Anda di halaman 1dari 25

Nama:Nabila Rizki Auliani

Nim:P07224122012

Gangguan perkemihan pada ibu nifas

Nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6
minggu. Dalam masa tersebut pasti ibu akan merasakan berbagai
macam perubahan. Disini akan disebutkan secara detail perubahan-
perubahan yang akan terjadi pada masa tersebut. Ada berbagai macam
perubahan yang dialami seorang ibu pasca persalinan. Termasuk dalam
pemulihan seperti sebelum hamil. berikut berbagai macam perubahan
yang normal terjadi.

Sisitem perkemihan atau sistem urinariaadalah suatu sistem tempat


terjadinyaproses penyaringan darah sehingga darabebas dari zat-zat
yang tidak dipergunakanoleh tubuh dan menyerap zat-zat yangmasih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh
larutandalam air dan dikeluarkan berupa urine (airkemih).

Ginjal

yang mengeluarkan sekret urine.

Ureter

yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing

Adanya beberapa masalah sistem perkemihan berdampaklah pada


beberapa wanita yang pasca melahirkan merasa tidak ingin kencing
sama sekali, yang lain merasa ingin kencing tetapi tidak bisa
melakukannya, dan mungkin ada yang lainnya masih bisa kencing tetapi
disertai dengan rasa nyeri dan terbakar . Sedangkan wanita yang tidak
dapat berkemih secara spontan dalam waktu 6 jam setelah persalinan
pervaginam dikategorikan memiliki retensi urin.

Kandung kemih dalam puerperium akan berkurang sensitifitasnya dan


kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kemih penuh atau sesudah
kencing masih tertinggal urine residual (normal + 15 cc). Sisa urine dan
trauma pada kandung kemih waktu persalinan memudahkan terjadinya
infeksi.

pada masa nifas terjadi perubahan fisiologis yang menyebabkan rasa


tidak nyaman pada masa nifas yang seringkali dijumpai salah satunya
adalah perubahan sistem perkemihan termasuk infeksi saluran kemih,
retensi urine atau inkontinensia. Banyaknya masalah pada sistem
perkemihandalam 24 jam pertama pasca persalinansangat penting bagi
tenaga kesehatan untuk memberikan Keperawatan yang tepat dengan
mengidentifikasi masalah sedini mungkin dalam rangka memberikan
asuhan keperawatan yang baik pada ibu, sehingga perubahan yang
terjadi perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan terutama perawat.
Jika perubahan diatas tidak mendapatkan perawatan dengan adekuat
akan berdampak pada adanya permasalahan pada ibu yang akan
bertimbas pada kesejahteraan bayi yang dilahirkannya karena bayi
tersebut tidak akan mendapatkan perawatan maksimal dari ibunya.

Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatny. Kadang-


kadang puerperium mengalami sulit buang air kecil, karena sfingter
uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iiritasi muskulus
spingter ani selama persalinan,juga oleh karena adanya oedema
kandung kemih yang terjadi selama persalinan.kadang-kadang oedema
dari trigonium menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga sering
terjadi retensio urine. Kandung kemih dalam puerperium sangat
kurang sensitive dan kapasitasnya bertambah,sehingga kandung kemih
penuh atau sesudah buang air kecil masih tertinggal urine residual
(normal±15cc). sisa urine biasanya berlebihan (poliurie) antara hari
kedua dan hari kelima,hal ini disebabkan karena kelebihan cairan
sebagai akibat retensi air dalam kehamilan dan sekarang dikeluarkan.
Kadang-kadang hematuri akibat proses katalitik involusi. Acetonuri
terutama setelah partus yang sulit dan lama yang disebabkan
pemecahan karbohidrat yang banyak, karena kegiatan otot-otot rahim
dan kelaparan.Proteinurine akibat dari autolysis sel-sel otot.

Perubahan sistem perkemihan

Perubahan yang terjadi pada sistem ini antara lain :

a. Fungsi sistem perkemihan

b. Sistem urinaris: Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid


yang tinggi) turut menyebabkan peningkatan fungsi ginjal, sedangkan
penurunan kadar steroid setelah wanita melahirkan sebagian
menjelaskan penyebab penurunan fungsi ginjal selama masa
postpartum. Fungsi ginjal akan kembali normal dalam waktu satu bulan
setelah melahirkan.

c. Komponen urea: Glikosaria ginjal diinduksi oleh

kehamilan menghilang. Laktosuria positif pada ibu menyusui


merupakan hal normal.

d. Diuresis postpartum:

Dalam 12 jam setelah melahirkan, ibu membuang kelebihan cairan yang


tertimbun dijaringan selama ia hamil. Salah satu mekanisme untuk
mengurangi cairan yang teretensi selama masa hamil adalah
diaphoresis luas, terutama pada malam hari, selama 2-3 hari pertama
setelah melahirkan. Diuresis postpartum yang disebabkan oleh
penurunan kadar esterogen, hilangnya peningkatan tekanan vena pada
tingkat bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah akibat
kehamilan, merupakan mekanisme tubuh untuk mengatasi kelebihan
cairan. Kehilangan cairan melalui keringat dan peningkatan jumlah
urine menyebabkan penurunan berat badan sekitar 2,5 kg selama masa
postpartum. Pengeluaran kelebihan cairan yang tertimbun selama
hamil kadang-kadang disebut kebalikan metabolisme air pada masa
hamil.

