Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN AKHIR INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA STAISMAN PANDEGLANG

BIDANG GARAPAN SOSIAL

( DAMPAK PANDEMI COVID – 19 TERHADAP KEHIDUPAN


SOSIAL MASYARAKAT DESA DALEMBALAR )
Supervisor: Dr. Budiana, M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Simon Inzagi

NIM : (1911104173)

Desa : Dalembalar

Kecamatan : Cimanuk

Kabupaten : Pandeglang

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH MANSHUR

PANDEGLANG

TAHUN 2020

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA STAISMAN PANDEGLANG 2020

Simon Inzagi

NIM: 1911104173

DESA DALEMBALAR KECAMATAN CIMANUK

KABUPATEN PANDEGLANG

08 SEPTEMBER – 08 OKTOBER 2020

Disahkan

Pada tanggal………………..2020

Oleh

Menyetujui
Dosen Pembimbing Mahasiswa

Dr. Budiana. M.Pd Simon Inzagi


Mengetahui,
Panitia K2N Kepala Desa
Dalembalar

M. Syara Nurhakim, M.Pd.I Samsul Fuad

Ketua panitia pelaksana K2N


STAISMAN Pandeglang

Drs. Anas Ubaidillah, M.

2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur Ilahi Robbi atas izin serta karunia-Nya kami
peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur
(STAISMAN) Pandeglang dapat menyelesaikan laporan akhir KKN yang diselnggarakan
di Desa Dalembalar Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang sejak tanggal 08
september sampai 08 Oktober 2020.

Penyususnan laporan akhir KKN ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas –


tugas yang telah dibebankan kepada kami sesuai dengan buku pedoman yang telah
ditetapkan oleh panitia pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah dilaksanakan di
lapangan.

Selama kegiatan program KKN di Desa Dalembalar banyak bantuan dan saran
dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan tugas KKN dan membuat
penyusunan akhir dengan sebaik – baiknya.

Pada kesempatan ini kami peserta KKN ingin mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan KKN. Ucapan terimakasih
khususnya kami haturkan kepada:

1. Bapak Dr. H. Kosasih, M.Pd selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh
Manshur (STAISMAN) Pandeglang.
2. Bapak Drs. Anas Ubaidillah, MA selaku ketua panitia Pelaksana KKN Tahun
Akademik 2020
3. Bapak Dr. Budiana, M.Pd selaku Supervisor/DPL kelompok KKN Desa
Dalembalar yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
4. Bapak Samsul Fuad selaku Kepala Desa Dalembalar beserta aparatur desa, tokoh
masyarakat, serta seluruh warga masyarakat Desa Dalembalar yang telah
memberi kesempatan dan dukungan kepada kami khususnya waktu melaksanakan
KKN dan membantu di lapangan dalam berbagai kegiatan sehingga dapat
berjalan dengan baik.
5. Peserta KKN di Desa Dalembalar yang telah ikut berpartisipasi dalam
keberhasilan penyusunan laporan akhir KKN.

Akhirnya kami berharap hasil kegiatan KKN dalam bentuk laporan ini dapat
bermanfaat bagi semuanya terutama dalam memenuhi tuntutan Tridarma perguruan
Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur.

Pandeglang, Oktober 2020

Simon Inzagi

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
B. Fokus dan Sbfokus Penelitian..................................................................................3
C. Rumusan Masalah....................................................................................................4
D. Kegunaan Penelitian.................................................................................................4

BAB II KAJIAN TEORITIK


A. Deskripsi dan konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian...................................6
B. Hasil Penelitian Yang Relevan.................................................................................9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tujuan Penelitian....................................................................................................13
B. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................................13
C. Latar Penelitian.......................................................................................................14
D. Metode dan Prosedur Penelitian...........................................................................14
E. Data dan Sumber Data...........................................................................................15
F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data............................................................15
G. Prosedur Analisis Data...........................................................................................16
H. Pemeriksaan Keabsahan Data...............................................................................17

BAB IVHASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Latar Penelitian......................................................................20
B. Temuan Penelitian..................................................................................................20

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN


A. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Dalam Menanggapi Pandemi Covid - 19
...................................................................................................................................22
B. Terhentinya Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah..........................................23
C. Terganggunya Kegiatan Ekonomi........................................................................24
D. Kegiatan Keagamaan Masih Tetap Berjalan.......................................................24

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................25
B. Saran........................................................................................................................25

LAMPIRAN – LAMPIRAN

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis pedoman baru tentang penularan
virus corona, yang melalui laporan transmisi virus penyebab penyakit Covid – 19 melalui
udara. Dalam panduan terbarunya, WHO mengakui beberapa laporan wabah yang
berkaitan dengan ruang ramai di dalam ruangan, yang menyebutkan kemungkinan
transmisi aerosol, seperti saat latihan paduan suara, di restoran, atau di tengah kegiatan
pasar.
Berdasarkan tinjauan terhadap bukti saat ini, WHO menyatakaan, virus corona
menyebar diantara orang melalui kontak langsung atau tidak langsung, dengan
permukaan yang terkontaminasi atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi yang
menyebarkan virus. Penyebaran virus melalui air liur, sekresi pernapasan, atau tetesan
yang keluar ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi.
Dalam kehidupan bersosial tentu saja kita tidak bisa menghindari dengan yang
namanya kerumunan atau kegiatan – kegiatan yang dapat mengundang berkumpulnya
banyak orang. Seperti kegiatan belajar mengajar di sekolah, kegiatan beribadah di masjid
atau majelis, kegiatan jual beli di pasar, dan lain sebagainya.
Tentu saja hal ini dapat memunculkan klaster baru dalam penyebaran virus Covid –
19 karena virus akan sangat mudah untuk menular dari satu orang ke orang lain. Saat ini
pemerintah sudah mengeluarkan perintah kepada masyarakat untuk menerapkan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan adanya PSBB ini pemerintah
mengharapkan adanya penurunan dalam penyebaran virus. Akan tetapi adanya PSBB ini
menyebabkan dampak terhadap kehidupan sosial di masyarakat, sehingga aktifitas sosial
di masyarakat terganggu. Dalam laporan ini saya akan menjabarkan dampak apa saja
yang paling berpengaruh dalam kehidupan sosial di masyarakat Desa Dalembalar.

