Anda di halaman 1dari 18

BAHAN AJAR

SENI BUDAYA DAN PRAKARYA


(SBdP)

Semester 2

NAMA:

5
1
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
Kata Pengantar

ٰ ‫هَّٰلل‬
‫َّح ِيم‬
ِ ‫ر‬ ‫ٱل‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ َ ْ‫َّح‬
‫ر‬ ‫ٱل‬ ِ ‫س ِْم ٱ‬
Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada hamba dan RasulNya, Muhammad salallahu ‘alaihi
wasallam, beserta seluruh keluarga, sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti petunjuknya hingga hari
kebangkitan nanti.
Tujuan pembelajaran IPS di kelas lima diantaranya adalah:
1. Siswa dapat mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai pengetahuan di tengah
masyarakat.
2. Siswa terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa
dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat serta lingkungan alam.
Komponen pembelajaran SBdP:
1. Memahami gambar cerita.
2. Membuat gambar cerita yang sesuai sunah.
3. Memahami teknik menyulam.
4. Membuat karya menyulam.
Komponen Penilaian SBdP:
1. Tes lisan
2. Tes Tertulis
3. Skala Sikap (Adab dan semangat siswa)
4. Praktek, unjuk kerja, proyek.

2
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
GAMBAR CERITA

3
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
Kompetensi Dasar :
Memahami gambar cerita.
Membuat gambar cerita.
Materi :
Gambar Cerita
Gambar Cerita pada Sampul

‫هَّٰلل‬
ِ ‫س ِْم ٱ ِ ٱلرَّحْ ٰ َم ِن ٱلر‬
‫َّح ِيم‬
Dengan menyebut nama Allah

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َعلَى اَلِ ِه‬ َّ ‫ْال َح ْم ُد ِهللِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن َوال‬
َ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد‬
‫صحْ به َأجْ َم ِعيْن َأ َّما بَ ْع ُد‬َ ‫َو‬
Anak-anak kelas 5 yang Insya Allah selalu dalam lindungan Allah azza wa jalla.
Pembelajaran SBdP kali ini kita kan membahas kembali tentang gambar cerita. Pada materi

4
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
gambar cerita kita dilarang membuat gambar makhluk bernyawa ataupun membuat cerita yang
hanya berdasarkan khayalan. Seperti yang dinyatakan pada hadits berikut :

َ ‫اس عذابًا عن َد هَّللا ِ يو َم القيام ِة المص ِّو‬


‫رون‬ ِ َّ‫إن أش َّد الن‬
َّ
“orang yang paling keras adzabnya di hari kiamat, di sisi Allah, adalah tukang gambar” (HR.
Bukhari no. 5950, Muslim no.2109).

َ ‫عون ه ِذه الصُّ َو َر يع َّذ‬


‫ أحيوا ما‬: ‫ يقا ُل لَهم‬، ‫بون يو َم القيام ِة‬ َ َّ‫إن ال‬
َ َ‫ذين يصن‬ َّ
‫خلقتُ ْم‬
“orang yang menggambar gambar-gambar ini (gambar makhluk bernyawa), akan diadzab di hari
kiamat, dan akan dikatakan kepada mereka: ‘hidupkanlah apa yang kalian buat ini’” (HR.
Bukhari no.5951, Muslim no.2108).
Dari hadits tersebut maka niat kita mempelajari materi gambar cerita hanya sekadar tahu
apa itu gambar cerita, tidak perlu memperlajari lebih dalam atau menyakininya.

A. Gambar Cerita
Gambar cerita adalah gambar yang menceritakan suatu adegan atau peristiwa.
Gambar cerita juga bisa diartikan sebagai gambar yang menunjukkan kegiatan orang-
orang atau binatang dalam suatu peristiwa.
 Fungsi gambar cerita
1. Memperjelas cerita.
2. Memperjelas pesan/ amanat sebuah cerita.
3. Menerik perhatian pembaca.
4. Menambah nilai estetika/ keindahan
5. Dapat menjadi sarana mengungkapkan perasaan penggambarnya
Gambar cerita dapat dijumpai pada :
1. Buku pelajaran
2. Buku cerita
3. Koran

5
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
4. Majalah
5. Brosur
6. poster

 Teknik pembuatan gambar cerita

A. Teknik Kering.
Menggambar tanpa menggunakan bahan
pengencer (air/ minyak).
Misal dengan alat berupa pensil 2B sampai
6B, krayon, pastel, spidol, pensil warna, dll.

