KELOMPOK : 33
NAMA DPL : Dr. Fitri Yanti M.Ag
Disusun Oleh :
Nama : Titin Cahyati
NPM : 1741010088
Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
1
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : 223
Adalah benar telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tulung
Pasik, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten lampung Timur, dengan PROGRAM
KERJA sebagaimana terlampir.
Demikian surat pengesahan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
2
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan akhir kelompok mahasiswa KKN UIN Raden Intan Lampung Tahun
Akademik 2020 di Desa Tulung Pasik, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten
Lampung Timur.
NPM : 1711050250
Mengetahui,
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang dan Ridho-
Nya, sehingga tugas laporan individu ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula shalawat
beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad
SAW yang kita harapkan syafa’at Rasulullah di akhirat kelak.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan oleh penulis, untuk perbaikan selanjutnya. Dan akhirnya, penulis
menghaturkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta
berperan dalam penulisan dan penyusuna laporan ini terutama kepada :
1. Prof. Dr. H. Mukri, MA.g selaku Rektor UIN Raden Intan Lampung
2. H. Supaijo, S.H., M.H. selaku Ketua Panitia pelaksanaan KKN-DR beserta
jajarnnya.
3. Dosen Pembimbing Lapangan KKN-DR kelompok 33, Ibu Aulia Dr.Fitri Yanti
M.Ag
4. Kepala Desa Tulung Pasik Bapak Muslih beserta staf di Desa Tulung Pasik
5. Kepada kedua orang tua penulis, yang secara tidak langsung dapat
menghantarkan penulis kepada program KKN-DR.
6. Teman-teman KKN-DR UIN Raden Intan Lampung kelompok 33
7. Kepada seluruh masyarakat desa Tulung Pasik, yang telah banyak membantu
dan merealisasikan program KKN-DR.
Mudah-mudahan seluruh bantuan dari semua pihak diatas diterima dan dibalas Allah
SWT sebagai amal shaleh.
Titin Cahyati
NPM. 1741010088
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Desa................................................................................
B. Letak Geografis...........................................................................
C. Profil Desa/Kelurahan.................................................................
D. Program Kerja Desa/Kelurahan Lokasi KKN.............................
A. Pelaksanaan Kegiatan..................................................................
5
B. Hasil Kegiatan yang Ingin Dicapai.............................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
6
DAFTAR TABEL
7
Daftar Gambar
8
Daftar Lampiran
Lampiran 7 : Artikel
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada masa pandemi Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat,
menyadarkan kita untuk selalu meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Upaya
kita dalam mencegah penyebaran Covid-19 juga sangat penting guna memutus
mata rantai penyebaran Covid-191.
Sebagai salah satu daerah yang berstatus aman atau zona hijau Covid-19
Kabupaten Lampung Timur sudah menerapkan New Normal dalam tatanan
keberlangsungan hidup. New normal adalah pola hidup baru pada masa pandemi
Covid-19 dengan memperhatikan pola hidup sehat dan bersih dengan mematuhi
protokol kesehatan yang telah ditetapkan WHO maupun pemerintah. Organisasi
kesehatan dunia (WHO) telah menyiapkan pedoman transisi menuju new normal
selama pandemi Covid-19, dalam protokol tersebut negara maupun daerah harus
terbukti mampu mengendalikan penularan Covid-19 sebelum menerapkan new
normal. Pada masa new normal ini tentu bukan berarti kita bisa bebas dan
tenang hidup seperti biasanya, namun justru kita harus tetap memperhatikan
protokol kesehatan yang telah ditetapkan guna mencegah penyebaran Covid-192.
Penyebaran virus Corona yang dikenal dengan sebutan Covid-19 di beberapa
negara termasuk Indonesia, telah memberi efek yang cukup besar bagi semua
aktifitas kehidupan masyarakat3, tidak terkecuali bagi dunia pendidikan, dari
tingkat dasar hingga Perguruan Tinggi yang dalam hal ini tentu proses belajar-
mengajar secara formal menjadi terhambat atau bahkan diberhentikan. Kegiatan
1
Amin Tunda et al., “Kesuksesan Mencegah Penyebaran Covid-19 Dari Kampung : Sosialisasi Door to
Door Di Kelurahan Bone Lippu Kecamatam Kulisusu Kabupaten Buton Utara” 2019 (2020): 109–12.
2
Ramidah, “New Normal Di Tengah Pandemi Covid-19,” djkn.kemenkeu.go.id, 2020.
3
Sucika Armiani et al., “Pelatihan Pembuatan Masker Sebagai Upaya Antisipasi Penyebaran Covid-19
Di Desa Anyar Kabupaten Lombok Utara” 1, no. 1 (2020): 22–27.
10
Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga terkena imbasnya; KKN bisa saja digagalkan
pelaksanaannya mengingat KKN dilaksanakan melalui keterlibatan langsung
didalam ruang lingkup masyarakat. Bila hal ini terjadi, maka potensi
keterlambatan mahasiswa untuk menyelesaikan studinya cukup besar.
Bagaimanapun, para pihak terkait tidak menyerah dengan keadaan; berbagai
upaya solutif dicoba untuk ditawarkan dan diterapkan agar semua proses belajar
mengajar dan kegiatan-kegiatan pendukungnya dapat terus berjalan. “Bekerja
dari rumah” menjadi pilihan utama bagi sivitas akademika.
Kebijakan “bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah” yang
sedang diberlakukan dihampir seluruh instansi atau lembaga tentunya menuntut
para pihak untuk mengubah atau mengkreasikan beberapa program kegiatan
yang sudah terjadwal, salah satunya ialah Pengabdian kepada Masyarakat yang
dilakukan oleh Mahasiswa dalam bentuk KKN, agar disesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang ada. Sejatinya, Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa akan
diselenggarakan oleh Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung (UIN Raden Intan Lampung) di desa-desa yang tersebar
di dua kabupaten yang berada di Provinsi Lampung, yakni Kabupaten Lampung
Barat dan Pesisir Barat selama 40 hari, yaitu Juli - Agustus 2020. Namun, untuk
mengantisipasi atau mencegah penyebaran virus Corona tersebut disatu sisi, dan
mengantisipasi ketidakpastian kondisi pada bulan-bulan berikutnya, maka KKN
pada tahun ini akan diselenggarakan dengan pola yang disebut dengan Kuliah
Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR).