B. Fokus dan Subfokus


Yang menjadi fokus dalam laporan penelitian ini adalah “Dampak Pandemi Covid
– 19 Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Dalembalar” yang terbagi dalam
beberapa subfokus, antara lain :
1. Dampak Terhadap Sosial Keagamaan
2. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi
3. Dampak Terhadap Sosial Pendidikan
4. Penanggulangan Covid – 19 Dengan Menerapkan Gerakan 6M

C. Rumusan Masalah
1. Apa Dampak Pandemi Covid – 19 Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat
Desa Dalembalar?
2. Bagaimana Cara Menanggulangi Dampak covid – 19 Dalam Kehidupan Sosial
Masyarakat?
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Gerakan 6M?
4. Mengapa Dalam Menanggapi Covid – 19 Harus Menerapkan Gerakan 6M?

5
D. Kegunaan Penelitian
1. Memperdalam pengkajian dan penghayatan mahasiswa tentang kehidupan
bersosial dalam masyarakat ditengah pandemi covid – 19.
2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk melaksanakan setiap pengkajian
dan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara alamiah.
3. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan program, disamping diharapkannya sikap dan rasa cinta serta
tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat desa.
4. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pentingnya menerapkan
protokol kesehatan dimasa pandemi ini.
5. Menyadarkan masyarakat untuk menjaga kesehatan serta meningkatkan
imunitas tubuh agar terhindar dari virus covid – 19.

6
BAB II
KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian


1. Pengertian Coronavirus dan Covid – 19
1
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit
Covid – 19.
Covid – 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus
yang baru ditemukan. Virus baru ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di
Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Covid – 19 ini sekarang menjadi sebuah
pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.

2. Pengertian Sosial
2
Mungkin kita sering sekali mendengar apa itu sosial? Namun apakah kita tahu
apa yang dimaksud dengan sosial? Yang jelas sosial itu berkaitan erat dengan
kehidupan bermasyarakat. Manusia dikenal dengan sebutan makhluk sosial,
kenapa? Karena manusia tidak dapat hidup sendiri serta manusia juga
membutuhkan bantuan serta interaksi sosial dengan orang lain.
Terdapat banyak definisi sosial yang dikenal luas. Pengertiasn sosial adalah
hal-hal yang berkaitan dengan bermasyarakat yang dibentuk karena sifat manusia.
Pengertian sosial ini juga banyak sekali ditemukan oleh banyak pakar serta peneliti,
baik pakar dari Indonesia atau pakar dari luar negeri. Selain dari definisi, sosial
juga dapat dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berikut ini
merupakan penjelasan tentang pengertian serta definisi sosial menurut para ahli.
a. Definisi Sosial
1) Definisi Sosial Menurut KBBI
Pengertian sosial menurut KBBI ialah hal-hal yang berkenaan dengan
kemasyarakatan atau sifat-sifat kemasyarakatan dan yang
memperhatikan kepentingan umum.
2) Sosial Menurut Keith Jacobs
Sosial adalah sesuatu yang dibangun serta terjadi dalam sebuah situs
komunitas.
3) Sosial Menurut Lewis
Sosial merupakan sesuatu yang dapat dicapai atau dihasilkan serta juga
ditetapkan dalam proses interakdi sehari-hari diantara warga suatu
negara dengan pemerintahannya.
4) Sosial Menurut Enda M.C.
Arti dari kata sosial menurut Enda M.C merupakan suatu cara mengenai
bagaimana tiap-tiap individu saling berhubungan satu dengan yang lain.

1
Https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public
2
Https://pendidikan.co.id/10-pengertian-sosial-dan-unsur-menurut-para-ahli

7
Jadi berdasarkan beberapa definisi dari KBBI dan beberapa ahli, dapat saya
simpulkan bahwa sosial adalah kegiatan masyarakat yang melibatkan banyak
orang, yang mana kegiatan sosial ini tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja
karena manusia tidak bisa melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sosial
sendirian, karena sejatinya manusia tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari
orang lain.

b. Unsur - Unsur Sosial


Terdapat beberapa ciri – ciri sosial serta unsur – unsur sosial yang menjadi
karakteristik sosial itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa unsur –
unsur sosial yang saya teliti di Desa Dalembalar yang terganggu
aktifitasnya akibat pandemi Covid – 19.
1) Sosial Pendidikan
2) Sosial Keagamaan
3) Sosial Ekonomi

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Almuslim dan Anggota Forum Aceh Menulis
(FAMe) Chapter Bireuen, melaporkan dari Matanggulumpang Dua, Bireuen. Awal tahun
2020 seluruh dunia terguncang oleh suatu penyakit mematikan yang disebabkan oleh
virus. Virus itu bernama corona atau Covid – 19,
Menurut ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam suatu pertemuan di
Jenewa sepertui dikutip AFP, Selasa (11/2/2020), “Covid – 19” merupakan singkatan
dari ‘Co’ yang artinya ‘Corona’, ‘Vi’ yaitu ‘virus’ dan “d” untuk ‘disease’ artinya
penyakit, sedangkan “19” adalah tahun penemuannya di Kota Wuhan, Cina, pada 31
Desember 2019. Menurut beberapa referensi, virus covid – 19 menyerang sistem
pernapasan manusia. Mungkin kita pun masih ingat pada kerabat virus ini beberapa tahun
lalu sebagai penyebab SARS dan MERS yang dinyatakan berasal dari hewan, lalu
menular ke manusia.
Virus corona ini tergolong sadis karena dapat mematikan atau dapat menyebabkan
luka permanen pada paru – paru pasien yang sudah terinfeksi dan sembuh. Secara umum
bila ada yang mengalami demam, flu, batuk, dan sesak nafas dalam batas waktu tertentu
ini adalah suatu gejala penyakit Covid-19, maka harus ada kewaspadaan dan kerja sama
yang baik dengan keluarga atau rekan kerja selama beraktifitas di dalam rumah, di ruang
kerja, dan di dalam lingkungan masyarakat.
Keberadaan Covid – 19 yang mematikan ini telah banyak menyita perhatian dunia.
Ada yang menanganinya dengan sangat serius, ada pula yang seolah – olah tak mau tahu,
tapi karena hari demi hari penyebarannya semakin banyak, maka langkah konkret yang
harus ditempuh sebagai antisipasi adalah membangun kerja sama yang baik dengan
keluarga, rekan kerja, dan pihak – pihak terkait.
Penyakit covid – 19 telah menggerakkan para kepala negara untuk cepat tanggap
dan peduli atas keselamatan rakyatnya. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai
pengumuman untuk meliburkan sekolah, meniadakan kuliah tatap muka, larangan terlibat
dalam keramaian, termasuk larangan ke luar negeri, baik untuk umrah, rekreasi, ataupun
hanya untuk kunjungan biasa.

