Oleh :
AMUNANSAR
0113 355 2012
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Direktur Program Pascasarjana
Manajemen Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
The results show On the second cycle performed with 1 x meetings, success
has reached its intended target because the moral creed of learning activities
Based on data from the second cycle of learning outcomes, the research
improve student learning outcomes implementation of cooperative learning
model type stand against the moral creed of learning outcomes fifth grade
students of madrasah cinnong, sub district Lappariaja bone has been
successful.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur hanya kepada Allah Swt, shalawat
Muhammad saw, para sahabat dan orang tuanya. Hasil penelitian yang
disusun dalam bentuk tesis ini, merupakan upaya maksimal, namun masih
dalam bentuk yang sederhana. Oleh karena, itu diharapkan koreksi dan
saran yang konstruktif dari pembaca dalam usaha perbaikan dan terutama
sehingga tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi dari
dan motivasi serta koreksi kepada penulis dalam penyusunan tesis ini,
dorongan dan iringan doanya. Istri dan Anak-anak’ku yang selalu memberi
v
Seluruh teman serta semua pihak yang tidak memungkinkan
balasan yang berlipat ganda dari Allah Swt, Semoga tesis ini dapat
Penulis,
Amunansar
Nim : 0113 355 2012
vi
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… ii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS…………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… v
ABSTRAK ………………………………………………………………………. vi
ABSTRACT……………………………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………. 7
C. Tujuan Penelitian………………………………………….. 7
D. Manfaat Penelitian ………………………… 7
2. Keadaaan Guru................................................................. 60
vii
4. Hasil Tindakan Siklus I........................................................63
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 80
LAMPIRAN – LAMPIRAN....................................................................... 83-144
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
hal itulah, maka pendidikan merupakan sebuah proses yang sangat vital
perkembangan zaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Sejak
dari awal pendidikan Islam, yang masih berupa pesantren tradisional hingga
Tinggi Islam sampai Universitas Islam, semua tak luput dari dinamika dan
1
2
sempurna akhlaqnya. yang nampak dan sejalan dengan misi kerasulan Nabi
depan suatu bangsa karena kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh
kehidupan yang cerdas, damai, dan demokratis. Oleh karena itu pembaruan
moral maupun social agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk
social.
maka diyakini dapat meningkatkan hasil belajar dengan baik. Namun pada
kenyataanya belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini diungkapkan
siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan sendiri dan kerja sama
besar hanya pada faktor ingatan siswa, 2) Masih sangat kurang kegiatan
kelas V hanya 9 atau 45 % siswa yang mampu mencapai hasil belajar sesuai
KKM. Berarti masih ada 11 siswa atau 55 % siswa yang hasil belajarnya
jalan keluar. Jika masalah di atas tidak diatasi dan dibiarkan berlarut-larut,
kreativitas siswa, terlebih lagi akan berdampak buruk bagi kemajuan hasil
bejana kosong yang siap diisi oleh guru, guru menguasai siswa, dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat
tipe STAD dapat meningkatkan proporsi jawaban siswa pada tes hasil
belajar.
6
digunakan selama ini. Selain itu, Davidson (Asma, 2006: 26) menyimpulkan
bahwa:
tipe STAD dapat menjadi salah satu alternative atau solusi yang tepat
B. Rumusan Masalah
apakah hasil belajar terhadap akidah akhlak pada siswa kelas V madrasah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoretis
di madrasah ibtidaiyah.
2. Manfaat Praktis
Islam.
BAB II
A. Kajian pustaka
a. Pembelajaran koperatif
Belajar kooperatif menurut Davidson dan Kroll (Asma, 2006: 11) adalah:
membantu untuk mempelajari suatu materi”. Hal ini serupa dengan yang
kooperatif adalah metode belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil,
9
10
kooperatif belum selesai jika masih ada salah satu anggota kelompoknya
kecil yang terdiri atas 4-5 orang siswa. Dalam pembentukan kelompok kecil
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru yaitu adanya perbedaan
Selain itu pula, perbedaan suku, ras, budaya, dan jenis kelamin. Hal ini
sejalan dengan pendapat Wena (2009: 12) yang menyatakan bahwa “di
biasanya terdiri atas 4-5 siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda,
menyatakan bahwa:
dengan baik dan melancarkan peranan hubungan kerja dan tugas. Peranan
11
perbedaan individu.
Lebih lanjut Bennet dan Jacobs (Asma, 2006: 17) menjelaskan bahwa:
berikut:
bawah maupun kelompok atas. Siswa kelompok atas menjadi tutor bagi
siswa kelompok bawah. Dalam proses tutor ini siswa kelompok atas
tertentu.
belakang dan kondisi untuk saling tergantung satu sama lain atas tugas-
beragam budayanya.
kooperatif yaitu: “prinsip siswa belajar aktif (student active learning), belajar
15
learning)”.
