Anda di halaman 1dari 11

GRAVITY Vol. 2 No.

1 (2016)
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Gravity
ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976

PERBANDINGAN KOMPOSIT SERAT ALAM DAN


SERAT SINTETIS MELALUI UJI TARIK DENGAN
BAHAN SERAT JUTE DAN E-GLASS

Rahmat Firman Septiyanto1 dan Akbar Hanif Dawam Abdullah2


1
Pendidikan Fisika, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2
Pusat Penelitian Fisika LIPI
Email: rahmat_firman99@untirta.ac.id

Abstract

Research composites with epoxy matrix jute has been done with the preparation of 3-
layer fiber volume symmetry with fractions of 33.57%. Epoxy composite jute fiber tensile
testing was conducted to determine the mechanical properties. The mechanical properties
include: tensile strength, the length, and the specific tensile strength. The tensile strength
of the epoxy composite jute 3-layer symmetry of 45.961%. The length of 8.9278%. The
highest specific tensile strength at epoxy composite jute 3-layer symmetry of 42.517 MPa
/ g.cm-3. In addition, fiber epoxy composites made of e-glass as a comparison. When
compared epoxy composite jute fibers with epoxy composites E-glass fiber, the average
tensile strength of the epoxy composite E-glass fiber is still not able to match. However,
the strength of the epoxy composite jute has the potential to replace the synthetic fiber.

Keywords: fiber, epoxy, jute, e-glass, composites

Abstrak

Penelitian komposit dengan matriks epoksi berpenguat serat jute telah dilakukan dengan
penyusunan 3 lapis simetri dengan fraksi volme serat sebesar 33,57%. Komposit epoksi
berpenguat serat jute tersebut dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui sifat mekanik.
Sifat mekanik tersebut meliputi: kekuatan tarik, pertambahan panjang, dan kekuatan tarik
spesifik. Kekuatan tarik komposit epoksi berpenguat serat jute 3 lapis simetri sebesar
45,961%. Pertambahan panjang sebesar 8,9278%. Kekuatan tarik spesifik tertinggi pada
komposit epoksi berpenguat serat jute 3 lapis simetri sebesar 42,517 MPa/g.cm-3. Selain
itu dibuat komposit epoksi berpenguat serat e-glass sebagai pembanding. Jika
dibandingkan komposit epoksi berpenguat serat jute dengan komposit epoksi berpenguat
serat e-glass maka kekuatan tarik rata-rata komposit epoksi berpenguat serat e-glass
masih belum bisa menyamai. Akan tetapi, kekuatan komposit epoksi berpenguat jute
memiliki potensi untuk menggantikan serat sintetis tersebut.

Kata Kunci: serat, epoksi, jute, e-glass, komposit

1
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika
Rahmat Firman Septiyanto et al. / Serat 2 (2016), 1 - 11 2

PENDAHULUAN dashboard, dan perangkat interior


Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Bagi industri, pemanfaatan
dan teknologi saat ini cukup maju, baik serat alam didasarkan atas beberapa
dalam bidang logam maupun non parameter, yaitu nilai kekuatan dan
logam. Selama ini pemanfaatan kekakuan yang sesuai dengan standar
material logam mendominasi dalam industri, stabilitas termal, ikatan antara
bidang industri. Namun, material serat dan matriks, perilaku dinamik,
tersebut masih belum memenuhi sifat perilaku jangka panjang, harga, biaya
tertentu pada aplikasi di bidang industri. proses, dan ketersediaan.
Sifat logam yang lebih berat dan Salah satu bahan penguat alam
harganya lebih mahal menyebabkan adalah serat jute. Serat jute merupakan
dikembangkan material non logam salah satu material biodegradable
khususnya dengan penguat serat alam sehingga ramah lingkungan. Serat dari
yang bersifat lebih ringan, mudah tanaman jute ini diperoleh dari kulit
dibentuk, tahan terhadap korosi, batang pohon. Serat gelas dengan tipe e-
harganya murah dan mampu bersaing glass digunakan sebagai pembanding
dengan material serat sintetis. Bagi serat jute sebab massa jenis e-glass dan
kebutuhan masyarakat, penggunaan jute memiliki perbedaan massa jenis
serat alam sebagai salah satu material yang kecil. Massa jenis mempengaruhi
pendukung kehidupan. sifat mekanik komposit, oleh karena itu
Selain itu, serat alam merupakan dengan perbedaan massa jenis yang
material ramah lingkungan yang kecil maka serat e-glass dapat
merupakan tuntutan teknologi dewasa digunakan sebagai pembanding.
ini, sehingga penelitian tentang serat Serat terdiri dari dua yaitu serat
alam terus dikembangkan guna alam dan serat sintetis. Contoh dari serat
mengurangi pencemaran lingkungan alam adalah jute, kapas, wol, sutra, dan
yang diakibatkan oleh limbah-limbah rami (hemp), sedangkan serat sintetis
industri. Dalam bidang industri, adalah gelas, karbon, rayon, akril, dan
material komposit dengan penguat serat nilon. Masih banyak serat lainnya yang
alam telah diaplikasikan oleh para dibuat untuk memenuhi keperluan,
produsen mobil sebagai bahan penguat sedangkan yang disebut di atas adalah
panel mobil, tempat duduk belakang, jenis yang paling dikenal.