Peran dan tanggung jawab tersebut diaktualisasikan melalui kegiatan
pengabdian diri kepada masyarakat sebagai salah satu komponen Tri dharma
perguruan tinggi yang tersusun atas Pendidikan dan Penelitian yang kemudian
diimplementasikan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai seunit
pengabdian kepada masyarakat.
Adapun bentuk pengabdian yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN-DR yang
melakukan pengabdian di Desa Tulung Pasik Kecamatan Mataram Baru
11
Kabupaten Lampung Timur adalah melakukan upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 melalui pembagian masker dan hand sanitizer, pelatihan pembuatan
disinfektan kepada masyarakat dan memberikan bibit tanaman herbal di
Puskesmas Desa Tulung Pasik Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung
Timur.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi penulis dilokasi dalam melaksanakan kegiatan
KKN-DR di Desa Tulung Pasik Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung
Timur menemukan beberapa permasalahan, diantaranya :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengahadapi wabah Covid-19
2. Kurangnya pelatihan kepada Masyarakat terkait pembuatan disinfektan
C. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas penulis dapat menyimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana menyadarkan masyarakat dalam menghadapi wabah Covid-
19 ?
2. Bagaimana cara membuat cairan disinfektan menggunakan produk rumah
tangga yang baik dan benar ?
D. Nama dan Bentuk Kegiatan
a. Nama Kegiatan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka kegiatan yang dilaksanakan
adalah “Upaya Pencegahan Covid-19 di Desa Tulung Pasik Kecamatan
Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur”
b. Bentuk Kegiatan
Upaya pencegahan Covid-19 ini adalah membagikan masker,
mengadakan sosialisasi pelatihan pembuatan disinfektan kepada
masyarakat dan memberi bibit tanaman herbal di Puskesmas Desa Tulung
Pasik.
E. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bertujuan untuk :
12
1. Menumbuhkan kesadaran Masyarakat dalam menghadapi wabah Covid-
19
2. Memberikan pelatihan kepada masyarakat bagaimana cara membuat
cairan disinfektan menggunakan produk rumah tangga yang baik dan
benar
Adapun manfaat penulisan laporan ini adalah :
1. Dapat menumbuhkan kesadaran kepada Masyarakat dalam
menghadapi bahaya wabah Covid-19
2. Masyarakat dapat menerapkan pembuatan disinfektan di rumah
Masing-masing
F. Sasaran
Dalam hal ini penulis mengamati bahwa kegiatan ini akan lebih efektif apabila
ditargetkan kepada masyarakat, mengingat bahaya Covid-19 dapat menyerang
siapa saja. Karena kita mengetahui bahwasanya pada masyarakat yang pada
dasarnya di pedesaan kurang sadar dan kurang informasi akan bahanya wabah
Covid-19. Oleh sebab itu masyarakat di pedesaan harus di tingkatkan
kesadaranya dan diberi informasi mengenai wabah Covid-19.
G. Kerangka Teori Pemecahan Masalah
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Covid-19 dapat menyebar
melalui partikel-partikel dari bersin atau batuk penderita yang menempel pada
objek lain seperti pakaian atau alat elektronik dari orang sekitarnya dan benda
mati lainnya4. Berdasarkan hal tersebut Covid-19 dapat dicegah penyebarannya
melalui beberapa cara. Untuk itu, adapaun beberapa cara pemecahan masalah
yang terjadi, yaitu :
1. Membagian masker dan hand sanitizer kepada masyarakat Desa
Tulung Pasik
2. Memberikan bibit tanaman herbal seperti kunyit dan jahe di
Puskesmas Desa Tulung Pasik
4
Annisa Lazuardi Larasati, Dolih Gozali, and Chandra Haribowo, “Penggunaan Desinfektan Dan
Antiseptik Pada Pencegahan Penularan Covid-19 Di Masyarakat” 5, no. 3 (2020): 137–45,
https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v5i3.27066.
13
3. Melakukan pelatihan pembuatan disinfektan kepada masyarakat Desa
Tulung Pasik
H. Metode
Dalam melaksanakan program ini, penulis menggunakan jenis penelitian yang
bersifat deskriptif dengan metode survey lapangan yaitu penelitian yang
dilakukan langsung kelapangan atau terjun langsung ke Masyarakat Desa Tulung
Pasik Kecamatan Mataram Baru dengan tetap mematuhi protocol kesehatan
untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data yang penulis
gunakan yaitu dengan observasi langsung ke lapangan atau terjun langsung ke
Masyarakat kampung yang berada di Desa Tulung Pasik.
14
BAB II
A. Sejarah Desa
Pada tahun 1972 Tulung Pasik telah resmi ditetapkan sebagai Kampung
Defenitip oleh Pemerintah Kabupaten karena telah memenuhi persyaratannya
baik jumlah penduduk dan sarana Desa ( Tanah Lapangan, Masjid atau Langgar
untuk beribadah, Madrasah untuk pendidikan dan Balai Kampung ), maka
Tulung Pasik telah memenuhi syarat dan disyahkan sebagai pemekaran dari
Kampung Labuhan Maringgai.
