Disusun oleh :
NIM : (1911104173)
Desa : Dalembalar
Kecamatan : Cimanuk
Kabupaten : Pandeglang
PANDEGLANG
TAHUN 2020
1
LEMBAR PENGESAHAN
Simon Inzagi
NIM: 1911104173
KABUPATEN PANDEGLANG
Disahkan
Pada tanggal………………..2020
Oleh
Menyetujui
Dosen Pembimbing Mahasiswa
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur Ilahi Robbi atas izin serta karunia-Nya kami
peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur
(STAISMAN) Pandeglang dapat menyelesaikan laporan akhir KKN yang diselnggarakan
di Desa Dalembalar Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang sejak tanggal 08
september sampai 08 Oktober 2020.
Selama kegiatan program KKN di Desa Dalembalar banyak bantuan dan saran
dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan tugas KKN dan membuat
penyusunan akhir dengan sebaik – baiknya.
Pada kesempatan ini kami peserta KKN ingin mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan KKN. Ucapan terimakasih
khususnya kami haturkan kepada:
1. Bapak Dr. H. Kosasih, M.Pd selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh
Manshur (STAISMAN) Pandeglang.
2. Bapak Drs. Anas Ubaidillah, MA selaku ketua panitia Pelaksana KKN Tahun
Akademik 2020
3. Bapak Dr. Budiana, M.Pd selaku Supervisor/DPL kelompok KKN Desa
Dalembalar yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
4. Bapak Samsul Fuad selaku Kepala Desa Dalembalar beserta aparatur desa, tokoh
masyarakat, serta seluruh warga masyarakat Desa Dalembalar yang telah
memberi kesempatan dan dukungan kepada kami khususnya waktu melaksanakan
KKN dan membantu di lapangan dalam berbagai kegiatan sehingga dapat
berjalan dengan baik.
5. Peserta KKN di Desa Dalembalar yang telah ikut berpartisipasi dalam
keberhasilan penyusunan laporan akhir KKN.
Akhirnya kami berharap hasil kegiatan KKN dalam bentuk laporan ini dapat
bermanfaat bagi semuanya terutama dalam memenuhi tuntutan Tridarma perguruan
Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur.
Simon Inzagi
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
B. Fokus dan Sbfokus Penelitian..................................................................................3
C. Rumusan Masalah....................................................................................................4
D. Kegunaan Penelitian.................................................................................................4
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................25
B. Saran........................................................................................................................25
LAMPIRAN – LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
C. Rumusan Masalah
1. Apa Dampak Pandemi Covid – 19 Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat
Desa Dalembalar?
2. Bagaimana Cara Menanggulangi Dampak covid – 19 Dalam Kehidupan Sosial
Masyarakat?
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Gerakan 6M?
4. Mengapa Dalam Menanggapi Covid – 19 Harus Menerapkan Gerakan 6M?
5
D. Kegunaan Penelitian
1. Memperdalam pengkajian dan penghayatan mahasiswa tentang kehidupan
bersosial dalam masyarakat ditengah pandemi covid – 19.
2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk melaksanakan setiap pengkajian
dan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara alamiah.
3. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan program, disamping diharapkannya sikap dan rasa cinta serta
tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat desa.
4. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pentingnya menerapkan
protokol kesehatan dimasa pandemi ini.
5. Menyadarkan masyarakat untuk menjaga kesehatan serta meningkatkan
imunitas tubuh agar terhindar dari virus covid – 19.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIK
2. Pengertian Sosial
2
Mungkin kita sering sekali mendengar apa itu sosial? Namun apakah kita tahu
apa yang dimaksud dengan sosial? Yang jelas sosial itu berkaitan erat dengan
kehidupan bermasyarakat. Manusia dikenal dengan sebutan makhluk sosial,
kenapa? Karena manusia tidak dapat hidup sendiri serta manusia juga
membutuhkan bantuan serta interaksi sosial dengan orang lain.
Terdapat banyak definisi sosial yang dikenal luas. Pengertiasn sosial adalah
hal-hal yang berkaitan dengan bermasyarakat yang dibentuk karena sifat manusia.