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Rahmat Firman Septiyanto et al. / Serat 2 (2016), 1 - 11 3

Ukuran yang kecil tersebut mengurangi pencemaran lingkungan


menghilangkan cacat cacat dan yang diakibatkan oleh limbah-limbah
ketidaksempurnaan kristal yang biasa industri. Dalam bidang industri,
terdapat pada bahan berbentuk padatan material komposit dengan penguat serat
besar, sehingga serat menyerupai kristal alam telah diaplikasikan oleh para
tunggal tanpa cacat, dan dengan produsen mobil sebagai bahan penguat
demikian kekuatannya sangat besar panel mobil, tempat duduk belakang,
(Arif, 2006). dashboard, dan perangkat interior
Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Bagi industri, pemanfaatan
dan teknologi saat ini cukup maju, baik serat alam didasarkan atas beberapa
dalam bidang logam maupun non parameter, yaitu nilai kekuatan dan
logam. Selama ini pemanfaatan kekakuan yang sesuai dengan standar
material logam mendominasi dalam industri, stabilitas termal, ikatan antara
bidang industri. Namun, material serat dan matriks, perilaku dinamik,
tersebut masih belum memenuhi sifat perilaku jangka panjang, harga, biaya
tertentu pada aplikasi di bidang industri. proses, dan ketersediaan.
Sifat logam yang lebih berat dan Secara garis besar dapat
harganya lebih mahal menyebabkan disebutkan bahwa serat alam adalah
dikembangkan material non logam kelompok serat yang dihasilkan dari
khususnya dengan penguat serat alam tumbuhan, binatang, mineral.
yang bersifat lebih ringan, mudah Penggunaan serat alam dalam bidang
dibentuk, tahan terhadap korosi, industri berasal dari tumbuhan yang
harganya murah dan mampu bersaing dikenal base plant yaitu jute, rosella,
dengan material serat sintetis. Bagi flax, kenaf, dan rami. Serat alam
kebutuhan masyarakat, penggunaan merupakan kandidat kuat sebagai bahan
serat alam sebagai salah satu material penguat yang digunakan sebagai bahan
pendukung kehidupan. komposit yang ringan, ramah
Selain itu, serat alam merupakan lingkungan, serta ekonomis
material ramah lingkungan yang Salah satu bahan penguat alam
merupakan tuntutan teknologi dewasa adalah serat jute. Serat jute merupakan
ini, sehingga penelitian tentang serat salah satu material biodegradable
alam terus dikembangkan guna sehingga ramah lingkungan. Serat dari

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Rahmat Firman Septiyanto et al. / Serat 2 (2016), 1 - 11 4