Pada waktu itu wilayah ini masih merupakan hutan bambu dan semak belukar
serta terdapat pula umbulan yang di huni oleh 36 Kepala Keluarga, yang waktu
itu di kenal dengan sebutan nama Lebung Piyes, kemudian oleh tokoh-tokoh
setempat diganti namanya menjadi Tulung Pasik yang memiliki arti yaitu ;
Tulung adalah Dusun kecil dekat hutan atau perladangan sedangkan Pasik
adalah Pasir, maka arti nama Tulung Pasik adalah sebuah Dusun Kecil yang
berbatasan dengan Pasir atau pesisir pantai.
Untuk menentukan Kepala Kampung Tulung Pasik, pada waktu itu
masyarakat bermusyawarah dalam membentuk Panitia Pemilihan Kepala
Kampung agar pemilihan Kepala Desa dapat terlaksana secara langsung yang
dipilih oleh masyarakat.
Pada waktu itu jumlah masyarakat yang memilih kurang lebih ada 320, dan
memiliki 2 kandidat yang mencalonkan diri sebagai calon Kepala Kampung
yaitu ; Bapak M. Zen dan Bapak Daeng Lahmudin HS. Dari hasil Pemilihan
secara langsung tersebut akhirnya pemilihan Kepala Kampung dimenangkan
oleh Bapak Daeng Lahmudin HS.
Sedangkan Kepala Suku semenjak Kampung Tulung Pasik menjadi Desa
Defenitive dirubah menjadi Kebayanan atau Kepala Dusun untuk
15
mempermudah dalam menjalin hubungan antara masyarakat dengan
Kepemerintahan Desa dalam upaya pembangunan Kampung Tulung Pasik5.
B. Demografi dan Geografis Desa
a. Geografis
1. Letak dan Luas Wilayah
Desa Tulung Pasik Kecamatan Mataram baru Kabupaten
lampung Timur Berjarak 75 KM dari Ibu Kota Bandar Lampung dan
125 Km dari pelabuhan dermaga Bakauheni, terletak 10 Km dari
pantai Way Kambas yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa
dengan luas wilayah memiliki luas wilayah 1200 Ha yang meliputi 6
wilayah administrasi pemerintahan atau dusun dan 15 Rukun
Tetangga dan masyarakat Desa Tulung Pasik mayoritas bekerja
sebagai petani.
2. Iklim
Sebagaimana iklim desa-desa diwilayah Indonesia, iklim desa
Tulung pasik mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut
mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di
Desa Tulung Pasik Kecamatan Mataram Baru.
b. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk
1. Jumlah Penduduk
Desa Tulung Pasik memiliki jumlah penduduk 1810 jiwa dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 1
Jumlah penduduk
Jenis Kelamin Jumlah
Jumlah
No Kepala
Penduduk P L
Keluarga
5
Edy Santoso, “Sejarah Singkat Berdirinya Desa Tulung Pasik,” 2016,
http://tulungpasiksejarah.blogspot.com/#:~:text=Sejak tanggal 20 Oktober 1972,Bapak Daeng
Lahmudin HS.
16
1. 3.452 Jiwa 1.519 Jiwa 1.635Jiwa 928 Jiwa
2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Tulung Pasik adalah sebagai
berikut :
Tabel 2
Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1. Belum Sekolah 83 Orang
2. Tidak tamat Sekolah Dasar 94 Orang
3. Tamat SD/sederajat 121 Orang
4. Tamat SLTP/Sederajat 325 Orang
5. Tamat SMU/Sederajat 658 Orang
6. Tamat Akademi/Sederajat 61 Orang
7. Tamat Perguruan Tinggi/Sederajat 23 Orang
8. Buta Huruf 12 Orang
3. Mata Pencaharian
Tabel 3
Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah Jiwa
1. PNS 15 Jiwa
2. Petani 153 Jiwa
3. TNI/POLISI 5 Jiwa
4. Buruh 60 Jiwa
5. Pedagang 25 jiwa
5. Lainnya 60 Jiwa
17
sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani singkong dan
petani padi sawah dengan sebagian besar hasil panen dijual untuk
kebutuhan hidup sehari – hari terutama untuk membiayai sekolah
anak-anaknya, sedangkan penduduk yang tidak memiliki lahan
pertanian umumnya mereka bekerja sebagi buruh kasar dan
sebagian bekerja sebagai supir kendaraan sebagian lagi ada yang
menekuni usaha peternakan seperti, kambing, unggas dan
budidaya ikan air tawar.
4. Pola Penggunaan Tanah
Penggunaan tanah di Desa Tulung Pasik sebagian besar
diperuntukkan untuk tanah pertanian dan juga perkebunan,
sedangkan sisanya berupa bangunan dan fasilitas lainnya.