Sumber materi:

Oleh:Miss A-Aesoh Sama(23 Juli 2018)

https://eprints.ums.ac.id/65149/15/Naskah%20Publikasi.pdf

Tahun :2019

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14202/2/
T1_462011006_BAB%20%20II.pdf

Oleh:Bidan Diah(2020)

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2020/04/berbagai-macam-
perubahan-fisiologis.html?m=1

Oleh Sulistyowati (26 Juli 2019)

https://id.scribd.com/presentation/419819677/PERUBAHAN-PADA-
IBU-NIFAS

Gangguan BAB Pada ibu nifas


Susah buang air besar setelah melahirkan merupakan hal yang normal
terjadi dan kerap dialami oleh wanita yang baru saja menjalani
persalinan. Meski umum terjadi, kondisi ini bukanlah sesuatu yang
dapat disepelekan, terlebih jika susah buang air besar terjadi dalam
waktu yang cukup lama.

Habis Melahirkan, Kenapa Jadi Sulit BAB?

Terlepas dari bagaimana cara bersalinnya, baik persalinan pervaginam


ataupun operasi caesar, semua ibu punya satu kekhawatiran yang sama
pasca melahirkan, yaitu BAB. Jika melahirkan secara normal, khawatir
bahwa dorongan mengejan dapat membuka jahitan di area perineum.
Sementara jika menjalani operasi caesar, Mums mungkin khawatir
mengejan akan menyebabkan rasa sakit atau memengaruhi sayatan.

ibu enggak sendirian kok, merasakan hal ini, karena nyatanya kesulitan
ini sangat normal terjadi. Pada umumnya, Mums pun akan
membutuhkan waktu untuk bisa BAB kembali setelah melahirkan, yaitu
3-5 hari setelah melahirkan. Di sisi lain, beberapa wanita bisa saja
memiliki hasrat untuk BAB lebih cepat.

Sebagian wanita yang baru melahirkan mungkin merasa takut dan


khawatir bila jahitan yang dimiliki akan robek jika mengejan terlalu
keras saat buang air besar.

Setelah melahirkan, tubuh ibu masih belum sepenuhnya bersih dari


efek kehamilan. Kadar hormon kehamilan, hormon progesteron, yang
masih tinggi dapat menjadi penyebab susahnya BAB setelah
melahirkan. Selain itu, tubuh kamu juga masih memiliki efek dari berat
badan janin yang ada di dalam rahim kamu selama 9 bulan.

Apa Penyebab Sakit saat BAB Pasca Melahirkan?


Setelah bersalin secara normal, Moms masih harus berjuang dengan
berbagai perubahan tubuh yang cukup drastis di masa nifas. Selain
mengalami perdarahan nifas (lokia), hal lain yang juga mungkin
terjadinya adalah perubahan pola atau kebiasaan buang air besar.

Jika dulu sewaktu hamil Moms mungkin bisa BAB sekitar tiga kali sehari
atau tiga kali dalam satu minggu, kini Moms mungkin tidak akan “ke
belakang” selama kira-kira 2-3 hari.Hal ini menyebabkan penumpukan
feses dalam usus yang kemudian mengeras dan kering sehingga susah
dikeluarkan.

Sembelit setelah melahirkan bukanlah hal yang bisa disepelekan. Bagi


beberapa orang, sembelit bisa jadi sebuah mimpi buruk karena buang
air besar pertama kali setelah melahirkan mungkin terasa sangat
menyakitkan.Meski begitu, memang ada juga beberapa Moms yang
merasa baik-baik saja ketika harus BAB. Selain faktor perubahan alami
tubuh setelah melahirkan, penyebab sembelit pada ibu baru sebetulnya
tetap sama.

Kurangnya asupan makanan berserat dan asupan air, baik menjelang


atau selama proses melahirkan normal, bisa menjadi penyebab
hadirnya sembelit.
Selain itu, sebagian perempuan juga mengalami wasir setelah melewati
proses persalinan. Hal ini tentu akan semakin menyulitkan ibu untuk
buang air besar dengan lancar.

Wasir setelah persalinan dapat disebabkan oleh tekanan akibat


mengejan saat melahirkan berlangsung. Jika ibu sebelumnya sudah
punya sejarah menderita sembelit ataupun wasir, risiko Anda kesulitan
BAB setelah melahirkan juga jadi lebih tinggi.