8
Perturan atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tentu sangat
berpengaruh terhadap segala sektor, terutama perekonomian dan kehidupan sosial dalam
masyarakat. Berdasarkan informasi di media ini beberapa hari lalu bahwa lebih kurang
50 juta orang terancam kehilangan pekerjaan akibat dampak dari pendemi virus corona.
Sulit untuk dibayangkan bila terjadi pengangguaran maka masalah sosial akan terus
bermunculan. Namun, semua itu perlu digarisbawahi bahwa apapun yang dilakukan
pemerintah adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap rakyatnya, karena mencegah itu
lebih baik daripada mengobati.
Selain itu, dampak pengaruh virus corona dalam kehidupan sosial masyarakat,
diantaranya adalah timbulnya rasa curiga dan hilangnya kepercayaan terhadap orang –
orang yang ada di seputaran kita atau orang yang baru kita kenal. Sebagai contoh pada
saat kita membeli makanan, baik di warung yang berlabel maupun kaki lima, kita pasti
akan mencari tahu apakah bersih atau tidak. Apakah pelayan ada bersentuhan dengan
orang yang terjangkit virus atau tidak, adakah petugas atau pelayan yang mencuci tangan
pada saat mengolah atau memproses makanan yyang kita pesan atau tidak, sehingga
timbul keraguan.

Pada saat kita berbicang atau berjumpa baik di lingkungan kantor maupun di
lingkungan rumah dan dengan masyarakat setempat kita pun enggan berjabat tangan,
meskipun mereka adalah orang tua, sebagaimana yang kita ajarkan kepada anak-anak
kita untuk selalu menghormati yang lebih tua. Namun, situasi saat ini mengharuskan kita
untuk menghindari berjabat tangan dan harus menjaga jarak ± 2 meter bila ingin
berbicara dengan orang lain, apalagi orang yang tidak kita kenal.

Untuk mematuhi imbauan dalam pertemuan atau rapat mengharuskan kita


memakai masker, tapi di sisi lain ada juga yang tidak menggunakan masker, bahkan
batuk sembarangan, hal ini tentu menimbulkan kecurigaan, kita pun terkadang cepat
menghindar. Masalah ini tentu akan membuat yang bersangkutan merasa tersinggung,
apalagi kalau ada yang mengatakan bahwa itu corona,  rekan kerja tentu langsung
meninggalkan atau menjauhinya.

Virus corona (covid-19) telah melumpuhkan perekonomian dunia, termasuk


Indonesia, sebagaimana terlihat dalam kehidupan sehari-hari di kalangan menengah ke
bawah seperti pedagang kelontong, penjual ikan, dan pedagang sayur. Mereka merasakan
menurunnya daya beli masyarakat karena ketidaknyamanan para konsumen dalam
berbelanja.

Lain lagi kisah seorang sopir yang biasanya dapat memenuhi kebutuhan
keluarganya, tetapi dengan merebaknya kasus virus corona ini masyarakat enggan
menggunakan transportasi umum. Imbauan pemerintah untuk lockdown atau karantina
mandiri di rumah masing-masing dengan meliburkan aktivitas tatap muka di sekolah,
perguruan tinggi, dan perkantoran tidak semua mematuhinya, bahkan ada yang
menggunakan waktu karantina mandiri untuk menikmati liburan. Hal ini tentu menjadi
masalah bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga masyarakat, maka sangat dibutuhkan
kesadaran akan keselamatan diri dan lingkungan.

9
Sejak diberlakukannnya peraturan tidak dibenarkan ada kumpulan keramaian
seperti di masjid,  maka hampir semua masjid pada saat shalat berjamaah hanya beberapa
orang yang hadir, sehingga masjid tampak sepi. Situasi ini menimbulkan kegelisahan
apakah semua larangan yang telah ditetapkan semuanya bermanfaat karena di satu sisi
sebagai umat Islam, apabila  di masjid tidak ada lagi orang yang shalat berjamaah,  tidak
ada lagi pengajian, tak terdengar lagi zikir,  maka tanpa sadar kita telah meninggalkan
modal menuju akhirat. Bukankah dengan adanya musibah kita seharusnya semakin
memenuhi masjid untuk berzikir dan berdoa?

Kegiatan yang dilaksanakan di masjid  tentu bagi yang merasa dirinya sehat dan
untuk pencegahan virus corona ini bila perlu pemerintah juga memasang alat pengukur
suhu tubuh ketika memasuki masjid. Menghadapi musibah Covid-19 bukan hanya para
medis yang berperan, tetapi juga hendaknya pemerintah mengajak para ulama dan
pemuka agama untuk ikut berperan aktif, sehingga masyarakat merasa tenang dan tidak
dihantui oleh berita-berita yang menakutkan.

Peran serta keluarga dengan memberikan pemahaman dan penanganan yang baik
kepada anggota keluarga menjadi faktor utama dalam keberhasilan pencegahan Covid-
19. Akhirya, kita pasti akan kembali kepada Allah, Sang Pencipta. Jika waktu itu telah
tiba maka tak seorang pun mampu mencegahnya. Namun, sebagai manusia kita harus
berusaha untuk terhindar dari penyakit dan menjaga umur dengan baik.

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
1. Memperdalam pengkajian dan penghayatan mahasiswa tentang kehidupan
bersosial dalam masyarakat ditengah pandemi covid – 19.
2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk melaksanakan setiap pengkajian
dan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara alamiah.
3. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan program, disamping diharapkannya sikap dan rasa cinta serta
tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat desa.
4. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pentingnya menerapkan
protokol kesehatan dimasa pandemi ini.
5. Menyadarkan masyarakat untuk menjaga kesehatan serta meningkatkan imunitas
tubuh agar terhindar dari virus covid – 19.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sebuah kampung di Desa Dalembalar di wilayah
Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Adapaun kampung
yang akan menjadi tempat penelitian dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 1.Daftar Kampung di Desa Dalembalar


Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang

No Rt/Rw Nama Kampung Kadus

1 01/01 Kp. Bengkung

2 02/01 Kp. Bengkung

3 03/01 Kp. Bengkung

4 04/01 Kp. Bangkalok

5 01/02 Kp. Girimerta Girang Kadus I

6 02/02 Kp. Girimerta Tengah

7 03/02 Kp. Girimerta Landeh

8 04/02 Kp. Kadu Jeruk

9 01/03 Kp. Pabrik Landeuh

10 02/03 Kp. Pabrik Girang

11 03/03 Kp. Walangsanga Barat

12 04/03 Kp. Walangsanga Timur Kadus II

11
13 01/04 Kp. Sawah

14 02/04 Kp. Kalanganyar Timur

15 03/04 Kp. Kalanganyar Barat

Sumber : profil Desa Dalembalar Kecamatan Cimanuk, Pandeglang

Dari table diatas diperoleh informasi bahwa di Desa Dalembalar Kecamatan


Cimanuk terdapat 04 Rw 14 Rt dan 2 kadus.Pengambilan tempat di wilayah Rt/ Rw
03/02 Kp. Girimerta Landeuh Desa Dalembalar Kecamatan Cimanuk Kabupaten
Pandeglang disebabkan beberapa hal yang menjadi pertimbangan yaitu :
1) Wilayah tersebut merupakan wilayah dituagskannya peserta K2N Kelompok
II
2) Wilayah tersebut merupakan wilayah terdekat dengan posko peserta K2N
kelompok II
3) Wilayah tersebut merupakan salah satu wilayah sasaran program peserta
K2N kelompok II
4) Adanya keingintahuan yang mendalam tentang aktivitas- aktivitas
keagamaan yang terjadi di daerah yang dekat dengan posko peserta K2N
kelompok II
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dalembalar Kecamatan Cimanuk Kabupaten
Pandeglang dengan rentang waktu selama satu bulan dimulai dari tanggal 8
September – 8 Oktober 2020. Dengan rentang waktu satu bulan ini, mahasiswa
diharapkan bisa menjalankan program – programnya dengan lancar.

C. Latar Penelitian
Latar penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian, tempatnya
berlokasi di Kp. Girimerta Landeuh salah satu kampung di Ds.Dalembalar Kec.Cimanuk
Pandeglang Banten.yang menjadi subjek penelitian adalah masyarakat Kp. Girimerta
Landeuh . Alasan peneliti melakukan penelitian di Kp. Girimerta Landeuh, karena Kp.
Girimerta Landeuh merupakan salah satu kampung yang ditempati oleh peserta K2N dan
menjadi salah satu sasaran program peserta K2N di Desa Dalembalar. Penelitian ini
dilaksanakan pada 20 September 2020

D. Metode dan Prosedur Penelitian


Dalam melaksanakan penelitian kepada masyarakat Desa Dalembalar, peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif. Metode ini adalah meneliti kondisi objek yang
alamiah, penelitian ini dilaksanakan di Desa Dalembalar kepada masyarakat di Desa
Dalembalar. Peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai keadaan sosial masyarakat
selama pandemi Covid – 19, baik itu dari sosial pendidikan, agama, maupun ekonomi.
Peneilti juga ingin megetahui apa saja kegiatan – kegiatan sosial yang terganggu di
masyarakat yang disebabkan oleh adanya pandemi Covid – 19 yang mengharuskan
masyarakat untuk menerapkan PSBB
.

12
E. Data dan Sumber Data
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu :
1. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat, baik
yang dilakukan melalui informasi wawancara, observasi dan lain sebagainya. (P
joko subagyo,2006:87). Sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah
tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar yang mengikuti kegiatan keagamaan di
kp.girimerta landeuh.
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain), data sekunder
pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip (data documenter) yang di publikasikan, seperti dokumentasi. (P Joko
subagyo, 2006: 88)

F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data


Teknik dan prosedur pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh atau mengumpulkan data. Keberhasilan
mengumpulkan data sangat dipengaruhi oleh teknik yang digunakan. Data yang
terkumpul digunakan sebagai bahan analisis dan pengujian.
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari :

1. Observasi
Peneliti memperoleh data dari hasil mengamati hal-hal penting dan aspek yang
diteliti selama kegiatan berlangsung.
2. Wawancara
Selain melalui dokumentasi dan observasi, peneliti juga memperoleh data dari
hasil wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat di Desa Dalembalar.
3. Dokumentasi
Peneliti mengambil data penelitian melalui foto – foto kegiatan

G. Prosedur Analisis Data


Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu data yang tidak menggunakan analisa statistic
hanya bersifat deskriptif ( uraian/analisa). Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan
pengolahan data sebagai langkah akhir dalam penulisan ini, kemudian mengambil
kesimpulan data yang dipeorleh dengan menggunakan salah satu model analisis data
kualitatif yang sesuai dengan jenis (model) penelitian kualitatif yang digunakan yaitu
model spradley ( Lexy j maleong, 1995 : 164)Analisis data kualitatif model spradley
meliputi
1. Analisis Domain
Disini dalam permulaan penelitian, peneliti mengumpulkan data apa saja yang
diperlukan untuk mendapatkan gambaran umum dari aktivitas sosial dan dampak
covid-19 di masyarakat. Semua kemungkinan data yang bisa digunakan dalam
penelitian dikumpulkan satu persatu.Kemudian data data yang berhasil dipisah-
pisahkan berdasarkan kebutuhan penelitian dan dilakukan pengmatan terhadap data
tersebut, sehingga peneliti dapat membuat kesimpulan awal.Setelah didapatkan
gambaran secara umum, peneliti mulai menyusun pedoman wawancara yang berisi
pertanyaan yang masih bersifat umum, guna mendapatkan konfirmasi dari
13
kesimpulan awal.Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti mencoba
melewati beberapa prosedur untuk mendapatkan data dengan meminta izin kepada
para tokoh masyarkat untuk mengikuti kegiatan – kegiatan sosial masyarakat di
masa pandemi covid-19.
2. Analisis Taksonomi
Disini peneliti mulai melakukan pengamatan lebih mendalam terhadap data yang
telah disusun berdasarkan kategori.Pengamatan lebih terfokus kepada masing-
masing kategori, sehingga mendapatkan gambaran lebih terperinci dari data masing-
masing data yang telah terkumpul. Apabila data yang terkumpul dianggap kurang,
peneliti akan melakukan pengumpulan data kembali dengan kriteria yang lebih
spesifik. Data kategori kegiatan – kegiatan sosial di masyarakat Ds. Dalembalar
meliputi :
1. Kegiatan keagamaan
2. Kegiatan belajar dan mengajar
3. Kegiatan ekonomi
3. Analisis Konpensial
Setelah ditemukan kesamaan ciri atau pola dari data analisis taksonomi,
selanjutnya peneliti melakukan pengamatan yang lebih dalam untuk mengungkapkan
gambaran atau pola-pola tertentu dalam data. Dalam hal ini, peneliti melakukannya
dengan mereka-reka data dengan rasio-rasio yang digunakan dan hal-hal lain.
Setelah ditemukan gambaran tertentu, atau pola tertentu dari data, selanjutnya
peneliti melanjutkan pembuatan pedoman wawancara dengan menambahkan
beberapa pertanyaan yang mampu mengkonfirmasi temuan penelitian dalam analisis
konpensial.
4. Analisis Tema Budaya
Gambaran atau pola-pola tertentu yang ditemukan dalam data, kemudian oleh
peneliti dihubung- hubungkan , dan direka- reka sehingga bisa terlihat gambaran
secara utuh dan menyeluruh dari data yang telah terkumpul. Aktivitas sosial
masyarakat Desa Dalembalar pada masa pandemi covid-19 dan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan – kegiatan sosial yang sudah diolah dalam analisis kompensial,
bisa jadi muncul hubungan saling mempengaruhi atau pengungkapan penyebab
terjadinya pola-pola tertentu yang muncul.Sehingga sampai disini, peneliti sudah
mampu membuat kesimpulan awal mengenai “benang merah” atas permaslahan
yang muncul diawal.
Selanjutnya peneliti melanjutkan pembuatan pedoman wawancara, dengan
menambahkan beberapa pertanyaan untuk mengkonfirmasi temuan dari peneliti.
Selanjutnya, peneliti melakukan kembali analisis data dengan urutan yang sama
dengan metode wawancara untuk mendapatkan konfirmasi dari temuan peneliti.
Setelah analisis yang sama dilakukan pada data hasil wawancara, kemudian peneliti
melakukan analisis tema budaya antara hasil analisa data hitungan dengan hasil
analisa data wawancara. Bisa saja terjadi, saat analisa tema budaya antara hasil
analisa hitungan wawancara, ditemukan “benang merah” yang berbeda dengan
kesimpulan awal dari peneliti.Sehingga ketika analisa ini sudah diselesaikan, peneliti
sudah mendapatkan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang ada.