5. Kepemilikan Ternak
Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk desa Tulung
Pasik adalah sebagai berikut :
TABEL 4
KEPEILIKAN TERNAK
NO HEWAN JUMLAH JUMLAH PEMILIK
1 SAPI 7 EKOR 5 ORANG
2 KAMBING 215 EKOR 15 ORANG
3 AYAM 5000 EKOR 25 ORANG
4 ITIK/BEBEK 60 EKOR 15 ORANG
18
Desa Bor Desa Ronda Desa
1 2,0
1 Unit 4 Unit 6 Unit 6 Unit 12 Unit
Unit Km 1 Unit
19
a. Perencanaan pembangunan, penentuan titik lokasi pembangunan,
penanganan kendala dilapangan
b. Perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat; peningkatan
kemampuan, kegiatan usaha, keagamaan dan budaya serta
kegiatan sosial lainnya HUT Desa dll
5. Seksi Pembangunan
a. Pelaksanaan pembangunan berdasarkan rencana dari kasi
perencanaan mulai dari 0% s/d 100% kegiatan
b. Kegiatan gotong royong pembangunan dan kegiatan lainnya
untuk perawatan/kebersihan area umum
6. Seksi Pelayanan
Sosialisasi masyarakat setiap dusun tentang bantuan sosial,
kesehatan serta administrasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
20
KEPALA DESA
MUSLIH
BADAN LPMD
PERMUSYAWARATAN
DESA (BPD)
SEKERTARIS DESA
EDY SANTOSO
21
KECAMATAN MATARAM BARU KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
KETUA
SUWARNO
22
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Tabel 6
Struktur LPMD
NO JABATAN NAMA
5. Bendahara Desmiyadi
Ketua : Mutatohirin
7. Anggota :
Seksi Sarana
1. Suwarto
2. Sujarwanto
Ketua : Muhyadi
8. Seksi Ekonomi Anggota :
1. Kadar Iswanto
2. Hafid
Ketua : Ahmad Arif
9. Seksi Lingkungan Anggota :
1. Suramto
2. Senen
Ketua : Satimo
10. Seksi Pemuda Anggota :
1. Samuri
2. Andi Setiawan
11. Seksi Tradisi Ketua : M. Ridwan
Anggota :
23
1. Budi Harjono
2. Makroni
Ketua : Nursilawati
Anggota :
12. Seksi PKK
1. Siti Nurhayati
2. Siti Romlah
24
Tabel 7
NO JABATAN NAMA
1 Ketua Witoyo
4 Sekertaris 2 Martini
Ketua : Sukri
6 Bidang Pengembangan Anggota :
Organisasi Dan SDM 3. Iskandar
4. Hermiyati
Bidang Kesejahteraan Sosial Ketua : Medi
Anggota :
7 Pengembangan Ekonomi
3. Nuli Saputra
Koperasi Dan UKM 4. Hamdan
Ketua : Sutikno
Bidang Hubungan Masyarakat
8 Anggota :
Publikasi Dan Komunikasi 3. Peti Anamanlova
4. Hafid
Ketua : Joko Yusmanto
Bidang Lingkungan Hidup Seni
9 Anggota :
Budaya Dan Pariwisata 3. Intan Mayasari
4. Zainal
Ketua : Andi Setiawan A
Bidang Kesejahteraan Dan Anggota :
10
Olahraga 3. Andi Setiawan B
4. Sukirwan
25
Anggota :
Pembinaan Mental 3. Ali Mansur
4. Insiyah
Ketua : Rusmini
Bidang Pemberdayaan Anggota :
12
Perempuan Dan Anak 1. Titin Riyatini
2. Samson
Ketua : Jumirin
Bidang Hubungan Kerjasama Anggota :
14
Dan Kemitraan 1. Aminan
2. Suprihatin
Bab III
26
1. Realisasi Progja
Tabel 8
Program Kerja
27
dan kegiatan masyarakat untuk kurang baik
lain nya berolahraga
28
2. Faktor Pendorong dan Penghambat
a. Faktor Pendorong
Adapun faktor pendorong selama kegiatan KKN berlangsung :
1. Adanya antusias dari lingkungan masyarakat terhadap program
kerja mahasiswa KKN-DR di desa Tulung Pasik sehingga kegiatan
yang hendak dilaksanakan mendapat respon positif.
2. Dukungan yang penuh dari orang tua,sanak-saudara serta
masyarakat setempat sehingga mahasiswa KKN-DR lebih
semangat dalam menjalankan program-program yang sudah ada.
3. Terjalin kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN-DR dengan
masyarakat setempat.
b. Faktor Penghambat
Kurang kesadaran masyarakat terhadap pencegahan Covid-19
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan tersebut adalah :
1. Kegiatan berjalan dengan lancar berkat dukungan dari aparatur desa Tulung
Pasik
2. Tingkat antusias dan partisipasi dari masyarakat desa Tulung Pasik membawa
dampak positif dalam pencegahan Covid-19
3. Pemberian disinfektan kepada masyarakat berdampak positif dalam salah satu
upaya pencegahan Covid-19
B. Saran
Menurut penulis perlu adanya upaya lebih lanjut dalam pencegahan Covid-19
agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan tetap mematuhi protokol
kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
30
DAFTAR PUSTAKA
Armiani, Sucika, Siti ribiatul fajri, Ahmad Sukri, and Baiq yulia pidiawati. “Pelatihan
Pembuatan Masker Sebagai Upaya Antisipasi Penyebaran Covid-19 Di Desa
Anyar Kabupaten Lombok Utara” 1, no. 1 (2020): 22–27.
Larasati, Annisa Lazuardi, Dolih Gozali, and Chandra Haribowo. “Penggunaan
Desinfektan Dan Antiseptik Pada Pencegahan Penularan Covid-19 Di
Masyarakat” 5, no. 3 (2020): 137–45.
https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v5i3.27066.
Ramidah. “New Normal Di Tengah Pandemi Covid-19.” djkn.kemenkeu.go.id, 2020.
Santoso, Edy. “Sejarah Singkat Berdirinya Desa Tulung Pasik,” 2016.
http://tulungpasiksejarah.blogspot.com/#:~:text=Sejak tanggal 20 Oktober
1972,Bapak Daeng Lahmudin HS.
Tunda, Amin, Irianto Ibrahim, Nur Israfyan Sofian, Arfani Kurniawan, Asrul Tawulo,
Aryuni Salpiana Jabar, and Yoenita Djayadisastra. “Kesuksesan Mencegah
Penyebaran Covid-19 Dari Kampung : Sosialisasi Door to Door Di Kelurahan
Bone Lippu Kecamatam Kulisusu Kabupaten Buton Utara” 2019 (2020): 109–
12.
{Bibliography}
31
L
A
M
P
I
R
A
N
32
Lampiran 1
Surat izin pelaksanaan KKN-DR
33
Lampiran 2
Surat keterangan dari kepala desa/ Lurah telah melaksanakan KKN-DR
34
LAMPIRAN 3
Daftar hadir peserta kegiatan
35
Lampiran 4
Materi Kegiatan
36
Lampiran 5
Laporan harian
37
Lampiran 6
Dokumentasi kegiatan
1. Saat acara sosialisasi
38
39
40
41
4. Gambar saat pemberian bibit tanaman herbal Di Puskemas Desa
42
8. Gambar saat panen jagung
43
10. Gambar saat proses pembuatan sale pisang
44
Lampiran 7
Artikel
Titin Cahyati1)
titincahyati9898@gmail.com
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan
1)
Lampung
Abstrak
Corona virus menjadi permasalah dunia karena proses penyebaran yang mudah dan cepat,hal
ini juga berdampak diberbagai bidang salah satunya dibidang pendidikan,semua kegiatan
dialihkan menjadi daring termasuk KKN. KKN(Kuliah Kerja Nyata)merupakan kegiatan
mengabdi dimasyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sukarela tanpa meminta
timbal balik. Dalam hal ini banyak upaya yang dilakukan demi memutus mata rantai
penyebaran virus ini salah satunya dengan penggunaan disinfektan.Disinfetan digunakan
untuk membunuh bakteri,virus dan kuman yang berada di benda mati namun walaupun
begitu hendaknya gunakan diisnfektan sebijak mungkin dan sesuai dengan anjuran
Kementrian Kesehatan.Permasalahan nya ialah masih banyak masyarakat desa yang belum
mengetahui cara pembuatan disinfektan terutama di desa Tulung Pasik Kecamatan Mataram
baru Kabupaten Lampung Timur.Metode yang digunakan dalam pengabdian ini ialah dengan
memberikan sosialisasi pembuatan disinfektan oleh mahasiswa KKN. Kemudian hasil dari
pengabdian ini ialah membagikan disinfektan secsra gratis kepada peserta sosialisasi di desa
Tulung Pasik.
The Corona virus is a world problem because of the easy and fast spreading process, this
also has an impact in various fields, one of which is in the field of education, all activities are
transferred to online including KKN. KKN (Real Work Lecture) is an activity carried out by
45
students in the community carried out by students on the grounds without asking for
feedback. In this case, many efforts have been made to break the chain of spread of this virus,
one of which is the use of disinfectants. Disinfectants are used to kill bacteria, viruses and
germs that are in inanimate objects, but are so easy to use, use disinfectants as wisely as
possible and in accordance with the recommendation of the Ministry of Health. There are
many village people who have not seen how to make disinfectants, especially in the village of
Tulung Pasik, Mataram Baru Subdistrict, East Lampung Regency. The methods used in this
service include providing dissemination of disinfectant making by KKN students. Then the
results of this service were distributed free disinfectants to the socialization participants in
the village of Tulung Pasik.
Pendahuluan
Dalam hal ini, mengabdi kepada masyarakat diimplementasikan dalam bentuk KKN
(Kuliah Kerja Nyata). KKN dilakukan mahasiswa dengan mengaplikasikan keilmuan mereka
selama didapat diperguruan tinggi pada waktu dan tempat tertentu yang sudah ditetapkan
oleh perguruan tinggi, Dan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung melakukan
6
fiza islahiyya et al., “Pembuatan dan Penyemprotan Disinfektan : Kegiatan KKN Edisi” 2 (2020): 50–
55.
46
kegiatan KKN Di desa masing-masing. Hal ini dikarenakan Pandemi Covid-19 yang
membuat KKN kali ini sedikit berbeda yang disebut sebagai KKN-DR.
Dunia saat ini sedang dilanda krisis kesehatan disebakan oleh Corona virus hingga
menggemparkan dunia termasuk Indonesia. Corona virus merupakan bagian dari keluarga
virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat
seperti MERS dan SARS, penyakit yang disebabkan oleh corona virus dikenal dengan Covid-
19 adalah jenis baru ditemukan 2019 dan belum pernah ditemukan kasus menyerang
manusia sebelum nya.7
Virus ini muncul untuk pertama kalinya di Wuhan China,yang kemudian menyebar
hingga keseluruh belahan dunia. Corona virus menjadi persoalan diberbagai belahan dunia
karena dampak yang dirasakan tak hanya dibidang kesehatan tetapi merambak kebidang
ekonomi. Karena penularan nya yang sangat cepat maka WHO menetapkan virus ini sebagai
Pandemi. Untuk saat ini pasien yang terpapar semakin hari semakin meningkat karena virus
ini dapat dengan mudah menyebar dan menyerang manusia tanpa mengenal usia dan
penularan virus ini dapat terjadi ketika kita berkontak langsung dengan penderita. 8
Dalam pandangan Ausrianti, dkk. (2020), salah satu penyebab penularan Covid-19
adalah kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap Covid-19 tersebut. Olehnya itu, untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat dibutuhkan metode yang baik dan benar
berupa edukasi hingga sampai ke titik paling jauh. Edukasi ini disosialiasasikan hingga ke
pelosok desa. Namun, fakta korban Covid-19 terus bertambah. Dalam rentan waktu yang
singkat, serangan virus ini semakin meningkat. Upaya ini merupakan bentuk dari
komunikasi kesehatan. Rahmadania (2012) menyebutkan komunikasi kesehatan adalah
penyebaran informasi melalui berbagai media untuk menjaga kesehatan. Selanjutnya,
Kreuter dan McClure (2004) menyebutkan, dalam merencanakan dan melaksanakan
7
Monik Krisnawati et al., “Resiko dan Upaya Pencegahan Pandemi Covid-19 Bagi Masyarakat
RSPAU Dr. S. Hardjolukito” 2, no. 2 (2020).
8
Amin Tunda et al., “Kesuksesan Mencegah Penyebaran Covid-19 Dari Kampung : Sosialisasi Door
to Door Di Kelurahan Bone Lippu Kecamatam Kulisusu Kabupaten Buton Utara” 2019 (2020): 109–
12.
47
kampanye, program, atau pendidikan komunikasi kesehatan materi-materi rasional,
keputusan operasional tertentu harus dibuat. 9
a. Peraturan Pemerintah
9
Dalinama Telaumbanua, “Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19 Di Indonesia,”
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama 12, no. 01 (2020): 59–70,
https://doi.org/10.37680/qalamuna.v12i01.290.
48
Sebelum menetapkan kedaruratan kesehatan masyarakat, pemerintah
pusat terlebih dahulu menetapkan jenis penyakit dan faktor risiko
yang dapat menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Seperti
informasi dan kejadian pada awal tahun
2020 ini, jenis penyakit yang sangat meresahkan dunia internasional yaitu
Covid-19. Pemerintah Indonesia menjelaskan bahwa ada dua mekanisme virus
corona yaitu menyerang organ tubuh manusia hingga mengakibatkan
kematian (CNN Indonesia,
49
3) Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Pelaksanaan Karantina Wilayah di
Pintu Masuk Dalam keadaan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
meresahkan dunia, pemerintah pusat dapat menetapkan karantina wilayah
di pintu masuk. Berdasarkan informasi yang tersebar di banyak media,
antara lain IDN Times Bali (2020) menyatakan bahwa Covid-19 berasal
dari Wuhan, Tiongkok, dan virus tersebut telah tersebar di berbagai
negara, maka Pemerintah Indonesia perlu membuat karantina wilayah.
Karantina wilayah adalah “pembatasan penduduk dalam suatu wilayah
termasuk wilayah pintu masuk beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit
dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan
penyebaran penyakit atau kontaminasi” (Pasal 1 angka 10 UU Kekarantinaan
Kesehatan). Karantina wilayah dilakukan dalam rangka mencegah Covid-19
masuk ke Indonesia karena Covid-19 ini gampang terinfeksi kepada orang
lain melalui pernafasan dan melalui sentuhan badan. Dengan demikian,
warga negara asing maupun warga negara Indonesia yang berasal dari luar
dan berdatangan ke Indonesia perlu diperiksa apakah yang bersangkutan
telah terjangkit atau tidak Covid-19. Pembatasan utama terkait dengan
karantina wilayah ini wajib dilakukan di pintu masuk baik di pelabuhan,
bandar udara, maupun pos lintas
Tentunya efektif tidaknya karantina wilayah ini ketika ada standar pemeriksaan
dari pemerintah Indonesia. Hal ini didasarkan pada ketentuan Pasal 14 ayat (2) UU
Kekarantinaan Kesehatan yang menentukan bahwa “ketentuan tata cara pelaksanaan
karantina wilayah di pintu masuk diatur dengan Peraturan Pemerintah”.
Saat ini memang hal terpenting ialah bagaimana menumbuhkan kesadaran akan
bahaya corona virus ini dan mencegah penularan nya dengan tetap mengikti anjuran
pemerintah, sebagai warga negara yang baik maka sudah sepatutnya mengikuti aturan yang
sudah ditetapkan. Walaupun sulit rasanya untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya covid,
hal ini dapat disebabkan bahwa memang sejak awal kurang nya edukasi kepada masyarakat
10
Tunda et al., “Kesuksesan Mencegah Penyebaran Covid-19 Dari Kampung : Sosialisasi Door to
Door Di Kelurahan Bone Lippu Kecamatam Kulisusu Kabupaten Buton Utara.”
50
tentang bahaya dan penularan Covid-19 ini. Yang berdampak akhirnya banyak masyarakat
yang acuh dan tak perduli seolah-olah berpikir ini hanya menjadi tanggung jawab pemerintah
saja.(Telaumbanua,Dalinama 2020)11
Namun pada kenyataan nya hingga saat ini tetap saja pasien terpapar Covid terus
saja mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena kurang taatnya masyarakat terhadap
aturan pemerintah,jika hal ini tetap terus dibiarkan maka akan membuat pandemi ini smeakin
lama semakin parah dan akhirnya sulit untuk dibasmi.
Menghadapi Corona virus ini memang tidaklah mudah butuh sinergisitas antara
pemerintah dengan semua elemen mengenai kesiapan siagaan bersama melawan virus ini.
Sejak awal pemerintha nampak tidak siap ditandai diawal pemerintah mengatakan bahwa ini
tidak berbahaya dan tidak akan sampai di Indonesia, namun statement seperti ini tidak
didorong dengan bukti otentik dan tindakan yang nyata dari pemerintah untuk melakukan
tindakan tegas sebelum virus ini masuk dan menyebar ke Indonesia. Justru semua seketika
menjadi panik ketika virus ini mulai masuk kemudian setiap harinya semakin meningkat
pasien yang terpapar dan akhirnya dikeluarkan lah statement Indonesia darurat kesehatan.
Namun seiring berjalan nya waktu sudah banyak negara yang mengubah status
lockdown menjadi New Normal termasuk Indoesia saat ini, dimana seluruh lapisan
masyarakat sudah dapat bekerja dan melakukan aktivitas seperti biasanya,namun tetap harus
memperhatkan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker,selalu mencuci tangan,
11
Telaumbanua, “Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19 Di Indonesia.”
51
menggunakan hand sanitizer dan disinfektan, agar dapat memutus mata rantai penularan
corona virus ini.
Disinfektan cairan yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi yang disebabkan oleh
virus atau bakteri,membunuh dan menurunkan perkembangan jumlah mikrooganisme atau
kuman lain.cairan disinfektan ini biasanyan diaplikasikan ditangan,lantai,ruangan peralatan
serta pakaian.
Dalam hal ini,banyak edukasi yang dilakukan pemerintah untuk memberikan pemahaman
pada masyarakat akan penting nya tetap memperhatikan protokol kesehatan dimasa new
normal dan salah satunya dilakukan Mahasiswa KKN-DR UIN Raden Intan Lampung yang
bekerja sama dengan aparatur desa memberikan edukasi dan sosialisasi pembuatan
Disinfektan. Yang bertujuan untuk memperlihatkan efektivitas pemakaian disinfektan
dirumah atau ditempat umum demi pencegahan penularan corona virus.
Rumusan Masalah
Aparatur desa dan jajaran nya kurang memahami mekanisme pembuatan disinfektan
dan bagaimana komposisi nya secara detail. Dan juga kurang memahami bahan serta alat
yang digunakan sesuai dengan anjuran Kementrian Kesehatan. Oleh sebab itu, maksud dari
kegiatan ini ialah mengedukasi masyarakat desa Tulung Pasik Kecamatan Mataram Baru agar
mampu memahami teknis atau mekanisme pembuatan disinfektan ini secara baik dan juga
benar sesuai dengan standar yang ada dan juga diharapkan semoga setiap rumah di desa
Tulung Pasik mampu membuat disinfektan sendiri demi mencegah penularan Covid-19.
Metode
Metode yang digunakan pengabdian kali ini meliputi beberapa tahap. Tahap pertama,tim
pelaksana melakukan koordinasi dengan pihak desa dan bidan desa bahwa akan dilakukan
kegiatan sosialisasi pembuatan disinfektan dalam hal ini salah satu upaya untuk mencegah
covid-19. Tahapan kedua,tim pelaksana melakukan persiapan bahan dan perlengkapan
pembuatan disinfektan. Tahapan ketiga,tim pelaksana melakukan kegiatan sosialisasi
pembuatan disinfektan di desa Tulung Pasik Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung
Timur. Adapun dalam kegiatan ini terdapat beberapa bagian:
Pembukaan
52
Kegiatan ini meliputi kegiatan sambutan dan pemberiaan materi oleh Bidan Desa
Praktek
Pembuatan disinfektan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN
Penyerahan produk
Pembagian disinfektan yang telah dibuat kepada peserta acara sosialisasi
Selain itu, metode lain yang digunakan penulis dengan metode Studi Literatur Review
dilakukan secara online melalui penelusuran situs jurnal salah satunya ialah Google Scholar
dan situs jurnal lainnya.Jurnal nasional dan internaiosnal serta artikel yang digunakan ialah
jurnal nasional dengan kata kunci meliputi (Corona,Disinfektan,Interaksi dan Virus). Adapun
manfaat literatur review :
Pencegahan penyakit menjadi prioritas utama untuk saat ini dengan cara tetap
menjaga kebersihan diri dan rumah serta lingkungan untuk menghindari penyebaran penyakit
yang disebbakan mikroorganisme. Produk antimikroba merupakan zat yang dapat membunuh
bakteri,virus atau jamur yang menempel di benda mati salah satunya Covid-19. Lantai dan
engsel pintu adalah salah satu dari permukaan yang paling rentan menjadi tempat
pertumbuhan mikroba yang disebabkan oleh suhu yang lembab,disinfektan merupakan alat
yang ampuh untuk melawan pertumbuhan mikroba atau mikroorganisme.
Untuk menjaga lingkungan tetap steril dari mikroorganisme atau kuman dan bakteri
sepertinya hal yang sangat sulit karena perkembangan nya yang sangat cepat. Dengan hanya
53
menggunakan cairan pemersih lantai saja sepertinya tidak cukup untuk membunuh atau
mencegah perkembangan mikroorganisme. Namun, hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan cairan disinfektan yang sesuai dengan standar yang ada maka akan mampu
menghambat dan meminimalisir mikroorganisme,bakteri atau kuman serta virus.
oleh sebab itu maka perlu rutin dalam membersihkan lantai dan permukaan benda
mati lain nya dirumah. Tekad kami mengadakan sosialisasi pembuatan disinfektan tujuannya
ini merupakan salah satu cara untuk melakukan pencegahan penularan Covid-19 di desa
Tulung Pasik Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur. Menggunakan cairan
disinfektan merupakan salah satu upaya mencegah penularan Covid-19, standar pembuatan
disinfektan juga harus sesuai dengan standar dari Kementrian Kesehatan. 12
Kegiatan ini bekerja sama dengan aparatur desa dan masyarakat.Metode ini memiliki
andil penting agar masyarakat tetap merasa aman dan tidak perlu khawatir ketika mengikuti
acara sosialisasi karena peserta sangat terbatas.Maka acara sosialisasi ini setiap peserta tetap
memperhatikan protokol kesehatan meliputi (tetap menggunakan masker, jaga jarak, dan
panitia pun menyediakan hand sanitizer untuk setiap peserta sebelum memasuki ruangan).
(Armilani,Sucika 2020)13
Kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal senin 3Agustus 2020 di Balai Desa Tulung
Pasik. Acara ini dihadiri oleh Bapak Lurah yaitu pak Muslih dan jajaran nya kemudian di
hadiri oleh Bidan desa Bu Ety beserta di hadiri oleh Babinsa. Kegiatan ini dimulai dari
sambutan Kepala Desa kepada peserta acara sosialisasi, kemudian dilanjutkan oleh bu bidan
desa sekaligus mengisi materi pada acara ini memberikan pemahaman tentang apa itu New
Normal. Setelah itu, praktek pembuatan disinfektan oleh mahasiswa KKN kepada peserta
acara tersebut yang sebelumnya bahan dan alat sudah disiapkan terlebih dahulu.
Jadi disini kami membuat cairan disinfektan untuk ukuran 1 liter air bersih. Dan
Sebelum acara berlangsung kami sudah membuat dan menyediakan disinfektan sebanyak 6
liter disinfektan yang sudah dimasukkan ke dalam botol dan siap untuk dibagi. Kami
menggunakan metode seperti ini karena untuk meminimalisir waktu.jadi ketika acara
sosialisasi pembuatan disinfektan berlangsung hanya memberikan sampel saja.