Cara Mengatasi Sakit saat BAB Pasca Melahirkan

Untuk mengatasinya, ibu dapat melakukan beberapa cara untuk


mengatasi nyeri saat buang air besar, seperti berikut ini:

1. Penuhi Asupan Cairan dan Serat

Kekurangan cairan dan serat akan semakin mempersulit ibu ketika ingin
buang air besar. Karena itu, jangan lupa untuk selalu minum dan
konsumsi buah atau sayur yang kaya serat. Selain membantu ibu untuk
mengurangi rasa nyeri ini, cairan dan serat juga dapat meningkatkan
produksi dan kualitas ASI, ibu .

2. Berendam di Air Hangat

Berendam di air hangat dapat meredakan nyeri akibat robekan vagina.


Selain itu, jika ibu juga mengalami wasir setelah melahirkan, air hangat
bisa membantu meredakan wasir sehingga BAB pun bisa lebih lancar.
Aktivitas ini juga akan membuat ibu menjadi lebih santai di tengah
kesibukan mengurus bayi yang baru lahir.

3. Jangan Menunda Buang Air Besar


Meski terasa nyeri, jangan coba untuk menunda buang air besar, ibu.
semakin lama ibumenahan dan menundanya, BAB akan semakin terasa
tidak nyaman serta sakit. Alih-alih meredakan sakit, tindakan ini malah
akan membuat feses menjadi keras dan ibu semakin sulit untuk buang
air besar.

4. Hindari Stres Berlebihan

Sangat normal jika ibu mengalami stres setelah melahirkan. Ibuharus


menyesuaikan diri dengan bayi yang baru lahir. Namun, stres
berlebihan ini dapat menyebabkan banyak gangguan, salah satunya
adalah gangguan pencernaan yang akan membuat BAB semakin tidak
nyaman.

Penyebab Susah Buang Air Besar Setelah Melahirkan:

mengalami susah buang air besar setelah tmelahirkan, baik melalui


persalinan normal atau operasi caesar. beberapa hal yang dapat
menyebabkan kondisi tersebut:

-Perut kosong sebelum persalinan

-Kadar hormon progesteron yang tinggi selama kehamilan dan


beberapa waktu setelah melahirkan

-Efek samping obat penghilang rasa sakit yang digunakan selama


persalinan

-Dehidrasi

-Otot panggul melemah


-Gangguan pada anus, seperti luka atau wasir

-Kandungan zat besi dalam suplemen prenatal Tindakan episiotomi saat


persalinan

Cara Mengatasi Susah Buang Air Besar Setelah Melahirkan

Untuk mengatasi masalah susah buang air besar setelah melahirkan,


ada beberapa hal yang harus Anda lakukan, di antaranya:

1. Aktif bergerak

Terlalu sering duduk atau berbaring dalam waktu lama dapat


meningkatkan risiko konstipasi. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk
banyak bergerak guna mengatasi susah buang air besar setelah
melahirkan.

2. Konsumsi makanan tinggi serat

Makanan berserat tinggi dapat Anda konsumsi untuk mengatasi dan


mencegah sembelit. Beberapa jenis makanan tinggi serat meliputi
gandum atau biji-bijian utuh, beras merah, kacang-kacangan, buah-
buahan, dan sayuran.

Jus apel dan anggur juga dapat Anda konsumsi untuk meringankan
sembelit. Hal ini dikarenakan kedua jenis buah tersebut kaya akan
kandungan sorbitol, yaitu pencahar alami yang dapat mengatasi susah
buang air besar.

3. Minum air hangat

Minum air hangat juga dapat mengatasi masalah sembelit. Anda bisa
mencampurkan air hangat dengan perasan lemon, teh herbal, atau teh
chamomile. Perbanyak minum air juga dapat membuat kotoran Anda
menjadi lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan.

4. Hindari stres

Perbanyak istirahat dan rutin melakukan relaksasi setelah melahirkan


adalah hal yang penting dilakukan. Hal ini dikarenakan stres dan rasa
cemas dapat menyebabkan Anda sulit BAB.

Jika Anda sudah mencoba beberapa cara sederhana di atas, tetapi


masih sulit buang air besar setelah melahirkan, kemungkinan dokter
akan memberikan obat pencahar guna melancarkan pencernaan dan
memudahkan Anda untuk buang air besar.

Susah buang air besar setelah melahirkan umumnya bukanlah masalah


kesehatan yang serius. Namun, keluhan ini terkadang juga bisa menjadi
pertanda adanya gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.

Kenapa sih hal ini bisa terjadi? Ada beberapa faktor yang mendasarinya,
antara lain:

1. Perubahan dasar panggul

Proses melahirkan bayi meregangkan otot-otot di dasar panggul, yang


juga dapat menyebabkan perubahan pada rektum. Hal ini membuat
lebih banyak tinja mungkin terkumpul di usus sebelum akhirnya
dikeluarkan. Selain itu, otot ikut melemah akibat proses melahirkan dan
meregang untuk sementara, sehingga sulit untuk membantu
pembuangan kotoran.

2. Obat atau suplemen nyeri pasca melahirkan


Beberapa obat pereda rasa nyeri yang diberikan pasca melahirkan
caesar turut memengaruhi sistem pencernaan.