Macam- macam teknik kering :


1. Teknik Arsir
Teknik Arsir
Teknik arsir dilakukan dengan
menorehkan pensil/ spidol berupa garis
yang berulang-ulang. Ada kesan gelap
terang dan kesan dimensi.

2. Teknik Blok
Teknik Blok
Teknik blok merupakan menutup gambar
dengan menggunakan satu warna sehingga
menimbulkan kesan siluet/ bayangan dan
blok.

6
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
B. Teknik Basah.
Menggambar dengan menggunakan bahan
pengencer (air/minyak).
Misal dengan cat air, cat minyak, tinta bak/ tinta
cina, dan cat poster.

B. Gambar Cerita Pada Sampul


Gambar yang terdapat pada sampul depan buku berfungsi untuk menjelaskan keseluruhan
isi buku yang dapat membuat pembaca menjadi lebih tertarik untuk membaca buku tersebut.

Gambar sampul depan buku juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1. Gambar berisi tentang isi buku.
2. Gambar yang disajikan harus menarik.
3. Terdapat judul buku yang ditulis dengan ukuran huruf lebih besar dari tulisan lainnya,
nama penulis, dan nama penerbit buku.
4. Warna yang digunakan dapat menarik perhatian pembaca.

 Makna pada gambar cerita


Setiap gambar memiliki makna yang berbeda-beda. Dalam sebuah buku, gambar sampul
mewakili seluruh isi buku. Pada sebuah lukisan, gambar mewakili sebuah tema.

 Membuat sketsa gambar cerita


Sebelum membuat gambar cerita, ada
beberapa langkah yang harus kita
perhatikan. Langkah pertama, yaitu
persiapkan alat dan bahan.

Langkah selanjutnya, yaitu tentukan tema

gambar yang akan dibuat. Setelah tema

ditentukan, kita dapat mulai membuat


sketsa gambar.
Langkah terakhir, yaitu memberi warna pada
sketsa yang sudah dibuat. Warnailah sketsa
gambar dengan menarik.

7
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
Masya Allah materi gambar cerita sudah selesai kita pelajari, sekali lagi materi ini hanya untuk
kita ketahui saja tanpa harus di pelajari lebih lanjut apalagi menyakininya. Barakallahu fikum.

8
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
MENYULAM

9
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
Kompetensi Dasar :
Memahami Teknik Menyulam.
Mempraktekkan Teknik Menyulam

Materi :
Menyulam
Teknik Menyulam

ٰ ‫هَّٰلل‬
‫َّح ِيم‬
ِ ‫ر‬ ‫ٱل‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ َ ْ‫َّح‬
‫ر‬ ‫ٱل‬ ِ ‫س ِْم ٱ‬
10
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
Dengan menyebut nama Allah

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َعلَى اَلِ ِه‬ َّ ‫ْال َح ْم ُد ِهللِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن َوال‬
َ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد‬
‫صحْ به َأجْ َم ِعيْن َأ َّما بَ ْع ُد‬َ ‫َو‬
Anak-anak kelas 5 yang Insya Allah selalu dalam lindungan Allah azza wa jalla.
Pada pembelajaran SBdP kali ini kita akan membahas mengenai menyulam terutama teknik dasar
menyulam dan insya Allah kita akan mempraktekkan. Seni menyulam yang dibuat pada bahan
kain yang akan dibuat menjadi sesuatu, seperti taplak meja, sarung bantal atau sapu tangan akan
menjadi lebih indah, Allah menyukai keindahan seperti bunyi hadits berikut ;

‫إ َِّن هَّللا َ َج ِمي ٌل ي ُِحبُّ ْال َج َما َل‬


“Sesungguhnya Allah Maha indah dan mencintai keindahan” (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ûd
radhiyallahu’anhu).

