Anda di halaman 1dari 14

SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUNAN JEMBATAN SEMAWANG RUAS JL. JANGKUNGAN - PETUNGKARANG


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN ANGGARAN 2023
SPESIFIKASI PAKET PEKERJAAN KONSTRUKSI

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JEMBATAN SEMAWANG RUAS JL. JANGKUNGAN -


PETUNGKARANG
SUMBER DANA : APBD KABUPATEN MAGELANG
PAGU ANGGARAN : RP. 2.489.580.000,00
NILAI HPS : RP. 2.488.449.000,00
TAHUN ANGGARAN : 2023

BAB I. URAIAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

A. LATAR BELAKANG
Pemerintah Kabupeten Magelang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada Tahun Anggaran 2023
ini melaksanakan kegiatan pada sektor Bina Marga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di sektor
transportasi, guna mengembangkan kelancaran perekonomian masyarakat agar lebih meningkat.
Dalam penyelenggaraan pekerjaan tersebut diperlukan Penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud,
agar dalam pelaksanaannya didapatkan suatu hasil kegiatan yang memadai sesuai dengan standart-standart yang
telah ditentukan

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. MAKSUD
Pengadaan Jasa Konstruksi PEMBANGUNAN JEMBATAN SEMAWANG RUAS JL. JANGKUNGAN -
PETUNGKARANG tahun anggaran 2023 ini diharapkan dapat memperoleh Penyedia Jasa Konstruksi yang bisa
menjalankan tugas pelaksanaan konstruksi fisik dan Hasil pekerjaan yang baik dari segi kuantitas dan kualitas
terinci yang sesuai dengan setiap tahapan pekerjaan Konstruksi yang menjadi tanggung jawabnya dalam
pelaksanaan di lapangan.
Secara garis besarnya yaitu :
a. Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk pelaksanaan konstruksi fisik, baik dari segi
kelengkapan maupun segi kebenarannya;
b. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal pengadaan bahan, jadwal
penggunaan tenaga kerja, dan jadwal penggunaan peralatan berat;
c. Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan pedoman pelaksanaan;
d. Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan.
e. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai dengan dokumen pelaksanaan dan
perubahanya (Jika ada)
f. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat-rapat lapangan, laporan harian,
laporan mingguan, laporan bulanan, laporan kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang timbul/dihadapi,
dan surat-menyurat;
g. Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as built drawings) yang selesai
sebelum serah terima I (pertama), setelah disetujui oleh konsultan pengawas / supervisi, direksi teknis dan
Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK)
h. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pemeliharaan konstruksi;.

2. TUJUAN
Penyedia jasa diharapkan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, sesuai dengan maksud dan tujuan dalam
penugasan ini, sehingga menghasilkan keluaran yang disyaratkan dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintah
Kabupaten Magelang pada tahun anggaran 2023.
C. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan ini dilaksanakan pada :
Ruas JL. JANGKUNGAN – PETUNGKARANG Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang

D. RUANG LINGKUP
Lingkup Pekerjaan yaitu meliputi pekerjaan PEMBANGUNAN JEMBATAN SEMAWANG RUAS JL. JANGKUNGAN -
PETUNGKARANG sesuai spesifikasi teknis.

E. KELUARAN/ PRODUK YANG DIHASILKAN


Produk/ keluaran yang dihasilkan secara rinci sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan PEMBANGUNAN
JEMBATAN SEMAWANG RUAS JL. JANGKUNGAN - PETUNGKARANG dengan bentang 13 meter lebar 6 meter
dan tinggi 8 meter.

F. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini di biayai dengan anggaran biaya bersumber dari APBD Kabupaten Magelang Tahun 2023

G. NAMA ORGANISASI PENGADAAN KONSTRUKSI

a. OPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Magelang

b. K/L/PD : Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang;

Alamat : Jl. Soekarno - Hatta No. 6 Kota Mungkid


: Paket PEMBANGUNAN JEMBATAN SEMAWANG RUAS JL. JANGKUNGAN -
c. PPK
PETUNGKARANG
Alamat : Jl. Soekarno - Hatta No. 6 Kota Mungkid

H. JUMLAH TENAGA YANG DIPERLUKAN


Jumlah personil managerial yang diperlukan :

