Revisi Skripsi ISmulia Lailatul Hidayati
Revisi Skripsi ISmulia Lailatul Hidayati
SKRIPSI
Disusun Oleh :
NPM : 10060218036
Menyetujui,
Mengetahui,
Abdul Kudus, S.Si., M.Si., Ph.D. Dr. Didi Suhaedi, S.Si., M.Kom
NIK.D.95.0.223 NIK.D.97.0.269
ii
MOTTO
Al-Baqarah: 286
“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman.”
Al-Imran: 139
“Never expect, never assume, never ask, never demand, just let it be if it’s meant
to be it will happen”
Emptiness
“If we find something we want to do, we find our chances and find our way’
“Don’t try to live up to other people’s expectations, live by your own values take
your own small steps forward one at a time”
Seventeen’s Hoshi
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
1. Orang tua penulis Bapak Widik Sunarto dan Ibu Sri Kaswati serta Adik
Nisaul Laily yang telah memberi dorongan baik moral maupun material
yang sangat berarti bagi penulis.
2. Bapak Abdul Kudus, S.Si.,M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Bandung.
3. Bapak Dr. Didi Suhaedi, S.Si, M.Kom. selaku Ketua Program Studi
Matematika Universitas Islam Bandung.
4. Ibu Onoy Rohaeni, Dra., M.Sc.ndan Ibu Eti Kurniati, Dra., M.Si. sebagai
pembimbing yang telah meluangkan waktu serta sudah membantu penulis
dalam menyusun tugas akhir.
5. Seluruh Dosen Program Studi Matematika yang selalu memberikan
dukungan dan bantuan dalam proses pembuatan laporan kuliah kerja
lapangan.
6. Teman-teman Matematika 2018 yang telah berjuang bersama dan saling
memberikan dukungan semangat selama penulisan tugas akhir. Dan juga
v
teman-teman dari esje, tujuh belas dan juga the lanangz yang sudah
menemani penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.
8. Dan yang terakhir dan paling utama penulis ingin mengucapkan kepada
diri sendiri yaitu saudari Ismulia Lailatul yang sudah berusaha melawan
dirinya sendiri dalam menyelesaikan proses penyusunan tugas akhir.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih belum sempurna
sehingga penulis membutuhkan sran dan kritik yang bersifat membangun untuk
penulis. Dan juga penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat
bermanfaat.
Bandung,
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
MOTTO...................................................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah...................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................3
1.4. Sistematika Penulisan................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1. Konsep Pertanians......................................................................................5
2.2. Konsep Asuransi Pertanian........................................................................6
2.3. Asuransi Berbasis Indeks...........................................................................8
2.4. Indeks Curah Hujan...................................................................................9
2.5. Metode Burn Analysis.............................................................................10
2.6. Nilai Pertanggungan................................................................................12
2.7. Statistical Produk and Service Solutions (SPSS).....................................12
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................14
3.1. Data..........................................................................................................14
3.2. Diagram Alir............................................................................................15
3.3. Implementasi Perhitungan.......................................................................16
BAB IV PENUTUP...............................................................................................26
4.1. Kesimpulan..............................................................................................26
4.2. Saran........................................................................................................26
vii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik curah hujan provinsi Jawa Barat 2017 sampai 2021...............14
Gambar 2. Grafik hasil panen padi provinsi Jawa Barat 2017 sampai 2021........14
Gambar 3. Diagram Alir.......................................................................................15
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.............................................................................................................28
Lampiran 2.............................................................................................................31
Lampiran 3.............................................................................................................32
Lampiran 4.............................................................................................................33
Lampiran 5.............................................................................................................38
x
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha sektor pertanian tidak luput dari risiko yang dapat mengakibatkan
kerugian, maka dari itu diperlukan upaya perlindungan terhadap petani agar dapat
mengatasi kerugian tersebut. Pada sektor pertanian tanaman pangan memiliki
beberapa risiko yang dapat mengakibatkan kerugian dan juga penurunan hasil
produksi yang berdampak pada penurunan pendapatan bagi petani itu sendiri.
Risiko yang terjadi dapat diakibatkan oleh beberapa faktor salah satu hal yang
menjadi faktor adalah faktor alam seperti curah hujan.
