Ngomong ngomong kalian sudah tidak asing bukan dengan cerita rakyat malin kundang.
Kalo dilihat dari ceritanya malin ada pesan yang bisa di ambil dari ceritanya
tersebut. Buat kalian yang lupa sama ceritanya aku ceritain lagi secara singkat
yagesya.
Di sebuah desa, hidup seorang perempuan miskin ia pun mempunyai seorang anak laki
laki bernama Malin Kundang. Perempuan ini berpancaharian sebagai nelayan. Namun,
penghasilnnya tak mencukupi kebutuhan mereka sehari hari sehingga mereka selalu
kekurangan. Singkat cerita ketika malin sudah tumbuh dewasa, ia memutuskan untuk
pergi ke kota untuk merubah nasibnya.
Setalah ibunya mengizinkan malin untuk ke kota. Kini, ibunya menjadi perempuan tua
yang kesepian. Setelah kepergian malin, ibunya selalu memikirkan keadaan anaknya
itu. Ia jadi sakit sakitan , sementara malin tak pernah mengirim kabar untuknya.
Hmmmm gimana sih malin padahal kan kasian ibu nya, tapi apa malin akan berhasil
untuk mengubah nasibnya itu? Kita lanjut ceritanya yuuuk.
Hingga beberapa tahun kemudian, malin berhasil mengubah nasibnya. Ia telah menjadi
saudagar yang kaya raya. Malin pun memiliki banyak kapal. Malin pun menikahi
seorang perempuan bangsawan yang sangat cantik.
Suatu hari, malin ingin melihat keadaan desanya. Ia pulang bersama istrinya dan
banyak pekerjanya. Ia juga membawa banyak uang untuk di bagi bagikan kepada para
penduduk. Dengan sombong malin membagikan uang kepada penduduk. Ketika malin sedang
bagi bagi uang ada satu warga yang mengenali kalo itu adalah malin. Ia pun bergegas
pergi ke rumah ibunya malin untuk memberitahunya kalo malin ada di dermaga.
Apa cerita selanjutnya, Ada yang tau? Kalian juga bisa sambil ngemil biar gak
ngantuk membaca cerita malin ini hehee
Nah, ibunya tak percaya matanya berkaca kaca. Ssungguh ibunya sangat merindukan
anaknya itu. Sesampai di dermaga benar saja ia melihat malin dan istrinya yang
rupawan.
Malin mengenali ibunya namun ia malu mengakui orang tuanya yang berpakaian sangat
lusuh itu.
" Kau bilang ibumu sudah meninggal? "Tanya istri malin, bingung.
" Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku ngaku sebagai ibuku" Seru malin.
Wadidawwww jahat banget ya malin , gimana perasaan ibunya itu pasti sangat kecewa
mendengar perkataan malin itu. Ibunya lalu mengutuk malin.
"Hatimu sungguh sekeras batu, malin. Makakau aku kutuk menjadi batu. Kau anak yang
durhaka." Ucap ibunya.
Semenjak itu cerita malin kundang sangat populer di kalangan rakyat pada saat itu
dan menjadi legenda sejak sekarang.
Udah segitu gengsss ceritanya semoga kalian lebih bisa menghormati dan menghargai
orang tua kalian. Apapun kondisinya mereka adalah orang tua kita.
Wassalamualaikum...