Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus, tema pembacaan kita di minggu berjalan MELALUI PEMBACAAN
AN KITA DI MINGGU BERJALAN INI ADA BEBERAPA HAL YANG DAPAT
ini yakni : “ KETERATURAN MENGHADIRKAN DAMAI SEJAHTERA”.
SESUAI DENGAN TEMA INI DAPAT KITA PAHAMI BAHWA SEGALA SESUATU YANG TERATUR
PASTI MENDATANGKAN KEBAIKAN.
DI DALAM KELUARGA, JIKA TIDAK ADA KETERATURAN PASTI MENYEBABKAN KELUARGA
MENJADI KACAU. KETIKA ANAK KELUAR PAGI PULANG PAGI DAN TIDAK MENDENGARKAN
APA KATA ORANG TUA PASTI AKAN MEMBUAT ORANG TUA MARAH ATAUPUN SEBALIKNYA
KETIKA ORANG TUA MELALAIKAN ANAK-ANAK DAN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KEPADA
ANAK-ANAK PASTI AKAN MEMBUAT KEKACAUAN DALAM RUMAH TANGGA, ATAUPUN
PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SERING BERTENGKAR DAN MASING-MASING TIDAK
MENJALANKAN TUGAS SELAKU SUAMI ISTRI SEBAGAI ORANG TUA PASTI KELUARGA ATAU
RUMAH TANGGA BISA KACAU.
JADI SANGAT PENTING UNTUK ADANYA KETERATURAN DALAM KELUARGA YANG
MERUPAKAN KESEPAKATAN BERSAMA, ANTARA ORANG TUA DAN ANAK, SUAMI DAN ISTRI,
SEHINGGA YANG ADA ADALAH SALING MENGASIHI SATU DENGAN YG LAIN, SALING
MENGHORMATI, SALING MENGHARGAI, TIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI.
BEGITU PULA DALAM KEHIDUPAN BERJEMAAT, DALAM PELAYANAN GEREJA, KITA MEMILIKI
PENDETA, GURU AGAMA, PELAYAN KHUSUS (PENATUA DAN DIAKEN), UPK BIPRA, KOSTOR,
KANTORIA, PETUGAS LCD, DLL YANG TELAH DIBERIKAN TUGAS MASING-MASING UNTUK
MELAKUKAN PELAYANAN DI GEREJA. INI DIMAKSUDKAN AGAR SUPAYA PELAYANAN DI
GEREJA DAPAT BERLANGSUNG DENGAN BAIK DAN TERATUR. TIDAK ADA YANG
MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI DAN SALING MENGHARGAI SEHINGGA DALAM IBADAH
TERCIPTA KETERATURAN, JEMAAT DIBERKATI DAN BERMANFAAT UNTUK PERTUMBUHAN
SERTA MEMPERKUAT IMAN JEMAAT.
KARUNIA ROH YANG DIBICARAKAN OLEH RASUL PAULUS TERKAIT ERAT DENGAN
PEMBACAAN PADA BACAAN SEBELUMNYA, RASUL PAULUS MELIHAT BAHWA KORINTUS
ADALAH JEMAAT YANG KAYA DENGAN KARUNIA ROH.
KARUNIA ROH ADALAH BERBAGAI KEMAMPUAN YANG DIBERIKAN OLEH TUHAN YG
BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DI GEREJA. SETIAP ORANG PERCAYA MEMILIKI KARUNIA
ROH, WALAUPUN TIDAK SEMUA ORANG PERCAYA MEMILIKI KARUNIA YG SAMA (1 KOR 12
4-11).
DI ANTARA PELAYAN GEREJA DAN JEMAAT JUGA ADA YANG MENDAPATKAN KARUNIA ROH,
NAMUN INI SEMUA HARUS BERADA DALAM KETERATURAN SEHINGGA BERMANFAAT
UNTUK MEMBANGUN IMAN JEMAAT.
KITA MAKNAI YAKNI MELALUI :
1. 1 KORINTUS 14 : 26
(BERMANFAAT = MENJAGA KEUTUHAN PERSEKUTUAN, TIDAK MEMENTINGKAN DIRI
SENDIRI)
PADA DASARNYA KARUNIA ROH YANG DIMILIKI JEMAAT ADALAH UNTUK MEMBANGUN DAN
MEMPERKOKOH PERSEKUTUAN.