Curah hujan merupakan salah satu faktor alam yang dapat mengganggu
keadaan pertanian. Keadaan curah hujan yang tidak stabil dapat mempengaruhi
hasil panen dari tanaman pangan yang dihasilkan. Keadaan yang seperti itu dapat
menimbulkan dampak besar terhadap produksi pertanian. Terutama pada tanaman
padi curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan biji padi cepat membusuk dan
juga batang padi menyerap terlalu banyak air sehingga batang padi tidak mampu
menopang bobot tanaman dan mengakibatkan tanaman padi cepat roboh.
1
2
Bab I : Pendahuluan
Bab ini akan di bahas secara keseluruhan penulisan skripsi yang terdiri dari
latar belakang masalah yang akan dibahas, identifikasi masalah yang membahas
tentang masalah apa yang akan dimunculkan, tujuan penelitian yang membahas
tujuan yang ingin di capai oleh penulis dari melakukan penelitian, dan sistematka
penulisan yang membahas tentang apa yang akan dibahas pada masing-masing
bab.
Bab ini berisi tentang analisis terhadap data yang didapatkan dan pembahasan
menyeluruh atas penelitian yang dilakukan.
Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan pernyataan singkat dan akurat yang
disajikan dari hasil pembahasan yang menjawab permasalahan dan tujuan
4
penelitian yang telah disusun. Dan saran yang disampaikan untuk kepentingan
pengembangan riset selanjutnya serta perbaikan terhadap hal-hal yang ditemukan
sehubung dengan hasil penelitian yang ditujukan kepada pihakpihak terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Mosher pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas yang
didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola dan
merangsang pertumbuhan tanaman dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan
produksi merupakan bisnis, sehingga pengeluaran dan pendapatan sangat penting
artinya (Dumasari, 2020).
Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalam
perekonomian nasional dan kelangsungan hidup masyarakat, terutama dalam
sumbangan terhadap, penyedia lapangan kerja dan penyediaan pangan dalam
negeri. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia mengahasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi,
serta untuk mengelola lingkungan hidup. Oleh karenanya sektor pertanian adalah
sektor yang paling dasar dalam perekonomian yang merupakan penopang
kehidupan produksi sektor-sektor lainnya seperti subsektor perikanan, subsektor
perkebunan, subsektor perternakan.
5
6
Padi merupakan tanaman yang termasuk kedalam genus Oryza sativa L yang
meliputi kurang lebih 25 spesies yang tersebar di daerah tropis dan daerah
subtropis seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia (NST, 2018). Tanaman padi
merupakan tanaman semusim yang berupa rumput berumpun, tanaman padi
mempunyai umur yang pendek kurang dari satu tahun dan hanya satu kali
produksi setelah itu maka akan mati . Padi meruakan penghasil makanan pokok
bagi sebagian besar penduduk di dunia termasuk di Indonesia yang menjadikan
padi sebagai makanan pokok nasional. Hal ini menjadikan tanaman padi di
indonesia mempunyai nilai budaya, ekonomi, dan juga nilai politik karena dapat
mempengaruhi kebutuhan hidup seseorang. Padi sendiri memenuhi 56%-80%
kebutuhan kalori penduduk Indonesia (Syahroni, 2016).
yang telah ditunjuk dan yang belum tentu serta kebetulan, dengan manapula
tertanggung berjanji untuk membayar premi.
a. Pihak tertanggung, yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak
penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
b. Pihak Penanggung, merupakan pihak yang berjanji akan membayar sejumlah
uang kepada pihak tertanggung apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur
tak tentu.
c. Suatu peristiwa yang tak tentu atau tidak diketahui sebelumnya.
d. Kepentingan yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang
tak tentu (Fahmi, 2016).
Secara umum tujuan asuransi untuk sektor pertanian adalah untuk memberikan
proteksi atau penggantian terhadap risiko gagal panen akibat serangan hama,
penyakit, ataupun bencana alam. Asuransi pertanian ini diharapkan dapat
memberikan keuntungan bagi para pihak baik itu petani itu sendiri baik
menyangkut tingkat produksi bahkan sampai pada perbaikan situasi ekonomi
maupun perusahaan penyedia jasa asuransi. Maka dari itu di anjurkan kepada
petani untuk mengikuti program asuransi pada lahan pertanian yang dimiliki.
Asuransi berbasis indeks merupakan salah satu bagian dari asuransi parametrik,
dimana yang di asuransikan bukanlah tanaman tetapi yang di asuransikan
merupakan indeks iklim. Yang dalam penelitian ini indeks yang digunakan adalah
9
indeks curah hujan. Nantinya indeks curah hujan ini akan mempengaruhi jumlah
premi yang akan di bayarkan oleh petani. Dalam penilaian kontrak menentukan
biaya premi harus secara fair.
