Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknik Mesin Universitas Halu Oleo Kendari, April 2016

ANALISA REDAMAN SUARA KOMPOSIT RESIN POLYESTER YANG


BERPENGUAT SERBUK KAYU JATI
Leo Jumadin Awal Hamsa
Mahasiswa Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari Kampus
Hijau Bumi Tridarma Andonuhu Kendari 93232
Email : Jumadinleo@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa koefisien redaman suara
komposit resin polyester yang berpenguat serbuk kayu jati terhadap fraksi volume serat pada
frekuensi suara 250 Hz, 500 Hz, dan 750 Hz.
Metode penelitian ini menggunakan alat uji redaman suara jenis sound level meter
menggunakan standar ASTM E 1050-98. Matriks yang digunakan adalah polyester dan partikel
jenis serbuk kayu jati. Komposit dicetak dengan fraksi volume (70:30, 60:40, 50:50)%
menggunakan cetakan 300 X 300 X 30 mm. Spesimen uji dibuat dengan diameter 30 mm dan
tebal 10 mm.
Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk nilai koefisien serap suara tertinggi terdapat
pada fraksi volume 30% yaitu 0,4193 dengan frekuensi 750 Hz. Sedangkan koefisien serap suara
terendah dengan fraksi volume 40% adalah 0,3213 dengan frekuensi 250 Hz.

Kata Kunci: Komposit, Resin Poliester, Serbuk Gergaji Kayu, Koefisien Serap Bunyi

Abstract
The purpose of this study was to determine and analyze the sound attenuation coefficient
of the polyessster resin composite powder strengthener teak against fiber volume fraction sound
frequencies of 250 Hz, 500 Hz, and 750 Hz.
In this study using the test equipment noise attenuation of sound level meter type using the
standard ASTM E 1050-98. The matrix were used polyester powder and particle types of teak.
Composites printed with the volume fraction (70:30, 60:40, 50:50)% using molds 300 X 300 X
30 mm. The test specimen was made with a diameter of 30 mm and 10 mm.
The results showed that the higkst sound absorption coefficient at 30% volume fraction is
0,4193 with a frequency of 750 Hz. While the sound absorption coefficient with 40% volume
fraction of 0,3213 with a frequency low of 250 Hz.

Keywords: Composites, Polyester Resin, Saws Wood Powder, Coefficient of Sound Absorption