Pengertian sosial ini juga banyak sekali ditemukan oleh banyak pakar serta peneliti,
baik pakar dari Indonesia atau pakar dari luar negeri. Selain dari definisi, sosial
juga dapat dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berikut ini
merupakan penjelasan tentang pengertian serta definisi sosial menurut para ahli.
a. Definisi Sosial
1) Definisi Sosial Menurut KBBI
Pengertian sosial menurut KBBI ialah hal-hal yang berkenaan dengan
kemasyarakatan atau sifat-sifat kemasyarakatan dan yang
memperhatikan kepentingan umum.
2) Sosial Menurut Keith Jacobs
Sosial adalah sesuatu yang dibangun serta terjadi dalam sebuah situs
komunitas.
3) Sosial Menurut Lewis
Sosial merupakan sesuatu yang dapat dicapai atau dihasilkan serta juga
ditetapkan dalam proses interakdi sehari-hari diantara warga suatu
negara dengan pemerintahannya.
4) Sosial Menurut Enda M.C.
Arti dari kata sosial menurut Enda M.C merupakan suatu cara mengenai
bagaimana tiap-tiap individu saling berhubungan satu dengan yang lain.
1
Https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public
2
Https://pendidikan.co.id/10-pengertian-sosial-dan-unsur-menurut-para-ahli
7
Jadi berdasarkan beberapa definisi dari KBBI dan beberapa ahli, dapat saya
simpulkan bahwa sosial adalah kegiatan masyarakat yang melibatkan banyak
orang, yang mana kegiatan sosial ini tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja
karena manusia tidak bisa melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sosial
sendirian, karena sejatinya manusia tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari
orang lain.
8
Perturan atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tentu sangat
berpengaruh terhadap segala sektor, terutama perekonomian dan kehidupan sosial dalam
masyarakat. Berdasarkan informasi di media ini beberapa hari lalu bahwa lebih kurang
50 juta orang terancam kehilangan pekerjaan akibat dampak dari pendemi virus corona.
Sulit untuk dibayangkan bila terjadi pengangguaran maka masalah sosial akan terus
bermunculan. Namun, semua itu perlu digarisbawahi bahwa apapun yang dilakukan
pemerintah adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap rakyatnya, karena mencegah itu
lebih baik daripada mengobati.
Selain itu, dampak pengaruh virus corona dalam kehidupan sosial masyarakat,
diantaranya adalah timbulnya rasa curiga dan hilangnya kepercayaan terhadap orang –
orang yang ada di seputaran kita atau orang yang baru kita kenal. Sebagai contoh pada
saat kita membeli makanan, baik di warung yang berlabel maupun kaki lima, kita pasti
akan mencari tahu apakah bersih atau tidak. Apakah pelayan ada bersentuhan dengan
orang yang terjangkit virus atau tidak, adakah petugas atau pelayan yang mencuci tangan
pada saat mengolah atau memproses makanan yyang kita pesan atau tidak, sehingga
timbul keraguan.
Pada saat kita berbicang atau berjumpa baik di lingkungan kantor maupun di
lingkungan rumah dan dengan masyarakat setempat kita pun enggan berjabat tangan,
meskipun mereka adalah orang tua, sebagaimana yang kita ajarkan kepada anak-anak
kita untuk selalu menghormati yang lebih tua. Namun, situasi saat ini mengharuskan kita
untuk menghindari berjabat tangan dan harus menjaga jarak ± 2 meter bila ingin
berbicara dengan orang lain, apalagi orang yang tidak kita kenal.
Lain lagi kisah seorang sopir yang biasanya dapat memenuhi kebutuhan
keluarganya, tetapi dengan merebaknya kasus virus corona ini masyarakat enggan
menggunakan transportasi umum. Imbauan pemerintah untuk lockdown atau karantina
mandiri di rumah masing-masing dengan meliburkan aktivitas tatap muka di sekolah,
perguruan tinggi, dan perkantoran tidak semua mematuhinya, bahkan ada yang
menggunakan waktu karantina mandiri untuk menikmati liburan. Hal ini tentu menjadi
masalah bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga masyarakat, maka sangat dibutuhkan
kesadaran akan keselamatan diri dan lingkungan.