11
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
A. MENYULAM
 Pengertian menyulam
Pengertian menyulam diungkapkan Endang Rachminingsih dalam bukunya yang
berjudul Sulaman Bunga pada Tas Cantik Anda (2013: 5), menyulam adalah pekerjaan
tangan yang telah dikenal dan digemari orang sejak dahulu kala. Pada dasarnya menyulam
adalah menggambar dalam sebuah kain, sehingga dapat menghasilkan karya-karya yang
indah dan dapat menarik perhatian orang.
Secara umum pengertian menyulam adalah adalah teknik hias yang dilakukan
dengan teknik tusuk untuk membuat pola atau desain yang diinginkan.
Selain itu, menyulam merupakan keterampilan menggambar yang dituangkan dalam
sebuah kain menggunakan jarum dan benang.
Menyulam juga dapat disebut dengan membordir. Namun pemikiran masyarakat Indonesia
mengatakan bahwa membordir merupakan teknik membuat pola atau gembar dengan
bantuan mesin, sementara menyulam merupakan kerajinan tangan membuat motif atau
gambar pada sebuah kain .
Teknik menyulam sudah dikenal sejak lama. Seni ini pertama kali ditemukan di
Mesir. Sementara teknik menyulam di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18
Kain hasil sulaman juga merupakan simbol kekayaan. Hal ini disebabkan karena
semakin indah dan rumit motif dari hasil sulaman, maka harga yang dibandrol semakin
mahal. Sebab dalam membuatnya memerlukan waktu yang cukup lama. Bahkan sebuah
kain yang disulam memerlukan waktu beberapa tahun.

B. TEKNIK MENYULAM
 Macam-macam teknik menyulam
Saat membeli pakaian, sapu tangan, atau taplak meja, kamu pasti pernah melihat
hasil sulaman yang cantik dan indah bukan? Sulaman tersebut dibuat dengan teknik hias
yang umumnya dilakukan dengan cara menyulam.
Teknik tusuk ini memiliki hasil yang hampir mirip dengan teknik bordir. Namun,
memiliki pola yang berbeda dan lebih bervariasi tergantung dari teknik apa yang
digunakan.
Ada berbagai jenis teknik menyulam yang dapat digunakan untuk membuat
sulaman yang cantik dan menawan. Mulai dari teknik tusuk jelujur, tusuk silang, hingga
tusuk simpul Prancis. Untuk selengkapnya, yuk simak macam-macam teknik menyulam
berikut ini!

1.  Tusuk Jelujur

12
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
Sumber: The Spruce Craft

Tusuk jelujur atau running stitch adalah salah satu jenis teknik menyulam yang
paling mudah untuk dilakukan. Teknik ini dapat dilakukan dengan cepat.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk membuat tusuk jelujur;
a. Metode menjahit,
yaitu menenun jarum dan benang dengan satu gerakan terus menerus seperti sedang
menjahit.
b. metode menusuk,
yaitu mendorong jarum ke belakang kain, lalu tusuk ke depan dengan jarak yang cukup
dekat. Kamu dapat membuatnya satu persatu.

2. Tusuk Tikam Jejak

Sumber: Pumora

Tusuk tikam jejak atau back stitch adalah teknik menyulan yang biasa digunakan
untuk membuat garis yang solid, seperti membuat garis tepi atau membuat huruf.
Selain itu, teknik tusuk tikam jejak juga digunakan sebagai dasar untuk membuat
tusuk hias manik-manik, tikam jejak dengan variasi kepang, dan tikam jejak berganda.
Untuk membuat tusuk tikam jejak, kamu perlu mulai dengan menarik jarum dan
benang melalui kain dan lakukan satu jahitan ke depan. Lalu dari bawah beri jarak jarum di
luar panjang jahitan dan tarik melalui kain. Bawa kembali benang jarum ke bawah melalui
ujung jahitan sebelumnya.

3. Tusuk Pipih

Sumber: The Spruce Craft

Tusuk pipih juga dikenal dengan nama tusuk satin atau satin stitch. Teknik ini
biasanya sering digunakan untuk membuat hati, kelopak bunga, atau daun.
Untuk membuat tusuk pipih, kamu perlu menggambar bentuk yang diinginkan
menggunakan kapur jahit di atas kain terlebih dahulu sebagai panduan untuk menyulam.

