▪ Secara Etimologis
Pancasila berasal dari bahasa sansakerta bermakna “Lima aturan
tingkah laku yang penting “ yakni dilarang membunuh, mencuri,
berzina, berdusta, minum minuman keras. Dalam perkembangannya
masuk dalam khasanah kesustraan indonesia pada zaman keprabuan
Majapahit dibawah raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada.
Ditemukan dalam buku “Negarakertagama”.
▪ Secara Terminologis
1 juni 1945 di dalam sidang BPUPKI “Pancasila” artinya lima asas/Dasar
digunakan bung karno untuk menamai lima Prinsip dasar negara
Indonesia. 17 agustus indonesia merdeka, keesokan 18 agustus 1945
disahkan UUD 1945 yang didalamnya memuat Rumusan lima prinsip
dasar negara indonesia yakni Pancasila
Pancasila merupakan konsekuen dari proses inkulturasi dan akulturasi serta sebagai jati diri bangsa indonesia yang
membedakan dengan bangsa lain
Kebudayaan • inkulturasi, yaitu proses perpaduan berbagai elemen budaya dalam kehidupan masyarakat sehingga
menjadikan masyarakat berkembang secara dinamis.
bangsa Indonesia • Akulturasi, yqitu perubahan besar yang terjadi sebagai akibat dari kontak antarkebudayaan yang
berlangsung lama.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain,
Pancasila merupakan pandangan hidup yang memiliki nilai nilai luhur . Nilai luhur merupakan tolak ukur kebaikan yang
berkenaan dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi seperti cita-cita yang hendak dicapai
FUNGSI
sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri
pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam
masyarakat serta dalam alam sekitarnya.
Von Savigny “setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing, yang dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa bangsa).
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala
bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia
5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dankepribadian bangsa disepakati oleh para pendiri negara (political consensus)
sebagai dasar negara Indonesia . Kesepakatan para pendiri negara tentang Pancasila sebagai dasar negara merupakan bukti
bahwa pilihan yang diambil pada waktu itu merupakan sesuatu yang tepat
C. Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila dalam
Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Sumber Historis
Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang berkembang dalam kehidupan bangsa
Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Meskipun dalam praktik pemujaan yang beranekaragam, tetapi pengakuan tentang
adanya Tuhan sudah diakui
Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan) secara sosiologis telah ada dalam masyarakat
Indonesia sejak dahulu hingga sekarang
1. Zaman Kutai
• Telah menampilkan nilai-nilai sosial politik,
Ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri,
serta sedekah kepada brahmana
2. Zaman Sriwijaya
- kerajaan maritim dengan kekuatan lautnya 3. Zaman Majapahit
- Nilai ketuhanan tercermin dengan adanya • Toleransi beragama terwujud dari adanya pengakuan terhadap agama
Universitas agama budha Budha,wisnu, siwa (masa sebelum kerajaan majapahit)
- Cita cita tentang kesejahteraan bersama adil • Toleransi beragama Pada masa kerajaan Majapahit telah hidup
makmur suatu negara tercemin dalam berdampingan agama hindu, budha, dan islam
• Nilai keadilan tercermin dalam pembuatan tanggul dan waduk untuk
“marvuat vanaua Criwijaya”
kesejahteraan rakyat
• Nilai musyawarah mufakat tercermin ketika di angkatnya Penasehat
Sumber Politis
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila bersumber dan digali dari local wisdom, budaya, dan pengalaman bangsa
Indonesia, termasuk pengalaman dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain.
Era Soekarno
“NASAKOM konsep politik yang khas dari
1960
demokrasi terpimpin lebih populer daripada
Pancasila”.
Tantangan Pancasila dalam Sejarah Bangsa
Meletakkan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenarnya sehingga nilai-nilai Pancasila menyimpang
dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara.
Contoh : Pengangkatan presiden seumur hidup oleh MPRS dalam TAP No.III/MPRS/1960 Tentang
Pengangkatan Soekarno sebagai Presiden Seumur Hidup
Pasal 7 UUD 1945
”Presiden dan wakil presiden memangku jabatan selama lima (5) tahun, sesudahnya dapat dipilih
kembali”
E. Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah
Bangsa Indonesia untuk Masa Depan
Esensi Pancasila
48,4% 42,7 % 60 %
• 48,4 % usia 17-29 Tidak mampu menyebutkan sila Pancasila secara benar dan lengkap
• 42,7 % Salah menyebut sila-sila Pancasila
• 60% usia 46 ke atas salah menyebutkan sila sila pancasila