Curah hujan yang berlebihan dapat berakibat buruk pada tanaman padi,
meskipun tanaman padi membutuhkan kebutuhan air yang cukup banyak tapi
pada tanaman yang sudah berbulir dan menua curah hujan yang lebat dan
berangsur cukup sering dapat mengakibatkan tanaman padi atau bulir padi tumbuh
subur. Tanaman padi yang tumbuh subur ini dapat mengakibatkan tanaman rentan
mengalami rebah. Hal tersebut dapat terjadi akibat pertumbuhan tanaman yang
semakin subur membuat batang padi tidak mampu menopang padi. Terlebih pada
saat musim hujan bulir padi dapat cepat berisi dan menguning, sehingga batang
padi yang sudah menua tidak kuat menopang tanaman akibat dari tiupan angin
dan hujan.
10
n=20
Dasarian2 = ∑ Cap i
i=11
n=30
Dasarian3 = ∑ Cap i
i=21
Penjumlahan untuk bulan dengan jumlah hari 28/29 hari dan 31 hari, maka
dasarian3 akan dihitung dari hari ke-21 sampai dengan hari terakhir bulan
tersebut. Dengan asumsi sebagai berikut:
Jika jumlah curah hujan dasarian kurang dari nilai cap, maka nilai yang
disesuaikan menggunakan nilai jumlah curah hujan dasarian tersebut.
Jika jumlah curah hujan dasarian lebih besar dari nilai cap, maka nilai yang
disesuaikan sama dengan nilai cap
Selanjutnya dari nilai cap yang didapat dicari nilai rata-rata total untuk setiap
tahun. Nilai ratarata total untuk setiap tahun dapat dicari menggunakan persamaan
berikut:
∑ Rt
Rt = t=1
n
Dengan
n merupakan jumlah periode dasarian
Rt adalah nilai cap.
12
5. Nilai Trigger, Nilai yang di tentukan dari nilai presentil variabel yang telah di
simulasikan. Penrhitungan presentil sendiri dengan membagi 100 bagian sama
besar.
6. Penghitungan Nilai premi asuransi berbasis indeks dapat dihitung dengan
persamaan berikut:
Dengan
d 2=
ln ( )(
S0
K
+ r −0.5−
2)
σ2
T −t
σ √ T −t
Dengan :
P = Nilai pertanggungan
S0 = harga data curah hujan menjadi variabel acak dan terkadang konstan
K = harga kesepakatan opsi
r = suku bunga tahunan bebas risiko
𝜎 = standar deviasi pengembalian saham
t = waktu dalam beberapa tahun
𝜎̂ = standar deviasi distribusi normal data curah hujan terpilih
T = Periode waktu
PEMBAHASAN
Data yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah data curah hujan
dasarian provinsi Jawa Barat yang di peroleh dari BMKG wilayah Jawa Barat dan
data produksi hasil panen padi di provinsi Jawa Barat yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik Jawa Barat dan Dinas pertanian provinsi jawa barat periode Januari
2017 sampai dengan Desember 2021 yang disajikan kedalam plot curah hujan
harian, plot curah hujan triwulan, dan plot produksi rata-rata triwulan padi yang
ada pada gambar berikut :
Lampiran 15. Grafik curah hujan provinsi Jawa Barat 2017 sampai 2021
Lampiran 16. Grafik hasil panen padi provinsi Jawa Barat 2017 sampai 2021
14
15
Pada Gambar 1 dan Gambar 2 terlihat bahwa adanya fluktuasi pada produksi
padi dan curah hujan secara tidak beraturan di setiap tahunnya. Fluktuasi data
curah hujan yang tidak beraturan (berintensitas rendah maupun tinggi) tentu akan
mempengaruhi hasil produksi padi. Oleh karena itu perlu adanya langkah dalam
mengatasi hal tersebut. Adanya keterkaitan curah hujan terhadap produksi padi
akan menunjukkan seberapa kuat pengaruh yang terjadi jika adanya hujan.
Hubungan antara curah hujan dengan rata-rata produksi padi inilah yang akan
menjadi jaminan bagi perusahaan asuransi dalam mengatasi risiko fluktuasi yang
terjadi
1. Data curah hujan yang digunakan merupakan data curah hujan provinsi
jawa barat yang di peroleh dari 5 stasiun Badan Meteologi Krimatologi
dan Geofisika (BMKG) di Provinsi Jawa Barat
2. Perhitungan uji normalitas, uji korelasi dan juga perhitungan nilai
statistika pada penelitian ini dihitung menggunakan bantuan software
SPSS.
