Anda di halaman 1dari 43

PENUNTUN PRAKTIKUM

LISTRIK DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN

LABORATORIUM SISTEM KONTROL OTOMATIS


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
TATA TERTIB PRAKTIKUM
Hal-hal yang harus diperhatikan praktikan sebelum praktikum berlangsung
antara lain:
1. Praktikan sudah hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.
2. Berpakaian rapi dan sopan
3. Menggunakan Jas Praktikum
4. Membawa Penuntun Praktikum, Kartu Kontrol dan Buku Respons
5. Mengerjakan Tugas Pendahuluan (TP).
6. Membawa alat dan bahan yang dibutuhkan pada saat praktikum.
7. Membawa laporan praktikum sebelumnya yang telah disetujui (ACC+).
8. Tidak diperkenankan menggunakan HP pada saat praktikum (kecuali
untuk keperluan dokumentasi praktikum).
9. Memahami metode dari topik praktikum yang akan dilaksanakan
10. Menjaga kebersihan laboratorium dan merapihkan peralatan setelah
praktikum selesai.
11. Tidak diperkenankan makan, minum dan melakukan kegitan lain yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan laboratorium

*) Jika praktikan tidak membawa salah satu dari hal yang telah disebutkan di
atas dan tidak menaati peraturan yang ada, maka tidak diperkenankan
mengikuti praktikum.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | i
PENULISAN LAPORAN
1. Laporan mengikuti format tulisan pada Jurnal Agritechno.
2. Sumber Pustaka hanya diperbolehkan dari buku dan artikel ilmiah (skripsi
dan jurnal penelitian) minimal 10 tahun terakhir dan mengambil sumber
dari Jurnal Agritechno.
3. Menggunakan minimal 1 jurnal internasional.
4. Catatan kaki dan daftar pustaka menggunakan software Mendeley.
5. Laporan akan di ACC- apabila telah melewati tahap uji plagiarisme oleh
asisten
6. Batas plagiarisme paling tinggi 25%.

ASISTENSI LAPORAN
1. Batas waktu asistensi sampai pukul 18:00 WITA.
2. Asistensi hanya dapat dilakukan di lingkungan kampus.
3. Asistensi 1 sampai ACC- di asisten masing-masing, ACC+ dilakukan di
koordinator asisten (50% nilai dari asisten masing-masing, 50% dari
koordinator asisten).
4. Laporan harus ACC+ 1 minggu setelah praktikum dilakukan.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Buku Penuntun Praktikum Listrik dan
Elektrifikasi Pertanian, Program Studi Teknik Pertanian, Universitas
Hasanuddin dapat diselesaikan. Buku penuntun praktikum ini merupakan
pedoman bagi dosen dan mahasiswa (Asisten dan praktikan) dalam
menjalankan praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian baik itu di dalam
Laboratorium maupun di lapangan.
Penuntun praktikum ini menyajikan informasi mulai dari tata tertib
dalam pelaksanaan praktikum sampai dengan penjelasan dari masing-masing
topik praktikum. Demikian buku penuntun praktikum dibuat dan diharapkan
dapat membantu mahasiswa/i dalam mempersiapkan dan melaksanakan
praktikum dengan lebih baik, terarah dan terencana.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami berikan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan panduan praktikum ini khususnya
kepada Tim Asisten yang akan banyak membantu dalam pelaksanaan
praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian.

Makassar, Februari 2023

Penanggung Jawab Praktikum

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | iii
RENCANA PRAKTIKUM LISTRIK DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN - 2022
Pertemuan Judul Praktikum Uraian praktikum Bentuk kegiatan Luaran yang
di Hasilkan
1. Asistensi umum Pemaparan topik praktikum  Presentasi -
praktikum listrik dan Penentuan kelompok dan  Diskusi dan Tanya jawab
elektrifikasi jadwal praktikum
2. Sumber Energi Listrik Membahas konsep dasar  Tugas pendahuluan  Jurnal
sumber energy listrik  Responsif laporan
Proses dalam menghasilkan  Presentasi dari asisten
sumber energy listrik  Diskusi dan Tanya jawab
(panel surya
Menghitung besar energy
yang dihasilkan dari
sumber energy listrik
3. Rangkaian penguat arus  Membahas konsep  Tugas pendahuluan Jurnal laporan
dan tegangan rangkaian penguat arus  Responsif Baterai yang
dan tegangan  Presentasi dari asisten dirangkai

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Keteknikan Pertanian – Universitas Hasanuddin | iv
 Mengukur arus dan  Diskusi dan Tanya jawab seri dan
tegangan pada baterai  Perakitan rangkaian seri paraler
dan paraler
4 Rangkaian catu daya  Membahas konsep dasar  Tugas pendahuluan  Papan
dari rangkaian catu daya  Responsif PCB
 Merangkai papan PCB  Presentasi dari asisten  Jurnal
 Mengukur keluaran dari  Diskusi dan Tanya jawab laporan
catu daya  Membuat PCB dari PCB  Catu daya

polos 5 volt dan

 Merangkai catu daya 12 volt

5. Heater  Membahas konsep dasar  Tugas pendahuluan  Jurnal


dari heater baik 1 phase  Responsif laporan
maupun 3 phase  Presentasi dari asisten
 Diskusi dan Tanya jawab
 Mengklasifikasikan
heater 1 phase dan 3
Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian
Prodi Keteknikan Pertanian – Universitas Hasanuddin | v
phase
6. Motor AC dan motor  Membahas konsep dasar  Tugas pendahuluan  Jurnal
DC dari Motor AC dan Motor  Responsif laporan
 Mengukur keluaran dari  Presentasi dari asisten
motor AC dan DC  Diskusi dan Tanya jawab
 Menghitung daya motor