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
masyarakat dan sifat gotong royong hendaknya dijadikan suatu prinsip yang
peserta didik.
kelas, sehingga guru menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana
yang banyak digunakan. model STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan
tetap yaitu:
(a) bahan pelajaran yang disajikan oleh guru dan siswa harus
mencurahkan perhatiannya, (b) belajar dalam kelompok,
dengan dipandu oleh lembaran kegiatan siswa untuk
menuntaskan materi pembelajaran, (c) kuis, siswa mangerjakan
secara individu, (d) skor- skor peningkatan individu, dan (e)
penghargaan kelompok, memberi penghargaan kepada
kelompok yang berhasil mencapai skor yang tertinggi, skor
kelompok dihitung berdasarkan skor dasar anggota kelompok.
(Masniladevi, 2003: 9)
1) Materi
Menempatkan siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari empat dan lima
dibagi menjadi lima bagian. Kemudian diambil satu siswa dari tiap
materi oleh guru. Sebelum penyajian materi ini, guru dapat memulai dengan
tugas, dan lembar kunci jawaban masing-masing dua lembar untuk setiap
Lembar kegiatan dan lembar tugas diserahkan pada saat kegiatan kelompok,
menjelaskan tahapan dan fungsi belajar kelompok dari tipe STAD. Setiap
setiap kelompok. Pada tahap kegiatan ini, diharapkan terjadi interaksi antar
Pada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kerja kelompok dengan
dan menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara
menjawab soal tes sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam tahap ini
sebagai berikut:
berikut:
2. Hasil Belajar
sadar yang dilakukan oleh seseorang atau individu yang melibatkan unsur
jasmani dan rohani untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan
Dari pengertian diatas, ada hal yang harus digaris bawahi, yaitu
laku sebagai akibat belajar yang mencakup aspek kognitif, efektif dan
psikomotor (Sudjana, 1989). Ketiga bidang hasil belajar tersebut tidak berdiri
dan evaluasi.
pemeran.
Perubahan yang terjadi itu akibat dari kegiatan belajar. Yang telah
dilakukan oleh individu. Perubahan ini adalah hasil yang telah dicapai dari
‘perubahan’ harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari
dalam individu maupun luar individu. Namun, proses disini tidak dapat dilihat
karena bersifat psikologis. Hanya saja dapat dilihat ketika seorang telah
berhasil dalam belajar. Oleh karena itu, proses telah terjadi dalam diri
Hasil belajar juga sering disebut prestasi belajar yang diperoleh dari
peristiwa atau proses belajar yang terungkap melalui evaluasi belajar. Hasil
untuk belajar dan relatif terhadap bakat pada suatu bidang studi, disamping
itu dipengaruhi pula oleh beberapa hal yaitu minat, sikap, perhatian dan
segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental
adalah :
melalui cara yang tepat. Dengan dmikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan
dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh lainnya. Namun bila
dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ
manusia.
2) Motivasi
di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga
26
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang
berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan
sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu
karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi
dari luar(ekstrinsik).
a. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
b. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan
e. Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu
pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orang tua, dan lain
dipelajaranya.
studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika jurusan atau bidang
3) Sikap
relative tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebaginya, baik secara
belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang professional dan
yang dia punya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat
29
siswa bahwa bidang studi yang dipelajari bermanfaat bagi diri siswa.
4) Bakat
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu
berhasil.
Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk
Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap
individu, maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan
memahami bakat yang dimilki oleh anaknya atau peserta didiknya, anatara
5) Perhatian
perhatian intensif dalam belajar akan memetik hasil yang lebih baik.
belajar. Perhatian intensif subjek didik ini dapat dieksloatasi sedemikian rupa
yang spontan dari subjek didik. Perhatian yang spontan dimaksudkan adalah
mengetahui apa yang terjadi di balik keributan di samping rumah, dan lain-
spontan cendrung menghasilkan ingatan yang lebih lama dan intensif dari
6) Pengamatan
dalam individu subjek didik, dan karena itu pengamatan penting artinya bagi
pembelajaran.
7) Ingatan
ingatan, yakni (1) menerima kesan, (2) menyimpan kesan, dan (3)
sebagainya kesannya akan lebih dalam pada subjek didik. Di samping itu,
8) Berfikir
Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan
perngertian. Dari gambaran ini dapat dilihat bahwa berfikir pada dasarnya
lahir dalam keadaan normal akan dengan sendirinya memiliki kemampuan ini
dengan tingkat yang reletif berbeda. Jika demikian, yang perlu diupayakan
secara mandiri.
9) Motif
menyelesaikan satu tugas dengan baik. Motif semacam ini sering disebut
motif ekstrensik. Tetapi tidak jarang pula motif tumbuh di dalam diri subjek
didik sendiri yang disebut motif intrinsik. Misalnya, seorang subjek didik
34
gemar membaca karena dia memang ingin mengetahui lebih dalam tentang
sesuatu.
