XIIA/15/2017
K
Jenis Pajak : PPh Badan
JA
Tahun Pajak : 2012
Pokok Sengketa : bahwa pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi positif
PA
Terbanding atas Penghasilan Neto Pajak Penghasilan Badan Tahun
Pajak 2012 sebesar Rp4.643.396.327,00 yang tidak disetujui Pemohon
Banding yang terdiri dari:
N
(Rp)
1. Advertising & Promotion - 4001001 4.440.496.327,00
LA
2. Voucher - 4001003 202.900.000,00
Total 4.643.396.327,00
DI
1. Advertising & Promotion – 4001001 sebesar Rp4.440.496.327,00
Menurut Terbanding : GA
bahwa biaya promosi/iklan (terdiri atas biaya Advertising & Promotion
- 4001001, Marketing Tools - 4001002, Voucher - 4001003,
Advertising Tax - 4001005, dan Sponsorship - 4001006) tersebut
benar adanya dan dikeluarkan oleh Pemohon Banding untuk kegiatan
EN
menjaga kesinambungan hubungan dengan mitra kerja selaku
pelanggan/customer, sehingga biaya-biaya yang timbul dalam biaya
promosi sangat erat kaitannya dengan mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan dari Pemohon Banding;
TP
Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju terhadap koreksi Terbanding
Banding atas biaya Advertising & Promotion sebesar Rp4.440.496.327,00
Menurut Majelis : bahwa Terbanding melakukan koreksi akun Advertising and Promotion
IA
K
bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, nomor bukti pemotongan dan
besarnya PPh yang dipotong”;
JA
bahwa Pasal 6 ayat (5) PMK 02/2010 mengatur : “Dalam hal
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat
(4) tidak dipenuhi, biaya promosi tidak dapat dikurangkan dari
PA
penghasilan bruto”;
N
a. Biaya sebesar Rp. 138.827.024,00 merupakan biaya advertising &
promotion atas transaksi pemberian jasa iklan yang data
LA
penerimanya tidak memiliki NPWP, akan tetapi Pemohon Banding
sudah melakukan pemotongan PPh Pasal 21 atau PPh Pasal 23
atas seluruh biaya tersebut dengan menganakan tarif 20% atau
100% lebih tinggi atas dasar tidak memiliki NPWP dan telah
DI
dilaporkan disertai bukti potong dan SSP;
b. Biaya sebesar Rp. 4.301.669.303,00 merupakan biaya advertising &
promotion yang bukan atas pemberian jasa iklan, melainkan terdiri
GA
dari biaya material/produk dan biaya pembebanan iklan setiap bulan
atas suatu biaya iklan yang telah terjadi pada waktu sebelumnya,
yang dikarenakan biaya iklan tersebut cukup besar dan mempunyai
masa manfaatnya bukan untuk bulan itu saja, sehingga Pemohon
EN
Banding membebankan biaya tersebut dalam beberapa bulan
sesuai dengan masa manfaatnya;
c. Bahwa tidak ada aturan perpajakan yang secara jelas mengatur
bahwa data penerima yang tidak ber NPWP tidak boleh menjadi
TP
daftar nominatif;
d. Biaya advertising & promotion sebesar Rp. 4.440.496.327,00 yang
menjadi pokok sengketa seluruhnya sudah tercantum dalam daftar
nominatif dan seluruhnya sudah tercantum dalam laporan keuangan
dan ledger Pemohon Banding Tahun 2012, sehingga seluruh biaya
IA
ini benar adanya terjadi dan tidak ada unsur penyelewengan pajak
yang merugikan Negara;
AR
K
02/PMK.03/2010 berbunyi :
“Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai
JA
dengan ayat (4) tidak dipenuhi, biaya promosi tidak dapat dikurangkan
dari penghasilan bruto”;
PA
dengan alasan bahwa koreksi biaya advertising & promotion sebesar
Rp. 4.440.496.327,00 yang terdiri dari :
N
merupakan transaksi pemberian jasa iklan yang data penerimanya
tidak memiliki NPWP dan
LA