7. Kabel  Membahas konsep dasar  Tugas pendahuluan  Jurnal


dari Kabel  Responsif laporan
 Mengindentifkasi jenis-  Presentasi dari asisten
jenis kabel  Diskusi dan Tanya jawab
8. Lampu  Membahas konsep dasar  Tugas pendahuluan  Jurnal
dari Lampu  Responsif laporan
 Mengindentifkasi jenis-  Presentasi dari asisten
jenis Lampu  Diskusi dan Tanya jawab

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Keteknikan Pertanian – Universitas Hasanuddin | vi
DAFTAR ISI
TATA TERTIB PRAKTIKUM.....................................................

PENULISAN LAPORAN.............................................................

ASISTENSI LAPORAN...............................................................

KATA PENGANTAR..................................................................

RENCANA PRAKTIKUM LISTRIK DAN ELEKTRIFIKASI


PERTANIAN- 2023.....................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................

PERCOBAAN I SUMBER ENERGI LISTRIK..............................

PERCOBAAN II RANGKAIAN LISTRIK....................................

PERCOBAAN III CATU DAYA..................................................

PERCOBAAN IV HEATER (ELEMEN PEMANAS)......................

PERCOBAAN V MOTOR LISTRIK AC DAN DC........................

PERCOBAAN V KABEL LISTRIK..............................................

PERCOBAAN V LAMPU LISTRIK.............................................

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Keteknikan Pertanian – Universitas Hasanuddin | vii
PERCOBAAN I
SUMBER ENERGI LISTRIK
Teori Dasar
Sumber tenaga listrik bisa didapatkan dari tenaga uap, tenaga air, surya

atau matahari, diesel, gas, dan yang lainnya. Energy listrik merupakan salah
satu jenis energy utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energy yang
tersimpan dalam arus listrik dengan satuan Ampere (A), tegangan listrik dengan
satuan Volt (V) dan juga ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan
satuan Watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu, pemanas, pendingin atau
menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk
energy lain.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau energi surya konsepnya
sederhana yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energy listrik. Energi
listrik dapat dibangkitkan dengan mengubah sinar matahari melalui sebuah
proses yang dinamakan photovoltaic (PV). Photo merujuk kepada cahaya dan
voltaic merujuk kepada tegangan. PLTS terdiri dari komponen-komponen
tertentu yaitu panel surya atau modul surya, baterai, regulator atau kontroler,
dan konstruksi penyangga modul. Panel sel surya merupakan modul
semikonduktor yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam
hubungkan seri dan parallel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan.
Secara sederhana, proses pembentukan gaya gerak listrik pada sebuah sel
surya adalah sebagai berikut:
1) Cahaya matahari menumbuk panel surya kemudian diserap oleh material
semikonduktor seperti silikon.
2) Elektron (muatan negatif) terlempar keluar dari atomya, sehingga
mengalir melalui material semikonduktor untuk menghasilkan listrik.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 1
Mengalir dengan arah yang berlawanan dengan elektron pada panel surya
silikon.
3) Gabungan atau susunan beberapa panel surya mengubah energi surya
menjadi sumber daya listrik DC, yang nantinya akan disimpan dalam
suatu wadah yang dinamakan baterai.

Gambar 1. Prinsip kerja sel surya.


Daya listrik DC tidak dapat langsung digunakan pada rangkaian listrik
rumah atau bangunan sehingga harus mengubah daya listriknya menjadi daya
listrik AC. Dengan menggunakan converter dapat berupa inverter maka daya
listrik DC dapat berubah menjadi daya listrik AC sehingga dapat digunakan.

Gambar 2. Rangkaian panel surya.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 2
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengenal sumber energy listrik AC dan DC.
2. Mahasiswa mampu memahami konsep energy listrik.
3. Mahasiswa mampu mengukur besar energy listrik dari panel surya.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah panel surya, solar charge
controller, baterai atau aki, inverter dan beban (lampu), multimeter.
Prosedur praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Merangkai semua komponen yang digunakan (panel surya, solar charge
controller, baterai atau aki, inverter dan beban).
3. Mengukur besar energy yang dihasilkan dari panel surya.
4. Mengolah data.
5. Mendokumentasikan kegiatan praktikum.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 3
PERCOBAAN II