Dalam konteks belajar, motif intrinsik tentu selalu lebih baik, dan
biasanya berjangka panjang. Tetapi dalam keadaan motif intrinsik tidak cukup
kompetitif di antara individu maupun kelompok subjek didik. Suasana ini akan
yakni menghadirkan grafik prestasi individual subjek didik. Melalui grafik ini,
temannya. Dengan melihat grafik ini, subjek didik akan terdorong untuk
3. Akidah akhlak di MI
َ
Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [- ُﯾَﻌْ ﻘِد-ﻋَﻘ َد
menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan
diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak
35
muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegangi oleh setiap
tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi,
akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara
spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak
yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila
Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan
Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Qur’an dan.
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits
atau Sunnah Rasul. Untuk memahami Al Qur’an lebih terinci, umat Islam
Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan dimengerti oleh setiap
ibadah lainnya, dianggap oleh mereka sebagai perkara pribadi yang tak perlu
bahwa teguran hanyalah untuk pelaku tindak kriminal, koruptor dan orang
yang mengambil hak orang lain atau orang yang menyakiti tetangga.
َ ون ٰ َذ ِﻟ
ﻚ ﻟِ َﻤﻦ ﯾَ َﺸﺎٓ ۚ ُء َو َﻣﻦ ﯾ ُۡﺸ ِﺮ ۡك َ إِ ﱠن ٱ ﱠ َ َﻻ ﯾَ ۡﻐﻔِ ُﺮ أَن ﯾ ُۡﺸ َﺮ
َ ك ﺑِ ِﮫۦ َوﯾَ ۡﻐﻔِ ُﺮ َﻣﺎ ُد
١١٦ ﺿ ٰﻠَ ۢ َﻼ ﺑَ ِﻌﯿﺪًاَ ﺿ ﱠﻞ َ ﺑِﭑ ﱠ ِ ﻓَﻘَ ۡﺪ
(sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik itu
38
Kaum mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik
kita bersemangat dan berusaha menghiasi diri dengan akhlak mulia dalam
ketika kita harus melawan hawa nafsu, akan tetapi hendaknya kita
dengan lapang dada dan penuh suka cita dan bukan mengharap
penilaian manusia.
Allah dengan kesabaran menjalani takdir tersebut karena dibalik hal itu
tentunya Allah menyimpan hikmah yang besar dan tujuan yang terpuji.
4. Pembelajaran Akhlak
a. Pengertian akhlak
39
Ajaran akhlak dalam Islam berumber dari wahyu Illahi yang termasuk
dalam Al-quran dan sunnah. Akhlak dalam Islam bukanlah moral yang
yang mutlak untuk memperoleh kebahagian di dunia ini dan di akhirat kelak.
harus disesuaikan dengan suatu kondisi dan situasi, tetapi akhlak yang
benar-benar memiliki nilai yang mutlak, nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan
tercela berlaku kapan saja, dimana saja dalam segala aspek kehidupan tidak
kebaikan yang di ajarkan oleh Alquran dan Sunnah, dua sumber akhlak
sebagai makhluk terhormay sesuai dengan fitrahnya itu. Hati nurani / fitrah
dalam bahasa Alquran memang dapat menjadi ukuran baik dan buruk karena
Namun fitrah manusia tidak selalu terjamin dapat berfungsi dengan baik
dikembangkan.
dapat lagi melihat kebenaran, oleh sebab itu ukuran baik dan buruk tidak di
harus dikembalikan kepada penilaian syara’ yaitu Alquran dan Hadits. Semua
karena kudua-duanya berasal dari sumber yang sama yauti Allah SWT.
Demikian juga halnya dengan akal pikiran. Ia hanya lah salah satu
hanya bersifat spekulatif dan subjektif. Demikanlah tentang hati nurani dan
akal pikiran.
Di samping istilah akhlak juga di kenal istilah etika dan moral. Ketiga
istilah itu sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan
41
akal pikiran, dan bagi moral standarnya adalah adat kebiasaan yang umum
berlaku di masyarakat.
Secara etimologi akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabi’at. Sinonim kta akhlak
adalah budi pekerti, tata krama, sopan santun, moral dan etic. (yunahar,
1999).
akhlak / khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga
dari luar.
a. Persiapan pembelajaran
3) Menentukan skor dasar siswa. Skor dasar siswa diambil dari hasil
4) Membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari empat dan lima
b. Penyajian materi
oleh wakil dari setiap kelompok. Pada tahap kegiatan ini, diharapkan terjadi
secara bergantian. Pada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kerja
kesalahan-kesalahan.
Hasil tes ini akan mempengaruhi skor kelompok. Dalam tahap ini, siswa tidak
untuk kelompok sesuai dengan kemajuan yang dicapai dalam tes, dibanding
a. Penghargaan kelompok
Setelah skor tes ditentukan, dan skor kelompok sudah dihitung, maka
kelompok baik.