9
Sejak diberlakukannnya peraturan tidak dibenarkan ada kumpulan keramaian
seperti di masjid, maka hampir semua masjid pada saat shalat berjamaah hanya beberapa
orang yang hadir, sehingga masjid tampak sepi. Situasi ini menimbulkan kegelisahan
apakah semua larangan yang telah ditetapkan semuanya bermanfaat karena di satu sisi
sebagai umat Islam, apabila di masjid tidak ada lagi orang yang shalat berjamaah, tidak
ada lagi pengajian, tak terdengar lagi zikir, maka tanpa sadar kita telah meninggalkan
modal menuju akhirat. Bukankah dengan adanya musibah kita seharusnya semakin
memenuhi masjid untuk berzikir dan berdoa?
Kegiatan yang dilaksanakan di masjid tentu bagi yang merasa dirinya sehat dan
untuk pencegahan virus corona ini bila perlu pemerintah juga memasang alat pengukur
suhu tubuh ketika memasuki masjid. Menghadapi musibah Covid-19 bukan hanya para
medis yang berperan, tetapi juga hendaknya pemerintah mengajak para ulama dan
pemuka agama untuk ikut berperan aktif, sehingga masyarakat merasa tenang dan tidak
dihantui oleh berita-berita yang menakutkan.
Peran serta keluarga dengan memberikan pemahaman dan penanganan yang baik
kepada anggota keluarga menjadi faktor utama dalam keberhasilan pencegahan Covid-
19. Akhirya, kita pasti akan kembali kepada Allah, Sang Pencipta. Jika waktu itu telah
tiba maka tak seorang pun mampu mencegahnya. Namun, sebagai manusia kita harus
berusaha untuk terhindar dari penyakit dan menjaga umur dengan baik.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
1. Memperdalam pengkajian dan penghayatan mahasiswa tentang kehidupan
bersosial dalam masyarakat ditengah pandemi covid – 19.
2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk melaksanakan setiap pengkajian
dan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara alamiah.
3. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan program, disamping diharapkannya sikap dan rasa cinta serta
tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat desa.
4. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pentingnya menerapkan
protokol kesehatan dimasa pandemi ini.
5. Menyadarkan masyarakat untuk menjaga kesehatan serta meningkatkan imunitas
tubuh agar terhindar dari virus covid – 19.
11
13 01/04 Kp. Sawah
C. Latar Penelitian
Latar penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian, tempatnya
berlokasi di Kp. Girimerta Landeuh salah satu kampung di Ds.Dalembalar Kec.Cimanuk
Pandeglang Banten.yang menjadi subjek penelitian adalah masyarakat Kp. Girimerta
Landeuh . Alasan peneliti melakukan penelitian di Kp. Girimerta Landeuh, karena Kp.
Girimerta Landeuh merupakan salah satu kampung yang ditempati oleh peserta K2N dan
menjadi salah satu sasaran program peserta K2N di Desa Dalembalar. Penelitian ini
dilaksanakan pada 20 September 2020
12
E. Data dan Sumber Data
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu :
1. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat, baik
yang dilakukan melalui informasi wawancara, observasi dan lain sebagainya. (P
joko subagyo,2006:87). Sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah
tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar yang mengikuti kegiatan keagamaan di
kp.girimerta landeuh.
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain), data sekunder
pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip (data documenter) yang di publikasikan, seperti dokumentasi. (P Joko
subagyo, 2006: 88)
1. Observasi
Peneliti memperoleh data dari hasil mengamati hal-hal penting dan aspek yang
diteliti selama kegiatan berlangsung.
2. Wawancara
Selain melalui dokumentasi dan observasi, peneliti juga memperoleh data dari
hasil wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat di Desa Dalembalar.
3. Dokumentasi
Peneliti mengambil data penelitian melalui foto – foto kegiatan
14
H. Pemeriksaan Keabsahan Data
1. Kredebilitas
Uji kredibiltas (credibility) merupakan uji kepercayaan terhadap data hasil
penelitian kualitatif (Andi prastowo, 2012 :266). Dalam peneltian ini untuk uji
kredebilitas , peneliti menggunakan triangulasi, sugiyono (2015:372) triangulasi
merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan dta dan sumber data yang ada, triangulasi ini
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data penelitian, dengan tujuan untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data penelitian yang
diperoleh.