3. Mengonsumsi suplemen zat besi

suplemen zat besi untuk membantu memulihkan kehilangan zat besi


yang terjadi selama persalinan. Suplemen gizi ini juga memenuhi
kebutuhan bayi akan zat besi melalui ASI.

4. Produksi ASI

Komposisi ASI terdiri dari sekitar 90% air. Itulah mengapa, tubuh akan
mengutamakan kandungan air untuk pembuatan ASI dan
mengakibatkan usus kekurangan air untuk menjaga feses tetap lunak.
Jika asupan cairan Mums kurang, inilah yang kemudian yang
menyebabkan terjadinya sembelit.

5. Jahitan perineum

Pada beberapa persalinan, diperlukan prosedur episiotomi (membuat


sayatan di area perineum) untuk memperbesar jalan lahir. Atau, bisa
pula mengalami robekan yang tidak terduga selama kelahiran, sehingga
Mums akan mendapatkan jahitan di area antara vulva dan anus
(perineum). Jahitan ini akan terasa nyeri dan kencang di hari-hari awal
setelah persalinan, sehingga membuat Mums khawatir dan memilih
untuk menahan buang air besar.

6. Mengalami wasir

Mendorong bayi melalui jalan lahir selama persalinan dapat


menyebabkan timbul wasir atau peradangan dan pembengkakan
pembuluh darah di rektum dan anus. Kondisi ini memang akan sangat
membuat tidak nyaman, sehingga membuat Mums enggan untuk
buang air besar pasca persalinan. Pada akhirnya, inilah yang
menyebabkan sembelit.

7. Beban pikiran

Faktor psikologis juga ikut berperan menjadi penyebab sulitnya BAB


pasca melahirkan. Mums ketakutan akan kesakitan, prosesnya bisa
merusak jahitan persalinan, ataupun banyak kegelisahan lainnya.
Kondisi stres seperti ini lalu memicu produksi hormon kortisol yang
dapat menyebabkan sembelit.

Sumber Materi:

Oleh:Dr.Kevin Adrian (6 Desember 2020)

https://www.alodokter.com/penyebab-susah-buang-air-besar-setelah-
melahirkan-dan-cara-mengatasinya

Oleh:Iera Sipahutar(22 April 2022)

https://www.guesehat.com/kenapa-jadi-sulit-bab-pasca-melahirkan

Oleh:Dinda Ayu Saraswati(27 Agustus 2021)

https://www.mooimom.id/mamapedia/3penyebab-bab-sakit-pasca-
melahirkan-dan-cara-mengatasinya

Gangguan Hubungan Seksual Pada Ibu nifas


Masa nifas merupakan masa atau periode setelah persalinan hingga 40
hari setelah persalinan. Masa nifas adalah periode di mana rahim
membuang darah dan sisa- sisa jaringan ekstra setelah bayi dilahirkan
selama masa persalinan. Lama masa nifas pada setiap wanita berbeda-
beda. Umumnya masa nifas paling lama adalah 6 minggu. Pada masa
nifas teejadi pengeluaran darah kotor atau lochea dari kemaluan
wanita. Padaasing- masing periode, darah nifas akan berbeda warna
dan konsistensinya seiring dengan berjalannya pemulihan rahim.

Lochea dibagi dalam 3 periode:

1. 24 jam pertama pasca melahirkan

Pada 24 jam pertama pasca melahirkan bayi, perdarahan paling berat


akan terjadi dengan berwarna merah cerah. Anda juga akan mendapati
beberapa gumpalan darah kecil hingga sebesar buah tomat. Hal ini
masih tergolong normal.

2. Minggu pertama

Hari ke 2-6, darah nifas akan berwarna cokelat gelap hingga merah
muda, dan memiliki konsistensi yang lebih encer. Anda juga mungkin
akan merasakan nyeri di vagina jika persalinan berlangsung spontan.

3.Minggu kedua

Hari ke 7-10, darah nifas akan berwarna merah muda hingga cokelat
muda. Perdarahan juga lebih ringan dari enam hari sebelumnya. Pada
hari ke 11- 14 warna darah akan lebih terang dan lebih sedikit.

4. Minggu ketiga hingga keempat


Dalam 3-4 minggu masa nifas, warna darah yang keluar biasanya
berwarna krem dengan sedikit garis cokelat atau merah muda. Bagi
sebagian orang, masa nifas dapat selesai pada minggu ini.

5. Minggu kelima hingga minggu keenam

Dalam 5-6 minggu mengakhiri nifas, perdarahan biasanya sudah


berhenti. Namun terkadang masih terdapat bercak- bercak darah warna
cokelat merah &kuning

Hubungan seksual: Hubungan seksual tidak boleh

dilakukan segera, karena involusi uteri belum kembali normal dan


kemungkinan luka episiotomy belum pulih. Sekitar 70% wanita
melakukan hubungan seksual pada minggu ke 8 postpartum. Ibu
dianjurkan untuk menyusui bayinya karena dengan menyusui akan
menekan produksi estrogen yang tentu saja akan berpengaruh pada
pemulihan alat –alat kandungan.

