Anda di halaman 1dari 1

5.

Derajat keparahan luka

Rumusan hukum tentang penganiayaan ringan sebagaimana diatur dalam pasal


352 (1) KUHP menyatakan bahwa “penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit
atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian, diancam, sebagai
penganiayaan ringan”. Jadi bila luka pada seorang korban diharapkan dapat sembuh
sempurna dan tidak menimbulkan penyakit atau komplikasinya, maka luka tersebut
dimasukkan ke dalam kategori tersebut.
Selanjutnya rumusan hukum tentang penganiayaan (sedang) sebagaimana
diatur dalam pasal 351 (1) “Yang menimbulkan penyakit yang mengakibatkan
halangan dalam melakukan pekerjaan, jabatan, atau pencahariannnya untuk sementara
waktu..” Sehingga bila kita memeriksa seorang korban dan didapati “penyakit” akibat
kekerasan tersebut, maka korban dimasukkan ke dalam kategori tersebut.
Akhirnya, rumusan hukum tentang penganiayaan yang menimbulkan luka berat
diatur dalam pasal 351 (2) KUHP yang menyatakan bahwa “Yang menimbulkan
penyakit yang mengakibatkan halangan dalam melakukan pekerjaan, jabatan, atau
pencahariannya dan menimbulkan luka berat sebagaimana yang sudah diatur dalam
pasal 90 KUHP”
Luka berat itu yang diatur dalam pasal 90 KUHP secara limitatif. Sehingga
bila kita memeriksa seorang korban dan didapati salah satu luka sebagaimana
dicantumkan dalam pasal 90 KUHP, maka korban tersebut dimasukkan dalam
kategori tersebut. Luka berat menurut pasal 90 KUHP adalah : 
a. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali,
atau yang menimbulkan bahaya maut
b. Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan
pencarian
c. Kehilangan salah satu panca indera
d. Mendapat cacat berat
e. Menderita sakit lumpuh
f. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
g. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
Pada skenario didapatkan 1 luka tusuk pada bagian dada kiri atas dan berdasarkan
patomekanisme yang sudah dijelaskan bahwa luka tusuk tersebut dapat menyebabkan
kematian maka luka tusuk pada skenario masuk kedalam derajat luka berat.

Referensi :
Afandi. Dedi. 2010. Visum et Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan
Derajat Luka. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Riau

Anda mungkin juga menyukai