(advertising) sering disebut sebagai suatu bentuk persuasi yang relatif tidak langsung

(soft-sell), didasari pada daya tarik informasi atau emosi tentang keuntungan-

keuntungan produk, yang didesain untuk menciptakan rasa mental yang

menyenangkan yang membalik pikiran terhadap terjadinya penjualan.

2.5 Strategi kreatif iklan

Strategi komunikasi periklanan yang dibuat mengacu pada model AIDCA

menurut Kasali dalam (Christian et al., 2018) yaitu attention, interest, desire,

conviction, action

1. Attention (perhatian) Komunikasi periklanan yang dilakukan awalnya harus

dapat menarik perhatian target audience

2. Interest (minat) Komunikasi periklanan yang dilakukan membangun minat

target audience untuk mencari tahu lebih lanjut tentang produk

3. Desire (kebutuhan atau keinginan) Komunikasi periklanan di kembangkan

berdasar kebutuhan dan keinginan target audience untuk mencari suasana

yang berbeda dengan lingkungan sehari-harinya, salah satunya dengan

suasana tempo dulu.

4. Conviction (rasa percaya) Komunikasi periklanan yang di lakukan

meningkatkan rasa percaya.

5. Action (tindakan) Komunikasi periklanan berupaya untuk membujuk target

audience.
10

2.6 Pengertian teoritis Perancangan Iklan Cetak Toko Roti ZABIDHI dengan

tema “TASTY”

2.6.1 Iklan Media Cetak

Menurut Sompie dalam (Alvansah, 2018) Iklan media cetak adalah media

statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang di hasilkan dari proses percetakan.

Iklan media cetak di antaranya adalah: 1) Iklan Koran/Surat Kabar 2) Iklan Majalah

(Tabloid, Jurnal, Katalog Produk, Kalender, Brosur, Poster)

2.6.2 Pengertian Roti

Pengertian Roti menurut Herudiayanto dalam (Gusnadi & Achmad, 2018)


Roti adalah produk makanan dari fermentasi terigu (tepung gandum) dengan
ragi kemudian di panggang. Klasifikasi roti meliputi : Lean yeast dough Jenis
roti yang hanya terdiri dari 4 bahan pokok roti (wheat flour, yeast, salt, water)
Contohnya : French bread, hard roll, Italian bread. Rich yeast dough Jenis
roti yang terdiri dari 4 bahan pokok roti juga di tambah bahan lain sehingga
nilai gizinya bertambah Contohnya : sweet roll, soft roll, toast bread, asian
dan american bread. Roll in yeast dough Jenis roti yang dalam proses
pembuatannya adonan diproses seperti biasa tetapi masih di tambah dengan
proses pelipatan dan penggilasan adonan yang dilakukan berkali kali
sehingga adonan berlapis-lapis. Contoh : Croissant, Danish pastry.

2.6.3 Tasty (Lezat)

Dalam (Alvansah, 2018) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI:2018)

Lezat adalah enak (tentang rasa makanan atau minuman.)

Anda mungkin juga menyukai