Anda di halaman 1dari 36

BUKU PROFIL

SUMBER DAYA ALAM


BUKU PROFIL
SUMBER DAYA ALAM
KABUPATEN MALANG
2022

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAGIAN SUMBER DAYA ALAM


Jl. Panji No.158, Penarukan, Kec. Kepanjen,
Kabupaten Malang

Buku Profil | SDA KAB. MALANG 2022


ISI KONTEN

Bab 1

Gambaran Umum
Kabupaten Malang
Bab 2
Sumber Daya Alam
Bab 3
Sumber Daya Pertanian
dan Perkebunan
S E L AYA N G yang
Informasi terkait sumber daya alam
akan dirupakan menjadi buku ini

PANDANG
menyajikan potensi sumber daya alam
Kabupaten Malang dari sisi jenis, volume,
pemanfaatan eksisting dan sebarannya di 33
(tiga puluh tiga) kecamatan secara spasial dan
terus dilakukan update setiap tahunnya.
Salam hormat,
Bab 4
Puji syukur kita panjatkan kepada Pembuatan buku Profil Sumber Daya
Sumber Daya Kehutanan Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah- Alam di Kabupaten Malang menjadi sebuah
Nya penyusunan “BUKU PROFIL SUMBER DAYA kebutuhan dan inovasi bagi pemerintah daerah
Bab 5
ALAM KABUPATEN MALANG” agar anugerah sumber daya alam kita dapat
Sumber Daya Peternakan ini dapat terselesaikan dengan baik. diketahui khalayak secara transparan dan
dapat dimanfaatkan sebagai wahana informasi
Bab 6 Data dan informasi terkait sumber yang bermanfaat bagi semua kalangan, baik
Sumber Daya Perikanan daya alam Kabupaten Malang kami pandang internal pemerintah, dunia usaha, maupun
penting untuk diinformasikan dalam rangka masyarakat secara umum yang merupakan
Bab7 menstimulasi masyarakat untuk dapat pemangku kepentingan dalam pengelolaan
Energi dan Sumber Daya membangun kesadaran bersama terkait sumber daya alam secara bijaksanadan rujukan
Mineral pemanfaatan maupun pengelolaan sumber untuk pengambilan kebijakan dan penyusunan
daya alam secara bertanggung jawab dan rencana pembangunan.
BAB 8 berkelanjutan.
Bagian Sumber Daya Alam
Sumber Daya Air Sekretariat Daerah Kabupaten Malang

1 2
Daftar Isi Daftar Tabel
Tabel 1. 1 Luas wilayah per kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2022 9.
Tabel 1. 2 Nama dan ketinggian Pegunungan di Kabupaten Malang 11.
ISI KONTEN 1. Tabel 1. 3 Tinggi rata-rata per kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2020 12.
Tabel 1. 4 Luas Daerah berdasarkam struktur geologi di Kabupaten Malang 13.
SELAYANG PANDANG 2. Tabel 1. 5 Luas Daerah berdasarkam struktur geologi di Kabupaten Malang 13.
DAFTAR ISI 3. Tabel 1. 6 Luas wilayah per kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2022 17.
Tabel 1. 7 Kepadatan Penduduk per kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2022 18.
DAFTAR TABEL 4. Tabel 1. 8 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di
20.
SAMBUTAN 5. Kabupaten Malang (miliar rupiah) , 2019–2021
Tabel 3. 1 Luas penggunaan Lahan Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Menurut Kecamatan di
VISI & MISI 6. 24.
Kabupaten Malang
Bab 1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALANG 9. Tabel 3. 2 Luas Panen Tanaman Pangan Di Kabupaten Malang (hektar), 2019 – 2021 25.
Tabel 3. 3 Produksi Tanaman Pangan Di Kabupaten Malang (Ton), 2019 – 2021 25.
1.1 Wilayah Administrasi 9. Tabel 3. 4 Produksi Tanaman Pangan Menurut Kecamatan di Kabupaten Malang (Ton), 2021 26.
1.2 LETAK GEOGRAFIS 11. Tabel 3. 5 Luas Panen Tanaman Sayuran (ha) di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 28.
Tabel 3. 6 Produksi Tanaman Sayuran (Kuintal) di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 28.
1.3 TOPOGRAFI 11. Tabel 3. 7 Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman (Kuintal) di Kabupaten
29.
1.4 GEOLOGI 13. Malang Tahun 2021
Tabel 3. 8 Produksi Tanaman Buah-buahan (Kw) di Kabupaten Malang
30.
1.5 HIDROLOGI 15. Tahun 2019-2021
Tabel 3. 9 Produksi Tanaman Buah-buahan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman (ha) di Kabupaten
1.6 IKLIM 15. 31.
Malang Tahun 2021
1.7 PENGGUNAAN LAHAN 15. Tabel 3. 10 Luas Panen Biofarmaka (M2) di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 33.
Tabel 3. 11 Produksi Tanaman Biofarmaka (Kg) di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 33.
1.8 KEPENDUDUKAN 17.
Tabel 3. 12 Produksi Tanaman Biofarmaka Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman (Kg) di Kabupaten
33.
1.9 PEREKONOMIAN 19. Malang Tahun 2021
Tabel 3. 13 Luas Panen Tanaman Hias di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 34.
BAB 2 SUMBER DAYA ALAM KABUPATEN MALANG 21.
Tabel 3. 14 Produksi Tanaman Hias di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 34.
BAB 3 SUMBER DAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN 23. Tabel 3. 15 Luas Panen Tanaman Perkebunan (ha) di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 37.
Tabel 3. 16 Produksi Tanaman Perkebunan (Ton) di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 37.
3.1 HOLTIKULTURA 28. Tabel 3. 17 Produksi Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman (ton)
37.
3.2 PERKEBUNAN 36. di Kabupaten Malang, 2021
Tabel 3. 18 Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten Malang (hektar),
3.3 JARINGAN IRIGASI 39. 39.
2021
BAB 4 SUMBER DAYA KEHUTANAN 41. Tabel 3. 19 Jumlah Embung di Kabupaten Malang, 2022 40.
Tabel 3. 20 Jumlah Sumber Air di Kabupaten Malang, 2022 40.
BAB 5 SUMBER DAYA PETERNAKAN 43. Tabel 3. 21 Jumlah Bangunan Air di Kabupaten Malang (hektar), 2021 40.
BAB 6 SUMBER DAYA PERIKANAN 49. Tabel 4. 1 Luas Lahan Kehutanan Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten Malang (hektar),
41.
2021
6.1 PERIKANAN BUDIDAYA 52. Tabel 4. 2 Produksi Kayu Bulat Menurut Jenis Kayu 2021 42.
6.2 PERIKANAN TANGKAP 52. Tabel 4. 3 Produksi Hasil Hutan Non Kayu (kg), 2021 42.
Tabel 5. 1 Populasi Hewan Ternak Per Kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2021 44.
BAB 7 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 57. Tabel 5. 2 Populasi Hewan Ternak (unggas) Per Kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2021 45.
BAB 8 SUMBER DAYA AIR 61. Tabel 5. 3 Produksi Daging menurut Jenis Hewan di Kabupaten Malang 46.
Tabel 5. 4 Produksi Telur Menurut Jenis Ternak di Kabupate
PENUTUP 65. Tabel 5. 5 Produksi Susu di Kabupaten Malang 47.
Tabel 6. 1 Profil Perikanan Kabupaten Malang 50.
Tabel 6. 2 Lokasi Usaha Perikanan 51.
Tabel 6. 3 Produksi Perikanan Kabupaten Malang tahun 2019-2021 52.
Tabel 6. 4 Produksi Perikanan Tangkap Per jenis Ikan Kabupaten Malang tahun 2019-2021 53.
Tabel 6. 5 Produksi Perikanan Budidaya Per jenis Ikan Kabupaten Malang tahun 2019-2021 54.
Tabel 6. 6 Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Per Kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2021 55.
Tabel 7.1 Perkembangan Pertambangan Berdasarkan Jenis Tambang Tahun 2017 s.d 2021 59.
Tabel 8.1 Data Jumlah Sumber Daya Air Kabupaten Malang 64

4
4
SAMBUTAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah Wasyukurillah, saya
Visi

terjabarkan
dan Misi

dalam
Kabupaten

dokumen
Kabupaten Malang tahun 2021-2026, diman
Malang

RPJMD Visi
‘‘
memberikan apresiasi atas terbitnya Buku RPJMD ini merupakan perspektif masa depan Kabupaten Malang
Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup daerah.
Kabupaten Malang Tahun 2022. Buku ini Dalam pernyataan visi tersebut
Saya Saya
berharap buku
berharap bukuini inidapat
dapat
menyajikan potensi sumber daya alam dimaknai seabagai suatu kondisi terpenuhinya
Kabupaten Malang dari sisi jenis, volume, dimanfaatkan
dimanfaatkan sebagai
sebagaiwahana
wahanainformasi
informasi kualitas kebutuhan dasar secara material dan
pemanfaatan eksisting dan sebarannya di 33 yang
yangbermanfaat bagibagi
bermanfaat semua kalangan,
semua baik baik
kalangan,
spiritual masayrakat Kabupaten Malang menuju Terwujudnya Kabupaten
pembangunan sumber daya manusia yang
Malang yang Bersatu,
(tiga puluh tiga) kecamatan secara spasial
internal
internalpemerintah, duniadunia
pemerintah, usaha, usaha,
maupun maupun
dan terus dilakukan update setiap tahunnya unggul dan berdaya saing, memiliki tingkat
masyarakat secara umumumum
yang merupakan kepuasan hidup yang tercukupi kebutuhan
Berdaulat, Mandiri,
agar anugerah sumber daya alam kita dapat masyarakatat secara yang merupakan
diketahui khalayak secara transparan. pemangku dasar baik material dan spiritual atau jasmani
pemangkukepentingan
kepentingandalam
dalampengelolaan
pengelolaan sumber
dan rohani, sehingga terpenuhi kebahagiaan
Tantangan pembangunan kedepan
akan semakin berat, simultan dengan itu
sumber daya alam
daya alam secara
secara bijaksana.
bijaksana. hidupnya. Hal ini selarasa dengan pesan filosofis Sejahtera dan
makna lambing Kabupaten Malang “Satata Gama
sumber daya alam kita semakin hari akan ’alaikum
WassalamuWr. Berkepribadian dengan
Wassalamu’alaikum Wb. Wr. Wb.
semakin berkurang baik dari sisi kuantitas Karata Raharja” yang mencerminkan
maupun kualitas dengan semakin luasnya masyarakat adil dan Makmur materiel dan
ruang eksploitasi dalam rangka pemenuhan
Malang, Desember 2022 spiritual disertai kerukunan beragama yang saty semangat Gotong
Kepala Bagian Sumber Daya Alam dengan yang lain atas dasr kesucian yang
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, data
Royong berdasarkan
Sekretariat Daerah Kabupaten Malang
dan informasi terkait sumber daya alam langgeng (abadi) serta Kabupaten Malang
Kabupaten Malang kami pandang penting MAKMUR (Maju, Agamis, Kretaif, Mandiri,
untuk diinformasikan dalam rangka Unggul dan Responsif) merupakan hal-hal Pancasila dalam Negara
menstimulasi pembaca untuk dapat AKHMAD TAUFIQ J., S.STP.M.M pokok dan penting yang terkandung dalam visi
membangun kesadaran bersama terkait
pemanfaatan maupun pengelolaan sumber
Pembina Tk. I
NIP. 197806051996121001
dan menjadi pijakan pelaksanaan pembangunan
Kabupaten Malang
kesatuan Republik
Indonesia.
5 daya alam secara bertanggung jawab dan 6
berkelanjutan.
Misi
Kabupaten Malang

1 Mewujudkan kesejahteraan rakyat,


membangun sumber daya manusia
unggul

2
Mewujudkan iklim kehidupan
demokratis, tertib dan agamis
berlandaskan falsafah Pancasila

3 Mewujudkan inovasi pelayanan public


dan pembanginan kemandirian desa

4 Mewujudkan keluarga Bahagia,


mandiri, dan sejahtera

5 Memperluas pemanfaatan potensi


lingkungan hidup, pariwisata, seni
budaya, industry kratif dan investasi
pembangunan berkelanjutan

--------------------------------------------

7 8
BAB 1
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN MALANG
1.1 Wilayah Administrasi

Kabupaten Malang adalah salah satu


Kabupaten di Indonesia yang terletak di
Provinsi Jawa Timur dan merupakan
Kabupaten kedua yang terluas wilayahnya
setelah Kabupaten Banyuwangi dari 38
kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur. Hal
ini didukung dengan luas wilayahnya
3.534,86 km² atau sama dengan 353.486 ha
Secara administratif, Kabupaten
Malang terbagi menjadi 33 kecamatan 12
kelurahan dan 378 desa. Pusat pemerintahan
di Kecamatan Kepanjen. Pusat pemerintahan
sebelumnya berada di Kota Malang. Kota Batu
dahulu bagian dari Kabupaten Malang, sejak
tahun 2001 memisahkan diri setelah
ditetapkan menjadi kota. Bersama dengan
Kota Batu dan Kota Malang, Kabupaten
Malang merupakan bagian dari kesatuan
wilayah yang dikenal dengan Malang Raya.

Tabel 1. 1 Luas wilayah per kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2022 Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kota Malang

Kecamatan Luas Wilayah Kecamatan Luas Wilayah Kecamatan Luas Wilayah dan Kota Batu tepat di tengah-tengahnya. Adapun batas-
(km2) (km2) (km2)
batas wilayah Kabupaten Malang adalah sebagai berikut:
Ampelgading 79,60 Kasembon 55,67 Pujon 130,75
Bantur 159,15 Kepanjen 46,25 Sumbermanjingwetan 118,51
Bululawang 49,36 Kromengan 38,63 Singosari 239,49 • Sebelah Utara : Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto

Dampit 135,31 Lawang 68,23 Sumberpucung 35,90 • Sebelah Barat : Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri
Dau 41,96 Ngajum 60,12 Tajinan 40,11
• Sebelah Selatan : Samudera Indonesia (Hindia)
Donomulyo 192,60 Ngantang 147,70 Tirtoyudo 141,96
• Sebelah Timur : Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang.
Gedangan 130,55 Pagak 90,08 Tumpang 72,09
Gondanglegi 79,74 Pagelaran 45,83 Turen 63,90
Jabung 135,89 Pakis 53,62 Wagir 75,43
Kalipare 105,39 Pakisaji 38,41 Wajak 94,56
Karangploso 58,74 Poncokusumo 102,99 Wonosari 48,53