RANGKAIAN LISTRIK
Teori Dasar
Rangkaian listrik (Inggris: electrical circuit) adalah sebuah jalur atau
rangkaian sehingga elektron dapat mengalir dari sumber voltase atau arus
listrik. Proses perpindahan elektron inilah yang kita kenal sebagai listrik.
Rangkaian listrik berupa sambungan dari bermacam-macam elemen listrik pasif
seperti resistor, kapasitor, induktor, transformator, sumber tegangan, sumber
arus, dan saklar (switch). Istilah sirkuit listrik sedikit dibedakan dari jaringan
listrik (electrical network atau electrical distribution network), di
mana jaringan listrik membahas penggunaan sirkuit listrik dalam skop yang
lebih luas seperti dalam jaringan distribusi pembangkit
listrik dari generator pembangkit sampai pada pelanggan listrik di masing-
masing rumah. Sebetulnya kedua macam rangkaian ini menggunakan prinsip
dasar yang sama, hanya dalam jaringan listrik dibahas mengenai jalur
transmisi yaitu mengenai sifat kabel pada frekuensi tinggi.

lampu merupakan beban listrik dan sumber listrik berasal dari baterai;
listrik mengalir melalui kabel dan sakelar berfungsi untuk memutus atau
menyambungkan aliran listrik. Benda apapun dapat menjadi beban listrik, oleh
karena itu simbol universal untuk beban listrik adalah hambatan (resistor). Jadi,

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 4
simbol lampu pada rangkaian diatas dapat diganti menjadi simbol hambatan
seperti pada gambar dibawah.

Rangkaian listrik dapat dibagikan menjadi dua macam yaitu rangkaian


seri dan rangkaian paraler
Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya
disusun secara berderetan hanya melalui satu jalur aliran listrik. Contohnya
adalah sebuah rangkaian yang memiliki dua resistor, tapi hanya terdapat satu
jalur kabel untuk mengalirkan listrik seperti pada gambar dibawah ini.

Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarannya sama tiap
elemen dan dapat dirumuskan dengan:
Imasuk = I1= I2 = I3 = ....= In = Ikeluar
Total hambatan resistor pada rangkaian seri merupakan penjumlahan masing-
masing hambatan yang dirumuskan dengan:
RSeri = R1 + R2 + R3 +…+ Rn
Rangkaian Parallel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya
disusun sejajar dimana terdapat lebih dari satu jalur listrik (bercabang) secara
paralel. Contohnya adalah sebuah rangkaian yang memiliki dua resistor dimana
terdapat satu jalur kabel untuk setiap resistor seperti pada gambar dibawah ini.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 5
Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang masuk harus sama
dengan arus keluar. Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus sebelum
masuk ke cabang sama dengan besar arus setelah keluar dari cabang dan
dirumuskan dengan:
Imasuk = I1 + I2 + I3 + ....+ In
Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian
paralel merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan
dirumuskan dengan:
1 1 1 1 1
= + + +…..+
R paraler R1 R2 R3 Rn

Contoh Rangkaian Sumber Listrik DC ( Aki dan Baterai)

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 6
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu memahami konsep rangkaian penguat arus dan
tegangan
2. Mampu mengukur arus dan tegangan pada baterai

Alat dan Bahan


- Multimeter
- Baterai
- Kapasitor
- Resistor
- Catu daya
- Kabel jamper
- LED
Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai baterai dengan rangkaian seri dan paraler
3. Mengukur arus dan tegangan yang dihasilkan dari baterai
4. Mencatat nilai arus dan tegangan
5. Mengambil dokumentasi

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 7
PERCOBAAN III
CATU DAYA

Teori Dasar

Dalam kehidupan ini tidak terlepas dari penggunaan barang elektronik


seperti televisi, handphone, komputer, radio dan peralatan elektronik lainnya.
Didalam peralatan tersebut terdapat banyak komponen-komponen elektronika
yang membentuk satu rangkaian sehingga menjadi sistem yang dibuat untuk
tujuan tertentu. Komponen-komponen tersebut biasanya disusun dan dipasang
pada papan rangkaian yang disebut PCB (Printed Circuit Board). Printed
Circuit Board disingkat PCB adalah sebuah papan komponen-komponen
elektronika yang tersusun membentuk rangkaian elektronik atau tempat
rangkaian yang menghubungkan komponen elektronik yang satu dengan
lainnya tanpa menngunakan kabel. Disebut papan sirkuit karena diproduksi
secara massal dengan cara mencetak.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 8
Ada tiga tipe PCB yang sering digunakan yaitu single side, double side
dan multi layer. Single side artinya papan PCB tersebut hanya mempunyai satu
sisi dilapisi oleh lempeng tembaga. Double side artinya papan PCB tersebut
mempunyai dua sisi yang dilapisi oleh lempeng tembaga dan lapisan fiber-nya
ada diantara dua lapisan tembaga tersebut, sehingga dapat membuat jalur di
layer atas maupun layer bawah. Multi layer terdiri dari beberapa lapis tembaga
yang bersifat konduktor yang disusun secara bergantian.
Pembentukan jalur PCB dilakukan dengan cara etching (pelarutan),
dimana sebagian tembaga dilepaskan secara kimia dari suatu papan lapis
tembaga kosong (blangko). Tembaga yang tersisa beserta alasnya itulah yang
akan membentuk jalur pengawatan PRT berupa kombinasi pad dan track.
Berbagai metode pembuatan PRT yang telah dikembangkan, antara lain adalah
pembuatan PRT dengan metode : menggambar langsung (dengan spidol
permanent atau rugos), fotografik, dan sablon.
Tujuan Praktikum
- Mahasiswa mengetahui cara pembuatan jalur rangkain elektronika papan
PCB dengan menggunakan PCB polos.
- Mahasiswa mengetahui penerapan papan PCB pada rangakain elektronika
(Catu daya).