B. Kerangka pikir
contoh-contoh yang ril bagi peserta didik, (2) Guru dalam menyajikan materi
materi yang diajarkan, (3) Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa
kepada Allah (4) Guru tidak menggunakan alat peraga atau media dalam
digiring pada situasi nyata. Akibatnya, hasil belajar rendah yakni dibawah
Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir ini dapat dilihat pada bagan halaman
berikut :
Faktor
d. Guru Faktor Siswa
1. Guru
e. dalam mengajarkan tentang 1. Siswa tidak mendapatkan
akhlak kurang memberikan kesempatan mengamati dengan
f.
contoh-contoh yang ril bagi baik penjelasan guru tentang
g.
peserta didik.
h. menggunakan metode akidah akhlak,
2. Hanya
i.
ceramah. 2. Siswa merasa bosan mengikuti
j.
3. Kurang memberikan kesempatan pelajaran
k. berdiskusi dan bekerjasama.
untuk 3. Siswa tidak diberikan
4. Kurang menggunakan alat peraga kesempatan berdiskusi
dalam pembelajaran 4. Siswa tidak digiring pada situasi
nyata.
C. Hipotesis tindakan
47
BAB III
48
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Kabupaten Bone.
48
2. Jenis Penelitian
49
laporan.
mempunyai 4 ciri pokok yaitu: “(1) bersifat kolaboratif, (2) berfokus pada
berkolaborasi”.
yang khas dari penelitian tindakan kelas yakni tindakan-tindakan (aksi) yang
tindakan kelas merupakan sebuah siklus atau proses daur ulang yang terdiri
B. Fokus Penelitian
laku sebagai akibat belajar yang mencakup aspek kognitif, afektif dan
siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis
3. Setting Penelitian
dukungan dari Kepala Sekolah dan guru terhadap penelitian ini; 4) muda
dijangkau peneliti.
51
4. Subjek Penelitian
siswa, dengan rincian 6 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki. Dari 12 siswa
ini, baru 9 (45%) siswa berkemampuan memenuhi KKM dan 11 (55 %) siswa
D. Rancangan Tindakan
5. Tahap perencanaan
kelas.
3. Tahap Observasi
lain yang diberikan oleh guru, sedangkan aktivitas guru yang perlu diamati
4. Tahap Refleksi
menganalisis data-data yang diperoleh dari observasi dan tes. Tahap refleksi
setiap refleksi pada setiap siklus merupakan tindakan pada siklus berikutnya
Bagan 3.1: Alur dan tahap dalam penelitian tindakan kelas (PTK)
Untuk mengumpulkan data pada penelitian ini maka dilakukan tes dan
6. Tes
dilaksanakan dalam penelitian ini adalah: (1) tes pada awal penelitian
55
akhalak; (2) tes pada akhir setiap tindakan yang dilakukan untuk
tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pokok bahasan
7. Observasi/pengamatan.
dengan berbagai cara. Hal ini berarti pengamatan dilakukan secara terus-
dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992), yang terdiri dari tiga tahap
a. Mereduksi Data
sumber, yaitu data hasil tes, wawancara, pengamatan dan catatan lapangan.
b. Penyajian Data
sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga dapat
yang telah disajikan dan merupakan pengungkapan akhir dari hasil tindakan.
3. Indikator keberhasilan
Dari segi proses ditandai oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
hasil belajar siswa terhadap Akidah Akhlak adalah sesuai dengan kriteria
berikut:
kriteria keberhasilan penelitian ini dilihat dari hasil belajar siswa terhadap
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian.
yang berusia masih cukup mudah, yang dilatar belakangi oleh kebutuhan
didirikan pada tahun 1981. Dengan luas area 18.694 bujur sangkar, dan
ditempati belajar pada tahun 1981, meskipun sarana dan prasarananya jauh
tujuh kali pergantian, yang dimulai pada tahun 1981 sampai tahun ajaran
sekarang. Kepala sekolah yang pertama adalah Muh. Jabir, pada Tahun
1981 samapai Tahun 1992, ke Dua Abd. Kadir, pada Tahun 1992 sampai
empat H. Yahya, 2006 samapai 2007, ke Lima A. Nasir, Tahun 2007 sampai
59
60
wawasan khusus "live skill" mengabdikan diri terhadap daerah, bangsa dan
tekhnologi, sikap, keterampilan, serta Iman dan Takwa secara demokratis adil
besar peran dan andilnya bagi pendidikan dan pembinaan generasi muda
berkualitas dari segi intelektual maupun dari segi mental spiritual dalam
2. Keadaan Guru
membantu proses perkembangan muridnya, dalam hal ini guru tidak hanya
kematangan yang sempurna, selain itu juga Guru menurut paradigma baru ini
bukan hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi juga sebagai motivator dan
Sehingga hal ini berarti bahwa pekerjaan guru tidak dapat dikatakan sebagai
predikat seorang guru hanya dapat dimiliki oleh orang-orang yang benar-
ini terdapat kesesuaian dengan hadits Nabi saw, bahwa setiap segala urusan
pendidikan tidak akan dapat tercapai, karena guru sebagai pembawa arah
(Poedjawijatno,1995:23).
62
orang, 7 Orang sebagai guru tetap yang terdiri dari 1 orang laki-laki
tabel berikut :
guru kelas V dalam menetapkan jadwal tes awal dan rencana penelitian.