Sumber: Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang

9 10
1.2 LETAK GEOGRAFIS
Kondisi Geografis Kabupaten Malang adalah membentang mulai dari Kecamatan Donomulyo, Keberadaan gunung dan pegunungan Curah hujan rata-rata terendah terjadi
sebuah kawasan yang terletak pada bagian tengah Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, tersebut menjadikan Kabupaten Malang memiliki pada bulan Juni, dan tertinggi pada bulan
selatan wilayah Propinsi Jawa Timur. Berbatasan Tirtoyudo, sampai Ampelgading. Wilayah dengan potensi kehutanan yang luas dan sumber-sumber Desember.
dengan enam kabupaten dan Samudera Indonesia. kontur datar terletak sebagian besardi Kecamatan mata air yang dimanfaatkan untuk kepentingan Berdasarkan struktur fisik dan geografis
Letak geografis sedemikian itu menyebabkan Bululawang, Gondanglegi, Tajinan, Turen, konsumsi, irigasi pertanian dan industri. Kabupaten Malang dapat dikelompokan sebagai
Kabupaten Malang memiliki posisi yang cukup Kepanjen, Pagelaran, Pakisaji, sebagian Kecamatan Limpahan air dari sumber mata air mengalir berikut: (1) Bagian utara, barat dan tengah
strategis. Hal ini ditandai dengan semakin Singosari, Lawang, Karangploso, Dau, Pakis, melalui sungai-sungai besar maupun kecil. merupakan daerah yang relatif subur; (2) Bagian
ramainya jalur transportasi utara maupun selatan Dampit, Sumberpucung, Kromengan, Pagak, Tercatat, di Kabupaten Malang mengalir 5 (lima) Selatan merupakan pegunungan kapur yang
yang melalui Kabupaten Malang dari waktu ke Kalipare, Donomulyo, Bantur, Ngajum, Gedangan. sungai besar dan 68 (enam puluh delapan) sungai memiliki potensi tambang cukup besar; (3) Bagian
waktu. Wilayah dengan kontur bergelombang terletak di kecil. Sungai besar antara lain Sungai Brantas, timur merupakan pegunungan dan perbukitan
Posisi koordinat Kabupaten Malang terletak wilayah Sumbermanjing Wetan, Wagir dan Sungai Lesti, Sungai Amprong, Sungai Konto, dan yang memiliki potensi perkebunan, hutan,
antara 112o17’,10,90” Bujur Timur dan Wonosari. Kawasan dengankontur perbukitan Sungai Metro. Diantara sungai-sungai besar tambang dan pariwisata.
112o57’,00,00” Bujur Timur dan antara yang terjal sebagian besar di Kecamatan Pujon, tersebut, Sungai Brantas adalah sungai terbesar Secara topografi wilayah daratan
7o44’,55,11” Lintang Selatan dan 8o26’ ,35,45” Ngantang, Kasembon, Poncokusumo, Jabung, dan terpanjang di Jawa Timur. Kabupaten Malang dibedakan menjadi beberapa
Lintang Selatan. Dengan luas wilayah sekitar Wajak, Ampelgading dan Tirtoyudo. Bentang alam yang sebagian besar terdiri wilayah ketinggian yaitu:
3.238,26 Km2. Kabupaten Malang terletak pada Tabel 1. 2 Nama dan ketinggian Pegunungan atas pegunungan dan perbukitan, 1. Ketinggian 0 – 100 meter diatas permukaan laut
urutan luas terbesar kedua setelah Kabupaten di Kabupaten Malang menjadikanKabupaten Malang berhawa sejuk : 0% dari seluruh wilayah dengan topografi
No. Nama Gunung/Pegunungan Tinggi (m)
Banyuwangi dari 38 kabupaten/kota di wilayah sehingga menarik minat masyarakat untuk relatif datar dan bergelombang;
1 Kelud 1.731
Propinsi Jawa Timur. 2 Kawi 2.651 menjadikannya tempat peristirahatan maupun 2. Ketinggian 100 – 500 meter diataspermukaan
3 Panderman 2.040 tempat tinggal secara permanen. Hawa yang sejuk laut : 75,76% dari seluruh wilayah dengan
1.3 TOPOGRAFI
4 Anjasmoro 2.277 tersebut juga menjadikan Kabupaten Malang topografi bergelombang dan bergunung;
Kondisi topografi Kabupaten Malang 5 Welirang 2.156 sebagai wilayah pengembangan pertanian dan 3. Ketinggian 500 – 1000 meter diataspermukaan
merupakan daerah dataran tinggi yang dikelilingi 6 Arjuno 3.339 perkebunan yang prospektif. Suhu udara rata-rata laut : 18,18% dari seluruh wilayah dengan
oleh beberapa gunung dan dataran rendah atau 7 Bromo 2.329
berkisar antara 19,1º C hingga 26,6º C. kondisi berbukit;
daerah lembah pada ketinggian 250-500 meter 8 Batok 2.868
Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 71º C 4. Ketinggian lebih 1000 meter diataspermukaan
diatas permukaan laut (dpl) yang terletak di 9 Semeru 3.676
hingga 89º C dan curah hujan rata-rata berkisar laut : 3,03% dari seluruh wilayah dengan
10 Pegunungan Kendeng 650
bagian tengah wilayah Kabupaten Malang. Kondisi
Sumber: RPJMD Kab 2021-2026 antara 2 mm hingga 780 mm. topografi bergunung dan terjal.
topografi Kabupaten Malang diantaranya sebagai
berikut:
Terdapat sembilan gunung dan satu Tabel 1. 1 Tinggi rata-rata per kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2020
pegunungan yang menyebar merata di sebelah Kecamatan Tinggi rata-rata Kecamatan Tinggi rata-rata Kecamatan Tinggi rata-rata
• Daerah dataran tinggi merupakan daerah
Donomulyo 423 Turen 391 Tajinan 497
perbukitan kapur (Pegunungan Kendeng) di Utara, Timur, Selatan dan Barat wilayah
Kalipare 303 Bululawang 406 Tumpang 607
bagian selatan pada ketinggian 0-650 meter dpl, Kabupaten Malang. Beberapa gunung telah dikenal Pagak 521 Gondanglegi 360 Pakis 490
• Daerah lereng Tengger-Semeru di bagian timur secara nasional yaitu Gunung Semeru (3.676 Bantur 317 Pagelaran 339 Jabung 519
membujur dari utara ke selatan pada ketinggian meter) gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Gedangan 494 Kepanjen 336 Lawang 501
Sumbermanjing 598 Sumberpucung 304 Singosari 494
500-3600 meter dpl Bromo (2.329 meter), Gunung Kawi (2.651 meter),
Dampit 427 Kromengan 329 Karangploso 630
• daerah lereng Kawi-Arjuno di bagian barat pada Gunung Kelud (1.731 meter), Gunung Welirang Tirtoyudo 594 Ngajum 372 Dau 583
ketinggian 500-3.300 meter dpl (2.156 meter), Gunung Panderman (2.040 meter), Ampelgading 516 Wonosari 773 Pujon 1157
Topografi Kabupaten Malang sangat beragam, mulai Gunung Arjuno (3.339 meter), Gunung Anjasmoro Poncokusumo 685 Wagir 544 Ngantang 651
Wajak 513 Pakisaji 395 Kasembon 239
dari pesisir, dataran rendah, dataran tinggi, (2.277 meter), Gunung Batok (2.868 meter) dan
Sumber: RPJMD Kab 2021-2026
perbukitan, gunung api yang aktif maupun tidak Pegunungan Kendeng (600 meter).
aktif, dan sungai. Kawasan pesisir pantai terletak
di Wilayah Selatan Kabupaten Malang yang
berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia
11 12
1.4 GEOLOGI
Ditinjau dari keadaan geologinya, sebagian Berdasarkan hasil analisis satuan Di Kabupaten Malang, wilayah yang
besar wilayah Kabupaten Malang terbentuk dari ekoregion yang didukung oleh data tematik tidak ada erosi yang meliputi areal seluas
hasil gunung api kwarter muda yang meliputi areal sumberdaya alam lainnya, Kabupaten Malang 276.861,10 Ha atau 82,70 % dari luas
seluas 44,25 % atau 148.152,52 Ha dari seluruh didominasi oleh daya dukung dan daya tampung Kabupaten Malang, sedangkan yang
luas Kabupaten Malang, sedangkan sebagian kecil yang tinggi. rentan/ada erosi seluas 57.925,90 Ha atau
merupakan miosen facies baru gamping dengan Tabel 1. 4 Luas Daerah berdasarkam struktur geologi di 17,30 % dari luas Kabupaten Malang
Kabupaten Malang
luas 90.884,00 Ha atau 27,15 % dari luas seluruhnya, daerah-daerah rentan erosi di
Luas
Kabupaten Malang seluruhnya. No Jenis tanah Ha % Kabupaten Malang yang ada di Kecamatan
Jenis tanah di Kabupaten Malang terdiri Sumbermanjing Wetan, Gedangan,
1 Andosol 43.783,42 13,08
dari jenis tanah alluvial, regosol, brown forest, Ampelgading dan Bantur.
2 Latosol 86.260,36 25,77
andosol, latosol, mediteran dan litosol. Jenis tanah 3 Mediteran 55.881,30 16,67 Wilayah Kabupaten Malang memiliki
ini tidak seluruhnya tersebar di kecamatan- 4 Litosol 69.133,25 20,65 kedalaman efektif tanah > 90 cm mencakup
kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. 5 Alluvial 28.003,25 8,36 areal seluas 278.925,56 Ha atau 83,31% dari
6 Regosol 45.654,17 13,64 luas Kabupaten Malang seluruhnya. Wilayah
Tabel 1. 3 Luas Daerah berdasarkam struktur geologi di
7 Brown Forest 6.142,25 1,83
Jumlah 334.787,00 100 dengan kedalaman ini baik untuk
Kabupaten Malang
Luas pertumbuhan perakaran tanaman.
No Struktur Geologi Ha %
Sumber: RPJMD Kab 2021-2026
Sedangkan yang memiliki kedalaman 60-90
Tingginya potensi DDDTLH berdasarkan
1 Hasil gunung api 145.152,52 44,25 cm di Kabupaten Malang meliputi areal seluas
jasa ekosistem untuk penyediaan bahan pangan di
kwarter muda 35.528,89 Ha atau 10,61% dari luas
2 Hasil gunung api 41.741,61 12,47 Kabupaten Malang, disebabkan oleh morfologi
Kabupaten Malang seluruhnya. Wilayah ini
kwater tua yang relatif datar (lereng 0-3%) hingga miring
3 Miosen facies 90.884,00 27,15 baik untuk tanaman semusim dan cukup baik
gamping (lereng 8-15%) dengan material penyusun
untuk tanaman keras atau tahunan. Wilayah
4 Miosen facies 12.834,00 3,83 didominasi oleh bahan-bahan aluvium dan
sedimen yang berada pada kedalaman 30-60 cm di
endapan piroklastik gunung api muda, merupakan
5 Alivium 40.135,87 11,99 Kabupaten Malang adalah seluas 17.804,55
6 Waduk 1.039,00 0,31 faktor-faktor utama pembentukan tanah yang
Jumlah 334.787,00 100 Ha atau 5,32% dari seluruh luas Kabupaten
subur dan berperan sebagai akuifer yang baik
Malang yang mana kondisi demikian ini
Sumber: RPJMD Kab 2021-2026 dalam menyimpan air tanah. Morfologi dataran
cukup baik untuk tanaman keras/tahunan.
rendah antar gunung api juga merupakan
Luas wilayah di Kabupaten Malang yang
Luas daerah yang termasuk jenis tanah konsentrasi aliran permukaan dan tubuh reservoir
berada pada kedalaman efektif tanah kurang
latosol memiliki luas sebesar 86.260,36 Ha atau (cadangan air permukaan) yang potensial sebagai
dari 30 cm adalah seluas 2.528,00 Ha atau
sumber air irigasi lahan-lahan pertanian yang
25,77 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten 0,76% dari seluruh luas Kabupaten Malang.
subur.
Malang. Mediteran mempunyai luas sebesar Pada wilayah ini masih memungkinkan
Selain itu, Jenis tanah yang berkembang
55.811,30 Ha atau 16,67 %, litosol seluas diusahakan tanaman semusim, tetapi pada
pada satuan-satuan ekoregion ini adalah tanah
kedalaman 0-10 cm tidak baik untuk
69.133,25 Ha atau 20,65 % dan alluvial 28.003,25 Andosol Umbrik dan Kambisol Eutrik pada
pertumbuhan tanaman.
Ha atau 8,36 % dari seluruh luas Kabupaten Ekoregion Kaki dan Dataran Kaki Gunung api, dan
Sebagian besar wilayah di Kabupaten
Malang. Brown forest memiliki luas 6.142,25 Ha tanah Gleisol Eutrik pada Ekoregion Dataran
Malang bertekstur sedang 248.142,51 Ha atau
Fluvio-gunung api. Ketiga jenis tanah tersebut
atau 1,83 % dari seluruh luas Kabupaten Malang. 74,12% dari luas wilayah. Selain itu, wilayah
memiliki solum atau lapisan yang tebal hingga
Sedangkan jenis tanah regosol memiliki luas dengan luas 82.944,49 Ha atau 24,79% adalah
sangat tebal (>120 cm), tekstur sedang (geluh
45.654,17 Ha atau 13,64 % dari seluruh luas tanah dengan tekstur halus. Sedangkan Tanah
berlempung) hingga agak kasar (pasir
dengan tekstur kasar mempunyai luas
Kabupaten Malang dan andosol adalah 43.782,42 berlempung), permeabilitas agak terhambat
sebesar 3.650,00 Ha atau 1,09% dari luas
Ha atau 13,08 % dari luas seluruh wilayah hingga sangat baik, sehingga menyebabkan
wilayah Kabupaten Malang seluruhnya.
kemudahan dalam pengolahan tanah untuk
Kabupaten Malang.
13 pertanian dan perkebunan. 14
1.5 HIDROLOGI
Kabupaten Malang yang merupakan
daerah dataran tinggi memiliki drainase yang baik
yakni tidak pernah tergenang air, kecuali pada
datarandataran yang kemampuan saluran
drainasenya bermasalah. Drainase tanah
menunjukkan lama dan seringnya tanah jenuh
terhadap kandungan air dan menunjukkan
kecepatan resapan air dari permukaan tanah. Di
wilayah ini terdapat genangan air berupa waduk
Karangkates dan Selorejo yang menjadi muara
drainase dari berbagai wilayah.
Di Kabupaten Malang dilalui oleh beberapa
sungai besar dan anak sungai, anak-anak sungai
yang ada sebagian dari Kali Konto dan Kali
Brantas, sungai-sungai tersebut ada beberapa
yang masuk di waduk-waduk Karangkates dan
Selorejo, ada juga yang masuk Samudra Indonesia
dan Laut Jawa. Berdasarkan data yang ada di
Kabupaten Malang terdapat 588 mata air dengan
debit 1 sampai di atas 200 liter/detik, debit
tertinggi terdapat di Wendit Kecamatan Pakis
(1.100 liter/detik). Sedangkan kecamatan yang
memiliki debit air lebih dari 200 liter/detik adalah
mata air yang berada di Tumpang, Pakis, Singosari,
Gondanglegi, Sumberpucung, Ngajum, Wagir,
Ampelgading dan Dampit.

1.6 IKLIM
Gambar 1. 2 Proporsi Penggunaan Lahan Kabupaten Malang
Berdasarkan hasil pemantauan pos pemantauan Stasiun Klimatologi Karangploso-
11%
Malang, pada Tahun 2021 suhu udara rata-rata relatif sedang, berkisar antara 22,5o C hingga
26,2o C. Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 66 persen hingga 95 persen dan curah 29%
3%

hujan rata-rata berkisar antara 11 mm hingga 589 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan 8% Hutan Negara
Desember, hasil pemantauan Pos Lanud Abdulrahman Saleh. Selanjutnya untuk mengetahui Hutan Rakyat
2%
lebih jauh mengenai iklim di Kabupaten Malang. Area Perkebunan
Ladang/Huma
1.7 PENGGUNAAN LAHAN Tegal/Kebun
Mayoritas guna lahan di Kabupaten Malang berupa tegal/kebun sebesar 31% dan 15% Sawah
permukiman 28%. Selanjutnya diikuti oleh sawah sebesar 14%, hutan negara sebesar 11 % dan 32% Permukiman
areal perkebunan 8%. Penggunaan lahan yang ada berupa: lahan sawah, tegalan, kebun campur,
dan perkebunan, menunjukkan klas kesesuaian lahan untuk mengembangkan tanaman pertanian
dan perkebunan, sebagai aktivitas utama potensi sumberdaya lahan untuk mendukung jasa
Sumber: Kabupaten Malang dalam angka 2022
ekosistem bagi penyediaan bahan pangan secara lestari dan berkelanjutan.

15 16
1.8 KEPENDUDUKAN
Menurut Hasil Proyeksi Penduduk Sex ratio Kabupaten Malang pada tahun
Sementara (Interim) Tahun 2020-2023 Level 2021 sekitar 102 persen yang berarti penduduk
Provinsi dan Kabupaten/Kota (Pertengahan Laki-laki lebih banyak dibanding penduduk
tahun/Juni), penduduk Kabupaten Malang tahun perempuan. sebagian besar kecamatan memiliki
2021 berjumlah 2.668.296 jiwa. Sedangkan sex ratio lebih dari 100,00 persen, kecuali
menurut proyeksi penduduk, berdasarkan Kecamatan Bantur, Gondanglegi, Pagelaran dan
komposisi umurnya maka penduduk Kabupaten Sumperpucung
Malang termasuk Penduduk Intermediate. Salah satu masalah pemerintah, baik pusat
Komposisi umur anak (0-14 tahun) sekitar maupun daerah adalah ketersediaan lapangan
21,13 persen (dibawah 30 persen) dan umur tua kerja bagi penduduknya. Ketersediaan lapangan
(65+ tahun) sekitar 8,43 persen (dibawah 10 kerja kerap tidak mencukupi kebutuhan.
persen). Sedangkan jika dilihat menurut umur Berdasarkan data yang ada, pemberangkatan
median (umur yang membagi penduduk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri pada
dua bagian dengan jumlah yang sama) maka tahun 2021 mencapai 1.353 jiwa menurun
penduduk Kabupaten Malang tergolong menengah dibanding tahun 2020. Negara tujuan yang paling
dengan umur median pada kelompok 30-34 tahun. banyak diminati adalah Hongkong yaitu sekitar
Sementara usia median tua pada sekitar 35 tahun 1.215 jiwa (89,8 persen), Singapura (68 jiwa),
keatas dan median muda berusia di bawah 30 Taiwan (64 jiwa) dan sisanya TKI tujuan Saudi
tahun. Dengan komposisi umur produktif (15–64 Arabia, Hungaria dan Jepang. Sementara
tahun) sekitar 70,44 persen maka sumber daya penempatan tenaga kerja yang terdaftar pada
manusia Kabupaten Malang cukup potensial dalam Kantor Dinas Tenaga Kerja Menurut Program
mendukung pembangunan daerah. Kerja pada tahun 2021 sebanyak 1.340 jiwa di
Antar Kerja Antar Negara (AKAN).

Tabel 1. 6 Luas wilayah per kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2022 Tabel 1. 7 Kepadatan Penduduk per kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2022
Kecamatan Jumlah Kecamatan Jumlah Kecamatan Jumlah Kecamatan Kepadatan Kecamatan Kepadatan Kecamatan Kepadatan
Penduduk Penduduk Penduduk penduduk per penduduk per penduduk per
(ribu) (ribu) (ribu) km2 km2 km2
Donomulyo 67,82 Turen 122,04 Tajinan 56,83 Donomulyo 352,10 Turen 1 909,92 Tajinan 1 416,75
Kalipare 68,13 Bululawang 70,56 Tumpang 78,40 Kalipare 646,48 Bululawang 1 429,54 Tumpang 1 087,52
Pagak 50,02 Gondanglegi 87,45 Pakis 151,52 Pagak 555,33 Gondanglegi 1 096,68 Pakis 2 825,89
Bantur 76,45 Pagelaran 73,84 Jabung 74,38 Bantur 480,33 Pagelaran 1 611,13 Jabung 547,34
Gedangan 57,41 Kepanjen 111,15 Lawang 111,44
Gedangan 439,73 Kepanjen 2 403,33 Lawang 1 633,27
Sumbermanjing 99,28 Sumberpucung 57,77 Singosari 181,05
Sumbermanjing 414,53 Sumberpucung 1 609,30 Singosari 1 527,68
Wetan
Wetan
Dampit 127,67 Kromengan 42,46 Karangploso 85,91
Tirtoyudo 65,97 Ngajum 52,46 Dau 71,15
Dampit 943,54 Kromengan 1 099,04 Karangploso 1 462,53
Ampelgading 58,24 Wonosari 44,69 Pujon 68,80 Tirtoyudo 464,69 Ngajum 872,62 Dau 1 695,66
Poncokusumo 96,35 Wagir 90,39 Ngantang 58,26 Ampelgading 731,61 Wonosari 920,83 Pujon 526,20
Wajak 86,90 Pakisaji 92,58 Kasembon 30,94 Poncokusumo 935,54 Wagir 1 198,32 Ngantang 394,45
Sumber: Kabupaten Malang dalam angka 2022 Wajak 919,00 Pakisaji 2 410,31 Kasembon 555,85
17 Sumber: Kabupaten Malang dalam angka 2022 18
Tabel 1. 5 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten
Malang (miliar rupiah) , 2019–2021
Milliar Rupiah
No Lapangan Usaha
2019 2020 2021
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 15 602,2 15 679,47 15 836,05

B Pertambangan dan Penggalian 1 882,29 1 795,1 1 806,56

C Industri Pengolahan 33 323,18 33 884,87 35 272,85

D Pengadaan Listrik dan Gas 85,34 83,01 86,47

E Pengadaan Air; Pengelolaan 98,83 103,13 110,65


Sampah, Limbah, dan Daur
Ulang
F Konstruksi 13 236,99 12 480,73 13 326,32

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan 19 926,28 18 487,65 20 149,29
Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 1 281,4 1 129,07 1 195,66

I Penyediaan Akomodasi dan 3 624,59 3 347,63 3 609,08


Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 4 148,31 4 502,13 4 803,65

K Jasa Keuangan dan Asuransi 1 717,63 1 708,22 1 756,08

1.9 PEREKONOMIAN L Real Estat 1 465,17 1 543,13 1 620,21

Struktur ekonomi Kabupaten Malang Pertumbuhan ekonomi adalah ukuran M,N Jasa Perusahaan 406,92 383,41 396,06
dapat dilihat dari peranan masing-masing kategori dinamis yang digunakan untuk melihat perubahan
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan 1 953,32 1 997,88 1 982,81
dalam sumbangannya terhadap PDRB total ADHB. tingkat ekonomi antar periode. Tabel 12.4 Sosial Wajib
Tabel 12.3 secara umum menggambarkan struktur menunjukkan bahwa geliat perekonomian P Jasa Pendidikan 2 425,72 2 543,06 2 584,05
ekonomi Kabupaten Malang tahun 2017- 2021, Kabupaten Malang naik dari tahun 2020 sebesar -
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 582,14 642,97 683,70
dimana peranan terbesarnya didukung oleh 2,68 persen menjadi 3,12 persen di tahun 2021.
kegiatan ekonomi yang tergabung dalam Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, tiga R,S,T,U Jasa Lainnya 1 983,82 1 716,37 1 816,91
kelompok sekunder yaitu sekitar 45,59 persen, kategori dominan sebagai pemicu roda Jumlah 103 744,11 102 027,83 107 036,38
kemudian kelompok tersier berkisar antara 37,93 perekonomian di Kabupaten Malang (dengan
persen dan kelompok primer berkisar antara kontribusi terhadap total PDRB masing-masing Sumber: Kabupaten Malang dalam angka 2022

16,48 persen. sebesar 14,8 persen, 32,95 persen dan 18,82


Kontribusi kelompok kategori primer persen pada tahun 2021, adalah kategori
turun dari 17,13 persen menjadi 16,48 persen. pertanian, kategori industry dan kategori
Kategori pertanian sendiri turun dari 15,37 persen perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan
menjadi 14,8 persen. Jika kita telusuri lebih lanjut, sepeda motor.
maka turunnya kontribusi kategori pertanian
tidak terlepas dari sub Kategori pendukungnya
yaitu sub kategori pertanian, peternakan,
perburuan dan jasa pertanian yang cenderung
mengalami penurunan dari tahun lalu.