tanaman jute ini diperoleh dari kulit Biasanya serat alam ini digunakan di
batang pohon. Serat gelas dengan tipe e- pabrik-pabrik maupun pasar. Karung-
glass digunakan sebagai pembanding karung goni buangan dari pabrik
serat jute sebab massa jenis e-glass dan cenderung dianggap tidak dimanfaatkan
jute memiliki perbedaan massa jenis lebih lanjut. Mengingat serat Jute
yang kecil. Massa jenis mempengaruhi mempunyai karakteristik yang cukup
sifat mekanik komposit, oleh karena itu kuat, karung goni mempunyai potensi
dengan perbedaan massa jenis yang untuk dikembangkan lebih lanjut untuk
kecil maka serat e-glass dapat menghasilkan produk yang bernilai
digunakan sebagai pembanding. lebih yang dapat bermanfaat bagi
Serat Jute diperoleh dari dua kehidupan manusia. Serat jute ini
tanaman tahunan herbaceous, yaitu memiliki kekuatan dan kekakuan yang
chorchorus capsularis (jute putih) dan besar. Oleh karena itu, serat Jute
Chorchorus olitorius (Jute Tosia). Serat digunakan sebagai bahan penguat untuk
ini termasuk serat kulit dari pohon material komposit dengan matriks
dengan ketinggian 3-4 meter. Benang epoksi.
Jute mengandung bagian dari kayu, oleh Jenis Serat lain yakni serat sintetis
karena itu tenunan jute mudah atau yang didapat melalui proses pabrik
diketahui. atau melalui proses kimia. Salah satu
Sebagai salah satu serat alam yang jenis serat buatan adalah serat gelas.
telah lama dikenal, Jute telah terbukti Serat gelas banyak digunakan
keunggulannya. Jute merupakan serat sebagai bahan penguat dalam komposit.
alami (natural fibres) yang digunakan Serat gelas mempunyai kekuatan tarik
nomor dua terbanyak sesudah kapas yang tinggi serta tahan terhadap bahan
(cotton) sebagai bahan keperluan hidup kimia dan mempunyai sifat isolasi yang
manusia. Jute sendiri pada baik. Sementara kekurangan dari serat
perkembangannya diolah menjadi gelas adalah modulus tariknya rendah,
berbagai jenis bahan tekstil. Salah satu massa jenis relatif tinggi, sensitif
hasil dari pengolahan serat Jute adalah terhadap gesekan, dan kekerasannya
karung goni. Karung goni (gunny sack) tinggi. Fungsi utama dari serat gelas
biasanya dimanfaatkan untuk mengepak adalah sebagai penopang kekuatan dari
barang-barang berat maupun biji-bijian. komposit, sehingga tinggi rendahnya

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Rahmat Firman Septiyanto et al. / Serat 2 (2016), 1 - 11 5

kekuatan komposit sangat bergantung 1. Resin yang dipakai perlu memiliki


dari serat yang digunakan, karena viskositas rendah, dapat sesuai
tegangan yang dikenakan pada komposit dengan bahan penguat dan
mulanya diterima oleh matriks yang permeable.
diteruskan serat, sehingga serat akan 2. Dapat diukur pada temperatur kamar
menahan beban sampai beban dalam waktu yang optimal.
maksimum. Oleh karena itu, serat 3. Mempunyai penyusutan yang kecil
haruslah mempunyai tegangan tarik dan pada pengawetan.
modulus elastisitas yang lebih tinggi 4. Memiliki kelengketan yang baik
daripada matriks penyusun komposit. dengan bahan penguat.
Aplikasi dari serat gelas yang terkenal 5. Mempunyai sifat baik dari bahan
misalnya otomotif dan bodi kapal, pipa yang diawetkan.
plastik, kotak penyimpanan, dan industri Umumnya matriks yang dipilih
dasar (Callister, 2003). mempunyai ketahanan panas yang
Matriks dalam struktur komposit tinggi (Triyono dan Diharjo, 2000).
dapat berasal dari bahan polimer atau Sebagai bahan penyusun utama dari
logam. Syarat pokok matriks yang komposit, matriks harus mengikat
digunakan dalam komposit adalah penguat (serat) secara optimal agar
matriks harus bisa meneruskan beban, beban yang diterima dapat diteruskan
sehingga serat harus bisa melekat pada secara optimal oleh serat secara
matriks dan kompatibel antara serat dan maksimal, sehingga diperoleh kekuatan
matriks. Matriks dalam susunan yang tinggi. Pada dasarnya matriks
komposit bertugas melindungi dan dalam komposit berfungsi untuk
mengikat serat agar dapat bekerja (Diharjo, 1999):
dengan baik. Selain itu, matriks 1. Melindungi dari pengaruh
berfungsi sebagai pelapis serat. lingkungan yang merugikan.
Umumnya matriks terbuat dari bahan- 2. Mencegah permukaan serat dari
bahan lunak dan liat (Gibson, 1994). gesekan mekanik.
Persyaratan di bawah ini perlu 3. Memegang dan mempertahankan
dipenuhi sebagai bahan matriks untuk posisi serat agar tetap pada
pencetakan bahan komposit (Surdia, posisinya.
2000):

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Rahmat Firman Septiyanto et al. / Serat 2 (2016), 1 - 11 6