Page 1 of 8
Jurnal Teknik Mesin Universitas Halu Oleo Kendari, April 2016

1. Pendahuluan manfaat atau nilai tambah bagi poroduk


Bahan-bahan bangunan yang berkarakter utamanya bagi pembuatan bahan tiruan seperti
akustik biasanya tidak terlalu diperhatikan oleh papan partikel. Partikel kayu jati dipilih oleh
masyarakat ketika merancang sebuah bangunan. tersediaannya yang cukup melimpah dan dalam
Terutama bila bangunan hanya digunakan penelitian ini akan dicoba pembuatan yang
sebagai tempat tinggal. Pemikiran ini tidak terbuat dari campuran limbah serbuk gergaji
sepenuhnya benar bila disesuaikan dengan kayu dengan resin polyester.
kondisi saat ini. Ketika kebisingan disekitar Berdasarkan latar belakang diatas, dipandang
bangunan terus meningkat,demikian juga perlu untuk melakukan penelitian dengan judul
dengan adanya peningkatan standar kehidupan “Analisa Redaman Suara Komposit Resin
masyarakat, berdampak meningkatkan Polyester Yang Berpenguat Serbuk Kayu Jati.
kebutuhan ruang musik dan film didalam rumah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
dikenal dengan istilah home-theatre.
mampu redam suara resin poliester perkuat
Hal ini mengakibatkan kebutuhan bahan-bahan
serbuk gergaji kayu jati.
peredam atau bahan-bahan yang memiliki
kemampuan akustik terus meningkatkan. 2. Tinjauan Pustaka
Namun tingginya harga bahan bangunan yang Defenisi Komposit
memiliki sifat akustik yang baik menyebabkan
Komposit adalah bahan hibrida yang terbuat
bahan ini tidak terjangkau masyarakat secara
dari resin polimer diperkuat dengan serat,
luas.
mengga bungkan sifat-sifat mekanik dan fisik
Selama ini bahan-bahan pelapis dinding yang
(Mazumdar, 2001). Ilustrasi ikatan fisik polimer
bersifat akustik yang mampu meredam bunyi
dapat dilihat pada gambar 1.
dengan baik, umumnya terbuat dari bahan
utama kayu-kayu berkualitas (pinus, jati, dan
lain-lain), sehingga harganya kurang
terjangkau.
Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai
peredam suara adalah papan komposit yang Gambar 1. Pembentukan material komposit
terbuat dari campuran limbah serbuk gergaji menggunakan serat dan resin
kayu jati dan pasir. Ketersediaan serbuk gergaji (Mazumdar, 2001)
sekarang ini sangat melimpah, hal ini terkait
dengan banyaknya industri mabel yang banyak Klasifikasi Komposit
dijumpai dimasyarakat. Serbuk gergaji 1. Polymer Matriks Composites (PMC)
merupakan limbah dari industri mabel yang Polimer merupakan matriks yang paling umum
umumnya hanya dibuang begitu saja. Produk- digunakan pada material komposit. Karena
produk yang biasa dihasilkan dari limbah memiliki sifat yang lebih tahan terhadap korosi
serbuk gergaji antara lain kuseng, daun pintu, dan lebih ringan. Matriks polimer terbagi 2,
dan jendela mebeler. Banyaknya industri kecil yaitu termoset dan termoplastik. Perbedaannya
menengah yang memproduksi barang-barang polimer termoset tidak dapat didaur ulang
tersebut memungkinkan banyaknya limbah sedangkantermoplastik dapat didaur ulang
yang dihasilkan. Limbah tersebut dapat berupa sehingga lebih banyak digunakan (Deborah,
sebetan, partikel maupun serbuk gergaji. 2009).
Potensi ini perlu digunakan untuk memberikan

Page 2 of 8
Jurnal Teknik Mesin Universitas Halu Oleo Kendari, April 2016

2. Metal Matriks Composite (MMC) Adapun sifat-sifat kayu jati dapat dilihat pada
Metal Matriks Composite adalah salah satu tabel 1.
jenis komposit yang memiliki matriks logam.
MMC mulai dikembangkan sejak tahun 1996. Tabel 1. Sifat-sifat Kayu Jati (Ariyanto, 2015)
Pada mulanya yang diteliti adalah Continous No Sifat Satuan Nilai
Filamen MMC yang digunakan dalam industri
1 Berat Jenis Kg/cm 0.62- 0.75
penerbangan (Deborah, 2009).
3. Ceramic Matriks Composite (CMC) 2 Kadir Abu % 1.4
Keramik merupakan material yang tahan
oksidasi dan tahan terhadap suhu yang tinggi, 3 Kadar Silika % 0.4
namun memiliki kerapuhan luar biasa, dengan
4 Serabut % 66.3
nilai ketangguhan patah tang sangat rendah.
Komposit bermatriks keramik diperkuat dengan 5 Nilai Kalor Cal/gram 5081
serat panjang maupun pendek. Proses
pembuatannya adalah melalui proses penekanan 6 Kerapatan Cal/gram 0.44
keadaan panas, penekanan panas isostatik,
sintering fase air (Deborah, 2009).
Resin Poliester
Serbuk Gergaji Kayu Jati
Resin polyester tak jenuh atau sering disebut
Serbuk gergaji adalah serbuk kayu berasal dari polyester merupakan matrik dari komposit.
kayu yang dipotong dengan gergaji. Kayu jati Resin ini termasuk juga dalam resin termoset.
memiliki nama botani Tectona grandits L.f. Pada polimer termoset resin cair diubah
Serbuk gergaji mempunyai manfaat yaitu menjadi padatan yang keras dan getas yang
mempermudah pembentukan pori-pori. terbentuk oleh ikatan silang kimiawi yang
Serbuk gergaji mengandung komponen utama membentuk rantai polimer yang kuat. Resin
selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat ekstraktif termoset tidak mencair karena pemanasan.
kayu. Serbuk gergaji kayu merupakan bahan Resin poliester merupakan resin yang paling
berpori, sehingga air mudah terserap dan banyak digunakan dalam berbagai aplikasi yang
mengisi pori-pori tersebut. Dimana sifat serbuk menggunakan resin termoset, baik secara
gergaji yang higroskopik atau mudah menyerap terpisah maupun dalam bentuk material
air. Serbuk gergaji kayu jati merupakan serbuk komposit. Resin Polyester seperti yang telah
yang memiliki potensi sebagai material dijelaskan diatas memiliki banyak kelebihan
alternatif untuk pembuatan papan komposit sekaligus beberapa kelemahan, dalam aplikasi
peredam suara. Pengunaan serbuk gergaji kayu komposit resin poliester dalam hal ini poliester
jati terlebih dahulu memerlukan perlakuan lebih tidak jenuh, biasanya ditambahkan penguat
lanjut agar dapat meningkatkan kualitas serbuk (reinforced) berupa serat.
yang berfungsi sebagai penguat atau pengisi
baik. Serat yang digunakan sebagai penguat adalah
bisa berupa serat gelas, serat alam, serta carbon
dan berbagai serat lainnya. Karena sifatnya
yang polar, hampir semua jenis serat bisa
dikombinasikan dengan resin poliester.