3. Suku bunga tahunan bebas resiko yang digunakan adalah 6% seperti yang
biasa digunakan pada asuransi berbasis indeks
4. Periode T yang digunakan pada perhitungan pebelitian ini adalah 5 tahun
dengan kurun waktu Januari 2017 sampai Desember 2021
5. Penjumlahan untuk bulan dengan jumlah hari 28/29 hari dan 31 hari, maka
dasarian3 akan dihitung dari hari ke-21 sampai dengan hari terakhir bulan
tersebut. Dengan asumsi Jika jumlah curah hujan dasarian kurang dari
nilai cap, maka nilai yang disesuaikan menggunakan nilai jumlah curah
hujan dasarian tersebut. Jika jumlah curah hujan dasarian lebih besar dari
nilai cap, maka nilai yang disesuaikan sama dengan nilai cap
Langkah dalam implementasi adalah sebagai berikut:
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan di gunakan
berdistribusi normal. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai p-
value > 0.05. Data yang digunakan seperti berikut :
Lampiran 20. Caturwulan curah hujan provinsi Jawa Barat 2017 sampai
2021(mm)
No Periode 2017 2018 2019 2020 2021
1. Caturwulan 1 5722,7 6575,3 6633,2 7605,9 7060,7
2. Caturwulan 2 1654,1 878,4 1730,7 2338,1 2937,3
3. Caturwulan 3 4353,2 3843,5 4460,5 5066,9 5630,5
Lampiran 21. Caturwulan Hasil panen provinsi Jawa Barat 2017 sampai
2021(ton)
No Periode 2017 2018 2019 2020 2021
31684
1. Caturwulan 1 3.051.743 2594311,13 2287475,28 2823708,08
38
17
49678
2. Caturwulan 2 4.976.345 3496860 3890611,14 3996832
54
39546
3. Caturwulan 3 3821548 2993786,09 2838686,16 2293033
59
Kriteria Uji :
Lampiran 22. Hasil Uji Normalitas data curah hujan dan hasil panen
Shapiro-wilk
Statistic Df Sig.
Curah Hujan 0,951 15 0,547
Hasil Panen 0.,928 15 0,254
Pada tabel Test of Normality jika dilihat dari baris Unstandardized residual
pada kolom Shapiro wilk nilai signifikansi pada curah hujan 0,547 dan pada hasil
panen 0,254 bahwa H 0 diterima karena nilai signifikansi lebih besar dari α =0,05 ,
menunjukan bahwa data yang akan kita uji terdistribusi normal dan tidak terdapat
penyimpangan yang signifikan antar data.
Pada indeks window tahap yang dilakukan adalah menentukan korelasi antar
data curah hujan dan juga data hasil panen padi. Dengan data sebagai berikut :
18
Lampiran 23. Data curah hujan dan hasil panen untuk uji korelasi
No Nama Curah Hujan Hasil Panen
Caturwulan 1 (Januari-April)
1 Cat1 2017 5722,7 mm 3051743
2 Cat1 2018 6575,3 mm 3168438
3 Cat1 2019 6633,2 mm 2594311,13
4 Cat1 2020 7605,9 mm 2287475,28
5 Cat1 2021 7060,7 mm 2823708,08
Caturwulan 2 (Mei-Agustus)
1 Cat2 2017 1654,1 mm 4976345
2 Cat2 2018 878,4 mm 4967854
3 Cat2 2019 1730,7 mm 3496860
4 Cat2 2020 2338,1 mm 3890611,14
5 Cat2 2021 2937,3 mm 3996832
Caturwulan 3 (September-Desember)
1 Cat3 2017 4353,2 mm 3821548
2 Cat3 2018 3843,5 mm 3954659
3 Cat3 2019 4460,5 mm 2993786,09
4 Cat3 2020 5066,9 mm 2838686,16
5 Cat3 2021 5630,5 mm 2293033
Kriteria Uji :
Menggunakan SPSS untuk menguji korelasi data tersebut dihasilkan tabel korelasi
sebagai berikut :
19
Lampiran 24. Hasil Uji Korelasi data curah hujan dan hasil panen
Berdasarkan tabel terlihat bahwa data yang dimiliki memiliki korelasi yang
signifikan dengan nilai signifikansi H0 diterima karena nilai signifikasinya kurang
dari 0.8. Berdasarkan Tabel terlihat bahwa periode September-Desember
mempunyai koefisien korelasi terkuat dibandingkan periode yang lain, yaitu
0,929. Dengan kata lain 0,929 adalah nilai index window.