2. 1 KORINTUS 14 : 27 – 33
(KAPASITAS DAN KOMPETENSI = AKAN DIPERTANGGUNG JAWABKAN)
RASUL PAULUS MEMBERIKAN PEDOMAN UNTUK MEMANFAATKAN KARUNIA-KARUNIA
TERSEBUT DENGAN BENAR, HAL INI PENTING KARENA JEMAAT MULA-MULA BELUM
MEMILIKI PELAYANAN PROFESIONAL DAN DALAM KEBAKTIAN TIDAK ADA ATURAN/TAT
TERTIB TERTENTU. MEREKA DATANG BUKAN UNTUK MENDENGARKAN KHOTBAH DARI SATO
ORANG ATAU UNTUK MENERIMA SAJA, NAMUN MEREKA DATANG SEBAGAI PARTISIPAN
MENUNJUKKAN KARUNIA ROH YANG MEREKA MILIKI. DAN INI BURUK BAGI MEREKA YANG
TIDAK MEMILIKI KARUNIA ROH, MEREKA MENINGGALKAN PERSEKUTUAN KARENA TIDAK
MENDAPAT BAGIAN DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH. SEMUA INGIN TAMPIL,
MENONJOLKAN KEHEBATAN, SEHINGGA TERJADI KEBINGUNGAN KARENA BANYAK ORANG
YG BERBICARA DAN MEREKA SALING MENGGANGGU SATU DENGAN YG LAIN. ITULAH
SEBABNYA PAULUS MENGARAHKAN JEMAAT UNTUK MEMPERHATIKAN KAPASITAN DAN
KOMPETENSI MASING-MASING SEBAGAIMANA YG DIKEHENDAKI TUHAN. KARENA SEMUA
KARUNIA ROH HARUS DIPERTANGGUNGJAWABKAN, SEPERTI KARUNIA NABI, PADA KALIMAT
AYAT 33 : SEBAB ALLAH TIDAK MENGHENDAKI KEKACAUAN, ARTINYA ALLAH TIDAK
MENGHENDAKI ADANYA KEBINGUNGAN TETAPI DAMAI SEJAHTERA, YAITU KETENANGAN
JIWA AGAR DAPAT FOKUS PADA TUJUAN BERIBADAH.
3. 1 KORINTUS 14 ; 34-36
(BERETIKA = KESAKSIAN HIDUP KIS 2 : 47, DISUKAI, MEMBAWA BERKAT, SUKACITA,
KEGEMBIRAAN, KESENANGAN, KEBAIKAN, CINTA KASIH, KEANGGUNAN UCAPAN,
MENGUATKAN DAN MENGUHKAN IMAN)
PEREMPUAN YANG HADIR DALAM KEBAKTIAN, MEREKA HARUS BERDIAM DIRI,
MENGONTROL EMOSI, MENGHORMATI DAN PATUH PADA KODRATNYA DENGAN SIKAP
TUNDUK.
DALAM PERSEKUTUAN PENTING UNTUK MENJAGA ETIKA, KARENA ETIKA DAPAT MENJADI
KESAKSIAN HIDUP (Kis 2 :47). Ada kata disukai MENGANDUNG MAKNA MEMBAWA BERKAT,
SUKACITA, KEGEMBIRAAN, KESENANGAN, KEBAIKAN, CINTA KASIH, KEANGGUNAN UCAPAN,
MENGUATKAN DAN MENEGUHKAN IMAN. SALAH SATU TANGGUNG JAWAB PEREMPUAN,
SBG PRIBADI YG ANGGUN ADALAH MENGHADIRKAN SUKACITA DAN KEGEMBIRAAN, PENUH
CINTA KASIH UNTUK MENGUATKAN DAN MENEGUHKAN IMAN JEMAAT.
PADA AYAT 36, RASUL PAULUS MEMBERIKAN TEGURAN KEPADA JEMAAT DI KORINTUS ATAS
KESOMBONGAN DAN KEANGKUHAN MEREKA YG BERLEBIHAN. MEREKA MENGGUNAKAN
KARUNUA ROH DENGAN CARA BEGITU RUPA SEHINGGA TIDAK ADA JEMAAT LAIN YANG
MELAKUKAN HAL DEMIKIAN. MEREKA BERTINGKAH SEMAU SENDIRI, TIDAK MAU
DIKENDALIKAN DAN DIATUR DENGAN PERATURAN. SEHINGGA RASUL PAULUS
MELONTARKAN PERTANYAAN : ADAKAH FIRMAN ALLAH MULAI DARI KAMU? ATAU HANYA
KEPADA KAMU SAJAKAH FIRMAN ITU TELAH DATANG ?
ARTINYA : APAKAH KEKRISTENAN DATANG DARI KORINTUS? APAKAH KEKRISTENAN HANYA
TERBATAS PADA ORANG KORINTUS? ADAKAH MEREKA SATU-SATYNYA JEMAAT YANG
DIKARUNIAI WAHYU-WAHYU ILAHI, SEHINGGA MEREKA MENINGGALKAN KEBIASAAN-
KEBIASAAN YG SOPAN DARI SEMUA JEMAAT LAIN, SERTA MENIMBULKAN KEKACAUAN
DALAM PERKUMPULAN-PERKUMPULAN IBADAH KRISTEN?