2. Biaya advertising & promotion sebesar Rp. 4.301.669.303,00 yang
data penerimanya memiliki NPWP;
DI
1. Biaya advertising & promotion sebesar Rp. 138.827.024,00
persen) dari pada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang
dapat menunjukkan Nomor Pokok Wajib Pajak”;
- Pasal 23 ayat (1a) yang berbunyi “Dalam hal Wajib Pajak yang
menerima atau memperoleh penghasilan sebagaimana dimaksud
IA
pada ayat (1) tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya
tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) dari
AR
K
bukan atas pemberian jasa iklan melainkan terdiri dari biaya
material/produk dan biaya pembebanan iklan setiap bulan atas suatu
JA
biaya iklan yang telah terjadi pada waktu sebelumnya yang
dikarenakan biaya iklan tersebut cukup besar dan mempunyai masa
manfaatnya bukan untuk bulan itu saja, sehingga Pemohon Banding
membebankan biaya tersebut dalam beberapa bulan sesuai dengan
PA
masa manfaatnya, dalam hal ini Pemohon Banding memberi contoh
biaya pemasangan Billboard di Tol Jagorawi pada bulan Maret 2011
dengan nilai sebesar Rp. 349.600.000,00 oleh CV Triguna Prima
Perkasa, NPWP 02.580.882.5-407.000, yang pembebanannya sesuai
masa sewa pemasangan billboard tersebut yaitu dari 11 Maret 2011 –
N
11 Maret 2013 (2 tahun), dengan pembebanan per bulan sebesar Rp.
14.566.667,00 ;
LA
bahwa atas pembayaran biaya iklan sebesar Rp. 4.301.669.303,00
tersebut telah dilakukan pemotongan PPh Pasal 21/Pasal 23 oleh
Pemohon Banding, dimana bukti pemotongan PPh, SPT PPh dan SSP
DI
sudah Pemohon Banding berikan pada proses pemeriksaan dan
keberatan;
GA
bahwa dalam penulisan di daftar nominatif, Pemohon Banding
mencantumkan pembebanan biaya ini dengan nama “Gabungan” dan
NPWP 00.000.000-0.000, hal ini dikarenakan sangatlah banyak rincian
prepaid/pembebanan biaya selama Tahun 2012 (dapat dilihat di
EN
Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi
biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan,
termasuk :
SE
a). biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha, antara lain :
7). Biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan”;
K
bahwa berdasarkan Pasal 6 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan
JA
Nomor: 02/PMK.03/2010 (PMK Nomor 02/2010) tentang Biaya
Promosi Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto, yang
berbunyi :
“Daftar nominatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
PA
harus memuat data penerima berupa nama, Nomor Pokok Wajib
Pajak, alamat, tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, nomor
bukti pemotongan dan besarnya Pajak Penghasilan yang dipotong”;
bahwa dalam Pasal 6 ayat (5) PMK Nomor: 02/2010 diatur bahwa :
N
“Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai
dengan (4) tidak dipenuhi, biaya promosi tidak dapat dikurangkan dari
LA
penghasilan bruto”;
DI
harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian
dan untuk sahnya pembuktian diperlukan paling sedikit 2 (dua) alat
bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1)”;
GA
bahwa berdasarkan ketentuan perundang-undangan tersebut di atas
dan setelah memeriksa dengan dokumen yang disampaikan oleh
Pemohon Banding, Majelis berpendapat bahwa atas koreksi
EN
K
dalam jumlah pembayaran konsumen di setiap transaksi dan sudah
tercatat dalam invoice penjualan Pemohon Banding;
JA
Menurut Majelis : bahwa Terbanding melakukan koreksi biaya voucher sebesar Rp.