19 20
pembentukannya dan apabila Sumber daya alam dan tingkat
digunakan secara terus-menerus akan habis. perekonomian suatu negara memiliki kaitan
Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan yang erat, dimana kekayaan sumber daya
tambang lainnya pada umumnya memerlukan alam secara teoretis akan menunjang
waktu dan proses yang sangat panjang untuk pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan
kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru
terbatas, minyak bumi dan gas alam pada sangat bertentangan karena negara-negara di
umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan dunia yang kaya akan sumber daya alamnya
tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, sering kali merupakan negara dengan tingkat
terutama dibentuk dan berasal dari ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang
lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan ekonomi sering pula disebut Penyakit
suhu panas selama jutaaan tahun ini Belanda. Hal ini disebabkan negara yang
kemudian mengubah materi dan senyawa cenderung memiliki sumber pendapatan
organik tersebut menjadi berbagai jenis besar dari hasil bumi memiliki kestabilan
bahan tambang tersebut. ekonomi sosial yang lebih rendah daripada
Kemampuan lingkungan untuk negara-negara yang bergerak di sektor
mendukung perikehidupan semua makhluk industri dan jasa. Di samping itu, negara yang
hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya kaya akan sumber daya alam juga cenderung
alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tidak memiliki teknologi yang memadai dalam
tersedianya cukup ruang untuk hidup pada mengolahnya. Korupsi, perang saudara,
tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga
dukung lingkungan. Keberadaan sumber daya menjadi faktor penghambat dari
alam di bumi tidak tersebar merata sehingga perkembangan perekonomian negara-negara

BAB 2 daya dukung lingkungan pada setiap daerah


akan berbeda-beda. Oleh karena itu,
terebut.
diperlukan
Untuk mengatasi
pembenahan
hal tersebut,
sistem
SUMBER DAYA ALAM pemanfaatannya harus dijaga agar terus pemerintahan, pengalihan investasi dan

KABUPATEN MALANG berkesinambungan dan tindakan eksploitasi penyokongan ekonomi ke bidang industri
harus dihindari. Pemeliharaan dan lain, serta peningkatan transparansi dan

Pada umumnya, sumber daya alam pengembangan lingkungan hidup harus akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber
Sumber daya alam (biasa disingkat
berdasarkan sifatnya dapat digolongkan dilakukan dengan cara yang rasional antara lain daya alam.
SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari
menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan sebagai berikut:
alam yang dapat digunakan untuk memenuhi
SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat • Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat
kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di
diperbaharui adalah kekayaan alam yang diperbaharui dengan hati-hati dan efisien,
dalamnya tidak hanya komponen biotik,
dapat terus ada selama penggunaannya tidak misalnya: air, tanah, dan udara.
seperti hewan, tumbuhan, dan
dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, • Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil
mikroorganisme, tetapi juga komponen
mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan metalurgi (campuran).
abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
air adalah beberapa contoh SDA • Mengembangkan metode penambangan dan
berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi
terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat pemrosesan yang lebih efisien serta dapat
teknologi, kemajuan peradaban dan populasi
berlimpah di alam, penggunaannya harus didaur ulang.
manusia, serta revolusi industri telah
tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus • Melaksanakan etika lingkungan dengan
membawa manusia pada era eksploitasi
berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui menjaga kelestarian alam.
sumber daya alam sehingga persediaannya
terus berkurang secara signifikan, terutama adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena

pada satu abad belakangan ini. penggunaannya lebih cepat daripada proses
21 22
Tabel 3. 1 Luas penggunaan Lahan Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Menurut Kecamatan
di Kabupaten Malang
Jenis Penguunaan Lahan (Ha)
Sementara
No. Kecamatan
Areak tidak
Permukiman Sawah Tegal/kebun Ladang/Huma perkebunan diusahakan lainnya
1 Donomulyo 5279 2017 8190 - 2457 - -
2 Kalipare 372 2907 2631 3000 2510 - 10
3 Pagak 1235 526 1156 1481 3482 - -
4 Bantur 1075 1253 7690 - 58 - 2 593
5 Gedangan 773 761 5320 - - - 60
6 Sumbermanjing 8857 849 5214 2588 3255 - -
Wetan
7 Dampit 3421 1299 4512 - 4200 4 -
8 Tirtoyudo 9930 499 3471 - 1915 - -
9 Ampelgading 588 407 11793 - 2487 - 258
10 Poncokusumo 4372 1468 6578 - - - 1 810
11 Wajak 1204 1301 4599 - - - 1 106
12 Turen 2014 2248 1749 - - - 383
13 Bululawang 896 1677 1778 387 - - -
14 Gondanglegi 1946 2969 1295 - - - 2
15 Pagelaran 1048 2650 1203 - - - 23
16 Kepanjen 883 2152 1047 - - - 16
17 Sumberpucung 1437 1692 490 - - - -
18 Kromengan 211 1522 1768 - 346 - 16
19 Ngajum 1303 1692 3178 - 1022 - 9

BAB 3 20
21
Wonosari
Wagir
1657
2573
920
1127
1378
1229
-
-
920
469
-
-
4
155

SUMBER DAYA 22 Pakisaji 854 1458 641 67 22 70 614


Berdasarkan Dinas Tanaman Pangan, 23 Tajinan 1018 1731 1263 - - - -

PERTANIAN DAN Holtikultura, dan Perkebunan sebagian besar 24 Tumpang 1647 1324 2710 - 218 - -
25 Pakis 1350 1713 1188 - 1011 - -
wilayah Kabupaten Malang merupakan lahan
PERKEBUNAN
26 Jabung 121 1165 3693 - 850 - 35
pertanian, yaitu sekitar 45.851 hektar 27 Lawang 1508 640 2311 - 708 -
28 Singosari 4511 1322 3682 - 250 - 210
merupakan lahan sawah, 108.209 hektar adalah
29 Karangploso 2791 1133 1192 - 41 - -
Alam Indonesia memiliki potensi yang tegal/ladang/kebun, dan 26.776 hektar adalah 30 Dau 2582 448 2250 - 307 3 516
besar pada sektor pertanian. Dukungan iklim, 31 Pujon 9225 1285 2284 - 70 - -
areal perkebunan.
kesuburan tanah dan hutan sebagai sumber 32 Ngantang 8928 981 2380 - - - 389
Selain komoditi padi dan palawija, 33 Kasembon 2551 715 823 - 178 - 1
air menyebabkan mayoritas penduduk komoditi lain yang tercakup dalam tanaman Jumlah 88160 45851 100686 7523 26776 77 8 210
Indonesia menggantungkan mata Sumber: Kabupaten Malang dalam angka 2022
bahan makanan (tabama) yang cukup potensi
pencahariannya sebagai petani. Demikian
adalah komoditi hortikultura. Melihat kondisi
pula kondisi geografis Indonesia, sebagai
alam Kabupaten Malang yang sejuk, maka wajar
negara kepulauan yang menyimpan potensi bila komoditi hotikultura cukup potensi.
kekayaan lautnya, menyebabkan Bangsa
Beberapa komoditi perkebunan rakyat yang
Indonesia dikenal juga sebagai bangsa bahari.
tercatat pada Dinas Tanaman Pangan,
Tidak terlepas Kabupaten Malang, mayoritas
Hortikultura dan Perkebunan adalah cengkeh,
penduduknya, juga bekerja di sektor kelapa, kapuk randu, kopi, kakao rakyat, tebu,
pertanian. Sektor pertanian merupakan
dan tembakau.
sektor andalan dalam perekonomian 24
Kabupaten Malang.
Tabel 3. 4 Produksi Tanaman Pangan Menurut Kecamatan di Kabupaten Malang (Ton), 2021
Jenis Tanaman Pangan
No. Kecamatan
Padi Padi Kacang Kacang
Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar
sawah Ladang Tanah Kedelai
1 Donomulyo 29.638 12.824 61.609 68.059 - 285 44
2 Kalipare 23.099 - 34.772 34.935 - - -
3 Pagak 9.784 8 508 17.318 2.553 483 74 49
4 Bantur 21.039 - 20.124 - - 7 -
5 Gedangan 7.282 1.360 5.330 17.079 122 476 -
6 Sumbermanjing Wetan 9.460 282 8.132 4.451 - - -
7 Dampit 27.551 - 7.635 - - - -
8 Tirtoyudo 7.075 265 6.694 2.795 - - -
9 Ampelgading 7.709 - 128 6.133 - - -
10 Poncokusumo 11.019 1312 27.179 10.846 35 - -
11 Wajak 15.472 - 46.057 2.251 - - -
12 Turen 19.537 - 7.488 1.417 142 16 -
13 Bululawang 11.635 - 1.393 78 47 - -
14 Gondanglegi 18.191 - 5.697 - - - -
15 Pagelaran 15.960 - 5.037 52 - - -
16 Kepanjen 27.017 - 952 - - - -
17 Sumberpucung 17.146 - 4.499 101 - 1 -
18 Kromengan 18.258 - 5.555 228 36 9 -
19 Ngajum 20.160 - 2.721 2.400 751 28 -
20 Wonosari 12.591 - 1.526 129 330 - -
21 Wagir 4.844 - 3.488 - - - -
22 Pakisaji 17.391 - 670 259 60 12 -
Tabel 3. 3 Luas Panen Tanaman Pangan Di Kabupaten 23 Tajinan 10.723 46 8.458 564 321 55 13
Malang (hektar), 2019 – 2021 24 Tumpang 13.810 - 18.997 - 644 - -
Luas Panen (Ha) 25 Pakis 18.649 - 2.826 155 2118 4 -
No. Jenis Tanaman
2019 2020 2021 26 Jabung 8.618 - 6.928 14.774 1917 - -
1 Tanaman Padi 70.312 67.833 70.995 27 Lawang 9.946 - 6.197 466 12 5 -
Padi sawah 62.773 63.346 67.420 28 Singosari 28.072 - 6.852 336 120 17 -
Padi Ladang 7.539 4.487 3.575 29 Karangploso 14.920 - 82 - - - -
Kawasan peruntukkan pertanian 2 Jagung 53.547 51.350 55.300 30 Dau 2.589 - 4.527 259 49 38 -
terdiri dari pertanian lahan basah, pertanian 3 Ubi Kayu 6.810 4.830 6.659 31 Pujon 308 - 14.135 - - - -
lahan kering dan holtikultura. Pertanian lahan 4 Ubi jalar 718 659 591 32 Ngantang 8.370 - 8.369 - - - 33
5 Kacang Tanah 598 642 759 33 Kasembon 13.324 - 3.969 1.113 - - -
basah di Kabupaten Malang tersebar secara
6 Kacang Kedelai 3.729 661 82 479.564 23.864 353.037 172.315 7 188 1029 `140
merata di seluruh kecamatan, sedangkan Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, 2022
Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan
pertanian lahan kering di Kabupaten tersebar Perkebunan, 2022
di seluruh wilayah khusunya dibagian utara,
timur dan selatan. Pertanian lahan kering di Tabel 3. 2 Produksi Tanaman Pangan Di Kabupaten
Malang (Ton), 2019 – 2021
Kabupaten Malang meliputi sawah tadah Produksi (Ton)
hujan, tegalan/ladang serta kebun. Luas No. Jenis Tanaman
2019 2020 2021
panen terbesar yaitu tanaman padi dan 1 Tanaman Padi 498.586 481.001 503.428
Padi sawah 445.127 450.601 479.564
jagung. Pada tahun 2020 mayoritas tanaman
Padi Ladang 41.655 29.400 23.864
pangan mengalami penurunan hasil produksi. 2 Jagung 341.847 327.816 353.037
Produksi tanaman pangan terbesar yaitu padi 3 Ubi Kayu 176.226 124.985 172.315
sawah sebesar 479.564 ton, jagung sebesar 4 Ubi jalar 8.733 8.015 7.188
5 Kacang Tanah 812 871 1.029
353.037 ton dan ubi kayu sebesar 172.315
6 Kacang Kedelai 6.377 1.130 140
ton. Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan
Perkebunan, 2022
25 26
3.1 HOLTIKULTURA
Menurut BPS, Statistik Pertanian Kecamatan Dau, apel di Kecamatan
Komoditas tanaman pangan memiliki mengembangkan kawasan cooperative
Hortikultura SPH tercatat 20 komoditi sayuran Poncokusumo, durian di Kecamatan Dampit dan
peranan pokok sebagai pemenuh kebutuhan farming dan holtikultura dengan
dan 20 komoditi buah buahan yang potensi Kecamatan Kasembon, Pisang dan salak di
pangan, pakan dan industri yang setiap mengembangkan kawasan good agriculture
untuk dikembangkan di Kabupaten Malang. Kecamatan Dampit. Produksi sayuran unggulan
tahunnya cenderung meningkat seiring dengan practices.
Produksi sayuran pada tahun 2021 umumnya di Kabupaten Malang meliputi wortel di
pertambahan jumlah penduduk dan Sedangkan arahan pengelolaan
meningkat, sedangkan produksi buah-buahan Kecamatan Pujon dan Kecamatan Ngantang,
berkembangnya industri pangan dan pakan. kawasan lahan kering adalah sebagai berikut:
berfluktuasi dari tahun ke tahun. Bawang Merah di Kecamatan Ngantang, Tomat
Padi dan palawija (jagung, ubi jalar dan ubi A. Seperti umumnya lahan yang diperuntukkan
Sentra pengembangan kawasan di Kecamatan Poncokusumo dan Kecamatan
kayu) berperan untuk memenuhi kebutuhan bagi pengelolaan, lahan kering memiliki
hortikultura di Kabupaten Malang adalah Wajak, Cabai Besar di Kecamatan Poncokusumo,
pokok karbohidrat masyarakat dan kebutuhan fungsi campuran umumnya untuk
Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Pujon, Kentang di Kecamatan Ngantang, Kubis di
bahan baku industri pangan olahan dan pakan. hortikultura dan palawija. Lahan ini
Kecamatan Ngantang, dan Kecamatan Kecamatan Poncokusumo, Cabe Rawit di
Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi diutamakan untuk ditingkatkan fungsinya
Sumbermanjing Wetan. Tanaman hotikultura Kecamatan Wajak. Setiap kecamatan akan
baik melalui peningkatan produktivitas melalui pengembangan komoditas tanaman
unggulan berupa buah dan sayuran. Produksi dikembangkan dengan spesifikasi masing-
maupun perluasan areal tanam diperlukan keras tegakan tinggi yang memiliki nilai
buah unggulan berupa Jeruk siam/keprok di masing.
adanya perbaikan teknologi produksi, panen ekonomi tinggi;
dan pasca panen. Teknologi yang dimaksud B. Kawasan ini memiliki potensi untuk Tabel 3. 6 Luas Panen Tanaman Sayuran (ha) di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021
mulai dari teknologi pra produksi, proses menunjang ekonomi perdesaan dan wilayah Jenis Tanaman Luas panen (Ha)
produksi hingga pasca panen, pengolahan hasil sehingga alih fungsi diijinkan pada beberapa 2019 2020 2021
sampai pemasaran hasil. Berdasarkan RPJMD area dengan catatan memiliki nilai tambah Bawang Merah 4.752 4.755 2.157
Kabupaten Malang Tahun 2021-2026, adapun yang lebih besar dan sesuai dengan Rencana Cabai Besar 2.243 2.211 1.966
arahan pengelolaan pertanian lahan basah di Detail Tata Ruang; Cabai Rawit 4.495 4.407 4.316
Kabupaten Malang adalah sebagai berikut : C. Alih fungsi lahan pengelolaan lahan kering Kentang 1.693 1.776 1.621
A. Sawah beririgasi teknis harus menjadi kawasan terbangun diarahkan
Kubis 2.831 3.074 3.220
dipertahankan luasannya. meningkatkan nilai ekonomi ruang ataupun
Tomat 1.837 1.728 1.602
B. Pada pertanian lahan basah yang telah pemenuhan kebutuhan fasilitas dan
Bawang Putih 422 4.755 204
ditetapkan sebagai Kawasan Pertanian berbagai sarana masyarakat;
Petai 2.267 2.550 2.756
Pangan Berkelanjutan maka tidak boleh D. Kawasan pertanian lahan kering secara
Terung 923 1.006 979
dilakukan alih fungsi. spesifik dikembangkan dengan memberikan
C. Lahan sawah non KP2B dapat tanaman tahunan yang produktif. Lahan ini Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, 2022

dialihfungsikan pada setiap Daerah Irigasi diperuntukkan untuk menunjang kehidupan


Tabel 3. 5 Produksi Tanaman Sayuran (Kuintal) di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021
(D.I) maksimum 50% dengan mengganti secara langsung untuk rumah tangga
Jenis Tanaman Produksi (Ton)
luasanya yang sama di dalam Kabupaten masyarakat sehingga memiliki penggunaan
2019 2020 2021
Malang dengan luas minimum yang sama. tanah campuran seperti palawija,
Bawang Merah 507.109 507.610 232 .134
D. Sawah beririgasi setengah teknis secara hortikultura maupun penunjang
Cabai Besar 281.565 293.024 421.364
bertahap dilakukan peningkatan menjadi perkebunan dalam skala kecil;
sawah beririgasi teknis; E. Pertanian lahan kering dapat digunakan Cabai Rawit 693.900 779.323 1.586.088

E. Kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan sebagai lahan cadangan Kawasan Pertanian Kentang 310.311 325.542 291.985
pertanian diarahkan untuk meningkatkan Pangan Berkelanjutan; dan Kubis 667.561 724.911 721.074
produktifitas tanaman pangan dengan F. Mengembangkan lahan-lahan tidur guna Tomat 340.041 333.262 430.905
mengembangkan kawasan cooperative dioptimalkan sebagai lahan pertanian Bawang Putih 26.574 12.643 13.263
farming dan holtikultura dengan Petai 318.205 358.045 377.793
Terung 216.252 254.971 486.496
Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, 2022
27 28
Tabel 3. 8 Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman (Kuintal) di Kabupaten Malang Tabel 3. 7 Produksi Tanaman Buah-buahan (Kw) di Kabupaten Malang
Tahun 2021 Tahun 2019-2021
Tanaman Sayuran Produksi
Jenis Tanaman
Kecamatan Bawang Cabai Cabai Bawang 2019 2020 2021
Kentang Kubis Tomat Petai Terung
merah besar Rawit Putih
Alpukat/ Avocado 350 905 354 240 518 011
Donomulyo 2 140 59 699 46 090 - - 4 671 - 2949 8610
Kalipare - 312 575 - - - - 701 1103 Anggur/ Grape 10 845 933
Pagak - 9 550 23 962 - - - - - -
Apel/ Apple 1 406 173 1 821 293 2 242 774
Bantur - 2 352 6 707 - - - - - -
Gedangan - - - - - - - - - Belimbing/ Star Fruit 64 408 77 674 174 485
Sumbermanjing
- - 2 694 - - - - - - Duku/Langsat/Kokosan/ Duku 61 959 62 342 87 361
Wetan
2077 Durian/ Durian 541 908 543 830 597 833
Dampit - 9 706 17 045 - 12 183 14 744 - 8 12508
Tirtoyudo - 2 422 9 408 - 1 807 11 422 - - 2048 Jambu Air/ Water Apple 6 822 7 046 10 990
Ampelgading 428 10 412 5 983 3 146 8 589 17 466 98 5960 - Jambu Biji/ Guava 39 411 39 888 54 228
107 218 1566
Poncokusumo 111 532 421 692 234 233 855 205 719 65 7 307533 Jengkol/ Jengkol 1 071 1 076 1 779
1139 Jeruk Besar/ Pomelo 1 413 578 4 174
Wajak - 14 167 481 091 - 46 320 39 749 - 3 34380
Turen - 6 305 19 450 - 2 307 5 679 - 576 7513 Jeruk Siam/Keprok/ Orange/
Bululawang - 539 1 795 - - 194 - - 309 1 352 804 1 565 633 2 024 706
Tangerine
Gondanglegi - 4 207 4 327 - 3 546 1 494 - - 2029
Pagelaran - 4 359 6 044 - 1 888 2 959 - - 3204 Mangga/ Mango 203 287 204 697 125 140
Kepanjen - 428 1 188 - - - - - -
Manggis/ Mangosteen 33 859 33 859 39 646
Sumberpucung 321 525 8 906 - - - - - 968
Kromengan - 2598 1 743 - - 80 - 560 962 Markisa/Konyal/ Passion fruit 566 369
Ngajum - - 5 488 366 472 534 - - -
Melinjo/ Gnetum/Melinjo 48 563 48 601 35 690
Wonosari - 8 633 7 704 - - - - 421 -
Wagir 2 247 3 740 10 040 - - 3 695 652 420 756 Nangka/Cempedak/ Jackfruit 219 043 219 267 209 643
Pakisaji - 369 2 206 - 236 643 - - 2973
Tajinan 107 1 964 8 247 - 1 662 1 649 - 2028 3200 Nenas/ Pineapple 273 236 418
106 3815 Pepaya/ Papaya 515 732 515 733 924 167
Tumpang 2 563 19 875 83 995 20 695 31 678 - 25717
826 9
3 821 4 948 3036 Petai/ Twisted Cluster Bean 98 981 99 032 122 670
Pakis - 5 089 3 889 - 4869
6 Pisang/ Banana 9 799 423 9 922 545 10 363 190
Jabung 6 618 18 606 13 776 14 068 9 451 2151 - -
Lawang 107 243 1 273 - - - - 780 Rambutan/ Rambutan 117 337 124 017 87 593
Singosari 642 1 744 7 352 1280 772 - 841 1474 Salak/ Snakefruit 551 552 568 204 812 382
Karangploso 3 205 79 495 116 414 1 284 9 188 28 198 - 9263 24887
Dau 7 720 9 651 12 172 - 17 017 - - 6006 Sawo/ Sapodilla 5 217 4 217 6 829
286 2377 Sirsak/ Soursop 44 728 44 676 57 883
Pujon 43 663 36 638 43 994 32 261 286 29 202 9319 11 30816
Ngantang 162 262 1 472 190 027 - - 978 - - Sukun/ Breadfruit 30 898 30 848 60 419
Kasembon - - 19 752 472 - - 3851 Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, 2022
421 1 586 721 3777
232 134 364 088 291 985 074 430 905 13263 93 486496

Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, 2022

29 30
Tabel 3. 9 Produksi Tanaman Buah-buahan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman (ha) di Kabupaten Malang
Peningkatan produksi rata-rata komoditi secara baik dan benar, masih minimnya petani
Tahun 2021 sayuran tahun 2021 mencapai 5% lebih. Untuk terhadap penerapan teknologi yang ramah
Kecamatan Produksi komoditas sayuran dan buah semusim tahun 2021 lingkungan (organik).
Mangga Durian Jeruk Pisang Pepaya Salak Apel Alpukat Kenaikan produksi sayuran dan buah semusim
Siam Salah satu upaya untuk mengatasi
secara signifikan cukup berpengaruh besar
Donomulyo - 247 3476 502156 - - - 6 040 permasalahan tersebut adalah dengan
terhadap ketersediaan sayuran dan buah di
Kalipare - - 22 592 69 915 360 - - - peningkatan teknologi budidaya melalui
Kabupaten Malang. Secara umum peningakatan
Pagak 26 193 1 771 104 36 285 59 540 3 660 - 39 870 penerapan GAP serta melakukan pembinaan
dipengaruhi oleh iklim, baik curah hujan maupun
terhadap peningkatan mutu buah-buahan melalui
Bantur 40 082 25 148 1 442 189 777 8 102 3 218 - 31 048 kelembaban udara cocok untuk budidaya. Selain
teknik budidaya dan penanganan pasca panen
Gedangan - 604 7 299 80 429 699 953 - 5 972 faktor tersebut kenaikan dirasa belum maksimal
secara efektif dan efisien serta meningkatkan
Sumbermanjing - 1 972 11 992 79 822 832 1 906 - 7 852 disebabkan produktivitas masih dapat
Wetan peran kelembagaannya
ditingkatkan mencapai potensi optimalnya melalui
Dampit 4 419 194 686 39 971 7 056 907 434 631 768 - 65 836 penerapan praktek budidaya yang baik. Untuk Selain tanaman sayu-sayuran dan buah-
388 meningkatkan kuantitas, kualitas dan kontinuitas buahan, Kabupaten Malang juga penghasil
Tirtoyudo - 5 492 695 376 830 699 776 - 1 208
produksi sayuran dan buah di daerah sentra tanaman biofarmaka dan tanaman hias. Tanaman
Ampelgading - 23 373 1 687 151 221 5 889 14 973 - 23 224
produksi serta meingkatkan kemampuan petani biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat
Poncokusumo 1 292 203 339 1 169 039 908 218 45 783 225 1821370 63 675
maupun petugas dalam budidaya sayuran secara untuk obat-obatan, kosmetik, dan kesehatan yang
Wajak 9 670 33 920 62 543 70 702 50 954 14 932 - 100 566
baik dan benar sesuai dengan anjuran teknologi dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian
Turen 472 321 211 643 226 974 135 1 347 - 5 745 setempat. Perbaikan praktek budidaya. yang
571 tanaman seperti daun, batang, buah, umbi
dianjurkan tersebut misal dengan pemakaian (rimpang) ataupun akar. Tanaman biofarmaka di
Bululawang 8 414 2 897 3780 22543 3146 - - 3 013
benih yang bermutu dari varietas unggul, Kabupaten Malang diantaranya jahe, kapulaga,
Gondanglegi 8 392 6 307 2190 236 4790 - - 1 482
pemupukan yang tepat dan berimbang serta kencur, kunyit, laos, temulawak, temukunci,
Pagelaran 142 275 27 493 11 850 31939 120900 - 302
pengendalian organisme dan hama pengganggu lempuyang, dlingo, keji beling, lidah buaya,
tanaman serta penyakit secara terpadu. Secara mahkota dewa, mengkudu, sambiloto dan
Kepanjen 7 366 1 524 14 709 13 278 33 510 1 545 - 2 722
umum keragaan data rekapitulasi jumlah tanaman temuireng. Mayoritas tanaman jahe, laos, kencur,
Sumberpucung 13 343 5 448 17 731 63 425 3 618 2 338 - 4 318
dan produksi sayur-sayuran mengalami kunyit, kapulaga dan temulawak yang banyak
Kromengan - 233 - - 765 2 322 - -
peningkatan. Keseluruhan komoditas sayur- menghasilkan.
Ngajum - 4 119 16 364 59 044 9 204 299 - 3 000
sayuran mengalami peningkatan baik dari
Wonosari - 2196 1 738 237 - - - 4 530 Untuk tanaman obat pada Tahun 2021
produksi dan tanaman yang menghasilkan. Hal ini
Wagir 87 4 898 379 1 434 72 14 - 492 realisasi panen mengalami penurunan sedangkan
disebabkan adanya pengembangan kawasan
Pakisaji 898 4 256 2 667 9 480 732 172 - 1 510 untuk produksi mengalami peningkatan, hal ini
sayur-sayuran melalui kegiatan peningkatan
Tajinan - 9 762 27 945 38 408 59 034 8 890 - 3 203 produksi, produktivitas dan mutu produk disebabkan oleh semakin sadarnya untuk merubah
Tumpang 1 423 20 353 16 857 162 144 6 321 - 227 304 3 624 perkebunan, produk pertanian dengan bantuan pola budidaya dari para petani komoditi
Pakis - 1 373 6 465 25 003 1 330 87 - 5 210 bibit, pupuk, pestisida dan Sekolah Lapang. biofarmaka. Selain itu peningkatan produksi
Jabung - 137 14 598 150 850 10247 - 132 300 70 215 disebabkan meningkatnya permintaan untuk
Lawang - - - 7 956 279 - - - Ketersediaan dan konsumsi buah di industri jamu, harga pasar yang lebih
Singosari - - 174 4 740 5430 - - 6 493 Wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya menguntungkan dan adanya perhatian yang serius
Karangploso 1299 236 196 638 382 647 20 36 900 3 331 meningkat setiap tahun namun kualitas untuk peremajaan tanaman.
Dau - 3 130 137 973 284 2662 5 - 5 738 produksinya masih belum memenuhi standar
Pujon 1 648 37 070 2 120 24 885 3992 - 24 900 47 792 mutu yang diharapkan dan efisiensi produksi yang
Ngantang - 2 746 - 5 925 - - - - masih rendah. Mutu yang rendah ditambah lagi
Kasembon - - 2 607 11 850 3327 465 - - harga yang relatif mahal menyebabkan buah sulit
bersaing dengan buah impor. Di Kabupaten Malang
125 140 597 833 2 024 706 10 363 190 924167 812382 2 242 774 518 011
memiliki berbagai jenis buah-buahan yang sangat
Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, 2022
potensial untuk dikembangkan. Jenis buah-buahan
unggulan antara lain : apel (Poncokusumo, Pujon),
jeruk (Dau), pisang (Tirtoyudo, Ampelgading,
Dampit), durian (Ngantang, Kasembon), manggis,
salak (Pagelaran, Dampit), langsep (Singosari),
kelengkeng (Poncokusumo), Alpukat (Lawang),
dan Kesemek (Tirtoyudo). Kabupaten Malang
sentra 50 buah-uahan, akan tetapi pengelolaannya
masih belum optimal sehingga produktivitas dan
kualitasnya masih rendah. Hal ini disebabkan
petani belum melakukan pengelolaan kebun buah
31 32
Komoditas tanaman obat (Biofarmaka) sangat tepat untuk dikembangkan menjadi usaha agribisnis karena
nilai ekonomisnya relatif tinggi, dan dapat dijual dengan berbagai satuan dan bentuk segar atau olahan. Pengusahaan
budidaya tanaman obat di Kabupaten Malang masih dilakukan secara swadana dengan menerapkan teknologi
Tabel 3. 11 Luas Panen Biofarmaka (M2) di Tabel 3. 10 Produksi Tanaman Biofarmaka (Kg) konvensional dan diterapkan pada lahan pekarangan, lahan marginal atau sebagai tanaman tumpang sari. Sampai
Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 saat ini belum ditentukan adanya pewilayahan komoditi tanaman obat sehingga pengembangannya masih diarahkan
Jenis Tanaman Luas panen (Ha) Jenis Produksi (Ton) pada daerah-daerah sentra produksi yang banyak tersebar di Kabupaten Malang.
2019 2020 2021 Tanaman 2019 2020 2021
Jahe 4.021.047 4.025.134 383.487 Jahe 7.450.539 7.846.211 755.838 Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak/perdu, ataupun pohon,
Laos 455.125 455.290 86.400 Laos 1.718.431 1.718.467 346.265 yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen
Kencur 329.544 329.545 28.750 Kencur 649.246 649.708 61.594 riasan/busana, atau sebagai komponen karangan bunga. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari
Kunyit 565.231 565.234 86.403 Kunyit 1.718.431 1.709.550 261.630 pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan tidak semata bunga,
Kapulaga 633.950 634.020 117.000 Kapulaga 2.923.389 3.105.245 1.160.756 tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah, batang,
Temulawak 299.978 299.978 37.600 Temulawak 654.107 687.220 86.047 bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan.
Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura,
Perkebunan, 2022 dan Perkebunan, 2022 Kabupaten malang sebagai salah satu penghasil tanaman hias dengan beragam jenisnya diantaranya
anggrek, anthurium bunga, hanjuang, krisan, mawar dan sansivera. Dalam arsitektur lansekap, bentuk dan
penempatan tanaman hias menjadi pertimbangan yang penting. Isu lainnya yang penting dalam tanaman hias adalah
habitat alami yang disukai tumbuhan tersebut serta bentuk tajuk yang dimilikinya. Dalam pengertian ini, tanaman
hias dapat mencakup pula tanaman tepi jalan serta tanaman penaung (di ruang terbuka).

Tabel 3. 13 Produksi Tanaman Biofarmaka Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman (Kg) Tabel 3. 12 Luas Panen Tanaman Hias di Kabupaten Tabel 3. 14 Produksi Tanaman Hias di Kabupaten Malang
di Kabupaten Malang Tahun 2021 Malang Tahun 2019-2021 Tahun 2019-2021
Kecamatan Produksi Jenis Tanaman Luas Panen Jenis Tanaman Produksi
Jahe Laos Kencur Kunyit Kapulaga Temulawak 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Donomulyo 29 240 64 165 13807 90730 1150961 687 Anggrek/ Orchid 2 240 187 366 933 86 559
Anggrek/ Orchid 104 041 22 193 4 020 Anthurium Bunga/ 31 563 21 459 7 126
Kalipare 13627 17136 13801 16936 - - Anthurium Bunga/ 3 100 2 750 700 Flamingo Lily Flower
Pagak 3275 4341 - - 9795 - Flamingo Anthurium Daun/ 22 049 2 450 -
Bantur - - - - - - Lily Flower Anthurium
Gedangan 117 060 - 986 10344 - - Anthurium Daun/ 591 100 - Anyelir/Carnation - - -
Anthurium Balanceng/
Sumbermanjing - - - - - - 1 696 - -
Anyelir/Carnation - - - Dieffenbacia
Wetan
Balanceng/ 30 - - Dracaena/Dracaena - - -
Dampit 6 823 3774 986 7560 - -
Dieffenbacia Euphorbia/ Euphorbia 4 080 - -
Tirtoyudo 48733 28308 - - - - Dracaena/Dracaen - - - Gladiol/ Gladiol 55 800 64 224
Ampelgading 9747 - - - - - a Hanjuang/ Cordyline 162 510 63 105 8 313
Poncokusumo 4873 - - - - - Euphorbia/ 160 - - Herbras/Gerbera - - -
Wajak - - - - - - Euphorbia Kamboja Jepang/ 1 914 663 -
Turen 53 606 77 754 - - - 47651 Gladiol/ Gladiol 6 500 5 200 - Adenium
Bululawang - - - - - - Hanjuang/ 20 010 5 010 660 Keladi Hias/ Caladium 3 071 - -
Gondanglegi - - - - - - Cordyline Krisan/ 4 692 799 4 683 034 59 670
Herbras/Gerbera - - - Chrysantemum
Pagelaran - - - - - -
Kamboja Jepang/ 34 26 - Mawar/ Rose 24 736 999 1 658 123 3 411 185
Kepanjen 2 811 1 698 2 050 1932 - 1054 Adenium Melati/ Jasmine 1 670 925 801 770 742 600
Sumberpucung - - - - Keladi Hias/ 40 - - Monstera/ Monstera 120 - -
Kromengan 1949 3 774 - 4537 - 4582 Caladium Pakis/ Leather Leaf 1 000 8 135 -
Ngajum - - - - - - Krisan/ 3 068 840 139 800 39 000 Fern
Wonosari 1 170 9 436 9 858 9073 - 3436 Chrysantemum Palem/ Palm 3 015 1 781 187
Mawar/ Rose 548 850 64 893 94 805
Wagir - - - - - - Pedang-Pedangan/ 168 523 6 320 66
Melati/ Jasmine 21 860 21 802 20 500 Sanseviera
Pakisaji 3 898 1 972 3024 - -
Monstera/ 20 - - Philodendron/Philode - - -
Tajinan 15 594 5 662 4 929 9073 - - Monstera ndron
Tumpang 755 - - - 344 Pakis/ Leather Leaf 1 000 319 - Pisang-Pisangan/ 95 847 49 037 24 725
Pakis 4 - - 9 - Fern Heliconia
Jabung 65 302 1 887 - 40830 - 7560 Palem/ Palm 1 660 950 100
Sedap Malam/ 1 310 - 186
Lawang 21 442 11 323 9 858 30245 - 16036 Pedang-Pedangan/ 11 334 383 4 Tuberose
Singosari 292 396 10 191 2 761 6653 - 4124 Sanseviera Soka/ Ixora 278 802 114 750 -
Karangploso 18 518 1 132 986 6049 - 573 Philodendron/Phil - - - Sri Rejeki/ Aglaonema 3 555 10 500 10
odendron
Dau 8 775 72 469 - 24634 - -
Pisang-Pisangan/ 8 049 4 966 3 005
Pujon 37 037 32 460 - - - - Heliconia
Ngantang 58 - - - - - Sedap Malam/ 90 - 12
Kasembon - - - - - - Tuberose
Jumlah 755 938 346 265 61 594 261630 1160756 86047 Soka/ Ixora 11 924 3 600 -
Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, 2022 Sri Rejeki/ 169 1000 2
Aglaonema

