Anda di halaman 1dari 1

SYOK ANAFILATIK

No. Dokumen
:
XXX/SOP/PND/PKM.MNJ/2020
SOP No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/1
UPTD H. IJANG BUDIANA N, SKM.,MKM.
PUSKESMAS NIP. 19680921 19890 1 001
MANONJAYA
1. Pengertian Syok yang paling sering terjadi akibat alergi/hipersensitif terhadap obat obatan.
Penyebab syok lain seperti emboli air ketuban, udara atau thrombus, komplikasi
anastesi dan kombinasi seperti pada abortus inkomplit , ket dan rupture uteri.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani pasien dengan


kasus kasus syok anafilaktik.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Manonjaya Nomor 007/SK/KA-
PKM.MNJ/XII/2016., tgl. 02-12-2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di
UPTD Puskesmas Manonjaya

4. Referensi a. Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar (PONED).


b. Pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan (WHO)
edisi pertama 2013.
a. Hentikan kontak dengan alergen yang dicurigai.
b. Koreksi hipotensi dengan resisuitasi cairan yang agresif (lihat tatalaksana
syok di awal bab ini) dan berikan epinefrin/adrenalin 1:1000 (1 mg/ml)
dengan dosis 0,2-0,5 ml IM atau subkutan.
c. Berikan terapi suportif dengan antihistamin (defenhidramin 25-50 mg IM
5. Prosedur/ atau IV). Penghambat reseptor H2 (ranitidin 1mg/kgBB IV) dan
Langkah- kortikosteroid (metilprednisolon 1-2 mg/kg/hari, diberikan tiap 6 jam).
langkah

6. Bagan Alir
7. Hal-Hal yang Kondisi pasien
Perlu
Diperhatikan
8. Unit terkait a. PONED
b. Fasilitas Ambulance
c. Unit Farmasi
9. Dokumen a. Rekam Medis
terkait b. Buku catatan pemberian obat
c. Buku Tindakan
d. Buku rujukan pasien
10. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan

1/1

Anda mungkin juga menyukai