Observasi
Wawancara
Sumber data sama
Dokumentasi
2. Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif,
validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian ke populasi Dimana sampel tersebut diambil ( sugiyono, 2007:276).
Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat
diterapkan/ dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer sangat
bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan dalam
konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer masih
dapat dipertanggung jawabkan.
15
3. Dependability
Depandibilitas ini sering disebut sebagai realibilitas didalam penelitian
kualitatif ( andiprastowo, 2012:274). Pada penelitian ini nantinya peneliti akan
melakukan audit dengan cara peneliti akan berkonsultasu kembali kepada
pembimbing, kemudian pembimbing akan mengedit keseluruh proses penelitian.
Disini nanti peneliti akan berkonsultasi terhadap untuk mengurangi kekeliruan-
kekeliruan dalam penyajian hasil penelitian dan proses selama dilakukannya
penelitian.
4. Konfirmabilitas
Andi prastowo (2012: 275) mengatakan bahwa menguji konfirmabilitas
berarti menguji hasil penelitian yang dihubungkan dengan proses penelitian
dilakukan.
Didalam uji ini nantinya peneliti akan menguji kembali data yang didapat
tentang aktivitas keagamaan masyarakat desa dalembalar di masa pandemic
covid-19. Andi prastowo (2012:276) menjelaskan bahwa ada empat teknik untuk
melaksanakan uji konfirmabilitas, yaitu :
1) Meningkatkan ketekunan
2) Triangulasi, triangulasi sumber
3) Diskusi teman sejawat
4) Menggunakan bahan refernsi
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Latar Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sebuah kampung di Desa Dalembalar di wilayah
Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Adapaun kampung yang
akan menjadi tempat penelitian dapat dilihat pada table berikut ini :
17
4. Adanya keingintahuan yang mendalam tentang aktivitas- aktivitas keagamaan
yang terjadi di daerah yang dekat dengan posko peserta K2N kelompok II
B. Temuan Penelitian
Setelah ditemukan beberapa data yang di inginkan, baik dari hasil penelitian
observasi, wawancara maupun dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa temuan
yang ada dan memodifikasi teori yang ada kemudian membangun teori yang baru serta
menjelaskan tentang implikasi-implikasi dari hasil penelitian tentang aktivitas
keagamaan masyarakat desa dalembalar (kp. Girimerta landeuh) dimasa pandemic covid-
19.
Sebagaimana dijelaskan dalam teknik analisa data dalam penelitian, penelitian ini
menggunakan analisa kualitatif deskripti (pemaparan) dan data yang diperoleh
penelitibaik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dari pihak-pihak yang
mengetahui tentang data-data yang dibutuhkan oleh peneliti, adapun data-datanya
sebagai berikut :
18
masyarakat Desa dalembalar terganggu terutama di pasar yang ada di Desa
Dalembalar.
Adanya pandemi ini membuat harga beli pasar emningkat dan juga harga jual
yang rendah bagi para petani yang ada di Desa Dalembalar. Selain itu kegiatan jual
beli di pasar Desa Dalembalar juga tidak memenuhi standar protokol kesehatan yang
sudah berlaku. Dan juga adanya masyarakat yang tidak menggunakan masker ketika
berbelanja di pasar.
Dan aktivitas pengajiannya pun relatif masih berpatokan pada pola tradisional/
konvensional yaitu dengan ceramah melalui mimbar dan pengajian dari satu tempat
ke tempat lain. Saat proses pengajian majlis ta’limpun masyarakat menyimak dengan
baik dan terlihat lebih khusyu’ .
karena bagi masyarakat sekitar aktivitas kajian materi keislaman dapat mendidik
masyarakat dalam kondisi seperti saat ini yang sangat membutuhkan pencerahan,
petunjuk dan nasihat untuk ketenangan hati dan jiwa serta mengatahui tindakan dan
amalan apa saja yang dapat dilaksanakan saat pandemi seperti saat ini
19
BAB V
PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN
20
belajar tatap muka di sekolah tidak dapat dilakukan karena mengundang kerumunan
banyak orang. Sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah digantikan dengan belajar
secara daring (online).