33 34
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Malang
3.2 PERKEBUNAN
Tahun 2021-2026 Adapun arahan pengelolaan
holtikultura di Kabupaten Malang adalah Kabupaten Malang memiliki beberapa Pola pengembangan perkebunan di
sebagai berikut : komoditi perkebunan rakyat yang tercatat pada Kabupaten Malang dilaksanakan melalui Pola

a. Kawasan hortikultura sebagai penunjang Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pengembangan Model Kawasan Industri
Perkebunan adalah cengkeh, kelapa, kapuk Perkebunan. Pola pengembangan ini
komoditas unggulan di Kabupaten Malang
randu, kopi, kakao rakyat, tebu, dan tembakau. merupakan pola pengembangan yang utuh
dilakukan dengan memperhatikan besaran
Untuk pemanfaatannya dilakukan dengan mulai dari fase persiapan, pra panen, pasca
supply dan permintaan pasar untuk peningkatan produktivitas dan perlindungan panen dan pemasaran. Semua fase ini
menstabilkan harga produk; kawasan. Secara keseluruhan luas lahan menyambung serta terkoordinasi, lebih
b. Lebih mengutamakan komoditas yang perkebunan di Kabupaten Malang mencapai berorientasi kepada sistem agribisnis, sehingga
memiliki nilai ekonomis tinggi dan 4,23 % dari luas wilayah Kabupaten atau kendala-kendala parsial diharapkan dapat
memiliki kemampuan pemasaran yang luas 14.597,08 Ha. Pada beberapa lokasi ditekan serendah-rendahnya.
perkebunan yang saat ini digunakan untuk
terutama ekspor;
Tanaman hias merupakan salah satu pertanian tanaman semusim akan dilakukan
komoditas hortikultura yang mempunyai c. Kawasan ini sebaiknya tidak diadakan alih
pengembalian kepada fungsi perkebunan
potensi besar untuk dikembangkan dalam fungsi lahan kecuali untuk kegiatan dengan pengelolaan bersama masyarakat.
upaya peningkatan kesejahteraan petani, pertanian dengan catatan memiliki nilai
memperluas lapangan pekerjaan, pariwisata ekonomi lebih tinggi dan memiliki
dan menciptakan lingkungan yang sehat dan kemampuan penyerapan tenaga kerja yang
nyaman. Perkembangan tanaman hias lebih
lebih luas;
disebabkan adanya permintaan pasar yang
d. Beberapa bagian kawasan hortikultura
cukup potensial terhadap bunga potong yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi, antara lain khususnya sayuran terletak pada

didominasi oleh hibrid – hibrid anggrek, ketinggian di atas 1000 meter dpl, dan
anthurium, adenium, mawar, krisan, gerbera banyak memiliki kelerengan > 40%.
dan anyelir. Pengembangan tanaman hias di Kawasan ini harus dilakukan Produksi
Kabupaten Malang didukung oleh keberadaan Tanaman Komoditi Unggulan (Pangan,
kelembagaan/kelompok berupa yayasan,
Hortikultura) Peternakan (Komoditi
perhimpunan, asosiasi atau koperasi yang
Unggulan) - Komoditi Unggulan Segar -
bergerak di bidang bisnis flora. Dalam
pengembangan tanaman hias disesuaikan Produk Olahan (Industri kecil/RT)

dengan potensi sumberdaya alam, kondisi Perikanan (Pembenihan & Pembesaran)


agroklimat dan permintaan pasar serta dengan Bahan Organiak Kotoran Pasar Sub
mempertimbangkan factor keindahan, Terminal Agribisnis peningkatan
kenyamanan dan kelestarian lingkungan. konservasi lahan dengan mengolah secara
Pengembangan anggrek dan tanaman bunga
teknis dan vegetatif; serta
potong secara intensif banyak dilakukan para
e. Kawasan hortikultura buah-buahan harus
petani yang telah memiliki teknologi madya di
dikembangkan dengan memperhatikan
Kabupaten Malang untuk memenuhi
permintaan pasar rutin seperti hotel, nilai ekonomi yang tinggi dengan
perkantoran, florist, catering dan perusahaan mengembalikan berbagai jenis komoditas
jasa lainnya. yang menunjukkan ciri khas daerah
(seperti duku Singosari, klengkeng
Tumpang, apel Poncokusumo, dan
35 36
Tabel 3. 16 Luas Panen Tanaman Perkebunan Tabel 3. 17 Produksi Tanaman Perkebunan Sesuai dengan karakteristik komoditas c. Peningkatan pemanfaatan kawasan
(ha) di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 (Ton) di Kabupaten Malang Tahun 2019-2021 perkebunan khususnya kopi dan kakao, maka
Jenis Tanaman Luas panen (Ha) Jenis Tanaman Produksi perkebunan dilakukan melalui
Kabupaten Malang terbagi dalam 4 (empat)
peningkatan peran serta masyarakat yang
2020 2021 kawasan, yaitu :
2020 2021
tergabung dalam kawasan masing-masing;
Kelapa 14.222 15.599 1. Kawasan Semeru meliputi wilayah
Kelapa 10.985 12.594
dan Penetapan komoditi tanaman tahunan
Kopi 12.849 29.728 Ampelgading, Sumbermanjing Wetan,
selain mempertimbangkan kesesuaian
Kopi 19.180 21.485 Tirtoyudo, Dampit dan sekitarnya, potensi
Kakao 2.649 3.292 areal perkebunan khususnya kopi dan kakao lahan, konservasi tanah dan air, juga perlu
Kakao 3.784 3.771
Tebu 40.151 409.990 di kawasan ini mencapai kurang lebih 7.000 mempertimbangkan aspek sosial ekonomi
Tebu 44.318 44.318
Ha. dan keindahan/estetika.
Tembakau 463 485 Tembakau 773 820
2. Kawasan Kawi meliputi wilayah Wonosari,
Ngajum, Kromengan, Kalipare, Donomulyo
dan sekitarnya dengan potensi areal kurang
Tabel 3. 15 Produksi Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman (ton) lebih 3.000 Ha.
di Kabupaten Malang, 2021 3. Kawasan Bromo meliputi wilayah Jabung,
Kecamatan Produksi
Poncokusumo, Tumpang dan sekitarnya
Kelapa Kopi Kakao Tebu Tembakau
dengan potensi areal kurang lebih 1.500 Ha.
Donomulyo 1 902 1 935 224 10 592 527
4. Kawasan Arjuno meliputi wilayah Pujon,
Ngantang, Kasembon dan sekitarnya dengan
Kalipare 1 137 1 172 250 13 405 36
potensi areal kurang lebih 1.000 Ha
Pagak 171 222 345 29 150 -
Bantur 1 319 1 350 57 43 147 - Pada tahun 2021 secara umum luas beberapa
Gedangan 1 329 1 407 94 31 167 - tanaman perkebunan yang menghasilkan
Sumbermanjing Wetan 1 460 2 512 532 22 776 - mengalami penurunan dibandingkan dengan
Dampit 3 134 5 464 397 38 401 - tahun 2020 antara lain tembakau hal ini
Tirtoyudo 156 3 538 34 3 811 - disebabkan cuaca pada Tahun 2021. Beberapa
Ampelgading 660 2 029 70 2 701 - produksi tanaman perkebunan yang mengalami
Poncokusumo 140 853 261 7 484 21 kenaikan yang besar jika dibandingkan dengan
Wajak 95 126 19 3 673 - produksi pada tahun 2020 antara lain kelapa, kopi,
Turen 399 419 3 7 401 - kakao dan cengkeh dikarenakan adanya bantuan
Bululawang 109 115 - 19 325 - pengembangan baik APBN maupun APBD.
Gondanglegi 263 263 - 34 932 - Berdasarkan RPJMD Kabupaten Malang Tahun
Pagelaran 210 210 - 13 312 - 2021-2026 Adapun arahan pengelolaan
Kepanjen 104 106 - 5 181 - perkebunan di Kabupaten Malang diarahkan
Sumberpucung 346 354 - 6 013 114 sebagai berikut:
Kromengan 184 491 84 5958 28 a. Kawasan perkebunan yang dikembangkan di
Ngajum 218 401 41 12322 - Kecamatan Lawang dan Kecamatan Singosari
Wonosari 437 2 665 153 3192 27 tidak boleh dialihfungsikan untuk kegiatan
Wagir 59 173 11 9279 - yang lain, dan dapat ditingkatkan perannya
Pakisaji 157 196 - 7627 - sebagai penunjang pariwisata dan penelitian;
Tajinan 278 299 53 8613 39 b. Perkebunan yang juga memiliki fungsi
Tumpang 225 330 - 10250 29 perlindungan kawasan seperti di Kecamatan
Pakis 116 117 - 9334 - Wonosari, Kecamatan Ampelgading,
Jabung 320 651 533 13479 - Kecamatan Tirtoyudo dan Kecamatan
Lawang 105 231 - 6550 - Sumbermanjing Wetan, sebagian merupakan
Singosari 53 161 - 18918 - kawasan yang telah dialihfungsikan menjadi
Karangploso 144 321 - 7262 - tanaman semusim. Lokasi ini harus
Dau 101 145 - 2822 - dikembalikan menjadi perkebunan kembali
Pujon - 85 41 - - dengan melibatkan masyarakat;
Ngantang 157 1 208 49 - -
Kasembon 111 179 43 231 -
Jumlah 15 599 29 728 3292 409.990 820

37 38
Tabel 3. 20 Jumlah Embung Tabel 3. 19 Jumlah Sumber Air Tabel 3. 18 Jumlah Bangunan Air di
di Kabupaten Malang, 2022 di Kabupaten Malang, 2022 Kabupaten Malang (hektar), 2021
3.3 JARINGAN IRIGASI No. Kecamatan Jumlah No. Kecamatan Jumlah No. Bangunan Air Jumlah
Berdasarkan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Malang, Jumlah Daerah
1 Donomulyo 2 1 Donomulyo 77 1. Bendungan 200
irigasi (DI) Kabupaten Malang sebanyak 561 dengan total panjang 1.124.267,52 m terdiri dari 2 Kalipare 2 2 Kalipare 36 2. Free Intake 88
primer 782.631,46 m, sekunder 315.366,56 m dan Tersier 26.269,50 m. Fasilitas jaringan irigasi 3 Pagak 4 3 Pagak 32 3. Bangunan Bagi 95
4 Bantur 1 4 Bantur 25
telah banyak dibangun meliputi bendungan tetap, bangunan air, sumber air, pintu air dan saluran 4. Bangunan Bagi sadap 22
5 Gedangan 2 5 Gedangan 12
pembawa air yang diperuntukkan untuk mencukupi kebutuhan pengairan lahan sawah seluas 6 Sumbermanjing Wetan - 6 Sumbermanjing Wetan 17 5. Bangunan Sadap 568
7 Dampit - 7 Dampit 32 6. Box tersier 100
46.465 hektar (Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air). Sebagian besar jaringan irigasi
8 Tirtoyudo - 8 Tirtoyudo 14 7. Pintu Air 646
merupakan irigasi teknis yang mengairi sekitar 28.393 hektar (61,10 persen) lahan sawah. 9 Ampelgading - 9 Ampelgading 24 8. Talang 28
Sedangkan irigasi semi teknis sekitar 11.593 hektar (24,95 persen) dan irigasi sederhana sekitar 10 Poncokusumo 1 10 Poncokusumo 16 9. Bangunan Terjunan 350
6.479 hektar (13,94 persen). Menurut catatan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air selama 11 Wajak 1 11 Wajak 34 10. Bangunan Ukur 169
12 Turen - 12 Turen 20 11. Pelimpah Samping 76
tahun 2021 tidak terjadi pengalihan fungsi (mutasi) lahan. 13 Bululawang 4 13 Bululawang 8
12. Penguras Samping 9
14 Gondanglegi 3 14 Gondanglegi 6
Tabel 3. 21 Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten 15 Pagelaran 1 15 Pagelaran 12 Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air ,2022
Malang (hektar), 2021 16 Kepanjen - 16 Kepanjen 18
No. Kecamatan Irigasi Non Irigasi Jumlah 17 Sumberpucung 2 17 Sumberpucung 10
18 Kromengan - 18 Kromengan 12
1 Donomulyo 2 017 - 2 017 19 Ngajum - 19 Ngajum 16
2 Kalipare 1 887 1 020 2 907 20 Wonosari - 20 Wonosari 40
3 Pagak 466 60 526 21 Wagir - 21 Wagir 23
4 Bantur 995 258 1 253 22 Pakisaji - 22 Pakisaji 8
23 Tajinan 3 23 Tajinan 3
5 Gedangan - 761 761
24 Tumpang 2 24 Tumpang 9
6 Sumbermanjing Wetan 418 431 849 25 Pakis 1 25 Pakis 3
26 Jabung - 26 Jabung 20
7 Dampit 1 299 - 1 299 27 Lawang - 27 Lawang 17
8 Tirtoyudo 499 - 499 28 Singosari 4 28 Singosari 29
9 Ampelgading 316 91 407 29 Karangploso - 29 Karangploso 27
10 Poncokusumo 1 468 - 1 468 30 Dau - 30 Dau 2
31 Pujon - 31 Pujon 79
11 Wajak 1 301 - 1 301
32 Ngantang - 32 Ngantang 81
12 Turen 2248 - 2 248 33 Kasembon - 33 Kasembon -
13 Bululawang 1 677 - 1 677 Jumlah 39 Jumlah 762
14 Gondanglegi 2 969 - 2 969 Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air ,2022 Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air ,2022
15 Pagelaran 2 650 - 2 650
16 Kepanjen 2 152 - 2 152
17 Sumberpucung 1 692 - 1 692
18 Kromengan 1 522 - 1 522 Berdasarkan RENSTRA Dinas Pertanian, Holtikultura dan Perkebunan. Kebijakan
19 Ngajum 1 692 - 1 692 pembangunan pertanian dan perkebunan Kabupaten Malang selama lima tahun ke depan tetap
20 Wonosari 920 - 920 masih berprinsip pada Revitalisasi Pertanian, dalam arti pembangunan Tanaman Pangan,
21 Wagir 1 127 - 1 127
Hortikultura dan Perkebunan dilakukan untuk mendukung pencapaian sasaran, penciptaan
22 Pakisaji 1 458 - 1 458
23 Tajinan 1 731 - 1 731 lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Malang.
24 Tumpang 1 324 - 1 324 Beberapa permasalahan seringkali timbul dalam menghadapi berbagai perubahan akibat
25 Pakis 1 713 - 1 713 globalisasi, antara lain: semakin terbukanya pasar dan meningkatnya persaingan, meningkatnya
26 Jabung 1 165 - 1 165
tuntutan kebijakan pertanian yang berlandaskan mekanisme pasar dan semakin berperannya
27 Lawang 640 - 640
28 Singosari 1 322 - 1 322 selera konsumen. Beberapa strategi pembangunan pertanian antara lain:
29 Karangploso 1 133 - 1 133 1. Peningkatan Sumber Daya Manusia dan keterampilan petani;
30 Dau 448 - 448 2. Peningkatan pendampingan;
31 Pujon 1 285 - 1 285 3. Peningkatan kerjasama dan investasi;
32 Ngantang 981 - 981
4. Mengoptimalkan jaringan suplai pupuk dan saprodi pertanian;
33 Kasembon 715 - 715
Jumlah 43 230 2 621 45 851 5. Peningkatan peran pasar tradisional dan jejaring kemitraan promosi serta akses pemasaran
Sumber: Kecamatan Dalam Angka ,2022 hasil pertanian.
39 40
Kawasan Hutan Lindung adalah Tabel 4. 2 Produksi Kayu Bulat
Menurut Jenis Kayu 2021
kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang Jenis Tahun Jenis Tahun
mampu memberikan perlindungan kepada Tanaman 2021 Tanaman 2021
kawasan sekitar maupun bawahannya Sengon 684 646,07 Saman 13,94
Mahoni 8 432,69 Alpukat 5,57
sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan
Kembang 3 362,66 Durian 85,03
erosi serta memelihara kesuburan tanah. Waru 4 892,34 Bendo 6,95
Kawasan hutan lindung di Kabupaten Malang Jabon 4 937,90 Gmelina 572,14
meliputi Hutan Lindung yang tersebar di Nyampo 402,78 Gempol 2,07
Mindi 6 157,04 Jolali 2,97
Kabupaten Malang. Hutan lindung yang
Rimba 17698,06 Akasia 2735,90
terdapat di Kabupaten Malang memiliki luas Campuran
50131,18 Ha. Johar 14,75 Wadang 249,58
Jati 6,31 Sonokeling 86,45
Jumlah/ Total 734 311,20

Tabel 4. 3 Luas Lahan Kehutanan Menurut


Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten Tabel 4. 1 Produksi Hasil Hutan
BAB 4 Malang (hektar), 2021
800000
Non Kayu (kg), 2021
Jenis Tanaman Tahun
SUMBER DAYA
Luas Lahan
No. Kecamatan Jumlah 700000
Hutan Hutan

KEHUTANAN negara Rakyat 600000 2021


1 Donomulyo - - - Olahan Bambu 33749,66
500000
2 Kalipare 3151 - 3151
Wilayah Kabupaten Malang 3 Pagak 1079 50 1129 400000
diidentifikasi terdapat 9 (sembilan) gunung 4 Bantur - 567 567 300000 Minyak Atsiri 9372,14
5 Gedangan 5582 3569 9151
dan 1 (satu) pegunungan yang terdiri dari: Sumbermanjing 200000
6 1384 30 1414 Sarang Burung Walet 1160,00
Gunung Kelud, Gunung Kawi, Gunung Wetan 100000
7 Dampit 346 - 346
Panderman, Gunung Anjasmoro, Gunung 0
8 Tirtoyudo 2581 - 2581

Nyampo

Rimba Campuran
Sengon

Kembang

Sonokeling
Gempol
Mahoni

Jolali
Mindi

Johar

Gmelina

Akasia
Waru
Jabon

Saman

Bendo
Durian

Wadang
Jati

Alpukat
Welirang, Gunung Arjuno, Gunung Bromo, 9 Ampelgading 206 254 460 Kopi 59041,80
Gunung Batok, Gunung Semeru dan 10 Poncokusumo 5461 - 5461
11 Wajak - 1245 1245
Pegunungan Kendeng. Keberadaan gunung 12 Turen - - - Jumlah/Total 103323,60
dan pegunungan tersebut menjadikan 13 Bululawang - 85 85
14 Gondanglegi - - -
Kabupaten Malang memiliki potensi Jumlah/ Total 734 311,20
15 Pagelaran - - -
kehutanan yang luas dan sumber-sumber 16 Kepanjen - - -
mata air yang dimanfaatkan untuk 17 Sumberpucung 110 - 110
18 Kromengan - - - Berdasarkan RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021, Upaya penanganan/pengelolaan
kepentingan konsumsi, irigasi pertanian dan 19 Ngajum 707 - 707 kawasan hutan lindung, melalui:
industri. Limpahan air dari sumber mata air 20 Wonosari 50 1040 1090
21 Wagir 1964 256 2220  Peningkatan fungsi lindung pada area yang telah mengalami alih fungsi melalui pengembangan
mengalir melalui sungai-sungai besar
22 Pakisaji - 142 142 vegetasi tegangan tinggi yang mampu memberikan perlindungan terhadap permukaan tanah dan
maupun kecil. Tercatat, di Kabupaten Malang 23 Tajinan - - 0
mampu meresapkan air;
mengalir 5 n(lima) sungai besar dan 68 (enam 24 Tumpang - 1130 1130
25 Pakis - -  Pengembalian berbagai rona awal sehingga kehidupan satwa langka dan dilindungi dapat lestari;
puluh delapan) sungai kecil. Sungai besar 26 Jabung 7745 - 7745  Percepatan rehabilitasi lahan yang mengalami kerusakan; dan 4. Peningkatan fungsi lahan melalui
antara lain Sungai Brantas, Sungai Lesti, 27 Lawang - 839 839
28 Singosari - 600 600 pengembangan hutan rakyat yang memberikan nilai ekonomi melalui pengambilan hasil buah bukan
Sungai Amprong, Sungai Konto, dan Sungai
29 Karangploso 774 - 774 kayu, sehingga pola ini memiliki kemampuan perlindungan seperti hutan terutama di area gunung
Metro. Diantara sungai-sungai besar tersebut, 30 Dau 4 42 46
Anjasmoro, pegunungan Kawi dan Kelud
Sungai Brantas adalah sungai terbesar dan 31 Pujon - 193 193
32 Ngantang 911 - 911
terpanjang di Jawa Timur.
33 Kasembon 1294 - 1294
Jumlah 33349 10042 43391
Tabel 5. 1 Populasi Hewan Ternak Per Kecamatan Kabupaten Malang Tahun 2021