4. Mendistribusikan beban yang serta sifat-sifat mekanik lainnya.


diterima pada serat secara merata. Sebagai bahan pengisi, serat digunakan
5. Memberikan sifat-sifat tertentu bagi untuk menahan sebagian besar gaya
komposit yaitu: keuletan, yang bekerja pada bahan komposit,
ketangguhan, dan ketahanan panas. sedangkan matriks sendiri mempunyai
fungsi melindungi dan mengikat serat
Komposit adalah struktur material
agar dapat bekerja dengan baik terhadap
yang terdiri dari dua kombinasi bahan
gaya-gaya yang terjadi. Oleh karena itu,
atau lebih, yang dibentuk pada skala
untuk bahan serat digunakan bahan
makroskopik dan menyatu secara fisika
yang kuat, kaku, dan getas. Sedangkan,
(Kaw, 1997). Sedangkan menurut
bahan matriks dipilih bahan-bahan yang
Triyono dan Diharjo (1999)
liat, lunak, dan tahan terhadap perlakuan
mengemukakan bahwa kata komposit
kimia.
(composite) merupakan kata sifat yang
berarti susunan atau gabungan. Secara garis besar terdapat tiga
Composite berasal dari kata “to macam jenis komposit berdasarkan
compose” yang berarti menyusun atau penguat yang digunakannya, yaitu
menggabung. Jadi secara sederhana (Misriadi, 2010):
bahan komposit berarti bahan gabungan
1. Fibrous Composites (Komposit
dari dua atau lebih bahan yang
Serat)
berlainan.
Merupakan jenis komposit yang
Bahan komposit pada umumnya hanya terdiri dari satu lamina atau
terdiri dari dua unsur, yaitu serat sebagai satu lapisan yang menggunakan
pengisi dan matriks sebagai bahan penguat berupa serat (fiber). Serat
pengikat serat. Di dalam komposit yang digunakan seperti serat gelas,
unsur utamanya adalah serat, sedangkan serat karbon, aramid fibres
bahan pengikatnya menggunakan bahan (polyaramide) dan sebagainya.
polimer yang mudah dibentuk dan Serat ini disusun secara acak
mempunyai daya pengikat yang tinggi. maupun dengan orientasi tertentu,
Penggunaan serat sendiri diutamakan bahkan dapat pula dalam bentuk
untuk menentukan karakteristik bahan yang lebih kompleks seperti
komposit, seperti kekuatan, kekakuan anyaman.

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Rahmat Firman Septiyanto et al. / Serat 2 (2016), 1 - 11 7

2. Laminated Composites (Komposit terutama penggunaan serat alam terus


Laminat) dikembangkan dalam rangka
Merupakan jenis komposit yang menggantikan serat sintetis yang selama
terdiri dari dua lapis atau lebih yang ini dipakai. Salah satu alasannya karena
digabung menjadi satu dan setiap polusi yang disebabkan oleh material
lapisnya memiliki karakteristik sifat sintetis pada umumnya tidak dapat
sendiri. didaur ulang, dan juga serat alam
3. Particulate Composites (Komposit memiliki ketersediaan yang melimpah
Partikel) serta pada umumnya ramah lingkungan
Merupakan komposit yang karena dapat terurai oleh alam. Akan
menggunakan partikel atau serbuk tetapi terdapat kekurangan pada serat
sebagai penguatnya dan terdistribusi alam, yaitu kekuatan tariknya yang tidak
secara merata dalam matriksnya. selalu merata serta daya tahan panasnya
Pada saat ini, komposit dengan yang rendah.
bahan penguat sintetis seperti serat Umumnya material komposit
gelas, karbon, nilon dan sebagainya terdiri dari gabungan antara bahan
menjadi sebuah steady expansion yang penguat yaitu serat dan bahan pengikat
digunakan karena memiliki sifat yaitu matriks. Tujuan penggabungan ini
mekanik yang baik. Akan tetapi, bahan adalah untuk memperoleh sifat-sifat
penguat sintetis tersebut merupakan baru yang berbeda dari material
material yang cukup mahal. Oleh pembentuknya. Bahan matriks dalam
karena itu, bahan penguat alam seperti komposit berfungsi untuk
serat jute, kapas, wol, dan sebagainya mendistribusikan beban ke dalam
menjadi sebuah pilihan alternatif yang seluruh material penguat komposit.
digunakan untuk menurunkan biaya Bahan penguat dalam komposit
komposit (Rashed dan Rivi, 2006). berperan untuk menahan beban yang
Selain itu, munculnya permasalahan diterima oleh material komposit.
limbah non organik serat sintetis yang Salah satu bahan penguat alam
semakin bertambah, mendorong peneliti adalah serat jute. Serat jute merupakan
menuju perubahan teknologi natural salah satu material biodegradable
composite yang ramah lingkungan. sehingga ramah lingkungan. Serat dari
Teknologi penggunaan bahan alam tanaman jute ini diperoleh dari kulit