Jabatan dalam
pekerjaan Pengalaman Kerja
No Sertifikat Kompetensi Kerja
yang akan Minimal(tahun)
dilaksanakan
SKK Teknisi Jembatan (Jenjang 4-6)
atau SKT Pelaksana Lapangan
Pelaksana
1. 2 tahun Pekerjaan Jembatan (TS029) /
(1 orang)
Pelaksana Pekerjaan Jembatan
(TS044).
SKK K3 Konstruksi (jenjang 7) / Ahli
Ahli K3 Konstruksi Ahli Muda 3 tahun atau Muda K3 Konstruksi atau SKK K3
2.
(1 orang) Ahli madya 0 tahun Konstruksi (jenjang 8) / Ahli Madya
K3 Konstruksi
dengan melampirkan data sebagai berikut :
a. Daftar riwayat hidup personil yang ditugaskan (berisi riwayat pengalaman kerja yang menguraikan riwayat
posisi dan waktu penugasan); atau Scan asli surat keterangan memiliki kinerja baik/referensi pengalaman kerja
dari pengguna barang/jasa pemerintah PA/KPA/PPK atau Swasta minimal sesuai persyaratan; dan
b. Menunjukan SKT atau SKK pada saat klarifikasi apabila dibutuhkan.
I. KEJELASAN JENIS, ISI, DAN JUMLAH LAPORAN YANG HARUS DIBUAT
Jenis, isi dan jumlah laporan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang harus dibuat meliputi :
1. Buku tamu : jumlah 1 ganda;
2. Buku direksi/ perintah : jumlah 1 ganda;
3. Buku ijin pasang : jumlah 1 ganda;
4. RMK : jumlah 2 ganda;
5. RKK : jumlah 2 ganda;
6. RKPPL : jumlah 2 ganda;
7. Mutual check awal (MC 0 %) : jumlah 2 ganda;
8. Gambar pra konstruksi/ pelaksanaan (Shop drawing) : jumlah 2 ganda di plot dengan warna yang berbeda,
apabila terjadi perubahan dari gambar rencana;
9. Time schedulle/ jadwal pelaksanaan pekerjaan : jumlah 2 ganda;
10. Mutual check akhir (MC 100 %) : jumlah 2 ganda;
11. Gambar pasca konstruksi/ terbangun (As built drawing) : jumlah 2 ganda
(diserahkan maksimal 14 hari kalender setelah PHO);
12. Laporan buku harian : jumlah 2 ganda;
13. Laporan mingguan (weekly report) : jumlah 2 ganda;
14. Laporan bulanan (monthly report) : jumlah 2 ganda;
15. Foto pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100%) : jumlah 2 ganda, (softcopy dan hardcopy);
16. MC (Monthly Certificate) : jumlah 2 ganda;
- Uang Muka,
- MC (Monthly Certificate) I,
- MC (Monthly Certificate) II,
-MC (Monthly Certificate) III
17. Addendum kontrak (jika ada) : jumlah 2 ganda;
- Addendum I,
- Addendum II,
18. Papan nama kegiatan : jumlah 1 (satu) buah.
BAB II. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN

A. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan : 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

B. MASA PEMELIHARAAN
Masa pemeliharaan : 360 (tiga ratus enam puluh) hari kalender sejak tanggal penandatanganan Berita Acara
Penyerahan Awal (PHO).
BAB III. SPESIFIKASI TEKNIS BARANG/ JASA

1. SPESIFIKASI UMUM

A. Uraian Spesifikasi Teknis


Uraian spesifikasi teknis disusun berdasarkan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh PPK sesuai jenis
pekerjaan yang akan ditenderkan, dengan ketentuan :

1. Tidak menyebutkan merk dan tipe serta sedapat mungkin menggunakan produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional (SNI);
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistis dan dapat dilaksanakan;
4. Jangka waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metode pelaksanaan;
5. Mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
6. Syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, sesuai Spesifikasi Teknis;
7. Syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk, sesuai Spesifikasi Teknis;
8. Kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan, sesuai Spesifikasi Teknis;
9. Tata cara pengukuran dilaksanakan pada MC100 dan tata cara pembayaran sesuai SSKK.
10. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi:
a. Setiap jenis bahan bangunan konstruksi yang tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3),
seperti cat, thinner, gas acetylene, BBM, BBG, bahan peledak, dll, harus diberi penjelasan bahayanya,
cara pengangkutan, penyimpanan, penggunaan, pengendalian risiko dan cara pembuangan limbahnya
sesuai dengan prosedur dan/atau peraturan perundangan yang berlaku;
b. Informasi tentang penanganan B3 dapat diperoleh dari Lembar Data Keselamatan Bahan (Material
Safety Data Sheet) yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya, atau dari sumber- sumber yang
berkompeten dan/ atau berwenang.
11. Spesifikasi Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan:
a. Alat dan perkakas yang digunakan harus dipastikan telah diberi sistem perlindungan atau kelengkapan
pengaman untuk mencegah paparan (expose) bahaya secara langsung terhadap tubuh pekerja;
b. Informasi tentang jenis, cara penggunaan/pemeliharaan/pengamanannya alat dan perkakas dapat
diperoleh dari manual produk dari pabrik pembuatnya, ataupun dari pedoman/peraturan pihak yang
kompeten.
12. Spesifikasi Proses/Kegiatan:
a. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem perlindungan terhadap
pekerja, perlengkapan pengaman, dan rambu-rambu peringatan dan kewajiban pekerja menggunakan
alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut;
b. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau pekerjaan yang berisiko tinggi pada
keadaan yang berbeda, harus lebih dulu dilakukan analisis keselamatan pekerjaan (Job Safety
Analysis) dan tindakan pengendaliannya;
c. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja lebih dulu dari penanggung-
jawab proses dan Ahli K3 Konstruksi /Ahli Keselamatan Konstruksi;
d. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau operator
yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya,
termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan konstruksi yang sesuai pada jenis
pekerjaan/tugasnya tersebut.
13. Spesifikasi Metode Konstruksi/ Metode Pelaksanaan/Metode Kerja
a. Analisis Keselamatan Pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA) harus dilakukan terhadap setiap metode
konstruksi/ metode pelaksanaan pekerjaan, dan persyaratan teknis untuk mencegah terjadinya
kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja;
b. Metode kerja harus disusun secara logis, realistis dan dapat dilaksanakan dengan menggunakan
peralatan, perkakas, material dan konstruksi sementara, yang sesuai dengan kondisi
lokasi/tanah/cuaca, dan dapat dikerjakan oleh pekerja dan operator yang terlatih;
c. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan menggunakan metode kerja
dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu, perkakas, material dan konstruksi sementara
dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja dan operator bekerja dan dapat
melindungi pekerja, alat dan material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan
kerja;
d. Setiap metode kerja/konstruksi yang diusulkan penyedia, harus dianalisis keselamatan pekerjaan/Job
Safety Analysis (JSA), diuji efektivitas pelaksanaannya dan efisiensi biayanya. Jika semua faktor
kondisi lokasi/tanah/cuaca, alat, perkakas, material, urutan kerja dan kompetensi pekerja/operator
telah ditinjau dan dianalisis, serta dipastikan dapat menjamin keselamatan, kesehatan dan keamanan
konstruksi dan pekerja/operator, maka metode kerja dapat disetujui, setelah dilengkapi dengan
gambar dan prosedur kerja yang sistematis dan/atau mudah dipahami oleh pekerja/operator;
e. Setiap tahapan pelaksanaan konstruksi utama yang mempunyai potensi bahaya tinggi harus
dilengkapi dengan metode kerja yang didalamnya sudah mencakup analisis keselamatan
pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA). Misalnya untuk pekerjaan di ketinggian, mutlak harus digunakan
perancah, lantai kerja (platform), papan tepi, tangga kerja, pagar pelindung tepi, serta alat pelindung
diri (APD) yang sesuai antara lain helm dan sabuk keselamatan agar pekerja terlindung dari bahaya
jatuh. Untuk pekerjaan saluran galian tanah berpasir yang mudah longsor dengan kedalaman 1,5
meter atau lebih, mutlak harus menggunakan turap dan tangga akses bagi pekerja untuk naik/turun;
f. Setiap metode kerja harus melalui analisis dan perhitungan yang diperlukan berdasarkan data teknis
yang dapat dipertanggung-jawabkan, baik dari standar yang berlaku, atau melalui penyelidikan teknis
dan analisis laboratorium maupun pendapat ahli terkait yang independen.

14. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi


a. Setiap kegiatan/pekerjaan perancangan, perencanaan, perhitungan dan gambar-gambar konstruksi,
penetapan spesifikasi dan prosedur teknis serta metode pelaksanaan/ konstruksi/kerja harus dilakukan
oleh tenaga ahli yang mempunyai kompetensi yang disyaratkan, baik pekerjaan arsitektur,
struktur/sipil, mekanikal, elektrikal, plumbing dan penataan lingkungan maupun interior dan jenis
pekerjaan lain yang terkait;
b. Setiap tenaga ahli tersebut pada butir a. di atas harus mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses manajemen risiko (identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko) yang terkait
dengan disiplin ilmu dan pengalaman profesionalnya, dan dapat memastikan bahwa semua potensi
bahaya dan risiko yang terkait pada bentuk rancangan, spesifikasi teknis dan metode kerja/konstruksi
tersebut telah diidentifikasi dan telah dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima sesuai dengan
standar teknik dan standar Keselamatan Konstruksi yang berlaku;
c. Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan, pembongkaran, pemindahan, pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran dsb, harus
dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten berdasarkan gambar gambar,
spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui
oleh tenaga ahli yang terkait;
d. Setiap tenaga ahli dan tenaga terampil dibidang K3 Konstruksi di atas harus melakukan analisis
keselamatan pekerjaan (job safety analysis) setiap sebelum memulai pekerjaannya, untuk memastikan
bahwa potensi bahaya dan risiko telah diidentifikasi dan diberikan tindakan pencegahan terhadap
kecelakaan kerja dan/atau penyakit di tempat kerja;
B. Keterangan Gambar
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh PPK secara terinci, lengkap dan jelas,
antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail - detail konstruksi

C. Pejabat Penandatangan Kontrak mengacu pada hasil dokumen pekerjaan berkonsultasi dengan Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dalam menetapkan uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan
penetapan tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi. Dalam melakukan pengawasan
dan evaluasi terhadap RKK dan penerapan SMKK, Pejabat Penandatangan Kontrak dapat dibantu oleh Ahli K3
Konstruksi/ Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.

2. SPESIFIKASI KHUSUS

A. KETENTUAN UMUM
Ketentuan umum secara rinci sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina marga Tahun 2018 Revisi 2

B. KETENTUAN PENGGUNAAN BAHAN/MATERIAL


Ketentuan penggunaan bahan/material secara rinci sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina marga Tahun 2018 Revisi
2.
NO URAIAN BAHAN SPESIFIKASI KETERANGAN
KONSTRUKSI
1 Bahan – bahan material Seluruh bahan/material yang merupakan Dibuktikan dengan
yang merupakan bahan galian C bersumber dari Tambang/Quary melampirkan surat perjanjian
material galian C (Pasir resmi yang akan digunakan/disuplai ke kerjasama dari perusahaan /
pasang, Pasir Beton, Batu lokasi pekerjaan harus bersumber dari perorangan/ koperasi /
Pecah, Urpil, Batu quarry resmi yang mempunyai ijin organisasi yang mempunyai
Candi/Hitam). pertambangan galian C dan ijin ijin pertambangan galian C
pengolahan hasil galian C (ijin usaha dan ijin pengolahan hasil
Pertambangan). galian C ijin usaha
Pertambangan KBLI 08103-
Penggalian Krikil/Sirtu yang
telah terverifikasi dan masih
berlaku.