Selama kegiatan KBM tatap muka dialihkan ke Media daring (online) para guru
hanya mengirim tugas kepada para murid untuk dicatat dan meminta bantuan para
orangtua untuk mendampingi dan memberi penjelasan kepada para murid apabila dirasa
kurang jelas. Seiring berjalannya waktu cara ini dirasa kurang efektif, dikarenakan
banyak orangtua yang mengeluh dengan alasan sang anak yang tidak mau belajar jika
dirumah dan ada juga yang tidak mempunyai ponsel atau smartphone sebagai sarana
belajar secara online.
Dari hal ini peneliti dapat simpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar selama masa
pandemi covid – 19 ini terkena dampak dengan adanya PSBB yang membuat kegiatan
belajar mengajar dilakukan secara online. Akan tetapi dialkukannya kegiatan belajar
secara online dirasa kurang efektif, karena banyaknya keluhan dari para murid dan orang
tuanya.
Menanggapi hal ini peneliti kemudian membuka posko belajar guna membantu anak
– anak belajar di masa pandemi. Tentunya tidak lupa dengan menerapkan protokol
kesehatan, seperti menggunakan masker ketika kegiatan belajar berlangsung, mencuci
tangan sebelum melakukan kegiatan, serta menjaga jarak ketika kegiatan berlangsung.
21
D. Kegiatan Keagamaan Masih Tetap Berjalan
Wabah Covid-19 di Kab. Pandeglang berdampak pada semua bidang seperti pendidikan,
sosial, agama dan ekonomi.banyak masyarakat yang mulai panik, khawatir dengan kondisi ini,
banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah Kab. Pandeglang, yang bekerja sama dengan dinas
kesehatan untuk melakukan penaggulangan wabah covid-19, mulai dari penerapan pembatasan
sosial berskala besar (PSBB ) dan penerapan protocol kesehatan seperti diwaibkan cuci tangan,
pakai masker, dilarang bersentuhan, menjaga jarak 1 sampai 2 meter, hingga sampai pada
penutupan tempat pendidikan formal dan non formal, dan membubarkan kerumunan dan lain -
lain.
Dan ketika masa pandemic dan era new normal seperti saat ini aktivitas keagamaan
masyarakat Desa Dalembalar khususnya di bidang majlis ta’lim di Kp. Girimerta Landeuh terus
berlangsung seperti biasanya. Hal ini dapat dilihat saat peneliti melakukan observasi. Hanya saja
sedikit yang membedakan yaitu jumlah jamaah yang berkurang, penerapan physical distancing
dan ada sebagian jamaah pengajian yang mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan
masker dan ada pula sebagian masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Hal ini pun diperkuat oleh pernyataan salah satu tokoh masyarakat di Kp. Girimerta Landeuh
yang menyatakan bahwa “aktivitas keagamaan masyarakat Kp. Girimerta Landeuh di masa
pandemic ini tetap berjalan seperti biasanya dan masih bisa dikatakan 100 % berjalan normal,
tetapi tetap antisipasi dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 dengan cara mengikuti
protocol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, dan jika ada warga yang sudah merasa kurang
sehat diharap lebih baik istirahat dirumah, untuk memulihkan kondisi tubuh dan tidak mengikuti
aktivitas kegiatan keagamaan terlebih dahulu”ujar bapak Ustad. Arifin selaku tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat yang lainpun menambahkan pula, “justru seperti saat ini bukan hanya
usaha pencegahan dengan protocol kesehatan yang harus dilakukan masyarakat, tapi usaha
meminta perlindungan kepada Allah pun perlu dengan lebih mendekatkan diri kepada Yang
Maha Kuasa meminta perlindungan-Nya. Dan melalui Majelis Taklim ini para ulama’, kiyai,
muballigh-muballighoh, da’I, da’iyah, ustadz-ustadzah dapat menyampaikan materi-materi
keislaman baik aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah terkait wabah Virus Corona dengan
segala adanya, akibatnya, hikmahnya dan lain sebagainya” ujar Bpk Rasidi selaku sesepu dan
tokoh masyarakat Kp. Girimerta Landeuh
Dan dapat peneliti simpulkan bahwa aktivitas keagamaan masyarakat Desa Dalembalar
(Kp.Girimerta Landeuh) masih erat dengan budaya dan adat istiadat yang melekat dari
tokoh-tokoh terdahulu karena ketika masa pandemi covid-19 ini masih menjunjung
tinggi nilai-nilai keagaaman dengan mengadakan aktivitas keagamaan. khususnya dibidang
majlis ta’lim yang tetap berjalan seperti biasanya dengan teratur dan terprogram akan tetapi tidak
22
lepas dari protocol kesehatan yang sudah ditetapkan dan tetap antisipasi dalam memutus mata
rantai penyebaran covid-19 di wilayah Pandeglang. Hanya saja peneliti menyayangkan dalam
aktivitas keagaamaan di bidang majlis ta’lim yang tentunya mengumpulkan massa, masih banyak
masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan dengan alasan jarak yang tidak jauh dari
rumah sehingga tidak mengenakan masker dan masih mempunyai pemikiran bahwa di Kp.