Dalam diskusi antara peneliti dan guru kelas V disepakati bahwa tes
awal diikuti oleh semua siswa kelas V ibtidaiyah al-abrar cinnong, kecamatan
September 2014 peneliti membicarakan hasil tes awal dengan guru kelas
kooperatif .
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
thayyibah (sholawat Nabi ), AL- Asma al – Husna (Al - Baqii dan Al Bashir
dengan kompetensi dasar Mengenal Allah melalui sifat – sifat Allah yang
1) Kegiatan awal
2) Kegiatan Inti
(1) Membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari empat dan lima
Asmaul husnah
oleh wakil dari setiap kelompok. Pada tahap kegiatan ini, diharapkan terjadi
secara bergantian. Pada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kerja
kesalahan-kesalahan.
Hasil tes ini akan mempengaruhi skor kelompok. Dalam tahap ini, siswa tidak
untuk kelompok sesuai dengan kemajuan yang dicapai dalam tes, dibanding
Setelah skor tes ditentukan, dan skor kelompok sudah dihitung, maka
kelompok baik.
3) Kegiatan akhir
menunjukkan bahwa siswa dapat menjelaskan jawaban pada LKS dan tes
formatif dengan benar. Meskipun pada saat pelaksanaan tes ada 4 siswa
menyadari letak kesalahan yang dilakukannya. Selain itu juga, pada hasil itu
a. Observasi
tindakan dan setelah tindakan. Fokus pengamatan adalah perilaku guru dan
yang dilakukan.
b. Refleksi
hasil belajar siswa terhadap Akidah Akhlaq pkok bahasan asmaul husnah.
Seluruh data yang direkam melalui tes, dan observasi, setelah disusun dan
memperoleh nilai 60 keatas (hasil tes siklus I). Sedangkan dalam diskusi
pembelajaran masih belum berhasil. Hal ini berarti bahwa pembelajaran tidak
yang ada serta hasil tes siklus I yang belum mencapai indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan maka materi ini perlu diulang pada tindakan siklus II
a. Perencanaan tindakan
Husna (Al - Baqii dan Al Bashir dengan kompetensi dasar Mengenal Allah
shalawat.
b. Pelaksanaan kegiatan
1) Kegiatan awal
yang dicapai.
siswa.
2) Kegiatan Inti
a) Persiapan Pembelajaran
(1) Membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari tiga dan empat
b) Penyajian materi
pada siswa tentang materi ini untuk dipelajari. Kemudian mengingatkan siswa
oleh wakil dari setiap kelompok. Pada tahap kegiatan ini, diharapkan terjadi
secara bergantian. Pada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kerja
kesalahan-kesalahan.
Hasil tes ini akan mempengaruhi skor kelompok. Dalam tahap ini, siswa tidak
untuk kelompok sesuai dengan kemajuan yang dicapai dalam tes, dibanding
f) Penghargaan kelompok
Setelah skor tes ditentukan, dan skor kelompok sudah dihitung, maka
kelompok baik.
3) Kegiatan akhir
Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (shalawat Nabi). Oleh karena itu,
c. Hasil Observasi
tindakan dan setelah tindakan. Fokus pengamatan adalah perilaku guru dan
75
yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran
akan dicapai.
siswa .
berbeda.
5) Masih banyak siswa yang ribut dan sibuk bermain dengan temannya
d. Refleksi
belajar siswa terhadap Akhlak kepada Allah. Seluruh data yang direkam
yang dilakukan.
ditetapkan sudah tercapai yakni ada 10 siswa yang mencapai nilai paling
rendah 60 atau ketuntasan belajar mencapai 65%. Ditinjau dari hasil diskusi
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
masyarakat dan sifat gotong royong hendaknya dijadikan suatu prinsip yang
orang lain, tidak bersifat kompetitif, dan tidak memiliki rasa dendam.
78
kelas, sehingga guru menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana
peningkatan hasil belajar siswa terhadap akidah akhlak dari siklus ke siklus
signifikan.
pembelajaran yang belum dilaksanakan oleh guru dan siswa. Hal tersebut
berdampak pada siswa dalam memahami materi belum sesuai dengan yang
jawabannya dari soal yang diberikan secara tulisan, belum sesuai dengan
79
yang ada pada tes formatif secara klasikal mencapai rata-rata 48,00
pembelajaran koperatif tipe STAD. Tindakan siklus II ini, tingkat hasil belajar
siswa secara tulisan yang ada pada tes formatif siklus II secara klasikal
30%.
terhadap hasil belajar akidah akhlak pada siswa kelas V madrasah ibtidaiyah
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
80
81
.
82
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Bahri, Saiful, 2002, Psikologi Belajar, Jakarta PT. Bulang Bintang
82
83
Lampiran 1
Nama Siswa : ……………………..
Kelas : ……………………..
Kunci jawaban:
Rambu-rambu penskoran:
Lampiran 2
DATA HASIL TES AWAL
Hasil tes
No Skor soal
Nama siswa Jumlah Ket.