Page 3 of 8
Jurnal Teknik Mesin Universitas Halu Oleo Kendari, April 2016

Fraksi Volume dan Massa Jenis Serat Bunyi (Sound)


Jumlah kandungan serat dalam komposit, Secara fisiologis bunyi adalah sensasi
merupakan hal yang terjadi perhatian khusus pendengaran yang disebabkan secara
pada komposit berpenguat serat. Jumlah serat fisis.Penyimpangan ini biasanya disebabkan
serta karakteristik dari serat tersebut merupakan oleh beberapa benda yang bergetar, misalnya
salah satu elemen kunci dalam analisis dawai gitar yang dipetik, atau garpu tala yang
mikromekanik komposit. Untuk menghitung dipukul.
fraksi volume, parameter yang harus diketahui Menurut Latifa (2015), terdapat beberapa istilah
adalah berat jenis matriks, berat jenis serat, mengenai bunyi. Istilah tersebut, antara lain :
berat komposit. 1. Bunyi (objektif).
Untuk pembuatan komposit dapat dilakukan 2. Bunyi (subjektif).
dengan menggunakan persamaan fraksi. Fraksi 3. Suara.
pada pembuatan komposit terdiri dari 2, yaitu 4. Sumber bunyi.
fraksi volume serat dan fraksi berat komposit. 5. Panjang gelombang (λ).
Apabila dalam pembuatan komposit yang 6. Frekuensi (f).
diketahui adalah massa jenis serat (ρf) dan 7. Amplitudo (A).
massa jenis matriks (ρm) maka, komposit dapat 8. Kecepatan rambat bunyi (v).
dihitung dengan menggunakan fraksi volume 9. Nada.
serat, menurut persamaan 1-4. 10. Bising.
11. Airborne sound.
Vf = x 100 % (1) 12. Structureborne sound.
Akustik (Acoustics)
Material akustik adalah material yang
digunakan untuk mengendalikan kualitas
Vf = x 100 % (2) akustik, (reflector,absorber,diffuser,dan
insulator) dengan alokasi sesuai prinsip kerja
Vc = Vf + Vm (3)
rambatan dan pantulan bunyi. Setiap jenis
material, tergantung frekuensi, memiliki
koefisien penyerapan bunyi spesifik.
Vf = x 100% (4) Berdasarkan frekuensi bunyi yang dominan
terjadi dalam auditorium, dapat dilakukan
pemilihan jenis material yang tepat.

dimana: Ʋf = fraksi volume serat (%). Penyerap (absober) memiliki ciri-ciri, sebagai
ρf = massa jenis serat (gr/cm3). berikut :
ρm = massa jenis matriks (gr/cm3). 1. Daya serap bunyi lebih tinggi dari pada daya
mf = massa serat (gr). pantulnya.
mm = massa matriks (gr). 2. Koefisien penyerapan bunyi tinggi (>0,30).
VC = volume komposit (cm3). 3. Umumnya lunak dan berpori.
Vf = volume serat (cm3). 4. Terdiri atas material lunak dan/atau berpori,
Vm = volume matriks (cm3). panel, dan resonator rongga.