Girimerta Landeuh ini masih aman, karena belum ada yang terkonfirmasi covid-19.
23
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa kegiatan sosial di Desa
Dalembalar pada masa pandemi covid – 19 ini begitu berdampak. Terutama pada
kegiatan pendidikan dan kegiatan ekonomi masyarakat Desa Dalembalar. Hal ini
membuat kegiatan pendidikan harus terhenti dan kegiatan belajar dialihkan dengan
belajar secara daring (online). Pada kegiatan ekonomi pandemi covid – 19 menyebabkan
harga jual turun dan harga beli naik. Dan kegiatan ekonomi di pasar Desa Dalembalar
juga menjadi terhambat.
Pada kegiatan keagamaan, pada masa pandemi ini kegiatan keagamaan masih tetap
berjalan seperti biasanya. Seperti kegiatan pengajian rutin serta shalat berjamaah masih
tetap berjalan seperti biasanya. Sehingga dampak pandemi covid – 19 terhadap kegiatan
keagamaan tidak berpengaruh banyak.
Namun, peneliti masih menyayangkan bahwa masih banyak masyarakat Desa
Dalembalar yang masih belum menyadari dan belum tanggap akan bahayanya virus
covid – 19. Peneliti masih menemukan masyarakat yang tidak mematuhi protokol
kesehatan, seperti tidak memakai masker ketika bepergian keluar rumah, tidak menjaga
jarak ketika sedang berkumpul.
B. Saran
Dari hasil pengamatan peneliti selama melaksanakan KKN di Desa Dalembalar,
peneliti masih melihat beberapa kekurangan dalam kegiatan - kegiatan sosial yang
berlangsung di Desa Dalembalar. Peneliti merasa bahwa aparatur desa seharusnya lebih
gencar lagi dalam mensosialisasikan anjuran – anjuran dari pemerintah.
Dengan cara bagaimana? Yakni dengan selalu mengingatkan kepada masyarakat
bahwa betapa bahayanya virus ini. Serta selalu mengingatkan masyarakat untuk selalu
memakai masker ketika beperian, menjaga jarak ketika ada kegiatan yang melibatkan
massa, serta mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat agar
masyarakat terhidar dari virus covid – 19.
24
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Wawancara sekaligus silaturahmi dengan Ust. Bahrain selaku guru di Madrasah Mathlaul
Huda
25
Peserta KKN membantu kegiatan pembagian BNPT dengan aparatur desa
Foto bersama setelah pembuatan cairan disinfektan bersama warga Kp. Girimerta
Landeuh
26
Proses penyemprotan disinfektan di Kp. Girimerta Landeuh
Foto alat dan bahan pembuatan tempat cuci tangan dan sabun cair
27
Proses pembuatan tempat cuci tangan
Pemberian tempat cuci tangan dan sabun cair kepada masyarakat Kp. Kalang Anyar
28
Pemberian tempat cuci tangan dan sabun cair kepada masyarakat Kp. Girimerta Landeuh
Kegiatan senam cuci tangan bersama anak – anak Kp. Kalang Anyar
29
Kegiatan senam cuci tangan bersama masyarakat Kp. Girimerta Landeuh
30
Kegiatan mengajar ngaji kepada anak – anak Kp. Girimerta Landeuh
Foto bersama setelah wawancara UMKM Ikan Mas Koi di Kp. Pabrik
31
Foto bersama setelah wawancara dengan UMKM Ikan Cupan di Kp. Pabrik
Foto bersama dengan masyarakat Kp. Girimerta Landeuh setelah acara perpisahan
32