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Rahmat Firman Septiyanto et al. / Serat 2 (2016), 1 - 11 8

batang pohon (yang dinamakan bast adalah matriks epoksi resin dan matriks
fibre). Kain yang dianyam dari serat epoksi hardener. Beberapa penelitian
jute ini dinamakan hessian cloth, sejenis yang berhubungan dengan
sedangkan karung yang terbuat dari penggunaan serat alam sebagai penguat
hessian cloth ini dinamakan karung goni dalam komposit telah dilakukan oleh
(gunny bags). beberapa peneliti, diantaranya serat
Pada penelitian ini difokuskan pohon aren, serabut kelapa, kenaf dan
pada studi komposit dengan bahan sebagainya.
penguat berupa serat jute yang
merupakan serat alam yang telah lama METODE
dikenal dan mempunyai karakteristik Metode penelitian yang dipilih
yang cukup kuat serta dalam untuk memecahkan permasalahan
perkembangannya diolah menjadi seperti dirumuskan dalam rumusan
karung goni dan mempunyai potensi masalah adalah eksperiment murni.
untuk dikembangkan lebih lanjut untuk Pembuatan komposit dengan
menghasilkan produk yang bernilai menggunakan serat jute dan serat
lebih. Selain itu, penelitian komposit sintesis dilakukan dengan susunan
dengan bahan baku serat jute ini, seperti pada gambar 1 dan 2.
diharapkan dapat digunakan sebagai
komposit pengganti serat gelas yang
menimbulkan limbah lingkungan.
Serat gelas dengan tipe e-glass
digunakan sebagai pembanding serat
jute sebab massa jenis e-glass dan jute
memiliki perbedaan massa jenis yang
kecil. Massa jenis mempengaruhi sifat
mekanik komposit, oleh karena itu
dengan perbedaan massa jenis yang
kecil maka serat e-glass dapat Gambar 1. Susunan Komposit Serat jute 3 lapis

digunakan sebagai pembanding.


Sedangkan matriks yang
digunakan sebagai bahan pengikat

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Rahmat Firman Septiyanto et al. / Serat 2 (2016), 1 - 11 9

karakterisasi pada penelitian ini adalah


menggunakan uji SEM. Tujuan
dilakukan SEM adalah untuk
mengetahui morfologi patahan yang
telah dilakukan pengujian tarik. Proses
pengujiannya dilakukan di Pusat
Penelitian Fisika Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (P2F-LIPI),
dengan menggunakan alat JEOL JSM-
Gambar 2 Susunan Komposit Serat e-glass 3 T330A Scanning Microscope.
lapis

Sebelum dilakukan pengujian,


Proses pembuatan specimen
dilakukan perhitungan fraksi volume
komposit komposit tersebut dilakukan
serat terlebih dahulu. Menghitung
dengan proses permesinan yang
masing-masing perkiraan fraksi volume
mengacu pada standar uji yang
serat jute dan serat gelas yang akan
digunakan yaitu bentuk spesimen uji
dibuat, dengan komposisi perbandingan
tarik berdasarkan standar ASTM D
seperti pada Tabel 1.
3039. Tahap selanjutnya adalah
pengujian tarik terhadap spesimen yang Tabel 1. Perbandingan Fraksi Volume Serat
menggunakan uji standar ASTM D Komposit Jumlah Fraksi Volume
3039. Pengujian tarik dilakukan di Lapis Serat (%)
Serat
Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Epoksi 3 lapis 33,57
Berpenguat simetri
Pengetahuan Indonesia (P2F–LIPI) Serat Jute
Epoksi 3 lapis 24,88
dengan mesin uji tarik Berpenguat simetri
Serat e-glass
Tensilon/Universal Testing Machine
(UTM) dengan model UCT-5T,
kecepatan penarikan pada alat ini dapat
divariasikan.
Uji karakterisasi material yang
dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
parameter-parameter fisis dari komposit
yang dibuat. Adapun proses uji

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Rahmat Firman Septiyanto et al. / Serat 2 (2016), 1 - 11 10