Dari segi kesehatan bahaya berhubungan intim pada masa nifas dilansir
dari detikhealth.com, bahwa : di tahun 1998, BBC melaporkan
meninggalnya 2 wanita usia 22 tahun dan 29 tahun di West Yorkshire
ketika bercinta 8 dan 5 hari setelah melahirkan. Keduanya diketahui
melahirkan secara normal dan meninggal saat berhubungan intim.
Peneliti mengatakan peristiwa ini terjadi akibat munculnya emboli atau
gelembung udara yang masuk ke tubuh dan mengalir ke jantung
kemudian ke otak. Ketika wanita masih dalam masa menstruasi atau
masih mengeluarkan darah nifas, kemungkinan ada pembuluh darah
yang terbuka. Jika gelembung udara tersebut masuk ke aliran darah dan
menghambat peredaran darah di area jantung maka akan berbahaya.
Dalam kasus ini kematian dikarenakan emboli atau sumbatan pada
aliran pembuluh darah sehingga menyebabkan organ tubuh tersebut
kekurangan oksigen. Normalnya pembuluh darah pada ibu hamil
melebar atau mengalami vasodilatasi dan membutuhkan waktu
minimal 3 minggu setelah melahirkan untuk kembali ke ukuran dan
kondisi normal.

1. terjadinya emboli atau gelembung udara yang masuk ke tubuh


dan mengalir ke jantung kemudian ke otak oleh karena penetrasi pada
saat nifas, dimana pembuluh darah terbuka.

2. Nekat berhubungan intim juga bisa menimbulkan resiko infeksi ke


rahim.

Sebagai wanita tentunya bertanya- tanya apakah suami atau pasangan


mampu menahan keinginan seksual atau tidak berhubungan intim
selama masa nifas. Mungkin juga akan timbul prasangka dari pasangan
maupun diri kita sendiri mengenai kesetiaan masing- masing. Kita
semua berharap masing - masing dari pasangan akan bersikap setia dan
memaklumi kondisi seksualitas yang menurun selama masa nifas.

Lalu bagaimana mensiasati atau memenuhi kebutuhan seksual selama


masa nifas?

Kebutuhan seksual adalah kebutuhan alami dan naluri dari manusia.


Terutama bagi pria dewasa, jika keinginan seksual sedang berada
dinpuncak maka akan sangat tertekan rasanya jika tidak disalurkan.
Menyalurkan keinginan seksual akan membawa kenikmatan sekaligus
kepuasan dan membuat tubuh dan pikiran rileks.

Pada masa nifas, kebutuhan seksual dapat ditanggulangi dengan cara


sebagai berikut:
1.Menyibukkan diri dengan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat seperti
dengan pekerjaan, hobi, ikut serta merawat bayi dan berbagai kegiatan
positif lainnya. Dengan kesibukan sehari- hari diharapkan nantinya
keinginan seksual akan teralihkan.

2. Berhubungan intim dengan istri tetapi tidak penetrasi di liang vagina


dan anus. Penetrasi dapat juga dilakukan di daerah lipatan tubuh
wanita yang lain seperti lipatan payudara atau lipatan paha. Tentunya
dengan memperhatikan kenyamanan istri.

3. Bagi istri, biasanya hasrat seksual berkurang karena letih dan nyeri
akibat persalinan yang masih dirasakan. Butuh pengertian antara suami
istri untuk melewati periode ini.

Bahaya Berhubungan Intim di Masa Nifas

Masa nifas adalah masa 40 hari setelah seorang wanita melahirkan.


Pada periode ini, organ reproduksi yang berubah selama kehamilan,
misalnya rahim, perlahan-lahan akan kembali ke ukuran semula
sebelum kehamilan. Inilah momen penting bagi ibu untuk memulihkan
diri.

Kebanyakan pasangan suami istri menunda berhubungan intim setelah


melahirkan hingga masa nifas berakhir. Alasannya memang sebagian
besar mengikuti tradisi atau kepercayaan umum yang dilakukan secara
turun-temurun.

Berikut beberapa dampak berhubungan saat nifas.

1. Risiko Infeksi

Saat masa nifas, akan terjadi perdarahan yang fungsinya meluruhkan


sisa-sisa jaringan kehamilan. Keluarnya darah dan gumpalan jaringan ini
sebenarnya merupakan proses yang baik, tapi dapat menjadi media
berkembangnya kuman penyebab infeksi.

Bila ada kuman yang masuk lewat hubungan seksual tersebut, kuman
akan dengan cepat berkembang biak. Apalagi bila kebersihan kurang
terjaga baik. Jarang mengganti pembalut, misalnya.

Salah satu tanda awal yang dialami bila terjadi infeksi pada masa nifas
adalah demam dan perdarahan yang tak kunjung berkurang.

