A. LATAR BELAKANG
Pemerintah Kabupeten Magelang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada Tahun Anggaran 2023
ini melaksanakan kegiatan pada sektor Bina Marga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di sektor
transportasi, guna mengembangkan kelancaran perekonomian masyarakat agar lebih meningkat.
Dalam penyelenggaraan pekerjaan tersebut diperlukan Penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud,
agar dalam pelaksanaannya didapatkan suatu hasil kegiatan yang memadai sesuai dengan standart-standart yang
telah ditentukan
2. TUJUAN
Penyedia jasa diharapkan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, sesuai dengan maksud dan tujuan dalam
penugasan ini, sehingga menghasilkan keluaran yang disyaratkan dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintah
Kabupaten Magelang pada tahun anggaran 2023.
C. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan ini dilaksanakan pada :
Ruas JL. JANGKUNGAN – PETUNGKARANG Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang
D. RUANG LINGKUP
Lingkup Pekerjaan yaitu meliputi pekerjaan PEMBANGUNAN JEMBATAN SEMAWANG RUAS JL. JANGKUNGAN -
PETUNGKARANG sesuai spesifikasi teknis.
F. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini di biayai dengan anggaran biaya bersumber dari APBD Kabupaten Magelang Tahun 2023
Jabatan dalam
pekerjaan Pengalaman Kerja
No Sertifikat Kompetensi Kerja
yang akan Minimal(tahun)
dilaksanakan
SKK Teknisi Jembatan (Jenjang 4-6)
atau SKT Pelaksana Lapangan
Pelaksana
1. 2 tahun Pekerjaan Jembatan (TS029) /
(1 orang)
Pelaksana Pekerjaan Jembatan
(TS044).
SKK K3 Konstruksi (jenjang 7) / Ahli
Ahli K3 Konstruksi Ahli Muda 3 tahun atau Muda K3 Konstruksi atau SKK K3
2.
(1 orang) Ahli madya 0 tahun Konstruksi (jenjang 8) / Ahli Madya
K3 Konstruksi
dengan melampirkan data sebagai berikut :
a. Daftar riwayat hidup personil yang ditugaskan (berisi riwayat pengalaman kerja yang menguraikan riwayat
posisi dan waktu penugasan); atau Scan asli surat keterangan memiliki kinerja baik/referensi pengalaman kerja
dari pengguna barang/jasa pemerintah PA/KPA/PPK atau Swasta minimal sesuai persyaratan; dan
b. Menunjukan SKT atau SKK pada saat klarifikasi apabila dibutuhkan.
I. KEJELASAN JENIS, ISI, DAN JUMLAH LAPORAN YANG HARUS DIBUAT
Jenis, isi dan jumlah laporan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang harus dibuat meliputi :
1. Buku tamu : jumlah 1 ganda;
2. Buku direksi/ perintah : jumlah 1 ganda;
3. Buku ijin pasang : jumlah 1 ganda;
4. RMK : jumlah 2 ganda;
5. RKK : jumlah 2 ganda;
6. RKPPL : jumlah 2 ganda;
7. Mutual check awal (MC 0 %) : jumlah 2 ganda;
8. Gambar pra konstruksi/ pelaksanaan (Shop drawing) : jumlah 2 ganda di plot dengan warna yang berbeda,
apabila terjadi perubahan dari gambar rencana;
9. Time schedulle/ jadwal pelaksanaan pekerjaan : jumlah 2 ganda;
10. Mutual check akhir (MC 100 %) : jumlah 2 ganda;
11. Gambar pasca konstruksi/ terbangun (As built drawing) : jumlah 2 ganda
(diserahkan maksimal 14 hari kalender setelah PHO);
12. Laporan buku harian : jumlah 2 ganda;
13. Laporan mingguan (weekly report) : jumlah 2 ganda;
14. Laporan bulanan (monthly report) : jumlah 2 ganda;
15. Foto pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100%) : jumlah 2 ganda, (softcopy dan hardcopy);
16. MC (Monthly Certificate) : jumlah 2 ganda;
- Uang Muka,
- MC (Monthly Certificate) I,
- MC (Monthly Certificate) II,
-MC (Monthly Certificate) III
17. Addendum kontrak (jika ada) : jumlah 2 ganda;
- Addendum I,
- Addendum II,
18. Papan nama kegiatan : jumlah 1 (satu) buah.
BAB II. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN
B. MASA PEMELIHARAAN
Masa pemeliharaan : 360 (tiga ratus enam puluh) hari kalender sejak tanggal penandatanganan Berita Acara
Penyerahan Awal (PHO).