202.900.000,00 karena atas biaya promosi tersebut data penerimanya
tidak memiliki NPWP sehingga tidak dapat dibebankan sesuai Pasal 6
PA
ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 02/PMK.03/2010 (PMK
Nomor 02/2010);
N
tidak memiliki NPWP tidak boleh menjadi daftar nominatif pengurang
penghasilan bruto, Terbanding berpendapat ketentuan dalam PMK
LA
Nomor: 02/2010 sudah cukup jelas dan tidak terdapat pasal-pasal
yang menyatakan akan diatur lebih lanjut dengan ketentuan
pelaksanaan, namun demikian terdapat Surat Edaran Nomor: SE-
9/PJ/2010 yang lebih menegaskan PMK Nomor: 02/2010 ;
DI
bahwa terkait alasan Pemohon Banding yang menyatakan seluruh
voucher tersebut sudah diberikan ke konsumen yang tidak mungkin
GA
seluruh konsumen Pemohon Banding adalah orang yang memiliki
NPWP, Terbanding berpendapat bahwa Pemohon Banding
mengklasifikasikan biaya voucher ke dalam biaya promosi dan
memasukkannya ke dalam daftar nominatif di dalam lampiran SPT
EN
PPh Badan untuk dapat dibiayakan sehingga Pemohon Banding
seharusnya mengikuti syarat dan ketentuan dalam membebankan
biaya tersebut sesuai PMK Nomor: 02/2010;
K
sehingga mengurangi jumlah pembayaran konsumen tersebut, di
dalam receipt tidak terdapat identitas konsumen tersebut sehingga
JA
Pemohon Banding tidak bisa mendata siapa saja konsumen yang
menerima voucher;
PA
Banding serta contoh voucher yang disampaikan oleh Pemohon
Banding, Majelis berpendapat sebagai berikut :
N
banyak, sehingga sangat tidak mungkin Pemohon Banding akan
menanyakan NPWP setiap konsumen dan pemberian voucher
LA
tersebut dimaksudkan oleh Pemohon Banding untuk menarik
konsumen agar menjadi pelanggan berbelanja di toko Pemohon
Banding, sehingga dapat meningkatkan penjualannya;
DI
bahwa dengan kondisi yang demikian Majelis berpendapat bahwa
ketentuan Pasal 6 ayat (2) dan ayat (5) PMK Nomor: 02/2010 tidak
dapat diterapkan kepada Pemohon Banding karena kondisi yang ada
GA
di luar kemampuan Pemohon Banding, sehingga koreksi Terbanding
atas biaya voucher sebesar Rp. 202.900.000,00 tidak dapat
dipertahankan;
EN
Menimbang :
bahwa dalam sengketa Banding ini tidak terdapat sengketa mengenai
kredit pajak;
Menimbang :
TP
0 00 00
Kredit pajak 6.469.122.444,00 6.469.122.144,0 6.469.122.144, 0,00
0 00
PPh kurang (lebih ) (3.090.580.433,0 (1.929.731.051, (3.055.873.37 1.126.142.325,
K
bayar 0) 00) 6,00) 00
JA
Memperhatikan : Surat Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan, hasil
pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan serta kesimpulan
PA
Majelis a quo;
N
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, Undang-undang Nomor 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
LA
terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008, dan peraturan
perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan
yang berkaitan dengan sengketa ini;
DI
Memutuskan : Mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap
Keputusan Terbanding Nomor: KEP-676/WPJ.05/2015 tanggal 29 April
GA
2015 tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2012 Nomor:
00032/406/ 12/038/14 tanggal 23 April 2014, atas nama Pemohon
Banding sehingga perhitungan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak
2012 yang masih harus dibayar menjadi sebagai berikut:
EN
p
Penghasilan Kena Pajak R 13.652.995.070,
p 00
PPh Terutang R 3.413.248.768,0
IA
p 0
Kredit pajak R 6.469.122.144,0
p 0
AR
K
Ketua pada hari Senin tanggal 30 Oktober 2017, dengan dihadiri oleh
para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, tidak dihadiri oleh
Terbanding maupun Pemohon Banding;
JA
PA
N
LA
DI
GA
EN
TP
IA
AR
ET
KR
SE