Populasi
Sapi sapi
No. Kecamatan perah potong kerbau kuda Kambing Domba kelinci babi
1 Donomulyo 266 16.383 10 5 3.182 217 - 910
2 Pagak 133 9.367 - 1 4.019 339 6 524
3 Bantur 1.027 17.803 4 2 5.507 237 945 200
4 Sumbermanjing - 12.230 4 27 12.846 2.192 110 724
Wetan
5 Dampit - 10.934 8 11 17.998 72 2.465 386
6 Ampelgading - 433 113 - 77.763 859 - 812
7 Poncokusumo 2.711 17.871 12 11 5.617 314 - 346
8 Wajak 1.388 18.787 - 21 6.924 315 - 340
9 Turen 954 9.326 5 14 5.432 173 44 1.415
10 Gondanglegi 702 3.697 7 9 4.194 394 - 232
11 Kalipare 393 18.437 12 2 5.933 354 250 741
12 Sumberpucung 105 3.540 90 7 1027 144 261 865
13 Kepanjen 185 1.944 57 13 3.366 324 3.526 165
14 Bululawang 24 2.899 - 5 3.216 169 - 683
15 Tajinan 138 4.872 - 4 3.520 43 - 263
16 Tumpang 531 4.204 11 17 1.875 185 40 750
17 Jabung 15.843 5.706 - 24 3.719 531 - 374
18 Pakis 541 8.227 93 25 1.450 245 - 305
19 Pakisaji 125 2.945 15 2 1.317 475 90 612
20 Ngajum 8.435 4.563 28 5 8.151 199 - 311
21 Wagir 716 7.177 76 8 3.976 283 67 629
22 Dau 556 7.917 - 17 3.580 11.835 825 1.489

BAB 5
23 Karangploso 2.002 3.545 31 46 291 2.942 56 16.455
24 Singosari 360 14.948 28 43 2.976 239 - 1.752

SUMBER DAYA 25
26
Lawang
Pujon
2.258
24.598
4.138
500
22
-
76
10
6.143
2.329
433 -
4.086 -
5.769
1.398
PETERNAKAN 27
28
Ngantang
Kasembon
17.621
5.525
567
1.716
5
10
-
13
4.648
2.548 -
5.962 -
-
454
204
29 Gedangan 58 20.680 - 2 5.528 2.041 - 566
Kabupaten Malang memiliki potensi Ternak andalan Kabupaten Malang adalah 30 Tirtoyudo - 2.396 6 5 47.168 1.377 603 1.380
peternakan yang cukup signifikan dalam ternak sapi, baik sapi perah maupun sapi 31 Kromengan 17 2.093 46 6 6.430 191 5.240 2.469
mendukung Provinsi Jatim sebagai penyedia potong. Populasi dan produksi ternak (daging, 32 Wonosari 156 2.074 22 - 24.876 874 - 1.005
produk peternakan tertinggi se-Indonesia. telor dan susu) pada tahun 2021 umumnya 33 Pagelaran 575 4.815 15 4 2.529 681 87 523
meningkat. Populasi ternak sapi (perah dan Jumlah 87.943 246.734 730 435 290.078 38.725 14615 45051
Peternakan yang terdapat di Kabupaten
Malang meliputi ternak kerbau, sapi potong, potong) dari tahun ke tahun selalu meningkat Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2022
sapi perah, babi, domba, kambing, kuda, ayam Dari sekitar 87.943 ekor populasi sapi perah GAM BAR 5. 1 POPULASI HEWA N TER NA K KA BUPA TEN
buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, sekitar 24.598 ekor (27,97 persen) berada di Populasi terbanyak MALANG TAHUN 2021

itik, kelinci dan burung puyuh. Sedangkan Kecamatan Pujon. yaitu sapi potong sebesar 34 Sapi perah sapi potong kerbau kuda Kambing Domba kelinci babi

untuk pengembangan ternak kecil (ayam ras, % dan kambing 40% dari total kelinci; 14615; 2% babi; 45051; 6% Sapi perah;
87943; 12%
ayam buras/kampung) pendistribusian sudah keseluruhan hewan ternak Domba; 38725;
6%
cukup merata pada masing-masing yang ada.
kecamatan yang ada di Kabupaten Malang dan sapi potong;
Kambing; 246734; 34%
setiap penduduk rata-rata memiliki ternak ini 290078; 40%
meskipun dalam jumlah kecil.

kerbau ; 730; 0%
43 kuda; 435; 0% 44
Tabel 5. 3 Populasi Hewan Ternak (unggas) Per Kecamatan Populasi terbanyak untuk hewan ternak unggas yaitu ayam pedaging sebesar 76 % dari
Kabupaten Malang Tahun 2021 total keseluruhan hewan ternak yang ada.
Populasi
No. Kecamatan
Ayam Ayam Ayam Burung Burung
Itik BBuurA
ruIutyninakggm
PDuKayarum
ahpung
Kampung Petelor pedaging Puyuh Dara
2% 1% 7% Ayam Petelor
0
1 Donomulyo 48.780 94.000 1.017.000 13.186 445 630 14%

2 Pagak 26.714 200 613.000 1.796 170 910


Ayam pedaging
3 Bantur 17.982 3.000 1.240.700 8.149 8.289 -
76%
Sumbermanjing 15.490 2.000 30.000 9.625 666 280
4
Wetan

5 Dampit 119.284 183.000 1.033.890 20.726 6.800 2.710 Ayam Kampung Ayam Petelor Ayam pedaging
6 Ampelgading 15004 3.000 74.825 2.761 - 560 Itik Burung Puyuh Burung Dara

7 Poncokusumo 96.204 386.500 1.415.000 2.188 7.073 - Gambar 5. 1 Populasi Hewan Ternak Kabupaten Malang Tahun 2021

8 Wajak 127.995 258.000 628.700 3.784 14.729 410


Peningkatan produksi daging setiap tahun gangguan reproduksi ternak,pemeriksaan
9 Turen 568.985 389.200 440.000 67.784 15.100 831
karena terjadinya peningkatan populasi ternak besar kebuntingan, pelayanan kesehatan hewan dan
10 Gondanglegi 149.084 233.000 625.145 13.160 6.060 630
(sapi potong,sapi perah), peningkatan populasi pengobatan massal ternak, bantuan hibah ternak,
11 Kalipare 81.400 203.000 0 22.070 23.169 - ruminansia kecil (kambing dan domba), peningkatan pakan ternak serta peralatan pengolah pakan ternak.
12 Sumberpucung 54.775 44.500 135.000 8.362 - - populasi babi, peningkatan populasi, unggas (ayam Produksi telur dilihat berdasarkan
ras petelur, pedaging, ayam buras,itik dan entok) perkembangan selama 3 tahun selalu mengalami
13 Kepanjen 24.709 12.500 783.000 43.299 3.350 -
serta peningkatan populasi aneka ternak ( kelinci dan peningkatan. Peningkatan produksi telur karena
14 Bululawang 49.585 283.000 4.600.000 14.915 17.510 1.320 buruh puyuh). Adapun peningkatan populasi ternak terjadinya peningkatan populasi dan produktifitas
15 Tajinan 93.948 30.200 289.860 1.374 778 150 besar (sapi potong dan sapi perah) didukung oleh ayam ras petelur, ayam buras, itik dan entok. Selain
16 Tumpang 20.385 1.414.500 710.000 16.630 4.314 420 pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) melalui program itu didukung oleh bantuan ternak unggas, obat-
nasional Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negri obatan, desinfektan untuk peternak unggas skala
17 Jabung 191.656 114.000 1.520.280 8.505 5.070 320
(SIKOMANDAN), pelaksananaan pemeriksaan kecil, sedangkan untuk peternak unggas skala besar
18 Pakis 77.067 116.000 1.610.000 12.784 3.464 600
sudah pada fase kemandirian.
19 Pakisaji 1.767 3.000 44.000 15.622 14.602 550

20 Ngajum 54.845 101.000 1.005.350 15.237 - - Tabel 5. 2 Produksi Daging menurut Jenis Hewan di Kabupaten Malang
Total Produksi
21 Wagir 41.919 82.500 414.775 10.652 1.493 470 No Jenis Satuan
2019 2020 2021
1 Sapi Perah kg 689.865 391.170 404.800
22 Dau 7.823 4.500 575.950 6.728 - -
2 Sapi Potong kg 3.611.330 3.401.600 3.791.040
23 Karangploso 45.885 74.400 1.346.000 28.792 8.698 -
3 Kerbau kg 2.488 679 -
24 Singosari 121.411 93.000 309.960 1.914 783 440 4 Kuda kg 11.148 769 -
25 Lawang 89.167 267.000 352.775 10.462 4.665 - 5 Kambing kg 1.212.615 1.281.810 1.295.220

26 Pujon 30.550 - 34.740 39.830 1.282 710 6 Domba kg 120.106 268.408 272.258
7 Babi kg 22.321 10.214 16.415
27 Ngantang 38.115 9.000 440.750 777 - -
8 Kelinci kg 6.725 5.657 5.658
28 Kasembon 22.639 6.000 654.000 9.886 2.542 200
9 Ayam Kampung kg 2.515.838 2.754.859 2.734.768
29 Gedangan 4.856 35.000 206.400 7.318 516 1.300 10 Ayam Petelor kg 2.296.182 2.748.683 2.667.988

30 Tirtoyudo 15.923 27.000 28.000 2.496 - 1.020 11 Ayam Pedaging kg 34.348.955 34.409.551 34.901.936
12 Itik kg 80.066 74.190 74.315
31 Kromengan 121.548 121.000 1.183.000 770 2.180 -
13 Entok kg 79.326 78.798 79.775
32 Wonosari 93.362 114.000 1.839.500 15.529 283 550
14 Burung Puyuh kg 5.131 5.156 5.156
33 Pagelaran 37.417 10.000 390.000 76.689 15.602 800 15 Burung Dara kg 1.819 506 506

Jumlah 2.506.274 4.717.000 25.591.600 513800 169.633 15.811 Total kg 45.003.913 45.432.050 46.249.835

Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2022


45 46
Tabel 5. 5 Produksi Telur Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Malang
Produksi (Kg) Sejak awal Mei 2022 dengan terjadinya wabah 5. Kedaulatan peternak rakyat sebagai
No Jenis Produksi
2019 2020 2021
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi penentu kebijakan tata niaga ternak belum
1 Ayam kampung 1.304.834 1.320.034 1.397.180
perah, sapi potong, kambing dan domba berdampak terlaksana
2 Ayam Petelor 43.020.055 44.210.053 44.277.169
3 Ayam Pedaging 0 - - terhadap para peternak di Masyarakat Kabupaten 6. Kebutuhan daging sapi nasional masih
4 Itik 2.700.389 2.013.389 3.727.192 Malang yaitu : tinggi
5 Entok 318.784 314.818 462.950  Terjadinya penurunan pendapatan peternak 7. Masih terdapat pemotongan betina
6 Burung Puyuh 141.915 165.508 185.708 baik sapi perah maupun sapi potong oleh karena produktif
Total 47.485.977 48.023.802 50.050.199 penurunan produktifitas ternak. 8. Keterbatasan sarana dan prasarana
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2022  Sarana dan prasarana Rumah Potong Hewan 9. Informasi potensi peternakan belum
(RPH) yang kurang memadai dan belum memadai
Disisi lain, produksi susu di Kabupaten Malang juga mengalami peningkatan. Peningkatan memenuhi persyaratan teknis RPH serta masih
produksi susu karena terjadinya peningkatan populasi dan produktifitas ternak sapi perah dan kambing banyak Kecamatan yang belum memiliki RPH. Adapun arahan pengelolaan peternakan di
perah. Selain itu juga didukung oleh bantuan pemerintah daerah dalam bentuk hibah ternak sapi perah, Kabupaten Malang diarahkan sebagai berikut:
 Pelayanan Kesehatan Hewan (Puskeswan)
bantuan peralatan pakan ternak serta peralatan pasca panen berupa alat pemerah susu (milkcan)., itik,
yang tersedia hanya 2 lokasi yaitu Kecamatan 1. Meningkatkan kegiatan peternakan secara
kelinci dan burung puyuh. Sedangkan untuk pengembangan ternak kecil (ayam ras, ayam
Turen dan Kecamatan Sumberpucung sehingga alami dengan mengembangkan padang
buras/kampung) pendistribusian sudah cukup merata pada masing-masing kecamatan yang ada di
Kabupaten Malang dan setiap penduduk rata-rata memiliki ternak ini meskipun dalam jumlah kecil. belum maksimal untuk melaksanakan pelayanan penggembalaan, dan pada beberapa bagian
kesehatan hewan. mengingat wilayah dapat menyatu dengan kawasan perkebunan
Tabel 5. 4 Produksi Susu di Kabupaten Malang Kabupaten Malang yang sangat luas. atau kehutanan;
Total Produksi
No Jenis Satuan 2. Kawasan peternakan dalam skala besar
2019 2020 2021
Beberapa Isu-isu strategis dalam dikembangkan pada lokasi tersendiri,
1 Sapi Perah liter 153.556.078 160.643.464 168.407.825
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2022 pngembangan peternakan dan Kesehatan hewan di diarahkan mempunyai keterkaitan dengan
Kabupten Malang sebagai berikut: pusat distribusi pakan ternak;
1. Masih lemahnya kelembagaan kelompok 3. Mengembangkan sistem inti - plasma dalam
Potensi peternakan di Kabupaten malang Ngantang), Malang Utara dan Timur peternak pengembangan peternakan;
dilihat berdasarkan adanya peningkatan produksi (Kecamatan Lawang, Jabung, Tumpang, 2. Kepemilikan ternak masih berskala kecil 4. Mengolah hasil ternak sehingga memiliki nilai
daging, susu dan telur. Peningkatan ini karena adanya Poncokusumo dan Malang Barat dan Selatan 3. Budidaya peternak ynag masih tradisional
dukungan dari pemerintah berupa pelaksanaan (Kecamatan Wagir, Bantur, Nagjum dan 4. Terbatsanya penguasaan dan penerapan
Inseminasi Buatan (IB) melalui program nasional Kalipare. teknologi dalam budidaya peternakan
Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negri 2. Kawasan sentra produksi sapi potong di
(SIKOMANDAN), pelaksananaan pemeriksaan daerah malang selatan (Kecamatan Dampit,
gangguan reproduksi ternak, pemeriksaan Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur,
kebuntingan, pelayanan kesehatan hewan dan Donomulyo, Pagak dan Kalipare), Malang
pengobatan massal ternak, bantuan hibah ternak, tengah (Kecamatan WAJAK, Turen, Ngajum,
pakan ternak serta peralatan pengolah pakan ternak. Wonosari, Sumberpucung dan Kromengan)
Pengembangan Breeding Centre yang dapat berfungsi dan Malang utara (Kecamatan Lawang,
sebagai lokomotif penggerak pertumbuhan dan Singosari, Pakis, Tumpang dan
perkembangan di bidang peternakan, yang Poncokusumo)
dilokasikan di Kecamatan Singosari dan Kecamatan 3. Kawasan sentra produksi kambing di daerah
Ngajum. Potensi peternakan di Kabupaten Malang Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit,
cukup besar, hal ini dilihat dari tumbuhnya Kawasan Kkalipare, Wonosari, Bantur dan Kromengan.
-kawasan peternakan di Kabupaten Malang sebagai 4. Kawasan sentra produksi ayam ras potong
berikut: dan petelur pada daerah Kecamatan Pakis,
1. Kawasan sentra produksi sapi perah di Malang Tumpang, Wajak, Ngajum, Sumberpucung,
Barat (Kecamatan Dau, Pujon, Kasembon dan Wagir, Bululawang, Singosari dan Lawang.

47 48
Tabel 6. 1 Profil Perikanan Kabupaten Malang
No Data Profil Nilai Data Profil
1 Panjang Pantai (km) 102,62 km
2 Luas Lahan Potensi Budidaya (hektar) 2.209,00 hektar
3 Jumlah Masyarakat Kelautan dan Perikanan 11.292 orang
(nelayan, pembudidaya ikan, kelompok pengolah
hasil perikanan, pemasar hasil perikanan) (orang)

4 Jumlah Sarana dan Prasarana (BBI UPTD 9 unit


Kabupaten/Kota, UPI, pabrik es, cold storage, pasar
ikan) (unit)
Keterangan:
 BBI 2 unit
 UPI 3 unit
 Pabrik es 1 unit
 Cold storage 2 unit
 Pasar ikan 1 unit

5 Luas Perairan Umum Daratan (PUD) (hektar) 2.325,90 hektar


6 Produksi Perikanan Tangkap 2021 (ton) 16.503,73 ton
7 Produksi Perikanan Budidaya 2021 (ton) 11.594,15 ton
8 Produksi Olahan Perikanan 2021 (ton) 10.676,58 ton