Berdasarkan nilai index window yang telah terpilih, maka dalam penelitian ini
nilai statistik deskriptif menggunakan periode September-Desember selama Lima
tahun dengan menghitung rata-rata harian data yang disajikan pada Tabel berikut :
Pada Tabel tersebut diperoleh nilai skewness sebesar 0,427 yang artinya kurva
mengalami kemencengan ke kanan (positif). Untuk nilai kurtosis 0,561 < 3
menunjukan bahwa data curah hujan periode terpilih tidak memiliki ekor gemuk
(fat fail) dengan kata lain data curah hujan memiliki distribusi platikurtik (lebih
rata).
hari-1. Dalam penghitungan cap untuk asuransi indeks iklim ini, menggunakan
nilai Etp acuan 5 mm hari-1. Maka nilai cap yang dihasilkan oleh persamaan 1
adalah :
Rt =5 ×10
Rt =50 mm
Nilai cap akan mepresantasikan jumlah maksimum dari curah hujan yang dihitung
setiap harinya.
Berdasarkan nilai index yang sudah ditentukan maka yang akan dijadikan data
sample untuk perhitungan yang digunakan adalah bulan september 2017 sampai
dengan desember 2021.
Dikarenakan nilai cap yang digunakan 50mm maka nilai curah hujan pada
bulan september 2017 sampai dengan Desember 2021 setiap angka curah hujan
yang lebih besar dari 50mm maka akan diganti menjadi 50mm sesuai dengan nilai
cap dasarian seperti tabel berikut :
18 0 mm 0 mm 50 mm 32,3 mm
19 0 mm 38,3 mm 50 mm 50 mm
20 0,3 mm 50 mm 45,6 mm 58 mm
21 6,8 mm 50 mm 0 mm 49,7 mm
22 0 mm 20,7 mm 50 mm 0 mm
23 0 mm 46,2 mm 50 mm 6,9 mm
24 63 mm 50 mm 10,8 mm 17,3 mm
25 50 mm 50 mm 43 mm 0 mm
26 3,5 mm 23,1 mm 0 mm 0 mm
27 29,4 mm 40,7 mm 50 mm 0 mm
28 50 mm 50 mm 50 mm 0,2 mm
29 1,8 mm 28,1 mm 9,2 mm 0 mm
30 50 mm 28,2 mm 28,6 mm 10,8 mm
31 16,1 mm 50
Sumber : BMKG, bulan september 2017
Berdasarkan nilai curah hujan bulan September 2017 – Desember 2021 yang
sudah disesuaikan maka dapat dilakukan perhitungan nilai cap dasarian. Untuk
perhitungan cap dasarian pada bulan September 2017 sebagai berikut :
Dasarian1 =32,3
Dasarian2 =20,4
Dasarian3 =254,5
Curah hujan dasarian pada periode yang terpilih akan digunakan untuk mencari
nilai curah hujan yang disesuaikan, dengan menentukan nilai rata-rata total curah
hujan setiap tahun selama periode terpilih dengan menggunakan persamaan
∑ Rt
t=1
Rt =
n
3001
Rt =
122
Rt =24,59
Lalu hasil nilai rata-rata pertahun yang sudah disesuaikan kemudian disusun
secara berurutan berdasarkan jumlah indeks terkecil sampai dengan terbesar yang
disajikan pada tabel
1 2018 22,59 mm
2 2019 23,17 mm
3 2020 24,53 mm
4 2017 24,59 mm
5 2021 31,51 mm
Pada tabel terlihat bahwa indeks curah hujan yang digunakan sebagai
penentuan nilai premi asuransi yang harus dibayarkan oleh para petani adalah
31.51 mm.