Dengan perhitungan fraksi volume serat sebagai berikut:

(1)

(2)

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat mekanik komposit epoksi


Secara keseluruhan hasil pengujian
berpenguat serat jute meliputi kekuatan
tarik yaitu epoksi murni, komposit
tarik, pertambahan panjang, dan
epoksi berpenguat serat jute, dan
kekuatan tarik spesifik. Kekuatan tarik
komposit epoksi berpenguat serat e-
komposit dipengaruhi oleh ikatan antara
glass untuk kekuatan tarik ditunjukkan
serat dan matriks. Kekuatan tarik rata-
pada tabel 2.
rata komposit epoksi berpengauat serat
Tabel 2. Perbandingan Kekuatan Tarik jute belum bisa menyamai kekuatan

Komposit Jumlah Kekuatan


tarik rata-rata komposit epoksi
Lapis Tarik berpenguat serat e-glass.
Serat (MPa)
Epoksi Berpenguat 3 lapis 45,961
Serat Jute simetri
Epoksi Berpenguat 3 lapis 123,77
Serat e-glass simetri

Tabel 3. Perbandingan Pertambahan Panjang

Komposit Jumlah Pertambahan


Lapis Panjang (%)
Serat
Epoksi 3 lapis 8,9278
Berpenguat simetri
Serat Jute
Epoksi 3 lapis 8,2299
Berpenguat simetri Gambar 3. SEM Komposit e-glass
Serat e-glass
Patahan makro pada komposit
Tabel 4. Perbandingan Kekuatan Tarik Spesifik
epoksi berpenguat e-glass seperti pada
Komposit Jumlah Kekuatan
gambar 4 terpisah antara bagian patahan
Lapis Tarik Spesifik
Serat (MPa/g.cm-3) satu dengan bagian yang lainnya. Ini
Epoksi 3 lapis 42,517
Berpenguat simetri membuktikan bahwa serat e-glass lebih
Serat Jute
Epoksi 3 lapis 87,47 kuat dibandingkan dengan serat jute.
Berpenguat simetri
Serat e-glass Pada hasil struktur mikro SEM ini

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976
Rahmat Firman Septiyanto et al. / Serat 2 (2016), 1 - 11 11

memperlihatkan serat e-glass yang Saran


masih beraturan dan berbentuk batang Sebagai Saran, penelitian ini
lurus. digunakan sebagai referensi untuk
Pada hasil struktur mikro SEM meneliti komposit serat alam lainnya
komposit epoksi berpenguat serat e- yang mampu menggantikan serat
glass tidak terlihat adanya void yang sintetis.
membuat kekuatan komposit tersebut
UCAPAN TERIMA KASIH
besar seperti yang ditunjukkan Gambar
3. Terimakasih atas staff dan karyawan

Dari hasil uji tarik yang LIPI yang telah membantu penelitian ini

didapatkan bahwa komposit epoksi serta kepada Program Studi Fisika UPI

berpenguat serat e-glass memiliki Bandung yang telah memberikan

kekuatan rata-rata yang sangat tinggi dukungan untuk melaksanakan

jika dibandingkan dengan komposit penelitian di LIPI Bandung.

epoksi berpenguat serat jute. Hal ini Terimakasih kepada Rahmat Awaludin

sesuai dengan hasil uji mikro patahan Salam, Yeyen Nurhasanah, Rani dan

SEM yang menunjukkan bahwa Ely atas bantuannya dan diskusi pada

kekuatan komposit epoksi berpenguat penelitian komposit ini.

serat e-glass lebih besar dibandingkan


DAFTAR PUSTAKA
sampel yang lainnya.

SIMPULAN DAN SARAN M. P. Callister, William D. 2003,


Materials Science and
Simpulan Engineering an Introduction.
Jika dibandingkan komposit Amerika: Wiley.

epoksi berpenguat serat jute dengan Wicaksono, Arif. 2006, Karakterisasi


komposit epoksi berpenguat serat e- Kekuatan Bending Komposit
Berpenguat Kombinasi Serat
glass maka kekuatan tarik rata-rata Kenaf Acak Dan Anyam. Skripsi.
komposit epoksi berpenguat serat e- Semarang, Indonesia: Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik
glass masih belum bisa menandingi, Universitas Negeri Semarang.
sehingga diperlukan penguat serat alam
lainnya yang mampu menandingi
kekuatan serat gelas.

Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika ISSN 2442-515x, e-ISSN 2528-1976

Anda mungkin juga menyukai