14
H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Sugiyono (2015:92) menyatakan bahwa teknik pemeriksaan keabsahan data adalah


derajat kepercayaan atas data penelitian yang diperoleh dan bisa dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa untuk pemeriksaan keabsahan data
dalam penelitian kualitatif meliputi uji :

1. Kredebilitas
Uji kredibiltas (credibility) merupakan uji kepercayaan terhadap data hasil
penelitian kualitatif (Andi prastowo, 2012 :266). Dalam peneltian ini untuk uji
kredebilitas , peneliti menggunakan triangulasi, sugiyono (2015:372) triangulasi
merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan dta dan sumber data yang ada, triangulasi ini
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data penelitian, dengan tujuan untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data penelitian yang
diperoleh.
Observasi

Wawancara
Sumber data sama

Dokumentasi

Triangulasi data (sugiyono, 2015 :331)

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi


sumber.Yang membandingkan dan mengecek balik derjata kepercyaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif. Penerapan metode ini dapat dicapai dengan cara membandingkan data
hasil observasi dengan data hasil wawancara dan dokumentasi. Maksudnya
membandingkan apa yang dilakukan (responden), dengan keterangan wawancara
yang diberikannya dalam wawancara tetap konsisten dan ditunjang dengan data
dokumentasi berupa foto serta data lainnya seperti jurnal ilmiah, penelitian
terdahulu dan teori-teori yang relevan dengan tujuan penelitian ini.

2. Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif,
validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian ke populasi Dimana sampel tersebut diambil ( sugiyono, 2007:276).
Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat
diterapkan/ dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer sangat
bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan dalam
konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer masih
dapat dipertanggung jawabkan.

15
3. Dependability
Depandibilitas ini sering disebut sebagai realibilitas didalam penelitian
kualitatif ( andiprastowo, 2012:274). Pada penelitian ini nantinya peneliti akan
melakukan audit dengan cara peneliti akan berkonsultasu kembali kepada
pembimbing, kemudian pembimbing akan mengedit keseluruh proses penelitian.
Disini nanti peneliti akan berkonsultasi terhadap untuk mengurangi kekeliruan-
kekeliruan dalam penyajian hasil penelitian dan proses selama dilakukannya
penelitian.

4. Konfirmabilitas
Andi prastowo (2012: 275) mengatakan bahwa menguji konfirmabilitas
berarti menguji hasil penelitian yang dihubungkan dengan proses penelitian
dilakukan.
Didalam uji ini nantinya peneliti akan menguji kembali data yang didapat
tentang aktivitas keagamaan masyarakat desa dalembalar di masa pandemic
covid-19. Andi prastowo (2012:276) menjelaskan bahwa ada empat teknik untuk
melaksanakan uji konfirmabilitas, yaitu :

1) Meningkatkan ketekunan
2) Triangulasi, triangulasi sumber
3) Diskusi teman sejawat
4) Menggunakan bahan refernsi

16
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Latar Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sebuah kampung di Desa Dalembalar di wilayah
Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Adapaun kampung yang
akan menjadi tempat penelitian dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 1.Daftar Kampung di Desa Dalembalar


Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang

No Rt/Rw Nama Kampung Kadus

1 01/01 Kp. Bengkung

2 02/01 Kp. Bengkung

3 03/01 Kp. Bengkung

4 04/01 Kp. Bangkalok

5 01/02 Kp. Girimerta Girang Kadus I

6 02/02 Kp. Girimerta Tengah

7 03/02 Kp. Girimerta Landeh

8 04/02 Kp. Kadu Jeruk

9 01/03 Kp. Pabrik Landeuh

10 02/03 Kp. Pabrik Girang

11 03/03 Kp. Walangsanga Barat

12 04/03 Kp. Walangsanga Timur Kadus II

13 01/04 Kp. Sawah

14 02/04 Kp. Kalanganyar Timur

15 03/04 Kp. Kalanganyar Barat

Sumber : profil desa dalembalar kecamatan cimanuk, pandeglang

Dari table diatas diperoleh informasi bahwa di Desa Dalembalar Kecamatan


Cimanuk terdapat 04 Rw 14 Rt dan 2 kadus.Pengambilan tempat di wilayah Rt/ Rw
03/02 kp. Girimerta Landeuh Desa Dalembalar Kecamatan Cimanuk Kabupaten
Pandeglang disebabkan beberapa hal yang menjadi pertimbangan yaitu :
1. Wilayah tersebut merupakan wilayah dituagskannya peserta K2N Kelompok II
2. Wilayah tersebut merupakan wilayah terdekat dengan posko peserta K2N
kelompok II
3. Wilayah tersebut merupakan salah satu wilayah sasaran program peserta K2N
kelompok II

17
4. Adanya keingintahuan yang mendalam tentang aktivitas- aktivitas keagamaan
yang terjadi di daerah yang dekat dengan posko peserta K2N kelompok II

B. Temuan Penelitian

Setelah ditemukan beberapa data yang di inginkan, baik dari hasil penelitian
observasi, wawancara maupun dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa temuan
yang ada dan memodifikasi teori yang ada kemudian membangun teori yang baru serta
menjelaskan tentang implikasi-implikasi dari hasil penelitian tentang aktivitas
keagamaan masyarakat desa dalembalar (kp. Girimerta landeuh) dimasa pandemic covid-
19.