Nilai trigger akan dicari berdasarkan persentil dari simulasi data rata-rata total
curah hujan harian salama 5 tahun. Hasil perhitungan untuk nilai trigger disajikan
pada Tabel
1 5 22,706 mm
2 10 22,822 mm
3 15 22,938 mm
4 20 23,054 mm
5 25 23,17 mm
Setelah diketahui nilai trigger maka dilakukan uji normalitas data untuk
mengetahui populasi data berdistribusi normal atu tidak. Uji normaltas data
dilakukan dengan menggunakan bantuan Softwrare SPSS, dikarenakan data
sample yang dimiliki kurang dari 50 data sample maka uji normalitas dilakukan
dengan melihat uji shapiro-wilk. Dengan Hipotesis yang diuji adalah sebagai
berkut :
Kriteria Uji :
Berdasarkan Tabel 10 terlihat bahwa nilai p-value = 0,967 dan lebih besar dari
pada 𝛼. Maka 𝐻0 diterima atau dengan kata lain data simulasi rata-rata curah
hujan harian selama lima tahun berdistribusi normal. Dengan demikian data dapat
digunakan sebagai indeks yang akan mewakili keseluruhan data dalam
menentukan nilai premi asuransi.
No persenti Nilai
Trigger(K) Premi
. l Pertanggungan
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa adanya perbedaan nilai premi dari
setiap nilai trigger yang digunakan. Semakin tinggi nilai persentil, maka semakin
mahal premi yang harus dibayarkan oleh para petani. Untuk persentil ke-5 dengan
nilai trigger 22,706 mm maka premi yang harus dibayar sebesar Rp 215.594,00.
Untuk persentil ke-10 dengan nilai trigger 22,822 mm maka premi yang harus
dibayar sebesar Rp 221.117,00. Untuk persentil ke-15 dengan nilai trigger 22,938
mm maka premi yang harus dibayar sebesar Rp 226.612,00. Untuk persentil ke-20
dengan nilai trigger 23,054 mm maka premi yang harus dibayar sebesar Rp
232.079,00, dan untuk persentil ke-25 dengan nilai trigger 23,17 mm maka premi
yangharus dibayar sebesar Rp 237.519,00.
BAB IV
PENUTUP
26
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, I. (2016). Manajemen Risiko- Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta.
27
28
Lampiran 34.
Data Curah Hujan Provinsi Jawa Barat Stasiun 1 sampai dengan stasiun 5 pada
bulan Januari 2017 sampai Desember 2021
1. Stasiun 1
N
Bulan/Tahun 2017 2018 2019 2020 2021
o
1 Januari 68.3 190.8 231.4 207.6 148.6
2 Februari 196.3 239.3 269.3 336.6 153.9
3 Maret 396.5 292 223.3 290.8 309
4 April 210.8 297.5 298.9 271.4 177.2
5 Mei 222.3 123.9 243 292.3 238.9
6 Juni 68.4 33.4 26.5 30.3 92.4
7 Juli 7.9 0.3 13.4 63.7 33.2
8 Agustus 45.7 38.9 0.2 41.6 91.8
9 September 90.8 40.8 55 35.9 73
10 Oktober 345.3 124.8 84.2 327.3 218.4
11 November 442 483.2 270.9 207.3 454.3
12 Desember 129.9 322.9 315.5 261.8 198.5
2224.2 2187.8 2031.6 2366.6 2189.2
2. Stasiun 2
N
Bulan/Tahun 2017 2018 2019 2020 2021
o
1 Januari 261 333.1 408.3 421.3 384
2 Februari 288.5 179.3 427.9 537.1 687.1
3 Maret 283.7 332 210.8 511.8 187.4
4 April 200.8 290.8 463 328.2 358.2
5 Mei 225.9 108 167.4 383.6 115.3
6 Juni 130.8 152.4 61.9 80.8 136.8
7 Juli 8.2 6 35.4 63.1 66.3
8 Agustus 49.3 20.5 18.8 38 165.7
9 September 56 161.7 5.8 68.4 187.6
10 Oktober 279.8 130.4 180.2 276.6 311
11 November 214.7 382.1 143.8 165.7 343.8
12 Desember 320.7 195.7 320.9 319.9 446
2319.4 2292 2444.2 3194.5 3389.2
3. Stasiun 3
29
N
Bulan/Tahun 2017 2018 2019 2020 2021
o
1 Januari 559.4 150.3 200.3 178.4 480.8
2 Februari 454.6 876.9 452.2 540.8 542.7
3 Maret 363.2 542.7 303.1 386.8 263.2
4 April 223.7 266.9 226.3 157.3 247.1
5 Mei 30.5 15.1 261.6 138.4 155
6 Juni 140.7 14.6 13.6 90.3 159.4
7 Juli 3 0 26.7 50.9 20.4
8 Agustus 49 0 12.3 28.3 16.5
9 September 27.8 8 87.6 76.3 113.5
10 Oktober 74.8 3 143.7 137.7 68
11 November 263.5 114.9 275.8 225.8 318.3
12 Desember 207 256.9 315 619 446.8
2397.2 2249.3 2318.2 2630 2831.7
4. Stasiun 4
N
Bulan/Tahun 2017 2018 2019 2020 2021
o
1 Januari 89.7 161.7 245.7 405.5 516.7
2 Februari 235.2 495.5 441 462.2 647.3
3 Maret 478.3 682.7 397.2 399.2 496.9
4 April 264.8 354.5 367.7 361.9 239.7
5 Mei 79.5 96.7 225.6 192.8 224.3
6 Juni 52 32.2 49.7 41.3 71
7 Juli 25.5 0 0 62.6 67.8
8 Agustus 20 0 14.5 20 55.6
9 September 33.7 1 64.9 41.4 64.7
10 Oktober 307.1 7.5 193.8 237.4 184.7
11 November 485.6 150.9 203.3 468.5 521.4
12 Desember 299.5 201.2 383.7 496.7 241.7
2370.9 2183.9 2587.1 3189.5 3331.8
5. Stasiun 5
N
Bulan/Tahun 2017 2018 2019 2020 2021
o
1 Januari 87.3 188.5 288 399.8 201.8
2 Februari 526.5 319.3 277.2 525.4 484.8
3 Maret 270.2 135.7 230.8 405.3 233
30
Lampiran 35.