. 1 2 3 4
(20) (20) (30) (30)
1. NIRWANZAH 20 20 15 0 55 Tidak tuntas
2. MUH.SYUKRI 0 0 15 0 15 Tidak tuntas
3. SARI GUSTI WANDA 10 0 15 0 60 Tidak tuntas
4. MIMI ASTI ANATA 20 0 15 0 35 Tidak tuntas
5. SUSIANTI 20 20 15 0 55 Tidak tuntas
6. NURFASILA 20 20 15 0 55 Tidak tuntas
7. EDI SUPRIANTO 10 20 30 0 60 Tuntas
8. SYAHRUL 20 20 30 0 70 Tuntas
9. ANDHIN AFDHAL 20 20 15 15 70 Tuntas
10. OGI 0 0 15 15 30 Tidak tuntas
11. NISDA 10 20 30 5 65 Tuntas
12 IRSAM
Jumlah 570
Rata-rata Kelas 52
Tidak
% Ketuntasan belajar % 47,50 %
tuntas
88
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Standar Kompetensi
1. Memahami Kalimat thayyibah (sholawat Nabi ), AL- Asma al –
Husna (Al - Baqii dan Al Bashir )
B. Kopetensi dasar
1.2 Mengenal Allah melalui sifat – sifat Allah yang terkandung
dalam Al – Husna (Al –Baqii dan AL- Bashir)
C. Indikator
Mendefinisikan Asmaul Husna Al Baqii dan Al Bashir
Melafalkan Asmaul Husna Al Baqii dan Al Bashir
Mengartikan Asmaul Husna Al Baqii dan Al Bashir
Menunjukkan hikma membaca Asmaul Husna
Menunjukkan contoh bahwa Allah bersifat Al Baqii dan Al
Bashir
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian Asmaul Husna Al Baqii
dan Al Bashir
Siswa dapat menulis arti dan menghafalkan Asmaul Husna
Al Baqii dan Al Bashir
Siswa dapat menyebutkan beberapa bukti Allah bersifat Al
Baqii dan Al Bashir
E. Materi Pembelajarn
Asmaul Husna (Al Baqii dan Al Bashir)’’ Pengertian dan
Hikmah Asmaul Husna Al Baqii dan Al Bashir , Bukti sifat Al
Baqii dan Al Bashir
F. Metode Pembelajaran
Obsever Peneliti
Mengetahui
Kepala Sekolah
Ardin, S.Pd.I
92
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Standar Kompetensi
1. Memahami Kalimat thayyibah (sholawat Nabi ), AL- Asma al –
Husna (Al - Baqii dan Al Bashir )
B. Kopetensi dasar
1.2 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (shalawat Nabi
C. Indikator
Menunjukkan pengertian shalawat Nabi
Melafalkan kalimat Thayyibah
Menjelaskan mamfaat mengucapkan shalawat nabi
Menunjukkan contoh menggunakan lafadz kalimat tayyibah
Mengucapkan shalawat nabi ketika mendengar nama Nabi
Muhammad disebut
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian shalawat nabi
Siswa dapat menulis arti dan menghafalkan kalimat
thayyibah
Siswa dapat menyebutkan keutamaan dan mamfaat membaca
shalawat
Karakter siswa yang diharapkan :
Religius ,jujur , Toleransi ,Disiplin ,Kerja keras ,Kreatif,
Demokratif ,Rasa Ingin Tahu ,Gemar membaca ,Peduli
lingkungan ,Peduli Sosial ,Tanggung jawab ,menghargai
teman
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil ,Berani mengambil Resiko,
Percaya diri ,Keorisinilan , Berorientasi ke masa depan
93
I. Materi Pembelajarn
Kalimat thayyibah ,pengertian shalawat, mamfaat membaca
shalawat,contoh penggunaan shalawat.
J. Metode Pembelajaran.
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan
pembelajaran terutama untuk kegiatan awal :
Tanya Jawab tentang Kalimat Thayyibah Sholawat Nabi yang
siswa ketahui
Diskusi atau berkelompok
Obsever Peneliti
Ardin, S.Pd.I
95
Lampiran 5
Waktu : 15 menit
Kelompok :
Petunjuk:
1. Jawablah pertanyaan di bawah dan kerjakan secara berkelompok.
2. Tanyalah hal-hal yang belum kamu mengerti kepada teman kelompokmu
yang sudah mengerti!
Asmaul Husnah
Tujuan
Siswa dapat memahami makna Asmaul Husna Al Baqii dan Al Bashir dan
keutamaan salawat nabi.
Langkah kerja
1. Setiap siswa Membaca dan menghayati arti dari asmaul husna dan
keutamaan shalawat nabi
2. Setiap siswa dalam kelompok memberikan masukan apa yang di pahami
tentang asmaul husnah dan shalawat nabi
3. Setiap siswa beratnggung jawab dalam satu pertanyaan dalam
kelompoknnya.