Sebagaimana dijelaskan dalam teknik analisa data dalam penelitian, penelitian ini
menggunakan analisa kualitatif deskripti (pemaparan) dan data yang diperoleh
penelitibaik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dari pihak-pihak yang
mengetahui tentang data-data yang dibutuhkan oleh peneliti, adapun data-datanya
sebagai berikut :

1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Dalam Menanggapi Pandemi Covid - 19.


Saat peneliti melakukan observasi di Desa Dalembalar, khususnya di Kp.
Girimerta Landeuh, peneliti menemukan bahwa masyarakat Desa Dalembalar salah
satunya masyarakat Kp. Girimerta Landeuh kurang serius menanggapi pandemi
covid – 19 walaupun masyarakat sadar dan mengetahui adanya virus covid – 19 di
Indonesia.
Meskipun masyarakat sadar akan adanya virus covid – 19, ternyata masih ada
kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat. Namun kekhawatiran itu tidak
dibarengi dengan penerapan penggunaan alat protokol kesehatan seperti
menggunakan masker saat masyarakat melakukan kegiatan di luar rumah. Karena
masyarakat setempat masih percaya dan tidak percaya akan adanya virus covid – 19.
Padahal, virus covid – 19 ini sudah menyebar ke seluruh dunia bahkan sudah
menyebar di Indonesia.

2. Terhentinya Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah.


Selain temuan tadi, peneliti juga menemukan dampak yang diakibatkan oleh
pandemi covid – 19 ini. Peneliti menemukan adanya kegiatan belajar mengajar di
sekolah yang terhenti akibat pandemi ini. Baik itu sekolah formal ataupun non-
formal. Namun, adapula salah satu sekolah swasta yang masih menjalankan aktifitas
kependidikan dengan normal seperti biasanya.
Akan tetapi, meskipun aktifitas kegiatan belajar mengajar masih berjalan normal,
para siswa di sekolah tersebut kurang menerapkan penggunaan alat protokol
kesehatan. Hal ini disebabkan karena pihak sekolah tidak memfasilitasi siswanya
untuk menggunakan masker.

3. Terganggunya Kegiatan Ekonomi.


Hal lain yang peneliti temukan ketika melakukan observasi adalah terganggunya
kegiatan ekonomi. Adanya pandemi covid – 19 membuat kegiatan ekonomi

18
masyarakat Desa dalembalar terganggu terutama di pasar yang ada di Desa
Dalembalar.
Adanya pandemi ini membuat harga beli pasar emningkat dan juga harga jual
yang rendah bagi para petani yang ada di Desa Dalembalar. Selain itu kegiatan jual
beli di pasar Desa Dalembalar juga tidak memenuhi standar protokol kesehatan yang
sudah berlaku. Dan juga adanya masyarakat yang tidak menggunakan masker ketika
berbelanja di pasar.

4. Kegiatan Keagamaan Masih Tetap Berjalan.

Kegiatan keagamaan di Desa Dalembalar salah satunya di Kp. Gilimerta


Landeuh pada masa pandemi covid-19 dan masa new normal sampai saat ini tetap
diadakan dan berjalan seperti biasanya dengan teratur dan terprogram, hanya saja
yang membedakan jumlah jamaah yang berkurang dan ada sebagian masyrakat yang
sadar dan mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker dan ada sebagian
masyarakat yang tidak mengenakan masker.

Dan aktivitas pengajiannya pun relatif masih berpatokan pada pola tradisional/
konvensional yaitu dengan ceramah melalui mimbar dan pengajian dari satu tempat
ke tempat lain. Saat proses pengajian majlis ta’limpun masyarakat menyimak dengan
baik dan terlihat lebih khusyu’ .

karena bagi masyarakat sekitar aktivitas kajian materi keislaman dapat mendidik
masyarakat dalam kondisi seperti saat ini yang sangat membutuhkan pencerahan,
petunjuk dan nasihat untuk ketenangan hati dan jiwa serta mengatahui tindakan dan
amalan apa saja yang dapat dilaksanakan saat pandemi seperti saat ini

19
BAB V
PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

A. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Dalam Menanggapi Pandemi Covid - 19


Terdapat banyak definisi sosial yang dikenal luas. Pengertiasn sosial adalah hal-hal
yang berkaitan dengan bermasyarakat yang dibentuk karena sifat manusia. Pengertian
sosial ini juga banyak sekali ditemukan oleh banyak pakar serta peneliti, baik pakar dari
Indonesia atau pakar dari luar negeri. Selain dari definisi, sosial juga dapat dilihat di
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang mana menurut KBBI sosial ialah hal-hal
yang berkenaan dengan kemasyarakatan atau sifat-sifat kemasyarakatan dan yang
memperhatikan kepentingan umum.
Namun dalam keadaan saat ini dimana seluruh negara termasuk Indonesia sedang
mengalami musibah yaitu adanya pandemi yang disebabkan oleh virus Covid – 19.
Adanya virus ini membuat kegiatan masyarkat terganggu, karena pemerintah
mengharuskan masyarakat untuk melakukan PSBB. Adanya PSBB ini memaksa
masyarakat untuk untuk tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sosial yang
mana akan mengundang kerumunan banyak orang.
Pada saat peneliti melakukan observasi serta wawancara, peneliti menemukan bahwa
masyarakat Desa Dalembalar, khususnya masyarakat Kp. Girimerta Landeuh masih
kurang kesadaraannya dalam menanggapi virus covid – 19 di masa pandemi. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan kurangnya penggunaan alat protokol kesehatan seperti
menggunakan masker, adanya alat tempat cuci tangan, kebersihan yang kurang terjaga,
serta masih banyak warga yang berkerumun tanpa mematuhi PSBB yang sudah
diberlakukan oleh pemerintah.
Untuk menanggapi hal tersebut, peneliti kemudian melakukan langkah antisipasi
dalam menanggulangi percepatan penyebaran virus covid – 19 dengan mensosialisasikan
apa saja yang harus dilakukan pada saat pandemi. Peneliti mensosialisasikan beberapa
program – program untuk menanggapi kurangnya kesadaran masyarakat dalam
menanggapi virus covid – 19. Adapun program – program tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Membagikan masker kepada masyarakat Desa Dalembalar
2. Melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat di Desa Dalembalar
3. Membuat tempat cuci tangan
4. Mensosialisasikan gerakan 6M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan
sabun, Menjaga jarak, Memakan makanan bergizi, Memohon doa kepada Allah
Swt.)