2. Risiko Robekan Jahitan

Selain perdarahan, hubungan intim yang dilakukan pada masa nifas


juga berpotensi menyebabkan robekan jahitan, terutama jahitan pada
persalinan normal.

Karena luka belum pulih sempurna, gesekan ringan saja berpotensi


menyebabkan gangguan penyembuhan hingga robekan.

Oleh karena itu, nasihat orang tua agar menghindari hubungan seksual
selama masa nifas ada baiknya didengarkan.

3. Potensi Emboli Paru

Walaupun kasusnya sangat jarang, emboli paru juga bisa menjadi


ancaman bila berhubungan seks saat nifas. Di masa ini, pembuluh
darah di rahim dan jalan lahir masih terbuka dan belum pulih
sempurna. Hubungan seks dapat membuat udara masuk ke rahim.

Udara bebas yang masuk ini dapat menyusup ke pembuluh darah dan
menyebabkan gumpalan atau emboli. Emboli yang lepas ke pembuluh
darah penting, seperti jantung, paru, dan otak, dapat berakibat fatal
dan mengakibatkan kematian mendadak.
4. Nyeri saat Berhubungan Seksual

Sebuah studi melaporkan, salah satu keluhan yang cukup banyak


dialami wanita ketika berhubungan seksual setelah melahirkan adalah
rasa nyeri.

5. Libido yang Menurun

Bagi banyak wanita yang baru melahirkan, berhubungan intim


merupakan prioritas terakhir. Tak heran, kebanyakan pasangan
membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan adanya bayi.

Kesibukan mengurus bayi, rasa lelah dan kekurangan istirahat membuat


banyak pasangan secara alamiah menunda berhubungan intim dulu,
terutama saat masa nifas.

Namun, ada pula alasan medis mengapa wanita khususnya belum


tertarik berhubungan intim di minggu-minggu pertama setelah
melahirkan. Hal ini dipengaruhi hormon reproduksi, yaitu estrogen dan
progesteron, yang kembali ke kadar sebelum melahirkan.

Kadar hormon tersebut sangat tinggi semasa hamil, dan setelah


persalinan akan turun drastis. Karena itu, ada kemungkinan seorang
wanita tidak bisa menikmati hubungan intim karena belum kembalinya
libido seperti semula.

Hal ini bukan berarti libido tidak akan kembali lagi seperti semula.
Seperti ditemukan sebuah survei, hampir 90 persen wanita sudah
kembali aktif berhubungan seks setelah melahirkan dalam 6 bulan.
Berbagai keluhan ini dapat timbul akibat hubungan seksual yang
dilakukan dalam masa nifas. Tentu hal-hal ini wajib menjadi
pertimbangan khusus.

Walau tidak dilarang secara mutlak, ada baiknya pasangan suami istri
menunda berhubungan saat masa nifas atau setidaknya selama 4
minggu pertama. Tunggulah sampai rahim dan jahitan persalinan pulih
sempurna dan sang ibu dalam kondisi optimal.

Dalam hal ini, peran suami juga tidak kalah penting. Selain memahami
betul pentingnya menunda hubungan intim pada masa nifas, sang ayah
baru juga diharapkan dapat membantu, berbagi peran dengan ibu.

Dengan begini, ibu dapat beristirahat dengan lebih optimal, terhindar


dari stres, dan kehidupan seksual juga dapat dijalani tanpa gangguan
berarti.

Faktor-faktor Yang mempengaruhi Berhubungan Seksual Pasca


melahirkan

1.Perubahan Fisik

a.Kelelahan dari ibu nifas dalam merawat bayi yang baru lahir dapat
terjadi

b.Nyeri / sensitivitas dari episiotomi, bagian sensitif dan dari trauma


lainnya daritenaga kerja bisa berlangsung 6 minggu atau lebih.
c.Penurunan lubrikasi vagina dapat berlangsung hingga 6 bulan dan
saat menyusui.
d.Bocor ASI mungkin terjadi selama hubungan seksual.

e.Reaksi Wanita terhadap rangsangan seksual mungkin tidak kuat atau


cepat sampai 3 bulan setelah melahirkan.

Perubahan psikologis antara lain:


a.Takut nyeri selama hubungan seksual.
b.Takut kehamilan.

c.Kurangnya keinginan untuk seks selama beberapa minggu

setelah melahirkan sampai satu tahun.

d.Stres dari perubahan dalam rutinitas sehari-hari dan responsiblities


tambahan / peran.
e.Wanita mungkin tidak merasa menarik.
f.Peningkatan keinginan untuk seks setelah melahirkan dapat terjadi
pada beberapa wanita