Page 4 of 8
Jurnal Teknik Mesin Universitas Halu Oleo Kendari, April 2016

Koefisien Penyerapan Bunyi 1. Cetakan Papan Komposit.


Koefisien penyerapan bunyi (α) adalah angka 2. Kamera Digital.
yang menunjukan kemampuan material 3. Saringan.
menyerap energi bunyi. Makin besar 4. Timbangan Digital.
koefisiennya, daya serapnya makin tinggi. 5. Jangka Sorong.
Setiap termasuk audiens memiliki koefisien 6. Sound level meter.
penyerapan bunyi spesifik tergantung frekuensi Bahan yang digunakan :
sebagai reaksi yang berbeda terhadap besar 1. Serbuk Kayu Jati.
energi bunyi yang diterima. Standar frekuensi 2. Resin Polyester.
untuk menentukan koefisien penyerapan bunyi 3. Mirror Glaze .
rata-rata suatu material adalah 500 Hz (Latifa,
2015). Prosedur Pembuatan Komposit

Penyerapan bunyi adalah perubahan energi Pembuatan komposit dilakukan dengan variasi
bunyi menjadi suatu bentuk lain, biasanya komposisi fraksi volume yang berbeda dengan
panas melewati suatu bahan atau ketika perbandingan fraksi volume serbuk kayu dan
menumbuk suatu permukaan. Efisiensi polyester yang dibuat adalah 30% resin : 70%
penyerap bunyi suatu bahan pada suatu serbuk kayu, 40% resin : 60% serbuk kayu,
frekuensi tertentu dinyatakan oleh koefisien 50% resin : 50% serbuk kayu. Setelah
penyerap bunyi. Koefisien penyerapan bunyi menentukan fraksi volume serbuk kayu dan
suatu permukaan adalah bagian energi bunyi resin tersebut dicampur kedalam cetakan,
datang yang diserap atau tidak dipantulkan oleh kemudian menutup cetakan, lalu menunggu
permukaan. Koefisien ini dinyatakan dalam komposit mengering ±6 jam dan setelah
huruf Greek α. Nilai α dinyatakan dalam mengering dilakukan pembongkaran cetakan.
bilangan antara 0 dan 1 (Khotimah, dkk 2015 Semua tahapan proses pembuatan komposit ini
dalam Doelle 2006). dilakukan sebanyak jumlah variasi yang
dilakukan pada penelitian ini, yaitu tiga variasi.
Nilai absorpsivitas suara dapat diketahui Bentuk spesimen uji dapat dilihat pada
menurut persamaan 5. Gambar 2.

α = (5).

Dimana:
Wa = daya suara yang diserap (db).
Wi = daya suara yang tiba pada
permukaan bahan (db).

3. Metode Penelitian
Tempat, Alat, dan Bahan Penelitian Gambar 2. Spesimen Uji
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Material dan Teknologi Mekanik, Jurusan
Teknik Mesin Universitas Halu Oleo, Kendari.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari :

Page 5 of 8
Jurnal Teknik Mesin Universitas Halu Oleo Kendari, April 2016

4. Hasil Dan Pembahasan


Pengujian Koofisien Serap Suara
Pengujian Spesimen

Gambar 3. Grafik distribusi tingkat tekanan


suara rata-rata terhadap frekuensi 250 Hz, 500
Gambar 3. Alat Uji Redaman Suara Hz, 750 Hz pada fraksi volume serat 30%, 40%,
50%.
Adapun proses pengujian redaman suara
adalah: Grafik 3. memperlihatkan distribusi tingkat
1. Menyiapkan alat dan bahan pengujian yaitu tekanan suara rata-rata yang terjadi pada
alat pengujian redaman suara (Gambar 3.) masing-masing spesimen dengan frekuensi 250
dan spesimen uji. Hz, 500 Hz, 750 Hz pada fraksi volume serat
2. Merangkai kabel-kabel pengujian redaman 30%, 40%, dan 50%. Tingkat tekanan rata-rata
suara. tertingggi diperlihatkan pada fraksi volume
3. Meletakan spesimen uji diujung tabung serat 40% pada frekuensi suara 250 Hz,
impedance. sedangkan tingkat tekan suara rata-rata terendah
4. Menyalakan sumber bunyi dengan frekuensi diperlihatkan pada fraksi volume serat 30%
tertentu dan meletakan sound level meter dengan frekuensi 750 Hz. Tingkat tekanan
diatas mikropon dengan tujuan untuk suara yang terjadi pada material peredam
mengetahui suara mula-mula dari sumber menunjukkan karakteristik serapan bunyi yang
bunyi. akan terjadi suatu material komposit. Tingkat
5. Menyalahkan sumber bunyi dengan tekanan suara rata-rata pada material peredam
frekuensi tertentu dan meletakkan sound menunjukkan grafik kecenderungan menurun
level meter dibelakang spesimen uji pada seiring dengan meningkatnya frekuensi
mikropon 2 dengan untuk mengetahui nilai masukan dan penambahan fraksi volume serat.
redaman suara spesimen uji. Tingkat tekanan suara yang terjadi berbanding
6. Mencatat dan mengolah data hasil terbalik dengan koefisien serap suara, atau
pengujian. dengan kata lain bahwa semakin tinggi tekanan
suara yang terjadi pada material komposit
peredam, maka semakin rendah nilai redaman
suaranya atau koefisien serap suaranya. Hal ini
dibuktikan dengan hasil perhitungan koefisien
serap suara.

Page 6 of 8
Jurnal Teknik Mesin Universitas Halu Oleo Kendari, April 2016

mempengaruhi ketidak homogen bahan

0.4193
0.4087
0.3937
0.3563
0.3555
0.3493
0.45

0.3394
0.3296
0.3213
komposit disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
Koefisien Serap Suara (α)

0.4
0.35 secara teori komposit dibuat dari dua atau lebih
0.3 penyusun yang tidak saling melarutkan, proses
0.25 FV 30%
pencampurannya tidak homogen sehingga
0.2 FV 40%
0.15
hasilya tidak seragam keseluruh bagian
0.1 FV 50% sehingga cenderung menghasilkan porositas
0.05 yang besar. Semakin keras bunyi suatu material
0 dengan kerapatan tinggi maka, material
250 500 750
cenderung memantulkan.
Frekuensi (Hz)
Foto makro spesimen komposit dapat
Gambar 4. Grafik hubungan koefisien serapan memberikan informasi tentang karakteristik
suara pada keseluruhan frekwensi dan fraksi sifat yang dimiliki dilihat gambar 5.
volume serat.
Gambar 4. memperlihatkan nilai koefisien serap
suara rata-rata dimana secara keseluruhan nilai
menunjukkan angka koefisien serapan suara
yang bervariasi dari material komposit serbuk
a. vf : 30% b. vf : 40% c. vf : 50%
kayu jati. Dimana untuk nilai koefisien serap
suara tertinggi terdapat pada fraksi volume serat Gambar 5. Foto mikro specimen komposit
30% yaitu 0,4193 dengan frekuensi 750 Hz.
Sedangkan untuk hasil data serapan suara Spesimen pada Gambar 5. memperlihat kan
terendah terdapat pada fraksi volume serat 40% foto makro spesimen komposit, diman pada
yaitu 0,3213 dengan frekuensi 250 Hz. Gambar 5.3a, memperlihatkan permukaan yang
Koefisien serap suara cenderung meningkat halus dan licin sehingga memantul suara, pada
akibat naiknya frekuensi suara, dimana pada Gambar 5.3b, memperlihatkan rongga-rongga
frekuensi 250 Hz. terlihat bahwa dari nilai dengan jumlah yang sedikit sehingga nilai serap
sebaran data rata-ratanya, ini termasuk dalam suaran rendah, sedangkan foto makro specimen
angka koefisien penyerapan suara yang Gambar 5.3c, memperlihatkan foto makro
terendah. Sedangkan pada frekuensi 750 Hz spesimen komposit dengan permukaan yang
menunjukkan nilai sebaran koefisieen serap berongga dan terdistribusi secara merata pada
suara rata-rata yang tertinggi. Hal karena permukaan material komposit, sehingga nilai
semakin tinggi frekuensi suara maka jumlah serapan suaranya lebih baik. Untuk
suara yang masuk kedalam spesimen komposit penambahan serbuk kayu jati pada pembuatan
semakin banyak. Secara umum komposit komposit dengan matriks polyester akan
terbentuk dari dua bahan atau lebih melalui meningkatkan nilai koefisien serapan suara
pencampuran yang tidak homogen sehingga pada batas tertentu saja. Keadaan tersebut
karakteristik sifatnya sangat tergantung pada terlihat dari sebaran data rata-rata pada
kedua sifat penyusun dari bahan tersebut. penambahan serbuk kayu jati sebanyak 30%
Komposit matriks resin polyester dan memperlihatkan nilai yang tinggi dibandingkan
penguat/pengisi serbuk kayu jati juga penambahan serbuk kayu jati 40% dan 50%
memperlihatkan karakteristik yang berbeda- untuk frekuensi 750 Hz. Sedangkan pada
beda dari nilai sifat redamannya. Adapun yang penambahan serbuk kayu jati 30% dan 40%
cenderung meningkat baik frekuensi 250 Hz