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu setrika, wadah, sarung
tangan, spidol permanent, laptop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini
yaitu papan PCB polos, cairan ferricloride (FeCl3), kertas transfer PCB,
komponen catu daya (Trafo CT, Kapasitor, Dioda, IC, LED, Resistor).
Prosedur Praktikum
1. Membuat desain layout untuk jalur rangkian
2. Mentransformasikan desain layout ke papan PCB

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 9
3. Melarutkan dan membersihkan lapisan tembaga yang tidak tertutupi
layout pada papan PCB
4. Merakit komponen elektronika pada papan PCB
5. Melakukan pengujian rangkaian elektronika pada papan PCB
6. Dokumentasi setiap langkah diatas

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 10
PERCOBAAN IV
HEATER (ELEMEN PEMANAS)
Teori Dasar
Pemanas listrik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, baik didalam
rumah tangga ataupun pada [eralatan dan mesin industry. Bentuk dan tipe dari
Electrical Heater Element ini bermacam macam disesuaikan dengan fungsi,
tempat pemanasan dan media yang akan di panaskan.
Panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas listrik ini bersumber dari
kawat ataupun pita bertahanan litrik tinggi (resistance wire) niasanya bahan
yang digunakan adalah niklin yang dialiri arus listrik pada kedua ujungnya dan
dilapisi oleh isolator listrik yang mampu meneruskan panas dengan baik hingga
aman jika digunakan
Tipe Heater Simbol listrik
1. Elemen pemanas bersirip
• Digunakan untuk memanaskan udara
bergerak.
• pindah panas lebih baik
2. Elemen pemanas bentuk pipa bersirip
• Digunakan untuk memanaskan udara bergerak.
• Pindah panas cukup baik
3. Elemen pemanas bentuk pipa
• Digunakan untuk memanaskan air , larutan atau
minyak.
4. Elemen pemanas
• Pindah bentuk
panas kurangpipa
baiktipe celup
• Digunakan untuk memanaskan Hydraulic &
Lube Oil, air , dan bahan larutan kimia.
5. Elemen pemanas bentuk kawat spiral
• Digunakan untuk memanaskan udara diam atau
berberak, seperti pada tungku listrik , alat
pengering rambut,dll.
• Pindah panas lebih baik, namun Kurang aman
6. Infrared heaters atau Lampu pemanas
• Digunakan untuk memanaskan udara atau
memanaskan bahan secara langsung .
• Dapat beroperasi dalam atmospir atau vacuum
Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian
Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 11
Heater listrik lebih sering digunakan karena :
 Tipe pemanas yg lain membutuhkan biaya mula yg tinggi,
 lebih mudah di instal dibanding tipe sumber panas yg lain.
 Ukurannya lebih kecil pada daya yg sama
 Lebih mudah dikendalikan
 Tidak bising
Ada dua tipe heater listrik yg digunakan dalam peralatan pemanas udara yaitu
elemen bersirip (tipe 1,2) dan elemen terbuka (tipe 5).
 Kelebihan heater listrik elemen terbuka adalah :
 Dapat menghasilkan panas lebih tinggi dalam frame dibanding
heater bersirip pada ukuran yg sama karena :
• Heater bersirip memenuhi lebih banyak saluran, oleh karena itu
menghasilkan penurunan tekanan lebih tinggi.
• Panas yg dihasilkan langsung masuk ke aliran udara sedangkan panas
yg dihasikan heater bersirip harus melalui bahan isolasi (magnesium
oxide) kemudian sirip-2 sebelum memasuki aliran udara.
 Kekurangan heater listrik elemen terbuka
 Karena alasan keamanan maka elemen bersirip lebih diutamakan.
Fungsi sirip adalah sebagai pengaman kontak langsung antara listrik
dengan benda lain dan untuk menambah pindah panas. Sirip menarik
panas dari elemen ke udara mengalir.
 Pertimbangan memilih heater pemanas udara :
 Kecepatan permukaan udara melalui elemen pemanas tidak lebih
kecil dari nilai minimum yg ditetapkan.
 Ada 3 faktor yg harus dipertimbangkan ketika menghitung face
velocity yg tepat, yaitu : kW, ukuran frame, dan tipe elemen pemanas.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 12
 Aliran udara yg sesuai dengan daya (kW) yg diperlukan dalam frame
dapat mencegah kondisi overheating.
 Oleh karena itu sirip elemen memerlukan aliran udara lebih banyak
akibat kecendrungan batang bersirip menghilangkan panas lebih
lambat.
Rangkaian listrik heater terbagi menjadi dua yaitu heater 1 phase dan heater 3
phase
Heater 1 phase
Heater 1 phase → 2 kabel (1 N (netral), 1 (phase)
→ Terdiri dari 1 heater
→ Terdiri dari 2, 3, 4, .... n heater
(rangkaian parallel)
Heater 3 phase → 4 kabel (1 N (netral), 3 (phase)
→ Terdiri dari 3 heater
(rangkaian bintang)
→ Terdiri dari 6,9,12,15 heater dst.
(rangkaian bintang+ parallel)