Dengan dilaksanakannya program – program tersebut peneliti berharap apa yang


telah disampaikan kepada masyarakat Desa Dalembalar, membuat masyarakat sadar
bahwa betapa pentingnya menanggapi virus covid – 19 di masa pandemi saat ini. Karena
dengan tanggap dan sadar akan bahayanya virus ini, kita bisa terhindar dan memutus
rantai penyebaran virus ini.

B. Terhentinya Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah


Adanya pandemi covid – 19 membuat kegiatan – kegiatan sosial terbatasi termasuk
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Akibat pandemi ini mau tidak mau kegiatan belajar
di sekolah harus dihentikan demi memutus rantai penyebaran virus covid – 19. Kegiatan

20
belajar tatap muka di sekolah tidak dapat dilakukan karena mengundang kerumunan
banyak orang. Sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah digantikan dengan belajar
secara daring (online).
Selama kegiatan KBM tatap muka dialihkan ke Media daring (online) para guru
hanya mengirim tugas kepada para murid untuk dicatat dan meminta bantuan para
orangtua untuk mendampingi dan memberi penjelasan kepada para murid apabila dirasa
kurang jelas. Seiring berjalannya waktu cara ini dirasa kurang efektif, dikarenakan
banyak orangtua yang mengeluh dengan alasan sang anak yang tidak mau belajar jika
dirumah dan ada juga yang tidak mempunyai ponsel atau smartphone sebagai sarana
belajar secara online.
Dari hal ini peneliti dapat simpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar selama masa
pandemi covid – 19 ini terkena dampak dengan adanya PSBB yang membuat kegiatan
belajar mengajar dilakukan secara online. Akan tetapi dialkukannya kegiatan belajar
secara online dirasa kurang efektif, karena banyaknya keluhan dari para murid dan orang
tuanya.
Menanggapi hal ini peneliti kemudian membuka posko belajar guna membantu anak
– anak belajar di masa pandemi. Tentunya tidak lupa dengan menerapkan protokol
kesehatan, seperti menggunakan masker ketika kegiatan belajar berlangsung, mencuci
tangan sebelum melakukan kegiatan, serta menjaga jarak ketika kegiatan berlangsung.

C. Terganggunya Kegiatan Ekonomi


Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa saat ini negara Indonesia dan seluruh dunia
sedang berada di tengah wabah covid - 19. Banyak orang yang terserang virus ini hingga
berujung kematian dan mengakibatkan banyak hal yang harus terhenti akibat adanya
wabah ini. Salah satunya adalah kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi di Desa Dalembalar juga tak luput dari dampak adanya pandemi
covid – 19. Banyak para petani mengeluhkan turunnya harga jual hasil panen mereka.
Selain harga jual yang menurun, masyarakat Desa Dalembalar juga mengeluhkan
naiknya harga beli sembako. Namun hal tersebut mau tidak mau harus dihadapi oleh
masyarakat.
Selain hal tersebut, peneliti juga menemukan bahwa kegiatan jual beli di pasar Desa
Dalembalar kurang menerapkan protokol kesehatan. Peneliti menemukan masih banyak
masyarakat yang tidak menggunakan masker ketika mereka sedang melakukan kegiatan
transaksi. Serta tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan
tidak menjaga jarak ketika kegiatan jual beli berlangsung.
Demi memutus rantai penyebaran virus ini peneliti tetap mensosialisasikan kepada
masyarakat bahwa pentingnya menjaga jarak di masa pandemi ini. Tak lupa pula peneliti
melakukan kegiatan berbagi masker kepada masyarakat yang kurang memahami akan
adanya pandemi ini. Dengan dilakukannya kegiatan teresbut, walaupun kegiatan
ekonomi tetap berjalan, peneliti berharap kepada masyarakat untuk tetap mematuhi
protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta
menjaga jarak.

21
D. Kegiatan Keagamaan Masih Tetap Berjalan

Ketika wabah covid-19 mulai melanda Kab.Pandeglang, dengan terkonfirmasinya positif


covid-19 meningkat menjadi 96 kasus yang tersebar diseluruh wilayah Kecamatan Pandeglang,
salah satunya di Kecamatan Cimanuk yang masuk zona oranye dan menjadi tempat pelaksanaan
K2N STAI Syekh Manshur.

Wabah Covid-19 di Kab. Pandeglang berdampak pada semua bidang seperti pendidikan,
sosial, agama dan ekonomi.banyak masyarakat yang mulai panik, khawatir dengan kondisi ini,
banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah Kab. Pandeglang, yang bekerja sama dengan dinas
kesehatan untuk melakukan penaggulangan wabah covid-19, mulai dari penerapan pembatasan
sosial berskala besar (PSBB ) dan penerapan protocol kesehatan seperti diwaibkan cuci tangan,
pakai masker, dilarang bersentuhan, menjaga jarak 1 sampai 2 meter, hingga sampai pada
penutupan tempat pendidikan formal dan non formal, dan membubarkan kerumunan dan lain -
lain.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, aktivitas keagamaan di Kp.Girimerta Landeuh sebelum


pandemic covid-19 khususnya di bidang majlis ta’lim sangat bersemangat dan bergairah, Seperti
yasinan, tahlilan dan pengajian rutin mulai dari pengajian ibu-ibu, pengajian bapak-bapak,
bahkan sampai pengajian tingkat RT. aktivitas pengajiannya pun relatif masih berpatokan pada
pola tradisional/ konvensional yaitu dengan ceramah melalui mimbar dan pengajian dari satu
tempat ke tempat lain.