4. 1 KORINTUS 14 : 37 – 40
(PENGENDALIAN DIRI = PRINSIP KEHAMBAAN, MEMAHAMI BATAS KEWENANGAN/TUPOKSI)
MERUPAKAN RANGKUMAN/KESIMPULAN.
SEORG NABI YG BENAR, YG BETUL-BETUL MENDAPAT KEPERCAYAAN DARI TUHAN DENGAN
KARUNIA SEBAGAI NABI, TIDAK AKAN BERANI MENYANGKALNYA DAN SIAP UNTUK DIUJI.
UMAT TUHAN TIDAK BOLEH MERENDAHKAN KARUNIA NAHASA ROH, WALAUPUN HARUS
LEBIH MENGUTAMAKAN KARUNIA BERNUBUAT. PAULUS SELALU MENEKANKAN SUPAYA
SEGALA SESUATU BERLANGSUNG DENGAN SOPAN DAN TERTIB. MAKSUDANYA, MEREKA
HARUS MENGHINDARI SEGALA SESUATU YANG TIDAK SOPAN DAN TIDAK TERTIB.
MENGHINDARI HAL-HAL BISA DIANGGAP HIASAN SEMATA OLEH ORG-ORG YG BERPIKIRAN
SIA-SIA. JADI MEREKA HARUS MELAKUKAN SEGALA SESUATU DENGAN TERTIB, BERBICARA
SATU DEMI SATU, JANGAN SEKALIGUS. SETIAP BAGIAN IBADAH HARUS DIJALANKAN
DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH, MASUK AKAL, TENANG DAN TERTIB. JANGAN SAMPAI
ALLAH DIHINA, DAN IBADAH KEPADA-NYA DIPERMALUKAN, KARENA KETIDAKPANTASAN
DAN KETIDAKTERTIBAN. DALAM PERSEKUTUAN DAN IBADAH JEMAAT DIBUTUHKAN
PENGENDALIAN DIRI, UTAMAKAN PRONSIP KEHAMBAAN DAN PAHAMI BATAS TUPOKSI.
KATA SOPAN PADA AYAT 40 ARTUNYA PANTAS DAN BERURUTAN, SESUAI URUTAN DAN
BERJENJANG.
BERUSAHA MENJAGA KEUTUHAN, MEMBANGUN KEBERSAMAAN DAN TIDAK
MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI. KITA PAHAMI APA YG MENJADI KAPASITAS DAN
KOMPETENSI YG DIMILIKI, KARENA SEMUA ADALAH PEMBERIAN TUHAN YANG HARUS KITA
PERTANGGUNG JAWABKAN.
MEMILIKI ETIKA SEBAGAI KESAKSIAN HIDUP ORG PERCAYA SEHINGGA DAPAT MEMBAWA
BERKAT, SUKACITA, KEGEMBIRAAN, KESENANGAN, KEBAIKAN, CINTA KASIH, KEANGGUNAN
UCAPAN, SERTA MENEGUHKAN DAN MENGUATKAN IMAN SEHINGGA NAMA TUHAN
DIMULIAKAN.
ORG PERCAYA JUGA HARUS MAMPU MENGENDALIKAN DIRI, MEMEGANG TEGUH PRINSIP
KEHAMBAAN, MEMAHAMI BATAS KEWENANGAN/TUPOKSI AGAR SUPAYA SEMUA
BERLANGSUNG DENGAN PANTAS, BERURUTAN, SESUAI URUTAN/BERJENJANG. TIDAK
SALING MENGAMBIL HAK DAN KEWENANGAN ORG LAIN.
PERSEKUTUAN IBADAH TIDAK HARUS MEMBATASI KEBEBESAN ROH, TETAPI UNTUK
MENONJOLKAN TUJUAN DARI PERSEKUTUAN IBADAH, YG MERPAKAN KESELAMATAN DARI
ORANG YG BELUM DISELAMATKAN DARI ORG YG BELUM DISELAMATKAN DAN
KEMATANGAN ATAU KEDEWASAAN ROHANI DARI YG SUDAH DISELAMATKAN.
TUJUAN DARI KARUNIA ROH BUKANLAH PENINGGIAN INDIVIDU, TETAPI PERTUMBUHAN
JEMAAT BAIK KUANTITAS YG UTAMANYA KUALITAS IMAN. DENGAN KATA LAIN
PERSEKUTUAN ORG PERCAYA HARUS MENCAPAI CITA AMANAT AGUNG TUHAN YESUS
(MAT. 28 : 19 -20 ) AMIN.

APLIKASINYA BAGI KITA ORG KRISTEN

KITA HARUS MEMELIHARA POLA HIDUP YANG MEMBERI MANFAAT BAGI ORANG LAIN.