Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

Identifikasi Resiko Infeksi - ICRA


(Infection Control Risk Assessment)

A. Pendahuluan
ICRA (Infection Control Risk Assessment) adalah proses menetapkan risiko potensial dari tran
smisi udara yang bervariasi dan kontaminasi melalui air kotor dalam fasilitas pelayanan kesehatan sela
ma konstruksi, renovasi dan kegiatan maintenance. Kegiatan ICRA merupakan multidisiplin, proses k
olaborasi yang mengevaluasi jenis/macam kegiatan konstruksi dan kelompok risiko untuk klasifikasi p
enetapan tingk. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi puskesmas lubuk kilangan turut
berperan dalam memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
mulai dari tahap perencanaan, proses sampai dengan finising bangunan dengan melampirkan
kajian Identifikasi Risiko Infeksi / ICRA (Infection Control Risk Assessment ) yang
dikeluarkan oleh tim PPI pada setiap akan melaksanakan konstruksi/renovasi bangunan.

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yg didapat dan ditularkan diantara pasien
staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan peng
unjung
2. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, petugas kesehatan
dan resiko terhadap pengunjung
C. Perencanaan
1. Tanggal : Februari 2023
2. Lokasi : poli gigi,labor,dan KB
3. Kegiatan : -Perbaikan Westafel Tersumbat
-Perbaikan IPAL dan penampungan limbah

D. Analisis ICRA
1. Langkah Pertama
Mengidentifikasi Tipe Aktifitas Pembangunan / Renovasi
A Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja. Misalnya : terbatas
pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi.
• Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
• wallcovering, pekerjaan listrik,pipa kecil, dan kegiatan yang tidak
menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan dinding atau akses ke langit-
langit selain untuk pemeriksaan yg kelihatan
B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menciptakan debu minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
• Instalasi telepon dan perkabelan komputer.
• Akses ke ruang terbuka.
• Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi debu dapat di kontrol
C Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang hingga tinggi atau memerlukan
pembongkaran atau pemindahan/penghapusan & pembersihan komponen
bangunan tetap atau rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Pengamplasan dinding untuk pengecatan atau pelapisan dinding
• pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon langit-2 dan
pekerjaan khusus.
• Kontruksi dinding baru.
• Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit
• Kegiatan kabel utama
• Kegiatan . apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja tunggal.
D Pembongkaran dan kontruksi proyek-2 besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut
• Memerlukan pembongkaran berat atau pemindahan/penghapusan sistem
perkabelan lengkap.
• Kontruksi baru..

2. Langkah Kedua
Identifikasi kelompok resiko:
Resiko Rendah Resiko Sedang Resiko Tinggi Resiko Sangat Tinggi
1. Perkantoran 1. Ruang Meeting 1. UGD 1 Ruang tunggu
2. Publik Area 2. Polikinik 2 Ruang Rekam medis
3. labor 3. Semua pasien ya
4. ruang ng bukan di grup
konsultasi 3 atau 4
3. Langkah ketiga
Cocokkan Grup Risiko Pasien dengan Tipe Konstruksi untuk menentukan tindakan
yang diperlukan untuk pencegahan infeksi.

IC Matrix - Kelas Kewaspadaan: Proyek Konstruksi Menurut Risiko Pasien

Tipe Konstruksi
Grup Risiko Pasien Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D

Grup Risiko Rendah I II II III/IV

Grup Risiko Sedang I II III IV

Grup Risiko Tinggi I II III/IV IV

Grup Risiko Tertinggi II III/IV III/V IV

E. Aktivitas Konstruksi bangunan berdasarkan :


1. Tipe : TIPE A
2. Kelompok Resiko : Resiko Sedang
3. Level ICRA : KELAS I
Dimana terdapat hal– hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai berikut :
1. Selama Renovasi
a. Laksanakan pekerjaan dengan metode meminimalisasi timbulnya debu dari
pelaksanaan kegiatan kontruksi
b. Segera meletakan kembali ketempat semula peralatan yang telah dipakai.
2. Sesudah Renovasi
a. Bersihkan area kerja setelah menyelesaikan tugas

Identifikasi area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial

POTENSI RISIKO
NO KATEGORI UNIT NAMA UNIT
INFEKSI
1. Unit Bawah - -
2. Unit Atas - -
3. Lateral/ Samping Halaman belakang -
Kanan
4. Lateral kiri Poli gigi Lantai licin,debu
5. Belakang -
6. Depan Ruang tunggu pasien Lantai licin
F. Kesimpulan
Renovasi bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan Potensi Risiko Infeksi bagi petugas,
pasien dan lingkungan Puskesmas

G. Penutup
Demikian hasil Identifikasi Resiko Infeksi – ICRA (Infection Control Risk Assessment)
sebagai upaya PPI dalam Pencegahan Resiko Infeksi sebelum dilakukan renovasi/pembanguna
n.

Padang , 15 Maret 2023


IPCN

Afrima Sari, A.Md.Kep


NIP. 19930420 201902 2 003

Anda mungkin juga menyukai