C. KETENTUAN PENGGUNAAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN


Peralatan minimal yang disyaratkan adalah :

No Jenis Kapasitas Jumlah


1. AMP Min. 60 Ton/Jam 1 Set
2. Excavator Min. 0,3 m3 1 Unit
3. Dump Truk 3 – 7 m3 2 Unit
4. Pick Up - 1 Unit
5. Barbender - 1 Set
6. Concrete Mixer 0,3 m3 3 Unit
a) Melampirkan bukti Kepemilikan/sewa kepada pihak lain dengan perjanjian sewa.
b) Melampirkan scan asli Bukti kepemilikan dan menunjukkan aslinya pada pokja saat klarifikasi (apabila diperlukan
pada saat klarifikasi).
c) Surat Pernyataan untuk peralatan yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan pemilik peralatan/pemberi
sewa bahwa alat tidak sedang digunakan penuh waktu pada paket pekerjaan lain untuk AMP, excavator, dump
truk dan pickup
d) Untuk AMP dan excavator dilampirkan scan Asli Sertifikat kelaikan operasi atau surat ijin layak operasi atau surat
keterangan memenuhi keselamatan dan kesehatan kerja yang dikeluarkan instansi / lembaga terkait yang sah
dan masih berlaku.
e) Untuk Dumptruk dan pickup di buktikan dengan melampirkan Uji Kelayakan Kendarakan Bermotor (KIR)

Uraian penggunaan peralatan utama ;


1. Asphalt Mixing Plant (AMP)
Untuk pekerjaan perkerasan menggunakan campuran aspal panas sesuai spesifikasi, dimana campuran
aspal panas ini diproduksi oleh asphalt mixing plant (AMP) dimaksudkan agar kualitas campuran aspal yang
direncanakan bermutu baik dan memenuhi standar.
2. Excavator
Dalam proses pelaksanaan pekerjaan terdapat penggalian untuk pondasi dalam maupun pondasi
permukaan yang membutuhkan peralatan penggalian secara mekanis yaitu excavator dengan kapasitas
sesuai spesifikasi..
3. Dump Truck
Dalam proses pelaksanaan mobilisasi pekerjaan urugan dan timbunan baik berasal dari bekas galian
maupun sumber galian. Pengangkutan material-material pendukung pembangunan jembatan.
4. Pick Up
Dalam proses pelaksanaan mobilisasi pekerjaan pengangkutan material-material pendukung pembangunan
jembatan
5. Barbander
Alat ini untuk menekuk besi beton.
6. Concrete Mixer
Alat ini mencampur adukan spaci atau beton untuk pekerjaan pasangan batu dan plesteran.

D. METODE KERJA/PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN


Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara rinci sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina marga
Tahun 2018 Revisi 2

E. KETENTUAN UKURAN-UKURAN
Ketentuan ukuran – ukuran pekerjaan konstruksi secara rinci sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina marga Tahun
2018 Revisi 2.

F. KETENTUAN GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)


1. Shop drawing dibuat sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
2. Jika terjadi perubahan kontruksi akan dibahas lebih lanjut dituangkan dalam berita acara perubahan kontruksi.

G. KETENTUAN PERHITUNGAN PRESTASI PEKERJAAN UNTUK PEMBAYARAN


Perhitungan prestasi pekerjaan yang sudah selesai dilaporkan dalam laporan progress/ prestasi harian, mingguan
dan bulanan, kemudian dibuatkan Termin sesuai progres terlaksana sesuai tahapan pembayan dalam SSKK.
H. KETENTUAN KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
Dalam masa pelaksanaan agar selalu diperhatikan kebersihan dan ketertiban lokasi kegiatan untuk menjaga mutu
kontruksi dan keselamatan kerja.

I. KETENTUAN PEMBUATAN LAPORAN DAN DOKUMENTASI


Penyedia Jasa harus menyediakan laporan-laporan dan dokumentasi sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
pekerjaan konstruksi ini serta catatan untuk mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan, dan
detaildetail penting dari pekerjaan.

J. KETENTUAN MENGENAI PENERAPAN MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI (KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA)
Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (terlampir)
dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pelaksanaan Protokol Pencegahan Covid-19 pada saat Pelaksanaan
Pekerjaan (ditunjukan pada saat penandatanganan kontrak).
(Terlampir)

Deskripsi Resiko
NO
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya (Skenario Bahaya)

1 2 3
1 Pekerjaan Umum dan Persiapan Terkena alat kerja Sederhana
Tertimpa material
Tersengat binatang berbisa
Tertabrak saat mobilisasi Alat