13
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
Lalu buat satu tusuk yang memanjang dari satu ujung gambar ke ujung lainnya. Angkat
jarum tepat di samping sisi berlawanan dari tusukan awal. Pastikan untuk menjaga agar
jahitan tetap dekat satu sama lain.

4. Tusuk Rantai

Sumber: Pumor
Tusuk rantai atau chain stitch mungkin akan terlihat rumit untuk dilakukan. Namun
apabila kamu telah melakukan beberapa kali latihan, kamu dapat melakukannya dengan
baik.
Teknik menyulam dengan tusuk rantai biasanya digunakan untuk membuat satu
garis besar atau membingkai desain sulaman.
Untuk membuat teknik rantai, kamu perlu menarik jarum dari bawah ke atas, lalu masukan
ke bawah tepat di samping tempat pertama kali jarum muncul. Tarik benang setengah
sampai membentuk lingkaran, lalu tusuk dengan jarum, dan tarik.
Ulangi langkah tersebut beberapa kali sampai membuat pola rantai.

5. Tusuk Feston

Sumber: The Spruce Craftu

Tusuk feston atau blanket stitch adalah salah satu teknik menyulam yang sederhana
dan mudah untuk dilakukan. Teknik ini disebut dengan nama blanket stitch karena sering
digunakan untuk menjahit tepi selimut.
Namun, teknik menyulam feston tidak hanya digunakan untuk memberikan tampilan yang
bagus pada tepi selimut saja, tetapi juga dapat mengamankan jahitannya.
Untuk membuat tusuk feston, kamu perlu memasukan benang dari bawah, beri
jarak, lalu masukan dari atas dengan sisakan sedikit. Kemudian masukan jarum ke bagian
sebelum benang yang telah kamu masukan, dan tarik. Ulangi hingga selesai.

6. Tusuk Silang

14
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
Sumber: Lucie Heaton
Tusuk silang atau cross stitch adalah teknik menyulam yang sudah ada sejak lama
dan merupakan salah satu teknik yang mudah untuk dilakukan.
Teknik menyulam tusuk silang biasanya digunakan untuk membuat berbagai pola
desain sulaman, baik itu desain tradisional, modern.
Untuk membuat tusuk silang, kamu hanya perlu membuat jahitan silang yang
berbentuk “X” dan mengulangi sampai pola yang kamu inginkan terbentuk.

7. Tusuk Simpul Prancis

Sumber: The Spruce Craft

French knot stitch atau tusuk simpul Prancis adalah teknik menyulam dekoratif
yang dapat membuat desain sulaman terlihat lebih cantik.
Teknik menyulam tusuk simpul Prancis biasanya digunakan untuk membuat pola
bunga mawar atau pola cantik lainnya.
Untuk membuat tusuk simpul Prancis, kamu perlu menggunakan dua tangan, dengan cara
menusuk jarum dari bawah, ambil benang dengan tangan lain, lilitkan benang pada jarum
beberapa kali.
Lalu tusuk kembali jarum pada tempat awal jarum kamu muncul dengan menahan sisa
benang yang dililitkan dengan tangan lainnya, dan tarik jarum sampai semua benang
membentuk simpul.

8. Tusuk Flanel

Sumber: Pumora

Tusuk flanel atau herringbone stitch sekilas memiliki pola yang sama seperti tusuk
silang. Namun sebenarnya, cara pembuatan kedua tusuk ini berbeda.
Untuk membuat tusuk silang, kamu perlu membuat garis diagonal, lalu menusuk keluar
tidak jauh dari tusukan sebelumnya, dan menusuknya kembali menjadi diagonal ke arah
bawah.
Kemudian ulangi proses tusuk flanel tersebut sampai membuat pola desain atau bentuk
yang kamu inginkan.

9. Tusuk Batang

15
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
Sumber: Pumora

Tusuk batang atau stem stitch adalah teknik menyulam yang sering digunakan


untuk membuat batang tanaman dan batang bunga. Teknik ini dapat digunakan untuk pola
apapun yang berbentuk melengkung.
Untuk membuat tusuk batang, kamu perlu membuat satu tusuk lurus ke depan, lalu bawa
jarum dari bawah ke atas di antara kedua sisi tusukanmu, lalu tarik jarum. Ulangi proses ini
sampai membuat pola yang kamu inginkan.

10. Tusuk Ranting

Sumber: The Spruce Craft

Tusuk ranting juga sering disebut sebagai tusuk bulu atau feather stitch karena
bentuknya yang seperti pola bulu.
Teknik menyulam dengan tusuk ranting ini memang sedikit lebih susah dibanding
dengan teknik menyulam lainnya.
Untuk membuat tusuk ranting, kamu perlu membuat beberapa garis lurus (biasanya 4) yang
akan dijadikan sebagai panduan menyulam.
Tusuk jarum dari bawah di garis pertama, lalu bawa ke garis ketiga di bawahnya,
sisakan sedikit benang, kemudian bawa kembali jarum ke garis kedua dari bawah, dan
masukan jarum ke sisa benang dan tarik.
Ulangi proses tersebut di garis keempat dan ketiga, dan ulangi kembali secara keseluruhan
hingga membentuk pola yang diinginkan.

 Alat dan bahan untuk menyulam

16
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
Sumber: Pexels

Ada berbagai alat dan bahan yang dapat digunakan untuk menyulam. Berikut ini
bahan yang dibuat dengan teknik menyulam adalah jarum, benang, kain, gunting, rader
dan karbon jahit, pemidangan, kapur jahit, pendedel, dan jarum pentul.
Kamu dapat membuat sulaman di kain dengan serat sintetis dan serat alam. Kedua jenis
kain ini sangat cocok untuk digunakan menyulam karena memiliki serat yang tidak terlalu
rapat dan mudah untuk ditembus menggunakan jarum.
Masya Allah teknik menyulam telah selesai kita pelajari dan kita kan membuat sebuah produk
yang menerapkan materi menyulam dalam sebuah hasil karya berupa taplak meja. Barakallahu
fikum.

SUMBER RUJUKAN

1. Link google Wikipedia


2. Link google Kumparan
3. BUPENA kelas 5C dan 5D, Penerbit Erlangga
4. Buku Tematik kelas 5 tema 6,7,8,dan 9 revisi 2018. Kemendikbud.

17
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
DALIL MENUNTUT ILMU

‫ض ٌة َع َلى ُك ِّل مُسْ ل ٍِم‬


َ ‫َط َلبُ ْالع ِْل ِم َف ِر ْي‬
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no.
3913).

َ ‫تَ َعلَّ ُم ْوا َو َعلِّ ُم ْوا َوتَ َوا‬Artinya: "Belajarlah kamu


‫ضع ُْوالِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم َولَيَلَ ْوا لِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم‬
semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah
terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Thabrani). ‫ك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ ِفي ِه‬
َ َ‫َو َم ْن َسل‬
‫ ِع ْل ًما َسه ََّل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk
mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no.
2699).
‫ع‬
َ ‫ج‬
ِ ْ‫ر‬َ ‫ي‬ ‫ى‬َّ ‫ت‬‫ح‬َ ‫ه‬
ِ ‫لل‬ ‫اِل‬ ْ
‫ي‬ ِ ‫ب‬ ‫س‬
َ ‫ى‬ِ ‫ف‬ ‫و‬
َ ُ ‫ه‬َ ‫ف‬‫م‬ِ ْ ‫ َم ْن َخ َر َجفِىطَلَب ُْال ِع‬Artinya: "Barangsiapa yang keluar 18
‫ل‬
SDI Mutiara Islam Alittiba’, SBdP Kelas 5, Sem. 2
untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang," (HR Tirmidzi).‫ن‬ ْ ‫َم‬
‫ َو َم ْن َأ َرا َدهُ َما‬،‫اآلخ َرهَ فَ َعلَ ْي ِه ِب ْال ِع ْل ِم‬ ِ ‫ َو َم ْن َأ َرا َد‬،‫لع ْل ِم‬
ِ ْ‫َأ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِا‬

Anda mungkin juga menyukai