BAB III. SPESIFIKASI TEKNIS BARANG/ JASA
1. SPESIFIKASI UMUM
1. Tidak menyebutkan merk dan tipe serta sedapat mungkin menggunakan produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional (SNI);
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistis dan dapat dilaksanakan;
4. Jangka waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metode pelaksanaan;
5. Mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
6. Syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, sesuai Spesifikasi Teknis;
7. Syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk, sesuai Spesifikasi Teknis;
8. Kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan, sesuai Spesifikasi Teknis;
9. Tata cara pengukuran dilaksanakan pada MC100 dan tata cara pembayaran sesuai SSKK.
10. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi:
a. Setiap jenis bahan bangunan konstruksi yang tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3),
seperti cat, thinner, gas acetylene, BBM, BBG, bahan peledak, dll, harus diberi penjelasan bahayanya,
cara pengangkutan, penyimpanan, penggunaan, pengendalian risiko dan cara pembuangan limbahnya
sesuai dengan prosedur dan/atau peraturan perundangan yang berlaku;
b. Informasi tentang penanganan B3 dapat diperoleh dari Lembar Data Keselamatan Bahan (Material
Safety Data Sheet) yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya, atau dari sumber- sumber yang
berkompeten dan/ atau berwenang.
11. Spesifikasi Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan:
a. Alat dan perkakas yang digunakan harus dipastikan telah diberi sistem perlindungan atau kelengkapan
pengaman untuk mencegah paparan (expose) bahaya secara langsung terhadap tubuh pekerja;
b. Informasi tentang jenis, cara penggunaan/pemeliharaan/pengamanannya alat dan perkakas dapat
diperoleh dari manual produk dari pabrik pembuatnya, ataupun dari pedoman/peraturan pihak yang
kompeten.
12. Spesifikasi Proses/Kegiatan:
a. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem perlindungan terhadap
pekerja, perlengkapan pengaman, dan rambu-rambu peringatan dan kewajiban pekerja menggunakan
alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut;
b. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau pekerjaan yang berisiko tinggi pada
keadaan yang berbeda, harus lebih dulu dilakukan analisis keselamatan pekerjaan (Job Safety
Analysis) dan tindakan pengendaliannya;
c. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja lebih dulu dari penanggung-
jawab proses dan Ahli K3 Konstruksi /Ahli Keselamatan Konstruksi;
d. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau operator
yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya,
termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan konstruksi yang sesuai pada jenis
pekerjaan/tugasnya tersebut.