2 Pekerjaan Galian Terkena alat kerja Sederhana


Tertimpa material
Terperosok kedalam galian
Tertimbun longsoran
Tertabrak Excavator

3 Pekerjaan Timbunan Terkena alat kerja Sederhana


Tertimpa material
Terperosok kedalam galian
Tertimbun longsoran
Tertabrak Excavator

4 Pekerjaan Pembesian Terkena alat kerja sederhana


Tertimpa material beton
Terjatuh dari ketinggian
Tertimpa Perancah Runtuh
Tertusuk Baja Tulangan
Terkena Alat potong Besi

5 Pekerjaan Pengecoran Terkena alat kerja sederhana


Tertimpa material beton
Terjatuh dari ketinggian
Tertimpa Perancah Runtuh
Tertusuk Baja Tulangan

6 Pekerjaan Pasangan Batu Terkena alat kerja Sederhana


Tertimpa material
Terjatuh dari ketinggian

7 Pekerjaan pengecoran Lantai Jembatan Terkena alat kerja Sederhana


Tertimpa material
Terjatuh dari ketinggian
Tertimpa Scafolding Runtuh

8 Pekerjaan Aspal Terkena alat kerja


Terkena material aspal panas
Kecelakaan lalu lintas

9 Pekerjaan Marka Terkena alat kerja


Terkena material Marka panas
Kecelakaan lalu lintas

10 Pekerjaan Finishing Terkena alat kerja


Tertimpa material
Terjatuh dari ketinggian

K. KETENTUAN SPESIFIKASI TEKNIS


1. Ketentuan spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi secara rinci sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina marga
Tahun 2018 Revisi 2
BAB IV. BESARNYA TOTAL PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN

A. PAGU ANGGARAN
PAGU ANGGARAN : Rp. 2.489.580.000,00

B. HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)


HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) : Rp 2.488.449.000,00
BAB V. KETERANGAN TAMBAHAN

A. JENIS KONTRAK YANG DIGUNAKAN


Jenis kontrak yang digunakan adalah kontrak gabungan lumsum dan harga satuan.

B. IZIN USAHA PENYEDIA BERDASARKAN BIDANG/ SUB BIDANG PEKERJAAN


1) Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Peserta berbadan usaha yang memiliki Perijinan Usaha Jasa Konstruksi atau Nomor Induk Berusaha
(NIB) kualifikasi usaha Kecil;
b. Memiliki Klasifikasi Bangunan Sipil sub klasifikasi Konstruksi Bangunan Sipil Jembatan, jalan layang,
Fly over dan Underpass (BS002) atau Jasa Pelaksanaan Konstruksi Jembatan, Jalan layang,
Terowongan dan Subway (SI004) atau KLBI (42102) Konstruksi Bangunan Sipil Jembatan, Jalan
layang, Fly over dan Underpass atau KLBI (42112) Konstruksi Jembatan dan jalan layang yang sah
dan masih berlaku.

C. DOKUMEN LAIN
Penyedia jasa wajib melampirkan dokumen sebagai berikut :
1. Penyedia wajib menyediakan/melampirkan surat/sertifikat keterangan layak / laik operasi (SLO/SILO) terhadap 2
peralatan utama (AMP dan Excavator) sedangkan Untuk Dumptruk dan pickup dengan melampirkan Uji
Kelayakan Kendarakan Bermotor (KIR) yang diterbitkan dari lembaga penguji/akreditasi peralatan/mesin –
mesin berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang terakreditasi.

2. Penyedia menyerahkan surat perjanjian kerjasama dari perusahaan produsen / vendor / distributor untuk jenis
pekerjaan;
a. Melampirkan surat perjanjian kerjasama dari perusahaan / perorangan / koperasi / organisasi yang
mempunyai ijin pertambangan galian C dan ijin pengolahan galian C ijin usaha Pertambangan KBLI 08103-
Penggalian Krikil/Sirtu yang terverifikasi dan masih berlaku.
b. Peserta wajib melampirkan sertifikat keikutsertaan BPJS dan Surat pernyataan telah mencantumkan item
biaya keikutsertaan BPJS tenaga bagi semua personil yang digunakan dan siap membayar premi maksimal
14 hari kalender setelah penandatanganan kontrak

Anda mungkin juga menyukai