Kecemasan dan kelelahan mengurus bayi baru lahir sering kali


membuat gairah bercinta pasangan suami istri (pasutri) surut, terutama
pada wanita. Bila trauma dikelola dengan baik, kehidupan seks bisa
kembali berjalan dengan baik seperti semula. Menurunnya gairah
seksual disebabkan oleh trauma psikis maupun fisik. Ditinjau dari segi
fisik, wanita mengalami perubahan sangat drastis di dalam tubuh.
Mengandung dan melahirkan normal maupuncaesardapat
menyebabkan trauma pada wanita.Trauma fisik bisa terjadi saat
melahirkan. Rasa sakit akibat pengguntingan bagian dalam vagina
(episiotomi)
Sedangkan trauma psikis (kejiwaan) terjadi pada wanita usai
melahirkan yang belum siap dan memahami segala urusan mengurus
anak. Dari mulai merawat anak, merawat payudara yang sudah siap
mengeluarkan susu, cara pemberian susu yang benar sampai urusan
mengganti popok. Akibatnya, ibu merasa lelah, capek, dan
menyebabkan gairah menurun dan enggan untuk berhubungan seksual.
Ibu yang baru melahirkan kerap merasa cemas dengan keadaan tubuh
tidak lagi menarik. Istri takut tidak bisa memproduksi ASI yang cukup
banyak untuk kebutuhan bayi dan merasa cemas dengan kondisi
kesehatan lainnya. Kecemasan yang dialami terkadang tidak ada
penyebabnya dan inilah yang menjadi penghalang timbulnya hasrat
untuk bercinta.

Waktu Pelaksanaan Berhubungan Seksual Pasca melahirkan:

Aktivitas seksual dapat dimulai kembali setelah perdarahan berhenti


atau ketika lokia sudah berhenti Enam minggu adalah waktu dimana
rahim telah kembali pada ukuran sebelum hamil. Pengecilan rahim
adalah perubahan fisik utama pasca persalinan yang terakhir. Namun,
seorang wanita sebenarnya tidak perlu menunggu hingga rahimnya
kembali ke ukuran semula, sebelum ia mulai melakukan senggama.
Selama enam minggu sampai enam bulan pertama, vagina tidak cukup
dilumasi karena kadar steroid rendah untuk menahan respon
vasokontriksi saat senggama. Reaksi fisiologis anda terhadap
rangsangan seksual selama tiga bulan pertama setelah melahirkan
ditandai dengan penurunan intensitas dengan kecepatan respon.
Vasokongesti pada labia mayora dan minora tertahan sampai fase stabil
(plateau). Dinding vagina tipis dan berwarna merah muda, suatu
keadaan yang menyerupai vaginitis senilis. Keadaan ini disebabkan oleh
jumlah hormon yang rendah pada periode involusi. Akhirnya, ukuran
dan kekuatan kontraksi orgasmik menurun.

Ketidakseimbangan hormon juga kerap dituding sebagai penyebab


menurunnya hasrat seksual. Ketidakseimbangan hormon ini dapat
mengakibatkan perubahan emosi yang tidak seimbang pula. Para ibu
muda lebih mudah merasa kesal, malas, ingin marah.
Ketidakseimbangan hormonal hanya mempengaruhi secara tidak
langsung. Setelah masa-masa nifas, hormonal kembali bekerja secara
normal.Tiap wanita berbeda-beda kesiapannya. Namun secara medis,
setelah tidak ada pendarahan lagi, bisa dipastikan ibu sudah siap
berhubungan seks yaknisetelah masa nifas yang biasanya berlangsung
selama 40 hari masa nifas. Masih dianggap wajar bila keengganan
untuk berhubungan badan dengan pasangan, terjadi antara satu hingga
tiga bulan setelah melahirkan Secara alami, sesudah melewati masa
nifas kondisi organ reproduksi ibu sudah kembali normal. Oleh sebab
itu, posisi hubungan seks seperti apa pun sudah bisa dilakukan.
Kalaupun masih ada keluhan rasa sakit, lebih disebabkan proses
pengembalian fungsi tubuh belum berlangsung sempurna seperti fungsi
pembasahan vagina yang belum kembali seperti semula. Namun, bisa
juga keluhan ini disebabkan kram otot, infeksi, atau luka yang masih
dalam proses penyembuhan.Gangguan seperti ini disebut
dyspareuniaatau rasa nyeriwaktu sanggama.

Cara Mempermudah Hubungan Seksual Pasca melahirkan:

Menurut Murkoff (2006), beberapa cara untuk mempermudah


hubungan seksual pasca melahirkan antara lain :
PelumasanRendahnya hormon pada periode pasca melahirkan (yang
pada ibu menyusui belum akan meningkat sampai bayi sudah mulai
disapih) bisa membuat vagina kering dan membuat hubungan seksual
menjadi menyakitkan. Penggunaan pelumas seperti jelly K-Y sampai
sekresi alami anda kembali normal akan mengurangi nyeri dan
meningkatkan kenikmatan.pemanasan Anggaplah percintaan awal
sebagai makanan pembuka sebelum makanan utama. Lakukan dalam
porsi yang besar, jika waktu memungkinkan.menciptakan suasana