Rangkaian Heater 1 phase, 2 heater parallel

Sumber Listrik Heater

N
S

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 13
Rangkaian Heater 3 phase, 3 heater, R. Bintang

Rangkaian heater 3fasa seimbang

Rangkaian heater 3fasa seimbang

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 14
Rangkaian heater 1fasa dengan Termostat yg disarankan

Pedoman penggunaan heater dalam Rancang bangun


- Hitung kebutuhan daya listrik total
- jika daya > dari 5500 VA (watt), maka rangkaian harus 3 phase,
pilih bintang /delta.
- Hitung arus untuk kebutuhan komponen penunjang rangkaian
(MCB, saklar, relay, atau kontaktor, dan kabel)
- Rakit (bangun)
Tujuan Praktikum
- Mampu memahami konsep rangkaian heater 1 phase dan 3 phase
Alat dan Bahan
Heater dan Multimeter

Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengklasifikasikan heater 1 phase dan 3 phase
3. Menghitung daya heater.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 15
PERCOBAAN V
MOTOR LISTRIK AC DAN DC
Teori Dasar
Fungsi motor listrik yaitu mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik
(putar). Pada dasarnya motor listrik dapat dibedakan berdasarkan jenis sumber
tegangan  yang digunakan. Berdasarkan jenis sumber tegangannya motor listrik
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Motor listrik arus searah DC (Direct Current)
dan Motor listrik bolak-balik AC (Alternating Current).
Klasifikasi motor listrik

Motor DC
Ciri-ciri dan kegunaannya
 Motor yg digerak oleh sumber listrik DC
 Kecepatan putar dapat diatur dengan baik sehingga disebut
servomotor.
 Digunakan untuk memutar beban yg. membutuhkan tenaga start
besar.
 Motor DC daya besar : relatif mahal dan sumber listrik DC sulit
diperoleh.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 16
Motor AC
Ciri-ciri dan kegunaannya
 Motor yg digerak oleh sumber listrik AC
 Kecepatan putar dapat diatur dengan range yg sempit, dan biaya yg
relatif besar.
 Digunakan untuk memutar beban ringan hingga berat (motor daya).

 Motor AC daya besar : lebih murah dan sumber listrik AC mudah


diperoleh.
Motor Listrik Induksi

Keuntungan Kerugian

Motor 1. Torsi awal tinggi 1. Harga dan perawatan tinggi


DC

2. Kecepatan putar dapat 2. Saat berputar menghasilkan


dikontrol dengan baik percik bunga api

3. Alat kontrol lebih 3. Sumber listriknya sulit


sederhana (kontrol V).

Motor 1. Harga dan perawatan 1. Torsi awal rendah


AC lebih
rendah

2. Kec. putar dapat dikontrol 2. Alat kontrol lebih rumit

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 17
dengan range sempit (kontrol f).

3. Sumber listrik mudah 3. Dapat disaingi oleh motor dc


didapat dalam sistem kontrol robot

4. Konstruksi sederhana dan


kompak

Duty ( continuous atau intermittent duty)


Continuous duty =
 Motor yang dapat berjalan terus menerus membawa beban.
 Motor digunakan untuk menjalankan mesin:
Misalnya: mesin (giling, perontok, pencampur), pompa, kipas , dll.
Intermittent duty (non continuous duty) =
 Motor yg tidak dapat membawa beban secara terus
menerus, beban digerakkan secara terputus putus .
 Motor hanya digunakan untuk menggerakkan beban
tertentu, misalnya : elevator, motor pengangkat, dll.
 Frekwensi generator listrik yg digunakan sebagai sumber listrik motor
: 50Hz atau 60 Hz
 Jika pada NP tertulis 1440 rpm, 220 V, 50 Hz. dipasang pada listrik
220 V,60 Hz. Maka kecepatan tidak lagi =1440 rpm, tetapi 1728 rpm
(naik 1,2 x)
 Jika pada NP tertulis 1440 rpm, 220 V, 60 Hz. dipasang pada listrik
220 V,50 Hz. Maka kecepatan tidak lagi =1440 rpm, tetapi 1195 rpm
(turun 0,83 x)

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 18
Pin = k V I cos θ Pin Po
k = 1 u/1fase,
 k= √3 u/3 fase)
 cos θ = power faktor P Rugi-rugi

Po = 2nTo/60 (watt)
 To = Nm , n = rpm
Pin = Po + PR
Po = 2nTo/33000 (Hp)
η = Po/ Pin  To = lb-ft, n = rpm