Page 7 of 8
Jurnal Teknik Mesin Universitas Halu Oleo Kendari, April 2016

maupun 500 Hz. Hal ini disebabkan dengan Deborah, 2009. Composites Materials.State
adanya penambahan serbuk kayu jati sampai University of New York, Buffalo
50% menyebabkan kerapatan komposit yang Dept. Mechanical & Aerospace
tinggi, karena partikel-partikel serbuk kayu jati Engineering :USA
akan terdesak masuk mengisi kecela-cela
bagian terdalam akibat tekanan pencetakan,
sehingga permukaan material komposit menjadi Erninsih, Rifaida.2009. Komposit Serat Rami
padat. Permukaan material komposit yang dan Limbah Rami Sebagai Bahan
terlalu rapat/padat sehingga cenderung berubah Absori Suara.
menjadi memantulkan energi suara ketika
Khotimah, Khusnul dan Susilawati. 2015. Sifat
mengenai permukaan spesimen.
Penyerapn Bunyi pada Komposit
Pada penambahan partikel serbuk kayu jati Serat Batang pisang (Spb) –Polyester.
dengan fraksi volume 30% meningkat seiring Jurnal Penelitian pendidikan IPA
dengan bertambahnya frekuensi suara 750 Hz (JPPIP1.
yang diberikan pada material komposit. Hal ini
Latifa . N. L, 2015. Fisika Bangunan 2. Cetakan
disebabkan karena partikel-partikel serbuk kayu
1. Jakarta: Griya Kreasi
jati yang ditambahkan hanya sedikit sehingga
kerapatan spesimen kecil atau dengan kata lain Mazumdar,S.K.2001. Composit Manufacturing
renggang (berongga). Rongga yang terbentuk : CRC Press LLC
pada spesimen komposit akan menyerap suara
lebih tinggi karena energi suara yang mengenai
permukaan spesimen secara keseluruhan akan
diserap. Pada frekuensi 750 Hz akan
mempengaruhi sifat materil komposit terhadap
fraksi volume serat. Pada grafik terlihat
cenderung menurun nilai serap suara seiring
dengan bertambahnya partikel serbuk kayu jati.
Hal ini disebabkan karena bunyi yang masuk
disebarkan melalui panas dalam spesimen yang
dihasilkan oleh gesekan molekul antara molekul
udara dengan struktur serat, sehingga
menyebabkan kerusakan serat pada skala mikro.
Kerusakan serat ini akibat frekuensi yang
sangat tinggi, sehingga suara yang diberikan
akan diserap dan ditransmisikan keluar.
Daftar Pustaka
Ariyanto, 2015. Pemanfaatan Limbah Serbuk
Gergaji Kayu Jati Sebagai Bahan
Papan Komposit. Skripsi. Teknik
Mesin. Universitas Halu Oleo.
Kendari

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai