Perbedaan statistik non parametrik dan parametrik terletak pada bentuk
distribusi non parametrik tidak mempermasalahkan bentuk distribusinya (bebas distribusi) sedang parametrik harus diketahui bentuk distribusi (berdistribusi normal/bentuk distribusi lain (binominal, poison, dsb)), skala pegukuran statistik non parametrik yaitu skala nominal dan ordinal, statistik parametrik skala pengukurannya menggunakan skala interval dan rasio. Uji non parametrik jumlah sampelnya kecil sedang parametrik jumlah sampel besar atau bisa juga jumlah sampel kecil tetapi memenuhi asumsi salah satu bentuk distribusi. 2. a. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji spearman rank. Penelitian ini menggunakan 2 variabel dengan skala ordinal yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut. b. Cara-cara melakukan analisis spearman rank di spss : c. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan dapat dilihat melalui hasil nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < α dengan nilai α 0,05. 3. a. Penelitian ini menggunakan uji statistik t berpasangan (paired t-test) karena menggunakan 2 kelompok berpasangan dengan skala numerik. b. Cara melakukan uji paired t-test menggunakan spss : Mengkategorikan data sebelum dan sesudah sesuai dengan pengkategorian tidak nyeri, nyeri ringan, nyeri sedang, nyeri berat, dan nyeri berat sekali. c. hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pemberian aktivitas meditasi efektif terhadap penurunan nyeri premenstrual syndrom pada remaja putri dapat dilihat dari nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,000) < 0,05.
Statistika Non Parametrik - Bab 2 Landasan Teori - Modul 6 - Laboratorium Statistika Industri - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia