Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.

4 Tahun 2014

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) PADA APOTEK CANDRA KOTA JAMBI


Yunan Surono1
Abstract
Apotek Candra is a trading business engaged in the sale of drugs, which in the process of doing
business is still using manual systems. This can lead to many mistakes in recording, so that the
resulting data is not accurate. To view information from the data processing requires a process that
takes a long time. Because it takes a design and manufacturing information system that can manage
the data so as to generate information in the form of a well-organized report. Designing a new
system design that uses Data Flow Diagrams (DFD).
Keywords: Data Flow Diagrams (DFD)
PENDAHULUAN suatu perusahaan, yang digambarkan dengan
Sistem informasi merupakan salah satu sejumlah simbol tertentu untuk
faktor yang penting bagi perusahaan dalam menunjukkan perpindahan data yang terjadi
kegiatan operasional perusahaan. Sistem dalam proses suatu sistem bisnis (Kendall &
informasi digunakan untuk mengumpulkan, Kendall, 2004).
mengolah, dan menyediakan informasi Ada 4 macam simbol yang digunakan
dengan tujuan untuk membantu untuk menggambarkan arus data dalam
pengambilan keputusan. DFD, yaitu :
Apotek Candra adalah perusahaan 1. Kesatuan luar (External entity)
dagang yang bergerak dalam bidang Kesatuan luar (external entity) atau biasa
penyediaan obat-obatan, yang didirikan pada juga disebut entity saja, digambarkan dengan
tahun 2003. Selama 10 tahun lebih, dalam simbol kotak persegi panjang. External
pengoperasiannya, apotek ini memiliki entity (dapat berupa departemen lain, orang,
banyak supplier dan customer. Kegiatan ataupun mesin) dapat mengirim maupun
yang ada di apotek ini yaitu transaksi menerima data dari sistem. Setiap external
penjualan obat-obatan kepada customer dan entity diberikan nama yang sesuai dan nama
transaksi pembelian obat dari supplier. tersebut harus merupakan kata benda.
Penjualan dilakukan dengan dua cara, yaitu Simbol external entity dapat dilihat pada
dengan menggunakan resep dokter dan juga Gambar 1.
tanpa resep dokter. Selain menjual obat yang
sudah jadi, apotek juga menjual obat racikan
yang diracik berdasarkan resep dokter.
Apotek ini juga menyediakan layanan pesan
antar ke rumah customer tersebut. Customer Gambar 1. External entity
dapat melakukan pemesanan melalui telepon 2. Arus data (Data Flow)
maupun dengan mengirimkan resep dokter Arus data menunjukkan pergerakan data
via faks, kemudian pihak apotek akan dari satu bagian ke bagian lain dalam sistem,
mengirimkan obat tersebut ke rumah dan ujung/kepala dari panah tersebut
customer. menunjukkan arah tujuan data. Simbol arus
Permasalahannya adalah pencatatan data berupa tanda panah, seperti yang
sistem informasi pada apotek ini masih terlihat pada Gambar 2.
dilakukan secara manual sehingga
menimbulkan kemungkinan terjadinya Gambar 2. Arus data
human errors. Selain itu, dengan semakin 3. Proses
banyaknya jenis obat-obatan, maka proses Proses adalah simbol yang mengubah
pendataan yang dilakukan secara manual suatu data dari suatu bentuk menjadi bentuk
akan membutuhkan waktu yang lama. Oleh yang lain. Atau dengan kata lain, proses
sebab itu, apotek ini perlu mengubah sistem menerima input data dan mengeluarkan
informasinya dari sistem manual menjadi output data lain yang telah diproses. Suatu
sistem terkomputerisasi yang diharapkan proses harus diberi nomor untuk
dapat membantu apotek dalam penanganan mengindikasikan level diagramnya. Simbol
fungsi administrasi dan pendataan transaksi- dari proses dapat dilihat pada Gambar 3.
transaksi yang terjadi.
Tinjauan Pustaka
Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram (DFD) adalah suatu
bagan yang menggambarkan arus data dalam
Gambar 3. Proses
4. Simpanan data (Data store)
1
Dosen Fak. Ekonomi Universitas
Batanghari

56
Data Flow Diagram (DFD) pada Apotek Candra Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

Simpanan data (data store) adalah Less: Ending inventory


tempat menyimpan data dalam suatu sistem, $05.800
baik secara manual maupun secara Cost of goods sold
elektronik. Simpanan data digunakan jika $06.200
suatu proses perlu menggunakan data b. Metode LIFO (Last In First Out)
tersebut lagi kemudian. Simbol dari Metode LIFO mengasumsikan bahwa
simpanan data dapat dilihat pada Gambar 4. barang yang terakhir kali dijual merupakan
barang yang pertama kali dibeli.
1/1 100 unit @$10 $1.000
15/4 200 unit @$11 $2.200
Gambar 4. Data store 24/8 150 unit @$12 $1.800
DFD dapat dibagi menjadi beberapa Total 450 unit $5.00
tingkatan level. Level tertinggi dalam DFD 0
disebut context diagram. Context diagram Cost of goods available for sale
hanya terdiri dari satu proses yang mewakili $12.000
sistem secara keseluruhan dan proses Less: Ending inventory
tersebut diberi nomor 0. Level yang berada $05.000
di bawah context diagram adalah diagram Cost of goods sold
level 0. Diagram level 0 berisi penjabaran $07.000
dari context diagram sehingga dapat c. Metode Harga Perolehan Rata-rata
menyediakan gambaran sistem secara lebih (Average)
jelas daripada gambaran sistem yang Metode harga perolehan rata-rata
tergambar dalam context diagram. Karena mengasumsikan bahwa barang yang tersedia
diagram level 0 merupakan penjabaran dari untuk dijual mempunyai harga perolehan
context diagram, maka diagram ini dapat (rata-rata) yang sama tiap unitnya.
terdiri dari beberapa proses. Setiap proses $12.000 ÷ 1.000 = $12
yang terdapat dalam diagram level 0 dapat 450 unit × $12 = $5.400
dipecah lagi menjadi diagram level 1 agar Cost of goods available for sale
dapat menjelaskan proses secara lebih detail. $12.000
Jika proses-proses pada diagram level 1 Less: Ending inventory
dianggap kurang detail, maka proses-proses $05.400
tersebut dapat dipecah lagi menjadi diagram Cost of goods sold
level 2. Begitu seterusnya hingga diagram $06.600
tersebut dianggap sudah dapat menjelaskan METODE
sistem secara mendetail dan tidak dapat Pengumpulan data dilakukan dengan
dipecah lagi ke dalam level yang lebih beberapa teknik yaitu :
rendah. a. Wawancara
Persediaan Melakukan wawancara kepada pihak
Perhitungan biaya persediaan Apotek Candra yang berhubungan dengan
diilustrasikan berdasarkan data persediaan proses-proses yang terdapat pada
pada Tabel 1 berikut: perusahaan.
Tabel 1. Contoh Data Persediaan b. Dokumentasi
1/1 persediaan 100 unit @$10 $1.000 Pengumpulan data dengan cara melihat
15/4 pembelian 200 unit @$11 $2.200 dan mencatat data-data yang ada pada
24/8 pembelian 300 unit @$12 $3.600 dokumen atau arsip Apotek Candra.
7/11 pembelian 400 unit @$13 $5.200
total 1.000 unit $12.000 HASIL DAN PERANCANGAN
Selama tahun tersebut, 550 unit telah terjual dan 450 unit Analisis Sistem Berjalan Sekarang
ada di tangan. Selama ini, semua kegiatan dan transaksi
Metode perhitungan harga pokok yang terjadi pada Apotek Candra dilakukan
penjualan (HPP) terhadap persediaan yang secara manual. Berikut ini adalah penjelasan
pada umumnya digunakan ada 3, yaitu: mengenai sistem yang ada.
a. Metode FIFO (First In First Out), Sistem Pembelian
metode FIFO mengasumsikan bahwa Karyawan apotek (dalam hal ini adalah
barang yang pertama kali dijual adalah Asisten Apoteker) melakukan
barang yang pertama kali dibeli. order/pemesanan barang ke supplier. Barang
7/11 400 unit @$13 $5.200 yang dipesan adalah barang yang stoknya
24/8 50 unit @$12 $1.600 sudah atau hampir habis. Hal ini dapat
Total 450 unit $5.800 diketahui dari pemeriksaan stok barang yang
Cost of goods available for sale dilakukan setiap hari setelah apotek tutup.
$12.000 Apabila order dilakukan melalui telepon
maka karyawan yang melakukan pemesanan

57
Data Flow Diagram (DFD) pada Apotek Candra Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

akan mencatat barang apa saja yang dipesan diinginkan dan mengurangi stok barang pada
ke supplier. Tapi jika order dilakukan secara kartu stok barang. Karyawan tersebut akan
langsung kepada petugas PBF (Pedagang menghitung total harga pembelian customer
Besar Farmasi) yang datang ke apotek, maka dan memberitahu kepada kasir jumlah
petugas PBF akan memberikan Surat pembayaran yang harus diterima dari
Pesanan kepada pihak apotek sehingga customer. Setelah kasir menerima
barang yang dipesan tidak perlu dicatat pembayaran maka barang akan diserahkan
sendiri oleh pihak apotek. Ketika barang kepada customer dan barang yang dijual
yang di-order telah dikirim ke apotek maka akan dicatat pada sebuah buku.
karyawan yang menerima barang akan b. Penjualan Dengan Resep Dokter
memeriksa apakah barang yang dibawa Customer memberikan data barang atau
tersebut sudah sesuai dengan yang diminta resep dokter kepada karyawan apotek lalu
dengan cara mencocokan nota pembelian karyawan tersebut memberikan konfirmasi
dengan catatan pemesanan barang yang mengenai harga barang kepada customer.
dimiliki olah pihak apotek. Karyawan juga Harga barang dapat dilihat pada sebuah
akan memeriksa tanggal expired dari buku yang berisi daftar harga jual, maupun
barang-barang tersebut. Jika semua sudah pada kotak barang tersebut. Jika customer
sesuai maka pihak apotek akan melakukan setuju dengan harga tesebut maka customer
pembayaran sesuai dengan cara yang sudah harus melakukan pembayaran terlebih
disepakati sebelumnya yaitu tunai atau dahulu. Lalu karyawan akan memberi nomor
kredit. Kemudian karyawan akan pada resep tersebut dan mengambilkan
meletakkan barang pada tempatnya dan barang sesuai dengan yang tertulis pada
menambahkan stok barang pada kartu stok resep dan mengurangi stok barang pada
barang tersebut. Kartu stok barang kartu stok barang. Jika resep tersebut
diletakkan di tempat yang sama dengan membutuhkan racikan maka resep tersebut
diletakkannya barang tersebut. akan diserahkan kepada karyawan khusus
Sistem Retur Pembelian (Reseptir/Penggerus obat) yang akan
Apabila diketahui terjadi kerusakan pada mengerjakannya. Setelah itu karyawan akan
barang yang dibeli maka pihak apotek akan membuatkan copy resepnya dan
melakukan retur dan mengembalikan barang menanyakan alamat customer dan juga
tersebut kepada pihak supplier untuk memberikan aturan pemakaiannya lalu
ditukarkan dengan barang yang sesuai. barang akan diserahkan kepada customer.
Barang yang diretur akan dicatat oleh pihak c. Layanan Pesan Antar
apotek. Tetapi tidak semua barang yang Layanan ini dapat dilakukan apabila
rusak dapat dikembalikan ke supplier. Untuk jumlah harga barang yang dipesan oleh
melakukan retur, pihak apotek harus customer lebih dari Rp 20.000,-. Cara
mempunyai kesepakatan dengan pihak pemesanannya, customer menghubungi
supplier. Begitu pula retur barang yang apotek melalui telepon, lalu karyawan akan
dikarenakan barang tersebut mencatat pesanan barang customer beserta
kadaluwarsa/expired, ada jenis barang yang alamatnya. Apabila barang yang dipesan
boleh diretur dan ada juga yang tidak boleh, merupakan obat racikan/puyer, maka pihak
semua itu bergantung pada kebijakan apotek akan datang ke rumah customer
supplier. Untuk mengetahui barang-barang untuk mengambil resep obat tersebut. Lalu
yang akan expired, maka apotek melakukan karyawan akan mengambilkan barang yang
stock opname setiap 6 bulan sekali. sesuai dengan yang dipesan dan mengurangi
Sistem Penjualan stok barang pada kartu stok barang. Jika
Sistem penjualan dapat dibedakan barang yang dipesan sudah siap maka
menjadi 3 jenis yaitu penjualan tanpa resep karyawan akan membuat tagihan dan
dokter, penjualan dengan resep dokter, dan meneruskannya ke bagian pengiriman untuk
layanan pesan antar. dikirim dan ditagih. Setelah pengiriman
a. Penjualan Tanpa Resep Dokter selesai maka bagian pengiriman akan
Customer memberikan data barang yang menyetorkan hasil tagihan tersebut ke
diinginkan kepada karyawan apotek lalu bagian kasir, dan kasir akan mencatat hasil
karyawan tersebut memberikan konfirmasi setoran itu pada sebuah buku. Layanan
mengenai harga barang kepada customer. pengantaran ini juga dapat terjadi tanpa
Harga barang dapat dilihat pada sebuah melalui telepon. Maksudnya, customer yang
buku yang berisi daftar harga jual, maupun datang langsung ke apotek untuk membeli
pada kotak barang tersebut. Jika customer barang, terutama obat racikan/puyer, tidak
setuju dengan harga tesebut maka karyawan mempunyai waktu luang untuk menunggu
apotek akan mengambilkan barang yang sampai obat selesai dikerjakan sehingga

58
Data Flow Diagram (DFD) pada Apotek Candra Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

customer meminta agar barang tersebut meletakkan barang pada tempatnya dan
dikirim ke alamatnya. Selain itu, layanan menambahkan stok barang pada kartu stok
pengantaran juga dapat terjadi karena apotek barang tersebut. Kartu stok barang
sedang kehabisan stok barang yang diletakkan di tempat yang sama dengan
diinginkan customer, sehingga pihak apotek diletakkannya barang tersebut.
akan menawarkan kepada customer agar Sistem Retur Pembelian
barang tersebut akan diantarkan keesokkan Apabila diketahui terjadi kerusakan pada
harinya begitu persediaan barang sudah ada. barang yang dibeli, maka pihak apotek akan
Sistem Retur Penjualan melakukan retur dan mengembalikan barang
Retur penjualan terjadi apabila antara tersebut kepada pihak supplier untuk
pihak apotek dan customer sudah ditukarkan dengan barang yang sesuai.
mempunyai perjanjian sebelumnya. Barang yang diretur akan dicatat oleh pihak
Biasanya retur penjualan terjadi karena apotek. Tetapi tidak semua barang yang
barang yang dijual mengalami kerusakan. rusak dapat dikembalikan ke supplier. Untuk
Jika customer mengembalikan barang melakukan retur, pihak apotek harus
karena rusak maka karyawan akan mempunyai kesepakatan dengan pihak
mengambil barang yang baru untuk supplier. Begitu pula retur barang yang
menggantikan barang tersebut. Tentu saja dikarenakan barang tersebut
karyawan akan mengurangi stok barang kadaluwarsa/expired, ada jenis barang yang
pada kartu stok ketika karyawan mengambil boleh diretur dan ada juga yang tidak boleh,
barang itu dan data retur penjualan yang semua itu bergantung pada kebijakan
terjadi akan dicatat. supplier. Untuk mengetahui barang-barang
ANALISIS DAN PERANCANGAN yang akan expired, maka apotek melakukan
SISTEM stock opname setiap 6 bulan sekali.
Analisis Sistem Lama Sistem Penjualan
Selama ini, semua kegiatan dan transaksi Sistem penjualan dapat dibedakan
yang terjadi pada Apotek Candra dilakukan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu: penjualan tanpa
secara manual. Berikut ini adalah penjelasan resep dokter, penjualan dengan resep dokter,
mengenai sistem yang ada. dan layanan pesan antar.
Sistem Pembelian a. Penjualan Tanpa Resep Dokter
Karyawan apotek (dalam hal ini adalah Customer memberikan data barang yang
Asisten Apoteker) melakukan diinginkan kepada karyawan apotek lalu
order/pemesanan barang ke supplier. Barang karyawan tersebut memberikan konfirmasi
yang dipesan adalah barang yang stoknya mengenai harga barang kepada customer.
sudah atau hampir habis. Hal ini dapat Harga barang dapat dilihat pada sebuah
diketahui dari pemeriksaan stok barang yang buku yang berisi daftar harga jual, maupun
dilakukan setiap hari setelah apotek tutup. pada kotak barang tersebut. Jika customer
Apabila order dilakukan melalui telepon, setuju dengan harga tesebut, maka karyawan
maka karyawan yang melakukan pemesanan apotek akan mengambilkan barang yang
akan mencatat barang apa saja yang dipesan diinginkan dan mengurangi stok barang pada
ke supplier. Tapi jika order dilakukan secara kartu stok barang. Karyawan tersebut akan
langsung kepada petugas PBF (Pedagang menghitung total harga pembelian customer
Besar Farmasi) yang datang ke apotek, maka dan memberitahu kepada kasir jumlah
petugas PBF akan memberikan Surat pembayaran yang harus diterima dari
Pesanan kepada pihak apotek sehingga customer. Setelah kasir menerima
barang yang dipesan tidak perlu dicatat pembayaran maka barang akan diserahkan
sendiri oleh pihak apotek. Ketika barang kepada customer dan barang yang dijual
yang di-order telah dikirim ke apotek maka akan dicatat pada sebuah buku.
karyawan yang menerima barang akan b. Penjualan Dengan Resep Dokter
memeriksa apakah barang yang dibawa Customer memberikan data barang atau
tersebut sudah sesuai dengan yang diminta resep dokter kepada karyawan apotek lalu
dengan cara mencocokan nota pembelian karyawan tersebut memberikan konfirmasi
dengan catatan pemesanan barang yang mengenai harga barang kepada customer.
dimiliki olah pihak apotek. Karyawan juga Harga barang dapat dilihat pada sebuah
akan memeriksa tanggal expired dari buku yang berisi daftar harga jual, maupun
barang-barang tersebut. Jika semua sudah pada kotak barang tersebut. Jika customer
sesuai maka pihak apotek akan melakukan setuju dengan harga tesebut maka customer
pembayaran sesuai dengan cara yang sudah harus melakukan pembayaran terlebih
disepakati sebelumnya yaitu tunai atau dahulu. Lalu karyawan akan memberi nomor
kredit. Kemudian karyawan akan pada resep tersebut dan mengambilkan

59
Data Flow Diagram (DFD) pada Apotek Candra Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

barang sesuai dengan yang tertulis pada menggantikan barang tersebut. Tentu saja
resep dan mengurangi stok barang pada karyawan akan mengurangi stok barang
kartu stok barang. Jika resep tersebut pada kartu stok ketika karyawan mengambil
membutuhkan racikan maka resep tersebut barang itu dan data retur penjualan yang
akan diserahkan kepada karyawan khusus terjadi akan dicatat.
(Reseptir/Penggerus obat) yang akan Analisis Permasalahan
mengerjakannya. Setelah itu karyawan akan Permasalahan yang terjadi pada apotek
membuatkan copy resepnya dan Candra diantaranya adalahnya (a) Kesulitan
menanyakan alamat customer dan juga dalam melakukan pengecekan stok barang
memberikan aturan pemakaiannya lalu karena harus dilakukan pengecekan secara
barang akan diserahkan kepada customer. manual dengan melihat setiap kartu stok
c. Layanan Pesan Antar barang.; (b) harga barang ditulis pada sebuah
Layanan ini dapat dilakukan apabila buku sehingga pencarian harga barang akan
jumlah harga barang yang dipesan oleh membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan
customer lebih dari Rp 20.000. Cara akan mengalami kesulitan dalam melakukan
pemesanannya, customer menghubungi update; (c) kadangkala pengambilan barang
apotek melalui telepon, lalu karyawan akan tidak dicatat pada kartu stok barang
mencatat pesanan barang customer beserta sehingga terjadi perbedaan antara data pada
alamatnya. Apabila barang yang dipesan kartu stok barang dengan sisa persediaan
merupakan obat racikan/puyer, maka pihak barang; (d) data customer tidak pernah
apotek akan datang ke rumah customer disimpan; dan (e) tidak ada nota penjualan.
untuk mengambil resep obat tersebut. Lalu Analisis Kebutuhan
karyawan akan mengambilkan barang yang Berdasarkan pemasalahan diatas, maka
sesuai dengan yang dipesan dan mengurangi sistem yang dibutuhkan adalah: (a) sistem
stok barang pada kartu stok barang. Jika yang dapat memproses transaksi-transaksi
barang yang dipesan sudah siap maka yang terjadi yaitu transaksi penjualan,
karyawan akan membuat tagihan dan pembelian, retur penjualan dan retur
meneruskannya ke bagian pengiriman untuk pembelian; (b) sistem yang dapat
dikirim dan ditagih. Setelah pengiriman menyediakan laporan-laporan mulai dari
selesai maka bagian pengiriman akan laporan data obat, data penjualan, data
menyetorkan hasil tagihan tersebut ke pembelian, data retur pembelian, data retur
bagian kasir, dan kasir akan mencatat hasil penjualan hingga laporan laba rugi
setoran itu pada sebuah buku. Layanan penjualan; (c) sistem yang dapat membantu
pengantaran ini juga dapat terjadi tanpa mempermudah dalam meng-update data; (d)
melalui telepon. Maksudnya, customer yang sistem yang dapat membantu dalam
datang langsung ke apotek untuk membeli pencarian data harga barang; (e) sistem yang
barang, terutama obat racikan/puyer, tidak dapat mencetak nota penjualan; dan (f)
mempunyai waktu luang untuk menunggu menyimpan data customer dan supplier.
sampai obat selesai dikerjakan sehingga Perancangan DFD (Data Flow Diagram)
customer meminta agar barang tersebut Setelah melakukan analisa sistem, maka
dikirim ke alamatnya. Selain itu, layanan DFD yang dibuat adalah sebagai berikut:
pengantaran juga dapat terjadi karena apotek a. Context Diagram
sedang kehabisan stok barang yang Gambar 5 menunjukkan context diagram
diinginkan customer, sehingga pihak apotek dari sistem informasi apotek yang
akan menawarkan kepada customer agar menggambarkan sistem secara umum.
barang tersebut akan diantarkan keesokkan Pihak-pihak yang berhubungan dengan
harinya begitu persediaan barang sudah ada. sistem adalah supplier, customer, owner dan
Sistem Retur Penjualan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan
Retur penjualan terjadi apabila antara Makanan). Supplier adalah pihak yang
pihak apotek dan customer sudah menjadi pemasok barang untuk apotek.
mempunyai perjanjian sebelumnya. Pihak customer adalah pihak yang membeli
Biasanya retur penjualan terjadi karena barang dari apotek. Pihak owner adalah
barang yang dijual mengalami kerusakan. pemilik dari apotek. BPOM adalah instansi
Jika customer mengembalikan barang pemerintah yang mengawasi peredaran obat
karena rusak maka karyawan akan dan makanan.
mengambil barang yang baru untuk

60
Data Flow Diagram (DFD) pada Apotek Candra Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

Data barang
Data barang Data customer

Supplier Customer
Surat pesanan
Nota
Nota 0 pembayaran
pembayaran Sistem operasi
apotek
Return pembelian
Laporan pembelian
Laporan penjualan Laporan penjualan
obat

Owner Laporan retur BPOM


pembelian

Laporan retur
penjualan
Laporan laba-rugi

Gambar 5 Context Diagram


b. DFD Level 0 retur penjualan maka data retur tersebut
Gambar 6 menunjukan DFD level 0 akan disimpan ke dalam database. Dan
yang di dalamnya terdiri dari 5 (lima) data barang pada database juga akan di
proses. Kelima proses itu adalah : update
1. Pembelian (Proses 1) 5. Pembuatan Laporan (Proses 5)
Proses pembelian melibatkan external Proses pembuatan laporan melibatkan
entity supplier. Proses ini melakukan external entity owner dan BPOM.
pembelian barang dari supplier. Proses pembuatan laporan dilakukan
2. Retur Pembelian (Proses 2) dengan mengambil data barang, data
Proses retur pembelian melibatkan pembelian, data retur pembelian, data
external entity supplier. Ketika penjualan dan data retur penjualan.
melakukan retur pembelian ke supplier Semua data itu kemudian diolah
maka data retur tersebut akan disimpan menjadi laporan laba rugi, laporan
ke dalam database. Dan data barang pembelian, laporan retur pembelian,
pada database juga akan di update. laporan penjualan dan laporan retur
3. Penjualan (Proses 3) penjualan. Laporan-laporan itu
Proses penjualan melibatkan external diperuntukkan bagi pemilik (owner)
entity customer. Proses ini melakukan apotek. Dalam proses pembuatan
penjualan barang kepada customer. laporan, juga dibuat laporan penjualan
4. Retur Penjualan (Proses 4) obat-obatan keras (narkotika,
Proses retur penjualan melibatkan psikotropika, bius) yang akan diberikan
external entity customer. Ketika terjadi untuk BPOM.

61
Data Flow Diagram (DFD) pada Apotek Candra Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

Data pembelian
Data barang
Surat pesanan
1
supplier pembelian
Pembayaran Pembelian

Nota Data pembelian


Retur
pembelian Data pembelian
Data pembelian Data barang
2
Retur Data barang Data barang
pembelian Barang
Return pembelian Data retur
pembelian Data barang Data barang
3
Data customer
penjualan
Data barang
Data retur Retur penjualan customer Nota
pembelian Data penjualan
Pembayaran
Data penjualan Penjualan
Return penjualan
4
Data retur Retur
penjualan Data barang
penjualan
5 Data penjualan
Pembuatan
Data retur laporan
penjualan Data barang