Sumber : Dinas Perikanan, 2022

BAB 6
SUMBER DAYA
PERIKANAN

Kabupaten Malang memiliki potensi perikanan berupa potensi perikanan


budidaya, potensi perikanan tangkap serta potensi perikanan olahan. Kawasan
peruntukkan perikanan dibagi menjadi dua yaitu perikanan budidaya yang
dikembangkan di air tawar maupun air payau, dan perikanan tangkap baik di laut
maupun di perairan umum. Data profil potensi antara lain sebagai berikut:
49 50
Usaha perikanan di Kabupaten Malang tersebar secara merata di seluruh 6.1 PERIKANAN BUDIDAYA
kecamatan khususnya perikanan budidaya. Sedangkan perikanan tangkap berada di Perikanan budidaya di Kabupaten Malang h. Jaring Sekat yang terletak di Waduk Selorejo di
Kecamatan Donomulyo, Kalipare, Pagak, Bantur, Gedangan, sumbermanjing wetan, terdiri dari budidaya kolam, mina padi, mina Kecamatan Ngantang dan Waduk Karangkates
mendong, tambak dan jaring sekat. Perkembangan di Kecamatan Pagak, Sumberpucung dan
Dampit, Tirtoyudo, Ampelgading, Gondanglegi, Pagelaran, Kepanjen, Sumberpucung
produksi perikanan lima tahun terakhir cenderung Kalipare, Waduk Sengguruh di Kecamatan
fan Kromengan. Kepanjen dan Pagelaran, Waduk Lahor di
mengalami peningkatan baik perikanan budidaya
maupun perikanan tangkap, kecuali pada tahun Kecamatan Kromengan dan Sumberpucung;
Tabel 6. 3 Lokasi Usaha Perikanan
2020, akibat pandemi covid19, serangan penyakit dan
No Kecamatan Perikanan Budidaya Perikanan Tangkap Pengolahan Ikan pada budidaya tambak dan penataan kawasan i. Karamba merupakan bagian dari perikanan
1 Donomulyo V V** - budidaya pada waduk mengakibatkan produksi budidaya di sungai maupun di laut
perikanan mengalami penurunan.
2 Kalipare V V* - 6.2 PERIKANAN TANGKAP
3 Pagak V V* - Luas perikanan darat di Kabupaten Malang sebesar
Perikanan laut di Kabupaten Malang berupa
4 Bantur V V** V 75,44 Ha atau 0,02 % dari luas kabupaten. Adapun
perikanan tangkap yang berada di bagian selatan
5 Gedangan V V** V potensi perikanan budidaya di Kabupaten Malang
Kabupaten Malang yang meliputi Kecamatan
yaitu:
6 Sumbermanjing V V** V Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan
7 Dampit V V* V a. Kolam dan sungai produksinya terdistribusi Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Bantur,
merata di seluruh Kabupaten Malang; Kecamatan Gedangan dan Kecamatan Donomulyo.
8 Tirtoyudo V V** V
b. Waduk, yaitu di Kecamatan Ngantang Untuk perikanan laut yang akan dikembangkan
9 Ampelgading V V** V sebagai berikut :
(Bendungan Selorejo), di Kecamatan
10 Poncokusumo V - - Sumberpucung - Kalipare (Bendungan
a. Pengembangan Pelabuhan Nusantara di
11 Wajak V - V Karangkates dan Lahor), serta di Kecamatan
Kawasan Sendangbiru yang diarahkan sebagai
12 Turen V - V Kepanjen – Pagak (Bendungan Sengguruh);
pengembangan baru perikanan terpadu, yang
13 Bululawang V - - c. Tambak hanya terdapat pada sebagian kecil
nantinya dapat dijadikan sebagai promosi dan
wilayah, yakni di Kecamatan Gedangan,
14 Gondanglegi V V* V arahan investasi serta mendapat bantuan
Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan
15 Pagelaran V V* V pembangunan pelabuhan perikanan, yang
Kecamatan Tirtoyudo;
terletak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan;
16 Kepanjen V V* - d. Kawasan Minapolitan adalah suatu bagian
b. Pengembangan TPI di Sipelot di Kecamatan
17 Sumberpucung V V* V wilayah yang mempunyai fungsi utama
Tirtoyudo;
18 Kromengan V V* V ekonomi yang terdiri dari sentra produksi,
c. Pengolahan hasil ikan di Sendangbiru
pengolahan, pemasaran komoditas perikanan,
19 Ngajum V - - Kecamatan Sumbermanjing Wetan; dan
pelayanan jasa, dan/atau kegiatan pendukung
20 Wonosari V - - d. Pengembangan perikanan hias dan lobster di
lainnya. Kawasan Minapolitan di Kabupaten
21 Wagir V - - Kondangmerak Kecamatan Bantur.
Malang terletak di Kecamatan Wajak.
22 Pakisaji V - -
23 Tajinan V - V
24 Tumpang V - V
Tabel 6. 2 Produksi Perikanan Kabupaten Malang tahun 2019-2021
25 Pakis V - - No Uraian 2019 2020 2021
26 Jabung V - -
1 Produksi Perikanan Tangkap 19.426,74 14.171,40 16.503,71
27 Lawang V - -
a. Tangkap Laut 18.954,75 13.693,35 16.010,71
28 Singosari V - V
29 Karangploso V - - b. Tangkap PUD 471,98 478,05 493,00
30 Dau V - - 2 Produksi Perikanan Budidaya 17.886,07 11.174,08 11.594,15
31 Pujon V - - a. Budidaya Tawar 15.893,61 9.809,08 10.066,55
32 Ngantang V V* V
b. Budidaya Payau 1.992,46 1.365,00 1.527,60
33 Kasembon V - -
Sumber : Dinas Perikanan, 2022 3 Produksi Ikan Olahan 10.353,93 9.054,12 10.676,58
Sumber : Dinas Perikanan, 2022
Keterangan:
V* : perikanan tangkap perairan umum daratan 
V** : perikanan tangkap laut


51 52
Tabel 6. 5 Produksi Perikanan Tangkap Per jenis Ikan Kabupaten Malang tahun 2019-2021 Tabel 6. 4 Produksi Perikanan Budidaya Per jenis Ikan Kabupaten Malang tahun 2019-2021
Produksi (Ton) Produksi (Ton)
No. Jenis Ikan Jumlah No Jenis Ikan
2019 2020 2021 2019 2020 2021
I Tangkap Laut : I Perairan Payau
1 Tuna 159,68 320,56 1.740,98 2.221,22 1 Udang Vanamei 1.992,46 1.365,00 1.526,40
2 BKK/BKB (Baby Tuna) 1.139,04 1.562,36 1.563,44 4.264,83 2 Bandeng 0,00 0,00 1,20
3 Cakalang/BI 3.069,09 3.282,47 2.976,00 9.327,56 Jumlah Payau 1.992,46 1.365,00 1.527,60
4 Tongkol 4.423,78 2.004,83 2.085,45 8.514,06 II Perairan Tawar
5 Albakora 445,41 723,32 1.865,34 3.034,07
1 Mas 28,87 5,66 5,53
6 Bawal 0,00 0,00 12,24 12,24
7 Kurisi 0,00 0,90 8,33 9,23 2 Nila 7.692,90 4.319,27 4.502,79
8 Ekor Merah 632,58 66,15 243,85 942,58 3 Gurame 20,54 20,51 24,30
9 Salem 134,08 137,92 46,71 318,71 4 Lele 8.137,50 5.457,77 5.530,78
10 Layur 455,09 1.035,54 180,30 1.670,92 5 Patin 4,39 0,71 0,00
11 Layang 4.181,79 1.340,21 1.571,12 7.093,11 6 Lainnya 9,41 5,15 3,16
12 Layang kecil/Rck 0,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah Tawar 15.893,61 9.809,07 10.066,55
13 Tompek 240,91 0,00 0,00 240,91 Jumlah Total 17.886,07 11.174,07 11.594,15
14 Lemuru 2.744,48 1.994,35 1.630,92 6.369,74
15 Teri/Ssk/Rck 6,65 0,90 0,00 7,55 Sumber : Dinas Perikanan, 2022
16 Gurita 332,28 260,69 217,12 810,10
17 Marlin/Tumbuk 48,93 16,91 577,35 643,19
18 Tengiri 107,93 70,19 7,81 185,93
19 Kembung 153,85 98,27 314,15 566,27
20 Lobster 14,40 47,92 10,94 73,26
21 Kuwe (GT) 47,60 57,20 35,44 140,23
22 Pari 30,43 17,20 12,10 59,73
23 Kakap Merah 108,24 62,54 89,79 260,57
24 Kerapu 23,11 24,48 82,39 129,98
25 Kerang 0,00 0,10 2,25 2,35
26 Lemadang 0,00 474,41 510,84 985,25
27 Peperek 0,00 13,14 55,89 69,02
28 Banyar 0,00 37,20 15,00 52,20
29 Kaspira/Ekor Kuning 0,00 0,20 2,03 2,23
30 Cumi-cumi 0,00 25,62 112,06 137,68
31 Selengseng 0,00 14,90 7,04 21,94
33 Selar 0,00 0,00 29,59 29,59
34 Manyung 0,00 0,00 4,24 4,24
35 Keting 0,00 0,00 0,06 0,06
36 Baracuda 0,00 2,90 0,00 2,90
37 Lain-lain 455,41 0,00 0,00 455,41
Jumlah Laut 18.954,75 48.658,84
II Tangkap PUD :
1 Nila 284,99 288,25 298,34 871,58
2 Tawes 93,66 95,14 97,45 286,25
3 Mas/Tombro 31,55 32,19 33,61 97,34
4 Gabus 28,12 28,50 29,14 85,75
5 Betutu 13,59 13,78 14,02 41,39
6 Udang 11,51 11,61 11,77 34,89
7 Wader 8,57 8,59 8,68 25,83
Jumlah PUD 471,98 0,00 471,98
Jumlah Tangkap Total 49.130,83

53 54
Terdapat isu-isu dalam pengembangan perikanan  Masih rendahnya nilai tambah produk hasil
di Kabupaten Malang, sebagai berikut: perikanan;
 Kurangnya kepatuhan/ketaatan penerapan standar
a. Isu Lingkungan mutu pada unit pengolahan ikan (UPI);
Isu yang muncul pada isu lingkungan merupakan indikasi  Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan
Tabel 6. 6 Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Per Kecamatan
dibutuhkannya pembangunan perikanan dan kelautan yang usaha perikanan budidaya;
Kabupaten Malang Tahun 2021
berkelanjutan untuk menjaga sumberdaya perikanan dan  Harga komoditas fluktuatif, cenderung turun, nelayan
Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya
kelautan di Kabupaten Malang. Isu-isu yang teridentifikasi atau pembudidaya ikan merugi;
No Kecamatan Jaring
Perikanan Laut Perairan Umum tambak Kolam Sawah adalah:  Kurangnya kesadaran nelayan dalam manangani ikan
Apung
 Pemanfaatan yang kurang bertanggungjawab seperti hasil tangkap sesuai dengan kaidah penanganan yang
1 Ampelgading 48,55 - - 23,32 - -
penggunaan bahan peledak dan kimia dalam kegiatan baik dan benar.
2 Bantur 49,44 - - 43,19 - -
3 Bululawang - - - 136,91 - -
penangkapan;
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Malang Tahun
 Masih maraknya pencurian terumbu karang dan
4 Dampit - 12,64 - 41,28 - - 2021-2026, adapun arah pengelolaan perikanan di
penebangan mangrove;
5 Dau - - - 480,03 - - Kabupaten Malang adalah untuk peningkatan produksi
 Overfishing akibat dari kegiatan penangkapan ikan
6 Donomulyo 61,74 14,05 - 16,04 - - yang terkonsentrasi pada suatu tempat; perikanan baik perikanan budidaya maupun perikanan
7 Gedangan 82,79 3,51 705,40 6,64 - - tangkap dengan cara:
 Kondisi alam dan musim yang sulit diperkirakan
8 Gondanglegi - 17,56 - 209,78 - 5,57 sebagai dampak dari perubahan iklim global. a. Mengembangkan kawasan perikanan pada setiap
9 Jabung - - - 28,38 - - b. Isu Kelembagaan lokasi yang memiliki potensi pengembangaan usaha
10 Kalipare - 58,29 - 19,74 562,45 - Isu yang muncul pada isu kelembagaan terkait dengan perikanan
11 Karangploso - - - 26,09 - - kapasitas sumber daya manusia di bidang perikanan dan b. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pelaku
kelautan yang belum optimal. Isu-isu yang teridentifikasi usaha perikanan;
12 Kasembon - - - 114,43 - 0,83 adalah: c. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
13 Kepanjen - 31,60 - 159,19 - - usaha perikanan budidaya dan perikanan tangkap;
 Perlunya penguatan kapasitas kelompok atau pelaku
14 Kromengan - 52,67 - 42,08 561,84 usaha bidang perikanan dan kelautan; d. Mengembangkan pengolahan hasil perikanan sebagai
16,67
 Perlunya penguatan kapasitas tenaga teknis di UPTD nilai tambah produksi.
15 Lawang - - - 53,31 - 0
maupun tenaga teknis lapangan sehingga jumlahnya e. Mengembangkan pengolahan hasil perikanan tangkap
16 Ngajum - - - 905,08 - 0,55
sebanding dengan jumlah kecamatan dan luasan sebagai nilai tambah produksi; dan
17 Ngantang - 98,39 - 64,17 - - f. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana
wilayah Kabupaten Malang.
18 Pagak - 80,76 - 25,91 240,20 - perikanan tangkap
c. Isu Infrastruktur
19 Pagelaran - 18,96 - 148,08 - - g. Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas pelaku
Isu infrastruktur terkait belum optimalnya sarana dan
20 Pakis - - - 53,06 - -
prasarana untuk mendukung kegiatan produksi, sistem usaha perikana tangkap
21 Pakisaji - - - 105,88 - - informasi, dan distribusi hasil perikanan. Isu-isu yang
22 Poncokusumo - - - 114,65 - - teridentifikasi adalah: Pembangunan sektor perikanan ditikberatkan
23 Pujon - - - 18,51 - - pada peningkatan nilai tambah hasil produksi perikanan
Sumbermanjing  Perlunya restrukturisasi armada tangkap karena melalui pengelolaan usaha perikanan, pemberdayaan atau
24 15.298,06 - - 63,18 - - masih didominasi oleh nelayan kecil dengan alat peningkatan kapasitas pelaku usaha perikanan baik
Wetan
tangkap dan armada yang relatif sederhana; perikanan tangkap (nelayan), perikanan budidaya
25 Singosari - - 285,00 25,62 - -
 Lemahnya akses permodalan dan pasar dalam rangka (pembudidaya ikan) maupun pengolahan dan pemasaran
26 Sumberpucung - 99,02 - 49,36 2.992,31 pengembangan usaha; ikan (pengolah dan pemasar hasil perikanan) serta
2,20
 Terbatasnya prasarana tambat labuh untuk nelayan pengawasaan sumber daya perikanan yang menjadi
27 Tajinan - - - 60,47 - -
kecil. kewenangan pemerintah kabupaten. Dengan peningkatan
28 Tirtoyudo 470,15 - 537,20 6,17 - -
d. Isu Ketahanan Pangan nilai tambah tersebut diharapkan dapat mendukung
29 Tumpang - - - 98,72 - 1 Isu ini muncul di bidang budidaya perikanan dikarenakan pencapaian pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Malang
30 Turen - - - 1.016,96 - 3,10 untuk mewujudkan ketahanan pangan, diperlukan adanya khususnya dari sektor perikanan. Untuk mencapai tujuan
31 Wagir - - - 159,19 - - peningkatan produksi dari budidaya perikanan sebagai dan sasaran tersebut, maka program dan kegiatan
32 Wajak - - - 1.144,43 - 1,10 tumpuan utama. Sedangkan dari perikanan tangkap pembangunan di bidang kelautan dan perikanan yang
33 Wonosari - - - 217,47 - 1,10 pemenuhan kebutuhan produksi tidak dapat dipastikan dilaksanakan di Kabupaten Malang antara lain :
Jumlah 16.010,73 487,45 1.527,60 5.677,29 4.356,80 32,46 karena kondisi alam dan musim yang sulit diperkirakan
dampak dari perubahan iklim global. Isu-isu yang 1. Program Pengelolaan Perikanan Budidaya
Sumber : Dinas Perikanan, 2022 2. Program Pengelolaan Perikanan Tangkap
teridentifikasi adalah:
3. Program Pengawasan Sumberdaya Perikanan
 Tingginya harga pakan yang berakibat pada tingginya 4. Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil
biaya produksi budidaya; Perikanan
 Terbatasnya ketersediaan induk unggul dan benih
bermutu;
 Perlunya pengembangan budidaya ikan skala
kecil/rumah tangga dan penataan pemasaran;

55 56
 Pasir Kwarsa (Kecamatan Kalipare, 5. Setiap kegiatan usaha pertambangan harus
Tirtoyudo, Dampit, Ampelgading); menyimpan dan mengamankan tanah atas
 Bentonit (Kecamatan Sumbermanjing Wetan, (top soil) untuk keperluan
Kecamatan Pagak, Kecamatan Donomulyo, rehabilitasi/reklamasi lahan bekas
Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan Bantur); penambangan;
 Phyrophilit (Kecamatan Sumbermanjing 6. Meminimalisasi penggunaan bahan bakar
Wetan, Kecamatan Bantur, Kecamatan kayu untuk pembakaran kapur dan batubata
Ampelgading); - genting, sebab dapat mengakibatkan
 Zeolit (Kecamatan Sumbermanjing Wetan); kerusakan lingkungan;
 Oker (Kecamatan Dampit); 7. Pada kawasan yang teridentifikasi bahan
 Toseki (Kecamatan Tirtoyudo, tambang golongan B atau A (migas) dan
Sumbermanjing Wetan); bernilai ekonomi tinggi, sementara pada
 Andesit (Kecamatan Karangploso, Kecamatan bagian atas kawasan penambangan adalah
Dampit, Kecamatan Tajinan, Kecamatan kawasan lindung atau kawasan budidaya
Lawang, Kecamatan Singosari, Kecamatan sawah yang tidak boleh alih fungsi, atau
Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo); • kawasan permukiman, maka eksplorasi
 Pasir (Kecamatan Wajak, Ampelgading, dan/atau eksploitasi tambang harus disertai
Kesamben, Dampit, Turen); AMDAL, kelayakan secara lingkungan,
 Gamping (Kecamatan Kalipare, Kecamatan sosial, fisik dan ekonomi terhadap
Pagak, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, pengaruhnya dalam jangka panjang dan
Kecamatan Bantur, Kecamatan Gedangan, skala yang luas;
Kecamatan Donomulyo); dan 8. Menghindari dan meminimalisir
• Marmer (Kecamatan Kalipare, Kecamatan kemungkinan timbulnya dampak negatif dari

BAB 7
Dampit, Kecamatan Sumbermanjing Wetan kegiatan sebelum, saat dan setelah kegiatan
(Desa Sekarbanyu)). penambangan, sekaligus disertai

ENERGI DAN SUMBER Berdasarkan RPJMD Kabupaten Malang 9.


pengendalian yang ketat; dan
Pemanfaatan lahan bekas tambang yang

DAYA MINERAL Tahun 2021-2026, rencana pengelolaan kawasan


pertambangan meliputi:
merupakan lahan marginal
pengembangan komoditas lahan dan memiliki
untuk

2. Mineral Logam: • Mangan (Kecamatan 1. Wilayah Penambangan terbuka dilakukan nilai ekonomi seperti tanaman jarak pagar
Pertambangan adalah sebagian atau terhadap potensi tembang yang ada dan dan tanaman nilam.
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka Kalipare dan Kecamatan Sumbermanjing
Wetan); • Pasir besi (Kecamatan Gedangan dan terdapat hampir diseluruh wilayah
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral Kabupaten Malang;
atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, Kecamatan Donomulyo); dan • Emas
(Kecamatan Kalipare, Kecamatan Gedangan, 2. Aktivitas pertambangan dapat terjadi pada
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, berbagai fungsi kawasan dan penggunaan
penambangan, pengolahan dan pemurnian, Kecamatan Dampit, Kecamatan
Sumbermanjing Wetan). diatur sesuai aturan yang berlaku;
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca 3. Pengembangan kawasan pertambangan
tambang. 3. Mineral Bukan Logam dan Batuan:
• Fosfat (Desa Berbeg dan Sitiarjo, dilakukan dengan mempertimbangkan
Kabupaten Malang memiliki potensi potensi bahan galian, kondisi geologi dan
sumber daya mineral sebagai salah satu Kecamatan Sumbermanjing Wetan);
• Kalsit (Kecamatan Bantur dan Kecamatan geohidrologi dalam kaitannya dengan
penunjang pembangunan perekonomian di kelestarian lingkungan;
Kabupaten Malang. Pertambangan yang terdapat Sumbermanjing Wetan);
• Feldspar (Kecamatan Bantur, Kecamatan 4. Pengelolaan kawasan bekas penambangan
di Kabupaten Malang berupa pertambangan harus direhabilitasi/reklamasi sesuai
Galian B dan Galian C. Adapun potensi Pagak, Kecamatan Sumbermanjing
Wetan); dengan zona peruntukan yang ditetapkan,
pertambangan yang terdapat di Kabupaten dengan melakukan penimbunan tanah
Malang sebagai berikut: • Tanah liat (Kecamatan Sumberpucung,
Kecamatan Pagak, Kecamatan Bantur, subur dan/atau bahan-bahan lainnya,
1. Panas Bumi terletak di Area Gunung Arjuno sehingga menjadi lahan yang dapat
Welirang (Kecamatan Lawang, Kecamatan Kecamatan Dampit, Kecamatan Turen,
Kecamatan Lawang, Kecamatan digunakan kembali sebagai kawasan hijau,
Singosari, Kecamatan Karangploso) dan area ataupun kegiatan budidaya lainnya dengan
Songgoriti (Kecamatan Dau, Kecamatan Sumbermanjing Wetan);
• Kaolin (Kecamatan Kalipare, Kecamatan tetap memperhatikan aspek kelestarian
Pujon, Kecamatan Ngajum, Kecamatan lingkungan hidup;
Wonosari). Pagak, Kecamatan Sumbermanjing
Wetan, Kecamatan Dampit);