13. Spesifikasi Metode Konstruksi/ Metode Pelaksanaan/Metode Kerja
a. Analisis Keselamatan Pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA) harus dilakukan terhadap setiap metode
konstruksi/ metode pelaksanaan pekerjaan, dan persyaratan teknis untuk mencegah terjadinya
kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja;
b. Metode kerja harus disusun secara logis, realistis dan dapat dilaksanakan dengan menggunakan
peralatan, perkakas, material dan konstruksi sementara, yang sesuai dengan kondisi
lokasi/tanah/cuaca, dan dapat dikerjakan oleh pekerja dan operator yang terlatih;
c. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan menggunakan metode kerja
dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu, perkakas, material dan konstruksi sementara
dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja dan operator bekerja dan dapat
melindungi pekerja, alat dan material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan
kerja;
d. Setiap metode kerja/konstruksi yang diusulkan penyedia, harus dianalisis keselamatan pekerjaan/Job
Safety Analysis (JSA), diuji efektivitas pelaksanaannya dan efisiensi biayanya. Jika semua faktor
kondisi lokasi/tanah/cuaca, alat, perkakas, material, urutan kerja dan kompetensi pekerja/operator
telah ditinjau dan dianalisis, serta dipastikan dapat menjamin keselamatan, kesehatan dan keamanan
konstruksi dan pekerja/operator, maka metode kerja dapat disetujui, setelah dilengkapi dengan
gambar dan prosedur kerja yang sistematis dan/atau mudah dipahami oleh pekerja/operator;
e. Setiap tahapan pelaksanaan konstruksi utama yang mempunyai potensi bahaya tinggi harus
dilengkapi dengan metode kerja yang didalamnya sudah mencakup analisis keselamatan
pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA). Misalnya untuk pekerjaan di ketinggian, mutlak harus digunakan
perancah, lantai kerja (platform), papan tepi, tangga kerja, pagar pelindung tepi, serta alat pelindung
diri (APD) yang sesuai antara lain helm dan sabuk keselamatan agar pekerja terlindung dari bahaya
jatuh. Untuk pekerjaan saluran galian tanah berpasir yang mudah longsor dengan kedalaman 1,5
meter atau lebih, mutlak harus menggunakan turap dan tangga akses bagi pekerja untuk naik/turun;
f. Setiap metode kerja harus melalui analisis dan perhitungan yang diperlukan berdasarkan data teknis
yang dapat dipertanggung-jawabkan, baik dari standar yang berlaku, atau melalui penyelidikan teknis
dan analisis laboratorium maupun pendapat ahli terkait yang independen.
C. Pejabat Penandatangan Kontrak mengacu pada hasil dokumen pekerjaan berkonsultasi dengan Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dalam menetapkan uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan
penetapan tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi. Dalam melakukan pengawasan
dan evaluasi terhadap RKK dan penerapan SMKK, Pejabat Penandatangan Kontrak dapat dibantu oleh Ahli K3
Konstruksi/ Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.
2. SPESIFIKASI KHUSUS
A. KETENTUAN UMUM
Ketentuan umum secara rinci sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina marga Tahun 2018 Revisi 2
E. KETENTUAN UKURAN-UKURAN
Ketentuan ukuran – ukuran pekerjaan konstruksi secara rinci sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina marga Tahun
2018 Revisi 2.
Deskripsi Resiko
NO
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya (Skenario Bahaya)
1 2 3
1 Pekerjaan Umum dan Persiapan Terkena alat kerja Sederhana
Tertimpa material
Tersengat binatang berbisa
Tertabrak saat mobilisasi Alat
A. PAGU ANGGARAN
PAGU ANGGARAN : Rp. 2.489.580.000,00
C. DOKUMEN LAIN
Penyedia jasa wajib melampirkan dokumen sebagai berikut :
1. Penyedia wajib menyediakan/melampirkan surat/sertifikat keterangan layak / laik operasi (SLO/SILO) terhadap 2
peralatan utama (AMP dan Excavator) sedangkan Untuk Dumptruk dan pickup dengan melampirkan Uji
Kelayakan Kendarakan Bermotor (KIR) yang diterbitkan dari lembaga penguji/akreditasi peralatan/mesin –
mesin berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang terakreditasi.
2. Penyedia menyerahkan surat perjanjian kerjasama dari perusahaan produsen / vendor / distributor untuk jenis
pekerjaan;
a. Melampirkan surat perjanjian kerjasama dari perusahaan / perorangan / koperasi / organisasi yang
mempunyai ijin pertambangan galian C dan ijin pengolahan galian C ijin usaha Pertambangan KBLI 08103-
Penggalian Krikil/Sirtu yang terverifikasi dan masih berlaku.
b. Peserta wajib melampirkan sertifikat keikutsertaan BPJS dan Surat pernyataan telah mencantumkan item
biaya keikutsertaan BPJS tenaga bagi semua personil yang digunakan dan siap membayar premi maksimal
14 hari kalender setelah penandatanganan kontrak