Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

FORMAT PENGKADERAN

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM


KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UGR
CABANG SELONG
2023/2024
PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
(Association Of Islamic Univercity Student)
KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI
CABANG SELONG
Sekretariat : Jln .KH. A.Dahlan No. 08 Pancor Selong Lombok Timur Cp: 087863962495

Nomor : 02/B/Sek./10/1444 H
Lampiran : 1 (Satu) Berkas
Perihal : Mohon Bantuan Dana Kepada Yang Terhormat
KETUA UMUM HMI CABANG
SELONG
Di -
Tempat

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.


Teriring salam dan do’a semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan
taufiq dan hidayah_Nya kepada kita semua dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Amin.

Sehubungan dengan akan di adakan panduan format perkaderan HMI Komisariat


Fakultas Hukum UGR Cabang Selong, maka besar harapan kami dari pengurus,
Kanda / Yunda berkenan memberikan bantuan dana demi suksesnya yang di
maksud,

Demikian surat permohonan dana ini kami buat dengan semestinya, atas
perhatian dan kerja samanya kami ucapkan banyak terima kasih.
(Anggaran Biaya Terlampir )

Billahitafiqwalhidayah.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Selong , 11 Syawal 1443 H


12 April 2022 M

PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI
CABANG SELONG

M.ERI SETIAWAN M.HIDAYATUL WAHID


KETUA UMUM SEKERTARIS UMUM
A. Dasar Pemikiran
Manusia diciptakan oleh Allah SWT mengemban misi penting untuk menjadi seorang khalifah di
muka bumi ini. Pada awalnya Allah SWT menawarkan kepada makhluk-makhluknya untuk memimpin
bumi ini, namun tidak ada satupun makhluk yang mampu untuk mengemban misi suci ini. Kemudian
Allah SWT memutuskan untuk menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Hal ini
menunjukkan betapa besarnya potensi manusia jika dibandingkan dengan makhluk Allah SWT yang
lain.
Manusia dianugerahi akal dan bentuk yang sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lain.
Kelebihan manusia dari makhluk lain tersebut janganlah dijadikan sebagai cara pandang untuk
membanggakan diri. Manusia sebaiknya sadar juga akan keterbatasannya untuk menjadi khalifah di
bumi ini. Manusia membutuhkan proses regenerasi untuk memimpin bumi ini. Manusia dibatasi oleh
umur dan kelak pada hari kemudian akan dimintai pertanggung jawabannya terhadap apa yang sudah
dilakukannya di muka bumi ini.
Proses regenerasi inilah yang dapat disebut juga sebagai proses perkaderan. HMI sebagai
organisasi perkaderan memiliki tujuan yang berbunyi “Terbinanya Insan Akademis Pencipta Pengabdi
Yang Bernafaskan Islam dan Bertanggung Jawab Atas Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur yang di
Ridhoi Allah SWT”. Proses perkaderan pada HMI mengedepankan pada terbinanya mahasiswa Islam
menjadi insan Kamil.
Tujuan organisasi hanya dapat di wujudkan dengan usaha usaha teratur terencana dan penuh
kebijaksanaaan dapat di lingkupi dengan taupik dan hidayah ALLAH SWT, demikian itu adalah
penyeragaman kesadaran dan pemahaman serta pola perkaderan perlu sekiranya memiliki panduam utuh
dengan salah satu usaha kami dari HMI Komisariat Fakultas Hukum UGR Cabang Selong
menginisaisai pengadaaan pedoman perkaderan HMI Komisariat Fakultas Hukum UGR Cabang Selong
sebagai terjemahan dari pedoman perkaderan secara Nasional.
Berdasarkan HMI Sebagai organisasi perkaderan sesuai dengan pasal 9 AD HMI berfungsi
sebagai organisasi kader tentu setiap lapisan di HMI akan mengarah kepada fungsi organisasi mulai dari
pengurus komisariat sampai ke pengurus besar HMI untuk itu kami dari HMI Komisariat Fakultas
Hukum UGR Cabang Selong Mengajak semua Pengurus Komisariat Fakultas Hukum UGR, Pengurus
cabang serta alumni HMI untuk terlibat dalam rangka penyusunsan Pedoman Perkaderan HMI Cabang
Selong.
Menyimak kondisi yang sedemikian, HMI harus tetap mengambil peran sebagai organisasi
perkaderan. Sebagai organisasi yang menfungsikan diri sebagai organisasi kader, maka setiap gerak
langkah organisasi harus dilaksanakan dalam rangka memberdayakan para kadernya yang secara
implisit menjadi bagian yang harus di kader. Untuk menegaskan pemahaman kader HMI, diperlukan
eksplanasi berupa Pedomman Perkaderan HMI yang mendalam. Secara simultan organisasi bertanggung
jawab terhadap pemahaman kepada para pengurus. Dengan demikian, secara fungsional organsisasi,