Menghitung daya motor


a) Berdasarkan pengukuran V dan I pada rangkaian listrik
 Dengan alat voltmeter dan Amperemeter , ukur V dan I pada
terminal
 Gunakan rumus, Po= kV I cos Ɵ n
b) Berdasarkan pengukuran torsi ( T ) dan rpm poros motor
 Dengan alat Proni Break Hit. Torsi start
 Gunakan rumus Po= 2nTo/60 (watt) ;
dimana : To = 0,67 Tstart
Tstart =Fr
F = gaya, r =jari puli break
Arus listrik motor
Arus listrik yg dikonsumsi motor berubah-ubah tergantung keadaan
a) Running current = full load current = I nominal (In)
 Yaitu arus listrik yang digunakan ketika motor membawa beban
penuh.
 Arus inilah yg tertera pada name plate motor.
b) Overload current
Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian
Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 19
 Yaitu arus yg dikonsumsi ketika motor membawa beban lebih banyak
dari harga tenaganya.
 Bila ini terjadi motor akan mengalami kenaikan suhu. Bila overload
cukup besar motor terbakar .
c) Starting current
 Yaitu arus listrik yg digunakan ketika motor mulai jalan
 Arus ini sangat besar tetapi dalam waktu singkat
(-/+ 2 dt) kemudian arus perlahan-lahan turun.
 Besarnya arus start 4 s/d 8 kali arus nominal tergantung pada ukuran
dan jenis mesin yg dibawanya.
  Untuk melindungi motor dari arus start dan beban berlebih maka pada
rangkaian motor harus dilengkapi dengan alat overload.
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu memahami rangkaian motor AC dan DC
2. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis rangkaian motor AC dan DC
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum motor AC dan DC yaitu
osiloskop, multimeter, Tachometer, motor AC dan DC.
Prosedur praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengukur keluaran dari motor AC dan DC dengan menggunakan
osiloskop

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 20
PERCOBAAN VI
KABEL
Teori Dasar
Kabel listrik adalah media yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik,
kabel umumnya akan dibuat menggunakan material tembaga atau aluminium.
Dimana material aluminium ataupun tembaga ini bisa menjadi konduktor atau
penghantar yang bagus. Dengan konduktor ini, arus akan dihantarkan dan
diedarkan pada seluruh jaringan listrik sehingga alat-alat elektronik di
rumah akan bekerja sesuai dengan fungsinya. Kemudian untuk menjaga
keamanan, maka kabel juga dilengkapi dengan isolator atau jaket pelindung.
Dimana komponen isolator atau bagian pelindung ini biasanya digunakan untuk
lapisan bagian terluar kabel. Fungsi utama dari komponen isolator sendiri
adalah untuk melindungi kabel. Jadi, ketika kabel lecet atau mengalami
kerusakan, penggunanya akan terhindar dari resiko terkena sengatan listrik.

Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai komponen penyusun sebuah


kabel.
1. Konduktor
Bagian penyusun sebuah kabel yang pertama yaitu konduktor. Dimana
komponen konduktor merupakan bagian dalam kabel yang terdiri dari
Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian
Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 21
gabungan berbagai kawat. Sebagai bagian yang bertugas sebagai media
penghantar listrik, konduktor ini harus dibuat dari material logam. Untuk jenis
logamnya sendiri yang paling umum digunakan yakni tembaga ataupun
aluminium. Pada umumnya, kemampuan kabel dalam menghantarkan arus
listrik berbeda-beda. Hal ini karena kabel juga didesain dengan kemampuan
hantar arus (KHA) yang tidak sama. Ada kabel bertegangan rendah, menengah,
hingga bertegangan tinggi yang dapat disesuaikan penggunaannya sesuai
kebutuhan.
2. Isolator
Isolator adalah komponen atau bagian paling luar dari kabel. Dimana fungsi
utamanya yakni dijadikan sebagai pelindung agar sengatan resiko listrik bisa
diminimalisir. Kebalikan dari konduktor, justru isolator ini dibuat dari material
berbahan termoplastik. Dimana bahan termoplastik ini sudah dibuktikan
memang aman karena tidak bisa berfungsi sebagai media penghantar listrik.
Selain itu isolator juga punya fungsi lain yakni melindungi bagian dalam kabel
agar tidak terlihat dari luar sekaligus menghindarkan manusia dari resiko
terkena sengatan arus listrik. Isolator inilah yang bisa membuat kabel tetap
aman meskipun terjadi hubungan arus pendek ataupun korsleting listrik. Bahan
yang digunakan sebagai isolator pada kabel sendiri juga sangat bervariatif.
Salah satu yang paling populer adalah bahan PVC.
Jenis-jenis Kabel Listrik:
1. Kabel NYM

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 22
Kepanjangan dari kabel NYY, yaitu :
N     = Kabel Tembaga
Y      = Isolasi PVC
M     = Inti lebih dari satu
Jenis kabel ini sering digunakan di rumah dan gedung, dengan inti kabel yang
terdiri dari satu sampai empat inti dan dilengkapi dengan lapisan isolasi PVC.
Keberadaan bahan isolasi membuat kabel bisa digunakan di daerah kering
ataupun basah, dan memiliki tingkat keamanan yang cukup baik.
2. Kabel NYY