57 58
Tabel 7.1 Perkembangan Pertambangan Berdasarkan Jenis Tambang
Di Wilayah Kabupaten Malang Tahun 2017 s.d 2021
2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

NO KECAMATAN JENIS TAMBANG LUAS (Ha) JENIS TAMBANG LUAS (Ha) JENIS TAMBANG LUAS (Ha) JENIS TAMBANG LUAS (Ha) JENIS TAMBANG LUAS (Ha)

1 DONOMULYO PASIR BESI 21,61 PASIR BESI 31,65 PASIR BESI 31,65

2 AMPELGADING PASIR BESI 15,41 PASIR BESI 15,41 PASIR BESI 15,41 PASIR BESI 9,52 PASIR BESI 9,52

3 GEDANGAN PASIR BESI 118,04 PASIR BESI 30,33 PASIR BESI 30,33 PASIR BESI 19,37 PASIR BESI 19,37

4 SUMBERMANJING WETAN GAMPING 5,27 GAMPING 5 GAMPING 10,17 GAMPING 7,6 GAMPING 7,6

5 GEDANGAN GAMPING 0 GAMPING 0,59

6 SUMBERMANJING WETAN SILIKA 9,99 SILIKA 0

7 SUMBERMANJING WETAN PHIROPILIT 98,18 PHIROPILIT 64,14 PHIROPILIT 67,61 PHIROPILIT 25,76 PHIROPILIT 25,76

8 DAMPIT PHIROPILIT 16,5

9 BANTUR PHIROPILIT 1,05

10 TIRTOYUDO PHIROPILIT 17,86

11 GEDANGAN PHIROPILIT 2,6

12 SUMBERMANJING WETAN ZEOLIT 0 5,63

13 BANTUR KALSIT 63,11 KALSIT 0 KALSIT 63,11 KALSIT 16,49 KALSIT 16,49

14 AMPELGADING PASIR SUNGAI 1

15 WAJAK PASIR SUNGAI 5,53

16 TIRTOYUDO PASIR SUNGAI 0,15

17 AMPELGADING SIRTU 17,63 SIRTU 0 SIRTU 17,63

18 GEDANGAN SIRTU 6,13 SIRTU 0 SIRTU 6,13

19 PONCOKUSUMO SIRTU 5,68 SIRTU 2 SIRTU 5,68 SIRTU 4,45 SIRTU 4,45

20 TUMPANG SIRTU 1,31 SIRTU 1,31

21 PAKIS SIRTU 0,39 SIRTU 1,41

22 SINGOSARI SIRTU 16,44 SIRTU 1,34 SIRTU 15,7

23 LAWANG SIRTU 10,23 SIRTU 0 SIRTU 10,23

24 KASEMBON SIRTU 0,6 SIRTU 0,6

25 TUMPANG TANAH URUG 1,23 TANAH URUG 5

26 JABUNG TANAH URUG 0,97 TANAH URUG 1,98 TANAH URUG 13,56 TANAH URUG 10,22 TANAH URUG 10,22

27 KASEMBON TANAH URUG 0,57

28 KARANGPLOSO ANDESIT 44,12 ANDESIT 0 ANDESIT 44,12

29 GEDANGAN BATU KAPUR 0,92 BATU KAPUR 0,92

30 SINGOSARI BATU GUNUNG 2,62

LUAS PERTAMBANGAN 427,74 219,25 343,47 93,41 93,41

Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jatim (diolah)

59 60
Dusun Pecel Pitik Desa Pamotan Kecamatan Dusun Pecel Pitik Desa Pamotan Kecamatan
Dampit, air bersih dilayani oleh PDAM yang Dampit, air bersih dilayani oleh PDAM yang berasal
berasal dari Mata air Umbulrejo, dengan kualitas dari Mata air Umbulrejo, dengan kualitas baik, yang
baik, yang ditunjukkan oleh nilai DHL sebesar ditunjukkan oleh nilai DHL sebesar 198 mhos/cm
198 mhos/cm dan pH7, air berasa tawar, segar, dan pH7, air berasa tawar, segar, jernih, dan tidak
jernih, dan tidak berbau. Di samping dari air berbau. Di samping dari air PDAM, masyarakat juga
PDAM, masyarakat juga memanfaatkan air tanah memanfaatkan air tanah melalui sumur gali
melalui sumur gali sebagai sumber air bersih  sumur gali dengan kedalaman muka freatik
pula untuk memenuhi kebutuhan air rumah antara 3 hingga 10 meter, dan berkualitas
tangga. Salah satu contoh di dekat Bukit Pecel baik dengan nilai DHL sebesar 411 mhos/cm.
Pitik terdapat sumur gali dengan kedalaman Air PDAM dan air tanah berasa tawar, segar,
muka freatik 15 meter dari permukaan tanah, jernih, dan tidak berbau, sehingga sesuai
nilai DHL sebesar 536 mhos/cm, yang untuk keperluan rumah tangga.
menunjukkan air tanah berkualitas baik untuk  Pada satuan Ekoregion Wilayah Kepesisiran
keperluan air rumah tangga. Karst, sebagai contoh di Pantai Ngliyep,
 Pada satuan Ekoregion Dataran Fluvio- sumber air bersih berasal dari Mata air

BAB 8 vulkanik di sekitar Jalan Lingkar Barat


Kecamatan Kepanjen, air minum bersumber
Sumber Kemitiran yang berjarak ±3 km,
dengan kualitas baik yang ditunjukkan oleh

8
dari PDAM dengan kualitas baik yang nilai DHL sebesar 591 mhos/cm, air berasa
ditunjukkan oleh nilai DHL sebesar 350 tawar, segar, jernih, dan tidak berbau. Sumber
mhos/cm. Air tanah dari sumurgali air bersih lainnya dari air tanah sumur gali
SUMBER DAYA AIR digunakan untuk keperluan MCK, dengan
kedalaman muka freatik 22 meter, dasar
dengan kedalaman muka freatik 2 meter,
dasar sumur 3 meter, sehingga tebal air hanya
Sumber Daya Air adalah Sumber Air, dan Potensi sumber daya air sebagai sumber sumur 26 meter, sehingga tebal air 4 meter, 1 meter, nilai DHL sebesar 1.050 mhos/cm,
Daya Air yang terkandung di dalamnya, sedangkan air bersih masyarakat pada berbagai satuan dan nilai DHL sebesar 401 mhos/cm. Air dan air tanah berasa agak payau (potensi
air merupakan semua bentuk air yang terdapat ecoregion bentang alam di wilayah kajian sebagai tanah berasa tawar, segar, jernih, dan tidak intrusi air laut), kurang segar, jernih, dan
pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, berikut: berbau, sehingga sesuai untuk keperluan tidak berbau. Air dari sumber mata air
termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air  Pada satuan Ekoregion Kaki Gunung api Kawi rumah tangga. digunakan untuk keperluan rumah tangga
tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. di Desa Balesari Kecamatan Ngajum, sumber  Pada satuan Ekoregion Dataran Karst (memasakan dan minum), sedangkan air
Sumber Air merupakan tempat atau wadah air air bersih berasal dari Mata air Ubalan, yang Berombak, di Dusun Ngebul Kecamatan sumur gali hanya untuk MCK dan fasilitas
alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Kalipare Kabupaten Malang, air bersih wisata.
atas, ataupun di bawah permukaan tanah, Karakteristik air berkualitas baik yang bersumber dari air tanah melalui sumur gali  Pada satuan Ekoregion Perbukitan Struktural
sedangkan Daya Air adalah Potensi yang ditunjukkan oleh nilai daya hantar listrik yang digunakan untuk keperluan rumah Denudasional, sebagai contoh di Kecamatan
terkandung dalam air dan/atau pada sumber air (DHL) sebesar 201 mhos/cm, air berasa tangga, dengan kedalaman muka freatik Tirtoyudo, kebutuhan air bersih dilayani oleh
yang dapat memberikan manfaat ataupun tawar, segar, jernih, dan tidak berbau. mencapai 12 meter, dasar sumur 16 meter, PDAM dan swadaya masyarakat yang berasal
kerugian bagi kehidupan dan penghidupan Sementara di wilayah Desa Balesari yang sehingga tebal air 4 meter, kualitas air tanah dari Mata air Umbul Semeru di Desa
manusia serta lingkungannya. Pengelolaan lain,yaitu di Dusun Gendogo, air bersih baik dengan nilai DHL sebesar 650 mhos/cm, Jogomulyan, dengan kualitas baik yang
Sumber Daya Air Upaya yang dilakukan mulai dari bersumber dari Mata air Jodo yang dan pH 6. Air tanah berasa tawar, segar, jernih, ditunjukkan oleh nilai DHL sebesar 179
merencanakan, melaksanakan, memantau, dan dikelolasecara swadaya pula oleh dan tidak berbau, sehingga sesuai untuk mhos/cm, air berasa tawar, segar, jernih, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi masyarakat. Kualitas mata air baik dengan keperluan rumah tangga. Pada musim tidak berbau, sehingga sesuai untuk
nilai DHL sebesar 159 mhos/cm, air berasa kemarau air sumur tidak kering. keperluan rumah tangga.
sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air,
tawar, segar, jernih, dan tidak berbau.  Pada satuan Ekoregion Lembah atau Basin  Pada satuan Ekoregion Pegunungan
dan pengendalian daya rusak air yang didukung
 Mewakili satuan Ekoregion Lereng Gunung antar Perbukitan Karst, contoh di Desa Struktural Denudasional, sebagai contoh di
oleh Sistem Informasi Sumber Daya Air dan
api Arjuna di Sumber Brantas Bumiaji Kota Mulyosari Kecamatan Donomulyo, air bersih Desa Lebakharjo Kecamatan Ampelgading, air
Kelembagaan Pengelola Sumber Daya Air.
Batu, sumber air bersih berasal dari Mata air dilayani oleh PDAM yang sumber airnya bersih diusahakan secara swadaya
Sumber daya air merupakan kebutuhan Gunung Biru dengan sistem pengelolaan berasal dari Mata air Umbul Dandang. Mata masyarakat yang mengambil dari suatu mata
mendasar yang meliputi upaya penyediaan air swadaya oleh masyarakat. Kualitas airnya air ini berkualitas baik yang ditunjukkan oleh air dengan DHL sebesar 64,6 mhos/cm, air
baku untuk air minum, irigasi pertanian, usaha juga baik dengan nilai DHL 352 mhos/cm, air nilai DHL sebesar 628 mhos/cm dan pH 7. Di berasa tawar, segar, dingin, jernih, dan tidak
pertanian, peternakan, dan pembangunan. Air berasa tawar, segar, dingin, jernih, dan tidak samping bersumber dari PDAM, air bersih di berbau, yang menunjukkan kualitas air baik
merupakan sumber daya alam yang dapat berbau. daerah ini juga berasal dari air tanah melalui dan sesuai untuk keperluan rumah tang
menimbulkan konflik dalam pengelolaan dan  Di sekitar satuan Ekoregion Bukit Intrusif dan
pemanfaatannya. Dataran Kaki Gunung api Semeru, yaitu di

61 62
Tabel 8.1 Data Jumlah Sumber Daya Air Kabupaten Malang

 UPT SDA Ngantang meliputi Kecamatan


Kecamatan Sumberpuncung Kabupaten Ngantang, Kecamatan Pujon dan
Malang, yang terdapat pada satuan Ekoregion Kecamatan Kasembon; Jumlah
No Kecamatan Pemanfaatan sumber air
Dataran Fluvio Gunung api. Daerah tangkapan air  UPT SDA Kepanjen; meliputi Kecamatan Sumber Air
UPTD TUMPANG
Waduk Karangkates meliputi hamper seluruh Kepanjen, Kecamatan Kromengan, 1 Tumpang 13 mayoritas belum dimanfaatkan secara optimal
Ekoregion Bentang alam asal proses vulkanik di sisi Kecamatan Sumberpucung, Kecamatan 2 Jabung 21 dimanfaatkan untuk irigasi, air baku dan ada beberapa yang belum dimanfaatkan
barat, utara,dan timur Kabupapaten Malang, yaitu: Pagak, Kecamatan Kalipare, Kecamatan 3 Poncokusumo 24 dimanfaatkan untuk irigasi, air baku dan ada beberapa yang belum dimanfaatkan
4 Pakis 4 dimanfaatkan untuk irigasi, pariwisata dan ada beberapa yang belum dimanfaatkan
Gunung api Kawi, Butak, Kelud, Anjasmara, Donomulyo, Kecamatan Wagir dan
UPTD SINGOSARI
Arjuna, Bromo, Tengger dan Semeru; serta Kecamatan Pakisaji. 1 Lawang 17 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku dan ada beberapa yang belum
sebagian dari Ekoregion Perbukitan Karst yang  UPT SDA Bululawang meliputi Kecamatan dimanfaatkan
Bululawang, Kecamatan Tajinan, 2 Singosari 28 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku dan ada beberapa yang belum
ada di sisi selatan waduk. Waduk Karangkates dimanfaatkan
memiliki potensi Jasa Ekosistem untuk Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan 3 karangploso 16 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku dan ada beberapa yang belum
Penyediaan Air Bersih maupun pemanfaatan Tumpang, Kecamatan Wajak, Kecamatan dimanfaatkan
lainnya. Pada saat ini waduk telah dimanfaatkan Kepanjen dan Kecamatan Pakisaji; UPTD NGANTANG
1 Ngantang 81 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku dan ada beberapa yang belum
sebagai sumber air PDAM bagi Kabupaten Blitar  UPT SDA Ngajum meliputi Kecamatan
dimanfaatkan
dan sekitarnya, serta dimanfaatkan untuk usaha Ngajum, Kecamatan Wonosari, Kecamatan 2 Pujon 79 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku dan ada beberapa yang belum
perikanan (keramba dan jarring apung) yang Kromengan, Kecamatan Wagir, Kecamatan dimanfaatkan
Pakisaji dan Kecamatan Dau; UPTD NGAJUM
mencapai 200-an usaha. Selain itu air waduk juga 1 Wagir 22 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air  UPT SDA Gondanglegi meliputi Kecamatan belum dimanfaatkan
yang dikelola oleh PJB. Gondanglegi, Kecamatan Pagelaran, 2 Ngajum 23 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
Kecamatan Bantur, Kecamatan Gedangan, belum dimanfaatkan
3 Wonosari 41 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
Dalam pelaksanaan pengelolaan sumber Kecamatan Bululawang dan Kecamatan belum dimanfaatkan
daya air Kabupaten Malang, Dinas Pekerjaan Tajinan. 4 Kromengan 14 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
Umum dan Sumber daya air membentuk Unit  UPTSDA Turen meliputi Kecamatan Turen, belum dimanfaatkan
5 Dau 2 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
Pelaksana Teknis Sumber Daya Air yang Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan belum dimanfaatkan
selanjutnya disingkat UPT SDA merupakan unsur Wajak, Kecamatan Dampit, Kecamatan 6 Pakisaji 8 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
pelaksana sebagian tugas teknis operasional Pagelaran dan Kecamatan Poncokusumo belum dimanfaatkan
UPTD KEPANJEN
dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas. UPT  UPT SDA Dampit meliputi Kecamatan
1 Kepanjen 16 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
SDA terdiri dari: Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo; belum dimanfaatkan
 UPT SDA Singosari meliputi Kecamatan Kecamatan Wajak, Kecamatan Dampit, 2 Sumberpucung 11 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
Karangploso, Kecamatan Singosari, Kecamatan Sumber Manjing Wetan; belum dimanfaatkan
3 Donomulyo 77 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
Kecamatan Lawang; dan Kecamatan Pakis.; Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Bantur belum dimanfaatkan
 UPT SDA Tumpang meliputi Kecamatan dan Kecamatan Gedangan. 4 Kalipare 36 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
Tumpang, Kecamatan Pakis, Kecamatan belum dimanfaatkan
5 Pagak 32 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
Jabung dan Kecamatan Poncokusumo.
belum dimanfaatkan
UPTD GONDANGLEGI
1 Gondanglegi 6 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
belum dimanfaatkan
2 Bantur 25 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
belum dimanfaatkan
3 Gedangan 12 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
belum dimanfaatkan
4 Pagelaran 12 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
belum dimanfaatkan
5 Bululawang 8 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
belum dimanfaatkan
UPTD TUREN
1 Turen 21 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
belum dimanfaatkan
2 Wajak 8 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
belum dimanfaatkan
3 Dampit 21 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
belum dimanfaatkan
4 Ampelgading 24 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
belum dimanfaatkan
5 Tirtoyudo 14 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
belum dimanfaatkan
6 Sumbermanjing 17 dimanfaatkan untuk irigasi, air minum, air baku, air bersih dan ada beberapa yang
Wetan belum dimanfaatkan

63 Sumber: Dinas PU SDA (diolah) 64


PENUTUP
Pengelolaan sumber daya alam seharusnya bagi kelangsungan kehidupan umat manusia. Oleh peranserta masyarakat dalam pemeliharaan juga perlu mendapat perhatian karena dapat
mengacu kepada aspek konservasi dan pelestarian karena itu pembangunan tidak hanya lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. berpotensi mempercepat terjadinya kerusakan
lingkungan. Sumber daya alam dan lingkungan memperhatikan aspek ekonomi tetapi juga Peranan pemerintah daerah sangat diperlukan sumber daya alam, termasuk kerusakan hutan
hidup merupakan sumber yang penting bagi memperhatikan aspek etika dan sosial yang dalam perumusan kebijakan pengelolaan sumber lindung, pencemaran udara, hilangnya
kehidupan umat manusia dan makhluk hidup berkaitan dengan kelestarian serta kemampuan daya alam terutama dalam rangka perlindungan keanekaragaman hayati, kerusakan konservasi
lainnya. Sumber daya alam menyediakan sesuatu dan daya dukung sumber daya alam. dari bencana ekologis. alam, dan sebagainya.
yang diperoleh dari lingkungan fisik untuk Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan Sejalan dengan otonomi daerah, kontrol
memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, hidup menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam
sedangkan lingkungan merupakan tempat dalam pembangunan agar tercipta keseimbangan dan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup
arti luas bagi manusia dalam melakukan kelestarian fungsi sumber daya alam dan merupakan hal yang penting. Dengan demikian
aktifitasnya. lingkungan hidup sehingga keberlanjutan hak dan kewajiban masyarakat untuk
Eksploitasi sumber daya alam yang hanya pembangunan tetap terjamin. memanfaatkan dan memelihara keberlanjutan
berorientasi ekonomi hanya membawa efek positif Pemanfaatan sumber daya alam sumber daya alam dan lingkungan harus dapat
secara ekonomi tetapi menimbulkan efek negatif seharusnya memberi kesempatan dan ruang bagi dioptimalkan. Kemiskinan akibat krisis ekonomi

Buku Profil
Sumber Daya Alam
Kabupaten Malang

65 66
Malang Makmur

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAGIAN SUMBER DAYA ALAM


Jl. Panji No.158, Penarukan, Kec. Kepanjen, Kabupaten Malang

©2022

Anda mungkin juga menyukai