Anda di halaman 1dari 4

PAKET SOAL 2

Level 1
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2.

Namun, di balik itu, bagi Dinaya, kedua orang tuanya selalu memiliki sikap yang
mendua. Mereka begitu terobsesi menambahkan huruf S.H. dibelakang namanya seperti anak
kecil yang begitu menginginkan mainan kegemarannya. Biyang dan Aji terus mendorongnya
rajin belajar dan meraih gelar sarjana hukum. Waktu itu, Dinaya mengira kedua orang tuanya
memang sungguh-sungguh berharap ia akan menjadi perempuan yang intelek. Kini ia tahu, apa
yang Biyang dan Aji lakukan semata-mata demi gengsi bahwa anak-anak mereka adalah orang
yang berpendidikan. Mereka sendiri tidak siap menerima anak-anaknya yang berubah karena
pendidikan yang telah mereka pelajari.
Biyang dan Aji sangat menginginkan gelar itu dibelakang nama Dinaya, tetapi mereka
tidak ingin ia lebih pintar dari Dinaya yang mereka kenal dahulu. Dinaya yang masih bocah dan
mengenakan seragam sekolah dasarnya. Pada saat itu Biyang dan Aji sering memarahinya karena
belum bisa menulis dan membaca. Mereka selalu mengenang Dinaya sebagai anak mereka yang
itu. Tidaklah mereka tahu bahwa pengetahuannya sudah jauh melesat ke angkasa? Apakah gelar
dapat dipisahkan dengan ilmu yang dimilikinya?
Tepat seperti dugaannya. Dinaya hanya bisa pasrah ketika keluarganya menuntut ia
membuang ilmu yang dimilikinya ke tempat sampah. Kesarjanaan itu kata mereka hanya
membuat Dinaya menjadi perempuan yang tinggi hati, ia direnggut dari tempat yang dicintainya
dan dipaksa menempati ruang sempit yang ia rasakan bagaikan penjara. Setiap hari semua
pekerjaan rumah tangga yang tiada habisnya akan menghampakan Dinaya sehingga tidak akan
pernah ada ruang untuk berpikir.
catatan:
biyang: ibu
aji: ayah

1. Dinaya telah menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Ia pun berhasil


memperoleh gelar sarjana hukum. Namun, orang tua Dinaya memintanya membuang
semua ilmu yang dimilikinya. Dinaya pun terpaksa menempati ruang sempit yang ia
rasakan bagai penjara. “Ruang sempit” yang dimaksud oleh penulis ialah….
a. Perkantoran
b. Pengadilan
c. Universitas
d. Penjara
e. Rumah

2. Melalui sebuah cerita, penulis ingin menyampaikan berbagai informasi kepada pembaca.
Berbagai informasi itu dapat berupa peristiwa ataupun perilaku orang-orang dalam cerita.
Informasi-informasi penting yang sesuai dengan bacaan tersebut adalah…. (Jawaban
lebih dari satu)
a. Biyang dan Aji meminta Dinaya kuliah agar menjadi perempuan yang mampu
berpikir kritis.
b. Biyang dalam cerita tersebut berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
c. Orang tua Dinaya berpikir bahwa kecerdasan dapat membuat Dinaya tinggi hati.
d. Biyang dan Aji meminta Dinaya kuliah agar martabat Biyang dan Aji tetap terjaga.
e. Biyang dan Aji berpikir bahwa lelaki dan perempuan memiliki hak yang sama.

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 3 dan 4.

Finlandia berhasil mempertahankan gelar keempat kalinya secara berturut-turut sebagai


negara paling bahagia di dunia. Bangsa Nordik di Eropa Utara ini duduk di posisi teratas bahkan di
tengah pandemi Covid-19 yang mengguncang dunia.
Seperti dilansir AFP, Laporan Kebahagiaan Dunia atau World Happiness Report yang
disponsori PBB membuat beberapa alis terangkat ketika pertama kali menempatkan Finlandia di
puncak daftar sejak 2018. Sebanyak 5,5 juta orang di negara itu menggambarkan diri mereka
sebagai kaum yang pendiam, cenderung melankolis, dan lebih suka santai berada dibelakang
sorotan. Faktor-faktor yang membuat warga Finlandia merasa bahagia antara lain budaya yang
hangat dan fokus pada kerja sama, tingkat kejahatan yang baik, serta lingkungan yang bersih.
Apa kuncinya? Apa istimewanya Finlandia? Bagaimana mereka mengatur diri mereka?
Inilah keistimewaan mereka.
Finlandia saat ini dipimpin perdana menteri perempuan berusia 35 tahun. Artinya, posisi
strategis kabinet dipegang perempuan. Hasilnya, untuk keempat kalinya Finlandia menjadi negara
paling bahagia di dunia.
Pada Desember 2019 Sanna Marin menggantikan Antti Rinne yang mengundurkan diri
sebagai Perdana Menteri Finlandia. Akan tetapi, Rinne secara resmi tetap menjadi pemimpin partai
hingga Juni 2020.
Dalam pemungutan suara yang ketat, Sanna Marin menang atas Antti Lindtman. Mayoritas
menteri dalam kabinet lima partainya adalah perempuan. Jumlah menteri perempuan pada kabinet
ini 12 dari 19 menteri pada saat pembentukan kabinet. Dia adalah kepala pemerintahan perempuan
ketiga di Finlandia, setelah Anneli Jaatteenmaki dan Mari Kiviniemi.