Kepanjangan dari kabel NYY, yaitu :


N     = Kabel Tembaga
Y      = Isolasi PVC
Y     = Selubung Luar isolasi PVC
Jenis kabel ini memiliki inti tembaga berisolasi PVC. Kabel jenis NYY dibuat
untuk instalasi tetap yang ditanam di dalam tanah, atau kondisi di lingkungan
terbuka dengan tambahan perlindungan seperti duct, pipa PVC, atau pipa besi.
Yang perlu Anda ketahui, bahan isolator pada kabel ini memiliki konstruksi
yang lebih kuat sehingga harganya lebih mahal. Selain itu, bahan isolator pada
kabel jenis NYY biasanya dilengkapi dengan anti gigitan tikus.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 23
3. Kabel NYA

Kepanjangan dari kabel NYA, yaitu :


N     = Kabel Tembaga
Y      = Isolasi PVC
A      = Inti Tunggal

Kabel jenis NYA adalah kabel dengan inti yang terbuat dari bahan tembaga
tunggal dan dilapisi bahan isolator PVC satu lapis. Kabel jenis ini biasanya
digunakan untuk instalasi di perumahan dan instalasi kabel udara. Jika Anda
ingin menggunakan kabel NYA, sebaiknya dilengkapi dengan pelindung seperti
pipa PVC.

4. Kabel NYAF

Jenis kabel ini memiliki inti tembaga berserabut, dengan inti tunggal berisolasi
bahan isolator PVC satu lapis. Ini adalah kabel yang memiliki sifat fleksibilitas
yang tinggi karena inti tembaganya berbentuk serabut. Kabel jenis ini cocok
Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian
Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 24
untuk instalasi pada panel listrik yang membutuhkan banyak lekukan. Namun,
kabel NYAF sebaiknya tidak digunakan di lingkungan terbuka yang bersifat
basah maupun kering karena mudah terkelupas.

5. Kabel NYYHY

Jenis kabel ini memiliki satu atau lebih inti tembaga berserabut dan memiliki
selubung luar berupa bahan isolator dari PVC. Ini adalah jenis kabel yang
sering digunakan di dalam rumah karena fleksibel sehingga mudah untuk
dipasang. Sebenarnya kabel NYMHY dan NYYHY memiliki sedikit
perbedaan, antara lain
 Isolator utama kabel NYMHY berwarna putih sedangkan isolator utama
kabel NYYHY berwarna hitam.
 Kabel NYYHY memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan
NYMHY, lebih kuat serta lebih aman.
6. Kabel NYMHY
Jenis kabel ini memiliki lebih dari satu inti tembaga berserabut dengan bahan
isolasi terluar berupa PVC. Kabel ini juga sering dipakai untuk instalasi listrik
skala rumah tangga di bawah 900 watt. Kabel NYMHY terdiri dari tiga bagian,
yakni bagian konduktor, isolator bagian dalam, dan pelindung luar yang juga
terbuat dari bahan isolator.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 25
7. Kabel NYMHYO

Jenis kabel ini memiliki lebih dari satu inti tembaga berserabut yang diisolasi
dengan bahan isolator PVC dan memiliki selubung luar. Kabel ini sering
dipakai di peralatan audio, seperti sound system, kabel loudspeaker, dan lain-
lain. Kabel NYMHYO tidak didesain untuk instalasi listrik arus besar dan
penggunaannya hanya untuk di dalam ruangan karena kabel ini tidak memiliki
selubung luar yang tahan cuaca.
8. Kabel BC

Kabel BC atau bare core adalah kabel yang tidak memiliki lapisan isolator,


sehingga lebih sering digunakan pada instalasi penangkal petir dan dalam
instalasi grounding. Namun, penggunaan kabel BC disarankan menggunakan
bahan pelindung seperti pipa PVC.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 26
9. Kabel ACSR

Kabel ACSR adalah kabel yang terbuat dari alumunium dengan inti kawat baja
dan biasanya dipakai pada instalasi arus listrik skala besar seperti pada
perusahaan listrik. Kabel ini berfungsi sebagai penghantar tegangan listrik
berarus besar antar menara distribusi listrik. Kabel ini tidak memiliki lapisan
isolator, dengan tujuan agar kabel inti utama dapat segera menurunkan suhunya
saat menghantarkan arus yang begitu besar.
10. Kabel NYRGBY/NYFGBF/NYBY

Jenis kabel ini memiliki satu inti tembaga atau lebih dengan bahan isolator
PVC, memiliki pelindung kawat baja bulat dan lilitan plat baja, serta memiliki
bahan isolasi PVC di bagian terluar. Kabel ini dibuat untuk tahan ditanam di
dalam tanah tanpa perlu bahan tambahan sebagai pelindung. Namun, untuk
instalasi kabel yang ditanam di bawah jalan raya, tetap diperlukan pipa PVC
sebagai pelindung.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 27
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengenali bentuk dan jenis-jenis kabel.
2. Mahasiswa mampu memahami pemakaian kabel sesuai dengan jenis kabel.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kabel, catu daya dan
multimeter.
Prosedur praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis kabel.
3. Mendokumentasikan kegiatan praktikum.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 28
PERCOBAAN VII
LAMPU
Teori Dasar
Lampu Listrik adalah suatu perangkat yang dapat menghasilkan cahaya saat
dialiri arus listrik. Arus listrik yang dimaksud ini dapat berasal tenaga listrik
yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terpusat (Centrally Generated Electric
Power) seperti PLN dan Genset ataupun tenaga listrik yang dihasilkan oleh
Baterai dan Aki.
Simbol Lampu:

Jenis-jenis Lampu
1. Lampu Incandescent atau Lampu Pijar

Lampu Incandecent atau biasa kita kenal dengan nama lampu pijar atau lampu
bohlam. Lampu ini akan menghasilkan cahaya yang berasal dari filamen yang
ada di dalam lampu. Ketika filamen dialiri arus listrik, maka dia akan menjadi
panas dan menghasilkan cahaya. Pada lampu terdapat kaca yang menyelubungi
lampu, sehingga udara di dalam lampu tidak berhubungan langsung dengan
udara luar. Hal ini untuk mencegah agar filamen tidak mudah rusak karena
mengalami oksidasi.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 30
2. Lampu Halogen

Lampu halogen adalah sebuah lampu yang menggunakan campuran gas mulia
dan sedikit gas halogen untuk mengisi bagian dalam bola lampu. Filamen pada
lampu ini mampu beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan
lampu pijar dan lebih tahan lama. Selain itu, energi listrik yang digunakan lebih
sedikit jika dibandingkan dengan lampu pijar pada suhu yang sama. Karena
dapat beroperasi pada suhu yang tinggi, lampu halogen mampu menghasilkan
cahaya dengan panjang gelombang yang lebih besar.

3. Lampu Fluorescent

Lampu fluorescent atau biasa disebut lampu neon merupakan lampu yang
beroperasi menggunakan tabung yang berisi gas argon dan merkuri. Di dalam
tabung tersebut dialirkan arus listrik sehingga menghasilkan reaksi yang
memancarkan cahaya.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 31
4. Compact Fluorescent Lamps (CFL)

Compact fluorescent lamps merupakan salah satu jenis lampu yang paling
sering kita jumpai sehari-hari. Secara garis besar lampu ini memiliki cara kerja
yang sama dengan lampu neon atau lampu fluorescent. Hanya saja tabung
lampu dibuat dengan ukuran yang lebih kecil dan dibuat melingkar atau seperti
sekrup. Lampu ini lebih unggul dibanding lampu neon biasa, karena
menghasilkan panas yang lebih sedikit dan lebih hemat listrik.

5. Lampu Mercury

Lampu merkuri pada dasarnya memiliki cara kerja yang sama dengan lampu
fluorescent, yaitu memancarkan cahaya disebabkan terjadinya reaksi antara gas
merkuri dengan arus listrik. Hanya bentuk lampu yang lebih kecil dan dibuat
berbentuk bulat seperti lampu pijar.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 32
6. Lampu High Pressure Sodium (HPS)

High Pressure Sodium (HPS), Metal Halide, Mercury Vapor dan Self-


swabalast Mercury Lamps semuanya merupakan lampu discharge dengan
intensitas tinggi atau high intensity discharge (HID). Jika dibandingkan dengan
lampu neon dan lampu pijar, lampu HID mampu menghasilkan cahaya dengan
intesitas yang lebih besar dari lampu yang relatif kecil.

7. Lampu Low Pressure Sodium (LPS)

Low-pressure sodium lamps yang artinya lampu sodium bertekanan rendah


merupakan lampu yang memiliki efikasi paling tinggi dibanding semua lampu
yang tersedia di pasaran. Meskipun lampu ini memancarkan cahaya berwarna
kuning, kemampuannya sama dengan high pressure sodium lamps. Low-
pressure sodium lamps memiliki prinsip kerja yang sama seperti lampu neon
dan memerlukan ballast. Dibutuhkan waktu beberapa saat untuk melakukan
pemanasan singkat agar lampu dapat mencapai kecerahan maksimal.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 33
8. Lampu Light Emitting Diode (LED)

Light Emitting Dioda (LED) adalah lampu tanpa filamen, yang rendah
konsumsi daya dan memiliki rentang hidup yang panjang. LED baru muncul ke
pasaran dan mulai bersaing dengan produk lampu konvensional. Namun sayang
lampu ini  tidak memiliki cahaya dengan lumen yang sesuai dengan kebutuhan,
sehingga tidak dapat sepenuhnya menggantikan lampu pijar, dan lampu jenis
lainnya.

Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengenali bentuk, jenis-jenis lampu dan penggunaanya.
2 Mahasiswa mampu memahami pemakaian lampu sesuai dengan jenis lampu.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah lampu dan dudukan lampu
(fitting).
Prosedur praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis lampu dan penggunaannya.
3. Mendokumentasikan kegiatan praktikum.

Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian


Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 34
Penuntun Praktikum Listrik dan Elektrifikasi Pertanian
Prodi Teknik Pertanian – Universitas Hasanuddin | 35

Anda mungkin juga menyukai