Abstrak. Valuasi DAS menggambarkan berapa besar nilai pemanfaatan DAS untuk kesejahteraan masyarakat
dikarenakan air memiliki nilai keberadaan yang tinggi untuk segala aktivitas masyarakat. Valuasi DAS juga dapat
menggambarkan baik atau buruknya kondisi sungai yang menyediakan barang dan jasa lingkungan di sekitar DAS.
Tinggi atau rendahnya nilai DAS dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan pengelolaan DAS sehingga
manfaat yang diterima masyarakat lebih optimal dan nilai DAS semakin tinggi. Willingness to Accept (WTA)
merupakan metode yang digunakan untuk melihat kesediaan masyarakat untuk menerima dan mencegah kerusakan
lingkungan yang terjadi dengan adanya penurunan kualitas lingkungan. DAS Krueng Aceh termasuk dalam
klasifikasi DAS yang harus dipulihkan serta harus dikelola secara tepat agar permasalahan yang terjadi pada DAS
Krueng Aceh dapat teratasi sehingga nilai ekonomi maupun lingkungan yang didapat lebih optimal guna
kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan adanya informasi mengenai besar valuasi ekonomi DAS Krueng Aceh
diharapkan akan mendorong pihak-pihak terkait untuk mengelola DAS Krueng Aceh secara optimal agar nilai
ekonomi sumber daya air tidak drastis menurun.
Kata kunci: Valuasi Ekonomi, Sumber Daya Air, Willlingness to Accept, DAS
Abstract. Watershed valuation describes how much the value of the watershed utilization is for the community
welfare, because water resources has a high existence value for all community activities. Again, watershed value
can describe the good or bad condition of the river to provide environmental goods and services in the watershed.
Either high or low value of the watershed can be used as a reference for improving watershed management so that
the benefits received by the community are more optimal and the watershed value will be higher. Willingness to
Accept (WTA) is a method used to observe the community's willingness to accept and prevent environmental
damage that occurs with a decrease in environmental quality. Krueng Aceh watershed included in restored
watershed classification that must be restored and must be managed appropriately so that the problems in Krueng
Aceh watershed can be resolved in order to be an optimal environment for community welfare. With information
regarding to economic valuation of the Krueng Aceh watershed, it hoped that it will encourage related parties to
manage the Krueng Aceh watershed optimally so that the economic value of the water resource does not drastically
decrease.
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup di muka bumi. Air yang
digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari mandi, air minum, sampai pada pengairan
tanaman berasal dari daerah aliran sungai yang berada di suatu wilayah. Dikarenakan
banyaknya pemanfaatan dan kebutuhan air, maka air perlu dikelola, tujuannya adalah agar
manfaat yang diterima masyarakat lebih optimal, baik dari segi lingkungan, sosial, maupun
ekonomi bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Valuasi DAS menggambarkan berapa
besar nilai pemanfaatan DAS untuk kesejahteraan masyarakat dikarenakan air sungai memiliki
nilai keberadaan yang tinggi untuk pemanfaatan segala aktivitas masyarakat. Nilai DAS juga
dapat menggambarkan baik atau buruknya kondisi sungai yang menyediakan barang dan jasa
lingkungan di sekitar DAS. Tinggi atau rendahnya nilai DAS di suatu wilayah akan dapat
dijadikan acuan untuk meningkatkan pengelolaan DAS sehingga manfaat yang diterima
masyarakat lebih optimal dan nilai DAS semakin tinggi.
Saat ini, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka tingkat kerusakan DAS
(Daerah Aliran Sungai) akan semakin tinggi. DAS Krueng Aceh merupakan DAS yang terdapat
di Provinsi Aceh dengan luas sebesar 174. 785 Ha dan terletak pada dua wilayah administratif,
yaitu Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. DAS Krueng Aceh saat ini mengalami
ancaman serius yang berasal dari kerusakan di daerah hilir dan daerah hulu. Apalagi mengingat
DAS Krueng Aceh menjadi sumber baku air bersih warga Banda Aceh dan Aceh Besar, jika
tidak segera dilindungi maka akan berdampak pada ribuan orang. Dengan tingginya nilai
ekonomi pada Daerah Aliran Sungai Krueng, maka DAS tersebut harus dikelola secara tepat
agar permasalahan yang terjadi pada DAS Krueng Aceh dapat teratasi sehingga nilai ekonomi
maupun lingkungan yang didapat lebih optimal. Saat ini belum adanya informasi mengenai
nilai ekonomi pemanfaatan air pada aliran sungai di DAS Krueng Aceh, maka perlu dilakukan
penelitian mengenai valuasi ekonomi pada DAS Krueng Aceh.
METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu peta DAS, Microsoft Office
Word dan Microsoft Office Excel serta alat tulis.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) metode yaitu
pengumpulan data primer dan data sekunder. Untuk pengambilan sampel akan menggunakan
metode pengambilan Simple Random Sampling (sederhana). Penentuan jumlah sampel
menggunakan teknik Taro Yamane atau Slovin. Rumus Slovin untuk menentukan sampel
adalah sebagai berikut (Riduan dan Akdon. 2009):
𝑁
𝑛=
𝑁. 𝑑 2 + 1
Dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
2
d = presisi (ditetapkan 10% = 0,1)
Dari rumus slovin tersebut, maka dapat diketahui jumlah sampel sebagai berikut:
270.321 + 425.216
𝑛=
(270.321 + 425.216)𝑥 (0,1)2 + 1
695.537
𝑛=
695.537 𝑥 (0,1)2 + 1
𝑛 = 100 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛)
Analisis Data
Metode analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
analisa kuantitatif. Perhitungan nilai ekonomi total (Total Economic Value) didahului dengan
mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat pada daerah aliran sungai (DAS) Krueng Aceh
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat pada DAS Krueng Aceh dengan menghitung nilai
WTA (Willingness to Accept) yaitu kesediaan produsen menerima kompensasi atau berapa
besar orang mau dibayar untuk mencegah kerusakan lingkungan dengan adanya
kemunduran kualitas lingkungan.
Keterangan :
RTPA : Jumlah rumah tangga pemanfaat air
JA : Rata-rata jumlah anggota keluarga
KP : Konsumsi rata-rata air
HAS : Harga setara aquwar
NART : Nilai ekonomi pemanfaat air rumah tangga
Berdasarkan Tabel 3, nilai ekonomi PDAM Tirta Daroy lebih tinggi dibandingkan
dengan Tirta Mountala. Hal ini dikarenakan jumlah kebutuhan air yang harus disediakan oleh
keduanya berbeda. Untuk di daerah perkotaan seperti wilayah Banda Aceh, kebutuhan air per-
orangnya mencapai 120 L/hari atau 43,8 m3 /kapita/tahun sedangkan untuk wilayah perdesaan
seperti wilayah Aceh Besar, kebutuhan air per-orangnya sebanyak 60 L/hari atau 21,9 m3
/kapita/tahun. Harga air per-liternya untuk PDAM Tirta daroy sedikit lebih tinggi dari Tirta
Mountala, hal ini juga dapat menyebabkan nilai akhir ekonomi PDAM Tirta Daroy jauh lebih
besar daripada Tirta Mountala.
Tabel 4. Nilai Ekonomi Total Sumber Daya Air DAS Krueng Aceh
No Jenis Penggunaan Nilai (Rp /Tahun) Persentase (%)
1 Domestik Rumah Tangga: 1.386.007.200 2,625930267
2 Pertanian Padi Sawah 23.191.693.541 43,93899975
3 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM): 28.203.868.418 53,43506998
Jumlah 52.781.569.159 100
Tabel 4 memperlihatkan bahwa total valuasi ekonomi air DAS krueng aceh sebesar Rp.
52.781.569.159 / tahun. Kontribusi nilai pemanfaatan air DAS Krueng Aceh yang terbesar
adalah dari sektor perusahaan daerah air minum (PDAM). Dalam hal ini PDAM Tirta Daroy
mengeluarkan lebih banyak biaya daripada PDAM Tirta Mountala dikarenakan jumlah debit
air yang diambil oleh Tirta Daroy 5.362.863 m3 /tahun, angka ini jauh lebih besar daripada Tirta
Mountala yang hanya mengambil air sebanyak 817.568 m3/tahun. PDAM merupakan salah satu
industri air berskala besar sehingga nilai yang dihasilkan pun besar. Nilai ekonomi untuk
pertanian padi sawah berada di pertengahan dengan nilai Rp. 23.191.693.541/ tahun.
Sedangkan nilai ekonomi untuk jenis penggunaan domestik rumah tangga merupakan yang
terendah dimana hanya menyumbangkan sebesar 2,62% dari total keseluruhan.