orang yang dipercaya sebagai pengurus dalam level manapun (komisariat, korkom, cabang, badko,
maupun pengurus besar) harus dapat memainkan peran tersebut.
Pola perekrutan kader dilakukan dengan mengutamakan kualitas tanpa mengesampingkan
kuantitas. Prioritas perekrutan kader dilakukan di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan sederajat
yang berkualitas. Kader HMI dipilih dan dilatih melalui berbagai tahapan, mulai dari Training Formal
Basic Training (Latihan Kader I), Intermediate Training (Latihan Kader II), dan Advance Training
(Latihan Kader III). Dan Non Formal Latihan Khusus Khohati (LKK), Senior Course (SC) Tiap tingkat
Training baik secara Formal atau Non Formal memiliki tujuan pencapaian masing-masing.
Pertumbuhan secara kuantitas tersebut belum diimbangi dengan kualitas manajemen perkaderan.
Salah satu penyebab hal ini adalah kurang memahami relevansi pola perkaderan yang sudah ada dengan
kebutuhan kader yang beragam di sebabkan dengan fakultas yang berbeda.
Perkaderan HMI pada masa sekarang bukannya lancar tanpa masalah apapun. Masalah-masalah
tersebut secara optimis dipandang sebagai tantangan perkaderan. Tantangan-tantangan tersebut berasal
dari internal maupun eksternal organisasi. Bahkan terkadang tantangan-tantangan tersebut muncul
secara bersamaan. Sehingga dibutuhkan kematangan mental dan fisik untuk menyelesaikan tantangan-
tantangan tersebut.
Melihat perkembangan perkaderan pada level komisariat, saat ini perkaderan HMI juga
mengalami beberapa kendala. Salah satunya adalah prematurnya usia kader yang masuk menjadi
pengurus. Sehingga yang terjadi adalah para pengurus komisariat belum matang untuk melakukan
kemampuan manajerial organisasi. Minat mahasiswa dari tahun ke tahun juga mengalami penurunan.
Hal ini berimbas juga pada HMI . Mahasiswa banyak yang terjebak pada budaya hedonisme. Yang
bertolak belakang dengan pola perkaderan HMI yang masih merawat tradisi formalistik.
Perkaderan dalam HMI belum bisa menyentuh ranah sosial kemasyarakatan. Kader-kader HMI
kadang terjebak dalam keeksklusifitasan intelektual. Kader-kader HMI masih banyak yang sibuk untuk
mengurusi internal organisasi. Kader-kader HMI sibuk untuk meng up-grade kapasitas intelektualnya
ataupun mengurusi internal organisasi, sehingga ranah pengabdian kepada masyarakat belum tergarap
dengan baik. Empat kebutuhan awal, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan
perasaan memiliki dan kebutuhan akan harga diri biasanya sudah dimiliki oleh kader pada zaman
sekarang ini. Empat kebutuhan awal tersebut didapatkan pada saat dalam pendidikan keluarga.
Kebutuhan aktualisasi kader akan tercapai jika dalam proses perkaderannya, kader merasa teroptimalkan
potensi dirinya. Tiap kader memiliki potensi yang berbeda-beda. Tiap kader dipandang sebagai individu
yang unik. Pemahaman tentang individual differences harus diperhatikan secara seksama. Hal ini
berpengaruh dalam kultur yang terdapat pada tiap-tiap komisariat. Kultur sebuah komisariat tidak dapat
dipaksakan ke dalam kultur komisariat yang lain.
Tuntutan akademis di bangku perkuliahan merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi kader
HMI. Bagaimana caranya kader HMI dapat menyeimbangkan antara tuntutan organisasi dan tuntutan
akademis. Adanya keseimbangan antara akademis dan organisasi akan menjadi nilai plus bagi kader
HMI. Permasalahan yang terjadi adalah ketika kader HMI hanya mementingkan akademis saja. Hal ini
sudah tentu akan mengganggu jalannya roda organisasi. Begitu juga ketika kader HMI melupakan sisi
akademisnya karena terlalu tenggelam dalam roda organisasi. Hal ini akan membuat kader HMI
kehilangan sentuhan khas ciri intelektual akademisnya.
Anggota HMI yang merupakan human material yang dihadapi HMI untuk dibina dan
dikembangkan menjadi Kader HMI, adalah mereka yang memiliki kualitas-kualitas sebagai:
1. Mahasiswa, yaitu mereka yang telah mencapai tingkat pendidikan intelektual tertentu, calon
sarjana, dan potensial menjadi intelegensia
2. Kader, yaitu mereka yang memiliki kesediaan untuk berlatih dan mengembangkan kualitas-
kualitas pribadinya guna menyongsong tugas masa depan umat dan bangsa Indonesia,
3. Pejuang, yaitu mereka yang ikhlas, bersedia berbuat dan berkorban guna mencapai cita-cita umat
Islam dan bangsa Indonesia pada waktu sekarang dan yang akan datang
B. Nama Kegiatan
Justice School
C. Landasan Kegiatan
1. Pedoman Pengkaderan
2. AD dan ART HMI
3. Kondisi Objektif Kader Komisariat Fakultas Hukum UGR