Dan ketika masa pandemic dan era new normal seperti saat ini aktivitas keagamaan
masyarakat Desa Dalembalar khususnya di bidang majlis ta’lim di Kp. Girimerta Landeuh terus
berlangsung seperti biasanya. Hal ini dapat dilihat saat peneliti melakukan observasi. Hanya saja
sedikit yang membedakan yaitu jumlah jamaah yang berkurang, penerapan physical distancing
dan ada sebagian jamaah pengajian yang mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan
masker dan ada pula sebagian masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Hal ini pun diperkuat oleh pernyataan salah satu tokoh masyarakat di Kp. Girimerta Landeuh
yang menyatakan bahwa “aktivitas keagamaan masyarakat Kp. Girimerta Landeuh di masa
pandemic ini tetap berjalan seperti biasanya dan masih bisa dikatakan 100 % berjalan normal,
tetapi tetap antisipasi dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 dengan cara mengikuti
protocol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, dan jika ada warga yang sudah merasa kurang
sehat diharap lebih baik istirahat dirumah, untuk memulihkan kondisi tubuh dan tidak mengikuti
aktivitas kegiatan keagamaan terlebih dahulu”ujar bapak Ustad. Arifin selaku tokoh masyarakat

Tokoh masyarakat yang lainpun menambahkan pula, “justru seperti saat ini bukan hanya
usaha pencegahan dengan protocol kesehatan yang harus dilakukan masyarakat, tapi usaha
meminta perlindungan kepada Allah pun perlu dengan lebih mendekatkan diri kepada Yang
Maha Kuasa meminta perlindungan-Nya. Dan melalui Majelis Taklim ini para ulama’, kiyai,
muballigh-muballighoh, da’I, da’iyah, ustadz-ustadzah dapat menyampaikan materi-materi
keislaman baik aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah terkait wabah Virus Corona dengan
segala adanya, akibatnya, hikmahnya dan lain sebagainya” ujar Bpk Rasidi selaku sesepu dan
tokoh masyarakat Kp. Girimerta Landeuh

Dan dapat peneliti simpulkan bahwa aktivitas keagamaan masyarakat Desa Dalembalar
(Kp.Girimerta Landeuh) masih erat dengan budaya dan adat istiadat yang melekat dari
tokoh-tokoh terdahulu karena ketika masa pandemi covid-19 ini masih menjunjung
tinggi nilai-nilai keagaaman dengan mengadakan aktivitas keagamaan. khususnya dibidang
majlis ta’lim yang tetap berjalan seperti biasanya dengan teratur dan terprogram akan tetapi tidak

22
lepas dari protocol kesehatan yang sudah ditetapkan dan tetap antisipasi dalam memutus mata
rantai penyebaran covid-19 di wilayah Pandeglang. Hanya saja peneliti menyayangkan dalam
aktivitas keagaamaan di bidang majlis ta’lim yang tentunya mengumpulkan massa, masih banyak
masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan dengan alasan jarak yang tidak jauh dari
rumah sehingga tidak mengenakan masker dan masih mempunyai pemikiran bahwa di Kp.
Girimerta Landeuh ini masih aman, karena belum ada yang terkonfirmasi covid-19.

23
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa kegiatan sosial di Desa
Dalembalar pada masa pandemi covid – 19 ini begitu berdampak. Terutama pada
kegiatan pendidikan dan kegiatan ekonomi masyarakat Desa Dalembalar. Hal ini
membuat kegiatan pendidikan harus terhenti dan kegiatan belajar dialihkan dengan
belajar secara daring (online). Pada kegiatan ekonomi pandemi covid – 19 menyebabkan
harga jual turun dan harga beli naik. Dan kegiatan ekonomi di pasar Desa Dalembalar
juga menjadi terhambat.
Pada kegiatan keagamaan, pada masa pandemi ini kegiatan keagamaan masih tetap
berjalan seperti biasanya. Seperti kegiatan pengajian rutin serta shalat berjamaah masih
tetap berjalan seperti biasanya. Sehingga dampak pandemi covid – 19 terhadap kegiatan
keagamaan tidak berpengaruh banyak.
Namun, peneliti masih menyayangkan bahwa masih banyak masyarakat Desa
Dalembalar yang masih belum menyadari dan belum tanggap akan bahayanya virus
covid – 19. Peneliti masih menemukan masyarakat yang tidak mematuhi protokol
kesehatan, seperti tidak memakai masker ketika bepergian keluar rumah, tidak menjaga
jarak ketika sedang berkumpul.

B. Saran
Dari hasil pengamatan peneliti selama melaksanakan KKN di Desa Dalembalar,
peneliti masih melihat beberapa kekurangan dalam kegiatan - kegiatan sosial yang
berlangsung di Desa Dalembalar. Peneliti merasa bahwa aparatur desa seharusnya lebih
gencar lagi dalam mensosialisasikan anjuran – anjuran dari pemerintah.
Dengan cara bagaimana? Yakni dengan selalu mengingatkan kepada masyarakat
bahwa betapa bahayanya virus ini. Serta selalu mengingatkan masyarakat untuk selalu
memakai masker ketika beperian, menjaga jarak ketika ada kegiatan yang melibatkan
massa, serta mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat agar
masyarakat terhidar dari virus covid – 19.

24
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Foto bersama aparatur Desa Dalembalar (pelepasan peserta KKN)

Wawancara sekaligus silaturahmi dengan tokoh masyarakat Kp. Girimerta Landeuh

Wawancara sekaligus silaturahmi dengan Ust. Bahrain selaku guru di Madrasah Mathlaul
Huda

25
Peserta KKN membantu kegiatan pembagian BNPT dengan aparatur desa

Pembuatan cairan disinfektan bersama masyarakat Kp. Girimerta Landeuh

Foto bersama setelah pembuatan cairan disinfektan bersama warga Kp. Girimerta
Landeuh

26
Proses penyemprotan disinfektan di Kp. Girimerta Landeuh

Penyemprotan disinfektan di musola Kp. Girimerta Landeuh

Foto alat dan bahan pembuatan tempat cuci tangan dan sabun cair

27
Proses pembuatan tempat cuci tangan

Proses pembuatan tempat cuci tangan

Pemberian tempat cuci tangan dan sabun cair kepada masyarakat Kp. Kalang Anyar

28
Pemberian tempat cuci tangan dan sabun cair kepada masyarakat Kp. Girimerta Landeuh

Kegiatan senam cuci tangan bersama anak – anak Kp. Kalang Anyar

Pemberian Al – Qur’an untuk masjid Kp. Kalang Anyar

29
Kegiatan senam cuci tangan bersama masyarakat Kp. Girimerta Landeuh

Pembagian masker kepada masyarakat Kp. Girimerta Landeuh

Sosialisasi pemakaian masker kepada anak – anak

30
Kegiatan mengajar ngaji kepada anak – anak Kp. Girimerta Landeuh

Kegiatan belajar mengajar di posko belajar peserta KKN

Foto bersama setelah wawancara UMKM Ikan Mas Koi di Kp. Pabrik

31
Foto bersama setelah wawancara dengan UMKM Ikan Cupan di Kp. Pabrik

Foto bersama dengan masyarakat Kp. Girimerta Landeuh setelah acara perpisahan

32

Anda mungkin juga menyukai