Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari setiap manusia memerlukan


pendidikan atau ajaran, hal tersebut terbilang sangat penting untuk menunjang
kehidupannya agar memperoleh kebaikan dalam kehidupannya. Pendidikan itu
diperoleh dalam dua bentuk pendidikan yaitu pendidikan non formal dan pendidikan
formal. Pendidikan non formal ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari seperti
ajaran agama, adat, keluarga, lingkungan sekitar dan lain-lain. Sedangkan untuk
pendidikan formal diperoleh melalui lembaga pendidikan yang dibentuk oleh
pemerintah ataupun swasta, salah satu dari beberapa lembaga pendidikan yaitu
Perguruan Tinggi.

Perguruan Tinggi merupakan jenjang lanjutan dalam pendidikan formal yang


mengajarakan tentang segala ilmu pengetahuan, pada perguruan tinggi kita memilih
ilmu pengetahuan yang ingin didalami dan dikuasai, ada berbagai macam ilmu dan
salah satu jurusan dalam perguruan tinggi yaitu Teknik Pertambangan. Teknik
pertambangan merupakan disiplin teknik yang menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk mengekstraksi mineral atau bahan-bahan alam dari bumi. Teknik
pertambangan dikaitkan dengan banyak disiplin ilmu lainnya, seperti geologi,
pengolahan mineral dan metalurgi, serta rekayasa geoteknik dan survey pemetaan.

Dalam menunjang pembelajaranya setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan


salah satu mata kuliah yaitu kerja praktek. Kerja praktek ini dilaksakan untuk
mempelajari dan mengimplementasikan segala sesuatu terkait tentang ilmunya yang
diterima pada bangku kuliah dengan terjun langsung ke perusahaan-perusahaan yang
sesuai dengan bidangnya dan kerja praktek ini juga menambah pengalaman dan
memperbaiki cara berfikir setiap mahasiswa yang melaksanakannya kegiatan ini.
Kerja praktek ini saya lakukan pada salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pemetaan dan Sistem Informasi Geografis (SIG).

Pendahuluan | 1
Sistem Informasi Geografis merupakan sebuah sistem informasi yang khusus
untuk mengolah data spasial dan non spasial serta menyajikan setiap data informasi
dari hasil survey atau pemetaan yang dilakukan. Seiring dengan perkembangannya
sistem informasi ini banyak diterapkan di berbagai bidang yang berbasis data
geografis, salah satu penerapannya dalam sebuah pekerjaan yaitu pembuatan daerah
rawan bencana.

Pada kesempatan kerja praktek ini kami melakukan pemetaan jalan lingkungan
pada Kabupaten Gowa dengan berbasis Sistem Infomasi Geografis (SIG).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menentukan tingkat kondisi jalan lingkungan ?


2. Apa saja klasifikasi jenis permukaan jalan ?
3. Bagaimana mengintegrasikan antara foto jalan dan ruas jalan dalam satu
sistem ?

1.3 Maksud dan tujuan

1.2.1 Maksud

Kerja praktek ini bermaksud melakukan pendataan kondisi permukaan pada


setiap jalan lingkungan yang terdapat pada Kabupaten Gowa.

1.2.2 Tujuan

1. Mendapatkan data jenis permukaan pada jalan lingkungan di Kabupaten


Gowa.
2. Mememastikan kondisi dan tingkat kerusakan pada permukaan jalan
lingkungan di Kabupaten Gowa.
3. Mampu mengolah data dengan aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografis
atau software ArcGIS.

Pendahuluan | 2
1.4 Batasan Masalah

Kerja praktek ini hanya berfokus pada pengambilan data real disetiap jalan
lingkungan yang terdapat pada kabupaten Gowa.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memperluas wawasan mahasiswa dalam ilmu tentang Sistem Informasi


Geografis dan menambah pengamalan bagi mahasiswa dalam menjalankan
kerja praktek.
2. Sebagai data dalam melakukan perencanaan perbaikan jaringan dan kondisi
jalan.

1.6 Alat dan Bahan

1.6.1 Alat

1. GPS
2. Measuring Wheel
3. Kamera
4. Laptop

1.6.2 Bahan
1. Software Arcgis 10.5
2. Peta Dasar Jalan Lingkungan

1.7 Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah

Kerja praktek ini dilakukan ± 1,5 bulan terhitung mulai pada 08 Agustus 2018
sampai 30 September 2018. Kerja praktek ini dilakukan pada perusahaan yang
bergerak dalam GIS dan Digital Mapping. Kami melakukan pemetaan jalan
lingkungan pada Kabupaten Gowa. Kabupaten Gowa merupakan salah satu
kabupaten pada provinsi Sulawesi Selatan yang terletak atau berbatasan langsung
dengan Kota Makassar dan luasan yang sangat besar menjadikan kebupaten gowa
juga berbatasan langsung pada beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.
Secara geografis Kabupaten Gowa terletak pada 5o33’ – 5o34’ Lintang Selatan dan

Pendahuluan | 3
120o 38’ – 120o 33’ Bujur Timur. Kabupaten Gowa terbagi atas 18 Kecamatan yang
sebagian besar daerahnya merupakan pegunungan atau dataran tinggi berbukit sekitar
72,26% yang meliputi 9 kecamatan yaitu kecamatan Parangloe, Manuju,
Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan
Biringbulu. Selebihnya sekitar 27,74% yang merupakan dataran rendah meliputi 9
kecamtan yaitu Kecamatan Somba Opu, Bontomarannu, Pattalassang, Pallangga,
Barombong, Bajeng, Bajeng Barat, Bontonompo dan Bontonompo Selatan.

Pendahuluan | 4

Anda mungkin juga menyukai