Lembar jawaban :
1. halawat menurut bahasa : Ada dua makna, Do'a dan mendo'akan agar
diberkahi Ibadah
2. shalawat adalah pujian kepada nabi nabi
3. Syahadatain
Lampiran 6
DAFTAR NILAI SISWA HASIL LKS SIKLUS I
7 NIRWANZAH 15 15 15 5 5 5 60 Tuntas
8 SYAHRUL
III
9 OGI
.
10 NISDA Tidak
10 10 10 5 5 5 45
11. ANDHIN AFDHAL tuntas
IV
12. IRSAM
235
Lampiran 7
LEMBAR TES FORMATIF
Siklus I
Jawab: a)……………………………
b)……………………………..
c)…………………………….
d) …………………………….
Jawab: a)……………………………………………………………………
b)……………………………………………………………………
c)…………………………………………………………………
d)…………………………………………………………………
Jawaban
1. a. Ar-rahman
b. Ar- rahim
c. Al-Kuddus
d. Al-zabba
3. Tujuan asmaul haq ada 4 ( empat ) yaitu:
a. mendekatkan diri kepada Alloh
b. mohon ridho kepada Alloh
99
Rambu-rambu penskoran:
Obsever Peneliti
Lampiran 8
Hasil tes
Skor soal
No. Nama siswa Jumlah Keterangan
1 2
(40) (60)
1. NIRWANZAH 40 5 45 Tidak tuntas
2. MUH.SYUKRI 20 20 40 Tidak tuntas
3. SARI GUSTI WANDA 20 5 25 Tidak tuntas
4. MIMI ASTI ANATA 30 20 64 Tuntas
5. SUSIANTI 30 5 35 Tidak tuntas
6. NURFASILA 30 20 60 Tidak tuntas
7. EDI SUPRIANTO 40 5 72 Tuntas
8. SYAHRUL 30 20 50 Tidak tuntas
9. ANDHIN AFDHAL 0 0 0 Tidak tuntas
10. OGI 40 5 70 Lulus
11. NISDA 30 5 70 Tuntas
12. IRSAM 40 5 45 Tidak tuntas
Jumlah 576
Rata-rata Kelas 48,00
Tidak
% Ketuntasan belajar % 5%
tuntas
Obsever Peneliti
Lampiran 9
LEMBARAN OBSERVASI PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STAD
(ASPEK GURU)
N Pengamatan
Indikator Pembelajaran Ket
o Ya Tdk
1. Guru menyajikan materi pelajaran √ B
tentang asmaul husnah.
2 Menjelaskan tahapan pembelajaran √
3 koperatif tipe STAD
Mendorong siswa agar meminta B
4 bantuan kepada teman √
kelompoknya sebelum meminta D
bantuan kepada guru.
5. Guru berkeliling dan singgah di √ D
setiap kelompok untuk melihat
perkembangan siswa.
4. Guru membimbing siswa dalam √ D
menyelesaikan tugasnya
Kualifikasi:
A : Dilakukan secara sempurna
B : Dilakukan tetapi kurang sempurna
C : Sekedar melakukan
D : Sama sekali tidak melakukan
Obsever Peneliti
Lampiran 10.
N Pengamatan
Indikator Pembelajaran Ket
o Ya Tidak
1. Menyimak dan memperhatikan √ B
penjelasan guru tentang Asmaul
husnah
2 Menyimak penjelasan langkah- √ C
langkah pembelajaran yang D
dilakukan.
3 Siswa meminta bantuan kepada √ D
teman kelompoknya sebelum
meminta bantuan kepada ibu guru.
4 Siswa dibimbing dalam melakukan √ C
praktek tentang konsep benda cair
berdasarkan panduan dari LKS.
5 Siswa menjawab soal-soal evaluasi. √ B
6 Siswa diberikan penghargaan √ C
terhadap kelompok yang
berprestasi.
Kualifikasi:
A : Dilakukan secara sempurna
B : Dilakukan tetapi kurang sempurna
C : Sekedar melakukan
D : Sama sekali tidak melakukan
104
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : V/1
Pertemuan Ke- : 6, 7, dan 8
Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (8 x 35 menit)
I. Standar Kompetensi : Beriman kepada hari akhir (kiamat)
II. Kompetensi Dasar : Mengenal hari Kiamat
III. Indikator :
1. Mampu memahami iman kepada hari akhir (kiamat)
2. Mampu menjelaskan beriman kepada hari akhir (kiamat)
3. Mampu membiasakan iman kepada hari akhir (kiamat) dalam
kehidupan sehari-hari
4. Mampu memahami hikmah iman kepada hari akhir (kiamat)
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendengarkan penjelasan tentang iman
kepada hari akhir (kiamat).
2. Siswa mampu melakukan tanya jawab iman kepada hari
akhir (kiamat).
3. Siswa mampu menjelaskan iman kapada hari akhir (kiamat).
4. Siswa mampu menerapkan iman kepada hari akhir (kiamat)
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Siswa mampu menerapkan keimanan kepada hari akhir
(kiamat) dalam kehidupan sehari-hari.
V. Materi Ajar
Beriman kepada hari akhir (kiamat).
105
opini.