D. Waktu, Agenda, dan Peserta


(Terlampir)
E. Tujuan dan Target Pengadaan Format Perkaderan HMI Komisariat Hukum
Cabang Selong

a. Tujuan dari Pengadaan Pedoman Perkaderan HMI Komisariat Hukum Cabang Selong

“Sebagai Pedoman Utuh Dalam Pelaksanaan Proses Perkaderan HMI Komisariat Hukum
Cabang Selong”
b. Target dari Pengadaan Pedoman Perkaderan HMI Komisariat Hukum Cabang Selong
1. Dalam Proses Perkaderan di Komisariat Hukum dapat terlaksana sesuai
perkembangan dan Kebutuhan kader komisariat
2. Memiliki kemampuan manajerial dalam proses Perkaderan di kader komisariat
3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kader HMI komisariat Hukum UGR cabang
selong
F. METODE DAN TAHAPAN
A. Metode Kegiatan
1. FGD (Focus Grup Discussion)
2. Praktik Lapangan
B. Tahap Kegiatan

NO Tahapan Kegiatan
1. Tahap Pertama FGD
2. Tahap Kedua Praktik Lapangan
1. FGD (Focus Grup Discussion) untuk mengetahui minat dan bakat dari kader HMI
Komisariat Fakultas Hukum UGR Cabang Selong, serta mengembangkan potensi yang ada
dalam semua kader HMI Komisariat Fakultas Hukum UGR Cabang selong.
2. Praktik Lapangan untuk memperdalam pengetahuan kader sesuai profesi, sehingga
mempermudah dalam proses kopetensi dari kader HMI Komisariat Fakultas Hukum UGR
Cabang selong.
G. Sumber Dana

a. Kas HMI Komisariat Fakultas Hukum UGR Cabang selong

b. Kontribusi kader

c. Sumbangan alumni

d. Sumber-sumber lain, yang halal dan tidak mengikat.

H. Lampiran

a. Lembar Pengesahan

b. Waktu, Agenda dan Peserta

c. Rancangan Anggaran Biaya

I. Penutup

Demikian Proposal ini disusun sebagai gambaran penyelenggaraan format


Perkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Hukum UGR Cabang
selong, kepada semua pihak yang turut andil memberikan perhatian dan
partisipasinya, semoga Allah SWT memberi balasan yang sebaik-baiknya.
Billahitaufiq Walhidayah.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Selong , 11 Syawal 1443 H


12 April 2022 M

PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI
CABANG SELONG

M.ERI SETIAWAN M.HIDAYATUL WAHID


KETUA UMUM SEKERTARIS UMUM
Penanggung Jawab
M.Eri Setiawan
(Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Hukum UGR Cabang Selong Periode 2023-
2024)

Tim Pengarah Hajjal Assyad


(Kabid PPPA HMI Komisariat Cabang Selong)

Tim Perumus
Ketua : Hajjal Assyad
Sekretaris : Sopiana Islami
Anggota : Elis Septina Melati
: Sarmilika
AGENDA ACARA DAN RAB
FORMAT PENGKADERAN
HMI KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UGR CABANG SELONG

NO Hari/TGL AGENDA PEMBAHASAN PESERTA RAB


Juni 2023
1 Kamis,1 Juni 1. Teori-Teori Hukum Rp. 100.000
2023
FGD
Kamis,8 Juni 2. Lanjutan Teori Hukum Rp. 100.000
2 2023 Semua Kader
Kamis,15 Juni 3. Asas-Asas Hukum Dan Rp. 100.000
3. 2023 Mahasiswa
Hukum
4, Kamis,29 Juni 4. Lanjutan Materi Asas Rp. 100.000
2023 Hukum
Juli 2023
1 Kamis,6 Juli 1. Hukum Pembuktian Rp. 100.000
2023
Kamis,13 Juli FGD 2. Lanjutan Hukum Semua Kader Rp. 100.000
2 2023 Pembuktian Dan
3 Kamis,20 Juli 3. Ilmu Negara Mahasiswa Rp. 100.000
2023 Hukum
4 Kamis,27 Juli 4. Lanjutukan Ilmu Negara Rp. 100.000
2023
Agustus 2022
1 Kamis, 3 1. Proses Litigasi Rp. 100.000
Agustus 2023 Semua Kader Dan
2 Kamis, 17 Praktik 2. Pembuatan Surat Mahasiswa Rp. 100.000
Agustus 2023 Lapangan Kuasa Hukum
3 Kamis, 31 3. Pebuatan Surat Rp. 100.000
Agustus 2023 Gugatan
Total Rp. 1.100.000

Anda mungkin juga menyukai