Laporan laba rugi


Laporan pembelian
Laporan penjualan Laporan penjualan obat

Laporan retur
owner pembelian
Laporan retur BPOM
penjualan

Gambar 6. DFD Level 0


c. DFD Level 1 Proses Pembelian Pada saat penerimaan barang, supplier
Level ini menjelaskan lebih detail akan memberikan nota dan barang yang
mengenai proses pembelian barang yang diterima akan disesuaikan dengan data
dilakukan oleh apotek. Pada level ini, proses pesanan. Data barang, data pembelian
pembelian barang dibagi menjadi 3 (tiga) dan data hutang pada database akan di
proses, seperti yang terlihat pada Gambar 7. update.
1. Pemesanan barang (Proses 1.1) 3. Pembayaran (Proses 1.3)
Dalam proses ini, pihak apotek Jika pengecekan barang sudah sesuai,
memberikan data barang yang ingin maka akan dilakukan proses
dibeli kepada pihak supplier. Data pembayaran. Besar pembayaran
barang tersebut didapat dari didasarkan pada data pembelian. Jika
pengecekkan stok barang pada tabel pembayaran dilakukan secara kredit,
barang. Kemudian supplier memberikan maka besar pembayaran akan dilihat
surat pesanan dan data pesanan barang dari data hutang yang diambil dari tabel
dimasukkan ke dalam tabel pesanan. hutang.
2. Beli barang (Proses 1.2)

62
Data Flow Diagram (DFD) pada Apotek Candra Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

supplier

Data supplier

1.1
Data barang Pemesanan Data barang
supplier barang Barang
Surat pesanan
Data pesanan
Nota

Pesanan
1.2 Data pesanan
Pembayaran
Beli barang Data barang

Data pembelian

Data Hutang Pembelian

Data Pembelian
1.3
pembayaran Hutang

Data Hutang

Data Hutang

Gambar 7. DFD Level 1 Proses Pembelian dilakukan oleh apotek. Pada level ini, proses
d. DFD Level 1 Proses Penjualan penjualan barang dibagi menjadi 2 (dua)
Level ini menjelaskan lebih detail proses, seperti yang terlihat pada Gambar 8.
mengenai proses penjualan barang yang

resep
Data resep
Customer
Data customer
Data dokter
1 Dokter
Data customer Input data
penjualan
Data barang
Data barang
Data customer Barang
customer Data barang

Pembayaran Data barang

Nota 2
Penjualan
Terima
pembayaran Data penjualan

Gambar 8. DFD Level 1 Proses Penjualan


1. Input data penjualan (Proses 3.1) dokter maka data resep akan disimpan
Customer memberikan data barang yang ke dalam data store resep. Tidak lupa
ingin dibeli, kemudian dilakukan meminta data customer, dan data itu
pengecekkan stok barang. Apabila data disimpan ke data store customer. Jika
barang tersebut disertai dengan resep data customer sudah pernah tersimpan,

63
Data Flow Diagram (DFD) pada Apotek Candra Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

maka data customer langsung diambil data pembelian dan penjualan barang beserta
dari data store customer. laporan-laporannya, menghasilkan laporan
2. Terima pembayaran (Proses 3.2) laba rugi, dan dapat menghasilkan grafik
Jumlah pembayaran yang diterima dari tingkat penjualan barang
customer disesuaikan dengan data DAFTAR PUSTAKA
barang yang dibeli oleh customer Gruber, Martin., 1990. Understanding SQL.
tersebut. Kemudian dilakukan update Unitad States of America: Sybex, Inc.
data barang pada data store barang, dan Kendall, Kenneth E., & Kendall, Julie E.,
memasukkan data penjualan pada data 2004. System analysis and design.
store penjualan. Setelah itu, nota New Jersey: Prentice Hall.
penjualan diberikan kepada customer. Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., &
KESIMPULAN Warfield, Terry D., 2001.
Kesimpulan yang didapatkan dari Intermediate accounting, 10th ed..
pengerjaan penelitian ini berupa New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
perancangan sistem informasi Apotek McLeod, Raymond, Jr., 1998. Management
Candra adalah yang diperkirakan dapat information systems, 7th ed, New
menyediakan aplikasi untuk pencatatan York: Prentice-Hall International,
barang telah dapat membantu dalam proses Inc.
pencatatan barang-barang yang ada,
pencatatan, penyimpanan, dan menampilkan

64
Data Flow Diagram (DFD) pada Apotek Candra Kota Jambi

Anda mungkin juga menyukai