Tes Perbuatan
Siswa diminta menemukan beberapa kasus umum yang
menunjukkan tanda datangnya hari akhir (kiamat).
Obsever Peneliti
Ardin, S.Pd.I
108
Lampiran 12
LEMBARAN KERJA SISWA
Siklus II
Petunjuk:
1. Jawablah pertanyaan di bawah dan kerjakan secara berkelompok.
2. Tanyalah hal-hal yang belum kamu mengerti kepada teman kelompokmu
yang sudah mengerti!
1. Kiamat di bedakan menjadi dua macam yaitu kiamat sugra dan kiamat
kubra, jelaskan?
Jawab:
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
Kunci jawaban:
1. Kiamat dubedakan menjadi dua macam yaitu kiamat sugra dan kiamat
kubra. Kiamat sugra atau kiamat kecil adalah matinya seseorang atau
Lampiran 13
DAFTAR NILAI SISWA HASIL LKS SIKLUS II
330
Obsever Peneliti
Lampiran 14
LEMBAR TES FORMATIF
Siklus II
1. Berikut ini adalah nama lain untuk hari kiamat, kecuali … ...
a. Yaumul Jum'ati
b. Yaumul Fashl
c. Yaumul Hisab
d. Yaumul Mizan
e. Yaumul Jaza
2. yang bukan termasuk hikmah beriman kepada Hari Akhir adalah …
a. Memiliki sikap hidup optimis
b. Mendorong manusia untuk beramal sum'ah
c. Bertindak dengan penuh tanggung jawab dan hati-hati
d. Mengetahui tujuan hidup yang sebenarnya
e. Tidak terpengaruh kemewahan dunia yang bersifat sementara
3. Pada hari akhir nanti ada yang disebut yaumul mizan, artinya …
a. kebangkitan
b. Pembalasan
c. berkumpul
d. perhitungan amal penimbangan amal.
4. Berakhirnya kehidupan seseorang disebut …
a. kiamat kubro
b. yaumul fashli
c. kiamat sugro
d. yaumul hisab
e. yaumul mahsyar
112
Lampiran 15
Hasil tes
No Skor soal
Nama siswa Jumlah Keteranga
. 1 2 3 n
4
(25) (25 (25)
(25)
)
1. NIRWANZAH 25 25 25 0 75 Tuntas
2. MUH.SYUKRI 25 25 25 0 75 Tuntas
3. SARI GUSTI WANDA 25 0 25 0 50 Tidak
tuntas
4. MIMI ASTI ANATA 25 25 25 25 100 Tuntas
5. SUSIANTI 25 25 0 0 50 Tidak
tuntas
6. NURFASILA 25 25 25 25 100 Tuntas
7. EDI SUPRIANTO 25 0 25 25 75 Tuntas
8. SYAHRUL 25 0 25 0 50 Tidak
tuntas
9. ANDHIN AFDHAL 25 0 25 0 50 Tidak
tuntas
10. OGI 25 25 25 25 100 Tuntas
11. NISDA 25 25 25 0 75 Tuntas
12. IRSAM 25 0 25 25 75 Tuntas
Jumlah
Rata-rata Kelas 73,75
1x100
% Ketuntasan belajar 70 % Tuntas
12
Catatan penskoran:
Skor 0 : Jika memberi jawaban salah
Skor 25 : Jika memberi jawaban benar
113
Lampiran 16
LEMBARAN OBSERVASI PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STAD
(ASPEK GURU)
N Pengamatan
Indikator Pembelajaran Ket
o Ya Tdk
1. Guru menyajikan materi pelajaran √ B
tentang konsep benda cair
sekaligus memperlihatkan contoh
benda yang termasuk benda cair.
2. Menyerahkan lembar kegiatan √ A
(LKS) kepada setiap kelompok
3. Menjelaskan tahapan pembelajaran √ B
koperatif tipe STAD
4. Mendorong siswa agar meminta √ B
bantuan kepada teman
kelompoknya sebelum meminta
5. bantuan kepada guru.
√ B
Guru berkeliling dan singgah di
setiap kelompok untuk melihat
6. perkembangan siswa. √ B
Guru membimbing siswa
melakukan praktek tentang konsep
114
Kualifikasi:
A : Dilakukan secara sempurna
B : Dilakukan tetapi kurang sempurna
C : Sekedar melakukan
D : Sama sekali tidak melakukan
Obsever Peneliti
Lampiran 17
LEMBARAN OBSERVASI PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STAD
(ASPEK SISWA)
Siklus ke : II
Petunjuk : - Amatilah pelaksanaan KBM yang dilakukan oleh guru!
- Isilah kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan!
- Memberikan kualifikasi pada kolom yang tersedia!
- Beri tanda ceklis (√) pada kolom ya atau tidak sesuai
kenyataan!
N Pengamatan
Indikator Pembelajaran Ket
o Ya Tidak
Kualifikasi:
A : Dilakukan secara sempurna
B : Dilakukan tetapi kurang sempurna
C : Sekedar melakukan
D : Sama sekali tidak melakukan
116
117