3. Seorang pemimpin harus memberi teladan dan mengayomi warganya. Ketentraman,


kesejahteraan, dan kebahagiaan warga menjadi prioritas pemimpin sejati. Pemimpin yang
mampu membuat warganya bahagia telah dicontohkan dalam teks di atas. Pemimpin
yang dimaksud dalam teks adalah….
a. Anneli Jaatteenmaki
b. Antti Lindtman
c. Antti Rinne
d. Mari Kiviniemi
e. Sanna Marin

4. Tentukan perilaku yang dapat ditiru dari warga Finlandia agar hidup kita bahagia. Berilah
tanda centang (√) pada kolom “Benar” atau “Salah”!

Pernyataan Benar Salah


Suka membantu orang lain yang kesusahan

Menjaga lingkungan tertata rapi dan bersih

Memastikan seluruh anak bersekolah hingga perguruan tinggi

Menjaga lingkungan tempat tinggal agar selalu aman dan nyaman

Membantu menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 5-7.

Program Kampus Mengajar Fokus di Wilayah 3T


Athi’Nur Auliati Rahma, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), terpilih
menjadi Mahasiswa Mengajar Inspiratif dalam program Kampus Mengajar. Ia berkesempatan
tampil menjadi narasumber bersama Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Untuk mendapat
prestasi tersebut bukanlah perkara mudah bagi Athi’. Athi’ harus bersaing sekitar 14.600 peserta
lainnya.
Asal mula Athi’ terpilih sebagai salah satu pembicara adalah hasil dokumentasinya
selama mengajar di SD N Guluk-Guluk 2, Sumenep, Madura. Berdasarkan pengalamannya
mengikuti kegiatan tersebut, Athi’ menuturkan bahwa ia mengalami perubahan cara pandang dan
bersikap. Khususnya dalam menanggapi kesenjangan dan ketidaksamaan pendidikan di perguruan
tinggi di bandingkan di lapangan, terutama di desa tertinggal. Kesenjangan tersebut terletak pada
distribusi ilmu, motivasi belajar, fasilitas belajar, peran orang tua dan masih banyak lainnya.
Perdasarkan pengalaman Athi’, peserta didik SD N Guluk-Guluk 2 selama pandemic tetap
belajar di sekolah. Mereka tetap belajar di sekolah karena tidak memiliki telepon seluler, susah
sinyal dan sebagian besar gagap teknologi. “Berkat Kampus Mengajar, saya berkesempatan untuk
hadir berusaha memberi solusi atas persoalan tersebut,” ujarnya dikutip detik EDU dari laman
UNY, Minggu, (27/6/2021).
Program Kampus Mengajar merupakan bagian peningkatan kualitas pembelajaran di
wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Para mahasiswa terutama yang mendomisili
diwilayah sekitar sekolah dasar 3T diminta berkontribusi membantu guru di sana. “Mereka nanti
berkontribusi membantu guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
baik luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring),” kata Sekretaris Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Kementriaan Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Paristiyani
Nurwardani, di Jakarta, Minggu (14/2).
Paris menjelaskan sebanyak 24 ribu desa belum terkoneksi internet sehingga
pembelajarannya tertinggal. Perlu ada kerja sama dan gotong royong berbagai pihak agar tidak ada
anak yang tertinggal. “Termasuk anak-anak di daerah 3T dengan sekolah dasar berakreditasi C. ayo
bantu adik-adik kita di daerah 3T dengan cara bergabung dalam program Kampus Mengajar,”
jelasnya.
Kampus mengajar merupakan bagian dari kegiatan mengajar di sekolah dari program
Kampus Mrdeka, dan membantu pembelajaran pada masa pandemic terutama untuk SD di daerah 3T.
Program ini juga menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan
numerasi. Rencananya sebanyak 15.000 mahasiswa akan terlibat dalam program tersebut. Mahasiswa
menjadi mitra guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Selain iu,
mahasiswa dapat berkontribusi dalam mendukung kepala sekolah melakukan administrasi dan
manajerial sekolah.
Kriteria dari program Kampus Mengajar bagi mahasiswa, yaitu mahasiswa calon sarjana
minimal semester 5 dengan IPK minimal 3 dari skala 4. Peserta diprioritaskan bagi mahasiswa yang
memiliki pengalaman mengajar dan berorganisasi. Mahasiswa tersebut menempuh pendidikan di
seluruh perguruan tinggi di bawah naungan Ditjen Dikti Kemendikbud terakreditasi minimal B.

Anda mungkin juga menyukai