Data Caturwulan 1 sampai dengan data Caturwulan 3 Curah Hujan Provinsi Jawa
Barat
Caturwulan 1
N
Periode 2017 2018 2019 2020 2021
o
1 stasiun 1 871.9 1019.6 1022.9 1106.4 788.7
2 Stasiun 2 1034 1135.2 1510 1798.4 1616.7
3 Stasiun 3 1600.9 1836.8 1181.9 1263.3 1533.8
4 Stasiun 4 1068 1694.4 1451.6 1628.8 1900.6
5 Stasiun 5 1147.9 889.3 1466.8 1809 1220.9
5722.7 6575.3 6633.2 7605.9 7060.7
Caturwulan 2
N
Periode 2017 2018 2019 2020 2021
o
1 stasiun 1 344.3 196.5 283.1 427.9 456.3
2 Stasiun 2 414.2 286.9 283.5 565.5 484.1
3 Stasiun 3 223.2 29.7 314.2 307.9 351.3
4 Stasiun 4 177 128.9 289.8 316.7 418.7
5 Stasiun 5 495.4 236.4 560.1 720.1 1226.9
1654.1 878.4 1730.7 2338.1 2937.3
Caturwulan 3
N
Periode 2017 2018 2019 2020 2021
o
1 stasiun 1 1008 971.7 725.6 832.3 944.2
2 Stasiun 2 871.2 869.9 650.7 830.6 1288.4
3 Stasiun 3 573.1 382.8 822.1 1058.8 946.6
4 Stasiun 4 1125.9 360.6 845.7 1244 1012.5
5 Stasiun 5 775 1258.5 1416.4 1101.2 1438.8
4353.2 3843.5 4460.5 5066.9 5630.5
Lampiran 36.
Data Hasil Panen Padi Provinsi Jawa Barat Januari 2017 sampai Desember 2021
32
Lampiran 37.
Data curah hujan bulan september 2017 sampai dengan Desember 2021 yang
dijadikan data sample
Tahun 2017
Tahun 2018
Septembe
No. Oktober November Desember
r
33
34
1 4.6 2 29 16.1
2 11.7 0 57 38.2
3 86.3 0 6.4 37
4 0 10.4 51.3 101
5 0 0.7 28.5 96.6
6 0 0 36.9 41.7
7 0.1 0 22.8 38.1
8 118.3 0 172.2 27.2
9 0.5 0 67.6 42.8
10 0 0 28.9 37.8
11 0 7.4 79.8 23.8
12 0 0 94 20.3
13 3.1 30.6 17.7 121.6
14 0 7.2 47.5 69.8
15 0 1.4 0.3 119.2
16 0 15.5 17.3 84.2
17 0 2 0 5.5
18 0 2.5 35.2 51.6
19 0 31.7 0 68.1
20 0.4 41.6 28.1 9.3
21 21.2 58.7 51.3 0
22 3.9 0 148.5 31
23 20.4 70.7 48.3 7.6
24 61.2 11 6.5 22.2
25 0 70 46 19.2
26 0 45 23.2 60.6
27 6.7 20 117.7 25.1
28 45.6 22.9 92.1 36
29 0 125.3 6.4 25
30 0 20.7 157.3 2.1
31 65.6 0.1
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Lampiran 38.
Data curah hujan yang disesuaikan dengan nilai cap dasarian
Tahun 2017
Novembe
No. September Oktober Desember
r
1 1.1 46.6 11.3 50
2 0 15.7 0 11.7
3 0 50 0 0
4 0 50 0.4 0
5 0 4.9 50 50
6 1.9 0.8 47.1 0
7 0 0 50 7.1
8 0 50 30.5 50
9 0.8 1.1 50 50
10 28.5 67 50 31.3
11 1 7.7 50 36.1
12 0 50 50 50
13 19.1 9.4 24.1 50
14 0 39.4 50 7.9
15 0 17.5 50 6.2
16 0 0.7 3.6 50
17 0 18.2 50 43.7
18 0 0 50 32.3
19 0 38.3 50 50
20 0.3 50 45.6 58
21 6.8 50 0 49.7
22 0 20.7 50 0
23 0 46.2 50 6.9
24 63 50 10.8 17.3
25 50 50 43 0
26 3.5 23.1 0 0
27 29.4 40.7 50 0
28 50 50 50 0.2
29 1.8 28.1 9.2 0
30 50 28.2 28.6 10.8
31 16.1 50
Tahun 2018
Novembe
No. September Oktober Desember
r
39
1 4.6 2 29 16.1
2 11.7 0 50 38.2
3 50 0 6.4 37
4 0 10.4 50 50
5 0 0.7 28.5 50
6 0 0 36.9 41.7
7 0.1 0 22.8 38.1
8 50 0 50 27.2
9 0.5 0 50 42.8
10 0 0 28.9 37.8
11 0 7.4 50 23.8
12 0 0 50 20.3
13 3.1 30.6 17.7 50
14 0 7.2 47.5 50
15 0 1.4 0.3 50
16 0 15.5 17.3 50
17 0 2 0 5.5
18 0 2.5 35.2 50
19 0 31.7 0 50
20 0.4 41.6 28.1 9.3
21 21.2 50 50 0
22 3.9 0 50 31
23 20.4 50 48.3 7.6
24 61.2 11 6.5 22.2
25 0 70 46 19.2
26 0 45 23.2 50
27 6.7 20 50 25.1
28 45.6 22.9 50 36
29 0 50 6.4 25
30 0 20.7 50 2.1
31 50 0.1
Tahun 2019
Novembe
No. September Oktober Desember
r
1 0 0 2.5 20.4
2 0 0 61 50
3 0 10.2 15.6 1.6
4 0 0 45.1 13.5
5 81.6 6.6 3.2 50
6 2.1 0 10.8 50
7 1 0 19.2 50
40
Tahun 2020
Novembe
No. September Oktober Desember
r
1 1 0 50 50
2 0 0.1 43.7 50
3 2.3 50 0.4 50
4 1.5 42.5 4.5 19.7
5 16.7 50 12.7 39.8
6 34.6 2.6 17.6 50
7 0 3 0 50
8 0 8.4 9.3 6.7
9 4 42.7 12.6 4.5
10 3.7 39.8 21.7 14.8
11 8.8 50 48.3 14.8
12 29.3 0 50 43.7
13 5.8 0 4.2 7.8
14 16.2 2.5 8.5 2.7
41
Tahun 2021
Novembe
No. September Oktober Desember
r
1 24.6 50 50 31.4
2 0 6 30.8 45.3
3 1.7 44.5 50 41.1
4 0 50 46.2 50
5 0 1.4 50 33.8
6 0 2.5 29.3 12.3
7 28 0 41.1 50
8 14 0 50 64.1
9 50 1.7 12.8 10.4
10 16 2.4 50 50
11 0 27.8 50 50
12 21.6 4.7 0.5 50
13 35.7 17.7 50 36.5
14 50 4.1 50 27.9
15 50 3.4 36.6 17.7
16 25.3 3 33.3 50
17 38.6 38.7 35 50
18 0 50 37 50
19 4.4 50 50 5.3
20 29.5 50 50 8.1
21 5 45.4 0.5 40
42
22 50 48.5 36.5 50
23 0 32.8 16.4 50
24 25.3 50 50 50
25 0.3 45.9 0 50
26 18.4 35.5 50 50
27 46.9 38.2 50 1.3
28 42.9 50 50 50
29 1.2 50 50 50
30 43.7 50 50 17.8
31 50 18.7