Masyarakat masih banyak sekali berpikir bahwa hanya menjaga jarak dengan orang
lain dapat mencegah penularan Covid-19,padahal virus ini dapat menyebar melalui partikel-
partikel yang berada di benda sekitar kita dan juga benda mati.Virus ini dapat menular
12
Tunda et al., “Kesuksesan Mencegah Penyebaran Covid-19 Dari Kampung : Sosialisasi Door to
Door Di Kelurahan Bone Lippu Kecamatam Kulisusu Kabupaten Buton Utara.”
13
islahiyya et al., “Pembuatan dan Penyemprotan Disinfektan : Kegiatan KKN Edisi.”
54
dengan jarak 1-2 Meter melalui batuk atau bersin maka hendaknya kita senantiasa
menggunakan masker ditempat umum. Cara penyebaran virus ini dengan kontak fisik
langsung dengan penderita seperti berjabat tangan atau lingkungan yang terkena virus seperti
gagang pintu atau meja dan kursi dan tetap selalu mencuci tangan serta wajah dengan teratur.
Apabila hal ini tidak diperhatikan maka akan terus meluasnya penyebaran virus ini.
Contoh ketika ada seseorang yang terpapar Covid-19 bersin kemudian tidak menutup
nya dengan tisu atau menutup dengan lengan bagian dalam atau menutup dengan tangan nya
kemudian menyentuh barang ditempat umum atau bahkan bersalaman yang kemudian orang
lain kembali menyentuh barang tersebut, hal ini bahaya karena dengan kecerobohan seperti
ini dapat menjangkit orang disekitarnya karena telah terjadi perpindahan penyakit. Salah satu
cara mencegah penyebaran dengan cara tetap menjaga kesehatan diri dan lingkungan tetap
menjalankan protokol kesehatan ketika diluar rumah.
Kesimpulan
1. Respon dan partisipasi masyarakat desa Tulung Pasik Kecamatan Mataram Baru
Kabupaten Lampung Timur memberikan dampak positif dalam pencegahan Covid-
19 dengan menggunakan disinfektan
2. Semoga dengan adanya acara ini, kedepan nya masyarakat desa Tulung Pasik mampu
membuat disinfektan
3. Pembagian disinfektan secara gratis dapat berguna bagi masyarakat desa Tulung
Pasik dalam pencegahan Covid-19.
Saran
Semoga setelah acara ini akan ada acara selanjutnya yang dapat mengedukasi masyarakat
mengenai Covid-19 sehingga masyarakat paham kemudian tetap terjalin kerja sama yang
baik antara masyarakat dengan aparatur desa saling bekerja sama dalam penanganan Covid-
19 ini,selanjutnya penulis berharap acara yang dibuat ini memberi dampak positif dan
bermanfaat untuk masyarakat karena saat ini kita saling bahu-membahu melawan Covid-19.
Dan yang terakhir penulis berharap adanya kerja sama dengan pihak lain dalam
mengembangkan model sosialisasi yang lebih terbuka dan luas.
DAFTAR PUSTAKA
55
Arditama,erisandi,Lestari,puji.” JogoTonggo: Membangkitkan Kesadaran dan
Ketaatan Warga Berbasis Kearifan Lokal Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Jawa
Tengah”8,no 2(2020)
Islahiyya, fiza, rifngan ramadani, rizky firmansyah, siti nur mahmudah, dan sri wahyuni
ramli. “Pembuatan dan Penyemprotan Disinfektan : Kegiatan KKN Edisi” 2 (2020): 50–
55.
Krisnawati, Monik, Jihan Pitaloka, Adriansyah Jullyandri, and Alat Pelindung Diri. “Resiko
dan Upaya Pencegahan Pandemi Covi-19 Bagi Masyarakat RSPAU Dr. S.
Hardjolukito” 2, no. 2 (2020).
Sucika Armiani, Siti Rabiatul Fajri, Akhmad Sukri, Baiq Yulia Pidiawati. " Pelatihan
Pembuatan Masker Sebagai Upaya Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Desa
Anyar Kabupaten Lombok Utara" 1,no 1 Mei (2020)
Supandi, Pramulani, Muly, Lestari, Ani,Pahriyani. " Pembuatan Karbol sebagai
Desinfektan Lantai" Vol. 8, No. 2, pp. 193-200; 2019
Tunda, Amin, Irianto Ibrahim, Nur Isra fyan Sofian, Arfani Kurniawan, Asrul Tawulo,
Aryuni Salpiana Jabar, and Yoenita Djayadisastra. “Kesuksesan Mencegah Penyebaran
Covid-19 Dari Kampung : Sosialisasi Door to Door Di Kelurahan Bone Lippu
Kecamatam Kulisusu Kabupaten Buton Utara” 2019 (2020): 109–12.
{Bibliography}
Lampiran 9
Surat Pernyataan Karya Tulis
56
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Titin Cahyati
Npm : 1741010088
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Tahun Ajaran : 2019/2020
Dengan saya menyatakan bahwa isi karya tulis ini dengan judul :
“Interaksi Mahasiswa KKN Dalam Pembuatan Disinfektan Di Desa Tulung
Pasik Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur”
Ini adalah benar-benar karya saya sendiri, saya tidak plagiarisme atau
mengutip dengan cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam tradisi
keilmuan.
Titin Cahyati
Lampiran 10
Dokumentasi berbasis media sosial
1. Facebook
57
Link video 1
https://www.facebook.com/100052106650744/posts/138305311249690/?
flite=scwspnss&extid=rSYkHRq57X7rQr5K
Link video 2
https://www.facebook.com/100052106650744/posts/143514170728804/?
flite=scwspnss&extid=o0vmDay8l400BZq0
2. Instagram
Link video 1
https://www.instagram.com/tv/CDtPxeWBEF4/?igshid=7z2fwp1nsm2u
Link video 2
https://www.instagram.com/tv/CDL3UeDhDCt/?igshid=1ucusqcn6aug8
3. Youtube
58
Link video 1
https://youtu.be/Z1cT-_IjATo
Link video 2
https://youtu.be/c402CeFAU7I
59