Lampu redup akan lebih romantis dan ramah bagi bentuk tubuh anda
yang belum kembali ke bentuk semula, sehingga anda tidak terlalu
menyadari bentuk tubuh anda.berganti posisi Posisi berdampingan atau
perempuan diatas memungkinkan
kendali yang lebih besar terhadap penetrasi dan tidak terlalu menekan
area episiotomi atau area bekas sayatan bedahcaesar.Cobalah posisi
yang paling cocok untuk anda.
Rileks latihan rileksasi, mandi bersama,pijat atau apapun yang bisa
Membantu merileksasikan anda
Mencari pilihan kepuasan lain.Jika hubungan seksual belum bisa anda
nikmati, carilah kepuasan seksual lain melalui mastrubasi mutual atau
seks oral. Jika anda berdua terlalu lelah, temukan kenikmatan dari
kebersamaan. Tidak ada yang salah untuk berbaring bersama, saling
berpelukan dan berciuman, serta berbagi cerita.

Bahaya hubungan seksual pasca melahirkan

Berhubungan seksual selama masa nifas berbahaya apabila pada saat


itu mulut Rahim masih terbuka maka akan berisiko. Mudah terkena
infeksi kuman yang hidup di luar akibat hubungan seksual ketika mulut
rahim masih terbuka, bisa tersedot masuk kedalam rongga rahim dan
menyebabkan infeksi.Sudden Deathatau mati mendadak setelah
berhubungan seksual bisa terjadi karena pergerakan teknis dalam
hubungan seksual di vagina bisa menyebabkan udara masuk ke dalam
rahim karena mulut rahim masih terbuka. Pada masa nifas banyak
pembuluh darah dalam rahim yang masih terbuka dan terluka. Dalam
kondisi ini pembuluh darah bisa menyedot udara yang masuk, dan
membawanya ke jantung. Udara yang masuk ke jantung dapat
menyebabkan kematian mendadak

Cara mengatasi masalah seksual pasca melahirkan

Jika pasangan ingin lebih cepat melakukan hubungan dari yang


disarankan yaitu enam minggu pasca melahirkan, maka dapat
menyarankan pada pasangan untuk memakai pelumas atau jelly.Bila
saat berhubungan masih terasa sakit, ibu sebaiknya mengatakan
dengan jujur kepada pasangan. Jangan takut untuk berterus terang
kepada pasangan. Pastikan jika luka episiotomi sudah pulih atau kering.
Ibu serta pasangan juga dapat melakukan konsultasi kepada dokter
kandungan atau bidan jika dirasa perlu. Bila sudah siap untuk
melakukan hubungan seks, bukan berarti „seks pertama‟ ini bisa
dilakukan seperti sebelum melahirkan. Lagi-lagi Anda harus
memberitahukan pasangan Anda bahwa semuanya harus berjalan
dengan sangat lembut dan perlahan. Penetrasi yang kasar dapat
membahayakan vagina Aktivitas Hormon yang belum kembali normal
setelah melahirkan menyebabkan turunnyapelumas alami pada vagina.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan pelumas buatan yang bisa
didapatkan di apotik terdekat sehingga mengurangi gesekan pada
vagina yang berlebihan. Jangan lupa untuk melakukan foreplay
sebelumnya. Pertimbangkan bercinta dipagi hari, sementara bayi Anda
tidur, atau saat bayi Anda menghabiskan beberapa jam dengan seorang
teman terpercaya atau orang yang dicintai, sehingga saat melakukan
aktivitas seksual tidak terganggu oleh bayi kita sendiri, karena akan
berakibat hilangnya mood seksual kita dan pasangan kita. Payudara
mungkin merasa sedikit lembut pada awalnya atau ada rasa yang
berbeda ketika di sentuh oleh pasangan kita. Gairah seksual dapat
menyebabkan keluarnya air susu, hal ini dapat mempengaruhi aktivitas
seksual. sehingga disarankan sebelum melakukan aktivitas seksual, si
ibu sebaiknya menyusui dahulu bayinya untuk membantu mengurangi
kebocoran air susu pada payudara. Komunikasi dengan pasangan
merupakan hal yang terpenting, apabila ibu belum siap melakukan
hubungan seksual dengan pasangan, sehingga dapat mencegah adanya
pertentangan atau konflik dengan pasangan kita. Sampai ibu siap untuk
berhubungan seksual, menjaga keintiman dengan cara lain.
Menghabiskan waktu bersama tanpa bayi, bahkan jika itu hanya
beberapa menit di pagi hari dan setelah bayi tidur di malam hari.

Sumber Materi:

Oleh:Dr.Mohammad Husein (27 juli 2022)

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/602/seksualitas-dan-masa-
nifas#:~:text=dan%20kondisi%20normal.-,1.,menimbulkan%20resiko
%20infeksi%20ke%20rahim

Oleh:Dr.Sara Elise Wijono MRes(01 Desember 2020)

https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/seks/bahaya-berhubungan-
intim-di-masa-nifas

Tahun:2019

https://eprints.umbjm.ac.id/572/4/14.%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai